Anda di halaman 1dari 49

SOSIALISASI

BATANG TUBUH
PERMEN PUPR NO. 13 TAHUN 2023
TENTANG STANDAR TEKNIS
STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)
BIDANG PEKERJAAN UMUM &
BIDANG PERUMAHAN RAKYAT

Jakarta, 21 Februari 2024

PUSAT FASILITASI INFRASTRUKTUR DAERAH


SEKRETARIAT JENDERAL
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

1
Peraturan Menteri PUPR Nomor 13 Tahun 2023
tentang Standar Teknis Standar Pelayanan Minimal
Bidang Pekerjaan Umum dan Bidang Perumahan Rakyat

Ditetapkan pada 07 Desember 2023


Diundangkan pada 18 Januari 2024

2
DASAR HUKUM
UU NO. 23 TAHUN 2014
PEMERINTAHAN DAERAH

Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah ketentuan mengenai jenis dan mutu
pelayanan dasar yang merupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang berhak diperoleh
setiap warga negara secara minimal

PERATURAN PEMERINTAH NO. 2 TAHUN2018


STANDAR PELAYANAN MINIMAL

PERMEN DAGRI NO. 59 TAHUN 2021 PERMEN PUPR NO. 13 TAHUN 2023
PENERAPAN SPM STANDAR TEKNIS SPM BIDANG PUPR

Menggantikan PEKERJAAN UMUM PERUMAHAN RAKYAT


Permendagri No. 100 Tahun 2008
tentang Penerapan SPM Air Minum Rumah Bencana
Air Limbah Rumah Relokasi

Menggantikan Peraturan Menteri PUPR No. 29/PRT/M/2018


tentang Standar Teknis Standar Pelayanan Minimal Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat
3
LATAR BELAKANG
REVISI PERMENPUPR NO 29 TAHUN 2018

Diperlukan keselarasan kebijakan SPM PUPR dengan peraturan yang lebih tinggi

Terciptanya penerapan SPM yang optimal


Menurut PP 2/2018, Capaian SPM mempertimbangkan pelaksanaan 4
dan selaras dengan peraturan yang lebih
tahapan penerapan SPM. Namun hal ini belum tercerminkan dalam
tinggi.
Batang Tubuh PermenPUPR 29/2018

Diperlukan peningkatan pemahaman Pemda terkait SPM PUPR

Rendahnya pemahaman Pemda berdampak pada Terciptanya tata kelola pemenuhan dan peningkatan
rendahnya Capaian SPM. kapasitas Pemda untuk penyelenggaraan SPM yang lebih
baik dan berkualitas

Diperlukan penyempurnaan kebijakan SPM PUPR


untuk menjawab isu dan kendala di lapangan

Isu dan kendala penerapan SPM PUPR terjadi dan belum terjawab Terselesaikannya isu dan kendala penerapan
pada PermenPUPR 29/2018 yang mempengaruhi Capaian SPM SPM PUPR di lapangan
PUPR Pemda

4
KERANGKA
PERMEN PUPR NO.13 TAHUN 2023 TENTANG SPM BIDANG PUPR

BATANG TUBUH LAMPIRAN

BAB I KETENTUAN UMUM


LAMPIRAN I – SPM PEKERJAAN UMUM
BAB II SPM BIDANG PUPR
LAMPIRAN II – SPM PERUMAHAN
BAB III TAHAPAN PENERAPAN SPM BIDANG PUPR
RAKYAT

BAB IV PELAPORAN MELALUI SISTEM INFORMASI


SECARA ELEKTRONIK

BAB V PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

BAB VI PENDANAAN

BAB VII KETENTUAN PERALIHAN

BAB VIII KETENTUAN PENUTUP


5
PERUBAHAN PADA BATANG TUBUH
PERMEN PUPR NO.13 TAHUN 2023 TENTANG SPM BIDANG PUPR

Bab I: Ketentuan Umum


1.
Terdapat perubahan Lingkup Pengaturan Peraturan Menteri.
Bab II: Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Bidang Perumahan Rakyat
• Terdapat penggabungan Bab SPM Bidang Pekerjaan Umum dan SPM Bidang Perumahan Rakyat.
2. • Untuk SPM Bidang Pekerjaan Umum: Terdapat penyesuaian Mutu Pelayanan Dasar.
• Untuk SPM Bidang Perumahan Rakyat: Terdapat penyesuaian Jenis Pelayanan Dasar; Mutu Pelayanan Dasar; dan
Penerima Pelayanan Dasar.

Bab III: Tahapan Penerapan SPM PUPR


3. Terdapat penambahan penjelasan Tahap Penerapan (Pengumpulan Data, Pengitungan Kebutuhan, Penyusunan Rencana,
dan Pelaksanaan) sesuai arahan PP 2 Tahun 2018.
Bab IV: Pelaporan Melalui Sistem Informasi Secara Elektronik
4.
Terdapat penyesuaian Metode Pelaporan dari semula manual menjadi melalui Sistem Informasi secara elektronik.
Bab V: Pembinaan dan Pengawasan
5.
Terdapat penambahan penjelasan Pembinaan, Pemantauan, dan Evaluasi.
Bab VI: Pendanaan
6.
Terdapat penambahan penjelasan Pendanaan (sumber dan pemanfaatan pendanaan).

6
BAB I
KETENTUAN UMUM

7
DEFINISI (Pasal 1)
STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)
SPALD TERPUSAT / SPALD-T
Ketentuan mengenai Jenis dan Mutu Pelayanan Dasar yang
Sistem pengelolaan yang dilakukan dengan mengalirkan Air
merupakan urusan pemerintahan wajib yang berhak diperoleh setiap
Limbah Domestik dari sumber secara kolektif ke subsistem
Warga Negara secara minimal.
pengolahan terpusat untuk diolah sebelum dibuang ke badan air
permukaan.

SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM / SPAM

RUMAH LAYAK HUNI


Satu kesatuan sarana dan prasarana penyediaan Air Minum
Rumah yang memenuhi persyaratan keselamatan bangunan dan
kecukupan minimum luas bangunan serta kesehatan
SPALD SETEMPAT / SPALD-S penghuninya.

Sistem pengelolaan yang dilakukan dengan mengolah Air Limbah


Domestik di lokasi sumber, yang selanjutnya lumpur hasil olahan
diangkut dengan sarana pengangkut ke sub-sistem pengolahan PEMUKIMAN KEMBALI
lumpur tinja.
Kegiatan memindahkan masyarakat terdampak bencana dan
relokasi program pemerintah daerah dari lokasi awal yang tidak
mungkin dibangun kembali

8
MAKSUD DAN TUJUAN
(Pasal 2)

MAKSUD

Sebagai pedoman bagi Pemerintah Daerah untuk melaksanakan SPM PUPR

TUJUAN

Pemerintah Daerah dapat menerapkan dan memenuhi SPM PUPR yang berhak
diperoleh setiap Warga Negara sebagai Penerima Pelayanan Dasar secara minimal
sesuai dengan Jenis Pelayanan Dasar dan Mutu Pelayanan Dasar

9
PERUBAHAN
BAB I KETENTUAN UMUM

PERMEN PUPR NO. 29 TAHUN 2018 PERMEN PUPR NO. 13 TAHUN 2023
Pasal 3. Lingkup Pengaturan

1. SPM PUPR
1. SPM Pekerjaan Umum 2. Tahapan Penerapan SPM PUPR
Terdapat perubahan
2. SPM Perumahan Rakyat Lingkup Pengaturan 3. Pelaporan melalui sistem informasi
Peraturan Menteri.
3. Pelaporan secara elektronik
4. Pembinaan dan Pengawasan 4. Pembinaan dan pengawasan
5. Pendanaan

10
BAB II
SPM BIDANG PUPR

11
CAKUPAN DAN MATERI SPM BIDANG PUPR
(Pasal 4)

CAKUPAN

• SPM Bidang Pekerjaan Umum Daerah provinsi dan


• SPM Bidang Pekerjaan Umum Daerah kabupaten/kota

MATERI

• Jenis Pelayanan Dasar


• Mutu Pelayanan Dasar
• Penerima Pelayanan Dasar

12
PERUBAHAN
SPM BIDANG PEKERJAAN UMUM [1-2]
(Bagian Kesatu)

PERMEN PUPR NO. 13 TAHUN 2023


PERMEN PUPR NO. 29 TAHUN 2018
(Pasal 4)

SPM Pekerjaan Umum : SPM Bidang Pekerjaan Umum:


a. Jenis Pelayanan Dasar; a.Pemenuhan kebutuhan Air Minum, untuk subbidang Air
b. Mutu Pelayanan Dasar; dan Minum; dan
c. Penerima Pelayanan Dasar. b.Penyediaan pelayanan pengolahan Air Limbah
c.Domestik, untuk sub-bidang air limbah.

MATERI MUATAN SPM Bidang Pekerjaan Umum


a. Jenis Pelayanan Dasar;
b. Mutu Pelayanan Dasar; dan
c. Penerima Pelayanan Dasar.

13
PERUBAHAN
SPM BIDANG PEKERJAAN UMUM [2-2]
(Bagian Kesatu)

PERMEN PUPR NO. 13 TAHUN 2023


PERMEN PUPR NO. 29 TAHUN 2018
(Pasal 6)

Mutu Pelayanan Dasar: Mutu Pelayanan Dasar :


a. Mutu Pelayanan Dasar pemenuhan kebutuhan Air a. Mutu Pelayanan Dasar pemenuhan kebutuhan Air Minum
Minum Curah lintas kabupaten/kota; curah lintas kabupaten/kota;
b. Mutu Pelayanan Dasar pemenuhan kebutuhan b. Mutu Pelayanan Dasar pemenuhan kebutuhan pokok Air
Minum sehari-hari; dan
pokok air minum sehari-hari ; dan
c. Mutu Pelayanan Dasar penyediaan pelayanan
c. Mutu Pelayanan Dasar pengolahan Air Limbah
pengolahan Air Limbah Domestik berupa ukuran
Domestik meliputi kuantitas dan kualitas pelayanan kuantitas dan kualitas pelayanan.
sesuai dengan norma, standar, prosedur, dan
Penambahan penjelasan:
kriteria.
a. Ukuran kuantitas Air Minum
b. Ukuran kualitas Air Minum
c. Ukuran kuantitas penyediaan pelayanan pengolahan Air
d. Limbah Domestik.
e. Ukuran kualitas penyediaan pelayanan pengolahan Air
Limbah Domestik 14
SPM BIDANG PEKERJAAN UMUM
LAYANAN AIR MINUM

Provinsi : Pemenuhan kebutuhan air minum curah lintas Kab/Kota melalui penyelenggaraan SPAM
lintas kabupaten/kota
JENIS LAYANAN
Kab/Kota : Pemenuhan kebutuhan pokok air minum sehari-hari melalui penyelenggaraan SPM di
wilayah yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah kabupaten/kota

MUTU –
Kebutuhan pokok air minum sehari-hari, 60 liter/orang/hari
KUANTITAS

MUTU – KUALITAS Sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang menyelenggarakan urusan Kesehatan

Provinsi : Pelaksana penyelenggaraan SPAM oleh BUMD atau UPTD penerima air minum curah lintas
kabupaten/kota (offtaker)
PENERIMA
Kab/Kota : Warga Negara, terutama masyarakat miskin/tidak mampu, berdomisili pada daerah rawan
air, dan akan dilayani melalui SPAM.

15
SPM BIDANG PEKERJAAN UMUM
LAYANAN AIR LIMBAH
AKSES LAYAK AKSES AMAN
JENIS
LAYANAN SPALD Setempat SPALD Setempat SPALD Terpusat
(SPALD-S) (SPALD-S) (SPALD-T)

MUTU –
Setiap rumah memiliki minimal satu akses pengolahan air limbah domestik
KUANTITAS

• Bangunan atas dilengkapi kloset


• Bangunan atas diilengkapi kloset
• Bangunan atas dilengkapi kloset leher angsa;
leher angsa;
MUTU – leher angsa; • Bangunan bawah berupa tangki
• Bangunan bawah berupa
KUALITAS • Bangunan bawah berupa lubang septik sesuai standar;
sambungan rumah yang terkoneksi
tanah atau cubluk kembar • Lumpur tinja disedot berkala (min. ke SPALD-T
setiap 3 tahun) dan diolah di IPLT

Masyarakat* di wilayah perdesaan


Masyarakat* di wilayah perdesaan dengan kepadatan penduduk > 25 jiwa/Ha
PENERIMA dengan kepadatan penduduk < 25
dan di seluruh wilayah perkotaan
jiwa/Ha

* ) Rumah Tangga di wilayah pelayanan pengolahan air limbah domestik, terutama masyarakat miskin/tidak mampu yang berdomisili pada area
beresiko pencemaran air limbah domestik dan dekat badan air
16
PERUBAHAN
SPM BIDANG PERUMAHAN RAKYAT [1-3]
(Bagian Kedua)

PERMEN PUPR NO. 29 TAHUN 2018 PERMEN PUPR NO. 13 TAHUN 2023

JENIS PELAYANAN DASAR SPM BIDANG PERUMAHAN RAKYAT JENIS PELAYANAN DASAR SPM BIDANG PERUMAHAN RAKYAT (Pasal
9)
1. Pelaksanaan fasilitasi penyediaan rumah yang layak huni
1. Penyediaan dan rehabilitasi rumah yang layak huni bagi korban bencana
2. Pelaksanaan bantuan teknis
Provinsi atau Kabupaten/Kota; melalui:
a. rehabilitasi rumah;
b. pembangunan kembali rumah;
c. pemukiman kembali; atau
d. bantuan akses Rumah Sewa Layak Huni:
• subsidi uang sewa; atau
• akses tinggal Rumah Sewa Layak Huni milik Pemerintah Daerah.
2. Fasilitasi penyediaan rumah yang layak huni bagi masyarakat yang
terkena relokasi program Pemerintah Daerah Provinsi atau
Kabupaten/Kota, melalui:
a. penggantian hak atas penguasaan tanah dan/atau bangunan;
• penggantian uang; atau
• pembangunan kembali.
b. bantuan akses Rumah Sewa Layak Huni:
17
PERUBAHAN
SPM BIDANG PERUMAHAN RAKYAT [2-3]
(Bagian Kedua)

PERMEN PUPR NO. 29 TAHUN 2018 PERMEN PUPR NO. 13 TAHUN 2023

MUTU PELAYANAN DASAR BIDANG PERUMAHAN RAKYAT MUTU PELAYANAN DASAR BIDANG PERUMAHAN RAKYAT (Pasal 10):
1. Mutu Pelayanan Dasar 1. