1
Kata Pengantar
2
BAB 1
PENDAHULUAN
Perubahan penting lainnya mengenai SPM yaitu dalam konteks belanja Daerah.
Terhadap belanja Daerah maka kemudian ditentukan secara tegas dan jelas bahwa
belanja Daerah diprioritaskan untuk mendanai pelaksanaan SPM. Atas prioritas
tersebut dan terlaksananya SPM maka SPM telah menjamin hak konstitusional
masyarakat, sehingga bukan kinerja Pemerintah Daerah yang menjadi prioritas utama
apalagi kinerja kementerian tetapi prioritas utamanya yaitu terpenuhinya kebutuhan
dasar Warga Negara.
Oleh karena itu, Jenis Pelayanannya bersifat mutlak dan individual serta belanja
daerah pun diprioritaskan untuk mendanai Urusan Pemerintahan Wajib yang terkait
Pelayanan Dasar, sebagaimana dalam ketentuan umum dalam peraturan pemerintah
3
No. 2 Tahun 2018 tentang Standar pelayanan Minimal (SPM), sedangkan standar
teknis dan petunjuk teknis operasionalnya ditetapkan oleh masing-masing
kementerian/lembaga pengampu SPM.
Penerapan SPM sesuai dengan PP Nomor 2 Tahun 2018 dimulai pada tahun
2019. Pemerintah daerah sejak tahun 2019 akan dinilai dan dievaluasi dengan melihat
tingkat pemenuhan SPM-nya di daerah masing-masing. Pelaksanaan penerapan SPM
tahun 2019 dimaksud dievaluasi terkait pemenuhan tuntutan regulasi, karena
perencanaan tahun 2019 yang disusun pada tahun 2018 belum memakai PP 2/2018
dan Permendagri 100/2018. Akan tetapi, sudah barang tentu mulai tahun 2019
Pemerintah Daerah sudah harus mulai melaksanakan rangkaian penerapan SPM
sebagaimana diatur dalam Permendagri 100/2018 tentang Penerapan SPM.
Pemerintah Daerah menerapkan SPM dalam rangka pemenuhan Jenis dan Mutu
Pelayanan Dasar yang berhak diperoleh setiap warga negara Indonesia. Dalam
penerapan SPM tersebut didasarkan pada prinsip kesesuaian kewenangan,
ketersediaan, keterjangkauan, kesinambungan, keterukuran, dan ketepatan sasaran.
Untuk mengetahui perkembangan dan menemukenali permasalahan dalam
pelaksanaan penerapan Standar Pelayanan Minimal di daerah maka dirasa penting dan
perlu dilakukan kegiatan monitoring dan evaluasi secara terpadu.
1.2 Tujuan dan hasil yang diharapkan
1.2.1 Tujuan penyusunan Instrumen Monitoring dan evaluasi Penerapan Standar
Pelayanan Minimal
Tujuan disusunya instrumen monitoring dan evaluasi adalah sebagai salah satu
alat (sarana) yang digunakan untuk mendukung pelaksanaan monitoring dan
evaluasi terpadu penerapan Standar pelayanan minimal didaerah, sehingga
diharapkan dapat mengetahui data dan informasi perkembangan dan kemajuan
pelaksanaan penerapan SPM di daerah, dan identifikasi permasalahan serta
upaya pemecahannya.
4
1.3 Dasar Hukum Penerapan SPM 2020
Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah ketentuan mengenai Jenis dan Mutu
Pelayanan Dasar yang merupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang berhak diperoleh
setiap Warga Negara secara minimal, yang mengacu pada batas minimal jenis dan
mutu pelayanan dasar yang harus diterima oleh warga negara sesuai ketetapan
Pemerintah. Untuk mewujudkan pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal bagi
masyarakat secara operasional didasarkan pada peraturan sebagai berikut :
5
BAB 2
PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL
Berdasarkan ketentuan umum Peraturan Pemerintah No.2 tahun 2018 tentang Standar
Pelayanan Minimal, yang dimaksud dengan Standar Pelayanan Minimal, yang
selanjutnya disingkat SPM adalah ketentuan mengenai Jenis dan Mutu Pelayanan Dasar
yang merupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang berhak diperoleh setiap Warga
Negara secara minimal. Adapun yang dimaksud dengan Pelayanan Dasar adalah
pelayanan publik untuk memenuhi kebutuhan dasar Warga Negara, jenis Pelayanan
Dasar adalah jenis pelayanan dalam rangka penyediaan barang dan/atau jasa
kebutuhan dasar yang berhak diperoleh oleh setiap Warga Negara secara minimal.
Sedangkan Mutu Pelayanan Dasar merupakan ukuran kuantitas dan kualitas barang
dan/atau jasa kebutuhan dasar serta pemenuhannya secara minimal dalam Pelayanan
Dasar sesuai standar teknis agar hidup secara layak.
6
d. Kesinambungan, SPM ditetapkan dan diterapkan untuk memberikan jaminan
tersedianya barang dan/atau jasa kebutuhan dasar Warga Negara secara terus-
menerus;
e. Keterukuran, SPM ditetapkan dan diterapkan dengan barang dan/atau jasa yang
terukur untuk memenuhi kebutuhan dasar Warga Negara; dan
f. Ketepatan sasaran, SPM ditetapkan dan diterapkan untuk pemenuhan barang
dan/atau jasa kebutuhan dasar yang berhak diperoleh setiap Warga Negara secara
minimal dan pemenuhan oleh Pemerintah Daerah ditujukan kepada Warga Negara
dengan memprioritaskan bagi masyarakat miskin atau tidak mampu.
Pemerintah Daerah menerapkan SPM untuk pemenuhan Jenis Pelayanan Dasar dan
Mutu Pelayanan Dasar yang berhak diperoleh setiap warga negara secara minimal,
dimana penerapan SPM diprioritaskan bagi warga negara yang berhak memperoleh
Pelayanan Dasar secara minimal sesuai dengan Jenis Pelayanan Dasar dan Mutu
Pelayanan Dasar. Penerapan standar pelayanan minimal (SPM) adalah pelaksanaan
Standar Pelayanan Minimal yang dilakukan secara bertahap yaitu ;
7
b. jumlah barang dan/atau jasa yang tersedia, termasuk jumlah sarana dan
prasarana yang tersedia.
4) Pengumpulan data diintegrasikan dengan sistem informasi pembangunan
Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
8
bagi masyarakat miskin atau tidak mampu sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
9
BAB 3
MONITORING DAN EVALUASI TERPADU
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
10
- Tingkat pemahaman pemerintah daerah terkait dengan peraturan dan
kebijakan didalam pelaksanaan penerapan standar pelayanan minimal didaerah
(sosialisasi).
- Status pelaporan pelaksanaan SPM tahun 2019 dari Pemerintah Daerah kepada
pemerintah pusat.
- Untuk menemukenali peran kementerian/lembaga didalam mendukung
pelaksanaan penerpan SPM di daerah melalui pelatihan/bimtek dll.
3.1.2 Aspek Penerapan
Dalam aspek penerapan SPM di daerah intrumen diarahkan/difokuskan untuk
melihat kepada tingkat kesiapan Pemerintah daerah dalam menyelesaiakan
tahapan perencanaan hingga tahap pelaksanaan penerapan Standar Pelayanan
Minimal.
- Status pelaksanaan pendataan awal (pengumpulan data)
- Penghitungan
- Penyusunan rencana pemenuhan kebutuhan
- Pengintegrasian Standar Pelayanan Minimal kedalam dokumen perencanaan
daerah, dengan melakukan inputing program/kegiatan, alokasi anggaran dan
target capaian dimasing-masing dokumen perencanaan daerah sesuai dengan
bidang masing-masing.
3.1.3 Permasalahan
- Kegiatan perencanaan
- Koordinasi
- Pendanaan
- Dan lainnya yang terkait
11
BAB 4
INSTRUMEN MONITORING DAN EVALUASI TERPADU
PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL
4.1. Instrumen Monitoring Terpadu Penerapan Standar Pelayanan Minimal di daerah tahun
2020.
4.1.1 Instrumen Monitoring dan Evaluasi Tiim Penerapan SPM Tingkat Kabupaten/kota
Meliputi Standar Pelayanan Minimal bidang Pendidikan, Kesehatan, Pekerjaan
Umum, Perumahan Rakyat, Ketenteraman Ketertiban Umum dan perlindungan
masyarakat serta Sosial di tingkat Kabupaten/kotai sebagai berikut.
A. IDENTITAS RESPONDEN
B. Petunjuk Pengisian
1. Jawablah pertanyaan dengan singkat dan jelas pada tempat yang telah disediakan
sesuai dengan bidang SPM masing-masing pengampu.
2. Jika ada pilihan jawaban, berikan tanda ‘V’ pada dengan jawaban yang sesuai.
3. Isilah data pada tabel sesuai dengan bidang SPM masing-masing pengampu.
C. ISIAN DATA
1. Kelembagaan
12
Pemerintahan Kab. Tanggamus
Jawab :
v Bila sudah, instansi mana yang melaksanakan? Bidang Tata
Pemerintahan Kabupaten Tanggamus
13
No. Peraturan Menteri Sudah Belum
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
101 Tahun 2018
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
114 Tahun 2018
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
121 Tahun 2018
7. Peraturan Menteri Sosial Nomor 9 Tahun
2018
Jawab :
Bila sudah, instansi mana yang melaksanakan? Bidang Tata
v
Pemerintahan Kabupaten Tanggamus
Sudah, lampirkan..........................................................
v
Belum, jelaskan ..................................................................
2. Penerapan SPM
14
No. Peraturan Menteri Sudah Belum
Provinsi dan Kabupaten/Kota
7. Peraturan Menteri Sosial Nomor 9 Tahun
2018 tentang Standar Teknis Pelayanan
Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal
Bidang Sosial di Daerah Provinsi dan
Daerah Kabupaten/Kota
Tidak
v Ya, sebutkan Permen teknisnya: Penerapan SPM Jenjang
PAUD dan Pendidikan Kesetaraan
v Hambatannya: Belum adanya indikator/Instrumen penerapan
SPM Jenjang PAUD dan Pendidikan Kesetaraan
1. Dokumen RPJMD v v
2. Dokumen RENSTRA v v
3. Dokumen RKPD v v
4. Dokumen RENJA v v
15
f. Jika sudah melakukan integrasi SPM kedalam Dokrenda, sebutkan program/kegiatan SPM pada tabel berikut ini?
Tahun 2020
Dokumen RPJMD/Renstra PD dan RKPD/Renja PD
2. Bantuan untuk Program Pemberian - 184.588.000 184.588.000 137.935.000 137.935.000 100% 100% 74,73% 74,73%
siswa miskin yang wajib belajar Beasiswa ke
belum terlayani 9 tahun perguruan
tinggi
16
3. Peningkatan mutu Program Peningkatan - 512.310.000 512.310.000 512.310.000 512.310.000 100% 100% 100% 100%
pendidik dan Peningkatan Kompotisi
tenaga mutuPendidik Guru PAUD,
kependidikan dan Tenaga Guru Kelas
Kependidikan dan Guru
Mata
Pelajaran
4. Peningkatan mutu Peningkatan Peningkatan - 85.000.000 85.000.000 86.910.000 86.910.000 100% 100% 100% 100%
satuan pendidikan Mutu dan Penjaminan
relevansi Mutu
Pendidikan Pendidikan
Dasar
150.000.000 150.000.000 150.000.000 150.000.000 100% 100% 100% 100%
Bantuan -
Program
Pendidikan
Profesi Guru
(PPG) dalam
Jabatan
Kabupaten
Tanggamus
17
Tahun 2021
Dokumen RPJMD/Renstra PD dan RKPD/Renja PD
2. Bantuan untuk siswa Program Pemberian - 184.588.000 184.588.000 137.935.000 137.935.000 100% 100% 74,73% 74,73%
miskin yang belum wajib Beasiswa
terlayani belajar 9 ke
tahun perguruan
tinggi
- 90.000.000 90.000.000 90.000.000 90.000.000 100% 100% 100% 100%
Beasiswa
Santriwan
dan
Santriwati
Berprestasi
18
3. Peningkatan mutu Program Peningkata - 512.310.000 512.310.000 512.310.000 512.310.000 100% 100% 100% 100%
pendidik dan tenaga Peningkata n Kompotisi
kependidikan n Guru PAUD,
mutuPendid Guru Kelas
ik dan dan Guru
Tenaga Mata
Kependidik Pelajaran
an
4. Peningkatan mutu PeningkataPeningkata - 85.000.000 85.000.000 86.910.000 86.910.000 100% 100% 100% 100%
satuan pendidikan n Mutu dan
n
Penjaminan
relevansi Mutu
Pendidikan
Pendidikan
Dasar 150.000.000 150.000.000 150.000.000 150.000.000 100% 100% 100% 100%
-
Bantuan
Program
Pendidikan
Profesi
Guru (PPG)
dalam
Jabatan
Kabupaten
Tanggamus
19
D. TABEL TARGET DAN INDIKATOR PENERIMA LAYANAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL
20
Anak Usia Dini Usia 5- 6 Tahun yang
berpartisipasi dalam
pendidikan PAUD
21
A. PERMASALAHAN DAN SOLUSI PENERAPAN SPM 2020
Permasalahan Solusi Recana Tindak lanjut
A. Perencanaan Agar sosialisasi Melakukan sosialisasi
1. sulitnya sosialisasi pengisian instrumen pengisian instrumen SPM
pengisian instrumen di lebih efektip dilakukan tatap muka ke sekolah
masa pandemi coivid19 secara tatap muka sekolah
B. Koordinasi Koordinasi dilakukan Melakukan pertemuan
1. akses yang terbatas ke melalui kecamatan dengan SPLP Kecamatan
sekolah sekolah daerah kecamatan kemudian
terpencil diteruskan ke sekolah
C. Pendanaan Dilakukan
1. anggaran kegiatan SPM penganggaran ditahun Memasukan Kegiatan
yang dialihkan untuk 2021, agar kegiatan Sosialisasi SPM Pada
penanganan covid 19 sosialisasi SPM dapat Rencana Kegiatan
(efisiensi) berjalan Anggaran 2021
D. Lain-Lain Pihak kementrian agar Menyampaikan usulan
1. belum adanya dapat merumuskan kepada pihak sekber
indikator/instrumen yang indikator/instrumen SPM supaya mendorong
baku pada jenjang PAUD SPM jenjang PAUD kementerian pendidikan
dan Kesetaraan dan Kesetaraan untuk merumuskan
indikator/instrumen pada
jenjang PAUD dan
Kesetaraan
Catatan :
Isian Kuesioner dapat disampaikan melalui alamat Email sebagai berikut :
bangda.sekber.spm@bangda.kemendagri.go.id dan bangda.sekber.spm@gmail.com
22