Anda di halaman 1dari 16

KAPSEL HAN

STANDAR PENYEDIAAN PELAYANAN MINIMAL DESA

H.E.RAKHMAT JAZULI.SH.MH

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA


FAKULTAS HUKUM
PENDAHULUAN

Pembangunan dipedesaan sampai sekarang belum


menyeluruh disetiap desa termasuk pembangunan
wilayah pedesaan di Kabupaten Serang. Meskipun setiap
tahun mengalami peningkatan terutama dalam bidang
infrstruktur sebagai salah satu fasilitas dan sarana bagi
masyarakat desa untuk dapat meningkatkan taraf hidup
masyarkat desa menjadi lebih baik.sarana yang dimaksud
adalah sarana fisik yang berfungsi sebagai faktor
pendukung
Pelayanan terhadap masyarakat yang baik akan
mendorong terciptanya percepatan pembangunan
diwilayah pedesaan karena pemerintah pada
hakekatnya adalah pelayan masyarakat bukan untuk
dilayani, tetapi sebagai pelayan masyarakat, pengayom
masyarakat dan motivator bagi masyarakat terutama
mayarakat desa sehingga masyarakat desa dapat
mengembangkan kemampuan dan kreatifitasnya
Pembangunan nasional dan daerah merupakan bagian
yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan pembangunan
desa, mengingat konsentrasi jumlah penduduk masih
dominan berada didaerah desa, sehingga desa
merupakan basis kekuatan sosial ekonomi dan politik
yang perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah .
Dalam melaksanakan pembanguanan tentu perlu
adanya pemerintahan yang baik (good governance).
sebagai bentuk keseriusan pemerintah meningkatkan pelayanan
publik didesa, Pemerintah Pusat melalui Kementrian Dalam Negeri
mengeluarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun
2017 Tentang Standar Pelayanan Minimal Desa. Pokok-pokok SPM
Desa tertuang dalam pasal 5, diantaranya:
Penyediaan dan penyebaran informasi pelayanan.
Penyediaan data dan informasi kependudukan dan pertanahan.
Pemberian surat keterangan.
Penyederhanaan pelayanan.
Pengaduan masyarakat.
Standar Pelayanan Minimal dalam realitasnya sangat
berguna dan sangat membantu masyarakat yang
membutuhkan pelayanan. Karena banyak sekali masyarakat
datang kekantor desa untuk mengurus kepentingan-
kepentingan baik yang berkaitan dengan desa maupun
berkaitan dengan kependudukan, informasi desa, dan
pengaduan masyarakat.
Dalam pelayanan terhadap masyarakat
tentu harus ditunjang pelayanan yang
optimal, baik dari segi sumber daya
manusia maupun infrastruktur. Karena
pada saat ini pemerintah Indonesia
selalu berupaya memberikan pelayanan
yang maksimal kepada masyarakat
melalui berbagai kebijakannya.
Pemerintah Kabupaten Serang yang terdiridri 29
Kecamatam dan 326 Desa belum semua nya
mengimplementasikan peraturan menteri dalam negeri
nomor 2 tahun 2017 tentang Standar Pelayanan
Minimal Desa, sehingga masih banyak masyarakat desa
di kabupaten serang belum mendapat pelayanan yang
baik sesuai amant Paraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 2 Tahun 2017
Pemerintah Kabupaten Serang sudah membuat
turunan dari Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2
Tahun 2017 tentang Standar Pelayanan Minimal Desa
sudah membuat tim teknis pelayanan minimal dan
ketentuan-ketentuan lainnya seperti keputusan Bupati
dan Peraturan Bupati.
Era digital sekarang ini
implementasi pelayanan
minimal desa sangat
dibutuhkan penggunaan
media informasi dan
teknologi digital.
Hasil dan pembahasan

Standar pelayanan sebagai acuan pelayanan kepada


masyarakat dalam pelaksanaannya kadang-kadang
terdapat kekeliruan dalam penyebutan standar
pelayanan minimal (SPM), dan standar operasional
prosedur (SOP)
Pasal 1 Peraturan Pemerintah Nomor 65 tahun 2005
Tentang Pedomam Penyusunan dan Penerapan SPM
menyatakan bahwa, Standar Pelayanan Minimal yang
selanjutnya disingkat SPM adalah ketentuan tentang
jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan
urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap
warga secara minimal,
standar opreasional prosedur ( SOP ) adalah
serangkaian instruksi tertulis yang dibakukan
mengenai berbagai proses penyelenggaraan
aktivitas organisasi, bagaimana dan kapan, harus
dilakukan, dimana dan oleh siapa Dari
pengertian SPM dan SOP dapat dibedakan
berdasarkan cakupannya, jika SPM mencakup
seluruh urusan wajib pemerintahan, sedangkan
SOP hanya mencakup prosedur aktivitas suatu
organisasi.
Keseriusan pemerintah dalam menjalankan
pemerintahanya yang berpedoman pada Standar
Pelayanan Minimal sampai tingkat desa harus
diwujudkan dalam bentuk kebijakan-kebijakan.
Istilah kebijakan memang lebih sering
dipergunakan dalam konteks tindakan atau
kegiatan yang dilakukan oleh para pejabat tata
usaha negara dan institusi-institusi pemerintah,
serta prilaku negara pada umumnya
Pemerintah melalui Kementrian Dalam Negeri
mengeluarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Standar Pelayanan
Minimal Desa, inti dari SPM Desa ini tertuang
dalam pasal 5 yang meliputi; (a) penyediaan dan
penyebaran informasi pelayanan; (b) penyediaan
data dan informasi kependudukan dan
pertanahan; (c) pemberian surat keterangan; (d)
penyederhanaan pelayanan; dan (e) pengaduan
masyarakat. Kelima pelayanan minimal ini
diharapkan mampu mengangkat citra
pemerintahan desa, sebagai pihak yang diberi
wewenang langsung oleh pemerintah pusat.
Standar Pelayanan Minimal ditingkat desa diselenggarakan
oleh kepala desa dan jajarannya. Sesuai Ketentuan pasal 14
Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 2 Tahun 2017
Tentang Standar Pelayanan Minimal Desa, pejabat
penyelenggara SPM Desa terdiri atas; (a) Kepala Desa; (b)
Sekretaris Desa; (c) Kepala seksi yang membidangi pelayanan
administrasi; dan (d) Perangkat Desa lainnya. Semua
pelayanan standar minimal yang diberikan merupakan hak-
hak masyarakat yang wajib dipenuhi oleh pemerintah,
sehingga masyarakat desa dapat merasakan dampak positif
dari terselenggaranya SPM desa.
WASSALAMU’ALAIKUM
WR.WB

MATURNUWUN

Anda mungkin juga menyukai