TAHUN 2019
KABUPATEN BANJARNEGARA
TAHUN 2020
i
KATA PENGANTAR
ii
Perumahan Rakyat, Ketenteraman, ketertiban umum, dan
pelindungan masyarakat serta Sosial. Maka laporan ini
juga menyajikan perkembangan penerapan dan
pencapaian SPM yang mencakup 6 urusan wajib tersebut.
Dengan berkoordinasi dengan Perangkat Daerah yang
membidangi 6 urusan wajib pelayanan dasar, Kabupaten
Banjarnegara oleh Bagian Pemerintahan dan Otonomi
Daerah Sekretariat Daerah telah mengumpulkan data
capaian hasil penerapan SPM tahun 2018 dengan
memberikan analisa pada indikator-indikator yang belum
dapat terpenuhi 100%, serta membuat kesimpulan dan
usul saran yang berguna untuk penyusunan laporan
pencapaian penerapan SPM di tahun 2019. Untuk itu,
kami sampaikan terimakasih kepada seluruh pihak-pihak
yang ikut membantu dalam penyusunan laporan ini.
Kami menyadari bahwa penyajian laporan ini masih
memiliki kekurangan sehingga kami berharap agar
seluruh pihak terkait berkenan memberikan informasi
serta kritik saran dan masukan untuk perbaikan yang
pada akhirnya dapat mewujudkan tujuan reformasi
birokrasi yaitu peningkatan kesejahteraan masyarakat
Kabupaten Banjarnegara.
BUPATI BANJARNEGARA,
BUDHI SARWONO
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................iv
BAB I : PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG..........................................................1
B. DASAR HUKUM..............................................................3
C. KEBIJAKAN UMUM........................................................4
D. ARAH KEBIJAKAN...........................................................6
A. URUSAN PENDIDIKAN....................................................8
B. URUSAN KESEHATA.......................................................15
F. URUSAN SOSIAL.............................................................58
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
2
B. DASAR HUKUM
Dasar hukum penerapan SPM di Kabupaten Banjarnegara,
antara lain :
1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-Daerah Kota Besar dalam Lingkungan
Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Daerah
Istimewa Yogyakarta (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 1950 Nomor 45);
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,
3
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 32 Tahun 2018 tentang Standar Teknis
Pelayanan Minimal Pendidikan (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 1687).
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2018
tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar pada Sub Urusan
Kebakaran Daerah Kabupaten/Kota
10. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia
Nomor 29/PRT/M/2018 tentang Standar Teknis Standar
Pelayanan Minimal Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat
11. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia
Nomor 01/PRT/M/2014 tentang Standar Teknis Standar
Pelayanan Minimal Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 101 Tahun 2018
tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar Pada Standar
Pelayanan Minimal Sub-Urusan Bencana Daerah
Kabupaten/Kota
13. Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 9
Tahun 2018 tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar pada
Standar Pelayanan Minimal Bidang Sosial di Daerah
Provinsi dan Kabupaten/Kota
C. KEBIJAKAN UMUM
5
Ketenteraman, Peningkatan kondusivitas keamanan,
Ketertiban Umum ketertiban, kenyamanan kota
dan Perlindungan
Masyarakat
Sosial Percepatan pengentasan masyarakat
D. ARAH KEBIJAKAN
7
BAB II
PENERAPAN DAN PENCAPAIAN SPM
x 100%
Anak Usia 7-15 Tahun
x 100%
Anak Usia 7-18 Tahun
8
c. Pendidikan Anak Usia Dini, dengan indikator sebagai
berikut :
Anak Usia 5-6 Tahun yang sudah
tamat/sedang belajar di satuan
Pendidikan Kesetaraan
x 100%
Anak Usia 5-6 Tahun
9
3. Realisasi
Pembilang
Penyebut
Pelayanan Indikator Kinerja
No. Dasar Pencapaian (%)
10
Jenis Capaian
Pembilang
Penyebut
Pelayanan Indikator Kinerja
No. Pencapaian
Dasar (%)
4. Alokasi Anggaran
Dasar
2. Program 1.345.000.000,- 1.249.440.133,- 92,90
11
Pendidikan
Kesetaraan
3. Program 153.600.000,- 151.610.000,- 98,70
Pendidikan
Anak Usia
Dini
4. Program 975.970.000,- 951.176.550,- 97,46
Pendidik
dan Tenaga
Kependidika
n
2.199.600.000,- 2.115.750.000,- 96,19
B BELANJA
BANTUAN
SOSIAL
Bantuan 2.199.600.000,- 2.115.750.000,- 96,19
Siswa
Miskin
12
5. Dukungan Personil
Sesuai dengan Permendikbud nomor 32 tahun 2018,
bahwa pemenuhan SPM disamping jenis pelayanan adalah
mutu pelayanan. Sebagaimana di atur dalam pasal 28, salah
satu mutu pelayanan pendidikan adalah standar jumlah dan
kualitas tenaga pendidik dan tenga kependidikan.
Kualitas tenaga pendidik diukur berdasarkan tingkat
pendidikan minimal yaitu S1 atau D/IV serta memiliki
sertifikat profesi guru yang dimiliki. Berikut tabel jumlah
tenaga pendidik tahun 2019 :
Jml JUMLAH TENAGA PENDIDIK
Satua Pendidikan Sertifkiat Profesi Guru
N
Jenjang n Bel
o Jumla Jumla
Pendi um S1 % belum sudah %
h h
dikan S1
A JENJANG
307 99 458 557 82,23 315 242 557 43,45
PAUD
1
TK 307 99 458 557 82,23 315 242 557 43,45
B JENJANG
DIKDAS 728 248 5.747 5.995 96 2.619 3.376 5.995 56,31
2
SD 630 221 3.999 4.220 94,76 2.019 2.201 4.220 52,16
3
SMP 98 27 1.748 1.775 98,48 600 1.175 1.775 66,20
C JENJANG 21 72 298 370 80,54 370 0 370 0
KESETARA
AN
4
PKBM 21 72 298 370 80,54 370 - 370 -
JUMLAH
1.056 419 6.503 6.922 93,95 3.304 3.618 6.922 52,27
14
4. Jumlah Tenaga Pendidik terutama yang berstatus ASN
masih mengalami kekurangan, sehingga baik sebaran
pemerataan maupuin kompetensi belum bisa maksimal.
15
kesehatan milik pemerintah dan swasta
Jumlah semua ibu hamil di Kab.
Banjarnegara pada Tahun 2019
16
x 100%
Jumlah semua balita 0-59 bulan di
Kab. Banjarnegara pada Tahun 2019
17
g. Pelayanan Kesehatan pada Usia Lanjut
x 100%
HIV
Rumus penghitungan pelayanan kesehatan orang
20
4. Pelayanan Jumlah balita yang 73.916
kesehatan balita mendapatkan layanan
kesehatan
5. Pelayanan Jumlah warga negara 137.865
kesehatan pada usia pendidikan dasar
usia pendidikan yang seharusnya
dasar mendapatkan layanan
kesehatan
6. Pelayanan Jumlah warga negara 632.178
kesehatan pada usia produktif
usia produktif yang
seharusnya
mendapatkan layanan
kesehatan
7. Pelayanan Jumlah warga negara 144.076
kesehatan pada usia lanjut
usia lanjut yang
seharusnya
mendapatkan layanan
Kesehatan
8. Pelayanan Jumlah warga negara 284.224
kesehatan penderita hipertensi
penderita yang seharusnya
hipertensi mendapatkan layanan
Kesehatan
9. Pelayanan Jumlah warga negara 13.763
kesehatan penderita diabetes
penderita melitus
diabetes melitus yang
seharusnya
mendapatkan layanan
kesehatan
10. Pelayanan Jumlah warga negara 2.675
kesehatan orang dengan gangguan jiwa
dengan gangguan berat yang seharusnya
jiwa berat terlayani kesehatan
21
11. Pelayanan Jumlah warga negara 9.533
kesehatan orang terduga tuberkulosis
terduga yang seharusnya
tuberkulosis mendapatkan layanan
Kesehatan
12. Pelayanan Jumlah warga negara 20.831
Virus) Seharusnya
mendapatkan layanan
kesehatan
22
1. Realisasi
Pada Tahun 2019, realisasi capaian SPM bidang urusan
Jenis Capaian
Pembilang
Penyebut
Pelayanan Indikator Kinerja
No. Pencapaian
Dasar (%)
23
Jenis Capaian
Pembilang
Penyebut
Pelayana Indikator Kinerja
No. Pencapaian
n Dasar (%)
yang
mendapatkan
layanan
kesehatan
6. Pelayana Jumlah
n warga negara
kesehatan usia produktif
pada usia yang 59.358 632.178 9,39
produktif mendapatkan
layanan
kesehatan
7. Pelayana Jumlah
n warga negara
kesehatan usia lanjut
