Disusun oleh
Tim Kementerian Keuangan
Editor:
Dit. PAPBN DJA
Pengantar
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang
Maha Esa, karena atas perkenanNya, Rancangan
Undang-Undang APBN Tahun 2023 telah resmi
diundangkan menjadi Undang-Undang Nomor 28
Tahun 2022 tentang APBN Tahun Anggaran 2023 pada
tanggal 27 Oktober 2022.
PENDAPATAN
NEGARA
9 PEMBIAYAAN &
42
Penerimaan Perpajakan................................... 11
DEFISIT
Penerimaan Pajak.................................................. 13
ANGGARAN
Kepabeanan dan Cukai ..................................... 14 Pembiayaan Anggaran..........................44
Penerimaan Negara Bukan Pajak..............15 Pembiayaan Utang......................................45
BELANJA
NEGARA 16 Pembiayaan Investasi ............................46
Fokus
Kebijakan Fiskal2023
kesinambungan fiskal
(348,7) (328,4)
Defisit (triliun Rupiah)
(431,6)
Keseimbangan Primer (triliunRupiah)
Defisit thd PDB (%) (598,2)
(633,6)
(732,2)
(775,1)
(947,7)
(2,20) (2,84)
(3,92)
(4,57)
(6,14)
Optimis
Waspada
“OPTIMIS” “WASPADA”
Pemulihan ekonomi
Scarring effect dan inflasi
menguat
yang tinggi berpotensi
(pertumbuhan ekonomi
memicu stagflasi
tahun 2022 Triw I: 5,01%,
Triw II: 5,44%,
Perlambatan ekonomi
Triw III: 5,72%)
global berpotensi
Sektor strategis seperti memengaruhi laju
manufaktur dan pertumbuhan ekonomi
perdagangan tumbuh domestik
secara ekspansif
Perang di Ukraina
Konsumsi menguat, menyebabkan gangguan
ekspor solid, investasi sisi penawaran (harga
tumbuh, neraca komoditas tinggi)
perdagangan positif
Pengetatan kebijakan
Laju inflasi Indonesia moneter secara
jauh lebih moderat agresif dapat
dibandingkan dengan
meningkatkan cost of
negara lain (peran
fund dan tekanan
APBN sebagai shock
absorber) terhadap nilai tukar
APBN Dioptimalkan
untuk Menahan Gejolak (Shock Absorber)
dalam MeresponsKetidakpastian Global yang Meningkat
Peningkatan
Produktivitasuntuk
TransformasiEkonomi
yang Inklusifdan
Berkelanjutan
Sejalan dengan Tema kebijakan fiskal dan Dengan berpijak pada kebijakan
APBN tahun 2023 “Peningkatan transformasi ekonomi dan
Produktivitas untuk Transformasi memperhitungkan berbagai risiko
Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan”, ekonomi global serta potensi ekonomi
maka APBN akan terus dioptimalkan nasional, pertumbuhan ekonomi tahun
menjalankan fungsinya dalam 2023 diperkirakan akan mencapai 5,3
mendukung produktivitas dan penguatan persen. Kinerja tersebut ditujukan bersifat
sosial-ekonomi Masyarakat. Pada APBN inklusif dan berkelanjutan yang tercermin
tahun 2023 akan difokuskan untuk dari target indikator kesejahteraan sosial.
peningkatan kualitas SDM, melanjutkan Tingkat pengangguran terbuka (TPT)
pembangunan infrastruktur prioritas, diupayakan berada pada kisaran 5,3-6,0
reformasi birokrasi, revitalisasi industri, persen yang diiringi dengan penurunan
serta pembangunan dan pengembangan tingkat kemiskinan dan tingkat
ekonomi hijau. ketimpangan (gini ratio) yang diharapkan
masing-masing berada pada kisaran 7,5-
Untuk mendorong efektivitas pelaksanaan 8,5 persen dan 0,375-0,378. Upaya
kebijakan fiskal tahun 2023, tetap perbaikan indikator kesejahteraan juga
dibutuhkan keberlanjutan tercermin dari peningkatan indeks
reformasi struktural yang didukung oleh pembangunan manusia (IPM) yang
reformasi kebijakan fiskal yang diharapkan mencapai 73,31-73,49.
komprehensif melalui optimalisasi
pendapatan negara, penguatan
kualitas dan efisiensi belanja negara, serta
keberlanjutan pembiayaan anggaran.
under
construction
Asumsi Dasar
Ekonomi Makro
APBN 2023
persen (%) persen (%) persen (%)
Rupiah/US$ US$/barel
14.800 90
Harga Minyak
Nilai Tukar Mentah
Solidnya fundamental ekonomi Harga minyak mentah di tahun
domestik dan reformasi struktural 2023 akan sangat dipengaruhi
yang berkesinambungan serta oleh perkembangan perang
bauran kebijakan fiskal dan moneter Rusia-Ukraina, perkembangan
akan menopang stabilitas nilai tukar kasus Covid-19 di Tiongkok, dan
Rupiah resesi ekonomi serta
keberlanjutan sanksi yang
dikenakan pada Iran dan
Venezuela
rpbh rbsmph
660 1.100
Lifting Minyak Lifting Gas
APBN Peringatan
2023
Defisit diproyeksikan
Rp598,2 T (2,84% thd PDB)....
