Anda di halaman 1dari 21

RENCANA AKSI

PENERAPAN SPM
URUSAN PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT

PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HULU


BAB I - PENDAHULUAN

q Latar Belakang
• Mendukung visi dan Misi Pemerintah Kab. Rokan Hulu
• Menjawab persoalan masyarakat yang kompleks dan dinamis khususnya dalam menjalankan
fungsi pelayanan, pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
• Masih lemahnya strategi dalam peningkatan pelayanan dasar dan urusan Bidang PUPR di
Kabupaten Rokan Hulu.
• Upaya dalam pemenuhan pelayanan dasar dan urusan Pemerintahan Wajib di bidang
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

q Landasan Hukum
• Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2021 tentang Penerapan Standar Pelayanan
Minimal
• Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 29/PRT/M/2018 tentang
Standar Teknis Standar Pelayanan Minimal Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
BAB I - PENDAHULUAN

q Maksud dan Tujuan


Maksud
• Menggambarkan dan menguraikan terapan dan capaian SPM Urusan PUPR;
• Pedoman dalam perencanaan, rencana tahunan penerapan SPM Urusan PUPR;
• Acuan dalam pelaksanaan program dan kegiatan yang mendukung pencapaian pemenuhan pelayanan dasar dan mutu
pelayanan dasar pada urusan PUPR;
Tujuan
• Untuk menyusun, merumuskan dan menyediakan alat koordinasi serta pedoman dan arahan secara sistematis dalam
perencanaan dan penganggaran tahunan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi serta pelaporan penerapan dan
pencapaian SPM Urusan PUPR;
• Memudahkan pengintegrasian SPM ke dalam dokumen perencanaan dan penganggaran di daerah bagi implementasi
SPM;
• Sebagai masukan dan Pedoman dalam penyusunan RPJMD Kabupaten Rokan Hulu;
• Memastikan pelaksanaan jenis dan mutu serta penerima layanan Air minum, Air Limbah, Rumah Bencana, dan Rumah
Relokasi sudah ditetapkan dalam SPM yang wajib diselenggarakan oleh pemerintah Kabupaten Rokan Hulu.
BAB I - PENDAHULUAN

q Ruang Lingkup
• Melakukan pengumpulan data indikator SPM Urusan PUPR;
• Identifikasi program dan kegiatan dan besaran anggarannya yang mendukung pencapaian SPM Urusan
PUPR;
• Melakukan analisis capaian kinerja SPM Urusan PUPR;
• Melakukan analisis kemampuan anggaran daerah dalam mendukung pencapaian SPM Urusan PUPR;
• Merumuskan permasalahan yang dihadapi dalam pencapaian indikator SPM Urusan PUPR;
• Merumuskan strategi, kebijakan, program/kegiatan, pemetaan sumber pendanaan alternative dan
pengalokasian anggaran yang disertai dengan target pencapaiannya dalam mendukung pemenuhan SPM
Urusan PUPR;
• Menyusun konsep monitoring dan evaluasi dalam pencapaian SPM Urusan PUPR.
BAB I - PENDAHULUAN

q Sistematika Laporan
BAB II - KONDISI UMUM WILAYAH

q Kondisi Geografi q Kondisi Perekonomian q Kondisi Pembangunan Manusia


• Ibu kota: Pasir Pengaraian • Pertumbuhan ekonomi • IPM Kabupaten Rokan Hulu hingga
• Luas Wilayah: 8.545,42 km2 Kabupaten Rokan Hulu tahun 2020 masih terkategori
cukup fluktuatif sedang yang bermakna bahwa
• Lokasi Geografis: 100o - 101o.25” LU tingkat keberhasilan pembangunan
dan 0o.20” LS, 100o.42” - 103o.28 BT. Pertumbuhan dalam menciptakan kualitas
Tahun
• Topografi: ketinggian 100 – 1000 Ekonomi (%) sumber daya manusia sudah cukup
mdpl baik.
2016 4.77
• Klimatologi: tropis, dengan
temperatur maksimum rata-rata 31oC 2017 5.38
– 32oC Indesk
2018 4.18 Tahun Pembangunan
Manusia
2019 4.92
2016 67,86
q Kondisi Demografi 2020 1.51
2017 68,67
• Jumlah Penduduk: 560.355 jiwa
(51,03% lk, 48,96% pr) 2018 69,36
• Jumlah Rumah Tangga: 156.729 2019 69,93
2020 69,38

