Anda di halaman 1dari 40

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

REPUBLIK INDONESIA

TAHAPAN DALAM PENYUSUNAN KLHS RPJMD/RPJPD


Rima Yuliantari Suharin, S.STP, M.Tr.IP
Analis Kebijakan Ahli Muda

DIREKTORAT SUPD I, DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH

@kemendagri @kemendagri @kemendagri_ri Jakarta, 31 Maret 2023


OUTLINE

2
3
AMANAT PELAKSANAAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

SEJALAN

“melindungi segenap bangsa Indonesia dan


seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk “Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dilaksanakan
memajukan kesejahteraan umum, berdasarkan hak asasi manusia dan kesetaraan dengan
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut memperhatikan pembangunan sosial, ekonomi dan
melaksanakan ketertiban dunia yang lingkungan hidup, dengan prinsip universal, integrasi, dan
inklusif”
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial” Perpres No. 111/2022 tentang Pelaksanaan Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan

4
PELAKSANAAN DAN PELOKALAN TPB DI DAERAH

PEMBANGUNAN DAERAH Pelaksanaan dan


Merupakan perwujudan dari Pelaksanaan Pembangunan
pencapaian TPB/SDGs
pelaksanaan Urusan Berkelanjutan oleh
secara nasional
Pemerintahan yang telah pemerintah daerah melalui
merupakan bagian
diserahkan ke Daerah sebagai pengintegrasian ke dalam
integral dari
bagian integral dari proses pembangunan
pelaksanaan TPB oleh
pembangunan nasional daerah.
daerah

UU No. 23 2014 pasal 258 ayat 2

5
KLHS RPJMD SEBAGAI INSTRUMEN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

KLHS RPJMD
+
Permendagri No. 7

+ Tahun 2018
Pembuatan &
Pelaksanaan KLHS
dalam
RENCANA
PEMBANGUNAN
Penyusunan RPJMD DAERAH
Daya Dukung Isu-isu daerah lainnya (perubahan
Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan Daya Tampung iklim, persampahan, dsb)

Muatan mengenai capaian TPB diintegrasikan ke dalam KLHS RPJMD sebagai Instrumen Pembangunan
Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah untuk
direalisasikan pada program dan kegiatan daerah
Berkelanjutan agar bisa dilaksanakan kedalam
Dokumen Perencanaan Daerah

6
7
DASAR HUKUM PEMBUATAN KLHS RPJMD

PP 46 Tahun 2016 Permendagri 86 Tahun 2017


Permendagri 7 Tahun 2018
Pasal 2, Ayat (1) Pasal 5 Prinsip-Prinsip penyusunan Dokumen
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah perencanaan daerah: transparan, rensponsif,
wajib membuat KLHS untuk memastikan efisien, akuntabel,partisipasif, terukut,
“Pembuatan dan Pelaksanaan
bahwa prinsip Pembangunan Berkelanjutan berkeadilan, berwawasan lingkungan dan
berkelanjutan KLHS dalam Penyusunan
telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam
pembangunan suatu wilayah dan/atau Pasal 47 ayat (3) Penyusunan rancangan awal RPJMD”
Kebijakan, Rencana, dan/atau Program. RPJMD sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Ayat (2) mencakup: penyempurnaan rancangan
KLHS sebagaimana dimaksud pada ayat teknokratik RPJMD; penjabaran visi dan misi
(1) wajib dilaksanakan ke dalam Kepala Daerah; perumusan tujuan dan sasaran;
penyusunan atau evaluasi: perumusan strategi dan arah kebijakan;
a. rencana tata ruang wilayah beserta perumusan program pembangunan Daerah;
rencana rincinya, RPJP nasional, RPJP perumusan program Perangkat Daerah; dan • Telah memuat indikator-indikator
daerah, RPJM nasional, dan RPJM KLHS. pembangunan berkelanjutan
daerah; dan Pasal 153 kaidah perumusan kebijakan rencana • dapat mendorong pelaksanaan
b. Kebijakan, Rencana, dan/atau Program sebagaimana dimaksud pasal 151 meliputi pembangunan berkelanjutan
yang berpotensi menimbulkan dampak salah satunya KLHS melalui pengintegrasian ke dalam
dan/atau risiko Lingkungan Hidup dokumen perencanaan
Pasal 162 ayat (2) Mekanisme pelaksanaan pembangunan daerah
KLHS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diatur lebih lanjut dalam Peraturan Menteri 8
MAKSUD DAN TUJUAN KLHS RPJMD
( Permendagri no. 7 Tahun 2018 )

1) Pemerintah Daerah membuat dan melaksanakan KLHS RPJMD untuk


mewujudkan RPJMD yang sesuai dengan prinsip Berkelanjutan

PASAL 2

2) KLHS RPJMD menjadi pertimbangan dalam perumusan kebijakan


rencana pembangunan daerah dalam RPJMD

9
KETENTUAN PELAKSANAAN KLHS RPJPD

Pasal 23, Permendagri 7/2018

Pembuatan dan pelaksanaan KLHS


RPJMD berlaku mutatis mutandis
untuk pelaksanaan KLHS Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah
(RPJPD), pelaksanaan KLHS perubahan
RPJMD dan perubahan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah

10
SUBSTANSI KLHS RPJMD
(sesuai Permendagri 7/2018)

pembuatan Pengkajian Pembangunan


Pasal 3 Berkelanjutan

Pembentukan tim Penjaminan kualitas,


pembuat KLHS pendokumentasian dan validasi
RPJMD

Perumusan skenario
Pembangunan Berkelanjutan

pemanfaatan Laporan KLHS RPJMD dimanfaatkan untuk:


Pasal 15 Pasal 15 (a) Pasal 15 (b)
Penyusunan dokumen Penyusunan
RPJMD RAD TPB
11
MEKANISME PENYUSUNAN KLHS RPJMD/ RPJPD

MEKANISME PENYUSUNAN KLHS CONTOH TAHAPAN PEMBUATAN


RPJMD/RPJPD (PERMENDAGRI 7/2018) KLHS RPJMD/RPJPD

Pembentukan Tim Pembuat Kick Off


KLHS RPJPD Membentuk Tim Pembuat KLHS RPJPD

Identifikasi dan Pengumpulan Data


Pengkajian Pembangunan
Berkelanjutan Analisis Data

Konsultasi Publik I

Perumusan Skenario Alternatif Proyeksi


Pembangunan Berkelanjutan Konsultasi Publik II

Pembuatan Laporan KLHS RPJMD/RPJPD

Penjaminan Kualitas
Penjaminan Kualitas,
Pendokumentasian Pendokumentasian Rapat Kecil dlm kantor

Penelaahan Rapat Halfday/Fullday


12
PEMBENTUKAN TIM PEMBUAT KLHS RPJMD/RPJPD
(sesuai Permendagri 7/2018)

Ditetapkan dengan Surat Keputusan


Kepala Daerah
PEMBENTUKAN
TIM PEMBUAT dikoordinasikan oleh Sekretariat Daerah
KLHS bersama dengan Bappeda dan Dinas LH
RPJMD/RPJPD Beranggotakan Perangkat Daerah terkait
sesuai dengan kompetensi dan kebutuhan
dalam pembuatan KLHS RPJMD/RPJPD
Pasal 4

Dalam melaksanakan tugasnya tim


pembuat KLHS RPJMD/RPJPD melibatkan: • Sesuai dengan Kepmendagri 050-5889, nomenklatur untuk sub
• Ormas,
• Filantropi,
kegiatan pembuatan dan pelaksanaan KLHS RPJMD/RPJPD berada
• Pelaku Usaha, pada urusan Lingkungan Hidup
• Akademisi dan • Terkait penganggaran untuk pelaksanaan pembuatan KLHS
• pihak terkait lainnya sesuai ketentuan RPJMD/RPJPD berada pada OPD yang melaksanakan urusan LH
peraturan perundang-undangan

13
PENGKAJIAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

PENGKAJIAN IDENTIFIKASI PENGUMPULAN


PEMBANGUNAN IDENTIFIKASI
ANALISIS DATA
PENGKAJIAN
BERKELANJUTAN DATA PNGUMPULAN DATA ANALISIS
TPB DATA DATA DATA

Kondisi Umum Daerah Capaian Indikator Pembagian Peran Para


• DDDT TPB yang relevan Pihak (Ormas, Filantropi,
Gambaran Kondisi
• Data Geografis Pelaku Usaha, serta Capaian Pembangunan Berkelanjutan
• Data Demografis Akademisi)
• Keuangan Daerah • KONDISI PENCAPAIAN TPB EXSISTING
• Data kondisi umum lainnya • PENCAPAIAN TPB N+5 DAN 2030
• PERMASALAHAN PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN
1. Metode untuk penentuan/perengkingan isu Kondisi Capaian Indikator TPB di Kategorikan:
prioritas tidak diatur secara khusus, diserahkan 1. Sudah dilaksanakan dan sudah mencapai target
• ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN
kepada pemerintah daerah dan tim penyusun nasional • BERKELANJUTAN
KLHS RPJMD, bisa menggunakan Cross Cutting, 2. Sudah dilaksanakan tetapi belum mencapai
System Dynamic, dll. target nasional
2. Penjelasan Isu Prioritas tidak harus 17 3. Belum dilaksanakan dan belum mencapai target
Goals/TPB, tetapi disesuaikan dengan hasil nasional; dan
analisis PB, Kesepakatan bersama tim penyusun 4. Tidak ada data KONSULTASI PUBLIK 1
dan pemangku kepentingan lainya, serta Atau Kategori lain yang target nasional nya tidak
memperhatikan kemampuan ada, misal “Perlu Penurunan” atau “Perlu
pembiayaan/anggaran dalam pencapaian TPB Peningkatan”
14
PERUMUSAN SKENARIO PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
“Skenario Pembangunan Berkelanjutan
dirumuskan berdasarkan proyeksi
Dilakukan proses perumusan
Gambaran Kondisi Capaian ALTERNATIF SKENARIO capaian indikator TPB sampai Jangka
waktu berakhirnya Periode RPJMD
dan masa pencapaian TPB Tahun
Pembangunan Daerah 2030’’
Upaya Tambahan disusun dengan
memperhatikan :
1. Pencapaian target tanpa upaya
tambahan DENGAN TANPA
2. pencapaian target yang UPAYA UPAYA
ditetapkan secara nasional;
TAMBAHAN TAMBAHAN
3. potensi, daya saing dan inovasi
daerah;
4. daya dukung dan daya
tampung daerah;
5. Peran para pihak • Diperoleh terhadap target Diperoleh dari hasil proyeksi yang
6. pertimbangan lain sesuai TPB yang belum tercapai menunjukkan target TPB pada
dengan kebutuhan daerah. posisi yang dipertahankan dan
atau belum dilaksana
• Disusun untuk percepatan telah melampaui target yang
pencapaian target TPB ditetapkan secara nasional.

