Anda di halaman 1dari 23

COSTING SPM

PENGERTIAN SPM SESUAI PMK NO. 4 THN 2019

Standar Pelayanan Minimal adalah


ketentuan mengenai jenis dan mutu
pelayanan dasar minimal yang
merupakan urusan pemerintahan
wajib yang berhak diperoleh setiap
warga negara.
01 Arah Kebijakan SPM dalam RPJMN 2020-
2024

02 Arah Kebijakan SPM dalam RKP 2020

03 Strategi Penerapan SPM

04 Tim Koordinasi Penerapan SPM


01 Arah Kebijakan SPM dalam
RPJMN 2020-2024

4
AMANAT SPM DALAM UU 23/2014
Pasal 1 Butir 17 : Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah ketentuan Urusan Wajib terkait Pelayanan Dasar
mengenai jenis dan mutu Pelayanan Dasar yang merupakan Urusan (UU 23 2014)
Pemerintahan Wajib yang berhak diperoleh setiap warga negara
secara minimal.

Pasal 18 ayat
2 Pendidikan Kesehatan

Ayat 1 : Penyelenggara Pemerintahan Daerah


memprioritaskan pelaksanaan Urusan Pemerintahan
Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (3).
Pekerjaan
Ayat 2 : Pelaksanaan Pelayanan Dasar pada Urusan
UU Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan
Umum dan
Penataan
Sosial
23/2014 Dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Ruang
berpedoman pada standar pelayanan minimal yang
ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.

Pasal 298 Perumahan Ketentraman,


Ketertiban
ayat 1 Rakyat dan
Kawasan
Umum dan
Perlindungan
Ayat 1 : Belanja Daerah diprioritaskan untuk mendanai Permukiman Masyarakat
Urusan Pemerintahan Wajib yang terkait Pelayanan Dasar
yang ditetapkan dengan standar pelayanan minimal

4
REPUBLIK
REGULASI SPM
INDONESIA

DAFTAR REGULASI TERKAIT PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)

NO NAMA REGULASI JENIS REGULASI

1 Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal Peraturan Umum

Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 100 Tahun 2018 tentang Penerapan Standar Pelayanan
2 Peraturan Umum
Minimal
Peraturan Menteri PU PR No. 29 tahun 2018 tentang Standar Teknis Standar Pelayanan Minimal Standar Teknis SPM Bidang Pekerjaan
3
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Umum dan Perumahan Rakyat
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 32 Tahun 2018 tentang Standar Teknis
4 Standar Teknis SPM Bidang Pendidikan
Pelayanan Minimal Pendidikan
Peraturan Menteri Kesehatan No. 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pelayanan Minimal
5 Standar Teknis SPM Bidang Kesehatan
Bidang Kesehatan
Peraturan Menteri Sosial No. 9 Tahun 2018 tentang Standar Teknis Pelayanan Minimal Bidang
6 Standar Teknis SPM Bidang Sosial
Sosial
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 121 Tahun 2018 tentang Standar Teknis Pelayanan Minimal Standar Teknis SPM Sub Urusan
7
Sub Urusan Ketenteraman dan Ketertiban Umum Ketenteraman, Ketertiban Umum
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 114 Tahun 2018 tentang Standar Teknis Pelayanan Minimal Standar Teknis SPM Sub Urusan
8
Sub Urusan Kebakaran Kebakaran
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 101 Tahun 2018 tentang Standar Teknis Pelayanan Minimal Standar Teknis SPM Sub Urusan
9
Sub Urusan Kebencanaan Kebencanaan
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH
NASIONAL (RPJMN) TAHUN 2020-2024
TELAH DITETAPKAN PRESIDEN MELALUI
PERATURAN PRESIDEN NOMOR 18 TAHUN 2020

• RPJMN menjadi panduan dan rencana dalam


melangkah ke depan menuju Indonesia Maju
• RPJMN memuat peta jalan dan pencapaian target
yang sudah ditetapkan Arahan Presiden Joko
Widodo dalam Sidang Kabinet Paripurna RPJMN
2020-2024

