Anda di halaman 1dari 48

Pemerintah Provinsi Jawa Timur

EVALUASI SPM
STANDAR
PELAYANAN
MINIMAL
SUB URUSAN
BENCANA
JAWA TIMUR

Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah


Setda Provinsi Jawa Timur
Surabaya, 25 Mei 2023
DASAR HUKUM PENERAPAN KEBIJAKAN SPM

1. UUD 1945 >> Hak setiap warga negara terhadap


pelayanan dasar;

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang


Pemerintahan Daerah;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang


Standar Pelayanan Minimal;

4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2021


tentang Penerapan Standar Pelayanan Minimal
STANDAR PELAYANAN MINIMAL

SPM adalah ketentuan mengenai jenis dan


mutu pelayanan dasar yang merupakan Urusan SPM wajib dilaksanakan oleh
penyelenggara pemerintahan
Pemerintahan Wajib yang berhak diperoleh daerah
setiap warga negara secara minimal
KEBIJAKAN PENERAPAN SPM

UU 1/2022
UU 23/2014
Pasal 130 (1) :
Pasal 18 : DAU digunakan untuk memenuhi pencapaian Standar
Penyelenggara Pemerintahan Daerah memprioritaskan
Pelayanan Minimal berdasarkan tingkat capaian kinerja
pelaksanaan Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan
dengan Pelayanan Dasar sebagaimana dimaksud dalam layanan Daerah.
pasal 11 ayat (3).
Pasal 141 ayat 1
Pemda menyusun program pembangunan Daerah sesuai
dengan prioritas dan kebutuhan Daerah yang berorientasi
Pasal 298 : pada pemenuhan kebutuhan Urusan Pemerintahan wajib
Belanja Daerah diprioritaskan untuk yang terkait dengan Pelayanan Dasar publik dan pencapaian
mendanai Urusan Pemerintahan Wajib yang sasaran pembangunan;
terkait pelayanan dasar yang ditetapkan
dengan standar pelayanan minimal Pasal 144 (1) :
Belanja untuk pemenuhan kebutuhan Urusan Pemerintahan
wajib yang terkait dengan pelayanan dasar publik
disesuaikan dengan kebutuhan untuk pencapaian Standar
Pelayanan Minimal (SPM).
KLASIFIKASI URUSAN PEMERINTAHAN

U R U S AN PEM ER I NT AH AN

ABSOLUT KONKUREN PEMERINTAHAN


Sepenuhnya Dibagi antara Pemerintah Pusat dan UMUM
Kewenangan Presiden sbg
menjadi Daerah Provinsi serta Daerah
Kepala Pemerintahan yg
kewenangan pusat Kabupaten/Kota dilimpahkan kpd KDH

1. Pembinaan Wawasan
1. PERTAHANAN Kebangsaan ;
2. KEAMANAN WAJIB PILIHAN 2. Pembinaan Persatuan dan
(24 urusan) (8 urusan) Kesatuan Bangsa ;
3. AGAMA 3. Pembinaan Kerukunan Antar
4. YUSTISI SARA ;
4. Penanganan Konflik Sosial ;
5. POLITIK LUAR 5. Koordinasi Tugas Antar
NEGERI PELAYANAN NON Isntansi yg Ada Di Daerah ;
6. MONETER & DASAR PELAYANAN 6. Pengembangan Demokrasi ;
FISKAL DASAR 7. Pelaksanaan Urusan
SPM Pemerintahan Yg Bukan
NSPK Kewenangan Daerah/ Tdk
Dilaksanakan Instansi
Ver tikal
5
REGULASI PENERAPAN SPM
Penerapan SPM sesuai dengan Pasal 16 PP 2/2018 :
Pasal 18 ayat (3) UU 23/2014 : Perlu menetapkan
Ketentuan lebih lanjut mengenai SPM
PP tentang Standar Pelayanan Minimal
Jenis Pelayanan Mutu Pelayanan Penerima Pelayanan diatur dengan Permendagri dengan
Dasar Dasar Dasar
berkoordinasi dengan K/L
PP 2/2018 Tentang Standar Pelayanan Minimal

PETUNJUK UMUM
(KEMENDAGRI) Permendagri 100/2018 : Dicabut
Permendagri 59/2021 Tentang Penerapan Standar Pelayanan Minimal
Secara teknis memuat tentang mekanisme dan strategi penerapan SPM mulai dari pengumpulan data, penghitungan
pemenuhan kebutuhan dasar, perencanaan SPM, dan pelaksanaan SPM serta pelaporan

PETUNJUK TEKNIS
(K/L TEKNIS)

Permendikbud 32/2018 Permenkes 4/2019 PermenPUPR 29/Prt/M/2018


Tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Tentang Standar Teknis Standar Pelayanan Minimal
Tentang Standar Teknis Pelayanan Minimal Pendidikan Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan

Permendagri 121/2018 Permendagri 101/2018 Permendagri 114/2018 Permensos 9/2018


Tentang standar teknis mutu pelayanan dasar Sub Tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar Tentang Standard teknis pelayanan dasar
Tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar
Urusan Ketenteraman dan Pada SPM Sub Urusan Kebakaran Daerah pada SPM bidang sosial Di daerah
Pada SPM Sub-Urusan Bencana Daerah
Ketertiban Umum Kabupaten/kota provinsi dan di Daerah Kab/Kota
kabupaten/kota
Di Provinsi dan Kabupaten/kota
INDIKATOR LAYANAN SPM
43 JENIS LAYANAN DASAR
SPM
PROVINSI - 14 KABUPATEN/KOTA - 29
• Pendidikan Anak usia dini • Pendidikan Kesetaraan
PENDIDIKAN • Pendidikan Menengah
• Pendidikan Dasar
• Pendidikan Khusus

• Penderita hipertensi
• Ibu hamil • Pada usia pendidikan
PELAYANAN KESEHAT AN BAGI PENDUDUK : • Penderita diabetes mellitus
• Ibu bersalin
KESEHATAN • Terdampak krisis kesehatan akibat bencana dan/atau berpotensi dasar • Orang dengan gangguan jiwa berat
• Bayi baru lahir • Pada usia produktif
bencana provinsi, dan • Orang terduga tuberculosis
• Balita • Pada usia lanjut
• Pada kondisi kejadian luar biasa provinsi • Orang dengan resiko terinfeksi HIV

• Pemenuhan kebutuhan air minum curah lintas kabupaten/kota • Pemenuhan kebutuhan pokok air minum sehari-hari
PEKERJAAN UMUM • Penyediaan pelayanan pengolahan air limbah domestik regional • Penyediaan pelayanan pengolahan air limbah domestik
lintas kab/kota

• Penyediaan dan rehabilitasi rumah yang layak huni bagi korban • Penyediaan dan rehabilitasi rumah yang layak huni bagi korban bencana
bencana provinsi kab/kota
PERUMAHAN RAKYAT
• Fasilitas penyediaan rumah yang layak huni bagi masyarakat yang • Fasilitasi penyediaan rumah yang layak huni bagi masyarakat yang terkena
terkena relokasi program pemerintahan daerah provinsi relokasi program pemerintah daerah kab/kota

TRANTIBUMLINMAS PELAYANAN :
• Pelayanan ketenteraman dan ketertiban umum provinsi • Ketenteraman dan • Informasi rawan bencana • Penyelamatan dan
• Pencegahan dan kesiapsiagaan
ketertiban umum terhadap bencana
evakuasi korban
• Penyelamatan dan evakuasi korban kebakaran
REHABILIT ASI SOSIAL DASAR : DIDALAM PANTI bencana
• Penyandang disabilitasi terlantar
• Anak terlantar
SOSIAL • Lanjut usia terlantar REHABILITASI SOSIAL DASAR : DILUAR PANTI
• Penyandang disabilitasi terlantar
• Tuna sosial khususnya gelandangan dan pengemis
• Anak terlantar
• Perlindungan dan jaminan sosial pada saat dan setelah tanggap
• Lanjut usia terlantar
darurat bencana bagi korban bencana provinsi
• Tuna sosial khususnya gelandangan dan pengemis
• Perlindungan dan jaminan sosial pada saat dan setelah tanggap darurat bencana bagi
korban bencana kab/kota
STANDAR PELAYANAN MINIMAL TRANTIBUMLINMAS
Permendagri No.121 Tahun 2018 ttg
Standar Teknis Pelayanan Dasar Sub
Urusan Ketenteraman dan Ketertiban Permendagri No.101 Tahun 2018 ttg Standar Teknis Permendagri No.114 Tahun 2018 ttg
Umum di Provinsi dan Kab/Kota Pelayanan Dasar pada SPM Sub Urusan Bencana Standar Teknis Pelayanan Dasar pada SPM
Daerah Kab/Kota Sub Kebakaran Daerah Kab/Kota
 SPM TRANTIBUMLINMAS PROVINSI :
- Pelayanan Ketenteraman dan
Ketertiban Umum Provinsi
(Penegakan Hukum Perda dan SPM Korban Kebakaran
Perkada di provinsi) Daerah Kab/Kota :
- Penyelamatan dan
evakuasi korban kebakaran

Jenis Layanan SPM SUB Kab/Kota :


