Anda di halaman 1dari 53

Peningkatan Produktivitas untuk

Transformasi Ekonomi yang Inklusif


dan Berkelanjutan

Disusun oleh
Tim Kementerian Keuangan

Editor:
Dit. PAPBN DJA

Ide dan Konsep


Bayu Segara
Reza Ibnu Prakoso

Data yang digunakan dalam


buku ini

2019-2021 : LKPP Audited


2022 : Outlook APBN
2023 : APBN
i

Pengantar
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang
Maha Esa, karena atas perkenanNya, Rancangan
Undang-Undang APBN Tahun 2023 telah resmi
diundangkan menjadi Undang-Undang Nomor 28
Tahun 2022 tentang APBN Tahun Anggaran 2023 pada
tanggal 27 Oktober 2022.

Potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2023


diproyeksikan akan ditopang permintaan domestik di
tengah ketidakpastian kinerja perekonomian global.
APBN Tahun 2023 difokuskan pada peningkatan
produktivitas untuk transformasi ekonomi yang inklusif
dan berkelanjutan. Menghadapi ketidakpastian yang
tinggi, Pemerintah melalui APBN berupaya maksimal
untuk menjaga penguatan pemulihan ekonomi yang
berkelanjutan.

Berbagai upaya dan strategi dilakukan Pemerintah


dalam rangka peningkatan produktivitas dengan
melanjutkan penguatan reformasi struktural melalui
peningkatan kualitas SDM dan pembangunan
infrastruktur, reformasi penganggaran guna
mewujudkan belanja yang lebih efisien dan berkualitas,
dan akselerasi transformasi ekonomi, yang antara lain
meliputi: (1) normalisasi aktivitas masyarakat seiring Sri Mulyani Indrawati
perbaikan situasi pandemi; (2) peningkatan daya tarik
investasi termasuk hilirisasi manufaktur, ekonomi Menteri Keuangan RI
digital dan ekonomi hijau; dan (3) mengembalikan
peran sektor manufaktur sebagai sumber
pertumbuhan ekonomi melalui revitalisasi industri.

Dengan motivasi mewujudkan APBN yang kredibel,


transparan, dan akuntabel, buku Informasi APBN 2023
ini diharapkan dapat menjadi sarana komunikasi dan
bentuk transparansi Pemerintah kepada masyarakat.

Selanjutnya, masyarakat diharapkan dapat memberikan


umpan balik terhadap kebijakan - kebijakan yang telah dan
akan diambil oleh Pemerintah. Akhir kata, kami
mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang
telah memberikan masukan hingga buku Informasi
APBN 2023 yang dikemas sederhana tetapi sarat
informasi ini dapat terbit. Besar harapan kami buku ini
dapat memberikan pencerahan mengenai APBN 2023
dan arah kebijakan pembangunan Indonesia.

Informasi APBN 2023


ii

Kata Pengantar .....................................................i Belanja K/L ..................................................20


Daftar Isi .....................................................................ii
Anggaran Tematik ............................. .....22
Fokus Kebijakan Fiskal 2023....................... 2
APBN 2023 dioptimalkan sebagai Belanja Subsidi ........................................37
Shock Absorber .................................................... 4 Transfer ke
Target Pembangunan ................................... 6 Daerah ...........................................................39
Asumsi Dasar Ekonomi Makro ................. 7 DAK Fisik.......................................................40
Postur APBN ......................................................... 8 DAK Nonfisik..............................................41

PENDAPATAN
NEGARA
9 PEMBIAYAAN &
42
Penerimaan Perpajakan................................... 11
DEFISIT
Penerimaan Pajak.................................................. 13
ANGGARAN
Kepabeanan dan Cukai ..................................... 14 Pembiayaan Anggaran..........................44
Penerimaan Negara Bukan Pajak..............15 Pembiayaan Utang......................................45

BELANJA
NEGARA 16 Pembiayaan Investasi ............................46

Belanja Pemerintah Pusat ..................18


BPP menurut fungsi ................................19

2017-2020 : LKPP Audited


2021 : Outlook APBN 2021
2022 : UU N0 6/2021 ttg APBN 2022

Informasi APBN 2023


2

Fokus
Kebijakan Fiskal2023

Kualitas SDM Infrastruktur Reformasi Revitalisasi Ekonomi


Birokrasi Industri Hijau

Penguatan Peran APBN dan


Melanjutkan Konsolidasi Fiskal Berkualitas

Mobilisasi Belanja Pembiayaan


Pendapatan Berkualitas Inovatif

- Menjaga Efektivitas - Efisien, efektif, - Pengendalian risiko


Implementasi UU HPP prioritas, transparan, utang
- Penguatan basis dan akuntabel
- Meningkatkan peran
pemajakan dan - Fokus pada Swasta, BUMN, BLU,
peningkatan peningkatan SWF, SMV
kepatuhan WP kualitas SDM,
- Pemanfaatan SAL
- Mengantisipasi pembangunan
untuk stabilisasi
pelemahan ekonomi infrastruktur dan
dan antisipasi
global dan harga reformasi birokrasi
ketidakpastian
komoditas yang lebih - Antisipasi
rendah di tahun 2023 ketidakpastian

2019 2020 2021 2022 2023


APBN 2023 mendukung
konsolidasi untuk menjaga (73,1)
(156,8)

kesinambungan fiskal
(348,7) (328,4)
Defisit (triliun Rupiah)
(431,6)
Keseimbangan Primer (triliunRupiah)
Defisit thd PDB (%) (598,2)
(633,6)
(732,2)
(775,1)

(947,7)
(2,20) (2,84)
(3,92)
(4,57)
(6,14)

Informasi APBN 2023


3

Optimis
Waspada
“OPTIMIS” “WASPADA”

KINERJA POSITIF RISIKO


PEREKONOMIAN KETIDAKPASTIAN
MASIH TINGGI

 Pemulihan ekonomi
 Scarring effect dan inflasi
menguat
yang tinggi berpotensi
(pertumbuhan ekonomi
memicu stagflasi
tahun 2022 Triw I: 5,01%,
Triw II: 5,44%,
 Perlambatan ekonomi
Triw III: 5,72%)
global berpotensi
 Sektor strategis seperti memengaruhi laju
manufaktur dan pertumbuhan ekonomi
perdagangan tumbuh domestik
secara ekspansif
 Perang di Ukraina
 Konsumsi menguat, menyebabkan gangguan
ekspor solid, investasi sisi penawaran (harga
tumbuh, neraca komoditas tinggi)
perdagangan positif
 Pengetatan kebijakan
 Laju inflasi Indonesia moneter secara
jauh lebih moderat agresif dapat
dibandingkan dengan
meningkatkan cost of
negara lain (peran
fund dan tekanan
APBN sebagai shock
absorber) terhadap nilai tukar

Informasi APBN 2023


4

APBN Dioptimalkan
untuk Menahan Gejolak (Shock Absorber)
dalam MeresponsKetidakpastian Global yang Meningkat

Di tengah kenaikan harga komoditas dan


risiko eskalasi ketidakpastian global
“APBN Harus Waspada, Antisipatif dan Responsif”

APBN sebagai Shock Momentum Penguatan


Absorber Ketahanan Fiskal
 Mengendalikan Inflasi dan menjaga daya
beli masyarakat  Menyiapkan buffer untuk
mengantisipasi ketidakpastian
 Mempertahankan Momentum
Pemulihan (mengurangi pengangguran  Memperkuat fondasi konsolidasi dan
& tingkat kemiskinan) keberlanjutan fiskal

 Menjaga prioritas belanja (memperkuat


produktivitas dan fondasi perekonomian
nasional)

Optimalisasi Pengeluaran: Subsidi,


Kompensasi, Perlindungan Sosial, dan
belanja prioritas (dukungan
infrastruktur, kesehatan, pendidikan
dan reformasi struktural)

Menjaga Kesehatan APBN


Jangka Menengah - Konsolidasi dan
Panjang Reformasi Fiskal

Informasi APBN 2023


5

Peningkatan
Produktivitasuntuk
TransformasiEkonomi
yang Inklusifdan
Berkelanjutan
Sejalan dengan Tema kebijakan fiskal dan Dengan berpijak pada kebijakan
APBN tahun 2023 “Peningkatan transformasi ekonomi dan
Produktivitas untuk Transformasi memperhitungkan berbagai risiko
Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan”, ekonomi global serta potensi ekonomi
maka APBN akan terus dioptimalkan nasional, pertumbuhan ekonomi tahun
menjalankan fungsinya dalam 2023 diperkirakan akan mencapai 5,3
mendukung produktivitas dan penguatan persen. Kinerja tersebut ditujukan bersifat
sosial-ekonomi Masyarakat. Pada APBN inklusif dan berkelanjutan yang tercermin
tahun 2023 akan difokuskan untuk dari target indikator kesejahteraan sosial.
peningkatan kualitas SDM, melanjutkan Tingkat pengangguran terbuka (TPT)
pembangunan infrastruktur prioritas, diupayakan berada pada kisaran 5,3-6,0
reformasi birokrasi, revitalisasi industri, persen yang diiringi dengan penurunan
serta pembangunan dan pengembangan tingkat kemiskinan dan tingkat
ekonomi hijau. ketimpangan (gini ratio) yang diharapkan
masing-masing berada pada kisaran 7,5-
Untuk mendorong efektivitas pelaksanaan 8,5 persen dan 0,375-0,378. Upaya
kebijakan fiskal tahun 2023, tetap perbaikan indikator kesejahteraan juga
dibutuhkan keberlanjutan tercermin dari peningkatan indeks
reformasi struktural yang didukung oleh pembangunan manusia (IPM) yang
reformasi kebijakan fiskal yang diharapkan mencapai 73,31-73,49.
komprehensif melalui optimalisasi
pendapatan negara, penguatan
kualitas dan efisiensi belanja negara, serta
keberlanjutan pembiayaan anggaran.

Informasi APBN 2023


6

Target Pembangunan 2023

Tingkat Indeks Tingkat


Pengangguran (%) Pembangunan Kemiskinan (%)
Manusia
5,3 – 6,0 73,31 – 73,49 7,5 – 8,5

Gini Ratio Nilai Nilai


Tukar Petani Tukar Nelayan
0,375 – 0,378
105-107 107-108

under
construction

Informasi APBN 2023


7

Asumsi Dasar
Ekonomi Makro
APBN 2023
persen (%) persen (%) persen (%)

5,3 3,6 7,9


Pertumbuhan Inflasi Tingkat Bunga
Ekonomi SUN 10 Tahun
Pertumbuhan ekonomi Laju inflasi dijaga dalam Fundamental makro ekonomi yang
diperkirakan masih relatif kuat rentang sasaran inflasi 3,0 ± 1,0 terjaga baik, serta strategi
didukung oleh fundamental dengan menjaga ketersediaan pembiayaan yang pruden dan
makro ekonomi yang robust serta pasokan dan kelancaran kredibel akan terus dilakukan
transformasi ekonomi distribusi pangan dan energi sehingga dapat menjaga stabilitas
serta intervensi harga pasar keuangan domestik dan
menjaga kepercayaan investor untuk
berinvestasi pada pasar domestik

Rupiah/US$ US$/barel

14.800 90
Harga Minyak
Nilai Tukar Mentah
Solidnya fundamental ekonomi Harga minyak mentah di tahun
domestik dan reformasi struktural 2023 akan sangat dipengaruhi
yang berkesinambungan serta oleh perkembangan perang
bauran kebijakan fiskal dan moneter Rusia-Ukraina, perkembangan
akan menopang stabilitas nilai tukar kasus Covid-19 di Tiongkok, dan
Rupiah resesi ekonomi serta
keberlanjutan sanksi yang
dikenakan pada Iran dan
Venezuela

rpbh rbsmph

660 1.100
Lifting Minyak Lifting Gas

Berbagai upaya dalam rangka peningkatan lifting migas nasional


akan terus dilakukan diantaranya mendorong percepatan
proyek-proyek migas baru, menjaga level produksi lapangan existing,
serta perbaikan regulasi dan insentif fiskal

Informasi APBN 2023


8

APBN Peringatan

2023
Defisit diproyeksikan
Rp598,2 T (2,84% thd PDB)....

defisit dibawah 3% PDB

Pendapatan Negara Belanja Negara


Rp2.463,0 T Rp3.061,2 T
Tumbuh 1,1% dari outlook 2022 terutama Belanja Negara diproyeksikan
didukung langkah optimalisasi pendapatan Rp3.061,2 T (turun 3,4% dari
negara dengan memastikan implementasi outlook 2022) dalam rangka
reformasi perpajakan berjalan efektif pelaksanaan konsolidasi fiskal

Perpajakan
Belanja
Rp2.021,2 T Pemerintah Pusat
Tumbuh 5,0% dari outlook 2022 Rp2.246,5 T
seiring pertumbuhan aktivitas
ekonomi domestik serta Alokasi belanja pemerintah pusat
implementasi reformasi perpajakan turun 5,2% dari outlook 2022
sejalan dengan peningkatan
kualitas belanja (spending better)
PNBP dan konsolidasi fiskal
Rp441,4 T
Turun 13,6% dari outlook 2022 Transfer ke Daerah
dipengaruhi oleh normalisasi harga
komoditas
Rp814,7 T
Alokasi transfer ke daerah
Hibah meningkat Rp15,6 triliun atau 2,0%
dari outlook 2022, sejalan dengan
Rp0,4 T pelaksanaan UU HKPD
Sejalan dengan proyeksi hibah luar
negeri yang terencana
Defisit
Anggaran
(Rp598,2 T)

Pembiayaan
Anggaran
Rp598,2 T
Pembiayaan utang yang turun
sekitar 8,1% terhadap outlook 2022

Informasi APBN 2023


Pendapatan
Negara
10

Pendapatan Negara
2023 PNBP
Rp441,4 T
Hibah
Rp0,4 T
Pajak
Kapabeanan
dan Cukai Rp1.718,0 T
Rp303,2 T

Sejalan dengan pemulihan Selanjutnya PNBP diperkirakan mencapai


ekonomi, peningkatan efektivitas UU HPP, Rp441,4 triliun Beberapa faktor yang akan
serta optimalisasi PNBP melalui inovasi mempengaruhi PNBP tahun 2023 adalah
layanan dan reformasi pengelolaan aset proyeksi pergerakan harga komoditas yang
secara produktif, pendapatan negara pada diperkirakan mengalami moderasi. Sementara
APBN tahun anggaran 2023 ditargetkan itu, kontribusi Penerimaan dari Kekayaan
sebesar Rp2.463,0 triliun Kontribusi Negara Dipisahkan diupayakan
pendapatan negara terutama berasal dari dapat ditingkatkan.
penerimaan perpajakan dan PNBP.
Selanjutnya, target penerimaan hibah pada
Penerimaan Perpajakan dalam APBN APBN tahun anggaran 2023 sebesar Rp0,4
tahun anggaran 2023 triliun sesuai proyeksi hibah luar negeri yang
ditargetkan mencapai Rp2.021,2 terencana baik yang dikelola oleh K/L maupun
triliun atau tumbuh diterushibahkan ke daerah sesuai dengan nota
5,0 persen. Optimalisasi Penerimaan kesepakatan (Momerandum of
Perpajakan sejalan dengan pemulihan Understanding)
ekonomi dan dukungan efektivitas
implementasi kebijakan (Undang-Undang
HPP, penguatan pengawasan dan
kepatuhan, serta reformasi administrasi
perpajakan. Di sisi lain, Pemerintah akan
terus mewaspadai faktor risiko pelemahan
perekonomian global dan moderasi harga
komoditas yang dapat memengaruhi
penerimaan perpajakan tahun 2023.

Informasi APBN 2023


11

Penerimaan
Perpajakan
Perkembangan kinerja penerimaan perpajakan Kinerja positif pemulihan ekonomi
dalam lima tahun terakhir dipengaruhi oleh memberikan dorongan sangat kuat bagi
beberapa faktor antara lain fluktuasi harga capaian penerimaan perpajakan semester I
komoditas, pandemi Covid-19, kebijakan tahun 2022 dan diperkirakan akan dapat
Pemerintah, serta ketidakpastian ekonomi dijaga sampai dengan akhir tahun 2022.
global. Sebelum pandemi Covid-19, penerimaan Beberapa faktor yang turut memberikan
perpajakan tahun 2018–2019 tumbuh rata-rata dampak positif terhadap penerimaan
sebesar 7,4 persen per tahun. Pada tahun 2018, perpajakan yakni (1) implementasi
tingginya harga minyak dunia dan komoditas UU HPP yang berupa program
pertambangan mendongkrak mendorong pengungkapan sukarela (PPS) dan
kinerja pertumbuhan penerimaan perpajakan penyesuaian tarif PPN; (2) dampak kenaikan
mencapai double digits. Namun demikian, harga komoditas; (3) low-base effect sebagai
penurunan harga komoditas serta dampak pemberian insentif fiskal tahun
ketidakpastian global akibat perang dagang 2021. Bauran faktor-faktor tersebut akan
Amerika-Tiongkok berimbas pada melambatnya mendorong kinerja penerimaan perpajakan
penerimaan perpajakan di tahun 2019 yang pada tahun 2022 diperkirakan tumbuh
hanya tumbuh 1,8 persen. mencapai 24,4 persen.

Pada tahun 2020, pandemi Covid-19 Selanjutnya penerimaan perpajakan


memberikan tekanan cukup dalam terhadap dalam APBN tahun anggaran 2023
perekonomian global dan domestik sebagai ditargetkan mencapai Rp2.021,2 triliun atau
dampak pembatasan sosial. Kebijakan tumbuh 5,0 persen dengan
pembatasan sosial serta pemberian insentif memperhitungkan berbagai faktor yang
membuat kinerja perpajakan tahun 2020 akan mendukung antara lain implementasi
mengalami kontraksi 16,9 persen. Upaya UU HPP, aktivitas ekonomi dalam negeri
sistematis dan konsisten yang dilakukan yang semakin membaik, serta upaya
oleh Pemerintah baik dalam rangka optimalisasi dari sisi administrasi maupun
penanganan pandemi Covid-19 maupun kepatuhan wajib pajak.
pemulihan ekonomi nasional, membuahkan
hasil positif secara bertahap. Pada tahun 2021,
kinerja perpajakan mampu rebound dan tumbuh
positif sebesar 20,4 persen.

Informasi APBN 2023


12

Penerimaan Perpajakan
Tumbuh 5,0%, Penerimaan Perpajakan 2023 diperkirakan Rp2.021,2 T

 Kenaikan (%)  Penurunan (%)

24,4% 5,0%
1,8% 20,4%
16,9% 1.924,9 2.021,2
1.546,1 1.547,8
1.285,1

2019 2020 2021 2022 2023

Kebijakan Penguatan pengawasan


dan kepatuhan
Menjaga efektivitas
implementasi
Perpajakan Undang-Undang HPP.

Melanjutkan reformasi Insentif perpajakan yang


administrasi perpajakan lebih terarah

tum buh terkontraksi

6,8% 4,3%
Penerimaan Kepabeanan&
Pajak Cukai
ditopang pemulihan ekonomi karena Bea Keluar yang lebih rendah
dalam negeri dipengaruhi moderasi harga komoditas

PenerimaanPajak Kepabeanan &Cukai


6,8%
25,8%
17,7% 4,3%
1.718,0 26,4%
1,5% 19,3% 3,9% 0,2%
1.608,1
316,8 303,2
19,6% 269,2
1.278,6
1.332,7 213,5 213,0
1.072,1

2019 2020 2021 2022 2023 2019 2020 2021 2022 2023
Kepabeanan& Cukai
PenerimaanPajak
(triliun Rupiah)
(triliun Rupiah)

 Kenaikan (%)  Penurunan (%)

Informasi APBN 2023


13

Penerimaan Rp1.718,0
Pajak
triliun

didukung peningkatankontribusi PPN sejalan keberlanjutan implementasi


kebijakan tarif PPN dan prospek permintaan dalam negeri yang tetap tumbuh

Dukungan Kontribusi
Kebijakan Pajak Per JenisPajak
PPh PPN &PPn BM PBB dan Pajak Lainnya
Implementasi aturan turunan UU HPP (a.l
integrasi data perpajakan).
Penguatan basis pemajakan dan 55,7% 54,4%
43,2%
peningkatan kepatuhan WP. 42,3%
Penguatan reformasi bidang SDM,
organisasi, proses bisnis, pengawasan, dan
penegakan hukum.
Insentif pajak yang terarah dan terukur. 2,0% 2,3%
2022 2023

PPhMigas PPh NonMigas


kontraksi5,0% tumbuh 5,2%
830,4
873,6 Penerimaan PPh
713,1
650,8 PPh Migas Rp61,4 T basis harga minyak yang
561,0
lebih rendah

PPh Non migas Rp873,6 T a.l memperhitungkan


keberlanjutan pemulihan ekonomi dan
59,2 33,0 52,8 64,7 61,4
penerimaan tahun 2022 yang tidak berlanjut
2019 2020 2021 2022 2023
PPh Migas PPh NonMigas
(triliun Rupiah) (triliun Rupiah)

PPN dan PPn BM


tumbuh9,1%

680,7
743,0
Penerimaan PPN & PPn BM
551,9
531,6
450,3
PPN mencapai Rp743,0 T, dipengaruhi a.l
tumbuhnya konsumsi domestik serta
keberlanjutan implementasi tarif PPN

2019 2020 2021 2022 2023


PPN
(triliunRupiah)

PBB& tumbuh23,9%
Pajak Lainnya 40,0
PBB dan Pajak Lainnya
32,3
28,8 30,1
27,7
PBB dan pajak lainnya mencapai Rp40,0 T
terutama didukung peningkatan objek pajak
PBB-P3.
2019 2020 2021 2022 2023
PBB dan Pajak Lainnya
(triliun Rupiah)

Informasi APBN 2023


14

Kepabeanan Rp303,2

& Cukai
triliun

d i d u k u n g penerimaan Cukai, sementara Kontribusi B e a Keluar m e n u ru n


mengikuti harga komoditas ekspor u t a m a y a n g diperkirakan lebih
rendah 3,4%
15,4%
15,7%

Kontribusi terhadap total 13,8%


Kepabeanan danCukai
Cukai Bea Masuk
81,0%
Bea Keluar 70,8%

2022 2023

Penerimaan Cukai
Dukungan Kebijakan Penerimaan cukai mencapai Rp245,4 T (81,0% total
Kepabeanan & Cukai penerimaan BC), tumbuh 9,5% didukung kebijakan
intensifikasi dan ekstensifikasi cukai serta
penerimaan dari MMEA sejalan membaiknya sektor
Pengembangan ekosistem logistik pariwisata.
nasional (NLE) dalam rangka
245,4
mendorong efisiensi waktu dan biaya 195,5
224,2
logistik nasional; 172,4 176,3

Peningkatan efektivitas pengawasan


pre-clearance, clearance, dan
post-clearance (audit)
2019 2020 2021 2022 2023
Cukai (triliun Rupiah)
Optimalisasi kerja sama internasional
penguatan dan harmonisasi kebijakan
kawasan berfasilitas serta Kawasan Pajak PerdaganganInternasional
Industri Hasil Tembakau (KIHT).
Bea Masuk mencapai Bea Keluar mencapai Rp10,2
Rp47,5 T (15,7% total T (3,4% total penerimaan
penerimaan BC), BC), dipengaruhi harga
meningkat 8,8% CPO dan turunannya yang
dipengaruhi proyeksi diproyeksikan lebih rendah
kinerja impor yang
diperkirakan masih
tinggi.
48,9
43,7 47,5
39,1
37,5 34,6
32,4

10,2
3,5 4,3

2019 2020 2021 2022 2023


Bea Masuk (triliun Bea Keluar (triliun
Rupiah) Rupiah)

Informasi APBN 2023


15

Penerimaan Negara
Bukan Pajak Rp441,4
triliun

PNBP mengalami pergerakan yang fluktuatif Kondisi ini berlanjut pada tahun 2022, terlihat
pada tahun 2018-2019 dengan rata-rata dari capaian positif di semester I tahun 2002.
pertumbuhan sebesar 15,7 persen terutama Capaian ini masih didukung oleh tren
dipengaruhi oleh pergerakan harga komoditas, peningkatan harga komoditas minyak bumi,
optimalisasi penyelenggaraan layanan K/L, serta minerba, serta membaiknya kinerja BUMN.
pendapatan dari kekayaan negara yang Berdasarkan hal tersebut serta
dipisahkan. Pada tahun 2020, kinerja PNBP memperhitungkan kebijakan optimalisasi PNBP
mengalami penurunan sebesar 15,9 persen yang dilakukan Pemerintah, sampai dengan
disebabkan oleh pandemi Covid-19 yang akhir tahun 2022 PNBP diperkirakan akan
berdampak pada perlambatan perekonomian tumbuh sebesar 11,4 persen.
dan penurunan harga komoditas yang signifikan.
PNBP pada APBN tahun 2023 diperkirakan
Kinerja PNBP ini mengalami perbaikan di tahun mencapai Rp441,4 triliun didukung oleh
2021 seiring dengan membaiknya kondisi kebijakan optimalisasi pemanfaatan SDA,
perekonomian global dan domestik. PNBP tahun optimalisasi dividen BUMN, peningkatan
2021 tumbuh 33,4 persen dipengaruhi oleh inovasi dan kualitas layanan, optimalisasi
peningkatan harga komoditas terutama minyak pengelolaan aset BMN, serta penguatan tata
bumi, minerba, dan kelapa sawit, serta kelola.
peningkatan pendapatan dari layanan K/L.

Rp49,1 T
Rp196,0 T
Pendapatan Pendapatan
Sumber Daya Kekayaan Negara
Alam Dipisahkan
Dipengaruhi prospek harga komoditas Optimalisasi KND melalui perbaikan
Migas dan Minerba yang tidak setinggi portofolio dan penguatan infrastruktur
tahun 2022 dan optimalisasi lifting keuangan BUMN untuk meningkatkan
migas. kinerja BUMN.

Rp113,3 T Rp83,0 T
Pendapatan Pendapatan Badan
PNBP Lainnya Layanan Umum
Penjualan Hasil Tambang dan DMO lebih Pendapatan BLU Sawit sejalan normalisasi
rendah sejalan moderasi harga komoditas harga CPO yang diperkirakan tidak
minyak dan minerba. setinggi tahun 2022.

Optimalisasi PNBP K/L melalui Pendapatan BLU layanan didukung oleh


peningkatan kualitas layanan, pengelolaan perluasan dan simplifikasi layanan serta
aset BMN dan peningkatan sinergi antar optimalisasi pemanfaatan kas BLU.
instansi terkait.

Informasi APBN 2023


Belanja
Negara
17

Belanja
Negara
2023
Belanja negara memiliki peran penting dalam Pemerintah sangat selektif dalam mengawal
menjaga keberlanjutan percepatan pemulihan proses penyusunan belanja negara dalam APBN
ekonomi paska pandemi Covid-19. Untuk itu, tahun 2023 agar dapat memberikan dampak yang
belanja negara dirancang secara ekspansif optimal bagi perekonomian. Atas hal tersebut
atau countercyclical untuk mengakomodasi diatas, kebijakan belanja negara tahun 2023
tekanan terhadap perekonomian saat ini, di diarahkan antara lain untuk: 1. Mendukung
tengah masih berlangsungnya pandemi peningkatan kualitas SDM Indonesia melalui
Covid-19, adanya tantangan dan risiko baru pembangunan di bidang pendidikan, Kesehatan,
dari faktor global yang berasal dari sisi dan perlindungan sosial; 2. Percepatan
ekonomi, geopolitik, dan keuangan. pembangunan infrastruktur dasar dan
Keberhasilan Pemerintah dalam menjaga pendukung transformasi ekonomi (a.l. TIK,
fondasi perekonomian nasional sepanjang konektivitas, energi, dan pangan), termasuk
tahun 2020 s.d. 2022 memberikan optimisme pembangunan IKN untuk mempercepat
di tengah pandemi Covid-19 dan berbagai berdirinya pusat-pusat pertumbuhan ekonomi
tekanan yang muncul akibat proses baru; 3. Meningkatkan efektivitas reformasi
pemulihan ekonomi global yang mendorong birokrasi yang lebih efisien dan berintegritas; 4.
terjadinya supply disruption, yang diamplifikasi Meningkatkan efektivitas program Perlindungan
dengan konflik Rusia – Ukraina terutama Sosial termasuk melanjutkan reformasi subsidi
berdampak kepada volatilitas komoditas dan bantuan sosial agar lebih efektif dan tepat
energi dan pangan, serta respon kebijakan di sasaran; 5. Memperkuat pelaksanaan spending
banyak negara maju dalam menjaga tingkat better melalui belanja yang berorientasi kepada
inflasi melalui kebijakan peningkatan suku hasil; 6. Meningkatkan sinergi dan harmonisasi
bunga. Kebijakan Pemerintah yang responsif, belanja pusat dan daerah terutama untuk
terukur, dan terarah melalui intervensi di penguatan akses dan kualitas layanan publik;
bidang kesehatan melalui langkah menjaga serta 7. Memperkuat fleksibilitas belanja untuk
mobilisasi dan pelaksanaan program vaksinasi antisipasi ketidakpastian. Selain itu, pengelolaan
yang masif, kemudian diikuti dengan berbagai Transfer ke Daerah (TKD) juga diharapkan akan
program yang difokuskan pada pemulihan lebih terarah, terukur, akuntabel, dan transparan
sosial- ekonomi, termasuk stimulus bantuan sehingga terjadi percepatan transformasi
sosial kepada masyarakat dan dunia usaha ekonomi dan peningkatan kesejahteraan
terbukti mampu menjaga stabilitas masyarakat. Belanja negara pada APBN tahun
perekonomian nasional dan menjadikan 2023 dialokasikan sebesar Rp3.061,2 triliun yang
Indonesia sebagai salah satu negara yang terdiri dari belanja K/L sebesar Rp1.000,8 triliun,
paling berhasil dalam mengatasi pandemi belanja non K/L sebesar Rp1.245,6 triliun, serta
Covid-19. Transfer ke Daerah sebesar Rp814,7 triliun.

Di sisi lain, belanja negara juga perlu


ditingkatkan efisiensi dan efektivitasnya,
mengingat pada tahun 2023 batasan defisit
kembali ke maksimum 3 persen PDB

Informasi APBN 2023


18

Belanja Rp2.246,5
Pemerintah Pusat
p e n i n g k a t a n kual ita s b e l a n j a (spending better) g u n a m e n d u k u n g
triliun

p e n g u a t a n refo rmas i s t rukt ura l, penc apa ian t arget pembang un an


d a n penyediaan fi s c a l buf fer

22,5
18,5
9,2
2,8 (5,2)
Belanja BPP Tahun 2023, sejalan
2.370,0
dengan terkendalinya pandemi
2.246,5
2.000,7
Covid serta peningkatan
1.833,0 kualitas belanja dan konsolidasi
1.496,3
fiskal (defisit kembali di bawah
773,3
809,9
1.337,5
3% dari PDB)
622,9 1.245,6

873,4 1.059,6 1.190,8 1.032,5


1.000,8
2019 2020 2021 2022 2023
Belanja K/L Belanja Non K/L Pertumbuhan (%)
(triliunRupiah) (triliun Rupiah)

Kebijakan a.l
Mendukung peningkatan kualitas SDM
Indonesia yang terampil, produktif dan
berdaya saing, melalui:
- peningkatan kualitas pendidikan
- transformasi sistem kesehatan
- akselerasi reformasi menuju sistem perlindungan sosial
sepanjang hayat dan adaptif
Mendorong percepatan pembangunan
infrastruktur pendukung transformasi
ekonomi
Mendukung revitalisasi industri bernilai
Belanja K/L tambah dan berorientasi ekspor

Rp1.000,8 T Mendukung adaptasi teknologi hijau,


pengembangan Energi Baru Terbarukan
(EBT) dan transisi energi
Meningkatkan ketepatan sasaran
penyaluran program bansos dan subsidi
Meningkatkan efektivitas implementasi
reformasi birokrasi
Melanjutkan efisiensi belanja barang
yang bersifat nonprioritas

Belanja Non K/L Antisipasi dan mitigasi risiko fiskal dalam


pelaksanaan APBN
Rp1.245,6 T

Informasi APBN 2023


19

Belanja
Pemerintah Pusat
menurut fungsi

Pendidikan
Agama Rp234,1 T Perlindungan Sosial
Rp11,2 T (10,42%) Rp241,0 T
(0,5%)
(10,73%)
Pariwisata
Rp3,6 T
(0,16%)
Kesehatan
Rp96,6 T

Total
(4,3%)
Perumahan
& Fasilitas Umum Rp2.246,5 T Pelayanan
Rp31,7 T Umum
(1,41%) Rp664,1T
(29,56%)
Perlindungan
Lingkungan Hidup
Rp13,1 T
(0,58%) Ekonomi
Rp634,1 T
(28,23%) Pertahanan
Ketertiban dan Rp134,3 T
Keamanan (5,98%)
Rp182,6 T
(8,13%)

Informasi APBN 2023


20

Belanja Rp1.000,8
triliun

Kementerian/Lembaga
Diarahkan semakin berkualitas (spending better) melalui
belanja yang semakin efektif, efisien, produktif, serta memiliki
daya ungkit kepada perekonomian
21,3
12,4 -3,1
3,2
-13,3
1.190,8
1.059,6
1.032,4
1.000,8
873,4 270,5 368,0 238,1

873,4 794,3 1.000,8


789,1 822,8
2019 2020 2021 2022 2023

Belanja K/L Non PEN Belanja K/L PEN Pertumbuhan (%)


(triliun) (triliun)

Mendukung Mendukung Mendukung Mendukung


pembangunan IKN persiapan pemilu penyelesaian pertahanan
a.l Kemen.PUPR, Polri, a.l KPU, Bawaslu, Polri, infrastruktur dan
Kemenhub, KLHK, BKPM Kemendagri, RRI prioritas keamanan
a.l untuk: a.l untuk: a.l KemenPUPR,
a.l Kemenhan dan Polri
Kemenhub,
- Pembangunan Dukungan Tahapan dan KemenESDM, untuk penguatan
sarana dan prasarana Pengamanan Pemilu Kemenkominfo, dan
stabilitas politik,
IKN Kementan)
hukum, dan
- Promosi investasi IKN a.l untuk: keamanan
pembangunan
infrastruktur
dasar dan
konektivitas

Informasi APBN 2023


21

10 Kementerian/ Lembaga
dengan PaguTerbesar

Kemenhan Rp134,3 T

Kemen PUPR Rp125,2 T

Polri Rp111,1 T

Kemenkes Rp85,5 T

Kemendikbudristek Rp80,2 T

Kemensos Rp78,2 T

Kemenag Rp70,5 T

Kemenkeu Rp45,2 T*

Kemenhub Rp33,4 T

Kemenkominfo . Rp19,7 T
*) termasuk anggaran BLU di Kemenkeu, a.l. BLU Badan Pengelola Dana
Perkebunan Kelapa Sawit dan LPDP

Informasi APBN 2023


22

Anggaran
Kesehatan
Dalam kurun waktu 7 tahun terakhir, Peningkatan tersebut salah satunya
Pemerintah secara konsisten dipengaruhi oleh pelaksanaan
mengalokasikan anggaran kesehatan kebijakan Jaminan Kesehatan
sekurang-kurangnya 5 persen dari APBN Nasional (JKN) dalam rangka
dalam rangka menjamin mewujudkan cakupan kesehatan
terselenggaranya pembangunan semesta. Anggaran Kesehatan
kesehatan untuk meningkatkan derajat dalam APBN tahun 2023 utamanya
kesehatan masyarakat dan kualitas SDM. dialokasikan Pemerintah melalui
Sejak tahun 2018-2021, realisasi anggaran Belanja Pusat (Kementerian
kesehatan tumbuh rata-rata 41,9 persen Kesehatan, BPOM, BKKBN,
per tahun, yang tentunya juga diiringi Kemenhan, dan Polri, serta Belanja
oleh perbaikan output di bidang Non K/L) dan melalui TKD
kesehatan.

Informasi APBN 2023


23

Anggaran Rp178,7
triliun

Kesehatan
untuk meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta

81,4
51,6

4,0
-16,1 Seiring kasus Covid-19 yang
-31,9 semakin terkendali, serta peralihan
312,4 dari pandemi ke endemi di tahun
2023, mendorong normalisasi
212,9 kegiatan termasuk dalam
172,3 178,7 pelayanan kesehatan reguler
(non Covid)
52,4 188,0 82,4
113,6 Anggaran Kesehatan 2023
reguler tumbuh 37,0%
dibandingkan outlook 2022
reguler, di antaranya untuk
124,4 178,7 transformasi sistem kesehatan dan
113,6 119,9 130,5
percepatan penurunan stunting

2019 2020 2021 2022 2023

Reguler Covid Pertumbuhan


(triliun Rupiah) (triliun Rupiah) (%)

Target Cakupan penduduk yang


menjadi peserta PBI melalui
Sampel obat, obat
tradisional, kosmetik, dan

Output JKN/KIS sebanyak 96,8 juta


jiwa
suplemen kesehatan yang
diperiksa sebanyak 58.513

Prioritas sampel
Pembangunan RS Pratama
Penyediaan makanan
tambahan bagi 50.000 ibu sebanyak 18 RS
hamil kurang energi kronis
(KEK) dan 138.889 balita kurus

Sosialisasi dan diseminasi Pembangunan/rehabilitasi


pencegahan dan balai penyuluhan KB sebanyak
pengendalian TBC bagi 2.000 1.017 unit
orang

Penugasan khusus tenaga Pengadaan Bina Keluarga


kesehatan sebanyak 5.200 Balita (BKB) Kit stunting 10.280
orang (secara tim 1.200 orang unit
dan secara individu 4.000
orang)
Keluarga dengan baduta yang Penyediaan bantuan
mendapatkan fasilitasi dan operasional kesehatan (BOK)
pembinaan 1000 Hari Pertama untuk 9.977 Puskesmas dan
Kehidupan (HPK) sebanyak 8,1 juta bantuan operasional KB untuk
keluarga 6.239 balai penyuluhan KB

Informasi APBN 2023


24

Anggaran
Kesehatan
untuk meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta

Pandemi Covid-19 Ketersediaan


memberikan pelayanan kesehatan
pembelajaran perlunya primer
perbaikan sistem dan sekunder serta
kesehatan secara pemerataan tenaga
menyeluruh di Indonesia kesehatan

Kemandirian sediaan Mewaspadai angka


bahan baku farmasi prevalensi stunting
dan alat kesehatan

Penyakit katastropik Kesiapsiagaan


yang masih tinggi, terhadap risiko krisis
kesehatan di masa
Tantangan depan.
KesehatanIndonesia

Arah Kebijakan
Kesehatan Indonesia
Penguatan layanan Percepatan ketersediaan, Peningkatan ketahanan
kesehatan primer, kualitas, dan distribusi kesehatan, terutama melalui
terutama dalam upaya tenaga kesehatan; peningkatan ketersediaan,
promotif dan preventif; kemandirian dan mutu farmasi
dan alat kesehatan serta
penguatan sistem
Peningkatan layanan Penguatan inovasi dan kegawatdaruratan;
kesehatan sekunder, pemanfaatan teknologi;
terutama rumah sakit
rujukan dan
laboratorium;

Percepatan penurunan Peningkatan manfaat


prevalensi stunting program JKN;
melalui peningkatan
kualitas dan cakupan
intervensi spesifik.

Informasi APBN 2023


25

Anggaran
Perlindungan
Sosial
Program perlindungan sosial individu yang terdampak agar tidak
bertujuan untuk menciptakan efek jatuh miskin atau semakin masuk ke
pendapatan yang memungkinkan dalam kemiskinan.
kelompok berpenghasilan rendah Pada tahun 2023, Pemerintah akan
untuk dapat meningkatkan konsumsi terus melanjutkan reformasi program
dan kesejahteraan mereka. Pada masa perlindungan sosial secara bertahap
pandemi, alokasi anggaran dan terukur. Hal ini akan ditempuh
perlindungan sosial diberikan dalam melalui upaya sinergi, integrasi,
rangka membantu kelompok transformasi, dan perluasan program
masyarakat berpendapatan perlinsos yang sudah ada, serta
menengah ke bawah yang terdampak pengembangan program perlinsos
pandemi. Di tahun 2020, melalui lainnya. Disamping itu, untuk
program pemulihan ekonomi nasional, mendukung upaya tersebut
Pemerintah mengambil kebijakan Pemerintah akan terus melanjutkan
countercyclical melalui strategi penyempurnaan Data Terpadu
pemberian stimulus fiskal bidang Kesejahteraan Sosial (DTKS).
perlindungan sosial yang menjadi
bantalan kepada rumah tangga dan

Informasi APBN 2023


26

Anggaran Rp476,0
triliun

Perlindungan Sosial
Penurunan tingkat kemiskinan, pembangunan SDM jangka panjang, dan
peningkatkan kesejahteraan masyarakat

Target Output Prioritas


Jumlah penerima Program Jumlah penerima bantuan iuran
Keluarga Harapan (PKH) bagi PBI JKN bagi 96,8 juta peserta
10,0 juta KPM
Jumlah penerima Subsidi Listrik
Jumlah penerima Program
bagi 40,7 juta Pelanggan
Sembako bagi 18,8 juta KPM

Jumlah penerima Program Pra Jumlah penyaluran Subsidi


Kerja bagi 500 ribu peserta LPG 3 Kg bagi 8 juta metrik ton

Jumlah penerima Program


Indonesia Pintar (PIP) bagi 20,1
juta siswa dan Program Kartu Penyaluran Subsidi Bantuan Uang
Indonesia Pintar (KIP) Kuliah Muka Perumahan untuk 220 ribu
bagi 994,3 ribu mahasiswa unit rumah
(melalui Kemendikbudristek
dan Kemenag)

Informasi APBN 2023


27

Anggaran
Perlindungan Sosial
Tantangan Perlinsos
Akurasi data untuk Fragmentasi antar
penargetan program program perlinsos
yang belum yang belum tersinergi
sepenuhnya akurat dengan baik

Pemberian program Perlunya penguatan


yang belum program guna
sepenuhnya disertai menghasilkan sistem
dengan kebijakan perlinsos yang responsif
graduasi kemiskinan terhadap krisis di masa
yang terukur depan

Arah Kebijakan Perlinsos


Perbaikan data dan Penguatan perlinsos
penargetan program sepanjang hayat
perlinsos melalui termasuk penguatan
pembangunan program bagi lansia
Registrasi Sosial dan disabilitas;
Ekonomi (Regsosek);

Penguatan graduasi Dukungan


kemiskinan melalui pelaksanaan perlinsos
penguatan program yang adaptif terhadap
pemberdayaan; krisis.

Percepatan
pengentasan
kemiskinan ekstrem;

Informasi APBN 2023


28

Anggaran
Pendidikan
Sumber daya manusia merupakan aset (3) memperkuat pendidikan vokasi
utama dalam membangun suatu melalui pengembangan BLK
bangsa, tidak terkecuali bagi bangsa Komunitas; (4) pelaksanaan Program
Indonesia. Oleh karena itu, pendidikan Kartu Prakerja dan perubahan
memiliki peranan paling penting penyaluran BOS secara langsung ke
dalam menentukan kualitas manusia. rekening sekolah mulai tahun 2020;
Melalui pendidikan, manusia akan (5) pengalokasian dana abadi di
memperoleh pengetahuan yang bidang pendidikan yang terus
diharapkan dapat menopang meningkat, dan hasil kelolaannya
kehidupannya dengan lebih baik. terutama dimanfaatkan untuk
Sejalan dengan hal tersebut, pemberian beasiswa; (6) pelaksanaan
Pemerintah akan terus berkomitmen bantuan kuota internet pada tahun
untuk memberikan perhatian besar 2020 dan 2021 untuk menjamin
terhadap peningkatan kualitas sumber keberlangsungan proses belajar
daya manusia. Hal ini ditunjukkan mengajar di tengah pandemi Covid-
melalui pemenuhan mandatory 19; dan (7) pelaksanaan program guru
anggaran pendidikan sebesar 20 penggerak.
persen dari APBN sejak tahun 2009.
Selanjutnya, pada tahun 2023 alokasi
Alokasi anggaran pendidikan terus anggaran pendidikan ditujukan
mengalami peningkatan dari tahun ke untuk meningkatkan kualitas SDM
tahun. Pemerintah telah Indonesia yang berdaya saing dan
memanfaatkan anggaran pendidikan mampu beradaptasi pasca pandemi.
untuk melaksanakan beberapa
kebijakan untuk mengatasi tantangan
dan permasalahan dalam bidang
pendidikan, antara lain melalui: (1)
diterapkannya BOS berbasis kinerja
pada tahun 2019; (2) perluasan
program beasiswa afirmasi/ bidikmisi
melalui KIP Kuliah;

Informasi APBN 2023


29

Anggaran
Pendidikan
Dalam rangka meningkatkan Sumber Daya Manusia Berkualitas dan Berdaya Saing

Skor PISA (Programme Rata-rata lama sekolah


for International Student penduduk Indonesia yang
Assessment) yang belum masih lebih rendah
meningkat signifikan dibandingkan beberapa
negara ASEAN
Indikator Human
Capital Index (HCI)
Kompetensi guru
yang lebih rendah
yang masih perlu
dibandingkan negara
ditingkatkan
sejawat (peer
countries)
Tingkat partisipasi
Ketersediaan sarana Pendidikan Anak Usia
dan prasarana yang Dini (PAUD) dan
belum merata Perguruan Tinggi (PT)
yang belum optimal
Masih tingginya
Tantangan pengangguran lulusan
vokasi
PendidikanIndonesia

Arah Kebijakan
Pembangunan Pendidikan
Peningkatan akses pendidikan Pemerataan kualitas
pada seluruh jenjang pendidikan pendidikan melalui
melalui perluasan wajib belajar dan simplifikasi kurikulum,
bantuan pendidikan (beasiswa afirmasi, penguatan BOS Kinerja, program
PIP, dan KIP Kuliah); Guru Penggerak, dan
transformasi tata kelola guru;

Peningkatan kualitas sarpras Peningkatan link and


penunjang kegiatan match dengan pasar
pendidikan terutama di daerah kerja melalui pembentukan
3T (Tertinggal, Terdepan, teaching factory, science techno
park, program siap kerja, dan juga
Terluar) melalui sinergi kebijakan melalui insentif perpajakan yang
Belanja K/L dan Transfer ke Daerah (TKD)
diberikan kepada perusahaan yang
dalam percepatan rehabilitasi atau
mendukung program tersebut;
pembangunan sarpras;

Penguatan kualitas layanan


PAUD dengan mendorong
komitmen Pemda/Pemdes
untuk pembangunan PAUD melalui
optimalisasi APBD/Dana Desa.

Informasi APBN 2023


30

Anggaran Rp612,2
triliun

Pendidikan
Dalam rangka meningkatkan SumberDayaManusiaBerkualitasdanBerdayaSaing

19,9
6,6 2,9 5,8
1,3
612,2
574,9 69,5
71,0
Pertumbuhan (%) 460,3 473,7 479,6
6,0 18,0 29,0
Melalui Pembiayaan
(Rp Triliun)

299,2 281,4 270,3 290,5 305,6


Melalui TKD
(Rp triliun)

Melalui BPP
(Rp triliun)
155,2 174,2 180,3 213,4 237,1

2019 2020 2021 2022 2023

Anggaran Pendidikan
tahun 2023, terdiri dari:

Rp237,1 T Rp305,6 T
Melalui Belanja Pemerintah Pusat, a.l. Melalui Transferke Daerah , a.l.
PIP kepada 20,1 juta siswa BOS untuk 43,7 juta siswa
KIP Kuliah kepada 994,3 ribu mahasiswa BOP PAUD untuk 6,2 juta peserta didik
TPG Non PNS untuk 553,5 ribu guru non PNS BOP Pendidikan Kesetaraan untuk
806 ribu peserta didik

Rp69,5 T
Melalui Pembiayaan , a.l.
Dana Abadi Pendidikan (termasuk untuk Dana
Abadi Pesantren), Dana Abadi Penelitian, Dana
Abadi Perguruan Tinggi, Dana Abadi
Kebudayaan.

Informasi APBN 2023


31

Anggaran
Infrastruktur
Percepatan dan pemerataan pembangunan Pada tahun 2023 anggaran bidang
infrastruktur di seluruh wilayah Indonesia infrastruktur diarahkan untuk mendorong
masih menjadi fokus utama pemerintah sejak percepatan pembangunan infrastruktur
beberapa tahun terakhir, utamanya yang mendukung transformasi ekonomi dan
infrastruktur penggerak ekonomi dan sentra pertumbuhan baru, dengan arah
pelayanan dasar dalam rangka menjaga kebijakan yaitu: (1) mengakselerasi
momentum pemulihan dan pertumbuhan pembangunan infrastruktur untuk
ekonomi yang berkelanjutan. pemenuhan layanan dasar; (2) mendukung
pemerataan akses terhadap infrastruktur
teknologi informasi dan komunikasi (TIK)
Untuk mendukung pengembangan ekonomi
dalam mendukung aktivitas ekonomi; (3)
digital, diperlukan juga pengembangan
pembangunan infrastruktur yang
infrastruktur teknologi informasi dan mendukung transformasi ekonomi (energi,
komunikasi yang mendukung transformasi pangan, konektivitas, dan transportasi); (4)
digital. mendukung penyelesaian proyek strategis
nasional (PSN) dan pembangunan Ibu
Keberlanjutan pembangunan infrastruktur Kota Negara (IKN) secara bertahap dan
konektivitas dan ketersediaan layanan berkelanjutan dengan mengoptimalkan
transportasi yang memadai juga diharapkan peran Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN)
dapat mendorong peningkatan kinerja untuk dapat beroperasi secara mandiri pada
investasi, termasuk pengembangan kawasan awal tahun 2023; (5) meningkatkan sinergitas
prioritas dan strategis (industri, pariwisata dan pendanaan antar K/L, pusat dan daerah,
food estate). serta melalui penerapan skema pembiayaan
KPBU .
Dalam kerangka peningkatan kualitas belanja
yang lebih baik, anggaran pembangunan
infrastruktur diarahkan pada proyek yang
mendukung pengembangan ekonomi dan
memberikan manfaat bagi pemulihan
ekonomi nasional pascapandemi Covid-19 di
sektor pariwisata, transportasi, dan industri,
yang berdampak terhadap penurunan indeks
kemahalan logistik.

Informasi APBN 2023


32

Tantangan Pembangunan
Infrastruktur

Pemenuhan layanan Infrastruktur


dasar konektivitas dan
antara lain akses terhadap transportasi
perumahan dan permukiman antara lain belum
yang layak, termasuk air terselenggaranya jaringan jalan
minum dan sanitasi yang trans pulau yang
harus dipastikan
berkesinambungan, belum
pemenuhannya dalam rangka
optimalnya angkutan barang
mewujudkan masyarakat
kereta api, terbatasnya kapasitas
yang sehat dan produktif
bandara, fasilitas pelabuhan yang
masih belum memadai, dan
belum optimalnya peran
Infrastruktur energi angkutan penyeberangan dalam
dan ketenagalistrikan menghubungkan pulau-pulau.
antara lain belum optimalnya
penyediaan energi dan
ketenagalistrikan yang Infrastruktur Teknologi
berkelanjutan serta Informasi dan
penggunaan energi baru
terbarukan (EBT)
Komunikasi (TIK)
antara lain belum meratanya
penyediaan teknologi digital dan
jaringan telekomunikasi, serta
perlu optimalisasi layanan digital
pada sektor publik, industri,
Ketersediaan lahan pariwisata, dan jasa
terutama kendala
pembebasan lahan untuk
Proyek Strategis Nasional dan
Program Prioritas lainnya

Informasi APBN 2023


33

Anggaran Rp392,0

Infrastruktur
triliun

Untuk mendukung transformasi ekonomi dan sentra pertumbuhan baru

31,2
0,0 5,0
-7,5
-22,0
394,1 403,3 391,7
373,1
307,3

2019 2020 2021 Outlook 2022 APBN 2023

Anggaran Infrastruktur (Triliun) Pertumbuhan (%)

Infrastruktur pelayanan Infrastruktur untuk


dasar Konektivitas
Jalan baru 522 km, Jalan Bebas
Rumah Susun Hambatan 49 km dan
5.379unit dan Rumah dukungan JTTS
Khusus 3.362 unit Jembatan baru 13.684 m
Pembangunan/Rehabilitasi Flyover/underpass/terowongan
Sarpras Pendidikan (dasar dan 2.259 m
menengah) 801 unit Sekolah Jalur Kereta Api (kumulatif) 6.627
km’sp
Sistem Penyediaan Air Minum
Bandara Baru 6 Lokasi
(SPAM) dengan kapasitas
2.313,6 liter/detik

Infrastruktur energi dan pangan Infrastruktur TIK


Pipa Transmisi Gas Bumi Cirebon-
Semarang Tahap I (Ruas Semarang- Penyediaan BTS/Lastmile di 332
Batang) 62,4 km lokasi

Pembangunan Jaringan irigasi Penyediaan akses internet baru


6.900 Ha dan Rehabilitasi 9.755 lokasi
jaringan irigasi 98.700 Ha
Penambahan Kapasitas Satelit
Pembangunan Bendungan Baru
7 unit sebesar 8 Gbps

Pembangunan PLTS Terpadu


di wilayah 3T 12 unit

Informasi APBN 2023


34

Anggaran
Ketahanan
Pangan
Ketahanan pangan merupakan salah Indonesia, serta peningkatan daya
satu sektor pembangunan yang tetap saing petani dan nelayan. Anggaran
menjadi prioritas Pemerintah hingga tersebut berfokus kepada
saat ini. Program-program strategis peningkatan produktivitas pertanian
bidang ketahanan pangan melalui maupun perikanan, dalam upaya
APBN terus diupayakan untuk untuk mengatasi defisit produksi
mewujudkan kemandirian pangan di yang terjadi pada beberapa
tengah tantangan yang meningkat komoditas pangan utama. Dukungan
dari sisi supply dan demand, untuk anggaran dilakukan melalui
menjamin terpenuhinya kebutuhan penyediaan bantuan sarpras produksi
pangan masyarakat. Untuk pertanian dan perikanan, bantuan
mewujudkan hal tersebut dilakukan benih dan bibit unggul, bantuan
optimalisasi potensi sumber daya pupuk, pengembangan smart
alam, manusia, sosial, dan ekonomi farming dan digitalisasi pertanian
yang ada melalui strategi dan (e-agriculture), pengembangan
kebijakan menyeluruh dan kawasan secara terintegrasi,
melibatkan lintas sektor. penguatan food estate dan korporasi
Anggaran ketahanan pangan petani, pengairan/irigasi,
digunakan untuk menjamin pendampingan dan penyuluhan,
penyediaan pangan yang cukup dan serta upaya penanggulangan
aman bagi seluruh penduduk penyakit dan hama.

Informasi APBN 2023


35

Anggaran Rp104,2
triliun

Ketahanan Pangan
diarahkan unt uk peningkatan ketersediaan, akses, d a n
kualitas pangan, baik pertanian m a u p u n perikanan

15,4 10,7
9,6

-6,7 -7,7

80,7 74,5 85,9 94,1 104,2


2019 2020 2021 2022 2023

KetahananPangan Pertumbuhan
(triliun Rupiah) (%)

Target OutputPrioritas
Kawasan padi/Fasilitas penerapan Pembangunan/peningkatan Pembangunan jalan
budidaya padi seluas 229.800 Ha jaringan irigasi seluas 6.900 pertanian 2.290 unit
Ha oleh pusat
Kawasan jagung/Fasilitas penerapan Pembangunan
budidaya jagung seluas 40.000 Ha Pembangunan jaringan olahan pakan ternak
irigasi seluas 4.812 Ha dan 304 unit
Kawasan kedelai/ Fasilitas penerapan peningkatan jaringan irigasi
budidaya kedelai seluas 150.000 Ha seluas 22.650 Ha oleh daerah Pembangunan/
rehabilitasi sarana dan
prasarana
Bantuan alat penangkap ikan ramah Rehabilitasi jaringan irigasi
lingkungan sebanyak 9.275 unit seluas 101.913 Ha oleh pusat 53 pelabuhan perikanan
dan 95.095 Ha oleh daerah
Benih dan calon induk ikan yang Pembangunan/rehabilitasi
disalurkan kepada masyarakat Pembangunan bendungan 100 unit pembenihan
sebanyak 118 juta ekor lanjutan sebanyak 22 unit Dana ketahanan pangan
dan bendungan baru dan pertanian untuk 1.236
Bantuan sarana chest freezer sebanyak 7 unit kelompok masyarakat
(peti beku) 300 unit

Informasi APBN 2023


36

Anggaran
Ketahanan Pangan
diarahkan untu k peningkatan ketersediaan, akses, d a n kualitas pangan,
baik pertanian m a u p u n perikanan

Tantangan
Faktor alam antara lain kekeringan, banjir,
serangan organisme pengganggu tanaman
(OPT) atau penyakit, dan perubahan iklim
mengakibatkan terganggunya produktivitas

Kondisi geopolitik dunia yang tidak stabil


berpotensi mengganggu produksi dan rantai
pasokan pangan, menyebabkan tingginya harga
komoditas dalam negeri dan menimbulkan
risiko krisis pangan

Kualitas SDM seperti tingkat pendidikan yang


relatif rendah dan usia petani yang menua
(aging farmers)

Digitalisasi pertanian dan tata kelola sistem


pangan belum optimal

Kebijakan Pembangunan
Bidang KetahananPangan
Meningkatkan Mendorong pemanfaatan teknologi
produktivitas komoditas dan data, serta pengembangan iklim
pangan strategis inovasi

Mendorong terciptanya SDM Memperkuat sistem logistik pangan


pertanian dan perikanan yang nasional dan transformasi sistem pangan
berdaya saing dengan penguatan yang berkelanjutan
kelembagaan usaha (korporasi),
modernisasi, dan peningkatan Mengakselerasi penyelesaian
penyuluhan pembangunan infrastruktur sistem
irigasi dan bendungan/waduk

Informasi APBN 2023


37

Anggaran
Subsidi
Diarahkan Untuk Stabilisasi Ha rga d a n Menjaga Daya Beli, serta
M e n d u kun g UMKM

23,4 17,6 4,9


(2,8)
(7,0) 284,6 298,5
242,1
75,7 86,5
201,8 196,2
101,7
64,9
87,4
212,0

136,9 108,8 140,4 208,9

2019 2020 2021 2022 2023


Subsidi energi Subsidi Nonenergi Pertumbuhan (%)

Kebijakan Subsidi
Subsidi tetap solar Mendukung peningkatan
Rp1.000/liter, naik pelayanan umum dibidang
Rp500/liter dari transportasi publik dan
tahun 2022 penyediaan informasi
publik

Memberikan subsidi listrik untuk


rumah tangga diberikan secara Memperluas akses permodalan
tepat sasaran bagi rumah UMKM maupun petani melalui
tangga miskin dan rentan subsidi bunga KUR

Pupuk bersubsidi difokuskan Insentif perpajakan melalui


pada 2 jenis pupuk (Urea dan subsidi pajak penghasilan
NPK) dan 9 jenis komoditas ditanggung pemerintah,
(padi, jagung, kedelai, cabai, sebagai stimulus kepada
bawang merah, bawang putih, dunia usaha
kopi, kakao, tebu)

Informasi APBN 2023


38

Subsidi sebesar Rp298,5 T Diarahkan untuk


Lebih Tepat Sasaran, Terintegrasi dan
Mendukung UMKM, Petani dan Layanan
Transportasi Publik

Subsidi Non Energi Subsidi Energi


Memperkuat implementasi subsidi pupuk Melanjutkan pemberian subsidi selisih
tepat sasaran dengan pembatasan jenis harga untuk minyak tanah dan subsidi
pupuk bersubsidi untuk urea dan NPK tetap untuk BBM solar disertai dengan
kepada komoditas prioritas; pengendalian volume dan pengawasan
atas golongan atau sektor-sektor yang
Meningkatkan kualitas dan inovasi layanan berhak memanfaatkan;
transportasi publik dan digitalisasi layanan
informasi dan komunikasi; Melakukan transformasi subsidi LPG
tabung 3 kg menjadi berbasis target
Meningkatkan daya saing usaha dan penerima dan terintegrasi dengan
memperluas permodalan bagi UMKM dan program perlindungan sosial secara
petani; bertahap dengan mempertimbangkan
pemulihan ekonomi dan daya beli
Mendukung dunia usaha melalui insentif masyarakat;
perpajakan
Memberikan subsidi listrik tepat sasaran
dengan diselaraskan pemulihan
ekonomi dan daya beli masyarakat

Pelaksanaan Transformasi Subsidi


Energi dilakukan secara bertahap,
dengan mempertimbangkan
Kesiapan data penerima berbasis DTKS

Kondisi ekonomi dan sosial masyarakat

Informasi APBN 2023


39

Transfer Rp814,7
triliun

ke Daerah
d i a ra h k a n u n t u k p e n i n g k a t a n kualit as p e l a y an p u b l i k di I n d o n e s i a

7,3
3,0 1,7 2,0

(6,2)

813,0 762,5 785,7 799,1 814,7


2019 2020 2021 2022 2023
Transfer keDaerah Pertumbuhan
(triliun Rupiah) (%)

Kebijakan
Meningkatkan sinergi kebijakan fiskal pusat Memperkuat penggunaan TKD untuk
dan daerah serta harmonisasi belanja pusat mendukung sektor-sektor prioritas
dan daerah

Memperkuat kualitas pengelolaan Meningkatkan kemampuan


TKD melalui implementasi UU perpajakan daerah (local taxing power)
Nomor 1 Tahun 2022 tentang HKPD dengan tetap menjaga iklim investasi,
kemudahan berusaha, dan kesejahteraan
masyarakat
Memperkuat penggunaan TKD
untuk mendukung sektor-sektor Mendorong pemanfaatan instrumen
prioritas pembiayaan untuk mengatasi
keterbatasan kapasitas fiskal dan
kebutuhan percepatan
pembangunan

Informasi APBN 2023


40

Rencana Pencapaian DAKFisik

Pendidikan Kesehatan dan KB


SEKOLAH

- Revitalisasi 12.368 Unit Satuan Pendidikan - Penyediaan Puskesmas di 59 Kecamatan


- Pembangunan 8 Unit Satuan Pendidikan baru - Pembangunan RS Pratama 18 RS
- Pembangunan Gedung Layanan Perpustakaan45 - Penyediaan Alat Antropometri di 54.963 Puskemas
Unit - Pembangunan/Rehab Balai Penyuluhan KB 1.107 Unit
- Pengadaan BKB Kit Stunting 10.280 Unit
Lingkungan Hidup
- Pembangunan Pusat Daur Ulang 15 Unit Transportasi Perairan
- Pembangunan Bank Sampah Induk 10 Unit • Rehabilitasi Fasilitas Pelabuhan 52 Pelabuhan
- Pembangunan Rumah Kompos 21 Unit - Pengadaan Sarana Transportasi Perairan 12 Unit

Pariwisata Sanitasi
Pembangunan Atraksi dan Amenitas Kawasan - Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik(SPALD)
Wisata di 81 DTW Terpusat 23.964 SR
- SPALD Setempat 144.818 SR
Jalan
Peningkatan Kemantapan Jalan pada Ruas di 328
Air Minum
Kab/Kota dan 31 Provinsi
- Perluasan Sistem Penyediaan Air Minum Jaringan (SPAM)
Jaringan Perpipaan 128.151 SR
Kelautan dan Perikanan - Pembangunan Baru SPAM JaringanPerpipaan 71.501 SR
- Pembangunan/Rehabilitasi Sarana dan Prasarana
Pelabuhan Perikanan 53 Pelabuhan
Perumahan dan Pemukiman
- Pembangunan/Rehabilitasi 100 Unit Pembenihan
-Rehabilitasi Pengolahan dan Pemasaran Hasil - Rumah yang ditangani sesuai dengan
spesifikasi 7.500 Unit
Perikanan di 92 Kab/Kota
- Panjang Jalan Lingkungan dan Drainase
Irigasi Lingkungan yang ditangani sesuai dengan
spesifikasi 92.400 m
- Pembangunan Jaringan Irigasi 4.812 Ha
- Peningkatan Jaringan Irigasi 22.650 Ha
- Rehabilitasi Jaringan Irigasi 95.095 Ha Toko UMKM
Pembangunan 13 Pusat Layanan UsahaTerpadu
Transportasi Pedesaan
- Pembangunan dan Peningkatan Jalan Desa 305 km IKM
- Penggantian dan Renovasi Jembatan Gantung 9 Unit
- Pembangunan 8 Sentra IKM
- Revitalisasi 60 Sentra IKM
Kehutanan
- Penanaman Hutan Rakyat 827 Ha
- Pembangunan Sumur Resapan 12 Unit
Perdagangan
Pembangunan Pasar Rakyat Tematik Wisata 2 Unit
Pertanian
- Renovasi UPTD/Balai Pembenihan Tanaman
Pangan dan Holtikultura 978 UPTD Infrastruktur Energi Terbarukan
- Pembangunan Jalan Pertanian 2.290 Unit Pembangunan PLTS Terpusat Off Grid 0,685 MWp
- Pembangunan Olahan Pakan Ternak 304 Unit

Informasi APBN 2023


41

Rencana Pencapaian DAK Nonfisik

Bantuan Operasional BOK


Sekolah (BOS) Untuk 9.977 Puskesmas

Meliputi 43,7 juta siswa untuk BOS Reguler


dan 44.140 sekolah kinerja untuk BOS Kinerja
Dana PK2UMK
BOP PAUD Untuk 46,9 ribu Peserta Pelatihan
Untuk 6,2 juta peserta didik dan
3.531 satuan PAUD Penggerak

Penguatan Kapasitas Kelembagaan


Tunjangan Profesi Guru ASND Sentra IKM
Untuk 998,8 ribu Guru PNSD dan
Untuk Sentra IKM pada 68 Daerah
110,4 ribu Guru PPPK

Tambahan Penghasilan Guru ASND Dana Pelayanan Kepariwisataan


Untuk 161,6 ribu Guru PNSD dan untuk 32.280 peserta pelatihan
365,8 ribu Guru PPPK

Tunjangan Khusus Guru ASND BOKB


Untuk 36,5 ribu Guru PNSD dan Untuk 6.239 Balai Penyuluhan KB
6,7 ribu Guru PPPK

BOP Pendidikan Kesetaraan Dana Pelayanan Perlindungan


806 ribu peserta didik Perempuan-Anak
untuk 275 Daerah `

BOP Museum dan Taman Budaya Dana KetahananPangan


Untuk 115 museum dan 23 taman budaya dan Pertanian
Untuk 1.236 Kelompok
Masyarakat

Dana Fasilitasi Penanaman Modal


Pelaksanaan bimbingan teknis bagi 115,4
ribu pelaku usaha

Informasi APBN 2023


Pembiayaan
Anggaran
43

Kebijakan countercyclical untuk


mendukung pemulihan
ekonomi nasional dan
penguatan reformasi struktural

Dalam periode 5 tahun terakhir, Namun sejak tahun anggaran 2021 dan
Pemerintah menerapkan kebijakan fiskal 2022, defisit anggaran secara bertahap
ekspansif yang terukur, terarah dan secara terus turun sehingga pada LKPP tahun
konsisten menciptakan akselerasi 2021 dan outlook 2022 defisit menjadi
pembangunan nasional sekaligus 4,57 persen dan 3,92 persen.
menjaga momentum pertumbuhan
ekonomi agar tumbuh tetap tinggi dan Kebijakan fiskal tahun anggaran 2023
tetap berkesinambungan. Untuk bersifat countercyclical dan APBN
mendukung implementasi kebijakan fiskal didorong menjadi shock absorber untuk
yang ekspansif tersebut, Pemerintah menjaga agar momentum pemulihan
mengimplementasikan anggaran defisit ekonomi semakin menguat dan mampu
yang didasari dengan penguatan melindungi daya beli masyarakat
pengelolaan kebijakan fiskal yang sehat sehingga kondisi fiskal terjaga tetap
dan berkesinambungan. Kebijakan fiskal sehat dan berkelanjutan. Tahun 2023
ekspansif dijalankan Pemerintah juga merupakan masa penguatan pemulihan
untuk menghindari opportunity loss ekonomi sekaligus tahun diterapkannya
sejalan dengan semakin tingginya kembali disiplin defisit anggaran di
pencapaian berbagai sasaran dan target bawah batasan 3 persen terhadap PDB
pembangunan nasional. atau kebijakan konsolidasi fiskal.
Langkah kebijakan konsolidasi fiskal
Dalam implementasi anggaran defisit, tersebut dilakukan dalam rangka APBN
Pemerintah tetap melakukan berbagai mengantisipasi potensi terjadinya risiko
upaya pengendalian atas berbagai risiko lain setelah pandemi Covid-19, baik dari
yang berpotensi menciptakan deviasi sisi ekonomi maupun stabilitas
pada kinerja APBN. Secara umum defisit keuangan akibat ketidakpastian kondisi
anggaran senantiasa terkendali dalam global. Berkaitan dengan hal tersebut
batas aman (prudent) dan berada dalam maka defisit APBN tahun anggaran 2023
level risk appetite. Dalam ditargetkan sebesar Rp598,2 triliun atau
perkembangannya, defisit anggaran sebesar 2,84 persen terhadap PDB.
cenderung naik dari 1,82 persen terhadap
PDB pada tahun 2018 menjadi sebesar
2,20 persen terhadap PDB pada tahun
2019 dan seiring dengan langkah
extraordinary yang diambil oleh
Pemerintah pada tahun 2020, defisit
anggaran naik menjadi 6,14 persen
terhadap PDB dalam rangka penangan
covid-19 dan pemulihan ekonomi.

Informasi APBN 2023


44
>

Pembiayaan
Anggaran
196,8
31,5
-27,0 -16,0 -18,3

*) Selain pembiayaan Public


1.193,3
Goods Rp397,6 T, BI membayar
kontribusi atas pembiayaan
Non Public Goods Rp177 T
**) Realisasi s.d. Juli 2022 sebesar
Rp21,9 T 871,7
732,2
795,6 598,2
402,1 656,7 508,2
397,6 *)
215,0 224,0 **)

2019 2020 2021 2022 2023


Peran Non BI Peran BI Pertumbuhan
(triliun Rupiah) (triliun Rupiah) (%)

Menutup defisit anggaran


sebagai konsekuensi kebijakan
Memanfaatkan SAL untuk
menjaga stabilitas ekonomi
Tantangan
fiskal yang ekspansif dan dan antisipasi ketidakpastian PembiayaanUtang, a.l.
konsolidatif
Mendorong efektivitas Volatilitas dan pengetatan likuditas
Melakukan pengelolaan pembiayaan investasi
utang secara prudent dan pasar keuangan global
untuk mendukung
sustainable transformasi ekonomi Potensi capital outflow dari
Mengendalikan tingkat emerging market
risiko utang pada level Mendorong inovasi
pembiayaan (a.l. penguatan
yang aman dan kredibel Potensi turunnya minat Investor
peran BUMN, BLU, SWF, dan
Mendukung pendalaman SMV serta mendorong skema
pasar keuangan (financial Potensi kenaikan imbal hasil SBN
KPBU yang lebih masif)
deepening)
Meningkatkan pengelolaan
manajemen kas yang
integratif untuk menjaga
fiscal buffer yang andal dan
Tantangan
efisien PembiayaanInvestasi,
a.l.
Meningkatkan kinerja keuangan
BUMN penerima PMN agar lebih
sehat dan profitable
Pembinaan BLU penerima PMN
yang tersebar di berbagai K/L

Informasi APBN 2023


45

Pembiayaan Utang
Pembiayaan Defisit melalui Penerbitan SBN neto sesuai
kebutuhan (last resort)

SBN 2019-2023 (Triliun Rupiah)


163,8
24,5 -18,9 0,2

(triliun Rupiah) 1.177,2 877,5 711,6 712,9


SBN 4 46 ,3
Pertumbuhan (%)

2019 2020 2021 2022 2023

Arah Kebijakan dan Prinsip dan Strategi


Strategi Pembiayaan terkait Pengelolaan
Utang Utang
Utang sebagai instrumen untuk mendukung pencapaian Prudent
target pembangunan yang dikelola secara prudent, efisien, Mengendalikan risiko utang dan mengelola utang
dan sustainable dengan cermat dan hati-hati untuk mendukung
konsolidasi fiskal dan sustainabilitas APBN
Pendalaman pasar untuk mendukung fleksibilitas dan
pengendalian vulnerabilitas utang. Keseimbangan Portofolio
Mengendalikan risiko utang untuk menjaga keberlanjutan Prioritas penerbitan SBN di pasar domestik untuk
mengendalikan risiko
fiskal

Mengoptimalkan penerbitan SBN di pasar Fleksibel


domestik dan sumber utang luar negeri Mengoptimalkan sumber nonutang
sebagai pelengkap dengan Memanfaatkan pinjaman tunai dalam kerangka
mempertimbangkan biaya dan risiko fleksibilitas

Memanfaatkan pinjaman tunai dalam Efisien


kerangka fleksibilitas pembiayaan Pengembangan dan pendalaman pasar (termasuk
mendukung penerbitan obligasi/sukuk daerah)

Informasi APBN 2023


46

Pembiayaan
Investasi
untuk inf ras truktur, pe ndidikan, da n kebijakan st rat egis
lainnya

Kebijakan
PMN diberikan secara selektif, Atas usulan investasi dilakukan Sebagian investasi Pemerintah
berdasarkan pertimbangan: penilaian kelayakan pada 6 tahun 2023 akan dilakukan
sektor prioritas, penugasan aspek yaitu: urgensi, setelah dilakukan pemantauan
pemerintah, manfaat ekonomi legal, ekonomi, fiskal, kesiapan dan progress
dan manfaat sosial. keuangan, lingkungan dan pelaksanaan
sosial

Klastering
Klaster Klaster Klaster
Infrastruktur Pendidikan
Rp
Lainnya
Rp85,3 T Rp20,0 T Rp70,6 T

Kelanjutan pembangunan Peningkatan akses masyarakat a.l untuk:


infrastruktur Jalan Tol Trans untuk pendidikan dan Pembentukan Pooling Funds
Sumatera keberlanjutan pengembangan Bencana untuk melindungi
pendidikan (termasuk Dana masyarakat terdampak
Pembangunan infrastruktur bencana
Abadi Pesantren dan untuk
ketenagalistrikan (transmisi,
pengembangan ristek)
gardu induk, listrik desa) Menjaga kelestarian
Iingkungan hidup
Penyediaan lahan untuk
infrastruktur PSN Memperkuat posisi Indonesia
Dukungan pembiayaan dalam hubungan internasional
perumahan bagi masyarakat
berpenghasilan rendah (MBR)

Informasi APBN 2023


47

Strategi dan Mitigasi Tantangan Pasar


Risiko Pembiayaan Keuangan dan
Utang 2023 Pembiayaan 2023
Pengelolaan pembiayaan utang yang Volatilitas pasar keuangan global yang
prudent dan berkelanjutan dengan cara masih berlanjut, normalisasi kebijakan
mengendalikan risiko utang pada level yang moneter the Fed akan berpotensi
aman dan kredibel menimbulkan pengetatan likuditas
global, dan potensi masih berlanjutnya
Mengutamakan sumber pembiayaan dalam capital outflow
negeri untuk menciptakan kemandirian
pembiayaan, Pengadaan utang luar negeri
sebagai upaya untuk menghindari crowding Potensi volatilitas pasar keuangan
out effect global juga akan berisiko meningkatkan
imbal hasil SBN sebagai dampak dari
Fleksibilitas pembiayaan utang, baik dari sisi
peningkatan suku bunga UST dan inflasi
timing pengadaan maupun komposisinya,
untuk memperoleh biaya dan risiko yang global yang tinggi
paling favourable bagi pemerintah
Pemulihan ekonomi domestik
Optimalisasi pinjaman program sesuai dengan diperkirakan akan mendorong
ketersediaan dan kapasitas pemberi pinjaman penyaluran kredit, sehingga peran
perbankan dalam pembiayaan utang
Optimalisasi penerbitan SBN Ritel untuk akan terbatas
memperluas basis investor dan meningkatkan
partisipasi investor ritel dalam pembiayaan Kebutuhan refinancing utang
pembangunan pascapandemi hampir di semua negara
mengakibatkan ketatnya likuiditas global
Optimalisasi pembiayaan non utang dengan dan domestik
mengikutsertakan peran swasta melalui skema
KPBU, pemanfaatan saldo BLU dan optimalisasi
SAL

Berkoordinasi dengan Bank Indonesia dan


otoritas terkait dengan tetap memperhatikan
integritas dan kredibilitas pasar

Informasi APBN 2023


we need your opinion

Tahukah anda? Hasil penilaian Open Budget Survey (OBS) tahun 2021, Indonesia mendapat peringkat 17
dari 120 negara di dunia dengan skor 70. OBS diselenggarakan oleh International Budget Patnership.

18/117 17/120
Negara Negara
23/115
Negara
26/102
Negara

Buku Informasi APBN adalah salah satu indikator dari penilaian survei tersebut. Oleh karena itu, sebagai
bahan perbaikan dalam penyusunan Buku Informasi APBN selanjutnya, kami mohon kesediaan Anda untuk
mengisi survei pada
. tautan di bawah.

Scan here

bit.ly/surveiinformasiAPBN2023

terima kasih...
Direktorat
Penyusunan APBN
menuju Zona Integritas dan Wilayah
Bebas dari Korupsi

PRUDENT
Profesional, Responsif, Unggul,
Dedikatif, Efisien, No Korupsi, Transparan
2023
Peningkatan Produktivitas
untuk Transformasi
Ekonomi yang Inklusif
dan Berkelanjutan

KEMENTERIAN KEUANGAN
DIREKTORAT JENDERALANGGARAN
www.anggaran.kemenkeu.go.id

Anda mungkin juga menyukai