menyeluruh disetiap desa termasuk pembangunan wilayah pedesaan di Kabupaten Serang. Meskipun setiap tahun mengalami peningkatan terutama dalam bidang infrstruktur sebagai salah satu fasilitas dan sarana bagi masyarakat desa untuk dapat meningkatkan taraf hidup masyarkat desa menjadi lebih baik.sarana yang dimaksud adalah sarana fisik yang berfungsi sebagai faktor pendukung Pelayanan terhadap masyarakat yang baik akan mendorong terciptanya percepatan pembangunan diwilayah pedesaan karena pemerintah pada hakekatnya adalah pelayan masyarakat bukan untuk dilayani, tetapi sebagai pelayan masyarakat, pengayom masyarakat dan motivator bagi masyarakat terutama mayarakat desa sehingga masyarakat desa dapat mengembangkan kemampuan dan kreatifitasnya Pembangunan nasional dan daerah merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan pembangunan desa, mengingat konsentrasi jumlah penduduk masih dominan berada didaerah desa, sehingga desa merupakan basis kekuatan sosial ekonomi dan politik yang perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah . Dalam melaksanakan pembanguanan tentu perlu adanya pemerintahan yang baik (good governance). sebagai bentuk keseriusan pemerintah meningkatkan pelayanan publik didesa, Pemerintah Pusat melalui Kementrian Dalam Negeri mengeluarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Standar Pelayanan Minimal Desa. Pokok-pokok SPM Desa tertuang dalam pasal 5, diantaranya: Penyediaan dan penyebaran informasi pelayanan. Penyediaan data dan informasi kependudukan dan pertanahan. Pemberian surat keterangan. Penyederhanaan pelayanan. Pengaduan masyarakat. Standar Pelayanan Minimal dalam realitasnya sangat berguna dan sangat membantu masyarakat yang membutuhkan pelayanan. Karena banyak sekali masyarakat datang kekantor desa untuk mengurus kepentingan- kepentingan baik yang berkaitan dengan desa maupun berkaitan dengan kependudukan, informasi desa, dan pengaduan masyarakat. Dalam pelayanan terhadap masyarakat tentu harus ditunjang pelayanan yang optimal, baik dari segi sumber daya manusia maupun infrastruktur. Karena pada saat ini pemerintah Indonesia selalu berupaya memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat melalui berbagai kebijakannya. Pemerintah Kabupaten Serang yang terdiridri 29 Kecamatam dan 326 Desa belum semua nya mengimplementasikan peraturan menteri dalam negeri nomor 2 tahun 2017 tentang Standar Pelayanan Minimal Desa, sehingga masih banyak masyarakat desa di kabupaten serang belum mendapat pelayanan yang baik sesuai amant Paraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 2017 Pemerintah Kabupaten Serang sudah membuat turunan dari Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 2017 tentang Standar Pelayanan Minimal Desa sudah membuat tim teknis pelayanan minimal dan ketentuan-ketentuan lainnya seperti keputusan Bupati dan Peraturan Bupati. Era digital sekarang ini implementasi pelayanan minimal desa sangat dibutuhkan penggunaan media informasi dan teknologi digital. Hasil dan pembahasan
Standar pelayanan sebagai acuan pelayanan kepada
masyarakat dalam pelaksanaannya kadang-kadang terdapat kekeliruan dalam penyebutan standar pelayanan minimal (SPM), dan standar operasional prosedur (SOP) Pasal 1 Peraturan Pemerintah Nomor 65 tahun 2005 Tentang Pedomam Penyusunan dan Penerapan SPM menyatakan bahwa, Standar Pelayanan Minimal yang selanjutnya disingkat SPM adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal, standar opreasional prosedur ( SOP ) adalah serangkaian instruksi tertulis yang dibakukan mengenai berbagai proses penyelenggaraan aktivitas organisasi, bagaimana dan kapan, harus dilakukan, dimana dan oleh siapa Dari pengertian SPM dan SOP dapat dibedakan berdasarkan cakupannya, jika SPM mencakup seluruh urusan wajib pemerintahan, sedangkan SOP hanya mencakup prosedur aktivitas suatu organisasi. Keseriusan pemerintah dalam menjalankan pemerintahanya yang berpedoman pada Standar Pelayanan Minimal sampai tingkat desa harus diwujudkan dalam bentuk kebijakan-kebijakan. Istilah kebijakan memang lebih sering dipergunakan dalam konteks tindakan atau kegiatan yang dilakukan oleh para pejabat tata usaha negara dan institusi-institusi pemerintah, serta prilaku negara pada umumnya Pemerintah melalui Kementrian Dalam Negeri mengeluarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Standar Pelayanan Minimal Desa, inti dari SPM Desa ini tertuang dalam pasal 5 yang meliputi; (a) penyediaan dan penyebaran informasi pelayanan; (b) penyediaan data dan informasi kependudukan dan pertanahan; (c) pemberian surat keterangan; (d) penyederhanaan pelayanan; dan (e) pengaduan masyarakat. Kelima pelayanan minimal ini diharapkan mampu mengangkat citra pemerintahan desa, sebagai pihak yang diberi wewenang langsung oleh pemerintah pusat. Standar Pelayanan Minimal ditingkat desa diselenggarakan oleh kepala desa dan jajarannya. Sesuai Ketentuan pasal 14 Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Standar Pelayanan Minimal Desa, pejabat penyelenggara SPM Desa terdiri atas; (a) Kepala Desa; (b) Sekretaris Desa; (c) Kepala seksi yang membidangi pelayanan administrasi; dan (d) Perangkat Desa lainnya. Semua pelayanan standar minimal yang diberikan merupakan hak- hak masyarakat yang wajib dipenuhi oleh pemerintah, sehingga masyarakat desa dapat merasakan dampak positif dari terselenggaranya SPM desa. WASSALAMU’ALAIKUM WR.WB