RPJMN 2020-2024 akan dijabarkan dalam


Rencana Kerja Pemerintah

Slide -
REPUBLIK
Indikator dan Target Kegiatan Prioritas terkait SPM
INDONESIA

Pembangunan
Wilayah
Program Prioritas KP: Kelembagaan dan Keuangan Daerah
Sumatera
Target
Baseline
Pembangunan Kebijakan Strategi Indikator RPJMN
Pembangunan 2019
Wilayah Wilayah 2020-2024
Prioritas Nasional
Papua Jawa-Bali

Persentase pencapaian SPM di daerah N/A* 100%


PN 2
Mengembangkan
Wilayah untuk Integrasi dan penerapan Jumlah daerah yang
Mengurangi SPM melakukan integrasi dan N/A 542 daerah
Kesenjangan dan penerapan SPM
Pembangunan Pembangunan
Menjamin
Wilayah Pemerataan Wilayah
Monev terpadu dan Jumlah daerah provinsi
Maluku Nusa Tenggara
pelaporan pencapaian yang melakukan Monev
N/A 34 provinsi
penerapan SPM terpadu dan pelaporan
pencapaian penerapan SPM

Pembangunan Pembangunan * keterangan: data capaian SPM berdasarkan PP No. 2/2018 belum tersedia,
Wilayah Wilayah adapun data yang tersedia adalah capaian SPM berdasarkan PP No.
Kegiatan 65/2005 yaitu sebesar 52%
Sulawesi Kalimantan
Prioritas
Pengembangan Kawasan Strategis Sumber: RPJMN 2020 - 2024
Pengembangan Sektor Unggulan Pengembangan Daerah Tertinggal,
Pengembangan Kawasan Perkotaan Kawasan Perbatasan, dan Perdesaan

Pemenuhan Pelayanan Dasar Kelembagaan dan Keuangan Daerah


Sasaran dan Strategi Arah Kebijakan
REPUBLIK
INDONES
INDONESIA Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta (1)
IA

Strategi Indikator dan Target


Indikator Baseline Target 2024
Peningkatan KIA, KB
Angka kematian ibu
dan Kespro (per 100.000 kelahiran hidup) 305 183

Angka kematian bayi


Percepatan Perbaikan 24 16
(per 1.000 kelahiran hidup)
Gizi Masyarakat Prevalensi Pemakaian Kontrasepsi Cara
Modern 57,2 63,41
Peningkatan Pengendalian
Unmet Need KB (%) 10,60 7,4
Penyakit
ASFR 15 – 19 Tahun 36 18

Pembudayaan Germas Prevalensi stunting (pendek dan


30,8 19
sangat pendek) pada balita (%)

Prevalensi wasting (kurus dan sangat


Penguatan Sistem kurus) pada balita (%)
10,2 7
Kesehatan dan POM
Insidensi HIV 0,24 0,18
(per 1.000 penduduk yang tidak terinfeksi HIV)

9
ARAH KEBIJAKAN DAK FISIK
Bidang DAK Fisik Tahun 2020
7 (Tujuh) bidang 7 (Tujuh) bidang 14 (Empat belas)
DAK Fisik Reguler DAK Fisik Afirmasi DAK Fisik Penugasan
Pendidikan Air Minum Pendidikan Air Minum Pendidikan Air Minum

Kesehatan Transportasi
Jalan Kesehatan Kesehatan Jalan
Perdesaan

Sanitasi Sosial* Transportasi Transportasi


Sanitasi Sanitasi
Laut* Laut*
Perumahan & Perumahan & Pasar Pariwisata
Permukiman Permukiman
Kelautan & Industri Kecil
Perikanan dan Menengah
• Bidang DAK Sosial (Reguler), Bidang DAK Transportasi Laut (Penugasan dan Afirmasi) dan
Subbidang Keselamatan Jalan sebagai bidang dan subbidang baru DAK Fisik tahun 2020 Pertanian Irigasi
• Adanya restrukturisasi jenis untuk DAK Bidang Pertanian, Kelautan dan Perikanan dan
Industri Kecil Menengah (IKM) yang berubah dari jenis reguler ke Penugasan. Tujuannya adalah Perumahan & Kehutanan &
agar jenis reguler fokus kepada target pemenuhan pelayanan dasar sementara untuk jenis Permukiman Lingkungan Hidup
Penugasan ditujukan untuk memenuhi target tematik sesuai Prioritas Nasional.
* Bidang baru DAK Fisik 2020
02 Arah Kebijakan SPM dalam
RKP 2020

11
Slide - 12
REPUBLIK
INDONESIA
KOMPONEN SPM Bidang KESEHATAN
Kesehatan Ibu Hamil (bumil) Kesehatan pada Usia Lanjut (lansia)
01 Setiap Ibu Hamil mendapatkan pelayanan antenatal care 07 Setiap WNI usia 60 tahun ke atas mendapatkan skrining
sesuai standar kesehatan sesuai standar
Kesehatan Balita (bulin) Kesehatan penderita Hipertensi
02 Setiap Balita mendapatkan pelayanan persalinan sesuai 08 Setiap penderita Hipertensi mendapatkan pelayanan
standar kesehatan sesuai standar
Kesehatan Bayi Baru Lahir (BBL) Kesehatan penderita Diabetes Melitus
03 Setiap BBL mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai 09 Setiap penderita Diabetes Melitus mendapatkan
standar pelayanan kesehatan sesuai standar
Kesehatan Bayi Lima Tahun (balita) Kesehatan orang dengan Gangguan Jiwa Berat (ODGJ)
04 Setiap Balita mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai 10 Setiap Orang dengan Gangguan Jiwa Berat mendapatkan
standar pelayanan kesehatan sesuai standar
Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar (dikdas) Kesehatan orang terduga Tuberkulosis (TTBC)
05 Setiap anak pada usia pendidikan dasar mendapatkan 11 Setiap Orang terduga Tuberkulosis mendapatkan
skrining kesehatan sesuai standar pelayanan kesehatan sesuai standar
Kesehatan pada Usia Produktif (prod) Kesehatan orang dengan risiko terinfeksi HIV (THIV)
06 Setiap WNI usia 15 s/d 59 tahun mendapatkan skrining 12 Setiap Orang dengan Risiko terinfeksi HIV (bumil, pasien
kesehatan sesuai standar TB, pasien IMS, waria/transgender, pengguna nafza, dan
warga binaan lembaga permasyarakatan) mendapatkan
pemeriksaan HIV sesuai standar
REPUBLIK
TAHAPAN PENERAPAN SPM
INDONESIA

penyusunan rencana
Pengumpulan Data
pemenuhan Pelayanan Dasar

penghitungan kebutuhan pelaksanaan pemenuhan


pemenuhan Pelayanan Dasar Pelayanan Dasar
REPUBLIK
LAPORAN PENERAPAN SPM
INDONESIA

Laporan penerapan SPM termasuk dalam materi muatan laporan


penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) dan disampaikan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur
mengenai laporan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.

Materi muatan laporan penerapan SPM sekurangkurangnya


terdiri atas:
a. Hasil Penerapan SPM;
B. Kendala Penerapan SPM; Dan
C. Ketersediaan anggaran dalam penerapan SPM.

Laporan penerapan SPM Daerah provinsi dalam laporan penyelenggaraan


Pemerintahan Daerah harus mencantumkan rekapitulasi penerapan SPM
Daerah kabupaten/kota.
REKAPITULASI-KONSOLIDASI
REPUBLIK
INDONESIA
Bagaimana Instrumen Pelaporan Capain Penerapan SPM?
Capaian
No. Nama Daerah Keterangan
2019 2020 2021 2022
Indikator 1: Jumlah daerah yang mengintegrasikan indikator SPM ke dalam dokumen perencanaan
1 Provinsi Aceh … … … … *satuan dalam kabupaten/kota