1. Pelayanan informasi rawan bencana;
 SPM TRANTIBUMLINMAS KAB/KOTA : 2. Pelayanan pencegahan dan
- Pelayanan Ketenteraman dan
Ketertiban Umum Kab/Kota
kesiapsiagaan bencana;
(Penegakan Hukum Perda dan 3. Pelayanan penyelamatan dan
Perkada di kab/kota) evakuasi korban bencana. 8
Jenis Layanan SPM Sub Urusan Bencana :
1. Pelayanan Informasi Rawan Bencana
Adalah pelayanan informasi tentang bagian wilayah kab/kota rawan bencana kepada warga negara yang berada di kawasan
rawan bencana dan yang berpotensi terpapar bencana yang dibagi per jenis bencana, meliputi gempa bumi, tsunami, banjir,
tanah longsor, letusan gunung api, gelombang laut ekstrim, angina topan (termasuk siklon tropis/puting beliung), kekeringan,
kebakaran hutan dan lahan dan epidemic/wabah penyakit/zoonosis prioritas, diantaranya rabies, anthrax, leptospirosis,
brucellosis dan avian influenza.
✓ Penyusunan Kajian Resiko Bencana
✓ Sosialisasi, Komunikasi, Informasi dan Edukasi Rawan Bencana

2. Pelayanan Pencegahan dan Kesiapsiagaan Terhadap Bencana


Adalah serangkaian kegiatan pra bencana melalui pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan pemerintah daerah dan warga
negara dalam menghadapi bencana yang dibagi per jenis ancaman bencana.
✓ Penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana
✓ Pembuatan Rencana Kontijensi
✓ Pelatihan Pencegahan dan Mitigasi
✓ Gladi Kesiapsiagaan terhadap bencana
✓ Pengendalian operasi dan penyediaan sarana dan prasarana kesiapsiagaan terhadap bencana
✓ Penyediaan peralatan perlindungan dan kesiapsiagaan terhadap bencana

3. Pelayanan Penyelamatan dan Evakuasi Korban Bencana


Adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada saat kejadian untuk menangani dan menyelamatkan korban
bencana yang dibagi per jenis ancaman bencana.
✓ Respon cepat kejadian luar biasa penyakit / wabah zoonosis prioritas
✓ Respon cepat darurat bencana
✓ Aktivasi sistem komando penanganan darurat bencana
✓ Pencarian, pertolongan dan evakuasi korban bencana
Strategi Pelaksanaan SPM melalui 4 Tahapan Penerapan SPM Penghitungan Kebutuhan Pemenuhan
*Sesuai Pasal 4 - 12 Pada Permendagri 59 Tahun 2021
02 Pelayanan Dasar

01 Pengumpulan Data
Kebutuhan Data
• Jumlah dan identitas W arga ▪ Nama
Negara yang berhak menerima ▪ Faktor tidak Bersekolah
▪ Alamat
• Jumlah barang dan/atau jasa ▪ Uraian Faktor bersekolah
▪ NIK
yang sudah tersedia dan yg ▪ Rencana melanjutkan sekolah
▪ No KK
dibutuhkan ▪ Nama Satuan Pendidikan
▪ Jenis Kelamin
• Jumlah sarana, prasarana, dan ▪ Kecamatan
sumber daya lainnya yang ▪ Kabupaten
tersedia dan yg masih dibutuhkan ▪ Kebutuhan data

Pelaksanaan Pemenuhan Pelayanan


Pengumpulan data bidang Pengumpulan data sesuai dengan Hasil 04
pendidikan, kesehatan, Standar Teknis SPM ditujukan untuk pengumpulan Dasar
trantibumlinmas dan sosial pencapaian 100% (seratus persen) data
juga dilakukan terhadap jumlah dari Target dan Indikator Kinerja diintegrasikan Dok. Anggaran
Dok. Rencana
dan kualitas SDM yang tersedia pencapaian SPM setiap tahun dengan SIPD

OPD melaksanakan Program SPM Jenis Belanja SPM


Penyusunan Rencana Pemenuhan
03 Pelayanan Dasar
program/kegiatan
SPM dalam satu
Kegiatan SPM
Objek Belanja
SPM
tahun anggaran Sub-Kegiatan SPM Rincian Objek
RPJMD Jenis dan Mutu SPM Proses Perencanaan Proses Penganggaran
Belanja SPM
1
Jenis, Mutu, dan Penerima Integrasi ke Dokrenda Integrasi ke dalam Indikator
Renstra-PD Pelayanan Dasar anggaran Sub Rincian Objek
2

1. Penerima • Permendagri 86/2017 • Permendagri 70/2019


Target Capaian Belanja SPM
2. Ketersediaan • Permendagri 70/2019 • Permendagri 90/2019
3

RKPD
barang/jasa • Permendagri 90/2019 • Permendagri 27/2021 Pelaksanaan pemenuhan Pelayanan Dasar bagi Warga Negara sebagaimana dimaksud dalam
4 3. Pemenuhan • Kepmendagri Pasal 7 ayat (1) Pemerintah Daerah dapat :
kebutuhan dasar 050/5889/2021
1. membebaskan biaya untuk memenuhi kebutuhan dasar bagi Warga Negara yang berhak
• Permendagri 17/2021
5

