Anda di halaman 1dari 20

TEKNIS PENYUSUNAN DAN

PELAPORAN SPM SERTA LAPORAN


PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
DAERAH BIDANG KEBENCANAAN

HARSO SUSILO, ST, MM


KEPALA BAGIAN OTONOMI DAERAH

BIRO PEMERINTAHAN OTONOMI DAERAH DAN KERJASAMA


SETDA PROVINSI JAWA TENGAH
Salatiga, 2 Oktober 2019
BIO DATA
Nama : Harso Susilo, ST. MM
NIP : 19710509 199903 1 003
Pangkat/Gol : Pembina Tk. I / IVb
Jabatan : Kepala Bagian Otonomi Daerah
Instansi: Biro Pemerintahan, Otda & Kerjasama
Setda Prov. Jateng
Alamat : Jl. Diponegoro VII No. 11 RT. 04/
RW.06 Banyumanik Semarang
Telp : HP. 081 6488 2023 / 0878 3206 7805 (WA)
E-mail : harso_susilo@yahoo.co.id
Pendidikan : S1 Undip Tahun 1997
S2 UGM Tahun 2002
Riwayat Kerja : 1999 – 2007, Staf Bappeda Prov. Jateng
2007 – 2008, Kasubbid Fispra Balitbang
2008 – 2013, Kasubbag Program Bappeda
2013 – 2016, Kepala Bidang Sosbud Bappeda
2017 – Sekarang, Kepala Bagian Otda Setda
3
1.Pembagian Urusan Pemerintahan Berdasarkan UU 23/2014
Urusan Pemerintahan
(Pasal 9) Urusan Wajib Terkait
Pelayanan Dasar :

7 Urusan
6 Urusan 32 Urusan
Pemerintaha Pendidikan
Absolut Konkuren n Umum
(Pasal 10) (Pasal 11) (Pasal 20) Kesehatan
Pekerjaan Umum
24 Urusan 8 Urusan dan Penataan
Wajib Pilihan Ruang
(Pasal 12) (Pasal 12) Sosial
Perumahan Rakyat
6 Urusan Wajib 18 Urusan Wajib
dan Kawasan
Terkait Tidak Terkait Permukiman
Pelayanan Dasar Pelayanan Dasar Ketentraman, Ketertiban
Umum dan Perlindungan
Masyarakat
SPM NSPK
Dilaksanakan secara bertahap dengan mempertimbangkan
kapasitas keuangan daerah, sumber daya personil, dan 3
ketersediaan sarana dan prasarana.
PERUBAHAN KONSEP
STANDAR PELAYANAN MINIMAL

UU 32 Tahun 2004 UU 23 Tahun 2014


 Standar Pelayanan Minimal  Standar Pelayanan Minimal adalah
adalah standar suatu pelayanan ketentuan mengenai jenis dan
yang memenuhi persyaratan mutu Pelayanan Dasar yang
minimal kelayakan. merupakan Urusan Pemerintahan
 15 Urusan Pemerintahan Wajib Wajib yang berhak diperoleh
terkait Pelayanan Dasar. setiap warga negara secara
 Ditetapkan dengan Peraturan minimal.
Menteri oleh masing-masing  6 Urusan Pemerintahan Wajib
Menteri/Pimpinan LPND dengan terkait Pelayanan Dasar.
konsultasi yang dikoordinasikan  Ditetapkan dalam Peraturan
oleh Menteri Dalam Negeri. Pemerintah.
4
UU 32 TAHUN UU 23 TAHUN
2004 2014

1. Pendidikan
2. Kesehatan
3. Lingkungan Hidup 1. Pendidikan
4. Pemerintahan Dalam Negeri
(kependudukan dan catatan sipil; 2. Kesehatan
dan pemerintahan umum)
5. Sosial 3. Pekerjaan Umum
6. Perumahan Rakyat
7. Pemberdayaan Perempuan dan 4.Perumahan Rakyat
Perlindungan Anak
8. Keluarga Berencana dan Keluarga
dan Kawasan
Sejahtera Permukiman
9. Ketahanan Pangan
10. Ketenagakerjaan 5. Tramtibum &
11. Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Linmas
12. Kesenian
13. Komunikasi dan Informatika 6. Sosial
14. Perhubungan
15. Penanaman Modal
5
2. DASAR HUKUM SPM
PERMENDAGRI 100 TAHUN 2018
UU 23 THN 2014 PP 2 TAHUN 2018 TTG PENERAPAN SPM
1.Pasal 18 : Pasal 1
Penyelenggara
Pemerintahan 1. SPM adalah ketentuan mengenai jenis
Daerah dan mutu yandas yg merupakan Urusan 1. PERMENSOS 9/2018 tentang SPM Sosial
memprioritaskan Pemerintahan Wajib yang berhak 2. PermenPUPR 29/2018 tentang SPM PU &
pelaksanaan diperoleh setiap warga negara secara Perakim
Urusan minimal. 3. PERMENDIKBUD 32/2018 tentang SPM
Pemerintahan Pendidikan
2. Pelayanan Dasar adalah pelayanan
Wajib yg publik untuk memenuhi kebutuhan 4. PERMENDAGRI 101/2018 tentang SPM Sub
berkaitan dg dasar warga negara; Urusan Bencana Daerah Kab/Kota
Pelayanan 5. PERMENDAGRI 114/2018 tentang SPM Sub
Dasar; Urusan Kebakaran Daerah Kab/Kota
3. Jenis Yandas adalah jenis pelayanan
dalam rangka penyediaan barang 6. PERMENDAGRI 121/2018 tentang SPM
2. Pasal 298 : dan/atau jasa kebutuhan dasar yang TribumLinmas
Belanja Daerah berhak diperoleh oleh setiap Warga 7. PERMENKES 4/2019 tentang SPM Kesehatan
diprioritaskan Negara secara minimal;
untuk mendanai
SE MENDAGRI NO 440/868/Bangda Tgl
Urusan
4. Mutu Yandas adalah ukuran kuantitas 13 Februari 2018 ttg Pelaksanaan SPM
Pemerintahan
Wajib yg terkait dan kualitas barang dan/atau jasa 1. SPM efektif th 2019 dengan target 100%;
Pelayanan Dasar kebutuhan dasar serta pemenuhannya
yg ditetapkan dg secara minimal dalam Pelayanan Dasar
2. Integrasi SPM kedalam perencanaan pembangunan
sesuai standar teknis agar hidup secara daerah terutama RKPD sbg acuan penyusunan
SPM
layak; APBD (dikoordinasikan BAPPEDA) ;

6
SPM Ketentraman, Ketertiban Umum dan
Perlindungan Masyarakat: Kabupaten/Kota
Pasal 9 PP 2/2018
JENIS PELAYANAN PENERIMA
NO DASAR MUTU PELAYANAN DASAR PELAYANAN
DASAR
1. Pelayanan a. standar jumlah dan kualitas Warga Negara
Ketentraman dan barang dan/atau jasa; yang terkena
Ketertiban Umum b. standar jumlah dan kualitas dampak
personel/sumber daya manusia; gangguan
dan ketenteraman
c. petunjuk teknis atau tata cara dan ketertiban
pemenuhan standar umum akibat
penegakan
hukum terhadap
pelanggaran
Peraturan
Daerah
Kab./Kota

2. pelayanan Informasi Warga negara


rawan bancana yang berada di
3. pelayanan Pencegahan kawasan rawan
dan kesiapsiagaan bencana dan
terhadap bencana yang menjadi
korban bencana
7
Lanjutan.......

PENERIMA
NO JENIS DASAR
PELAYANAN MUTU PELAYANAN DASAR PELAYANAN
DASAR
4. pelayanan a. standar jumlah dan kualitas Warga negara
penyelamatan dan b. barang dan/atau jasa;
standar jumlah dan kualitas
yang berada di
kawasan rawan
evakuasi korban personel/sumber daya manusia; bencana dan
bencana dan yang menjadi
c. petunjuk teknis atau tata cara korban
pemenuhan standar bencana

5. pelayanan Warga yang


penyelamatan dan menjadi
korban
evakuasi korban kebakaran atau
kebakaran terdampak
kebakaran.

8
9
SPM Bidang Sosial: Provinsi
Pasal 10 PP 2/2018
JENIS PELAYANAN PENERIMA
NO DASAR MUTU PELAYANAN DASAR PELAYANAN
DASAR
1. rehabilitasi sosial dasar a. standar jumlah dan kualitas penyandang
penyandang disabilitas barang dan/atau jasa; disabilitas
terlantar di dalam panti b. standar jumlah dan kualitas terlantar
2. rehabilitasi sosial dasar personel/sumber daya anak terlantar
anak telantar di dalam manusia kesejahteraan sosial;
panti dan
c. petunjuk teknis atau tata cara
3. rehabilitasi sosial dasar pemenuhan standar lanjut usia
lanjut usia telantar di terlantar
dalam panti
4. rehabilitasi sosial dasar gelandangan
tuna sosial khususnya dan pengemis
gelandangan dan pengemis
di dalam panti
5. perlindungan dan jaminan korban bencana
sosial pada saat dan setelah provinsi
tanggap darurat bencana
bagi korban
bencana provinsi
10

SPM Bidang Sosial: Kabupaten/Kota


Pasal 10 PP 2/2018
JENIS PELAYANAN PENERIMA
NO DASAR MUTU PELAYANAN DASAR PELAYANAN
DASAR
1. rehabilitasi sosial dasar a. standar jumlah dan kualitas penyandang
penyandang disabilitas barang dan/atau jasa; disabilitas
terlantar di luar panti b. standar jumlah dan kualitas terlantar
2. rehabilitasi sosial dasar personel/sumber daya anak terlantar
manusia kesejahteraan sosial;
anak telantar di luar panti dan
3. rehabilitasi sosial dasar c. petunjuk teknis atau tata cara lanjut usia
lanjut usia telantar di luar pemenuhan standar terlantar
panti
4. rehabilitasi sosial dasar gelandangan dan
tuna sosial khususnya pengemis
gelandangan dan pengemis
di luar panti
5. perlindungan dan jaminan korban bencana
sosial pada saat dan setelah Kab./Kota
tanggap darurat bencana
bagi korban
Bencana Kabupaten/Kota
11
PEMENDAGRI 101 TAHUN 2018

MUTU
JENIS
PELAYANAN
KRITERIA
PELAYANAN DASAR PENERIMA
DASAR

Prosedur Operasional
Penanggulangan Setiap warga negara
Bencana yang berada di
Pelayanan informasi kawasan rawan
rawan bencana Sarana dan bencana dan yang
prasarana menjadi korban
penanggulangan bencana daerah
Pelayanan bencana
pencegahan dan kabupaten/kota
kesiapsiagaan thd
bencana Peningkatan
kapasitas personil
Pelayanan Pelayanan warga negara yg
penyelamatan dan berada dikawasan rawan
evakuasi korban bencana dan menjadi korban
bencana
bencana
PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL
PERMENDAGRI NO. 100 TAHUN 2018
BAB II BAB III
BAB V BAB VI
TAHAPAN PENERAPAN KOORDINASI BAB IV
PELAPORAN PEMBINAAN DAN
STANDAR PELAYANAN PENERAPAN STANDAR PEMBIAYAAN
PENERAPAN SPM PENGAWASAN
MINIMAL PELAYANAN MINIMAL

BAGIAN KESATU Pembiayaan • Menteri melalui Ditjen


TIM PENERAPAN SPM penerapan SPM Bina Bangda melakukan
UMUM Pelaporan
PROVINSI oleh pemerintah pembinaan scr umum
daerah penerapan SPM • K/L melakukan
dibebankan pada dimuat dlm lap
BAGIAN KEDUA pembinaan secara teknis
APBD PROVINSI, penyelenggaraan
PENGUMPULAN DATA
TIM PENERAPAN SPM APBD KAB/KOTA, pemerintahan
daerah sesuai Menteri melalui
KABUPATEN/KOTA dan sumber
dgn ketentuan Inspektorat Jenderal
BAGIAN KETIGA lainnya yang sah
peraturan per- melakukan pengawasan
PENGHITUNGAN dan tidak
UU-an mengenai terhadap penerapan SPM
PEMENUHAN KEBUTUHAN mengikat.
lap. daerah provinsi
PELAYANAN DASAR
penyelenggaraan
Gubernur melakukan
BAGIAN KEEMPAT pemda paling
pembinaan dan
PENYUSUNAN RENCANA lambat 3 bln
pengawasan penerapan
PEMENUHAN PELAYANAN setelah thn
SPM Daerah
DASAR anggaran
kabupaten/kota
berakhir
BAGIAN KELIMA
Bupati/wali kota
PELAKSANAAN
melakukan pembinaan dan
PEMENUHAN PELAYANAN
pengawasan penerapan
DASAR
SPM daerah kab/kota

12
PELAPORAN PERMENDAGRI 100 TAHUN 2018, TENTANG
PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL

1. Bupati/walikota melaporkan seluruh penerapan SPM di kabupaten/kota kepada gubernur


sebagai wakil Pemerintah Pusat.
2. Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat melaporkan kepada menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam negeri dengan tembusan kepada menteri
yang membidangi urusan pemerintahan wajib terkait Pelayanan Dasar:
 rekapitulasi penerapan SPM di kabupaten/kota; dan
 seluruh penerapan SPM di provinsi

Pasal Pasal 21,


20, Ayat Pasal Ayat (1) &
(2) 20, (2)
Ayat (1)
Materi laporan penerapan • Pemerintah daerah provinsi dan
SPM paling sedikit memuat : Disampaikan kabupaten/kota menyampaikan
a. Hasil penerapan SPM; bersamaan laporan paling lambat 3 (tiga) bulan
b. Kendala Penerapan SPM dengan LPPD setelah tahun anggaran berakhir;
c. Ketersediaan Anggaran • Laporan pemerintah daerah
setiap tahun
dalam Penerapan SPM merupakan dasar bagi penetapan
insentif dan disinsentif daerah.
13
SISTEMATIKA PELAPORAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN Memuat alasan/dasar pertimbangan mengapa Pemda memutuskan
A. LATAR BELAKANG untuk menerapkan SPM selain karena perintah peraturan perundang-
B. DASAR HUKUM undangan
Kebijakan terkait renc.penerapan dan pencapaian SPM yg dituangkan
C. KEBIJAKAN UMUM dalam RPJMD
D. ARAH KEBIJAKAN Orientasi & komitmen yg telah ditetapkan selama 1 tahun anggaran
dalam penerapan dan pencapaian SPM yg dituangkan dalam KUA
BAB II PENERAPAN DAN PENCAPAIAN SPM
A. Bidang Urusan Pendidikan
B. Bidang Urusan Kesehatan
C. Bidang Urusan Pekerjaan Umum
D. Bidang Urusan Perumahan Rakyat
E. Bidang Urusan Ketenteraman, Ketertiban
Umum dan Perlindungan Masyarakat
F. Bidang Urusan Sosial
1. Jenis Pelayanan Dasar
2. Target Pencapaian SPM oleh Daerah Termasuk perhitungan pembiayaannya
3. Realisasi Dibandingkan juga dengan renc. target
4. Alokasi Anggaran APBD, APBN, Sumber dana lain yg sah
5. Dukungan Personil Jumlah personil atau pegawai yg terlibat
6. Permasalahan dan Solusi Permasalahan eksternal dan internal serta solusi penyelesaian
BAB III PROGRAM DAN KEGIATAN
BAB IV PENUTUP 14
LAPORAN PENERAPAN SPM 2018
PROVINSI JAWA TENGAH

Capaian Indikator SPM Provinsi Jawa


Tengah tahun 2018 menggunakan
pendekatan pada indikator
RPJMD/RKPD Prov. Jateng

15
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
(Pasal 19 PP No.2/2018)

• Menteri, terhadap penerapan SPM di provinsi


Pembinaan • Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat, terhadap
dan
penerapan SPM oleh pemerintah kabupaten/kota
Pengawasa
n Umum • Gubernur dan bupati/walikota, terhadap perangkat
daerah masing-masing

• Menteri teknis dan kepala lembaga pemerintah


nonkementerian, terhadap penerapan SPM di provinsi
Pembinaan sesuai dengan bidang tugas masing-masing
dan
• Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat, terhadap
Pengawasa
n Teknis penerapan SPM di oleh pemerintah kabupaten/kota
• Gubernur dan bupati/walikota, terhadap perangkat
daerah masing-masing
16
BIRO PEMERINTAHAN, OTDA
DAN KERJASAMA
SETDA PROV. JATENG

TERIMA KASIH

17
18

PENDANAAN PENANGGULANGAN BENCANA


(Permendagri Nomor 38 th 2018
ttg Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah TA 2019)

Dapat memanfaatkan saldo anggaran yang


tersedia dalam Sisa Lebih Perhitungan APBD
tahun anggaran sebelumnya

Melakukan penggeseran Belanja Tidak


Terduga atau dengan melakukan penjadwalan
ulang atas program dan kegiatan yang kurang
mendesak
19

BELANJA TIDAK TERDUGA


Kepala Daerah menetapkan kegiatan
yang akan didanai dari belanja
tidak terduga

diberitahukan
kepada DPRD paling lama 1 (satu)
bulan terhitung sejak keputusan
ditetapkan
Belanja Tidak Terduga
BPBD mengajukan usulan
untuk mendanai kebutuhan
penanggulangan
bencana, dilakukan pergeseran anggaran dari belanja
dengan cara tidak terduga ke belanja SKPD

Kepala Daerah membuat kebijakan


terkait percepatan pencairan dana
belanja tidak terduga
URUSAN SOSIAL

Capaian
Indikator SPM
No.
2017 2018

1 Jumlah PMKS yang mendapatkan bantuan sosial. 19.954 23.795

2 Jumlah panti yang melaksanakan standar 27 27


pelayanan sesuai dengan SOP

3 Jumlah PMKS yang ditangani melalui panti sosial 4122 6.190


milik pemerintah

4 Jumlah Sarana dan Prasarana Sosial 10 47


5 Jumlah PMKS yang mendapatkan penanganan 39.446 60.381
(orang)

6 Jumlah PSKS yang memperoleh penguatan 3.579 7.851


Kapasitas dalam penanganan PMKS dan UKS

7 Jumlah TAGANA yang dikerahkan kelokasi 17 58(2.996 org)


kejadian bencana
(616 org)
8 Kabupaten / Kota memiliki prasarana sarana 35 35
penanggulangan bencana 20

Anda mungkin juga menyukai