[Data tahun 2021]


BAB III - KEBIJAKAN NASIONAL DAN TIM PENERAPAN SPM

q Kebijakan SPM dalam UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah


• Pemberian otonomi daerah yang seluas-luasnya kepada daerah diarahkan untuk mempercepat
terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan, dan peran
serta masyarakat. Melalui Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah,
yaitu sebagai pengganti dari Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, ditujukan untuk mendorong
lebih terciptanya daya guna dan hasil guna penyelenggaraan Pemerintahan dalam
mensejahterakan masyarakat, khususnya peningkatan pelayanan publik melalui pelaksanaan
urusan pemerintahan wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar diantaranya pada Bidang
PUPR dan Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman.
BAB III - KEBIJAKAN NASIONAL DAN TIM PENERAPAN SPM

q Kebijakan SPM dalam PP No. 2 Tahun 2018 tentang SPM


• Jenis Pelayanan Dasar
Penetapan dan pengaturan dari jenis pelayanan dasar telah ditentukan dalam peraturan ini dan
tidak didelegasikan dan tidak diatur dalam aturan perundang-undangan lainnya. Pada peraturan
ini telah ditetapkan yaitu:
Kabupaten / Kota;
Ø Pemenuhan kebutuhan pokok air minum sehari – hari
Ø Penyediaan pelayanan pengolahan air limbah domestik
Ø Penyediaan dan rehabilitasi rumah yang layak huni bagi korban bencana
Ø Fasilitasi penyediaan rumah yang layak huni bagi masyarakat yang terkena relokasi
program pemerintah
• Mutu Pelayanan Dasar untuk setiap jenis Pelayanan Dasar Sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan
ayat (3) ditetapkan dalam standar teknis yang sekurang kurangnya memuat :
• Standar, jumlah dan Kualitas Barang dan/Atau Jasa
• Petunjuk teknis atau tata cara pemenuhan dasar.
Kualitas Pelayanan Dasar
• Penerima Pelayanan Dasar untuk setiap jenis Pelayanan Dasar Sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dan ayat (3) yaitu : Setiap warga Negara.
BAB III - KEBIJAKAN NASIONAL DAN TIM PENERAPAN SPM

q Kebijakan Penerapan SPM


Sejak berlakunya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah maka SPM tidak lagi dimaknai
dalam kontekstual sebagai norma, standar, prosedur, dan kriteria. Batasan dari pengertian SPM secara tekstual memang
tidak mengalami perubahan, yaitu bahwa SPM merupakan ketentuan mengenai jenis pelayanan dasar dan mutu pelayanan
dasar yang berhak diperoleh setiap warga negara secara minimal. Mengacu kepada Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tersebut terdapat perubahan mendasar dalam pengaturan mengenai jenis pelayanan dasar dan mutu pelayanan dasar,
kriteria penetapan SPM dan mekanisme penerapan SPM.
Berdasarkan atas makna dari pemerintah daerah tidak hanya meliputi daerah kabupaten dan kota, namun juga Pemerintah
provinsi, SPM juga harus dimaknai tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah kabupaten/kota saja tetapi juga
menjadi tanggung jawab pemerintah daerah provinsi. Penyelenggaraan SPM di daerah bukan lagi tentang target kinerja atau
bagaimana menjalankan tugas pemerintahan sehari-hari, melainkan suatu pemenuhan atas kebutuhan dasar warga negara.
Oleh karena itu, jenis pelayanan yang diberikan adalah bersifat mutlak, dan belanja daerah harus diprioritaskan untuk
mendanai Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar. menciptakan pemerataan atas hasil
pembangunan itu sendiri.
BAB IV – PROGRAM PRIORITAS PEMENUHAN SPM, PERHITUNGAN
KEBUTUHAN PEMBIAYAAN PENCAPAIAN SPM DAN PERMASALAHAN

q Kondisi Pemenuhan SPM


Jenis Bidang SPM beserta Jumlah Layanan dan Jumlah Indikatornya.

TAHUN JUMLAH JUMLAH TARGET WAKTU


BIDANG SPM PENETAPAN LAYANAN INDIKATOR PENCAPAIAN

Setiap tahun
Pekerjaan Umum 2018 2 4 100%

Setiap
Perumahan Rakyat 2018 1 2
tahun 100%

Jumlah Indikator Terlapor dan Indikator Mencapai Target Nasional SPM di Kabupaten Rokan Hulu.
INDIKATOR
INDIKATOR MENCAPAI TARGET RATA RATA
JUMLAH TERLAPOR CAPAIAN SPM
BIDANG SPM NASIONAL
INDIKATOR TAHUN 2020 (%)
JUMLAH % JUMLAH %
Pekerjaan Umum 4 2 50 0 0 23,15

Perumahan Rakyat 2 0 0 0 0 0
BAB IV – PROGRAM PRIORITAS PEMENUHAN SPM, PERHITUNGAN
KEBUTUHAN PEMBIAYAAN PENCAPAIAN SPM DAN PERMASALAHAN

Jenis Pelayanan Dasar dan Indikator SPM Bidang Pekerjaan Umum


BAB IV – PROGRAM PRIORITAS PEMENUHAN SPM, PERHITUNGAN
KEBUTUHAN PEMBIAYAAN PENCAPAIAN SPM DAN PERMASALAHAN

Jenis Pelayanan Dasar dan Indikator SPM Bidang Perumahan Rakyat


BAB IV – PROGRAM PRIORITAS PEMENUHAN SPM, PERHITUNGAN
KEBUTUHAN PEMBIAYAAN PENCAPAIAN SPM DAN PERMASALAHAN

Target Capaian Indikator SPM Bidang Pekerjaan Umum Kabupaten Rokan Hulu
BAB IV – PROGRAM PRIORITAS PEMENUHAN SPM, PERHITUNGAN
KEBUTUHAN PEMBIAYAAN PENCAPAIAN SPM DAN PERMASALAHAN

Target Capaian Indikator SPM Bidang Perumahan Rakyat Kabupaten Rokan Hulu
BAB IV – PROGRAM PRIORITAS PEMENUHAN SPM, PERHITUNGAN
KEBUTUHAN PEMBIAYAAN PENCAPAIAN SPM DAN PERMASALAHAN

q Permasalahan Yang Dihadapi


q Permasalahan yang dihadapi Urusan Pekerjaan Umum
• Data SR yang ada hanya JP
• Kondisi alam yang membuat masyarakat lebih memilih BJP dalam memenuhi kebutuhan air minumnya,
sehingga sumber data terhadap perpipaan BJP belum terdata seluruhnya
• Sumber data yang diperlukan dari berbagai OPD, yang mana output Data yang dibutuhkan tidak tersedia di
OPD terkait
• Anggaran yang tersedia masih minim
q Permasalahan yang dihadapi Urusan Perumahan Rakyat
• Belum tersedianya data perumahan di kawasan yang berpotensi bencana
• Anggaran untuk pendataan belum maksimal
• Masyarakat kurang memahami bahaya permukiman di sepanjang sempadan sungai
• Pemahaman stakeholder yang terkait SPM belum maksimal dalam penganggaran
BAB V – RENCANA AKSI DAERAH PENCAPAIAN SPM

q Strategi dan Kebijakan Pencapaian SPM Urusan Pekerjaan Umum

Strategi dan Kebijakan Pemenuhan Kebutuhan Air Minum Kabupaten/Kota;


• Pendataan untuk pemenuhan kebutuhan air minum;
• Peningkatan Pelayanan SPAM;
• Pemenuhan dokumen RISPAM;
• Penyusunan JAKSTRADA;
• Pemenuhan pemenuhan kebutuhan air minum kabupaten/kota melalui BUMD dan atau UPTD penyelenggaran SPAM;
• Kemudahan izin kepada Badan Usaha untuk melakukan penyelenggaraan SPAM;
• Peningkatan kerja sama penyelenggaran SPAM dengan pemerintah Pusat dan Pemerintah daerah lain.

Strategi dan Kebijakan Penyediaan Pelayanan Pengolahan Air Limbah Domestik Kabupaten/Kota:
• Pendataan untuk penyediaan pelayanan pengolahan air limbah domestik;
• Peningkatan Jumlah SPALD;
• Peningkatan kapasitas SPALD;
• Peningkatan sarana dan prasarana pengelolaan limbah domestik;
• Jumlah BUMD/UPTD/Badan Usaha Pengelola Limbah Domestik (Ada/Tidak);
• Peningkatan Pelayanan SPALD-S dengan kualitas pelayanan akses aman bagi masyarakat yang bermukim di wilayah
pengembangan SPAL-S dengan kondisi wilayah perdesaaan yang memiliki kepadatan penduduk yang lebih kecil dari 25
jiwa/Ha dan seluruh wilayah perkotaan;
• Peningkatan Pelayanan Penyediaan Prasarana dan / atau Jasa melalui SPALD-T dengan kualitas pelayanan akses aman.
BAB V – RENCANA AKSI DAERAH PENCAPAIAN SPM

q Strategi dan Kebijakan Pencapaian SPM Urusan Perumahan Rakyat


Strategi dan Kebijakan Penyediaan dan Rehabilitasi Rumah Yang Layak Huni Bagi Korban Bencana Daerah
Kab/Kota dan Fasilitasi Penyediaan Rumah Yang Layak Huni Bagi Masyarakat Yang Terkena Relokasi
Program Pemerintah Daerah Kab/Kota;
• Pendataan penyediaan dan rehabilitasi rumah yang layak huni bagi korban bencana daerah Kab/Kota dan
fasilitasi penyediaan rumah yang layak huni bagi masyarakat yang terkena relokasi program Pemerintah
Daerah Kab/Kota;
• Sosialisasi dan Persiapan Penyediaan dan Rehabilitasi Rumah Korban Bencana atau relokasi program
Pemerintah Daerah Kab/Kota ;
• Pembangunan dan Rehabilitasi Rumah Korban Bencana atau relokasi program Pemerintah Daerah Kab/Kota;
• Pendistribusian dan Serah Terima Rumah bagi Korban Bencana atau relokasi program Pemerintah Daerah
Kab/Kota;
BAB V – RENCANA AKSI DAERAH PENCAPAIAN SPM

q Target Pencapaian SPM Pelayanan Dasar 5 Tahunan dan Rumusan Program, Kegiatan dan Sub Kegiatan

Urusan Pekerjaan Umum


CAPAIAN TARGET KINERJA (RP.000)

NO INDIKATOR SATUAN 2021 2022 2023 2024 2025 2026

TERLAYANI TARGET RP TARGET RP TARGET RP TARGET RP TARGET RP

Pemenuhan kebutuhan pokok air minum


1
sehari-hari % 80,85 85 16.271.139.333 90 7.740.991.890 95 8.515.091.079 100 9.366.600.187 100 10.303.260.206

Penyediaan pelayanan pengolahan air


2 9,09 14,08 550.000.000 665.500.000
limbah domestik 5.084.500.000 19,08 500.000.000 24,08 29,08 605.000.000 34,08
%

Urusan Perumahan Rakyat


CAPAIAN TARGET KINERJA (RP.000)

NO INDIKATOR SATUAN
2021 2022 2023 2024 2025 2026

TERLAYANI TARGET RP TARGET RP TARGET RP TARGET RP TARGET RP

Penyediaan dan rehabilitasi rumah 65


1 yang layak huni bagi korban % 0 0 0 54,54 172. 000.000 57,14 278.500.000 65 354.000.000 354.000.000
bencana daerah kabupaten/kota;

Fasilitasi penyediaan rumah yang


layak huni bagi masyarakat yang
2
terkena relokasi program % 0 0 0 100 65.084.000 100 181.000.000 100 182.000.000 100 182.000.000
Pemerintah Daerah kabupaten/kota
BAB V – RENCANA AKSI DAERAH PENCAPAIAN SPM

q Integrasi Rencana Aksi Daerah Pencapaian SPM Pelayanan Dasar ke dalam Dokumen Perencanaan

Berkaitan dengan amanat Permendagri Nomor 59 Tahun 2021 tentang Penerapan Standar Pelayanan Minimal, maka
dilakukan integrasi penerapan SPM ke Dalam Dokumen Perencanaan sebagai berikut :
Bidang Pekerjaan Umum, meliputi jenis layanan dasar:
• Pemenuhan kebutuhan air minum curah lintas daerah kabupaten/kota, dengan indikator Jumlah Warga Negara
yang memperoleh kebutuhan air minum curah lintas kabupaten/kota (Target 100%);
• Penyediaan pelayanan pengolahan air limbah domestik regional lintas daerah kabupaten/kota, dengan indikator
Jumlah warga negara yang memperoleh layanan pengolahan air limbah domestik regional lintas kabupaten/kota
(Target 100%).

Bidang Perumahan Rakyat, meliputi jenis layanan dasar:


• Penyediaan dan rehabilitasi rumah yang layak huni bagi korban bencana daerah provinsi, dengan indikator
Jumlah Warga Negara korban bencana yang memperoleh rumah layak huni (Target 100%);
• Fasilitasi penyediaan rumah yang layak huni bagi masyarakat yang terkena relokasi Program Pemerintah Daerah
provinsi, dengan indikator Jumlah Warga Negara yang terkena relokasi akibat program Pemerintah Daerah
provinsi yang memperoleh fasilitasi penyediaan rumah yang layak huni (Target 100%).
BAB VI – MONITORING, EVALUASI, PENERAPAN SPM

q Monitoring dan Evaluasi

• Monitoring dilakukan sementara kegiatan sedang berlangsung guna memastikan kesesuaian proses dan capaian
sesuai rencana, tercapai atau tidak. Bila ditemukan penyimpangan atau kelambanan maka segera dibenahi
sehingga kegiatan dapat berjalan sesuai rencana dan targetnya. Hasil monitoring menjadi input bagi kepentingan
proses selanjutnya.

• Evaluasi dilakukan pada akhir kegiatan, untuk mengetahui hasil atau capaian akhir dari kegiatan atau program.
Hasil Evaluasi bermanfaat bagi rencana pelaksanaan program yang sama diwaktu dan tempat lainnya.

q Mekanisme Pelaporan Pelaksanaan Pelayanan Dasar Sesuai SPM

• Berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2021 Tentang Penerapan Standar Pelayanan
Minimal, Bupati/Wali Kota menyampaikan laporan SPM daerah kabupaten/kota kepada gubernur dengan
tembusan kepada Menteri melalui Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah. Laporan yang disampaikan oleh
Pemerintah Daerah paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun anggaran berakhir, dan wajib melaporkan
penerapan SPM kepada Menteri Dalam Negeri melalui aplikasi setiap triwulan.
BAB VII – KESIMPULAN DAN SARAN

qKesimpulan
• Dengan adanya SPM, harapan masyarakat untuk mendapatkan suatu standar
pelayanan dasar yang sama
• Dengan SPM, diharapkan akan meningkatkan kualitas pelayanan publik secara
signifikan.
• Agar masyarakat dapat menikmati layanan air minum yang aman 100% dan
penyediaan pengolahan air limbah domestic
• Masyarakat mendapatkan penyediaan dan rehabilitasi rumah yang layak huni bagi
korban bencana dan fasilitasi penyediaan rumah yang layak huni bagi masyarakat
yang terkena relokasi program pemerintah daerah
qSaran
• Pemerintah Pusat melalui Kementerian Dalam Negeri agar membuat sebuah
kebijakan yang mengatur tentang berapa % (persen) seharusnya anggaran yang harus
dialokasikan untuk pemenuhan SPM di Provinsi dan Kabupaten/Kota.

Anda mungkin juga menyukai