Menghasilkan

Hasil Perumusan Skenario


Pembangunan Berkelanjutan

15
PERUMUSAN ISU STRATEGIS, PERMASALAHAN DAN SASARAN STRATEGIS
MENJADI DASAR DALAM MERUMUSKAN REKOMENDASI

PERUMUSAN Hasil Alternatif proyeksi tanpa atau dengan upaya tambahan dalam perumusan
REKOMENDASI skenario pembangunan menjadi dasar dalam merumuskan rekomendasi dengan
ketentuan :

Rumusan
permasalahan dalam Sasaran strategis
pencapaian TPB Rumusan Isu yang merupakan
menjelaskan Strategis kondisi capaian
terjadinya sebagai upaya TPB yang
GAP/Kesenjangan menyelesaikan disusun
antara proyeksi permasalahan berdasarkan isu
pencapaian TPB dan strategis dan
Target TPB secara pencapaian TPB
permasalahan
nasional

16
PENJAMINAN KUALITAS, PENDOKUMENTASIAN DAN VALIDASI
(sesuai Permendagri 7/2018)
o Kepala Daerah melakukan penjaminan PASAL 14
PENJAMINAN KUALITAS,
kualitas secara mandiri
PENDOKUMENTASIAN
PASAL 13 • Pendokumentasian dan validasi
DAN VALIDASI KLHS
o PENJAMINAN KUALITAS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3,
RPJMD
1. Pembuktian berupa : dilakukan sesuai dengan peraturan
o SK Pembentukan Tim perundang-undangan
o Jadwal Kegiatan Pembuatan KLHS
RPJMD
LAPORAN KLHS RPJMD o BA Kegiatan yang sudah dilaksanakan
Terdiri atas : o Laporan KLHS RPJMD
1. Laporan Induk KLHS 2. Penjaminan Kualitas :
RPJMD o Isu Strategis
o Permasalahan
2. Ringkasan Eksekutif
o Sasaran Strategis
3. Tahapan Proses
Pembuatan KLHS o Hasil Penjaminan Kualitas ditanda tangani
RPJMD oleh Kepala Daerah

o Laporan KLHS Perubahan RPJMD yang


telah ditanda tangani bersifat terbuka dan
“ klhs terbuka dan dapat dapat diakses oleh Publik
diakses oleh publik
17
PENELAAHAN/INTEGRASI
(PERMENDAGRI 7/2018)
Penelaahandilakukan oleh: Pasal 20
(1) Tim penyusun RPJMD melakukan
ditelaah oleh penelaahan untuk memastikan laporan
TIM RPJMD KLHS RPJMD sebagaimana dimaksud
DOKUMEN KLHS RPJMD PROVINSI
PROVINSI dalam Pasal 16 dimuat dalam
rancangan awal dokumen RPJMD.
(2) Penelaahan Pembangunan
ditelaah oleh
Berkelanjutan sebagaimana dimaksud
DOKUMEN KLHS RPJMD TIM RPJMD
KAB/KOTA KAB/KOTA pada ayat (1) dilaksanakan
menyesuaikan proses konsultasi
RPJMD.
(3) Menteri melalui Direktur Jenderal Bina
Pembangunan Daerah dan gubernur
diperiksa oleh
memeriksa hasil penelaahan
Kabupaten/Kota Provinsi Pembangunan Berkelanjutan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dengan memperhatikan rancangan
awal RPJMD, laporan KLHS RPJMD, dan
diperiksa oleh hasil penelaahan Pembangunan
Provinsi Pusat
Berkelanjutan. 18
GAMBARAN TIMELINE PEMBUATAN DAN PELAKSANAAN KLHS RPJMD

Integrasi/Penelaahan

bahan masukan PILKADA SERENTAK RANWAL


KLHS RPJMD TEKNOKRATIK RPJMD NOVEMBER 2024 RPJMD
Prediksi waktu penyusunan
Bulan Juli s/d Agustus 2024 75 hari setelah
Pertengahan ± 3 s/d 4 bulan
pelantikan KDH
Akhir 2023 s/d
Tahun 2023
Awal 2024
Pembentukan Pengkajian Perumusan Validasi
Pembangunan
Tim Skenario
Berkelanjutan • Kab/Kota ke Prov Agar pemanfaatan KLHS RPJMD dapat terintegrasi ke dalam Teknokratik
• Prov ke KLHK
RPJMD secara optimal maka :
Kondisi Capaian
• Disarankan pembuatan KLHS RPJMD dimulai pada Tahun 2023;
Pembagian Peran
Umum Indikator Para Pihak (Ormas, • Apabila ketersediaan anggaran belum ada dan baru dianggarkan pada
Daerah yang
relevan
Filantropi, Pelaku Tahun 2024, Tim Pembuat dapat melakukan pembuatan dan pelaksanaan
Usaha, Akademis)
• DDDT (Kajian KLHS RPJMD di Tahun 2024 namun dengan masa pembuatan dan
• Data Geografis TPB) pelaksanaan yang relatif singkat dan berdekatan dengan proses
• Data Demografis
• Keuangan Daerah
penyusunan Teknokratik RPJMD.
• Data kondisi umum • Apabila KLHS RPJMD telah terintegrasi ke dalam dokumen RPJMD maka
lainnya dokumen RPJMD telah memenuhi 2 prinsip dalam penyusunan dokrenda
sebagaimana pasal 5 Permndagri 86/2017 yaitu berwawasam lingkungan
dan berkelanjutan. 19
GAMBARAN TIMELINE PEMBUATAN DAN PELAKSANAAN KLHS RPJPD

Integrasi/Penelaahan

Tahun 2024

bahan masukan PERSIAPAN PENYUSUNAN/


KLHS RPJPD RANWAL RPJPD
RANWAL RPJPD
penyusunan Ranwal RPJPD paling lambat 1 tahun
Penyiapan data dan informasi perencanaan sebelum (n-1) periode RPJPD sebelumnya
pembangunan (pasal 17 Permendagri 86/2017)
berakhir(pasal18 Permendagri 86/2017)

Awal 2023 ± 3 s/d 4 bulan 2 bulan


Pertengahan Agar pemanfaatan KLHS RPJPD dapat terintegrasi ke dalam Ranwal RPJPD
2023 s/d Awal
2024 secara optimal maka :
Pembentukan Pengkajian
Pembangunan
Perumusan Validasi • Pemda Menetapkan rpjpd periode 2025 sd 2045;
Tim Berkelanjutan
Skenario
• Kab/Kota ke Prov • Diharapkan pembuatan KLHS RPJPD dimulai pada Tahun 2023;
• Prov ke KLHK • Mengingat penyusunan Ranwal RPJPD paling lambat 1 tahun sebelum (n-
1) periode RPJPD sebelumnya berakhir, maka KLHS RPJPD disusun
Kondisi Umum Capaian Pembagian Peran sebelum Ranwal RPJPD;
Daerah Indikator Para Pihak (Ormas, • KLHS RPJPD yang telah disusun dapat menjadi bahan masukan untuk
yang Filantropi, Pelaku
relevan Usaha, Akademisi) penyiapan data dan informasi dalam tahapan persiapan penyusunan
(Kajian RPJPD (sesuai pasal 17 Permendagri 86/2017)
• DDDT TPB)
• Integrasi/Penelaahan KLHS RPJPD dilakukan pada tahap Rancangan
• Data Geografis
• Data Demografis Awal RPJPD
• Keuangan Daerah • Apabila KLHS RPJPD telah terintegrasi ke dalam dokumen RPJPD maka
• Data kondisi umum lainnya
dokumen RPJPD telah memenuhi 2 prinsip dalam penyusunan dokrenda
sebagaimana pasal 5 Permndagri 86/2017 yaitu berwawasam lingkungan
20
dan berkelanjutan.
INTEGRASI MUATAN LAPORAN KLHS RPJMD KE DALAM RPJMD

Komitmen skenario 5 tahun ke depan KLHS RPJMD DOKUMEN RPJMD


terkait kondisi SDA, target TPB yang harus
dipenuhi, dan kemampuan daerah KEBIJAKAN UMUM BAB I PENDAHULUAN
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Kondisi eksisting daerah terkait BAB II GAMBARAN UMUM
data daya dukung daya
tampung, geografis, KONDISI DAERAH
demografis, dan keuangan KONDISI UMUM DAERAH
daerah (geografis, demografis, DDDT, keuangan) BAB III GAMBARAN
KEUANGAN DAERAH
Gambaran pencapaian indikator
TPB dengan target yang CAPAIAN INDIKATOR TPB BAB IV PERMASALAHAN
ditetapkan
DAN ISU-ISU STRATEGIS
DAERAH
Perekapan hasil capaian TPB
dengan gambaran pembagian
KONDISI PENCAPAIAN TPB
peran dan kondisi umum daerah
BAB V VISI, MISI, TUJUAN
DAN SASARAN

Pembagian peran antar PEMBAGIAN PERAN BAB VI STRATEGI, ARAH


pemerintah dan
non-pemerintah
KEBIJAKAN DAN
PROGRAM
SKENARIO PEMBANGUNAN PEMBANGUNAN
Rekomendasi hasil kajian BERKELANJUTAN
kondisi BAB VII KERANGKA
PENDANAAN
Rangkuman hasil temuan ISU STRATEGIS, PERMASALAHAN, PEMBANGUNAN DAN
dari hasil kajian DDDT, SASARAN STRATEGIS PROGRAM PERANGKAT
TPB, dan pembagian
peran DAERAH
21
INTEGRASI MUATAN LAPORAN KLHS RPJPD KE DALAM RPJPD

Komitmen skenario 20 tahun ke depan KLHS RPJPD DOKUMEN RPJPD


terkait kondisi SDA, target TPB yang harus
dipenuhi, dan kemampuan daerah KEBIJAKAN UMUM BAB I PENDAHULUAN
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Kondisi eksisting daerah terkait BAB II GAMBARAN UMUM
data daya dukung daya
tampung, geografis, KONDISI DAERAH
demografis, dan keuangan KONDISI UMUM DAERAH
daerah (geografis, demografis, DDDT, keuangan) BAB III PERMASALAHAN
DAN ISU-ISU STRATEGIS
Gambaran pencapaian indikator DAERAH
TPB dengan target yang CAPAIAN INDIKATOR TPB
ditetapkan
BAB IV VISI DAN MISI
DAERAH
Perekapan hasil capaian TPB
dengan gambaran pembagian
KONDISI PENCAPAIAN TPB
peran dan kondisi umum daerah BAB V SASARAN DAN
ARAH KEBIJAKAN
Pembagian peran antar PEMBAGIAN PERAN PEMBANGUNAN
pemerintah dan
non-pemerintah

SKENARIO PEMBANGUNAN
Rekomendasi hasil kajian BERKELANJUTAN
kondisi

Rangkuman hasil temuan ISU STRATEGIS, PERMASALAHAN,


dari hasil kajian DDDT, SASARAN STRATEGIS
TPB, dan pembagian
peran
22
PERBEDAAN INTEGRASI ANTARA MUATAN LAPORAN KLHS RPJPD KE DALAM RPJPD
DAN KLHS RPJMD KE DALAM RPJMD

INTEGRASI DOKUMEN RPJMD INTEGRASI DOKUMEN RPJPD


KLHS RPJMD BAB BAB BAB BAB BAB BAB BAB
I II III IV V VI VII
BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V
Kebijakan Umum
Pembangunan Berkelanjutan
Kondisi Umum Daerah
Capaian Indikator TPB
Kondisi Pencapian TPB
Pembagian Peran
Skenario Pembangunan
Berkelanjutan
Isu Strategis, Permasalahan,
Sasaran Strategis

Secara umum, perbedaan integrasi antara laporan KLHS RPJMD ke RPJMD dan laporan KLHS RPJPD ke RPJMD terdapat pada
pemanfaatkan substansi KLHS terhadap bab-bab pada masing-masing dokrenda yaitu:
• Pada RPJPD, pengintegrasian rekomendasi KLHS dapat termanfaatkan s/d Bab sasaran dan arah kebijakan pembangunan
• Pada RPJMD, pengintegrasian rekomendasi KLHS dapat termanfaatkan s/d Bab kerangka pendanaan pembangunan dan program
perangkat daerah
ALTERNATIF PERUMUSAN SKENARIO DALAM PENYUSUNAN KLHS RPJPD

4 PILAR VISI INDONESIA 2045


Pembangunan Manusia serta
1
Penguasaan IPTEK
Visi Indonesia 2045 dapat menjadi
Pembangunan Ekonomi acuan dan alternatif dalam
2 memproyeksikan skenario dan
Berkelanjutan arah kebijakan pada penyusunan
KLHS RPJPD
3 Pemerataan Pembangunan

Pemantapan Ketahanan Nasional


4 dan Tata Kelola Kepemerintahan

Sumber: Backround Study Visi Indonesia 2045


(Tim Penyusun :Bappenas) 24
CONTOH ALTERNATIF 3 ISU UTAMA DALAM KLHS RPJPN

❑ Pemerintah Pusat melalui Kementerian


PPN/Bappenas sedang menyusun KLHS RPJPN
❑ 3 Isu utama pada KLHS RPJPN tersebut dapat menjadi
acuan bagi Pemerintah daerah dalam penyusunan
KLHS RPJPD
❑ 3 Isu utama tersebut dapat mendukung dari
pencapaian pelaksanaan TPB 13 ( Penanganan
Perubahan Iklim), TPB 11 (Kota dan Pemukiman yang
berkelanjutan), TPB 12 (Konsumsi dan Produksi yang
bertanggung jawab), TPB 14 ( Ekosistem Lautan) dan
TPB 15 ( Ekosistem Daratan)

