STANDAR PELAYANAN
MINIMAL
( SPM )
BIDANG URUSAN SOSIAL
TAHUN 2020
~i~
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................ii
DAFTAR TABEL..........................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................1
LATAR BELAKANG...................................................................1
DASAR HUKUM......................................................................2
KEBIJAKAN UMUM.................................................................3
ARAH KEBIJAKAN..................................................................4
BAB IV PENUTUP....................................................................................11
~ iii ~
Laporan Standar Pelayanan Minimal (SPM) 2020
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Realisasi Capaian SPM Bidang Urusan Sosial Provinsi Gorontalo
Tahun 2020........................................................................................6
~ iv ~
Laporan Standar Pelayanan Minimal (SPM) 2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah ketentuan mengenai jenis
dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang
berhak diperoleh setiap warga secara minimal, sesuai dengan amanat Pasal
18 ayat (3) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah.
SPM diterapkan pada urusan wajib daerah terutama yang berkaitan
dengan pelayanan dasar, baik daerah provinsi maupun daerah
kabupaten/kota. Untuk urusan pemerintahan lainnya, daerah dapat
mengembangkan dan menerapkan standar/indikator kinerja.
Dalam penerapannya, SPM harus menjamin akses masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan dasar dari Pemerintahan Daerah sesuai dengan
ukuran-ukuran yang ditetapkan oleh pemerintah. Oleh karena itu, baik
dalam perencanaan maupun penganggaran, wajib diperhatikan prinsip-
prinsip SPM yaitu sederhana, konkrit, mudah diukur, terbuka, terjangkau
dan dapat dipertanggungjawabkan serta mempunyai batas waktu
pencapaian.
Dalam rangka implementasi Undang-undang Nomor 11 tahun 2009
tentang Kesejahteraan Sosial dan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah serta untuk mendukung tercapainya
pelaksanaan program-program pembangunan bidang kesejahteraan sosial
di daerah, diperlukan adanya pedoman yang dapat dijadikan acuan dasar
bagi terwujudnya capaian kinerja Perangkat Daerah terhadap bidang atau
urusan wajib yang menjadi tugas pokoknya sebagaimana ditetapkan dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 2 tahun 2018 tentang Standar Pelayanan
Minimal (SPM) yang memberikan kewajiban kepada pemerintah daerah
membuat dan menyusun Standar Pelayanan Minimal sesuai dengan urusan
wajib yang merupakan kewenangannya.
Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Prov. Gorontalo [5]
Ruang lingkup pelaporan kinerja penerapan dan pencapaian SPM
Bidang Urusan Sosial pada Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Provinsi Gorontalo adalah informasi tentang kondisi
aktual perkembangan penerapan SPM terutama dalam hal pelaksanaan,
penganggaran dan penerapan SPM di daerah dalam menerapkan SPM sesuai
dengan Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2018
tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal
Bidang Sosial di Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota.
B. DASAR HUKUM
Dasar hukum penyusunan Laporan Standar Pelayanan Minimal Bidang
Urusan Sosial pada Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Provinsi Gorontalo adalah sebagai berikut :
1. Undang-undang Nomor 4 Tahun 1997 Tentang Penyandang Cacat;
2. Undang-undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut
Usia;
3. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak;
4. Undang-undang Nomor 6 Tahun 2001 tentang Yayasan sebagaimana
telah diubah dengan Undang-undang Nomor 28 Tahun 2004;
5. Undang-undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial;
6. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
7. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2011 tentang Fakir Miskin;
8. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 23 Tahun
2014;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tantang Pembagian
Urusan Pemerintah antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi
dan Pemerintah Daerah Kab/Kota;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 2 tahun 2018 tentang Standar Pelayanan
Minimal;
11. Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 9 Tahun 2018 tentang Standar
Teknis Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Sosial
di Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota.
12. Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2013 Tentang Penanggulangan
Kemiskinan di Provinsi Gorontalo.
13. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah Provinsi Gorontalo.
14. Peraturan Gubernur Gorontalo Nomor 63 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, Serta Tata Kerja
Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Provinsi Gorontalo.
C. KEBIJAKAN UMUM
Kinerja Pemerintah dapat di lihat melalui bagaimana kualitas Pelayanan
Dasar yang telah diberikan kepada masyarakat. Keberhasilan pelayanan
dasar dilihat dari kepuasan masyarakat dalam menilai kualitas pelayanan
yang telah diberikan Pemerintah. Dalam hal ini pelayanan pada Dinas Sosial,
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Gorontalo yang
dibentuk dengan Peraturan Gubernur Gorontalo Nomor 63 Tahun 2016
tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta tata Kerja
Dinas Sosial, pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi
Gorontalo melaksanakan tugas dalam urusan pemerintahan di bidang Sosial serta
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak untuk membantu Gubernur
dalam menyelenggarakan pemerintahan.
Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya Dinas Sosial
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Gorontalo
mempunyai :
Visi : TERWUJUDNYA MASYARAKAT GORONTALO YANG MAJU,
UNGGUL DAN SEJAHTERA
Visi ini mengandung makna bahwa Dinas Sosial, Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak, perlindungan Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak sehingga terwujudnya kesejahteraan
sosial dan perlindungan perempuan dan anak korban kekerasan.
Sedangkan MISI yang diemban oleh Dinas Sosial Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Gorontalo sebagai berikut:
1. Meningkatnya Kualitas Sumber Daya Manusia. Peningkatan kualitas
Imtak, Pendidikan, Kesehatan dan pengembangan budaya daerah agar
tercipta sumberdaya manusia Gorontalo yang berkualitas dan religius serta
penurunan angka kemiskinan dan pemenuhan hak-hak dasar masyarakat
2. Terciptanya Pemerintahan yang baik dan lebih melayani. Menciptakan
aparatur pemerintah yang kreatif, inovatif, kompetitif dan profesional serta
menjaga stabilitas keamanan, ketertiban dan politik daerah
Misi dimaksud merupakan pedoman yang harus dipenuhi dan dimiliki
sebagai dasar pelaksanaan program dan kegiatan dalam mewujutkan visi
oleh semua pihak terkait, disamping itu misi tersebut dirasakan mampu
memberikan inspirasi untuk Menggerakkan potensi non sumber daya
manusia yang dimiliki Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Provinsi Gorontalo guna kepentingan masyarakat
D. ARAH KEBIJAKAN
Arah kebijaksanaan dalam rangka untuk mencapai visi dan misi Dinas
Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi
Gorontalo dalam rangka mendukung tercapainya visi dan misi adalah :
1. Program dan kegiatan yang mendukung Penerapan dan Pencapaian
Standar Pelayanan Minimal Bidang Sosial.
2. Program dan Kegiatan yang mendukung Penerapan Pencapaian Standar
Minimal Bidang Layanan Terpadu Bagi Perempuan dan Anak Korban
Kekerasan
Laporan Standar Pelayanan Minimal (SPM) 2020
BAB II
PENERAPAN DAN PENCAPAIAN SPM
Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Prov. Gorontalo [9]
b. Lampiran II Peraturan Menteri Sosial RI Nomor Nomor 9 Tahun 2018
tentang Teknis Pembiayaan Pemenuhan Pelayanan, Sumber Daya
Manusia, Sarana dan Prasarana SPM Bidang Sosial di daerah Provinsi
dan Kabupaten/Kota.
Tabel 2.1
Realisasi Capaian SPM Bidang Urusan Sosial Provinsi Gorontalo
Tahun 2020
Sasaran Capaian
Jenis
Tahun
No Pelayanan Ket
Pencapaian Target Capaian
Dasar Indikator Kinerja
(%) (%)
2 Rehabilitasi Terpenuhinya
Sosial Dasar Kebutuhan Dasar
Anak Terlantar Anak Terlantar di
di Dalam Panti Dalam Panti
Persentase (%)
Korban Bencana
Alam dan Sosial
yang Terpenuhi
Kebutuhan
Dasarnya Pada
Saat dan Setelah
Tanggap Darurat
Bencana daerah
Provinsi
Nilai Rata-Rata Capaian SPM Bidang Urusan Sosial Provinsi
81.03
Gorontalo (%)
3. Alokasi Anggaran
Alokasi anggaran yang mendukung penerapan dan pencapaian SPM
Bidang Urusan Sosial oleh Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Provinsi Gorontalo adalah sebagai berikut :
Tabel 2.2
Alokasi Anggaran Yang Mendukung Pencapaian SPM Bidang
Urusan Sosial Provinsi Gorontalo.
Jumlah Anggaran
No Jenis Belanja
(Rp)
1 APBD
- Program Rehabilitasi Sosial 704.301.700
- Program Perlindungan dan Jaminan Sosial 877.354.801
2 APBN (dekonsentrasi)
- Program Rehabilitasi Sosial 197.550.000
- Program Perlindungan dan Jaminan Sosial 1.242.416.000
3 Sumbangan Pihak Donatur Bagi PMKS 0,00
Jumlah 3.021.622.501
4. Dukungan Personil
Dukungan personil menggambarkan jumlah personil atau pegawai
yang terlibat dalam proses penerapan dan pencapaian SPM:
a. Bidang Rehabilitasi Sosial :
Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Prov. Gorontalo [12]
PNS : 15 orang
PTT : 5 orang
Pendamping LU : 2 orang
Pendamping Disabilitas : 13 orang
Supervisor Sakti Peksos : 11 orang.
Solusi :
- Perlu dibuatkan pusat pelayanan/lembaga terpadu yang lebih
representative sehingga penerapan standar pelayanan minimal urusan
sosial dapat dilaksanakan secara optimal
- Perlu ditambah SDM/pekerja sosial yang kompeten dibidang rehabilitasi
sosial
- Koordinasi dengan Bappeda perlu ditingkatkan lagi
Laporan Standar Pelayanan Minimal (SPM) 2020
BAB III
Program dan kegiatan yang terkait dengan penerapan dan pencapaian SPM
Bidang Urusan Sosial adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1
Program dan Kegiatan APBD Yang Mendukung Penerapan dan Pencapaian
SPM Bidang Urusan Sosial Provinsi Gorontalo Tahun 2020
Realisasi Realisasi
Pagu Dana
No Program Kegiatan Keuangan Fisik
(Rp)
(Rp) (%)
1 Rehabilitasi Sosial Pelayanan 8.634.000 8.634.000 100
Kesejahteraan Sosial
Lanjut Usia Terlantar
Catatan :
Data capaian sampai dengan bulan desember 2020
Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Prov. Gorontalo [14]
BAB IV
PENUTUP
TARGET REALISASI
DATA DAN 2020 2020
NO INDIKATOR FORMULASI
FORMULASI
(%) (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Prov. Gorontalo [13]
TARGET REALISASI
DATA DAN 2020 2020
NO INDIKATOR FORMULASI
FORMULASI
(%) (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Prov. Gorontalo [14]
Penjelasan Terhadap Realisasi Capaian SPM Bidang Urusan Sosial
Provinsi Gorontalo Tahun 2020
Capaian Kota
Penjelasan Terhadap Realisasi Penerapan SPM
No Indikator Kinerja Target Capaian (analisis keberhasilan/kegagalan realisasi capaian terhadap target
(%) (%)
1 Persentase (%) 95 92.8 Perlu dukungan anggaran untuk pemerintah daerah khususnya yang bertkaitan
Penyandang Disabilitas dengan program rehabilitasi sosial. Karena pada tahun 2020 keterbatasan anggaran
Terlantar yang Terpenuhi menjadi salah satu penghambat dari pelaksanaan program tersebut.
Kebutuhan Dasarnya di
Dalam Panti
2 Persentase (%) Anak 100 100 Minimnya alokasi anggaran bagi anak terlantar melalui APBD belum dapat memenuhi
Terlantar yang Terpenuhi semua anak terlantar, namun bila di sinergikan dengan program-program pusat dan
Kebutuhan kabupaten/kota maka capaiannya akan lebih tinggi.
Dasarnya di Dalam Panti
3 Persentase (%) Lanjut Usia 95 92.53 Capaian indikator rehabilitasi sosial dasar lanjut usia terlantar masih dibawah target
Terlantar yang Terpenuhi karena adanya pengurangan anggaran penangan lanjut Usia Terlantar. Terdapat
Kebutuhan Dukungan APBN melalui kegiatan home visit.
Dasarnya di Dalam Panti
4 Persentase (%) 100 19.8 Pada tahun berjalan tidak dilaksanakan kegiatan penanganan gelandangan dan
Gelandangan Pengemis pengemis dalam panti karena tidak tersedia sarana panti untuk menangani
yang Terpenuhi Kebutuhan gelandangan Pengemis. SPM pada indikator ini dilaksanakan melalui pemulangan
Dasarnya di Dalam orang terlantar ke daerah sebanyak 23 orang di daerah asal.
Panti
5 Persentase (%) Korban 100 100 Penanganan kebencanaan yakni bencana banjir pada tahun 2020 terjadi di 2 (dua)
Bencana Alam dan Sosial kabupaten yakni kabupaten Bone Bolango dan Gorontalo Utara
yang Terpenuhi Kebutuhan
Dasarnya Pada Saat dan
Setelah Tanggap Darurat
Bencana Provinsi
Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Prov. Gorontalo [15]
- 35-
Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Prov. Gorontalo [35]