Perpajakan
Belanja
Rp2.021,2 T Pemerintah Pusat
Tumbuh 5,0% dari outlook 2022 Rp2.246,5 T
seiring pertumbuhan aktivitas
ekonomi domestik serta Alokasi belanja pemerintah pusat
implementasi reformasi perpajakan turun 5,2% dari outlook 2022
sejalan dengan peningkatan
kualitas belanja (spending better)
PNBP dan konsolidasi fiskal
Rp441,4 T
Turun 13,6% dari outlook 2022 Transfer ke Daerah
dipengaruhi oleh normalisasi harga
komoditas
Rp814,7 T
Alokasi transfer ke daerah
Hibah meningkat Rp15,6 triliun atau 2,0%
dari outlook 2022, sejalan dengan
Rp0,4 T pelaksanaan UU HKPD
Sejalan dengan proyeksi hibah luar
negeri yang terencana
Defisit
Anggaran
(Rp598,2 T)
Pembiayaan
Anggaran
Rp598,2 T
Pembiayaan utang yang turun
sekitar 8,1% terhadap outlook 2022
Pendapatan Negara
2023 PNBP
Rp441,4 T
Hibah
Rp0,4 T
Pajak
Kapabeanan
dan Cukai Rp1.718,0 T
Rp303,2 T
Penerimaan
Perpajakan
Perkembangan kinerja penerimaan perpajakan Kinerja positif pemulihan ekonomi
dalam lima tahun terakhir dipengaruhi oleh memberikan dorongan sangat kuat bagi
beberapa faktor antara lain fluktuasi harga capaian penerimaan perpajakan semester I
komoditas, pandemi Covid-19, kebijakan tahun 2022 dan diperkirakan akan dapat
Pemerintah, serta ketidakpastian ekonomi dijaga sampai dengan akhir tahun 2022.
global. Sebelum pandemi Covid-19, penerimaan Beberapa faktor yang turut memberikan
perpajakan tahun 2018–2019 tumbuh rata-rata dampak positif terhadap penerimaan
sebesar 7,4 persen per tahun. Pada tahun 2018, perpajakan yakni (1) implementasi
tingginya harga minyak dunia dan komoditas UU HPP yang berupa program
pertambangan mendongkrak mendorong pengungkapan sukarela (PPS) dan
kinerja pertumbuhan penerimaan perpajakan penyesuaian tarif PPN; (2) dampak kenaikan
mencapai double digits. Namun demikian, harga komoditas; (3) low-base effect sebagai
penurunan harga komoditas serta dampak pemberian insentif fiskal tahun
ketidakpastian global akibat perang dagang 2021. Bauran faktor-faktor tersebut akan
Amerika-Tiongkok berimbas pada melambatnya mendorong kinerja penerimaan perpajakan
penerimaan perpajakan di tahun 2019 yang pada tahun 2022 diperkirakan tumbuh
hanya tumbuh 1,8 persen. mencapai 24,4 persen.
Penerimaan Perpajakan
Tumbuh 5,0%, Penerimaan Perpajakan 2023 diperkirakan Rp2.021,2 T
24,4% 5,0%
1,8% 20,4%
16,9% 1.924,9 2.021,2
1.546,1 1.547,8
1.285,1
6,8% 4,3%
Penerimaan Kepabeanan&
Pajak Cukai
ditopang pemulihan ekonomi karena Bea Keluar yang lebih rendah
dalam negeri dipengaruhi moderasi harga komoditas
2019 2020 2021 2022 2023 2019 2020 2021 2022 2023
Kepabeanan& Cukai
PenerimaanPajak
(triliun Rupiah)
(triliun Rupiah)
Penerimaan Rp1.718,0
Pajak
triliun
Dukungan Kontribusi
Kebijakan Pajak Per JenisPajak
PPh PPN &PPn BM PBB dan Pajak Lainnya
Implementasi aturan turunan UU HPP (a.l
integrasi data perpajakan).
Penguatan basis pemajakan dan 55,7% 54,4%
43,2%
peningkatan kepatuhan WP. 42,3%
Penguatan reformasi bidang SDM,
organisasi, proses bisnis, pengawasan, dan
penegakan hukum.
Insentif pajak yang terarah dan terukur. 2,0% 2,3%
2022 2023
680,7
743,0
Penerimaan PPN & PPn BM
551,9
531,6
450,3
PPN mencapai Rp743,0 T, dipengaruhi a.l
tumbuhnya konsumsi domestik serta
keberlanjutan implementasi tarif PPN
PBB& tumbuh23,9%
Pajak Lainnya 40,0
PBB dan Pajak Lainnya
32,3
28,8 30,1
27,7
PBB dan pajak lainnya mencapai Rp40,0 T
terutama didukung peningkatan objek pajak
PBB-P3.
2019 2020 2021 2022 2023
PBB dan Pajak Lainnya
(triliun Rupiah)
Kepabeanan Rp303,2
& Cukai
triliun
2022 2023
Penerimaan Cukai
Dukungan Kebijakan Penerimaan cukai mencapai Rp245,4 T (81,0% total
Kepabeanan & Cukai penerimaan BC), tumbuh 9,5% didukung kebijakan
intensifikasi dan ekstensifikasi cukai serta
penerimaan dari MMEA sejalan membaiknya sektor
Pengembangan ekosistem logistik pariwisata.
nasional (NLE) dalam rangka
245,4
mendorong efisiensi waktu dan biaya 195,5
224,2
logistik nasional; 172,4 176,3
10,2
3,5 4,3
Penerimaan Negara
Bukan Pajak Rp441,4
triliun
PNBP mengalami pergerakan yang fluktuatif Kondisi ini berlanjut pada tahun 2022, terlihat
pada tahun 2018-2019 dengan rata-rata dari capaian positif di semester I tahun 2002.
pertumbuhan sebesar 15,7 persen terutama Capaian ini masih didukung oleh tren
dipengaruhi oleh pergerakan harga komoditas, peningkatan harga komoditas minyak bumi,
optimalisasi penyelenggaraan layanan K/L, serta minerba, serta membaiknya kinerja BUMN.
pendapatan dari kekayaan negara yang Berdasarkan hal tersebut serta
dipisahkan. Pada tahun 2020, kinerja PNBP memperhitungkan kebijakan optimalisasi PNBP
mengalami penurunan sebesar 15,9 persen yang dilakukan Pemerintah, sampai dengan
disebabkan oleh pandemi Covid-19 yang akhir tahun 2022 PNBP diperkirakan akan
berdampak pada perlambatan perekonomian tumbuh sebesar 11,4 persen.
dan penurunan harga komoditas yang signifikan.
PNBP pada APBN tahun 2023 diperkirakan
Kinerja PNBP ini mengalami perbaikan di tahun mencapai Rp441,4 triliun didukung oleh
2021 seiring dengan membaiknya kondisi kebijakan optimalisasi pemanfaatan SDA,
perekonomian global dan domestik. PNBP tahun optimalisasi dividen BUMN, peningkatan
2021 tumbuh 33,4 persen dipengaruhi oleh inovasi dan kualitas layanan, optimalisasi
peningkatan harga komoditas terutama minyak pengelolaan aset BMN, serta penguatan tata
bumi, minerba, dan kelapa sawit, serta kelola.
peningkatan pendapatan dari layanan K/L.
Rp49,1 T
Rp196,0 T
Pendapatan Pendapatan
Sumber Daya Kekayaan Negara
Alam Dipisahkan
Dipengaruhi prospek harga komoditas Optimalisasi KND melalui perbaikan
Migas dan Minerba yang tidak setinggi portofolio dan penguatan infrastruktur
tahun 2022 dan optimalisasi lifting keuangan BUMN untuk meningkatkan
migas. kinerja BUMN.
Rp113,3 T Rp83,0 T
Pendapatan Pendapatan Badan
PNBP Lainnya Layanan Umum
Penjualan Hasil Tambang dan DMO lebih Pendapatan BLU Sawit sejalan normalisasi
rendah sejalan moderasi harga komoditas harga CPO yang diperkirakan tidak
minyak dan minerba. setinggi tahun 2022.
Belanja
Negara
2023
Belanja negara memiliki peran penting dalam Pemerintah sangat selektif dalam mengawal
menjaga keberlanjutan percepatan pemulihan proses penyusunan belanja negara dalam APBN
ekonomi paska pandemi Covid-19. Untuk itu, tahun 2023 agar dapat memberikan dampak yang
belanja negara dirancang secara ekspansif optimal bagi perekonomian. Atas hal tersebut
atau countercyclical untuk mengakomodasi diatas, kebijakan belanja negara tahun 2023
tekanan terhadap perekonomian saat ini, di diarahkan antara lain untuk: 1. Mendukung
tengah masih berlangsungnya pandemi peningkatan kualitas SDM Indonesia melalui
Covid-19, adanya tantangan dan risiko baru pembangunan di bidang pendidikan, Kesehatan,
dari faktor global yang berasal dari sisi dan perlindungan sosial; 2. Percepatan
ekonomi, geopolitik, dan keuangan. pembangunan infrastruktur dasar dan
Keberhasilan Pemerintah dalam menjaga pendukung transformasi ekonomi (a.l. TIK,
fondasi perekonomian nasional sepanjang konektivitas, energi, dan pangan), termasuk
tahun 2020 s.d. 2022 memberikan optimisme pembangunan IKN untuk mempercepat
di tengah pandemi Covid-19 dan berbagai berdirinya pusat-pusat pertumbuhan ekonomi
tekanan yang muncul akibat proses baru; 3. Meningkatkan efektivitas reformasi
pemulihan ekonomi global yang mendorong birokrasi yang lebih efisien dan berintegritas; 4.
terjadinya supply disruption, yang diamplifikasi Meningkatkan efektivitas program Perlindungan
dengan konflik Rusia – Ukraina terutama Sosial termasuk melanjutkan reformasi subsidi
berdampak kepada volatilitas komoditas dan bantuan sosial agar lebih efektif dan tepat
energi dan pangan, serta respon kebijakan di sasaran; 5. Memperkuat pelaksanaan spending
banyak negara maju dalam menjaga tingkat better melalui belanja yang berorientasi kepada
inflasi melalui kebijakan peningkatan suku hasil; 6. Meningkatkan sinergi dan harmonisasi
bunga. Kebijakan Pemerintah yang responsif, belanja pusat dan daerah terutama untuk
terukur, dan terarah melalui intervensi di penguatan akses dan kualitas layanan publik;
bidang kesehatan melalui langkah menjaga serta 7. Memperkuat fleksibilitas belanja untuk
mobilisasi dan pelaksanaan program vaksinasi antisipasi ketidakpastian. Selain itu, pengelolaan
yang masif, kemudian diikuti dengan berbagai Transfer ke Daerah (TKD) juga diharapkan akan
program yang difokuskan pada pemulihan lebih terarah, terukur, akuntabel, dan transparan
sosial- ekonomi, termasuk stimulus bantuan sehingga terjadi percepatan transformasi
sosial kepada masyarakat dan dunia usaha ekonomi dan peningkatan kesejahteraan
terbukti mampu menjaga stabilitas masyarakat. Belanja negara pada APBN tahun
perekonomian nasional dan menjadikan 2023 dialokasikan sebesar Rp3.061,2 triliun yang
Indonesia sebagai salah satu negara yang terdiri dari belanja K/L sebesar Rp1.000,8 triliun,
paling berhasil dalam mengatasi pandemi belanja non K/L sebesar Rp1.245,6 triliun, serta
Covid-19. Transfer ke Daerah sebesar Rp814,7 triliun.