Sumber: Bappenas 25
ALTERNATIF PERUMUSAN ISU-ISU TPB YANG BERKAITAN DENGAN SPM

❑ SPM dapat dijadikan


acuan/sandingan dalam
perumusan/analisa isu-isu TPB dalam
pembuatan KLHS RPJPD/RPJMD
Pendidikan Kesehatan
❑ Pelaksanaan SPM sebagai tertuang
dalam Permendagri 59/2021 ttg
Penerapan SPM, relevan dengan
Indikator TPB, khususnya TPB 1, 2, 3,
4, 5, 6, 11, dan 13
Pekerjaan
Umum Sosial
❑ Implementasi penyelenggaraan SDGs
dimaksud kemudian dituangkan ke
dalam daftar kegiatan daerah sesuai
dengan Permendagri 90 tahun 2019
Perumahan Ketentraman, tentang Klasifikasi, Kodefikasi, dan
Rakyat dan Ketertiban
Umum dan Nomenklatur Perencanaan
Kawasan Perlindungan
Permukiman Masyarakat
Pembangunan dan Keuangan Daerah
jo Kepmendagri 050-5889

26
PELAKSANAAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN PADA
URUSAN LINGKUNGAN HIDUP DI DAERAH

Dari 11 Sub bidang pada urusan lingkungan hidup, terdapat keterkaitan dengan pelaksanaan beberapa TPB

• Limbah Cair • Emisi CO2/GRK ▪ Pelaksanaan urusan lingkungan hidup di daerah berkaitan langsung
• Kualitas Air • Indeks Resiko
• Kualitas Sungai Bencana
dengan 7 tujuan utama di dalam TPB (Tujuan 6, 9, 11, 12, 13, 14, dan
• Sumberdaya air 15)
• Kesepakatan
• Limbah pada LH ▪ Dari 7 tujuan tersebut, terdapat 27 indikator utama yang berkaitan
perkotaan • Proper
• Sampah • Limbah dan langsung dengan penyelenggaraan urusan lingkungan hidup di daerah
Limbah B3
• Kota Hijau
• Kualitas Udara
• Timbunan ▪ Sub urusan yang berkaitan paling erat dengan masing-masing indikator
Sampah
• ISO 14001 TPB antara lain :
• Dokumen • Rencana Aksi
• Produk ramah
▪ Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan
perubahan iklim
• Pengembangan lingkungan ▪ Pengelolaan Keanekaragaman Hayati
pembangunan ▪ Pengelolaan Limbah B3
rendah karbon • Indeks eutrofikasi
• Adaptasi dan sampah ▪ Pengelolaan persampahan
terapung di laut
perubahan iklim ▪ Pembinaan dan Pengawasan Izin Lingkungan dan PPLH
• Kualitas data &
informasi
• Situs Kehati ▪ Implementasi penyelenggaraan SDGs dimaksud kemudian dituangkan ke
pendukung
perubahan iklim
• Dokumen Kehati dalam daftar kegiatan daerah sesuai dengan Permendagri 90 tahun
2019 tentang Klasifikasi, Kodefikasi, dan Nomenklatur Perencanaan
Pembangunan dan Keuangan Daerah jo Kepmendagri 050-5889
PERMASALAHAN/KENDALA DALAM PEMBUATAN DAN PELAKSANAAN KLHS RPJMD/RPJPD DI DAERAH

Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Tahap 4


Pengkajian pembangunan penjaminan kualitas,
pembentukan tim perumusan skenario
berkelanjutan pendokumentasian, validasi

1. Penempatan pos 1. Penentuan baseline 1. Keraguan siapa yang


1. Inventarisasi
anggaran data untuk proyeksi harus menjamin kualitas
data dukung KLHS dan membuat
2. Komunikasi dan untuk KLHS 2. Penentuan metode dokumen penelaahan
proyeksi
koordinasi dalam
2. Ketersediaan 2. Pemahaman terkait
tim penyusun KLHS 3. Penentuan isu prioritas waktu dan mekanisme
data capaian
TPB daerah 4. Komitmen daerah dalam pemanfaatan
3. Pemahaman KLHS dalam RPJMD
terkait 5. Ketersediaan sesuai prinsip
penyusunan KLHS dokumen penelaahan pembangunan
berkelanjutan

Perlu adanya kolaborasi antar seluruh pemangku kepentingan untuk mengatasi


permasalahan/kendala dalam pembuatan dan pelaksanaan KLHS RPJMD di daerah

28
29
KEBIJAKAN PEMBUATAN DAN PELAKSANAAN KLHS RPJMD/RPJPD BAGI DAERAH PILSER 2024

• Permbuatan dan pelaksanaan KLHS


RPJMD maupun RPJPD berpedoman
pada Permendagri Nomor 7/2018

• Memanfaatkan laporan KLHS RPJMD


dalam penyusunan teknokratik RPJMD
dan Rencana Aksi Daerah (RAD) Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan

• Menganggarkan pembuatan dan


pelaksanaan KLHS RPJMD dan KLHS
RPJPD pada APBD 2023;

• Melaporkan perkembangan pembuatan


dan pelaksanaan KLHS RPJMD dan
RPJPD provinsi dan kabupaten/kota
kepada Ditjen Bangda melalui Subdit
Lingkungan Hidup Surat kepada Bupati/Wali kota Nomor Surat kepada Gubernur
660/5113/Bangda Nomor 660/5112/Bangda

30
30
PELAKSANAAN CAPAIAN TPB DAERAH (Contoh: Kota Balikpapan)

Capaian TPB Kota Balikpapan


Tidak Ada Data
(No Data)
15,77%
Belum
Dilaksanakan
dan Belum
Tercapai
13,51%

Sudah
Dilaksanakan
tetapi Belum Sudah
Tercapai Dilaksanakan
10,81% dan Sudah
Tercapai
59,91%

Melalui KLHS RPJMD, daerah dapat mengidentifikasi


dan menganalisis capaian-capaian TPB
PERAN OPD DALAM PENCAPAIAN TPB (Contoh :Kota Balikpapan)

No. Perangkat Daerah SS SB BB NA


1 Badan Kepegawaian dan Pengembangan SumberDaya Manusia 2 0 0 0 1) Dinas Kesehatan bertanggung jawab atas
2 Kantor Kesbang dan Politik 1 0 0 3 paling banyak indikator (43 indikator),
3 Badan Penanggulangan BencanaDaerah 5 3 4 0
2) Dinas Pemberdayaan Perempuan,
4 Badan Pengelola Pajak Daerah DanRetribusi Daerah 2 0 0 0 Perlindungan Anak dan Keluarga
5 Badan Pengelolaan Keuangan Daerah 2 0 0 0 Berencana sebanyak 27 indikator,
6 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan 3 0 8 1
Pengembangan 3) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
7 Sekretariat Daerah 2 1 10 0 sebanyak 13 indikator dan
8 Dinas Kependudukan dan PencatatanSipil 4 0 1 0 4) Dinas Lingkungan Hidup 12 indikator.
9 Dinas Kesehatan 15 13 11 2
5) Di luar 22 OPD di lingkup Pemkot
10 Dinas Komunikasi dan Informatika 4 1 3 0
Balikpapan, terdapat 3 lembaga vertikal
11 Dinas Koperasi, UMKMdanPerindustrian 2 0 3 1 yang juga bertanggung jawab terhadap
12 Dinas Lingkungan Hidup 5 0 12 0 sejumlah indikator, yaitu: BPS, BPDASHL
13 Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan 1 0 0 2 dan Bank Indonesia.
14 Dinas Pekerjaan Umum 2 0 2 0
15 Dinas Pemberdayaan Perempuan, PerlindunganAnak dan Keluarga 11 4 8 0
Berencana
16 Dinas Pemuda, Olahraga danPariwisata 0 2 0 2
Melalui KLHS RPJMD, dapat
17 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan 7 6 0 0 mengidentifikasi peran-peran OPD
18 Dinas Perhubungan 1 0 5 0 dalam pelaksanaan pencapaian TPB
19 Dinas Perumahan danPermukiman 4 5 6 0
20 Dinas Sosial 3 0 6 0
21 Dinas Ketenagakerjaan 4 0 8 2
22 Inspektorat 1 0 0 0
CAPAIAN JUMLAH INDIKATOR TPB 79 35 87 13
32
Perumusan Rekomendasi Skenario (Contoh :Provinsi Jawa Tengah)

33
CONTOH PENJAMINAN KUALITAS

Penjaminan Kualitas Penjaminan Kualitas


KLHS Perubahan RPJMD Prov.Jawa Barat KLHS RPJMD Prov.Jawa Timur
CONTOH MATRIKS PENELAAHAN KLHS RPJMD PROV. JAWA TENGAH
DATA HASIL PEMBUATAN DAN PELAKSANAAN KLHS RPJMD
KAB/KOTA DAERAH PILSER 2018 DAN 2020 DI PROV. JAWA BARAT

Daerah peserta Pilser Tahun 2018 Daerah peserta Pilser Tahun 2020

NO Daerah Keterangan Daerah


No Keterangan
1 PROV.JAWA BARAT Telah Menyusun KLHS RPJMD
2 Kota Bekasi Telah Menyusun KLHS RPJMD 1Kab. Sukabumi Telah menyusun KLHS RPJMD
3 Kota Cirebon Telah Menyusun KLHS RPJMD
4 Kota Sukabumi Telah Menyusun KLHS RPJMD 2Kab. Bandung Telah menyusun KLHS RPJMD
5 Kota Bandung Telah Menyusun KLHS RPJMD
6 Kota Banjar Telah Menyusun KLHS RPJMD 3Kab. Indramayu Telah menyusun KLHS RPJMD
7 Kota Bogor Telah Menyusun KLHS RPJMD
8 Kab.Purwakarta Telah Menyusun KLHS RPJMD 4Kab. Karawang Telah menyusun KLHS RPJMD
9 Kab.Bandung Barat Telah Menyusun KLHS RPJMD
10 Kab.Sumedang Telah Menyusun KLHS RPJMD 5 Kota Depok Telah menyusun KLHS RPJMD
11 Kab.Kuningan Telah Menyusun KLHS RPJMD
12 Kab.Majalengka Telah Menyusun KLHS RPJMD 6Kab. Pangandaran Telah menyusun KLHS RPJMD
13 Kab.Subang Telah Menyusun KLHS RPJMD
14 Kab.Bogor Telah Menyusun KLHS RPJMD 7Kab. Tasikmalaya Telah menyusun KLHS RPJMD
15 Kab.Garut Telah Menyusun KLHS RPJMD
16 Kab.Cirebon Telah Menyusun KLHS RPJMD 8Kab. Cianjur Telah menyusun KLHS RPJMD
17 Kab.Ciamis Telah Menyusun KLHS RPJMD

Sebanyak 17 kab/kota dan Prov. Jawa Barat yang telah Sebanyak 8 kab/kota yang telah melakukan pembuatan
melakukan pembuatan dan pelaksanaan KLHS RPJMD dan pelaksanaan KLHS RPJMD
36
GAMBARAN PENGINTEGRASIAN MUATAN KLHS RPJMD
PADA PILKADA SERENTAK 2018 DAN 2020

17 provinsi peserta Pilser tahun 2018 dan


9 provinsi peserta Pilser Tahun 2020 dan
Akses air minum (36%)
Kalori penduduk dibawah 1440 Karhutla
Alih fungsi lahan 4,2%
Kemiskinan 6,03%
Alih fungsi lahan 4,2%
Kemiskinan 6,03%
telah mengintegrasikan muatan KLHS
kkal (17,7% ) Alih fungsi lahan Defisit air 50% Defisit air 50% RPJMD ke dalam Dokrenda
Pendidikan APM SMA (74%) Kemiskinan 7,7% Jalan rusak 43,6% Jalan rusak 43,6%
Pendidikan APM SMA 57,66%
Kualitas SDM yang rendah
Pengelolaan SDA belum
optimal Isu yang diidentifikasi dalam KLHS
Pencemaran dan Kerusakan
lingkungan RPJMD mencakup isu sosial,
Karhutla 498 titik ekonomi, serta lingkungan hidup
Kemiskinan 7,41
Pangan 25,27
Pendidikan
Daya Dukung Kawasan Lindung ISU PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Cakupan pelayanan air bersih
DI DAERAH PESERTA PILSER 2018 DAN
Kemiskinan 11,3%
Akses sanitasi 54,06% 2020
Akses air minum 53,54%
Defisit Air 9,06%
Pengelolaan SDA belum optimal
Alih fungsi lahan 4,2%
1. Defisit air
Emisi GRK Sampah yg tertangani 30,66% 2. Pangan
Peningkatan kebutuhan Kemiskinan 7,7%
Kemiskinan 12,23% Kualitas Hidup
lahan 40,86%
Pengangguran 79.499
Ketahanan Pangan 3. Persampahan
Ekonomi lokal dan
Kemiskinan 8,77%
Prevalensi Pangan 0,02% Lahan Kritis pengelolaan SDA
4. Alih fungsi lahan
Sampah perkotaan
66,26%
Akses air minum 66,18% Sedimentasi 5. Karhutla
Proporsi lahan hutan (alih fungsi) 23,75% Pencemaran
6. Emisi GRK
Defisit Air 1,657 Mi l ya r m 3/tahun
Pangan 7. Pemenuhan SPM: kemiskinan,
Pendidikan pendidikan, kesehatan
38
PENUTUP

1. KLHS RPJPD/RPJMD sebagai instrumen bagi daerah untuk dapat mensinkronkan berbagai kebijakan,
pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi ke dalam dokumen RPJMD;

2. Pilkada Tahun 2024 menjadi momentum daerah untuk dapat menginternalisasikan pembangunan
berkelanjutan kedalam dokumen RPJMD/RPJPD melalui KLHS RPJMD/RPJPD;

3. Memastikan penganggaran dalam pembuatan KLHS RPJPD/RPJMD ( pengganggaran menjadi tanggung


jawab bersama antara setda, Bappeda dan DLH)

4. Pembentukan Tim Pembuat KLHS RPJMD/RPJPD (dikoordinasikan oleh Sekda bersama Bappeda dan
DLH, melibatkan OPD lainnya sesuai dengan kebutuhan)

5. Daerah dapat menginventarisasi data-data terkait Kondisi Umum Daerah (DDDT, Kondisi Geografis,
Demografis dan Keuangan Daerah), Data Capaian TPB, serta Pembagian Peran Para Pihak dalam
mendukung pencapaian TPB.

6. Dalam pembuatan dan pelaksanaan KLHS RPJMD/RPJPD harus memperhatikan tahapan serta timeline
antara pembuatan KLHS RPJMD/RPJPD dengan mekanisme penyusunan dokumen RPJMD/RPJPD

7. Agar melibatkan seluruh pemangku kepentingan baik dari pemerintah daerah maupun diluar pemda
(Ormas, Filantropi, Pelaku Usaha, Akademisi dan pihak terkait lainnya) dalam proses pembuatan dan
pelaksanaan KLHS RPJMD/RPJPD 39
TERIMA
x

KASIH

40

Anda mungkin juga menyukai