Renja-PD 4. Pelaksanaan memperoleh Pelayanan Dasar secara minimal, dengan memprioritaskan bagi masyarakat miskin
pemenuhan
Pelayanan Dasar
atau tidak mampu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan/atau
APBD 2. memberikan bantuan berupa bantuan tunai, bantuan barang dan/atau jasa, kupon, subsidi, atau
• PP 2/2018 bentuk bantuan lainnya.
• Permendagri 59/2021
• Permen Standar Teknis Kerja sama daerah dilakukan oleh Pemerintah Daerah untuk pelaksanaan pemenuhan Pelayanan Dasar
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

Tahapan Penerapan SPM


Sesuai Lampiran B Pada Permendagri 59 Tahun 2021 Contoh : Sub Urusan Kebencanaan

Pengumpulan Data 1 Penyusunan Rencana Pemenuhan 3


Form 5.A.1 Daftar Warga Negara yang berada di Kawasan rawan bencana Pelayanan Dasar
Form 5.A.2 Daftar Kerawanan Tempat Tinggal Individu Warga Negara
Rencana Pemenuhan dan Kerangka Pendanaan utk pelayanan
Rekapitulasi Kelompok Warga Negara berdasarkan kelompok kerawanan Form 5.C.1
Form 5.A.3 informasi rawan bencana dan pelayanan pencegahan dan
desa
kesiapsiagaan thd bencana
Form 5.A.4 Rekapitulasi Aparat dan Warga Negara di Kawasan Rawan Bencana Form 5.C.2 Rencana Proyeksi Kebutuhan Pemenuhan Pelayanan Penyelamatan
Form 5.A.5 dan Evakuasi Korban Bencana
Daftar Petugas Operasi Penanganan Darurat Bencana Berdasarkan
Lokasi Penugasan
Form 5.A.6 Rekapitulasi Warga Negara Wajib Latih
Form 5.A.7
Form 5.A.8
Form 5.A.9
Daftar Ketersediaan Peralatan Pendukung Operasi Tanggap Darurat
Bencana
Daftar Ketersediaan Stok Logistik Pengungsian
Daftar Warga Negara yang menjadi Korban Bencana
Pelaksanaan Pemenuhan Pelayanan Dasar
Form 5.D.1 Realisasi Pencapaian Pemenuhan Pelayanan Informasi Rawan
4
Bencana dan Pelayanan Pencegahan dan Kesiapsiagaan thd
Form 5.A.10 Daftar Status Korban Bencana Bencana
Form 5.A.11 Form 5.D.2 Realisasi Pencapaian Pemenuhan Pelayanan Penyelamatan dan
Daftar Petugas Aktif pada Operasi Tanggang Darurat Bencana
Evakuasi Korban Bencana
Form 5.A.12 Daftar Kejadian Bencana

Penghitungan Kebutuhan Pemenuhan 2 Capaian Target SPM Pendidikan (Rekapan) 5


Pelayanan Dasar
Penghitungan Kebutuhan Pelayanan Informasi Rawan Bencana dan Form 5.E.1 Penentuan Bobot Tertimbang pada SPM Sub Urusan Bencana
Form 5.B.1
Pelayanan Pencegahan dan Kesiapsiagaan thd bencana
Form 5.E.2 Rekapitulasi Kinerja Tahunan SPM Sub Urusan Bencana
Form 5.B.2 Penghitungan Kebutuhan Pelayanan Penyelamatan dan Evakuasi
Korban Bencana Form 5.E.3 Rekapitulasi Capaian Tahunan SPM Sub Urusan Bencana

BIRO PEMERINTAHAN DAN OTONOMI DAERAH


Pelaporan Penerapan SPM

Muatan Laporan
Pada Pasal 23 ayat 2, Sekurang-kurangnya memuat :
Bupati/Walikota Gubernur
Gubernur sebagai wakil Ketersediaan
melaporkan pelaksanaan SPM Hasil Penerapan Kendala Penerapan
pemerintah pusat anggaran dalam
oleh daerah kabupaten/kota SPM SPM
melaporkan hasil evaluasi penerapan SPM
kepada gubernur sebagai wakil
pemerintah pusat kepada Menteri Harus mencantumkan rekapitulasi Penerapan SPM daerah
Sesuai Pasal 24 Permendagri No. 59 Tahun 2021
Kab/Kota

Laporan Penerapan SPM dimuat dalam Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) yang dilakukan selama
1 (satu) tahun anggaran dan disampaikan paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun anggaran berakhir

Pasal 24 ayat (1) : Laporan Penerapan SPM disampaikan gubernur dan bupati/wali kota dilakukan secara berkala setiap 3 (tiga) bulan menggunakan aplikasi.
Permasalahan Penerapan SPM SUB :
1. Belum semua pemangku kepentingan memprioritaskan SPM;
2. Terbatasnya anggaran, SDM dan sarana prasarana;
3. Belum semua daerah memiliki dokumen kebencanaan (KRB, RPB, RenKon dsb)
4. Kurang terpadunya penyelenggaraan penanganan bencana;
5. Belum terbangunnya sistem informasi dan komunikasi kebencanaan secara
terpadu dan terintegrasi;
6. Belum optimalnya perencanaan pembangunan yang berbasis pengurangan risiko
bencana;
7. Belum optimalnya keterlibatan masyarakat dalam penanganan bencana,
khususnya dalam pengurangan risiko bencana;
8. Belum memadainya peran serta masyarakat dan dunia usaha dalam
penyelenggaraan penanganan bencana;
9. Belum optimalnya kelembagaan penyelenggaraan penanggulangan bencana;
10. Kompetensi aparatur terkait penanggulangan bencana, dsb.
REKAPITULASI KETERISIAN DATA, REALISASI CAPAIAN DAN ANGGARAN KAB/KOTA JAWA TIMUR PADA
APLIKASI e-SPM KEMENDAGRI S/D 23 MEI 2023
Persentase Keterisian Persentase Realisasi Keterisian Data
No. KABUPATEN / KOTA Data Urusan Capaian Sub Urusan Anggaran Sub Urusan
Trantibumlinmas Bencana Bencana
55,56 29,28
1 KOTA PROBOLINGGO √
(Kuning) (Belum Tuntas)
81,82 11,33
2 KAB PROBOLINGGO
(Hijau) (Belum Tuntas) −
77,78 17,33
3 KAB LUMAJANG √
(Kuning) (Belum Tuntas)
44,44 1.70
4 KAB JEMBER √
(Merah) (Belum Tuntas)
0 0
5 KAB SITUBONDO −
(Hitam) (Belum Tuntas)
96,30 71,7
6 KAB BONDOWOSO √
(Hijau) (Tuntas Pratama)
100 20
7 KAB BANYUWANGI −
(Hijau) (Belum Tuntas)
REKAPITULASI KETERISIAN DATA, REALISASI CAPAIAN DAN ANGGARAN KAB/KOTA JAWA TIMUR PADA
APLIKASI e-SPM KEMENDAGRI S/D 23 MEI 2023
Persentase Keterisian Persentase Realisasi Keterisian Data
No. KABUPATEN / KOTA Data Urusan Capaian Sub Urusan Anggaran Sub Urusan
Trantibumlinmas Bencana Bencana
40,74 19,29
8 KAB PACITAN −
(Merah) (Belum Tuntas)
62,96 22,4
9 KAB PONOROGO
(Kuning) (Belum Tuntas) √
48,15 42,2
10 KAB TRENGGALEK √
(Merah) (Belum Tuntas)
44,44 31,3
11 KAB TULUNGAGGUNG −
(Merah) (Belum Tuntas)
79,17 62,8 √
12 KAB BLITAR
(Kuning) (Tuntas Muda)
92,59 11,2
13 KAB KEDIRI −
(Hijau) (Belum Tuntas)
37,04 0
14 KAB MALANG −
(Merah) (Belum Tuntas)
REKAPITULASI KETERISIAN DATA, REALISASI CAPAIAN DAN ANGGARAN KAB/KOTA JAWA TIMUR PADA
APLIKASI e-SPM KEMENDAGRI S/D 23 MEI 2023
Persentase Keterisian Persentase Realisasi Keterisian Data
No. KABUPATEN / KOTA Data Urusan Capaian Sub Urusan Anggaran Sub Urusan
Trantibumlinmas Bencana Bencana
44,44 10,6
15 KAB PASURUAN √
(Merah) (Belum Tuntas)
100 10,5
16 KAB SIDOARJO √
(Hijau) (Belum Tuntas)
0 0
17 KAB MOJOKERTO −
(Hitam) (Belum Tuntas)
50,00 0,45
18 KOTA PASURUAN −
(Merah) (Belum Tuntas)
100 17,02
19 KAB NGANJUK −
(Hijau) (Belum Tuntas)
48,15 2,28
20 KAB MADIUN −
(Merah) (Belum Tuntas)
51,85 15,91
21 KAB MAGETAN −
(Kuning) (Belum Tuntas)
REKAPITULASI KETERISIAN DATA, REALISASI CAPAIAN DAN ANGGARAN KAB/KOTA JAWA TIMUR PADA
APLIKASI e-SPM KEMENDAGRI S/D 23 MEI 2023
Persentase Keterisian Persentase Realisasi Keterisian Data
No. KABUPATEN / KOTA Data Urusan Capaian Sub Urusan Anggaran Sub Urusan
Trantibumlinmas Bencana Bencana
37,04 0,53
22 KAB NGAWI −
(Merah) (Belum Tuntas)
14,81 0
23 KAB BOJONEGORO √
(Merah) (Belum Tuntas)
0 0
24 KAB TUBAN √
(Hitam) (Belum Tuntas)
100 10,73
25 KAB LAMONGAN −
(Hijau) (Belum Tuntas)
100 16,67
26 KAB GRESIK √
(Hijau) (Belum Tuntas)
85,19 20,00
27 KAB BANGKALAN √
(Hijau) (Belum Tuntas)
81,48 65,6
28 KOTA MOJOKERTO √
(Hijau) (Tuntas Muda)
REKAPITULASI KETERISIAN DATA, REALISASI CAPAIAN DAN ANGGARAN KAB/KOTA JAWA TIMUR PADA
APLIKASI e-SPM KEMENDAGRI S/D 23 MEI 2023
Persentase Keterisian Persentase Realisasi Keterisian Data
No. KABUPATEN / KOTA Data Urusan Capaian Sub Urusan Anggaran Sub Urusan
Trantibumlinmas Bencana Bencana
100 40,67
29 KOTA MADIUN −
(Hijau) (Belum Tuntas)
81.48 88
30 KAB PAMEKASAN √
(Hijau) (Tuntas Madya)
70,37 92,33
31 KAB SUMENEP √
(Kuning) (Tuntas Utama)
33,33 0
32 KOTA KEDIRI −
(Merah) (Belum Tuntas)
100 100
33 KOTA BLITAR √
(Hijau) (Tuntas Paripurna)
88,89 85
34 KOTA BATU √
(Hijau) (Tuntas Madya)
57,69 15,3
35 KAB JOMBANG √
(Kuning) (Belum Tuntas)
REKAPITULASI KETERISIAN DATA, REALISASI CAPAIAN DAN ANGGARAN KAB/KOTA JAWA TIMUR PADA
APLIKASI e-SPM KEMENDAGRI S/D 23 MEI 2023
Persentase Keterisian Persentase Realisasi Keterisian Data
No. KABUPATEN / KOTA Data Urusan Capaian Sub Urusan Anggaran Sub Urusan
Trantibumlinmas Bencana Bencana
40,74 36,7
36 KAB SAMPANG √
(Merah) (Belum Tuntas)
88,89 53,6
37 KOTA MALANG √
(Hijau) (Belum Tuntas)
85,19 72,6
38 KOTA SURABAYA √
(Hijau) (Tuntas Pratama)
Persentase Capaian Layanan SPM SUB Pada Kab/Kota se- Jawa Timur s/d Triwulan I Tahun 2023

30.57 29.21

26.61

Pelayanan Informasi Rawan Bencana (KEBENCANAAN)


Pelayanan Pencegahan dan Kesiapsiagaan Terhadap Bencana (KEBENCANAAN)
Pelayanan Penyelamatan dan Evakuasi Korban Bencana (KEBENCANAAN)
Susunan Tim Penerapan SPM Daerah
Sesuai Pasal 19 ayat 2 Pada Permendagri 59 Tahun 2021

PROVINSI KABUPATEN/KOTA
Sesuai Pasal 19 ayat 2 Pada Permendagri 59 Tahun 2021 Sesuai Pasal 19 ayat 2 Pada Permendagri 59 Tahun 2021

Penanggung Jawab : Gubernur Penanggung Jawab : Bupati/wali kota

Ketua : Sekretaris Daerah Provinsi Ketua : Sekretaris Daerah Kabupaten/ Kota

Wakil Ketua : Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Wakil Ketua : Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Provinsi Kabupaten/Kota

Sekretaris : Kepala Biro Tata Pemerintahan Provinsi atau Sekretaris : Kepala Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten/Kota
sebutan lain atau sebutan lain;

Anggota : 1. Kepala perangkat daerah provinsi yang Anggota : 1. Kepala perangkat daerah kabupaten/kota yang
membidangi urusan pemerintahan wajib terkait membidangi Urusan Pemerintahan Wajib terkait
pelayanan dasar; Pelayanan Dasar;
2. Kepala badan pengelolaan keuangan dan aset 2. Kepala badan pengelolaan keuangan dan aset
daerah; daerah;
3. Kepala inspektorat daerah; 3. Kepala inspektorat daerah;
4. Kepala dinas komunikasi dan informatika; 4. Kepala dinas komunikasi dan informatika;
5. Kepala dinas kependudukan dan pencatatan 5. Kepala dinas kependudukan dan pencatatan
sipil; sipil;
6. Kepala Dinas Pemerintahan Desa; dan 6. Kepala Dinas Pemerintahan Desa; dan
7. Kepala perangkat daerah sesuai dengan 7. Kepala perangkat daerah sesuai dengan
kebutuhan daerah. kebutuhan daerah.

Tim Penerapan SPM daerah provinsi dan kabupaten/kota ditetapkan


dengan Keputusan Kepala Daerah
Tugas Tim Penerapan SPM Tingkat Kab/Kota
Sesuai Pasal 21 ayat 2 Pada Permendagri 59 Tahun 2021

1. Mengoordinasikan rencana aksi penerapan SPM dalam bentuk Perkada yang diprakarsai oleh Bagian Tata Pemerintahan Kab/Kota;
2. Melakukan koordinasi dengan Tim Penerapan SPM Daerah Provinsi dalam pelaksanaan penerapan SPM;
3. Melakukan koordinasi Penerapan SPM dengan Perangkat Daerah pengampu SPM;
4. Mengoordinasikan pendataan, pemutakhiran dan sinkronisasi terhadap data terkait kondisi Penerapan SPM secara periodik;
5. Mengoordinasikan integrasi SPM ke dalam dokumen perencanaan serta mengawal dan memastikan Penerapan SPM terintegrasi ke
dalam RKPD dan
Renja PD termasuk pembinaan umum dan teknisnya;
6. Mengoordinasikan integrasi SPM ke dalam dokumen penganggaran serta mengawal dan memastikan Penerapan SPM terintegrasi ke
dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah kabupaten/kota;
7. Mengoordinasikan dan mengkonsolidasikan sumber pendanaan dalam pemenuhan penganggaran untuk Penerapan SPM daerah
kabupaten/kota;
8. Mengoordinasikan perumusan strategi pembinaan teknis Penerapan SPM daerah kabupaten/kota;
9. Mengoordinasikan pemantauan dan evaluasi SPM daerah kabupaten/kota;
10.Melakukan sosialisasi Penerapan SPM kepada perwakilan masyarakat sebagai penerima manfaat;
11.Menerima dan menindaklanjuti pengaduan masyarakat terkait Penerapan SPM dan mengkonsolidasikan laporan penerapan dan
pencapaian SPM daerah kabupaten/kota, termasuk laporan yang disampaikan masyarakat melalui sistem informasi Pemerintahan Daerah
yang terintegrasi;
12.Mengoordinasikan pencapaian berdasarkan laporan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kabupaten/ kota dan melakukan analisis
sebagai rekomendasi untuk perencanaan tahun berikutnya;
13.Melakukan rapat secara berkala;
14.Melaporkan Penerapan SPM kepada Sekretariat Bersama melalui Sistem Pelaporan SPM Berbasis Aplikasi secara triwulan.
Pelaporan Penerapan SPM

Muatan Laporan
Pada Pasal 23 ayat 2, Sekurang-kurangnya memuat :
Bupati/Walikota Gubernur
Gubernur sebagai wakil Ketersediaan
melaporkan pelaksanaan SPM Hasil Penerapan Kendala Penerapan
pemerintah pusat anggaran dalam
oleh daerah kabupaten/kota SPM SPM
melaporkan hasil evaluasi penerapan SPM
kepada gubernur sebagai wakil
pemerintah pusat kepada Menteri Harus mencantumkan rekapitulasi Penerapan SPM daerah
Sesuai Pasal 24 Permendagri No. 59 Tahun 2021
Kab/Kota

Laporan Penerapan SPM dimuat dalam Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) yang dilakukan selama
1 (satu) tahun anggaran dan disampaikan paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun anggaran berakhir
e-spm Permendagri 59/2021 :
• Pelaporan dilakukan 4 kali setiap triwulan;
• Penghitungan capaian SPM berdasarkan nilai indeks pencapaian SPM yaitu penerima layanan dasar yang
diberikan bobot sebesar 80% dan mutu layanan dasar yang diberikan bobot sebesar 20%;
• Sudah ada menu laporan capaian tahapan Penerapan SPM yang terdiri dari 4 tahapan penerapan SPM
yaitu 1) Pengumpulan data, 2) Penghitungan kebutuhan pelayanan dasar, 3) perencanaan pemenuhan
pelayanan dasar dan 4) Pelaksanaan. Penginputan disesuaikan terhadap format 4 tahapan yang ada pada
lampiran B Permendagri Nomor 59 Tahun 2021;
• Sudah ada menu penyampaian Rencana Aksi Daerah. Daerah wajib menyampaikan dokumen file PDF
penyusunan rencana aksi yang sudah sudah diitetapkan dalam bentuk Peraturan Kepala Daerah;
• Sudah ada menu penyampaian SK Tim. SK Tim Ditetapkan berdasarkan SK Kepala Daerah;
• Sudah ada data alokasi anggaran daerah. Alokasi anggaran terhadap APBD, Dinas terkait dengan dana
dari APBN dan dana Kerjasama;
• Sudah ada data tingkat keterisian laporan;
• Ada kategori penginputan oleh daerah yaitu Hijau, Kuning, Merah dan Hitam.
• Ada kategori pencapaian SPM yaitu Hijau, Kuning, Merah dan Hitam.
STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)

Kepala Daerah dan/atau wakil kepala Daerah


yang tidak melaksanakan SPM dijatuhi sanksi
administratif.

Ketentuan lebih lanjut mengenai sanksi


administratif dengan Peraturan Menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan
dalam negeri yang ditetapkan setelah
dikoordinasikan dengan
kementerian/lembaga pemerintah
nonkementerian terkait.

- SANKSI | PSL 20 PP 2/2018 -


PERMASALAHAN
PERMASALAHAN PENERAPAN SPMPENERAPAN SPM
❑ Permasalahan implementasi SPM yang terbesar terletak
pada aspek perencanaan (36%) dan Pendanaan (26%).
Perencanaan termasuk di dalamnya pengumpulan data,
penghitungan kebutuhan dan penempatan SPM sebagai
bagian dari prioritas daerah.
❑ Terdapat fakta bahwa SPM sebagiannya masih belum
dianggap sebagai prioritas
❑ Urgensi SPM sebagai upaya pemenuhan hak hak dasar
warga negara perlu semakin disosialisasikan kepada
pengambil kebijakan di daerah
❑ Permasalahan pendanaan SPM merupakan implikasi dari
permasalahan perencanaan. Ketika SPM belum menjadi
prioritas daerah maka penganggaran APBD pun tidak
memprioritaskan pemenuhan layanan SPM
❑ Pada aspek pelaksanaan, koordinasi menjadi kendala
(24%). Untuk itu peran tim pokja penerapan SPM serta
mekanisme kerjanya dengan OPD pengampu SPM perlu
semakin dioptimalkan
HASIL INPUTING e-SPM KAB/KOTA SE-JATIM TAHUN 2022
HASIL INPUTING e-SPM KAB/KOTA SE-JATIM TAHUN 2022
HASIL INPUTING e-SPM KAB/KOTA SE-JATIM TAHUN 2022
HASIL INPUTING e-SPM KAB/KOTA SE-JATIM TAHUN 2022
HASIL INPUTING e-SPM KAB/KOTA SE-JATIM TAHUN 2022
HASIL INPUTING e-SPM KAB/KOTA SE-JATIM TAHUN 2022
HASIL INPUTING e-SPM KAB/KOTA SE-JATIM TAHUN 2022
HASIL INPUTING e-SPM KAB/KOTA SE-JATIM TAHUN 2022
HASIL INPUTING e-SPM KAB/KOTA SE-JATIM TAHUN 2022
HASIL INPUTING e-SPM KAB/KOTA SE-JATIM TAHUN 2022
HASIL INPUTING e-SPM KAB/KOTA SE-JATIM TAHUN 2022
HASIL INPUTING e-SPM KAB/KOTA SE-JATIM TAHUN 2022
HASIL INPUTING e-SPM KAB/KOTA SE-JATIM TAHUN 2022
HASIL INPUTING e-SPM KAB/KOTA SE-JATIM TAHUN 2022
HASIL INPUTING e-SPM KAB/KOTA SE-JATIM TAHUN 2022
HASIL INPUTING e-SPM KAB/KOTA SE-JATIM TAHUN 2022
HASIL INPUTING e-SPM KAB/KOTA SE-JATIM TAHUN 2022
HASIL INPUTING e-SPM KAB/KOTA SE-JATIM TAHUN 2022
HASIL INPUTING e-SPM KAB/KOTA SE-JATIM TAHUN 2022
UU NOMOR 23 TAHUN 2014
PENYELENGGARA PEMERINTAHAN DAERAH
PENYELENGGARA
PENYELENGGARA PEMERINTAHAN DAERAH
PEMERINTAHAN DAERAH
PENYELENGGARA PEMERINTAHAN DAERAH

KEPALA DAERAH DPRD

DPRD mempunyai tugas dan wewenang :


Pasal 69 : Pasal 101 (h) :
Menyampaikan Laporan Penyelenggaraan Meminta Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gub
Pemerintahan Daerah, Laporan Keterangan KEWAJIBAN dlm Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Prov ;
Pertanggungjawaban, dan Ringkasan Laporan Pasal 154 (h) :
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Meminta Laporan Keterangan Pertanggungjawaban
Bupati/Walikota dlm penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah Kab/Kota

DIBANTU PERANGKAT DAERAH

PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH YG EFISIEN, EFEKTIF, TRANSAPARAN, AKUNTABEL, TERTIB, ADIL DAN TATA ATURAN
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai