Anda di halaman 1dari 20

Kebijakan Penerapan

Standar Pelayanan Minimal


sesuai arahan
RPJMN 2020 – 2024
Direktorat Pembangunan Daerah
Kedeputian Bidang Pengembangan Regional
Kementerian PPN/Bappenas

18 - 22 April 2022
Kerangka
1
Pembahasan
Bimbingan Teknis Pelaporan Penerapan Arah Kebijakan SPM dalam
SPM Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat pada Aplikasi SICALMERS
RPJMN 2020-2024
Wilayah Barat

2 3
Prioritas Nasional dalam Hasil Evaluasi dan
Rancangan Awal RKP 2023 Rekomendasi Penerapan SPM
bidang Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat tahun 2021
SPM dalam UU 23/2004

Pasal 1 Butir 17 : Urusan Wajib terkait Pelayanan Dasar


Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah ketentuan mengenai jenis dan
mutu Pelayanan Dasar yang merupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang
berhak diperoleh setiap warga negara secara minimal

Pasal 18 Ayat 1 :
Penyelenggara Pemerintahan Daerah memprioritaskan pelaksanaan Urusan
Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar sebagaimana Pendidikan Kesehatan Sosial
dimaksud dalam Pasal 11 ayat (3).

Pasal 18 Ayat 2 :
Pelaksanaan Pelayanan Dasar pada Urusan Pemerintahan Wajib yang
berkaitan dengan Pelayanan Dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berpedoman pada standar pelayanan minimal yang ditetapkan oleh
Pemerintah Pusat.
Pekerjaan Perumahan Trantibumlinmas
Umum Rakyat
Pasal 298 Ayat 1 :
Belanja Daerah diprioritaskan untuk mendanai Urusan Pemerintahan Wajib
yang terkait Pelayanan Dasar yang ditetapkan dengan standar pelayanan
minimal
Konstelasi SPM dalam Kerangka Regulasi

Tingkat Pusat Tingkat Daerah

UU No. 23 Tahun 2014 PP No. 2 Tahun 2018 Dokumen Perencanaan Dokumen Perencanaan
tentang Pemerintahan tentang Standar Jangka Menengah dan Jangka Menengah dan
Daerah Pelayanan Minimal Tahunan tingkat Nasional Tahunan tingkat
Provinsi/Kabupaten/Kota

Peraturan Menteri Rencana Strategis dan Rencana Strategis dan


terkait tentang Renja K/L Pengampu Renja OPD Pengampu
Standar Teknis 6 SPM SPM
bidang SPM
Slide - 4
Tema, Pengarusutamaan, dan Prioritas RPJMN 2020-2024

Pengarusutamaan RPJMN 2020 – 2024:

Kesetaraan Tata Kelola Pembangunan


Gender (Governance) Transformasi Digital
Visi Presiden 2020 – 2024:
Pembangunan Modal Sosial
Terwujudnya Berkelanjutan Budaya

Indonesia Maju
Prioritas RPJMN 2020 – 2024:
yang Berdaulat, 1. Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk 5. Memperkuat Infrastruktur
Mandiri, dan Pertumbuhan yang Berkualitas Mendukung Pengembangan
Ekonomi dan Pelayanan Dasar
Berkepribadian 2. Mengembangkan Wilayah untuk
Mengurangi Kesenjangan dan Menjamin 6. Membangun Lingkungan Hidup,
berlandaskan 3.
Pemerataan Meningkatkan Ketahanan
Bencana dan Perubahan Iklim
Gotong Royong Meningkatkan SDM Berkualitas dan
Berdaya Saing
Memperkuat Stabilitas
7.
4.
Revolusi Mental dan Pembangunan Polhukhankam dan Transformasi
Kebudayaan Pelayanan Publik

: PN yang terkait dengan SPM


Indikator dan Target SPM dalam PN 2 RPJMN 2020 - 2024
Indikator dan Arah Kebijakan KP #5: Kelembagaan dan Keuangan Daerah
PP PP Target RPJMN
Kebijakan Strategi Indikator
Pembangunan Pembangunan 2020-2024
Wilayah Sumatera Wilayah Papua Persentase pencapaian SPM di daerah 100%
Integrasi dan penerapan SPM Jumlah daerah yang melakukan integrasi
542 daerah
dan penerapan SPM
PN 2 Belanja APBD berorientasi pada Jumlah daerah yang belanja APBD nya
PP Mengembangkan PP pelayanan masyarakat yang berorientasi pada pelayanan masyarakat
Pembangunan Pembangunan 542 daerah
Wilayah untuk diwujudkan dengan pemenuhan yang diwujudkan dengan pemenuhan SPM
Wilayah Mengurangi Wilayah Maluku SPM
Jawa-Bali Kesenjangan dan
Diklat Percepatan Pelaksanaan Jumlah aparatur yang mengikuti Diklat
Menjamin 4.875 aparatur
SPM di Daerah Percepatan Pelaksanaan SPM di Daerah
Pemerataan

PP PP
Pembangunan Target Persentase Capaian Penerapan SPM
Pembangunan
Wilayah Nusa Wilayah Indikator Capaian 2020* Target Capaian
Tenggara Sulawesi 2024
Persentase capaian SPM bidang Pendidikan 69% 100%
PP Pembangunan
Wilayah Kalimantan Persentase capaian SPM bidang Kesehatan 83% 100%
Persentase capaian SPM bidang Pekerjaan Umum 58% 100%
Kegiatan Prioritas:
•1 Pengembangan Sektor Unggulan •4 Pengembangan Kawasan Persentase capaian SPM bidang Perumahan 53% 100%
Strategis Rakyat
•2 Pengembangan Kawasan Strategis
•3 Pengembangan Daerah Tertinggal, •5 Kelembagaan dan Keuangan Persentase capaian SPM bidang Sosial 68% 100%
Kawasan Perbatasan, dan Daerah Persentase capaian SPM bidang Trantibumlinmas 65,5% 100%
Perdesaan *) sumber: Sekber SPM, Ditjen Bina Bangda Kemendagri (Desember 2021)
Jenis Layanan dan Indikator Target SPM Bidang Pekerjaan Umum

Suburusan Jenis layanan provinsi Jenis layanan kab/kota INDIKASI TARGET


INDIKATOR MATRIKS RPJMN 2020-2024
2021 2024
Air Minum Pemenuhan kebutuhan Pemenuhan kebutuhan 90%
air minum curah lintas pokok air minum sehari- 79,43%
Persentase rumah tangga yang menempati hunian akses layak
kabupaten/kota hari akses layak (termasuk
dengan akses sanitasi (air limbah) layak dan aman (%) (termasuk 15%
11% akses aman
akses aman)
Air Limbah Penyediaan pelayanan Penyediaan pelayanan
93.8% 100%
pengolahan air limbah pengolahan air limbah Persentase rumah tangga yang menempati hunian
(JP: 25.4% (JP: 30.4%,
domestik regional lintas domestik dengan akses air minum layak (%)
BJP: 68.4%) BJP: 69.5%)
kabupaten/kota Persentase rumah tangga yang menempati hunian
8,4 15
dengan akses air minum aman (%)
Penerima Layanan Dasar:
Jumlah sambungan rumah yang terlayani SPALD-T skala
62.352 62.352
kota/regional (SR)
Jumlah sambungan rumah yang terlayani SPALD-T skala
284.145,26 284145,26
permukiman (SR)
Jumlah rumah tangga yang terlayani IPLT (RT) 1.730.314 1.730.314
Jumlah kabupaten/kota yang memiliki sistem pengelolaan
87 88
air limbah, termasuk layanan lumpur tinja (Kab/Kota)
Rumah Tangga, terutama Rumah Tangga yang termasuk dalam Jumlah rumah tangga dengan akses air minum jaringan
17.100.000 24.600.000
diprioritaskan pada masyarakat wilayah pelayanan pengolahan Air perpipaan (SR)
miskin atau tidak mampu dan Limbah Domestik Jumlah rumah tangga dengan akses air minum Bukan
48.808.000 50.465.000
berdomisili pada daerah rawan provinsi/kabupaten/kota, terutama Jaringan Perpipaan (RT)
air dan akan dilayani melalui diprioritaskan pada masyarakat miskin atau Jumlah rumah tangga dengan akses air minum aman
5.858.000 10.892.000
sistem penyediaan air minum tidak mampu dan berdomisili pada Area (RT)
Berisiko Pencemaran Air Limbah Domestik Persentase angka BABS di tempat terbuka (%) 4,46 0
dan dekat badan air.
Jenis Layanan dan Indikator Target SPM Bidang Perumahan Rakyat

Suburusan: Perumahan INDIKASI TARGET


INDIKATOR MATRIKS RPJMN 2020-2024
2021 2024
1. Penyediaan dan rehabilitasi rumah yang layak huni
Persentase rumah tangga yang menempati hunian dengan kecukupan luas lantai per kapita (%) 93,44 95
bagi korban bencana provinsi
Provinsi

Persentase rumah tangga yang menempati hunian dengan ketahanan bangunan (atap, lantai, dinding) 83,5 87
2. Fasilitasi penyediaan rumah layak huni bagi Persentase rumah tangga yang memiliki sertifikat hak atas tanah untuk perumahan (%) 56,85 60
masyarakat terkena relokasi program pemerintah Rasio outstanding KPR terhadap PDB (%) 3,10 4,00
Jumlah hunian baru layak yang terbangun melalui peran pemerintah (unit) 154.310 261.565
daerah provinsi
Jumlah hunian yang terbangun melalui peran masyarakat dan dunia usaha (unit) 194.763 355.387
Jumlah rumah tangga yang menerima fasilitas pembiayaan perumahan, termasuk SMF dan TAPERA(RT) 85.000 161.540
1. Penyediaan dan rehabilitasi rumah yang layak huni Jumlah rumah tangga berpendapatan rendah yang menerima bantuan/subsidi pembiayaan perumahan berupa
216.154 220.000
Kab/Kota

bagi korban bencana kabupaten/kota bantuan uang muka dan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) (rumah tangga)
2. Fasilitasi penyediaan rumah layak huni bagi Jumlah peningkatan kualitas hunian melalui peran pemerintah (unit) 152.510 212.210
Jumlah kabupaten/kota yang mengembangkan iklim kondusif perumahan melalui reformasi perizinan dan
masyarakat terkena relokasi program pemerintah administrasi pertanahan (kabupaten/kota)
48 48
daerah kab/kota Jumlah kabupaten/kota yg mengimplementasikan pemenuhan standar keandalan bangunan (kab/kota) 48 48
Jumlah luas kawasan permukiman kumuh yang ditangani secara terpadu (Hektar) 5.779 1000
Penerima Layanan Dasar: Jumlah hunian baru layak yang terbangun melalui fasilitasi pemerintah (unit)
Jumlah hunian baru layak yang terbangun melalui peran masyarakat dan dunia usaha (unit)
154.310
194.763
261.565
355.387
Jumlah penerbitan Sertipikat Hak Milik (SHM)/Sertipikat Hak Guna Bangunan (SHGB)/Sertipikat Hak Satuan
10.000 10.000
Rumah Susun (SHRS) (persil)
Jumlah rumah tangga berpendapatan rendah yang menerima bantuan/subsidi pembiayaan perumahan berupa
225.842 220.000
bantuan uang muka dan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) (rumah tangga)
Jumlah rumah tangga yang mendapatkan fasilitas pembiayaan dari lembaga keuangan (RT) 85.000 161.540
Jumlah rumah tangga yang mendapatkan bantuan peningkatan kualitas (rumah tangga) 152.510 250.910

Jumlah rumah yang dilayani bantuan PSU pada perumahan, termasuk PSU kawasan skala besar (unit) 40.000 75.000
setiap rumah tangga korban setiap rumah tangga terkena
bencana yang memenuhi relokasi program Pemerintah Jumlah kabupaten/kota yang menerbitkan Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) dan Sertifikat Laik Fungsi (SLF)
48 48
kriteria. Daerah yang memenuhi (kabupaten/ kota)
kriteria. Jumlah luasan permukiman kumuh yang ditangani secara terpadu (Hektar) 5.779 1.000
Kerangka
1
Pembahasan
Bimbingan Teknis Pelaporan Penerapan Arah Kebijakan SPM dalam
SPM Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat pada Aplikasi SICALMERS
RPJMN 2020-2024
Wilayah Barat

2 3
Prioritas Nasional dalam Hasil Evaluasi dan
Rancangan Awal RKP 2023 Rekomendasi Penerapan SPM
bidang Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat tahun 2021
Tema, PN, dan Arah Kebijakan RKP 2023

Prioritas Nasional

1 Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Berkualitas
2
• Mengembangkan Wilayah untuk Mengurangi Kesenjangan dan Menjamin Pemerataan
Tema:

3 Meningkatkan SDM Berkualitas dan Berdaya Saing
“Peningkatan 4
• Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan

Produktivitas •
5 Memperkuat Infrastruktur Mendukung Pengembangan Ekonomi dan Pelayanan Dasar

6 Membangun Lingkungan Hidup, Meningkatkan Ketahanan Bencana dan Perubahan Iklim
untuk 7
• Memperkuat Stabilitas Polhukhankam dan Transformasi Pelayanan Publik
Transformasi
Arah Kebijakan
Ekonomi yang Percepatan penghapusan kemiskinan Revitalisasi industri dan penguatan riset terapan
Inklusif dan ekstrim

Berkelanjutan” Peningkatan kualitas SDM: kesehatan


dan pendidikan
Pembangunan rendah karbon dan transisi
energi dan respon terhadap perubahan iklim

Penanggulangan pengangguran Percepatan pembangunan infrastruktur dasar


disertai peningkatan decent job antara lain: air bersih dan sanitasi

Mendorong pemulihan dunia usaha Pembangunan Ibu Kota Nusantara

Sumber: Paparan Bapak Menteri PPN/Kepala Bappenas, 17 Februari 2022


Sasaran Pembangunan RKP 2023

Pertumbuhan Tingkat Kemiskinan Tingkat Pengangguran Rasio Gini (nilai)


Ekonomi (%) (%) Terbuka (%) 0,375 – 0,378
5,3 – 5,9 7,0 – 8,0 5,3 – 6,0

Indeks Pembangunan Penurunan Emisi Gas Nilai Tukar Petani / NTP Nilai Tukar Nelayan / NTN
Manusia (nilai) Rumah Kaca (%) (nilai) (nilai)
73,29 – 73,35 27,02 103 - 105 105 - 107

Sumber: Paparan Bapak Menteri PPN/Kepala Bappenas, 17 Februari 2022


Sasaran Utama Pembangunan Daerah tahun 2023
1. Angka Proyeksi Bappenas : Dit
PMAS; Dit PKPM; Dit Naker; Dit Wilayah Kalimantan Wilayah Sulawesi
KGM; dan Dit APK diolah A 5,5% - 6,0% A 7,1% - 7,8%
2. Hasil proyeksi sementara per tanggal
B 5.1%-4.3% B 8.8%-8.3% Wilayah Maluku
16 Februari 2022
C 5.2%-4,5% C 4,7% - 4,2%
3. Beberapa sasaran menjadi bagian A 9,2% - 10,0%
D 68,91 – 78,18
dari Sasaran, Indikator dan Target PP D 67,73 – 74,45 B 11.5%-10.6%
pada PN 2 Mengembangkan E 0,282 – 0,328 E 0,323 – 0,402 C 5,9% - 5,4%
Wilayah untuk Mengurangi D 70,71 – 71,17
Kesenjangan dan Menjamin
E 0,277 – 0,314
Pemerataan

A = Pertumbuhan
Ekonomi

B = Tingkat Kemiskinan

C = Tingkat Pengangguran
Terbuka
Wilayah Sumatra
A 4,7% - 5,2% Wilayah Jawa Bali Wilayah Papua
D = Indeks Pembangunan B 8.6%-8.2%
Wilayah Nusa Tenggara
A 7,3% - 8,4%
A 5,3% - 5,8%
Manusia A 5,1% - 5,7%
C 5.3%- 4,6% B 7.6%-6.9% B 23.6% - 22.0%
B 14.8%-13.8%
D 70,48 – 77,01 C 6.7%- 6.0% C 3,8% - 3,4%
E = Rasio Gini C 3.1% - 2,7%
E 0,243 – 0,338 D 73,05 - 82,43 D 62,54 – 66,55
D 66,63 - 69,58
E 0,359 – 0,434 E 0,372 – 0,391
E 0,335 – 0,379

Sumber: Kick Off Meeting Penyusunan RKP 2023, 17 Februari 2022


Rancangan Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah Tahun 2023

Pengembangan Wilayah Tahun 2023


Kerangka PN 2 :
Mengembangkan Wilayah untuk Mengurangi
1. Mempercepat pemulihan dampak pandemi COVID-19 dengan mengadopsi cara-cara Kesenjangan dan Menjamin Pemerataan
baru dan pengembangan sumber pertumbuhan baru seiring pergeseran preferensi
permintaan dan gaya hidup sehat dan berkelanjutan
2. Mempercepat transformasi sosial ekonomi untuk meningkatkan rantai produksi serta
rantai nilai daerah,
3. Mempercepat optimalisasi keunggulan kompetitif wilayah, dan
4. Mempercepat pemerataan kualitas hidup antarwilayah.

Strategi Pengembangan Wilayah


1. Strategi pertumbuhan dengan mendorong pengembangan kawasan strategis seperti KEK,
KI, KSPN, destinasi pariwisata, kawasan perkotaan, kawasan perdesaan prioritas
nasional, dan kawasan transmigrasi, serta Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN)
perbatasan negara;
2. Strategi pemerataan dengan mempercepat penyediaan pelayanan dasar di daerah KP 5: Kelembangaan dan Keuangan Daerah
tertinggal, kawasan perbatasan, pulau-pulau kecil terluar dan terdepan, dan Kawasan
rawan bencana. (a) peningkatan kualitas tata kelola pelayanan dasar di daerah yang lebih efektif
dan efisien melalui peningkatan kapasitas daerah otonom dan daerah
khusus/daerah istimewa;
Sasaran Pengembangan Wilayah
Target
Target Target Target
1. Mempercepat pemulihan kondisi sosial ekonomi masyarakat dan daerah, Indikator RPJMN
2021 2022 2023
2. Mendorong percepatan pertumbuhan dan peningkatan peran wilayah di luar Jawa-Bali 2024
dengan tetap menjaga prospek pertumbuhan di Wilayah Jawa-Bali, dan Persentase capaian
3. Meningkatkan pemerataan pembangunan antarwilayah. 74,28% 81,82% 90,90% 100%
SPM di daerah (persen)

Sumber: Kick Off Rancangan Awal RKP 2023, 17 Februari 2022 Sumber: RPJMN 2020-2024
Kerangka
1
Pembahasan
Bimbingan Teknis Pelaporan Penerapan Arah Kebijakan SPM dalam
SPM Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat pada Aplikasi SICALMERS
RPJMN 2020-2024
Wilayah Barat

2 3
Prioritas Nasional dalam Hasil Evaluasi dan
Rancangan Awal RKP 2023 Rekomendasi Penerapan SPM
bidang Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat tahun 2021
Pemetaan Berbasis Skalogram Capaian SPM dan IKF IKF
4,50

4,00
KUADRAN 4 KUADRAN 1
IKF > SPM < 3,50 IKF > SPM >

3,00

2,50

2,00

1,50

1,00 SPM
0% 20% 40% 60% 80% 100%
0,50

0,00
KUADRAN 3 KUADRAN 2
IKF < SPM < IKF < SPM >

Kuadran 1
Papua
Kuadran 2
Kuadran 3 Maluku
Kuadran 4
Sulawesi

Kalimantan

Terdapat Terdapat Terdapat Terdapat


Nusra

92 daerah 165 daerah 246 daerah 81 daerah


Jawa Bali

di kuadran 1 di kuadran 2 di kuadran 3 di kuadran 4


Sumatera

Nasional

0% 20% 40% 60% 80% 100%

Kuadran 1 Kuadran 2 Kuadran 3 Kuadran 4

Sumber: Sekber SPM Bangda Kemendagri (data capaian tahun 2020 yang dilaporkan hingga Oktober 2021), Kemenkeu (Peta Kapasitas Fiskal Daerah tahun 2020), diolah
Rekapitulasi Capaian SPM Bidang Pekerjaan Umum tahun 2021
Capaian Penerapan SPM bidang Pekerjaan Umum lingkup
Provinsi

Sulawesi 71%

Jawa-Bali 71%

Sumatera 58%

Kalimantan 45%

Nusra 37%

52% Maluku 28%

Rata-rata Capaian SPM Papua 0%

Pekerjaan Umum tingkat 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80%
Provinsi
Capaian Penerapan SPM bidang Pekerjaan Umum lingkup
Kab/Kota

Jawa-Bali 77%

Kalimantan 66%

Sumatera 56%

Sulawesi 56%

Nusra 46%

Maluku 29%

64% Papua 24%

Rata-rata Capaian SPM Pekerjaan 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90%
Umum tingkat Kab/Kota
: Rata-rata Nasional
16
Sumber : Capaian SPM 2020 yang dilaporkan tahun 2021, Sekber SPM, Ditjen Bangda Kemendagri, 2021, diolah Bappenas
Hasil Evaluasi dan Rekomendasi Percepatan Penerapan SPM bidang Pekerjaan Umum

Meskipun SPM merupakan prioritas Rekomendasi


anggaran, fokus pendanaan urusan
Capaian Penerapan:
Pekerjaan Umum lebih pada Sub Urusan
Jalan (66,19%)* Berkoordinasi erat dengan pihak terkait
yang memiliki data yang dibutuhkan

52%
PROVINSI
OPD pelaksana kesulitan mengumpulkan
data penerima layanan
(misal: data sasaran penerima layanan,
ketersediaan sarpras pendukung)

Tidak semua provinsi memiliki Perlunya penyusunan rencana strategis


Air Minum dan Air Limbah secara
64%
SPAM/SPALD Regional sehingga capaian
pemenuhan SPM level regional tidak dapat berjenjang, tingkat Nasional, Provinsi, dan
dihitung Kabupaten/Kota.
KAB/KOTA

Kondisi geografis menyulitkan untuk Perlunya melibatkan Balai Teknis milik


membangun sambungan saluran air Kementerian PUPR dalam membantu
minum/limbah pembinaan OPD pengampu SPM PU secara
berkala
Belum semua daerah mengoptimalkan
SICALMERS dalam pelaporan data capaian Mendorong pemanfaatan SICALMERS
SPM lebih optimal lagi

Sumber: Korgis SPM Bidang PUPR-Bappenas, 2021


Rekapitulasi Capaian SPM Bidang Perumahan Rakyat tahun 2021
Capaian Penerapan SPM bidang Perumahan Rakyat
lingkup Provinsi

Nusra 100%
Jawa-Bali 68%
Kalimantan 63%
Sulawesi 61%
Sumatera 60%

59% Maluku 50%


Rata-rata Capaian SPM Papua 0%
Perumahan Rakyat tingkat
Provinsi 0% 20% 40% 60% 80% 100%

Capaian Penerapan SPM bidang Perumahan Rakyat


lingkup Kab/Kota

Jawa-Bali 54%
Kalimantan 44%
Sulawesi 37%
Sumatera 34%
Nusra 25%

47% Maluku
Papua 10%
17%

Rata-rata Capaian SPM Perumahan


0% 10% 20% 30% 40% 50% 60%
Rakyat tingkat Kab/Kota
: Rata-rata Nasional
18
Sumber : Capaian SPM 2020 yang dilaporkan tahun 2021, Sekber SPM, Ditjen Bangda Kemendagri, 2021, diolah Bappenas
Hasil Evaluasi dan Rekomendasi Penerapan SPM bidang Perumahan Rakyat

Fokus pendanaan urusan perumahan lebih pada Rekomendasi


sektor Kawasan permukiman (42,35%) dan
Capaian Penerapan: PSU (33,8%)* Prioritisasi anggaran untuk
pemenuhan layanan untuk
pencapaian indikator SPM bidang
59%
Masih adanya perbedaan pemahaman mengenai
indikator SPM dalam kondisi kebencanaan perumahan rakyat
PROVINSI
Kesulitan penyediaan lahan untuk rumah akibat Perlunya penyamaan persepsi
bencana dan relokasi program pemerintah mengenai capaian penerapan SPM
kebencanaan
47% Sulitnya menentukan jenis sasaran SPM yang
Perlunya melibatkan Balai Teknis
KAB/KOTA bersifat force majeure
milik Kementerian PUPR dalam
Perlu mengintegrasikan target pelaksanaan membantu pembinaan OPD pengampu
SPM bidang perumahan rakyat dalam dokumen SPM bidang perumahan rakyat secara
perencanaan daerah berkala

Belum semua daerah mengoptimalkan Mendorong pemanfaatan


SICALMERS dalam pelaporan data capaian SPM SICALMERS lebih optimal lagi

Sumber: Korgis SPM Bidang PUPR-Bappenas, 2021


(021) 390 5643
ext. 3316

Terima kasih
dit.pd@bappenas.go.id

Menara Bappenas Lantai 8


Jln. HR. Rasuna Said Kav. B-1

Anda mungkin juga menyukai