Belanja Rp2.246,5
Pemerintah Pusat
p e n i n g k a t a n kual ita s b e l a n j a (spending better) g u n a m e n d u k u n g
triliun
22,5
18,5
9,2
2,8 (5,2)
Belanja BPP Tahun 2023, sejalan
2.370,0
dengan terkendalinya pandemi
2.246,5
2.000,7
Covid serta peningkatan
1.833,0 kualitas belanja dan konsolidasi
1.496,3
fiskal (defisit kembali di bawah
773,3
809,9
1.337,5
3% dari PDB)
622,9 1.245,6
Kebijakan a.l
Mendukung peningkatan kualitas SDM
Indonesia yang terampil, produktif dan
berdaya saing, melalui:
- peningkatan kualitas pendidikan
- transformasi sistem kesehatan
- akselerasi reformasi menuju sistem perlindungan sosial
sepanjang hayat dan adaptif
Mendorong percepatan pembangunan
infrastruktur pendukung transformasi
ekonomi
Mendukung revitalisasi industri bernilai
Belanja K/L tambah dan berorientasi ekspor
Belanja
Pemerintah Pusat
menurut fungsi
Pendidikan
Agama Rp234,1 T Perlindungan Sosial
Rp11,2 T (10,42%) Rp241,0 T
(0,5%)
(10,73%)
Pariwisata
Rp3,6 T
(0,16%)
Kesehatan
Rp96,6 T
Total
(4,3%)
Perumahan
& Fasilitas Umum Rp2.246,5 T Pelayanan
Rp31,7 T Umum
(1,41%) Rp664,1T
(29,56%)
Perlindungan
Lingkungan Hidup
Rp13,1 T
(0,58%) Ekonomi
Rp634,1 T
(28,23%) Pertahanan
Ketertiban dan Rp134,3 T
Keamanan (5,98%)
Rp182,6 T
(8,13%)
Belanja Rp1.000,8
triliun
Kementerian/Lembaga
Diarahkan semakin berkualitas (spending better) melalui
belanja yang semakin efektif, efisien, produktif, serta memiliki
daya ungkit kepada perekonomian
21,3
12,4 -3,1
3,2
-13,3
1.190,8
1.059,6
1.032,4
1.000,8
873,4 270,5 368,0 238,1
10 Kementerian/ Lembaga
dengan PaguTerbesar
Kemenhan Rp134,3 T
Polri Rp111,1 T
Kemenkes Rp85,5 T
Kemendikbudristek Rp80,2 T
Kemensos Rp78,2 T
Kemenag Rp70,5 T
Kemenkeu Rp45,2 T*
Kemenhub Rp33,4 T
Kemenkominfo . Rp19,7 T
*) termasuk anggaran BLU di Kemenkeu, a.l. BLU Badan Pengelola Dana
Perkebunan Kelapa Sawit dan LPDP
Anggaran
Kesehatan
Dalam kurun waktu 7 tahun terakhir, Peningkatan tersebut salah satunya
Pemerintah secara konsisten dipengaruhi oleh pelaksanaan
mengalokasikan anggaran kesehatan kebijakan Jaminan Kesehatan
sekurang-kurangnya 5 persen dari APBN Nasional (JKN) dalam rangka
dalam rangka menjamin mewujudkan cakupan kesehatan
terselenggaranya pembangunan semesta. Anggaran Kesehatan
kesehatan untuk meningkatkan derajat dalam APBN tahun 2023 utamanya
kesehatan masyarakat dan kualitas SDM. dialokasikan Pemerintah melalui
Sejak tahun 2018-2021, realisasi anggaran Belanja Pusat (Kementerian
kesehatan tumbuh rata-rata 41,9 persen Kesehatan, BPOM, BKKBN,
per tahun, yang tentunya juga diiringi Kemenhan, dan Polri, serta Belanja
oleh perbaikan output di bidang Non K/L) dan melalui TKD
kesehatan.
