BAB 1 Pendahuluan
S
tandar Pelayanan Minimal (SPM) adalah ketentuan mengenai jenis dan
mutu Pelayanan Dasar yang merupakan Urusan Pemerintahan Wajib
yang berhak diperoleh setiap warga negara secara minimal.
Dalam rangka memenuhi urusan wajib daerah terkait pelayanan dasar,
maka Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah
menerapkan SPM bidang urusan Pendidikan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018
tentang Standar Pelayanan Minimal.
A. Latar Belakang
S
esuai dengan amanat UU 23/2014, pembangunan daerah ditujukan selain
untuk mengejar pertumbuhan ekonomi, juga untuk menciptakan
pemerataan atas hasil pembangunan itu sendiri. Terkait hal tersebut, Pasal
18 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014, mengingatkan agar
Pemerintah Daerah memprioritaskan pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang berkaitan
dengan Pelayanan Dasar dengan berpedoman pada standar pelayanan minimal yang
ditetapkan dengan peraturan pemerintah. Selain itu, Pasal 298 menyebutkan juga bahwa
Belanja Daerah diprioritaskan untuk mendanai Urusan Pemerintahan Wajib yang terkait
Pelayanan Dasar yang ditetapkan dengan standar pelayanan minimal (SPM). Berdasarkan
beberapa amanat tersebut, dapat kita simpulkan bahwa, adanya pergeseran makna SPM
pada UU 23/2014 dibandingkan regulasi sebelumnya.
Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pemerintah daerah melaksanakan
Urusan Pemerintahan berdasarkan tugas, wewenang, dan kewajiban sesuai dengan potensi
dan kekhasan daerah. Urusan pemerintahan tersebut terdiri dari Urusan Pemerintahan
Wajib dan Urusan Pemerintahan Pilihan. Sedangkan untuk Urusan Pemerintahan Wajib
terdiri dari Urusan Pemerintahan yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar dan Urusan
Pemerintahan yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar. Urusan
Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar bermakna bahwa di dalam
Urusan Pemerintahan Wajib tersebut terdapat beberapa jenis pelayanan yang bertujuan
untuk memenuhi kebutuhan dasar warga Negara.
Sesuai dengan Pasal 18 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014, Pemerintah Daerah
memprioritaskan pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang berkaitan dengan Pelayanan
Dasar dengan berpedoman pada standar pelayanan minimal yang ditetapkan dengan
peraturan pemerintah.
Berkaitan dengan Standar Pelayanan Minimal menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah, dapat disampaikan hal hal sebagai berikut:
1. Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah ketentuan mengenai jenis dan mutu
Pelayanan Dasar yang berhak diperoleh setiap warga negara secara minimal. Hal
tersebut dimaksudkan untuk memberi pedoman bagi Pemerintah Daerah dalam
rangka menjamin hak masyarakat untuk menerima suatu Pelayanan Dasar dari
Pemerintahan Daerah dengan mutu tertentu, serta mendorong transparansi dan
partisipasi masyarakat dalam proses penyelenggaraan Pemerintahan
Daerahpenyelenggaraan Pemerintahan Daerah penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah.
2. Berkenaan dengan hal tersebut, konsepsi SPM telah mengalami perubahan.
Penyelenggaraan SPM di Daerah bukan lagi tentang target kinerja atau bagaimana
menjalankan tugas pemerintahan sehari-hari (Standar Operasional Prosedur/SOP),
melainkan suatu pemenuhan kebutuhan dasar warga negara. Oleh karena itu, Jenis
Pelayanannya bersifat mutlak dan individual serta belanja daerah pun diprioritaskan
untuk mendanai Urusan Pemerintahan Wajib yang terkait Pelayanan Dasar.
3. SPM tersebut selanjutnya akan ditetapkan dalam peraturan pemerintah, sedangkan
standar teknis dan petunjuk teknis akan ditetapkan oleh masing-masing kementerian
yang berkaitan dengan SPM.
Pemerintah Daerah menerapkan SPM dalam rangka pemenuhan Jenis dan Mutu Pelayanan
Dasar yang berhak diperoleh setiap warga negara Indonesia. Dalam penerapan SPM
tersebut didasarkan pada prinsip sebagai berikut : Kesesuaian Kewenangan, Ketersediaan,
Keterjangkauan, Kesinambungan, Keterukuran, Dan Ketepatan Sasaran.
B.2. Tujuan
Tujuan dari pelaporan Kinerja Pencapaian SPM adalah untuk mengetahui dan
mengevaluasi sejauh mana terwujudnya penerapan SPM di Daerah yang efektif dan efisien
dari segi sosialisasi, koordinasi, penyusunan kebijakan, pelaksanaan, dan pelaporan.
Sehingga kedepan diharapkan setiap tahapan dalam penerapan SPM dapat dilaksanakan
secara komprehensif (utuh) mulai dari perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan
evaluasinya untuk mengetahui sejauh mana pencapaian pelaksanaan pelayanan dasar
dalam rangka perbaikan kualitas pelayanan publik pada tahun berikutnya. Laporan
Pencapaian SPM ini nantinya akan menjadi bahan kajian untuk menetapkan kebijakan guna
memberikan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat.
C. Landasan Hukum
Landasan hukum dalam penyusunan Capaian SPM Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Sulawesi Tengah ini meliputi:
1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Daerah Propinsi Sulawesi Tengah 3
BAB 1 Laporan SPM Bidang Pendidikan Provinsi Sulawesi Tengah
Pembiayaan Pendidikan;
13) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 Tentang
Kompetensi Guru;
16) Permendikbud Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan;
17) Permendikbud Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana Prasarana untuk
20) Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan
Menengah;
21) Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan
Menengah;
22) Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan;
23) Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi
Dasar (KD);
24) Surat Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri Nomor :
610/9802/Bangda tanggal 20 Desember 2017 hal Permintaan Laporan Capaian Penerapan
Standar Pelayanan Minimal Tahun 2017;
D. Kebijakan Umum
Sebagaimana teruang di dalam RPJMD Prov. Sulawesi Tengah Tahun 2016-2021 bahwa kebijakan umum
Pemerintah Daerah merupakan arahan umum dalam perencanaan pembangunan jangka menengah terkait
dengan pencapaian visi dan misi pembangunan Sulawesi Tengah. Sedangkan program pembangunan, lebih
diarahkan pada perumusan prioritas pembangunan sebagai operasionalisasi visi dan misi pembangunan daerah.
Adapun rumusan kebijakan umum pembangunan Prov. Sulawesi Tengah terdapat 3 (tiga) kebijakan umum
yang akan ditempuh dalam upaya mencapai visi pembangunan daerah untuk kurun waktu 2016-2021, adalah
sebagai berikut :
a. Peningkatan Kwalitas Sumber Daya Manusia.
b. Mempercepat daya saing perekonomian dan kompetitif dengan penerapan teknologi.
c. Pelaksanaan pembangunan sebagaimana yang disebutkan pada butir di atas, diiringi dengan tata kelola
pemerintahan yang baik (good governance), sistem hukum yang berfungsi secara kredibel, bersih, adil
serta pelaksanaan kebijakan pemberantasan korupsi secara konsisten.
E. Arah Kebijakan
Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional Tahun 2015-2019 merupakan penjabaran visi dan misi Presiden Joko Widodo dan
Wakil Presiden Jusuf Kalla. Dimana Visi Pemerintah untuk tahun 2015-2019 adalah
“Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan
Gotong Royong” yang akan diwujudkan melalu 7 misi pembangunan yaitu:
Terbangunnya ketentraman,
Menghadirkan kembali negara untuk
ketertiban dan perlindungan
melindungi segenap bangsa dan
1 masyarakat serta harmonisasi politik
memberikan rasa aman kepada
daerah guna memperkokoh NKRI dan
seluruh warga negara.
kebangsaan
Terbangunnya ketentraman,
Memperteguh kebhinekaan dan ketertiban dan perlindungan
5 memperkuat restorasi sosial masyarakat serta harmonisasi politik
Indonesia. daerah guna memperkokoh NKRI dan
kebangsaan
Memastikan terselenggaranya
pendidikan yang murah dan
7 Melakukan revolusi karakter bangsa terjangkau melalui perbaikan
manajemen pendidikan dan revolusi
mental
Visi di atas mengandung beberapa kata kunci (keywords) yang perlu dijabarkan ke dalam
misi dan diterjemahkan ke dalam tujuan serta sasaran pembangunan Provinsi Sulawesi Tengah.
Selanjutnya, tujuan dan sasaran tersebut harus diikuti dengan strategi kebijakan, program dan
kegiatan yang jelas, terarah dan terukur guna mewujudkan visi tersebut. Kata kunci atau pokok-
pokok visi yang dimaksud adalah Maju, Mandiri dan berdaya Saing. Pokok-pokok visi akan
dijelaskan lebih detail sebagai berikut :
Maju : Secara umum Maju berarti keadaan yang baik, kondisi masyarakat
dalam keadaan menjadi lebih baik (laku, pandai, dan sebagainya);
telah mencapai atau berada pada tingkat peradaban yang tinggi.
Mandiri : Kondisi masyarakat Sulteng yang mandiri dapat dijelakskan
dimana masyarakat sulteng sejahtera dalam keadaan dapat berdiri
sendiri; tidak bergantung pada orang/pihak lain dalam hal
memenuhi kebutuhannya.
Berdaya Saing : Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Tengah berkomitmen untuk
meningkatkan daya saing daerah. Daya saing merupakan
keberhasilan pembangunan daerah yang menggambarkan
stabilitas kemajuan daerah dari integrasi dan kecenderungan
global, yang juga mengukur keberlanjutan pertumbuhan
kesejahteraan.
Untuk mewujudkan visi tersebut, maka Misi Provinsi Sulawesi Tengah dijabarkan
sebagai berikut :
MISI 5 : MENINGKATKAN KUALITAS SUMBERDAYA MANUSIA YANG BERDAYA SAING DAN BERBUDAYA
APK SMK
APK SMLB/Paket C
peningkatan pemahaman
masyarakat tentang
pentingnya pendidikan
APM SMA menengah untuk mendorong
orang tua menyekolahkan
anaknya ke jenjang
pendidikan yang lebih tinggi
Gerakan Kembali Sekolah
APM SMK
1000 Anak Harapan Bangsa
APM SMLB
penguatan peran swasta
Angka rata-rata dalam menyediakan layanan
Lama Sekolah pendidikan menengah yang
berkualitas
pelaksanaan penilaian
terhadap sekolah swasta
Meningkatkan tata kelola
pendidikan menengah secara komprehensif yang
diikuti dengan intervensi
untuk pengembangannya
penegakan aturan dalam
pemberian izin pembukaan
sekolah baru
penguatan kerja sama
pemerintah dan swasta
dengan mengatur secara jelas
kontribusi pemerintah dalam
membantu sekolah swasta
dan akuntabilitas sekolah
swasta dalam penggunaan
bantuan pemerintah
Menyelaraskan bidang
studi SMK dengan kegiatan
ekonomi utama di
kabupaten dan kota sesuai pembenahan penjurusan SMK
dengan pusat–pusat
pertumbuhan ekonomi
pengembangan kurikulum
yang disesuaikan dengan
kebutuhan pasar kerja di
pusat–pusat pertumbuhan
ekonomi dan keunggulan
komparatif daerah
penerapan KKNI untuk semua
bidang kejuruan di SMK
peningkatan proporsi siswa
SMK yang dapat mengikuti
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Daerah Propinsi Sulawesi Tengah 12
BAB 1 Laporan SPM Bidang Pendidikan Provinsi Sulawesi Tengah
penguatan kompetensi
Meningkatkan relevansi keahlian di SMA untuk bidang
pendidikan kejuruan bidang aplikatif seperti
dengan kebutuhan dunia
kerja untuk meningkatkan ekonomi, bisnis, komunikasi,
kesiapan siswa memasuki dan bahasa, baik bahasa
dunia kerja Indonesia maupun bahasa
asing
penguatan kecakapan
akademik siswa SMK, seperti
matematika, pemecahan
masalah dan bahasa untuk
memenuhi kebutuhan industri
yang mensyaratkan
penguasaan keterampilan
dasar
peningkatan kesiapan siswa
pendidikan menengah untuk
memasuki pasar kerja atau
melanjutkan ke jenjang
pendidikan tinggi
pemberian insentif baik
finansial maupun nonfinansial
untuk mendorong industri
dalam penyediaan fasilitas
magang
pengembangan kurikulum
yang diselaraskan dengan
kebutuhan lapangan kerja
berdasarkan masukan dari
dunia usaha/dunia industri
peningkatan ketersediaan
sarana dan prasarana
Jumlah Fasiitas
Penyediaan sarana dan Pendidikan Khusus dan
Tersedianya Sarana Sarana dan
prasarana sekolah, ruang
dan Prasarana Prasarana Layanan Khusus diwilayah
kelas yang baik pada
Pendidikan Khusus dan Pendidikan Khusus Kabupaten dan Kota yang
Pendidikan Khusus dan
Layanan Khusus dan Layanan
Layanan Khusus belum Unit Sekolah Baru
Khusus
(USB), penambahan Ruang
Kelas Baru (RKB),
Jumlah Fasilitasi
Sarana
pengembangan, peningkatan ketersediaan
Tersedianya Sarana
pendalaman, dan Penyediaan sarana dan
dan Prasarana
pagelaran seni prasarana Kebudayaan Sarana dan Prasarana
Kebudayaan Kebudayaan
budaya dan
dokumentasi karya
budaya
MISI 3 : Peningkatan Kualitas Pendidik dan Tenaga Kependidikan Dan Kebudayaan Baik Formal Maupun Non Formal
Peningkatan
Mutu
Pembelajaran
Pendidikan
Meningkatnya mutu
Dasar dan Angka Kelulusan penguatan kurikulum yang
3 lulusan pendidikan
Menengah yang (AL) SD memberikan keterampilan
dasar dan menengah
Berorientasi
pada
Pembentukan
Karakter
evaluasi pelaksanaan
Angka Kelulusan kurikulum secara ketat,
(AL) SMP komprehensif dan
berkelanjutan
penguatan kerja sama antara
guru, kepala sekolah, dan
Angka Kelulusan
(AL) SMA pengawas sekolah untuk
mendukung efektivitas
Penataan kembali
kurikulum
pembelajaran
peningkatan peranserta guru
dan pemangku kepentingan
lain untuk berpartisipasi aktif
Angka Kelulusan
(AL) SMK dalam memberikan umpan
balik pelaksanaan kurikulum
termasuk hasil penilaian di
kelas
pengembangan profesi
Angka Putus berkelanjutan tentang praktek
Sekolah SD pembelajaran di kelas untuk
guru dan kepala sekolah
penyediaan dukungan materi
pelatihan secara daring
Angka Putus
Sekolah SMP (online) untuk membangun
jaringan pertukaran materi
pembelajaran danpenilaian
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Daerah Propinsi Sulawesi Tengah 14
BAB 1 Laporan SPM Bidang Pendidikan Provinsi Sulawesi Tengah
peningkatan kompetensi
kognitif siswa di bidang
matematika, sains, dan
Angka Putus literasi, baik dalam penilaian
Sekolah SMA berstandar nasional, misalnya
ujian nasional maupun
penilaian berstandar
internasional
penyiapan guru dan tenaga
Angka Putus kependidikan untuk mampu
Sekolah SMK melaksanakan kurikulum
secara baik
diversifikasi kurikulum agar
siswa dapat berkembang
secara maksimal sesuai
dengan potensi, minat,
kecerdasan individu, dan
keunggulan serta karakteristik
lokal
peningkatan kualitas
pembelajaran matematika,
sains, dan literasi sebagai
kemampuan dasar yang
sangat dibutuhkan siswa
dalam kehidupan keseharian
untuk dapat berpartisipasi
dalam bermasyarakat dengan
mempertimbangkan
kesetaraan hasil belajar
antarjenis kelamin
peningkatan kompetensi
siswa sesuai dengan bakat,
minat dan kemampuannya di
bidang sains, olahraga dan
seni serta sikap (misalnya:
kepemimpinan, toleransi, dan
kewirausahaan)
penguatan kurikulum tentang
ketahanan diri seperti
perilaku hidup bersih dan
sehat, kepedulian terhadap
lingkungan, kesehatan
reproduksi, pengetahuan gizi
seimbang, dan pendidikan
jasmani dengan tetap
mengedepankan norma yang
dianut masyarakat Indonesia,
serta penguatan kurikulum
tentang kewirausahaan
peningkatan kompetensi
kognitif siswa bagi pelajaran
budi pekerti untuk membina
karakter dan memupuk
kepribadian siswa yang sesuai
Persentase PTK
PAUD
berkualifikasi S1
Persentase PTK
PAUD
berkualifikasi S2
Persentase guru di
SD/SDLB
Berkualifikasi S1
Persentase guru di
SD/SDLB
Berkualifikasi S2
Persentase guru di
SMP/SMPLB
bersetifikasi
Persentase guru di
SMP/SMPLB
berkualifikasi S1
Persentase guru di
SMP/SMPLB
berkualifikasi S2
Persentase guru di
SMA bersetifikasi
Persentase guru di
SMA berkuaifikasi
S1
Persentase guru di
SMA berkuaifikasi
S2
Persentase guru di
SMK bersetifikasi
Persentase guru di
SMK berkualifikasi
S1
Persentase guru di
SMK berkualifikasi
S2
Persentase kepala
sekolah di SMP
Bersetifikasi
Persentase kepala
sekolah di SMA
bersetifikasi
Persentase kepala
sekolah di SMK
bersetifikasi
Persentase
pengawas di SMP
bersetifikasi
Persentase
pengawas di SMA
bersetifikasi
Persentase
pengawas di SMK
bersetifikasi
Pengembangan kapasitas
Menurunnya jumlah pemerintah kabupaten dan
Rasio guru kota untuk mengelola
sekolah yang
terhadap murid
kekurangan guru pada
(SD/MI) per kelas perekrutan, penempatan dan
satuan pendidikan peningkatan mutu guru dan
rata-rata
dasar dan menengah
tenaga kependidikan secara
efektif dan efisien
penegakan aturan dalam
Rasio guru pengangkatan guru
terhadap murid
(SMP/MTs) per berdasarkan kriteria mutu
kelas rata-rata yang ketat dan kebutuhan
aktual di kabupaten dan kota
peningkatan efisiensi
Rasio guru pemanfaatan guru dan tenaga
terhadap murid kependidikan dengan
(SMA) per kelas memperbaiki rasio guru-
rata-rata
murid dan memaksimalkan
beban mengajar
pemberian jaminan hidup dan
fasilitas yang memadai bagi
Rasio guru guru dan tenaga kependidikan
terhadap murid yang ditugaskan di daerah
(SMK) per kelas khusus (3T) dalam upaya
rata-rata
pengembangan keilmuan
serta promosi kepangkatan
karier
APK SDLB/Paket A
penyediaan pendidikan
APM SD
khusus dan pendidikan
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Daerah Propinsi Sulawesi Tengah 20
BAB 1 Laporan SPM Bidang Pendidikan Provinsi Sulawesi Tengah
APM SDLB
pembudayaan/perluasan
APK SMP pendidikan yang inklusif dan
berkelanjutan
APK SMPLB/Paket
B
penyediaan pendidikan
kecakapan
hidup/keterampilan adaptif
sehingga anak dengan
APM SMPLB
disabilitas dapat hidup lebih
mandiri dan siap beradaptasi
untuk berkarya dalam
kehidupan bermasyarakat
APM SMPLB
4.3 Strategi dan Kebijakan Merujuk Kepada RPJMD Prov. Sulawesi Tengah 2016 - 2017
Merujuk kepada RPJMD Provinsi Sulawesi Tengah 2016 - 2017 yang terkait dengan tugas
dan fungsi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah, yaitu sebagai berikut :
Meningkatnya
kualitas dan
kuantitas produk
hokum dan Meningkatkan
perundang- kompetensi dan Peningkatan kesadaran hokum
3
undangan daerah, profesionalisme masyarakat
sosiaisasi serta di bidang hukum
evaluasi produk
hokum
masyarakat
MISI 5 : MENINGKATKAN KUALITAS SUMBERDAYA MANUSIA YANG BERDAYA SAING DAN BERBUDAYA
Melakukan
pendataan "by
Mengoptimalkan
name by
mutu modal
address"
manusia melalui Tuntasnya angka
1 masyarakat buta Penuntasan penduduk dari buta aksara
peningkatan buta aksara
aksara dan
sarana dan
memberikan
prasarana
"pendidikan
khusus"
Meningkatnya
akses dan mutu Meningkatkan
pendidikan untuk peserta didik Penyediaan bantuan pendidikan untuk
menuntaskan pada setiap anak dari keuarga kurang mampu untuk
wajib belajar 9 jenjang dapat mengikuti pendidikan
tahun dan wajib pendidikan
belajar 12 tahun
Mempertahankan
peserta didik
Meingkatkan
agar tidak putus
kopetensi tenaga Penyediaan guru berdasarkan bidang
sekolah melalui
pendidik sesuai ilmu sesuai dengan kebutuhan
peayanan
bidangnya
pendidikan yang
baik
Meningkatkan
penjaminan mutu
Peningkatan kapasitas dan kualitas
bagi sekolah
perpustakan sekolah
menurut jenjang
pendidikan
Peningkatan standar sekoah setiap
jenjang pendidikan
Meningkatkan
kopentensi
tenaga pendidik
sesuai dengan Pemberian beasiswa bagi tenaga
bidang keahlian pendidik yang dibutuhkan
yang dibutuhkan
setiap jenjang
pendidikan
Meningkatkan
kesadaran dan
pemahaman
masyarakat akan
Memfasiitasi dan
keanekaragaman Pengembangan karakter dan jati diri
meningkatkan
budaya daerah/ masyarakat melaui even-evant pameran
intensitas event-
loka untuk budaya dan kesenian daerah
event budaya
mendukung
terwujudnya
karakter dan
jatidiri daerah