1
1 AMANAT SPM
2
Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia
3
Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia
UU
1/2022
Pasal 141 ayat 1
Pemda menyusun program pembangunan
Daerah sesuai dengan prioritas dan kebutuhan
Daerah yang berorientasi pada pemenuhan
Pasal 12 Ayat (1) Pasal 12 Ayat (1)
kebutuhan Urusan Pemerintahan wajib yang Huruf a Huruf b
terkait dengan Pelayanan Dasar publik dan
DAK Fisik adalah dana APBN kepada DAK Nonfisik adalah dana APBN
daerah untuk membantu mendanai yang dialokasikan kepada daerah
HUBUNGAN pencapaian sasaran pembangunan ; kegiatan yang merupakan urusan daerah
KEUANGAN ANTARA
untuk mendukung kelancaran
PEMERINTAH PUSAT
dan sesuai dengan PN, berupa penyelenggaraan PELAYANAN
DAN PEMERINTAHAN penyediaan Sarpras PELAYANAN DASAR publik yang menjadi
DAERAH DASAR publik, baik untuk pemenuhan urusan daerah.
Pasal 144 (1) : Standar Pelayanan Minimal
Belanja untuk pemenuhan kebutuhan Urusan (SPM) dan pencapaian PN maupun
Pemerintahan wajib yang terkait dengan pelayanan percepatan pembangunan daerah dan
dasar publik disesuaikan dengan kebutuhan untuk kawasan dengan karakteristik khusus
pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM). dalam rangka mengatasi kesenjangan
pelayanan publik antar daerah.
5
Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia
REGULASI PENERAPAN SPM
Penerapan SPM sesuai dengan Pasal 16 PP 2/2018:
Pasal 18 ayat (3) UU 23/2014 : Perlu menetapkan
Ketentuan lebih lanjut mengenai SPM
PP tentang Standar Pelayanan Minimal Jenis Pelayanan
Dasar
Mutu Pelayanan
Dasar
Penerima Pelayanan
Dasar
diatur dengan Permendagri dengan
berkoordinasi dengan K/L
PP 2/2018 Tentang Standar Pelayanan Minimal
PETUNJUK UMUM
(KEMENDAGRI) Permendagri 100/2018 : Dicabut
Permendagri 59/2021 Tentang Penerapan Standar Pelayanan Minimal
Secara teknis memuat tentang mekanisme dan strategi penerapan SPM mulai dari pengumpulan data, penghitungan
pemenuhan kebutuhan dasar, perencanaan SPM, dan pelaksanaan SPM serta pelaporan
PETUNJUK TEKNIS
(K/L TEKNIS)
KESEHATAN PELAYANAN KESEHATAN BAGI PENDUDUK : • Ibu hamil • Pada usia pendidikan • Penderita hipertensi
• dasar • Penderita diabetes mellitus
• Terdampak krisis kesehatan akibat bencana dan/atau berpotensi Ibu bersalin
bencana provinsi, dan • Bayi baru lahir • Pada usia produktif
• • Pada usia lanjut • Orang dengan gangguan jiwa berat
• Pada kondisi kejadian luar biasa provinsi Balita
• Orang terduga tuberculosis
• Orang dengan resiko terinfeksi HIV
PEKERJAAN • Pemenuhan kebutuhan air minum curah lintas kabupaten/kota • Pemenuhan kebutuhan pokok air minum sehari-hari
UMUM • Penyediaan pelayanan pengolahan air limbah domestik regional • Penyediaan pelayanan pengolahan air limbah domestik
lintas kab/kota
PERUMAHAN • Penyediaan dan rehabilitasi rumah yang layak huni bagi korban • Penyediaan dan rehabilitasi rumah yang layak huni bagi korban bencana
RAKYAT bencana provinsi kab/kota
• Fasilitas penyediaan rumah yang layak huni bagi masyarakat yang • Fasilitasi penyediaan rumah yang layak huni bagi masyarakat yang terkena
terkena relokasi program pemerintahan daerah provinsi relokasi program pemerintah daerah kab/kota
TRANTIBUMLINMAS PELAYANAN :
• • Informasi rawan bencana • Penyelamatan
Pelayanan ketenteraman dan ketertiban umum provinsi • Ketenteraman dan
• Pencegahan dan kesiapsiagaan dan evakuasi
ketertiban umum terhadap bencana korban kebakaran
• Penyelamatan dan evakuasi korban
bencana
SOSIAL REHABILITASI SOSIAL DASAR : DIDALAM PANTI REHABILITASI SOSIAL DASAR : DILUAR PANTI
• Penyandang disabilitasi terlantar • Penyandang disabilitasi terlantar
• Anak terlantar • Anak terlantar
• Lanjut usia terlantar • Lanjut usia terlantar
• Tuna sosial khususnya gelandangan dan pengemis • Tuna sosial khususnya gelandangan dan pengemis
• Perlindungan dan jaminan sosial pada saat dan setelah tanggap • Perlindungan dan jaminan sosial pada saat dan setelah tanggap darurat bencana
darurat bencana bagi korban bencana provinsi bagi korban bencana kab/kota
8
Penghitungan Kebutuhan Pemenuhan
TAHAPAN PENERAPAN SPM 2
Pelayanan Dasar
Sesuai Pasal 4 - 12 Pada Permendagri 59 Tahun 2021
1 PengumpulanData
Pengumpulan Data
Kebutuhan Data
• Jumlah dan identitas Warga Nama Faktor tidak Bersekolah
Negara yang berhak menerima Alamat Uraian Faktor bersekolah
• Jumlah barang dan/atau jasa NIK Rencana melanjutkan sekolah
yang sudah tersedia dan yg No KK Nama Satuan Pendidikan
dibutuhkan Jenis Kelamin
• Jumlah sarana, prasarana, dan Kecamatan
sumber daya lainnya yang Kabupaten
tersedia dan yg masih dibutuhkan Kebutuhan data Pelaksanaan Pemenuhan Pelayanan
4
Pengumpulan data bidang Pengumpulan data sesuai dengan Hasil Dasar
pendidikan, kesehatan, Standar Teknis SPM ditujukan untuk pengumpulan
trantibumlinmas dan sosial pencapaian 100% (seratus persen) data Dok. Anggaran
Dok. Rencana
juga dilakukan terhadap jumlah dari Target dan Indikator Kinerja diintegrasikan
dan kualitas SDM yang tersedia. pencapaian SPM setiap tahun dengan SIPD
OPD melaksanakan Program SPM Jenis Belanja SPM
Penyusunan Rencana Pemenuhan program/kegiatan
3 SPM dalam satu
Kegiatan SPM Objek Belanja SPM
Pelayanan Dasar tahun anggaran Sub-Kegiatan SPM Rincian Objek
Belanja SPM
Jenis dan Mutu SPM Proses Perencanaan Proses Penganggaran
RPJMD
Indikator
1
Jenis, Mutu, dan Penerima Integrasi ke Dokrenda Integrasi ke dalam Sub Rincian Objek
Renstra-PD Pelayanan Dasar anggaran Target Capaian Belanja SPM
• Permendagri 86/2017
2
RKPD
barang/jasa • Permendagri 27/2021
4 3. Pemenuhan • Kepmendagri 1. membebaskan biaya untuk memenuhi kebutuhan dasar bagi Warga Negara yang berhak
5 kebutuhan dasar 050/5889/2021 memperoleh Pelayanan Dasar secara minimal, dengan memprioritaskan bagi masyarakat miskin
Renja-PD 4. Pelaksanaan • Permendagri 17/2021 atau tidak mampu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan/atau
pemenuhan 2. memberikan bantuan berupa bantuan tunai, bantuan barang dan/atau jasa, kupon, subsidi, atau
APBD Pelayanan Dasar bentuk bantuan lainnya.
• PP 2/2018
• Permendagri 59/2021 Kerja sama daerah dilakukan oleh Pemerintah Daerah untuk pelaksanaan pemenuhan Pelayanan
• Permen Standar Teknis Dasar sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan 9
TIM PENERAPAN DAN
3 PENGHITUNGAN
PENCAPAIAN SPM
10
Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia
Wakil Ketua : Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Wakil Ketua : Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Provinsi Kabupaten/Kota
Sekretaris : Kepala Biro Tata Pemerintahan Provinsi atau Sekretaris : Kepala Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten/Kota
sebutan lain atau sebutan lain;
Anggota : 1. Kepala perangkat daerah provinsi yang Anggota : 1. Kepala perangkat daerah kabupaten/kota yang
membidangi urusan pemerintahan wajib terkait membidangi Urusan Pemerintahan Wajib terkait
pelayanan dasar; Pelayanan Dasar;
2. Kepala badan pengelolaan keuangan dan aset 2. Kepala badan pengelolaan keuangan dan aset
daerah; daerah;
3. Kepala inspektorat daerah; 3. Kepala inspektorat daerah;
4. Kepala dinas komunikasi dan informatika; 4. Kepala dinas komunikasi dan informatika;
5. Kepala dinas kependudukan dan pencatatan 5. Kepala dinas kependudukan dan pencatatan
sipil; sipil;
6. Kepala Dinas Pemerintahan Desa; dan 6. Kepala Dinas Pemerintahan Desa; dan
7. Kepala perangkat daerah sesuai dengan 7. Kepala perangkat daerah sesuai dengan
kebutuhan daerah. kebutuhan daerah.
1. Mengoordinasikan RENCANA AKSI Penerapan SPM dalam bentuk PERATURAN KEPALA DAERAH yang diprakarsai oleh biro/bagian tata
pemerintahan di daerah;
2. Melakukan koordinasi dengan tim Penerapan SPM daerah provinsi dalam pelaksanaan Penerapan SPM;
3. Melakukan koordinasi Penerapan SPM dengan Perangkat Daerah pengampu SPM;
4. Mengoordinasikan pendataan, pemutakhiran dan sinkronisasi terhadap data terkait kondisi Penerapan SPM secara periodik;
5. Mengoordinasikan integrasi SPM ke dalam dokumen perencanaan serta mengawal dan memastikan Penerapan SPM terintegrasi ke dalam RKPD dan
Renja PD termasuk pembinaan umum dan teknisnya;
6. Mengoordinasikan integrasi SPM ke dalam dokumen penganggaran serta mengawal dan memastikan Penerapan SPM terintegrasi ke dalam anggaran
pendapatan dan belanja daerah;
7. Mengoordinasikan dan mengkonsolidasikan sumber pendanaan dalam pemenuhan penganggaran untuk Penerapan SPM daerah;
8. Mengoordinasikan perumusan strategi pembinaan teknis Penerapan SPM daerah;
9. Mengoordinasikan pemantauan dan evaluasi SPM daerah;
10. Melakukan sosialisasi Penerapan SPM kepada perwakilan masyarakat sebagai penerima manfaat;
11. Menerima dan menindaklanjuti pengaduan masyarakat terkait Penerapan SPM dan mengkonsolidasikan laporan penerapan dan pencapaian SPM
daerah kabupaten/kota, termasuk laporan yang disampaikan masyarakat melalui sistem informasi Pemerintahan Daerah yang terintegrasi;
12. Mengoordinasikan pencapaian berdasarkan laporan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kabupaten/ kota dan melakukan analisis sebagai
rekomendasi untuk perencanaan tahun berikutnya;
13. Melakukan rapat secara berkala; dan
14. Melaporkan Penerapan SPM kepada sekretariat bersama melalui sistem pelaporan SPM berbasis aplikasi secara triwulan.
12
Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia
Capaian Mutu Pelayanan Rata – rata sub Indikator Kinerja pencapaian mutu minimal barang, jasa
Dasar dan SDM sesuai dengan Standar Teknis.
IPSPM
Capaian penerima Pelayanan
Target dan Indikator Kinerja
Dasar
13
Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia
1 Kategori nilai indeks pencapaian SPM (IPSPM) terhadap capaian mutu minimal dan penerima
layanan dasar:
NO NILAI KATEGORI DESKRIPSI
1 100 Tuntas Paripurna Pencapaian SPM dengan mutu minimal dan penerima layanan dan pencapaian SPM yang tidak terdapat pemenuhan penerima layanan dasar dan tidak terdapat pencapaian mutu minimal layanan
dasar, nilainya sama dengan 100
2 90 - 99 Tuntas Utama Pencapaian SPM dengan mutu minimal dan penerima layanan dasar, nilainya sama dengan 90 sampai dengan 99
3 80 - 89 Tuntas Madya Pencapaian SPM dengan mutu minimal dan penerima layanan dasar, nilainya sama dengan 80 sampai dengan 89
4 70 - 79 Tuntas Pratama Pencapaian SPM dengan mutu minimal dan penerima layanan dasar, nilainya sama dengan 70 sampai dengan 79
5 60 - 69 Tuntas Muda Pencapaian SPM dengan mutu minimal dan penerima layanan dasar, nilainya sama dengan 60 sampai dengan 69
6 < 60 Belum Tuntas Pencapaian SPM dengan mutu minimal dan penerima layanan dasar, nilainya lebih kecil dari 60
2 Kategori terhadap capaian mutu minimal dan penerima layanan dasar: 3Kategori pencatatan:
NO NILAI KATEGORI DESKRIPSI NO NILAI KATEGORI DESKRIPSI
1 100 Tuntas Paripurna Pencapaian SPM dengan mutu minimal layanan dasar, nilainya sama dengan 100 1 100 Pencatatan Pencapaian SPM yang tidak terdapat pemenuhan
saja penerima layanan dasar dan tidak terdapat pencapaian
2 90 - 99 Tuntas Utama Pencapaian SPM dengan mutu minimal layanan dasar, nilainya sama dengan 90 sampai dengan 99 mutu minimal layanan dasar, namun sudah
melaksanakan tiga tahapan penerapan SPM yaitu
3 80 - 89 Tuntas Madya Pencapaian SPM dengan mutu minimal layanan dasar, nilainya sama dengan 80 sampai dengan 89
pengumpulan data, penghitungan kebutuhan pelayanan
4 70 - 79 Tuntas Pratama Pencapaian SPM dengan mutu minimal layanan dasar, nilainya sama dengan 70 sampai dengan 79 dasar dan penyusunan perencanaan pemenuhan
pelayanan dasar.
5 60 - 69 Tuntas Muda Pencapaian SPM dengan mutu minimal layanan dasar, nilainya sama dengan 60 sampai dengan 69
6 < 60 Belum Tuntas Pencapaian SPM dengan mutu minimal layanan dasar, nilainya lebih kecil dari 60
14
4 KOORDINASI SPM
15
Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia
KOORDINASI meliputi :
1. Penerapan, Pemantauan dan Tim Penerapan SPM daerah Provinsi ditetapkan melalui Keputusan
evaluasi SPM Gubernur, (sebelumnya ditetapkan melalui perkada pada
2. Penanganan isu dan permasalahan
penerapan SPM Permendagri 100/18)
16
Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia
Ditetapkan dengan : Keputusan Menteri (Pasal 17 ayat 3) Keputusan Gubernur (Pasal 19 ayat 3) Keputusan Bupati/Walikota (Pasal 21 ayat 3)
Berkedudukan di : Dibentuk Sekretariat Tim Pusat Dibentuk Sekretariat Tim Penerapan SPM Dibentuk Sekretariat Tim Penerapan SPM
Berkedudukan di
Provinsi (Pasal 20 ayat 1) Kab/Kota (Pasal 22 ayat 3)
PELAKSANAAN SPM
Berkoordinasi
Koordinasi dengan Sekber SPM di Koordinasi dengan Tim
Tim Penerapan Tim Penerapan Penerapan SPM Provinsi
tingkat Pusat dan Tim Penerapan
SPM Kab/Kota SPM Provinsi Berkoordinasi SPM Kab/Kota
KOORDINASI meliputi :
Berkoordinasi
17
5 PELAPORAN, BINWAS
DAN PENDANAAN SPM
18
Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia
Laporan Penerapan SPM dimuat dalam Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang dilakukan selama 1 (satu)
tahun anggaran dan disampaikan paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun anggaran berakhir.
Aplikasi Pelaporan SPM
Laporan Penerapan SPM Disampaikan
Gubernur, Bupati/Wali Kota Dilakukan
Secara Berkala Setiap 3 Bulan Melalui
Aplikasi SPM
https://spm.bangda.kemendagri.go.id
Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia
21
Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia
Umum Kemendagri
Pembinaan
Teknis K/L Teknis
Gubernur
Sebagai Kepala OPD Provinsi
Daerah
KAB
Pemerintah Gubernur Bupati
GWPP Binwas
Umum dan
Teknis
KOTA
Wali Kota
22
Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia
APBN
Pendanaan Binwas Pusat
1 5
2 4
23
Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia
SANKSI ADMINISTRATIF
Sanksi Administratif :
Teguran tertulis;
Tidak dibayarkan hak keuangan
selama 3 bulan;
Tidak dibayarkan hak keuangan
selama 6 bulan;
Kepala Daerah dan/atau Penundaan evaluasi rancangan Perda;
Pengambilalihan kewenangan
wakil kepala Daerah yang perizinan;
tidak melaksanakan SPM Penundaan atau pemotongan DAU
dijatuhi sanksi administratif. dan/atau dana bagi hasil;
Mengikuti program pembinaan
khusus pendalaman bidang
pemerintahan;
Pemberhentian sementara selama 3
bulan
Pemberhentian
24
Strategi Peningkatan Penerapan
SPM
Memastikan pengintegrasian program, kegiatan dan sub kegiatan serta
1 anggaran pemenuhan SPM dalam dokumen perencanaan daerah.