Anggaran Rp178,7
triliun
Kesehatan
untuk meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta
81,4
51,6
4,0
-16,1 Seiring kasus Covid-19 yang
-31,9 semakin terkendali, serta peralihan
312,4 dari pandemi ke endemi di tahun
2023, mendorong normalisasi
212,9 kegiatan termasuk dalam
172,3 178,7 pelayanan kesehatan reguler
(non Covid)
52,4 188,0 82,4
113,6 Anggaran Kesehatan 2023
reguler tumbuh 37,0%
dibandingkan outlook 2022
reguler, di antaranya untuk
124,4 178,7 transformasi sistem kesehatan dan
113,6 119,9 130,5
percepatan penurunan stunting
Prioritas sampel
Pembangunan RS Pratama
Penyediaan makanan
tambahan bagi 50.000 ibu sebanyak 18 RS
hamil kurang energi kronis
(KEK) dan 138.889 balita kurus
Anggaran
Kesehatan
untuk meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta
Arah Kebijakan
Kesehatan Indonesia
Penguatan layanan Percepatan ketersediaan, Peningkatan ketahanan
kesehatan primer, kualitas, dan distribusi kesehatan, terutama melalui
terutama dalam upaya tenaga kesehatan; peningkatan ketersediaan,
promotif dan preventif; kemandirian dan mutu farmasi
dan alat kesehatan serta
penguatan sistem
Peningkatan layanan Penguatan inovasi dan kegawatdaruratan;
kesehatan sekunder, pemanfaatan teknologi;
terutama rumah sakit
rujukan dan
laboratorium;
Anggaran
Perlindungan
Sosial
Program perlindungan sosial individu yang terdampak agar tidak
bertujuan untuk menciptakan efek jatuh miskin atau semakin masuk ke
pendapatan yang memungkinkan dalam kemiskinan.
kelompok berpenghasilan rendah Pada tahun 2023, Pemerintah akan
untuk dapat meningkatkan konsumsi terus melanjutkan reformasi program
dan kesejahteraan mereka. Pada masa perlindungan sosial secara bertahap
pandemi, alokasi anggaran dan terukur. Hal ini akan ditempuh
perlindungan sosial diberikan dalam melalui upaya sinergi, integrasi,
rangka membantu kelompok transformasi, dan perluasan program
masyarakat berpendapatan perlinsos yang sudah ada, serta
menengah ke bawah yang terdampak pengembangan program perlinsos
pandemi. Di tahun 2020, melalui lainnya. Disamping itu, untuk
program pemulihan ekonomi nasional, mendukung upaya tersebut
Pemerintah mengambil kebijakan Pemerintah akan terus melanjutkan
countercyclical melalui strategi penyempurnaan Data Terpadu
pemberian stimulus fiskal bidang Kesejahteraan Sosial (DTKS).
perlindungan sosial yang menjadi
bantalan kepada rumah tangga dan
Anggaran Rp476,0
triliun
Perlindungan Sosial
Penurunan tingkat kemiskinan, pembangunan SDM jangka panjang, dan
peningkatkan kesejahteraan masyarakat
Anggaran
Perlindungan Sosial
Tantangan Perlinsos
Akurasi data untuk Fragmentasi antar
penargetan program program perlinsos
yang belum yang belum tersinergi
sepenuhnya akurat dengan baik
Percepatan
pengentasan
kemiskinan ekstrem;
Anggaran
Pendidikan
Sumber daya manusia merupakan aset (3) memperkuat pendidikan vokasi
utama dalam membangun suatu melalui pengembangan BLK
bangsa, tidak terkecuali bagi bangsa Komunitas; (4) pelaksanaan Program
Indonesia. Oleh karena itu, pendidikan Kartu Prakerja dan perubahan
memiliki peranan paling penting penyaluran BOS secara langsung ke
dalam menentukan kualitas manusia. rekening sekolah mulai tahun 2020;
Melalui pendidikan, manusia akan (5) pengalokasian dana abadi di
memperoleh pengetahuan yang bidang pendidikan yang terus
diharapkan dapat menopang meningkat, dan hasil kelolaannya
kehidupannya dengan lebih baik. terutama dimanfaatkan untuk
Sejalan dengan hal tersebut, pemberian beasiswa; (6) pelaksanaan
Pemerintah akan terus berkomitmen bantuan kuota internet pada tahun
untuk memberikan perhatian besar 2020 dan 2021 untuk menjamin
terhadap peningkatan kualitas sumber keberlangsungan proses belajar
daya manusia. Hal ini ditunjukkan mengajar di tengah pandemi Covid-
melalui pemenuhan mandatory 19; dan (7) pelaksanaan program guru
anggaran pendidikan sebesar 20 penggerak.
persen dari APBN sejak tahun 2009.
Selanjutnya, pada tahun 2023 alokasi
Alokasi anggaran pendidikan terus anggaran pendidikan ditujukan
mengalami peningkatan dari tahun ke untuk meningkatkan kualitas SDM
tahun. Pemerintah telah Indonesia yang berdaya saing dan
memanfaatkan anggaran pendidikan mampu beradaptasi pasca pandemi.
untuk melaksanakan beberapa
kebijakan untuk mengatasi tantangan
dan permasalahan dalam bidang
pendidikan, antara lain melalui: (1)
diterapkannya BOS berbasis kinerja
pada tahun 2019; (2) perluasan
program beasiswa afirmasi/ bidikmisi
melalui KIP Kuliah;
Anggaran
Pendidikan
Dalam rangka meningkatkan Sumber Daya Manusia Berkualitas dan Berdaya Saing
Arah Kebijakan
Pembangunan Pendidikan
Peningkatan akses pendidikan Pemerataan kualitas
pada seluruh jenjang pendidikan pendidikan melalui
melalui perluasan wajib belajar dan simplifikasi kurikulum,
bantuan pendidikan (beasiswa afirmasi, penguatan BOS Kinerja, program
PIP, dan KIP Kuliah); Guru Penggerak, dan
transformasi tata kelola guru;
Anggaran Rp612,2
triliun
Pendidikan
Dalam rangka meningkatkan SumberDayaManusiaBerkualitasdanBerdayaSaing
19,9
6,6 2,9 5,8
1,3
612,2
574,9 69,5
71,0
Pertumbuhan (%) 460,3 473,7 479,6
6,0 18,0 29,0
Melalui Pembiayaan
(Rp Triliun)
Melalui BPP
(Rp triliun)
155,2 174,2 180,3 213,4 237,1
Anggaran Pendidikan
tahun 2023, terdiri dari:
Rp237,1 T Rp305,6 T
Melalui Belanja Pemerintah Pusat, a.l. Melalui Transferke Daerah , a.l.
PIP kepada 20,1 juta siswa BOS untuk 43,7 juta siswa
KIP Kuliah kepada 994,3 ribu mahasiswa BOP PAUD untuk 6,2 juta peserta didik
TPG Non PNS untuk 553,5 ribu guru non PNS BOP Pendidikan Kesetaraan untuk
806 ribu peserta didik
Rp69,5 T
Melalui Pembiayaan , a.l.
Dana Abadi Pendidikan (termasuk untuk Dana
Abadi Pesantren), Dana Abadi Penelitian, Dana
Abadi Perguruan Tinggi, Dana Abadi
Kebudayaan.
Anggaran
Infrastruktur
Percepatan dan pemerataan pembangunan Pada tahun 2023 anggaran bidang
infrastruktur di seluruh wilayah Indonesia infrastruktur diarahkan untuk mendorong
masih menjadi fokus utama pemerintah sejak percepatan pembangunan infrastruktur
beberapa tahun terakhir, utamanya yang mendukung transformasi ekonomi dan
infrastruktur penggerak ekonomi dan sentra pertumbuhan baru, dengan arah
pelayanan dasar dalam rangka menjaga kebijakan yaitu: (1) mengakselerasi
momentum pemulihan dan pertumbuhan pembangunan infrastruktur untuk
ekonomi yang berkelanjutan. pemenuhan layanan dasar; (2) mendukung
pemerataan akses terhadap infrastruktur
teknologi informasi dan komunikasi (TIK)
Untuk mendukung pengembangan ekonomi
dalam mendukung aktivitas ekonomi; (3)
digital, diperlukan juga pengembangan
pembangunan infrastruktur yang
infrastruktur teknologi informasi dan mendukung transformasi ekonomi (energi,
komunikasi yang mendukung transformasi pangan, konektivitas, dan transportasi); (4)
digital. mendukung penyelesaian proyek strategis
nasional (PSN) dan pembangunan Ibu
Keberlanjutan pembangunan infrastruktur Kota Negara (IKN) secara bertahap dan
konektivitas dan ketersediaan layanan berkelanjutan dengan mengoptimalkan
transportasi yang memadai juga diharapkan peran Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN)
dapat mendorong peningkatan kinerja untuk dapat beroperasi secara mandiri pada
investasi, termasuk pengembangan kawasan awal tahun 2023; (5) meningkatkan sinergitas
prioritas dan strategis (industri, pariwisata dan pendanaan antar K/L, pusat dan daerah,
food estate). serta melalui penerapan skema pembiayaan
KPBU .
Dalam kerangka peningkatan kualitas belanja
yang lebih baik, anggaran pembangunan
infrastruktur diarahkan pada proyek yang
mendukung pengembangan ekonomi dan
memberikan manfaat bagi pemulihan
ekonomi nasional pascapandemi Covid-19 di
sektor pariwisata, transportasi, dan industri,
yang berdampak terhadap penurunan indeks
kemahalan logistik.
Tantangan Pembangunan
Infrastruktur
Anggaran Rp392,0
Infrastruktur
triliun
31,2
0,0 5,0
-7,5
-22,0
394,1 403,3 391,7
373,1
307,3
Anggaran
Ketahanan
Pangan
Ketahanan pangan merupakan salah Indonesia, serta peningkatan daya
satu sektor pembangunan yang tetap saing petani dan nelayan. Anggaran
menjadi prioritas Pemerintah hingga tersebut berfokus kepada
saat ini. Program-program strategis peningkatan produktivitas pertanian
bidang ketahanan pangan melalui maupun perikanan, dalam upaya
APBN terus diupayakan untuk untuk mengatasi defisit produksi
mewujudkan kemandirian pangan di yang terjadi pada beberapa
tengah tantangan yang meningkat komoditas pangan utama. Dukungan
dari sisi supply dan demand, untuk anggaran dilakukan melalui
menjamin terpenuhinya kebutuhan penyediaan bantuan sarpras produksi
pangan masyarakat. Untuk pertanian dan perikanan, bantuan
mewujudkan hal tersebut dilakukan benih dan bibit unggul, bantuan
optimalisasi potensi sumber daya pupuk, pengembangan smart
alam, manusia, sosial, dan ekonomi farming dan digitalisasi pertanian
yang ada melalui strategi dan (e-agriculture), pengembangan
kebijakan menyeluruh dan kawasan secara terintegrasi,
melibatkan lintas sektor. penguatan food estate dan korporasi
Anggaran ketahanan pangan petani, pengairan/irigasi,
digunakan untuk menjamin pendampingan dan penyuluhan,
penyediaan pangan yang cukup dan serta upaya penanggulangan
aman bagi seluruh penduduk penyakit dan hama.
Anggaran Rp104,2
triliun
Ketahanan Pangan
diarahkan unt uk peningkatan ketersediaan, akses, d a n
kualitas pangan, baik pertanian m a u p u n perikanan
15,4 10,7
9,6
-6,7 -7,7
KetahananPangan Pertumbuhan
(triliun Rupiah) (%)
Target OutputPrioritas
Kawasan padi/Fasilitas penerapan Pembangunan/peningkatan Pembangunan jalan
budidaya padi seluas 229.800 Ha jaringan irigasi seluas 6.900 pertanian 2.290 unit
Ha oleh pusat
Kawasan jagung/Fasilitas penerapan Pembangunan
budidaya jagung seluas 40.000 Ha Pembangunan jaringan olahan pakan ternak
irigasi seluas 4.812 Ha dan 304 unit
Kawasan kedelai/ Fasilitas penerapan peningkatan jaringan irigasi
budidaya kedelai seluas 150.000 Ha seluas 22.650 Ha oleh daerah Pembangunan/
rehabilitasi sarana dan
prasarana
Bantuan alat penangkap ikan ramah Rehabilitasi jaringan irigasi
lingkungan sebanyak 9.275 unit seluas 101.913 Ha oleh pusat 53 pelabuhan perikanan
dan 95.095 Ha oleh daerah
Benih dan calon induk ikan yang Pembangunan/rehabilitasi
disalurkan kepada masyarakat Pembangunan bendungan 100 unit pembenihan
sebanyak 118 juta ekor lanjutan sebanyak 22 unit Dana ketahanan pangan
dan bendungan baru dan pertanian untuk 1.236
Bantuan sarana chest freezer sebanyak 7 unit kelompok masyarakat
(peti beku) 300 unit
Anggaran
Ketahanan Pangan
diarahkan untu k peningkatan ketersediaan, akses, d a n kualitas pangan,
baik pertanian m a u p u n perikanan
Tantangan
Faktor alam antara lain kekeringan, banjir,
serangan organisme pengganggu tanaman
(OPT) atau penyakit, dan perubahan iklim
mengakibatkan terganggunya produktivitas
Kebijakan Pembangunan
Bidang KetahananPangan
Meningkatkan Mendorong pemanfaatan teknologi
produktivitas komoditas dan data, serta pengembangan iklim
pangan strategis inovasi
Anggaran
Subsidi
Diarahkan Untuk Stabilisasi Ha rga d a n Menjaga Daya Beli, serta
M e n d u kun g UMKM
Kebijakan Subsidi
Subsidi tetap solar Mendukung peningkatan
Rp1.000/liter, naik pelayanan umum dibidang
Rp500/liter dari transportasi publik dan
tahun 2022 penyediaan informasi
publik
Transfer Rp814,7
triliun
ke Daerah
d i a ra h k a n u n t u k p e n i n g k a t a n kualit as p e l a y an p u b l i k di I n d o n e s i a
7,3
3,0 1,7 2,0
(6,2)
Kebijakan
Meningkatkan sinergi kebijakan fiskal pusat Memperkuat penggunaan TKD untuk
dan daerah serta harmonisasi belanja pusat mendukung sektor-sektor prioritas
dan daerah
Pariwisata Sanitasi
Pembangunan Atraksi dan Amenitas Kawasan - Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik(SPALD)
Wisata di 81 DTW Terpusat 23.964 SR
- SPALD Setempat 144.818 SR
Jalan
Peningkatan Kemantapan Jalan pada Ruas di 328
Air Minum
Kab/Kota dan 31 Provinsi
- Perluasan Sistem Penyediaan Air Minum Jaringan (SPAM)
Jaringan Perpipaan 128.151 SR
Kelautan dan Perikanan - Pembangunan Baru SPAM JaringanPerpipaan 71.501 SR
- Pembangunan/Rehabilitasi Sarana dan Prasarana
Pelabuhan Perikanan 53 Pelabuhan
Perumahan dan Pemukiman
- Pembangunan/Rehabilitasi 100 Unit Pembenihan
-Rehabilitasi Pengolahan dan Pemasaran Hasil - Rumah yang ditangani sesuai dengan
spesifikasi 7.500 Unit
Perikanan di 92 Kab/Kota
- Panjang Jalan Lingkungan dan Drainase
Irigasi Lingkungan yang ditangani sesuai dengan
spesifikasi 92.400 m
- Pembangunan Jaringan Irigasi 4.812 Ha
- Peningkatan Jaringan Irigasi 22.650 Ha
- Rehabilitasi Jaringan Irigasi 95.095 Ha Toko UMKM
Pembangunan 13 Pusat Layanan UsahaTerpadu
Transportasi Pedesaan
- Pembangunan dan Peningkatan Jalan Desa 305 km IKM
- Penggantian dan Renovasi Jembatan Gantung 9 Unit
- Pembangunan 8 Sentra IKM
- Revitalisasi 60 Sentra IKM
Kehutanan
- Penanaman Hutan Rakyat 827 Ha
- Pembangunan Sumur Resapan 12 Unit
Perdagangan
Pembangunan Pasar Rakyat Tematik Wisata 2 Unit
Pertanian
- Renovasi UPTD/Balai Pembenihan Tanaman
Pangan dan Holtikultura 978 UPTD Infrastruktur Energi Terbarukan
- Pembangunan Jalan Pertanian 2.290 Unit Pembangunan PLTS Terpusat Off Grid 0,685 MWp
- Pembangunan Olahan Pakan Ternak 304 Unit
Dalam periode 5 tahun terakhir, Namun sejak tahun anggaran 2021 dan
Pemerintah menerapkan kebijakan fiskal 2022, defisit anggaran secara bertahap
ekspansif yang terukur, terarah dan secara terus turun sehingga pada LKPP tahun
konsisten menciptakan akselerasi 2021 dan outlook 2022 defisit menjadi
pembangunan nasional sekaligus 4,57 persen dan 3,92 persen.
menjaga momentum pertumbuhan
ekonomi agar tumbuh tetap tinggi dan Kebijakan fiskal tahun anggaran 2023
tetap berkesinambungan. Untuk bersifat countercyclical dan APBN
mendukung implementasi kebijakan fiskal didorong menjadi shock absorber untuk
yang ekspansif tersebut, Pemerintah menjaga agar momentum pemulihan
mengimplementasikan anggaran defisit ekonomi semakin menguat dan mampu
yang didasari dengan penguatan melindungi daya beli masyarakat
pengelolaan kebijakan fiskal yang sehat sehingga kondisi fiskal terjaga tetap
dan berkesinambungan. Kebijakan fiskal sehat dan berkelanjutan. Tahun 2023
ekspansif dijalankan Pemerintah juga merupakan masa penguatan pemulihan
untuk menghindari opportunity loss ekonomi sekaligus tahun diterapkannya
sejalan dengan semakin tingginya kembali disiplin defisit anggaran di
pencapaian berbagai sasaran dan target bawah batasan 3 persen terhadap PDB
pembangunan nasional. atau kebijakan konsolidasi fiskal.
Langkah kebijakan konsolidasi fiskal
Dalam implementasi anggaran defisit, tersebut dilakukan dalam rangka APBN
Pemerintah tetap melakukan berbagai mengantisipasi potensi terjadinya risiko
upaya pengendalian atas berbagai risiko lain setelah pandemi Covid-19, baik dari
yang berpotensi menciptakan deviasi sisi ekonomi maupun stabilitas
pada kinerja APBN. Secara umum defisit keuangan akibat ketidakpastian kondisi
anggaran senantiasa terkendali dalam global. Berkaitan dengan hal tersebut
batas aman (prudent) dan berada dalam maka defisit APBN tahun anggaran 2023
level risk appetite. Dalam ditargetkan sebesar Rp598,2 triliun atau
perkembangannya, defisit anggaran sebesar 2,84 persen terhadap PDB.
cenderung naik dari 1,82 persen terhadap
PDB pada tahun 2018 menjadi sebesar
2,20 persen terhadap PDB pada tahun
2019 dan seiring dengan langkah
extraordinary yang diambil oleh
Pemerintah pada tahun 2020, defisit
anggaran naik menjadi 6,14 persen
terhadap PDB dalam rangka penangan
covid-19 dan pemulihan ekonomi.
Pembiayaan
Anggaran
196,8
31,5
-27,0 -16,0 -18,3
Pembiayaan Utang
Pembiayaan Defisit melalui Penerbitan SBN neto sesuai
kebutuhan (last resort)
Pembiayaan
Investasi
untuk inf ras truktur, pe ndidikan, da n kebijakan st rat egis
lainnya
Kebijakan
PMN diberikan secara selektif, Atas usulan investasi dilakukan Sebagian investasi Pemerintah
berdasarkan pertimbangan: penilaian kelayakan pada 6 tahun 2023 akan dilakukan
sektor prioritas, penugasan aspek yaitu: urgensi, setelah dilakukan pemantauan
pemerintah, manfaat ekonomi legal, ekonomi, fiskal, kesiapan dan progress
dan manfaat sosial. keuangan, lingkungan dan pelaksanaan
sosial
Klastering
Klaster Klaster Klaster
Infrastruktur Pendidikan
Rp
Lainnya
Rp85,3 T Rp20,0 T Rp70,6 T
Tahukah anda? Hasil penilaian Open Budget Survey (OBS) tahun 2021, Indonesia mendapat peringkat 17
dari 120 negara di dunia dengan skor 70. OBS diselenggarakan oleh International Budget Patnership.
18/117 17/120
Negara Negara
23/115
Negara
26/102
Negara
Buku Informasi APBN adalah salah satu indikator dari penilaian survei tersebut. Oleh karena itu, sebagai
bahan perbaikan dalam penyusunan Buku Informasi APBN selanjutnya, kami mohon kesediaan Anda untuk
mengisi survei pada
. tautan di bawah.
Scan here
bit.ly/surveiinformasiAPBN2023
terima kasih...
Direktorat
Penyusunan APBN
menuju Zona Integritas dan Wilayah
Bebas dari Korupsi
PRUDENT
Profesional, Responsif, Unggul,
Dedikatif, Efisien, No Korupsi, Transparan
2023
Peningkatan Produktivitas
untuk Transformasi
Ekonomi yang Inklusif
dan Berkelanjutan
KEMENTERIAN KEUANGAN
DIREKTORAT JENDERALANGGARAN
www.anggaran.kemenkeu.go.id