…            

34 Provinsi Papua … … … …  

Indikator 2: Pencapaian Penerapan SPM bidang Pendidikan di daerah


1 Provinsi Aceh … … … … *satuan dalam persentase

2 Kab. Simeulue … … … …  

…            

542 Kota Jayapura … … … …  

Indikator 3: Pencapaian Penerapan SPM bidang Kesehatan di daerah


1 Provinsi Aceh … … … … *satuan dalam persentase

2 Kab. Simeulue … … … …  

…            

542 Kota Jayapura … … … …  

Catatan:
Perhitungan didasarkan pada pedoman teknis penerapan SPM, seperti SPM Pendidikan (Permendikbud 32/2018), SPM Kesehatan (Permenkes 4/2019)
REPUBLIK
INDONESIA
CAPAIAN PENERAPAN SPM BIDANG KESEHATAN

Sasaran

Realisasi

37,554,710
104,286,073 35,204,947
1,154,341

14,094,185 17,411,272
11,791,609
3,460,970 3,295,069 3,097,416 7,318,348 7,240,433
99,81% 1,81% 13,63% 13,64% 14,33% 12,67% 5,39% 7,02% 12,82% 5,82% 4,61% 0,16% 8,42%
1,566,959 6,09%
5,639,912
471,849 449,538 443,964 1,785,829 2,232,993 1,621,203
635,650 421,624 59,567 131,896 343,540

il lin hi
r a r tif t
ns
i at C IV
m sa lit sa uk
ju DM er TB iH
Ha r La Ba Da d Lan ita r te B a s
103,715
bu Be ar
u n ro sia r pe GJ ug fe
k
103,516
21,789 I u iy B ika P
nd
e Hi OD rd in
Ib
di
d sia aU e ita
gT
e
Te
r
Ba en
U
Pa
d P er an o
P da nd r sik
sia Pa Pe O Ri
U
da
Pa

359 Daerah yang Sudah


Kab/Kota Melaporkan Alokasi
30,16% 155
Sumber: https://data.kemkes.go.id. Anggaran Untuk SPM
Data diambil dari Komdat Kemenkes berdasarkan laporan 2019
daerah yang sudah mencantumkan sasaran SPM (s.d. TW III) 24 Tidak Melaporkan Sumber:
Provinsi 29,41%
Melaporkan Hasil Pertemuan Bimtek SPM,
10
9-12 Oktober 2019

17
CAPAIAN PENERAPAN SPM BIDANG KESEHATAN
REPUBLIK
INDONESIA
BERDASARKAN LPPD TAHUN 2018
PELAYANAN KESEHATAN BAYI BARU LAHIR
3,428,323
PELAYANAN KESEHATAN BALITA 41,874
PELAYANAN KESEHATAN BAYI BARU LAHIR PELAYANAN KESEHATAN BALITA
3,736,090
4,166 4,166
25,809

809,040 846,952

91,76% 61,63% 95,52% 100%

Jumlah kunjungan bayi Jumlah seluruh bayi lahir


memperoleh pelayanan hidup
kesehatan sesuai stan-
dar
PELAYANAN KESEHATAN IBU HAMIL PELAYANAN KESEHATAN ORANG PELAYANAN KESEHATAN IBU HAMIL
184,746 224,832 PELAYANAN KESEHATAN ORANG
1,013,345 TERDUGA TBC TERDUGA TBC
886,131
398,176 93,259
81,327
248,741

87,45%
82,17%

62,47% 87,21%
Jumlah komplikasi kebidanan Jumlah ibu dgn komplikasi
yang mendapat penanganan kebidanan di satu wilayah
difinitif

PELAYANAN KESEHATAN IBU BERSALIN PELAYANAN KESEHATAN IBU BERSALIN


3,812,300 887,211
843,876
3,491,776
Realisasi Belanja Pemerintah Kabupaten Realisasi Belanja Pemerintah Kota
Rp. 621,77 Triliyun Rp. 143,16 Triliyun
91,59% 95,12%
Realisasi Belanja Urusan Kesehatan Realisasi Belanja Urusan Kesehatan
Rp. 91,82 Triliyun (14,77%) Rp. 22,29 Triliyun (15,57%)