pada usia yang 46.871 144.076 32,5
lanjut mendapatkan
layanan
kesehatan
8. Pelayanan Jumlah
Kesehatan warga negara
penderita penderita
hipertensi hipertensi
yang 35.509 284.224 12,5
mendapatkan
layanan
kesehatan
24
9. Pelayanan Jumlah
kesehatan warga negara
penderita penderita
diabetes diabetes
12.526 13.763 91
mellitus melitus yang
mendapatkan
layanan
kesehatan
10. Pelayanan Jumlah
kesehatan warga negara
orang dengan dengan
gangguan jiwa gangguan
1.901 2.675 71
berat jiwa berat
yang
terlayani
kesehatan
11. Pelayanan Jumlah
Kesehatan warga negara
orang terduga terduga
tuberkulosis tuberkulosis
10.256 9.533 107
yang
mendapatkan
layanan
kesehatan
12. Pelayanan Jumlah 19.116 20.831 76.0
Risiko terinfeksi
Tubuh manusia
Manusia (Human
25
(Human Immunodefici
mendapatkan
layanan
kesehatan
3. Alokasi Anggaran
32
Jenis Pelayanan Dasar Program/ Alokasi Realisasi
Output Keg. %
pada SPM Kegiatan Anggaran Anggaran
Persentase bayi baru lahir
mendapatkan pelayanan Rp Rp
Kegiatan : 98,21
kesehatan sesuai standar 10.000.000 9.821.000
(SPM) RPJMD
Deteksi
Persentase Balita
penatalaksanaan
mendapatkan pelayanan Rakor dengan
risiko tinggi
kesehatan sesuai standar Kepala Puskesmas
pada ibu dan
(SPM) RPJMD
anak
Rakor teknis
programer gizi
Rakor Bidan
Koordinator
Monev pelayanan
KIA
Rakor Inovasi
Pelayanan KIA (Oce
Oke)
Peningkatan
kapasitas SDM
Kesga Gizi
Sosialiasi kebijakan
kesga gizi
Fasilitasi teknis
standar pelayanan
Advokasi
penurunana AKI,
AKN, AKABA
Kegiatan :
Pembahasan
Pengkajian kasus Rp Rp
Kasus Maternal 90,349
kematian ibu-bayi 75.000.000 67.761.750
Neonatal
Diseminasi
rekomendasi AMP
Monev Tindak
Lanjut AMP
Orientasi Pedoman
AMP untuk Bides
Pengkajian sosial
kasus kematian ibu-
bay
Persentase Lansia
mendapatkan pelayanan Program :
33
Jenis Pelayanan Dasar Program/ Alokasi Realisasi
Output Keg. %
pada SPM Kegiatan Anggaran Anggaran
pelayanan
kesehatan lansia
Kegiatan :
Pelayanan
Rp Rp
pemeliharaan Gebyar Lansia Sehat 0
- -
kesehatan
Pembinaan kader
lansia
Pertemuan teknis
programer lansia
Persentase anak usia
pendidikan dasar yang
Program :
mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar
Program
Promosi dan
Pemberdayaan
Kesehatan
Kegiatan :
Kegiatan
Penyuluhan Penyuluhan PHBS Rp Rp
99,94
masyarakat pola anak sekolah 100.260.000 100.204.613
hidup sehat
Penjaringan
kesehatan anak
sekolah
Tindak Lanjut
skrining anak
sekolah
Kegiatan
Pengembangan Pembuatan media
Rp Rp
Media Promosi informasi kesehatan 99,62
46.955.000 46.776.550
sadar hidup bagi anak sekolah
sehat
Persentase orang dengan
penyakit hipertensi
Program :
mendapatkan pelayanan
sesuai standar
Persentase orang dengan
Pencegahan dan
penyakit diabetes melitus
pengendalian
mendapatkan pelayanan
penyakit
sesuai standar
Persentase warga negara
usia 15-59 tahun mendapat
Kegiatan :
skrining kesehatan sesuai
standar
34
Jenis Pelayanan Dasar Program/ Alokasi Realisasi
Output Keg. %
pada SPM Kegiatan Anggaran Anggaran
Persentase orang dengan
Pencegahan dan
gangguan jiwa berat Rakor dengan Rp Rp
pemberantasan 96,22
mendapatkan pelayanan Kepala Puskesmas 3.349.948.000 3.223.349.039
PTM
sesuai standar
Rakor pelaksana
ptm
Rakorn pelaksana
posbindu
Monev pelayanan
ptm dan posbindu
Peningkatan
kapasitas SDM
pelaksana ptm dan
posbindu
(Workshop/OJT/Pel
atihan)
Sosialiasi DD FR
PTM
Sosialisasi Upaya
berhenti merokok
(UBM)
Pembelian sediaan
pendukung kegiatan
DD FR PTM
Gebyar Cerdik PTM
Peningkatan
kesehatan
Rakor pelaksana Rp Rp
keluarga, tenaga 99,54
jiwa puskesmas 75.000.000 74.651.550
kerja dan
kesehatan jiwa
Peningkatan
kapasitas SDM
pelaksana jiwa
Sosialisasi
Kesehatan jiwa
Persentase Orang terduga Program Penguatan
TBC mendapatkan pencegahan dan kepemimpinan
pelayanan TBC sesuai pemberantasan Program TB di
standar penyakit Kabupaten / Kota
Kegiatan Peningkatan Akses Rp Rp 68,31
Pelayanan Layanan 'TOSS TB' 626.884.500 428.254.105
pencegahan dan yang bermutu
penanggulangan
penyakit
menular
35
Jenis Pelayanan Dasar Program/ Alokasi Realisasi
Output Keg. %
pada SPM Kegiatan Anggaran Anggaran
Pengendalian Faktor
Resiko
Peningkatan
Kemitraan melalui
Forum Koordinasi
TB
Peningkatan
Kemandirian
Masyarakat dalam
Penanggulangan Tb
mendapatkan
pelayanan deteksi dini HIV Pelaksanaan Uji
sesuai standar Laboratorium
Program HIV IMS
TOTAL Rp Rp
92,22
4.284.047.500 3.950.818.607
36
b. Pelayanan kesehatan pada usia produktif
Permasalahan yang terjadi pada pelayanan kesehatan
pada usia produktif, antara lain :
1) masih sulitnya melakukan pemenuhan semua
indikator pelayanan kesehatan pada usia produktif
dikarenakan keterbatasan SDM, sarana prasarana
dan peran aktif dari penerima manfaat;
2) Pelayanan kesehatan pada usia produktif tidak
dilaksanakan dalam 1 (satu) program/kegiatan
sehingga terdapat kesulitan dalam koordinasi serta
tidak semua SDM kesehatan belum memahami cara
pencapaian indikator tersebut;
3) Program remaja, Posbindu PTM, dan Poslansia belum
berjalan optimal dikarenakan belum menjadi program
40
domestik
x 100%
Jumlah seluruh warga negara di Kab.
41
2. Target Pencapaian SPM
No. Dasar
Kualifikasi Jumlah
42
3. Realisasi
Pembilang
Penyebut
Pelayanan Indikator Kinerja
No. Pencapaian
Dasar (%)
4. Alokasi Anggaran
5. Dukungan Personil
3. Realisasi
Pada Tahun 2019, realisasi capaian SPM bidang Urusan
Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman :
Capaian
Jenis Pelayanan Kinerja
Pembilang
Penyebut
No. Dasar Indikator Pencapaian
(%)
46
2. Fasilitas Penyedia Jumlah Warga Negara
Rumah Yang yang terkena relokasi
Layak Huni Bagi akibat program
Masyarakat Yang Pemerintah Daerah
Terkenal Relokasi Kabupaten / Kota
Program yang memperoleh
51 51 100
Pemerintah fasilitasi penyediaan
Daerah Kabupaten rumah layak huni.
/ Kota
4. Alokasi Anggaran
Pada Tahun 2019 dalam rangka pemenuhan jenis
layanan dasar SPM berupa Penyediaan & Rehabilitasi
Rumah yang Layak Huni bagi Korban Bencana Kab/Kota
Pemerintah Kabupaten Banjarnegara melalui Dinas
Perumahan Kawasan Permukiman dan LH menganggarkan
dana sebesar Rp. 1.530.000.000,- Pemerintah Kabupaten
Banjarnegara melalui Dinas Perumahan Kawasan
Pengembangan perumahan dengan Kegiatan Permukiman
dan LH menganggarkan untuk Progran Penyelenggaraan
infrastruktur pada relokasi bencana. , yang anggaran
tersebut telah terserap 100%.
5. Dukungan Personil
Perangkat daerah pelaksana SPM bidang Perumahan
Rakyat dan Kawasan Permukiman di Kabupaten
Banjarnegara yaitu Dinas Perumahan, Kawasan
Permukiman dan LH. Adapun total jumlah PNS pada Dinas
tersebut yaitu sebanyak 198 orang, dengan rincian jumlah
struktural sebanyak 20 orang, jabatan fungsional umum
sebanyak 178 orang. Adapun rekapitulasi personil pada
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kab,
Banjarnegara pada tahun 2019 dapat dilihat pada tabel
berikut :
47
Nama
Perangkat JFU Struktural Jumlah
Daerah
Dinas Perumahan 178 20 198
Kawasan
Permukiman dan
LH
48
a. Sub Urusan Pelayanan Penegakan Peraturan Daerah dan
Peraturan Kepala Daerah di Kabupaten/Kota;
Masih berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 69 Tahun 2012 tentang Peraturan Menteri Dalam
Negeri tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 62 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Pemerintahan Dalam Negeri di
Kabupaten/Kota, Pelayanan Pemeliharaan Ketertiban
Umum, Ketentraman Masyarakat dan Perlindungan
Masyarakat mencakup pelayanan penegakan peraturan
daerah dan peraturan kepala daerah kabupaten/kota,
patroli siaga ketertiban umum dan ketentraman
masyarakat dan rasio petugas perlindungan masyarakat
di kabupaten/kota. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong Praja
bahwa salah satu tugas satuan polisi pamong praja
adalah melakukan pelayanan penegakan peraturan
daerah dan peraturan kepala daerah. Akan tetapi dalam
pelaporannya kemudian menyesuaikan dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 100 tahun 2018.
Pada prinsipnya penegakan perda dan peraturan kepala
daerah merupakan upaya yang dilakukan oleh satuan
49
Pelayanan Pencegahan dan Kesiapsiagaan Terhadap
Bencana
Kegiatan pelayanan pencegahan dan kesiapsiagaan
terhadap bencana sedikitnya memuat:
- Penyusunan rencana penanggulangan bencana;
- Pembuatan rencana kontinjensi;
- Pelatihan pencegahan dan mitigasi;
- Gladi kesiapsiagaan terhadap bencana;
- Pengendalian operasi dan penyediaan sarana
prasarana kesiapsiagaan terhadap bencana; dan
- Penyediaan peralatan perlindungan dan
kesiapsiagaan terhadap bencana
Pelayanan Penyelamatan dan Evakuasi Korban
Bencana, paling sedikit memuat:
Capaian
Pembilang
Penyebut
Jenis Pelayanan
No. Indikator Pencapaian Kinerja
Dasar
( %)
1. Pelayanan Penegakan Jumlah Warga Negara
Peraturan Daerah yang memperoleh
dan Peraturan Kepala Layanan akibat dari 0 0 0
Daerah Penegakan hukum
Perda dan Perkada.
2. Pelayanan Informasi Jumlah Warga Negara
Rawan Bencana yang memperoleh
300 300 100
Layanan Informasi
Rawan Bencana.
3. Pelayanan Jumlah Warga Negara
Pencegahan Dan yang memperoleh
Kesiapsiagaan Layanan Pencegahan 320 320 100
Terhadap Bencana dan Kesiapsiagaan
terhadap Bencana.
4. Pelayanan Jumlah Warga 23 KK 23 KK 100
Penyelamatan dan Negara yang 87 JIWA 87 JIWA
Evakuasi Korban memperoleh
51
Bencana Layanan
Penyelamatan dan
Evakuasi Korban
Bencana.
52
kawasan permukiman, bangunan gedung publik,
pabrik/industri, hutan dan lahan yang merupakan wilayah
yurisdik tanggung jawab pemerintah daerah otonom. Untuk
menghindari kekosongan pelayanan kepada masyarakat
ditetapkan SPM indikator kinerja pemerintahan daerah
sebagai alat ukur akses dan mutu pelayanan penanggulangan
kebakaran dan penyelamatan di daerah. Sub urusan ini
meliputi kegiatan:
- Layanan respon cepat (Response Time) penanggulangan
kejadian kebakaran;
- Layanan pelaksanaan pemadaman dan pengendalian
kebakaran;
- Layanan pelaksanaan penyelamatan dan evakuasi;
- Layanan pemberdayaan masyarakat/relawan
- kebakaran; dan
- Layanan pendataan, inspeksi dan investigasi pasca
kebakaran.
4. Alokasi Anggaran
55
masing masing KK sebesar Rp.10.000.000,-
5. Dukungan Personil
Praja
BPBD - 29 5 34
1. Permasalahan
Tidak ada relokasi tempat PKL
Makin menjamur jumlah PKL
Penanganan PKL tidak merata
Proses penanganan PKL antara SKPD belum saling
terkait
Belum ada SOP terkait dengan penanganan tingkat
Kabupaten
Belum ada rumah singgah
2. Solusi
Koordinasi dengan OPD terkait
Patroli rutin
56
Penertiban sesuai prioritas
Melakukan koordinasi atau rapat dengan OPD terkait
Dilaksanakan penanganan koordinasi secara lisan
kepada OPD terkait
Pembuangan/pengiriman PGOT kedaerah lain
3. Rencana Tindak Lanjut
Penertiban penanganan /rencana penataan PKL yang
diikuti dengan pembangunan / penyediaan tempat
relokasi
Penetapan lokasi / zonasi PKL
Pembuatan jadwal patroli rutin
Koordinasi lebih lanjut dengan OPD terkait
Pembuatan SOP terkait penanganan PGOT dengan
OPD terkait
Pembangunan rumah singgah oleh OPD terkait
b. Penegakan Peraturan Perundang-undangan Daerah.
1. Permasalahan.
Perda yang diampu baru diundangkan dan harus
melalui tahapm sosialisasi, sehingga kegiatan
penindakan tipiring belum dapat dilaksanakan
2. Solusi.
Kegiatan sosialisasi dengan seluruh OPD terkait dan
Perangkat
3. Rencana Tindak Lanjut.
Melaksanakan operasi pekat secara
berkesinambungan.
c. Pelayanan penanggulangan bencana kebakaran,
permasalahan dan solusi yang dihadapi antara lain:
1. Permasalahan
Keterbatasan sarana dan prasarana
Biaya perawatan cukup tinggi
2. Solusi
Optimalisasi sarana prasarana dicukupi secara
bertahap.
Penambahan anggaran perawatan.
3. Rencana Tindak Lanjut:
Pengadaan armada baru.
57
d. Permasalahan dalam penanggulangan bencana antara lain:
belum terintegrasi penanggulangan bencana dalam rencana
pembangunan (RKPD, RPJMD, RPJPD), membangun sistem
penanggulangan bencana yang handal melalui kelembagaan
yang kuat, pendanaan yang memadai, dan membangun
masyarakat yang tangguh/tahan dalam menghadapi
bencana.
Minimnya jumlah SDM yang ada pada BPBD Kab.
Banjarnegara sehingga perlu perekrutan pegawai yang
memenuhi syarat. Selain itu perlu juga untuk meningkatkan
kualitas SDM dengan mengikutsertakan SDM dalam
berbagai diklat dan Pelatihan di bidang kebencanaan. serta
didukung dengan anggaran yang memadahi.
58
2. Target Pencapaian SPM
3. Realisasi
Penyebut
Jenis Pelayanan
No. Indikator Pencapaian Kinerja
Dasar
( %)
Jumlah Warga Negara 223 173 128,90%
Rehabilitasi
penyandang
Sosial Dasar
disabilitas yang
Penyandang
1. memperoleh
Disabilitas
rehabilitasi sosial di
Terlantar di Luar
Luar Panti
Panti
59
Rehabilitasi Jumlah Warga Negara 289 173 167%
Sosial Dasar Lanjut usia terlantar
2. Anak Terlantar yang memperoleh
Di Luar Panti Rehabilitasi Sosial di
Luar Panti.
Rehabilitasi Jumlah Warga 2624 1036 253,2
Sosial Dasar Negara 8%
Lanjut Usia lanjut usia terlantar
3.
Terlantar Diluar yang memperoleh
Panti Rehabilitasi Sosial di
Luar Panti.
Rehabilitasi Jumlah Warga 50 73 68,49
Sosial Dasar Negara
Tuna Sosial /Gelandangan dan
Khususnya Pengemis yang
4.
Gelandangan memperoleh
Dan Pengemis rehabilitasi sosial
Di dasar di Luar Panti.
Luar Panti
Perlindungan Jumlah Warga
Dan Jaminan Negara korban
Sosial Pada Saat bencana Kab /Kota
Tanggap& yang memperoleh
5. Paska perlindungan dan 388 388 100
Bencana Bagi jaminan sosial.
Korban
Bencana
Kab/Kota
60
4. Alokasi Anggaran
61
(KAT) dan
PMKS lainnya
Kegiatan :
Asistensi
Lanjut Usia
4 Rehabilitasi sosial Program : 72.000.000 65.656.050 91,19% 100%
dasar tuna sosial Pembinaan
khususnya eks
gelandangan dan penyandang
pengemis luar penyakit sosial
panti (Eks napi,
PSK, narkoba
dan penyakit
sosial
lainnnya).
Kegiatan:
Pemberdayaan
penyandang
eks
penyandang
penyakit
sosial.
62
Kegiatan 2:
menyangkut
tanggap cepat
darurat dan
KLB
5. Dukungan Personil
64
BAB III
PENUTUP
Secara umum, penerapan dan pencapaian Standar Pelayanan
Minimal Pemerintah Kab. Banjarnegara Tahun 2019 telah
dilaksanakan meskipun belum dapat memenuhi target capaian
secara nasional. Hal ini di sebabkan oleh beberapa kendala, baik dari
Perangkat Daerah yang membidangi 6 urusan pelayanan dasar
maupun terkendala oleh regulasi tentang standar teknis masing-
masing urusan. Kendala tersebut dapat diringkas sebagai berikut:
1. Belum terdokumentasinya data-data dengan baik pada beberapa
Perangkat Daerah sehingga terkendala dalam pengumpulan data
pendukung;
2. Penyusunan target capaian SPM Kabupaten terkendala dengan
tingginya target capaian SPM secara nasional yaitu 100%.
Dengan target waktu yang sangat terbatas dan target capaian
yang dipatok sangat tinggi;
3. Penghitungan kebutuhan anggaran terkendala ketidaktersediaan
piranti pendukung karena tidak semua SPM Kementerian
tersedia e-costing (petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis
perencanaan pembiayaan);
65
6. Regulasi terkait aturan teknis yang belum jelas dan mengalami
keterlambatan penerbitan, bahkan ada sub urusan yang belum
diatur standar teknisnya, sehingga memunculkan beberapa
permasalahan antara lain: perbedaan penterjemahan
pelaksanaan dilapangan, terdapat indikator capaian yang nilai
strategisnya berbeda di setiap daerah.
BUPATI BANJARNEARA,
BUDHI SARWONO
66
67