mlah ibu bersalin yang di- Jumlah seluruh sasaran ibu


olong oleh tenaga kese- bersalin Jumlah ibu bersalin yang dito- Jumlah seluruh sasaran ibu
hatan long oleh tenaga kesehatan bersalin
HASIL RAPAT PENYEPAKATAN CAPAIAN INDIKATOR DALAM
REPUBLIK
INDONESIA APLIKASI PELAPORAN SPM
SPM PENDIDIKAN SPM PEKERJAAN UMUM SPM SOSIAL
Indeks Pencapaian SPM Pendidikan Jumlah   Penerima   Manfaat
Daerah merupakan suatu Indeks Komposit Provinsi
SPM Air Minum Provinsi
Demand Kapasitas (L/detik) Kapasitas Terlayani (L/detik) Capaian
=
C apaian  SPM SPM SUB DAMKAR
yang dihitung menggunakan Rata-Rata
Aritmatika dengan formula sebagai berikut:
SPM SUB KEBAKARAN
𝐼𝑃𝑀𝑢𝑡𝑢+𝐼𝑃𝑃𝑒𝑛𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎+𝐼𝑃𝑃𝑎𝑟𝑡𝑖𝑠𝑖𝑝𝑎𝑠𝑖 SPM Air Minum Kab/Kota

𝐼𝑃𝑆𝑃𝑀 𝐾𝑎𝑏/𝐾𝑜𝑡𝑎= Kab/ Rumah Rumah Tangga Telah Terlayani


Capaian  SPM =+
3 Kota Tangga Total SPAM JP SPAM BJP
Capaian

Capaian Indikator Uta=ma Jumlah  layanan  pemadaman  dalam  tingkat  waktu  tanggap  Oleh   Dinas  Pemadam  Kebakaran
1 Jumlah  kejadian  kebakaran  di Kab/ Kota  pada  Tahun  X
𝐼𝑃𝑀𝑢𝑡𝑢+𝐼𝑃𝑃𝑒𝑛𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎+𝐼𝑃𝑃𝑎𝑟𝑡𝑖𝑠𝑖𝑝𝑎𝑠𝑖
𝐼𝑃𝑆𝑃𝑀 𝑃𝑟𝑜𝑣𝑖𝑛𝑠𝑖= SPM Air Limbah
Capaian IndikatoJumlah
ama 2 layanan
r Ut=   pemadaman  dalam  tingkat  waktu  tanggap  Oleh   Relawan  Kebakaran
3 Provinsi/
Jumlah
Rumah
Jumlah Rumah Tangga Terlayani
Capaian
Jumlah  kejadian  kebakaran  di  Kab/ Kota  pada  Tahun  X
Juamnglah  dan  Jenis layanan  penyelamatan  dan  evakuasi  pada  kondisi  membahayakan  manusia  ( operasi  darurat  non  kebakaran ) oleh  Dinas  Pemadam  Kebakaran  di  kabupaten / kota  dalam  tahun  X
Kab/Kota SPALD-S SPALD-S

Capaian Indikator Penunj=
Tangga Total SPALD-T
<25 Jiwa/Ha >25 Jiwa/Ha

SPM KESEHATAN
SPM SUB TRANTIBUM

Provinsi
=
Jumlah pendu k terdampak yang mendap tkan pelayna  keshat n dal m kur n waktu satu ahun SPM PERUMAHAN RAKYAT
SPM Perumahan Bencana
=( Rata −Rata  A  + Rata− Rata  B)     X    100%
Capaian   SPM
A Jumlah Penegakan Perda sesuai Mutu
Jumlah pelaksanaan
penegakan
Jumlah penegakan
perda/perkada yang sesuai Capaian

Jumlah penduduk terdampak dal m kur n waktu satu tahun yang sama


Total Jumlah Jumlah Jumlah Rumah Terlayani Perda/Perkada mutu layanan dasar
Rumah Rumah 1 Penegakan Perda sesuai SOP
Kab/ Terdampak Terdampak Pem- Pe- Bantuan Capaian
Tahun
Kota Bencana Bencana yang bangun ningkat- Re- Akses Pelaksanaan penegakan Perda sesuai dengan
-an an lokasi Rumah ke-n 2 standar jumlah SDM Pol PP dan Linmas yang
yang Harus Harus Dilayani

Jumlah penrima  nfat diwlayh kerja Kb/ ota yng mendaptkn pelayn  keshatn seuai stndar  lam kurn waktu sa thun


Dilayani Tahun N Baru Kualitas Sewa sesuai standar
Pelaksanaan penegakan perda menggunakan
3
Sarpras sesuai standar
SPM Perumahan Program Pemerintah Jumlah waraga Jumlah warga
Kabupaten/ Jumlah Rumah Terlayani B Pelayanan Ganti Rugi negara yang berhak negara yang Capaian
Kota = Kab/
Kota
Jumlah Rumah
Terdampak Relokasi Pengadaan Rusun/ Subsidi Uang Capaian mendapat layanan terlayani
yang sama yang Harus Dilayani Lahan Rusus Sewa 1 Warga negara yang memperoleh pelayanan kerugian materil
Warga negara yang memperoleh pelayanan kerugian pelayanan
2
pengobatan

19
04 Tim Koordinasi Penerapan SPM

20
REPUBLIK
URGENSI FORUM KOORDINASI/SEKBER SPM DALAM PENERAPAN SPM
INDONESIA

1 Persiapan
Pencapaian SPM di Daerah
• Penyelarasan pemahaman tentang SPM
• Fasilitasi penyusunan peraturan perundangan penerpaan
SPM di daerah

Membutuhkan kontribusi lintas 2 Pelaksanaan


sektor di tingkat pusat dan daerah.
• Perencanaan
• Penganggaran
• Pengendalian dan Evaluasi
• Mekanisme Pengaduan
Membutuhkan wadah koordinasi lintas
sektor dalam Proses Pelaksanaan SPM.
3 Data dan Pelaporan

• Basis Data
• Pelaporan

Sekber SPM / Tim Koordinasi Penerapan SPM Pusat dan Daerah diharapkan dapat berperan dan sudah dapat berjalan di tahun 2019
dalam mewujudkan penataan kelembagaan penerapan SPM baik di tingkat pusat dan daerah. Sekber SPM ditujukan sebagai wadah dalam
memfasilitasi koordinasi penerapan SPM yang sudah berjalan pada tahun 2019 sebagaimana berlakunya PP No. 2 Tahun 2018 tentang
SPM.
Pembentukan Sekber SPM baik pusat maupun daerah akan ditetapkan melalui SEB Mendagri dan Menteri PPN/Kepala Bappenas
yang direncanakan ditetapkan pada tahun 2018.
TIM PENERAPAN SPM atau SEKBER SPM di Pusat dan Daerah
REPUBLIK
INDONESIA
(Permendagri 100 Tahun 2018)
Telah dibentuk Tim Penerapan SPM (SEKBER) di Pusat, Provinsi dan Kab/Kota

Tim Penerapan SPM daerah provinsi ditetapkan dengan Tim Penerapan SPM daerah kabupaten/kota ditetapkan dengan
peraturan gubernur. peraturan bupati/wali kota.

Susunan keanggotaan Tim Penerapan SPM daerah Provinsi: Susunan keanggotaan Tim Penerapan SPM daerah kabupaten/kota:
a. Penanggung Jawab : Gubernur a. Penanggung Jawab : Bupati/Wali Kota
b. Ketua : Sekretaris Daerah Provinsi b. Ketua : Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota
c. Wakil Ketua : Kepala Bappeda Provinsi c. Wakil Ketua : Kepala Bappeda Kabupaten/Kota
d. Sekretaris : Kepala Biro Tapem Provinsi d. Sekretaris : Kepala Biro Tapem Kabupaten/
atau sebutan lain Kota atau sebutan lain
e. Anggota : Kepala perangkat daerah e. Anggota : Kepala perangkat daerah
provinsi yang membidangi Kabupaten/Kota yang
Urusan Pemerintahan Wajib membidangi Urusan Pemerintahan
terkait Pelayanan Dasar, Wajib terkait Pelayanan Dasar,
pengelolaan keuangan pengelolaan keuangan daerah,
daerah, inspektorat, dan/ inspektorat, dan/atau sesuai
atau sesuai dengan dengan kebutuhan daerah.
kebutuhan daerah.

22
REPUBLIK
INDONESIA

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai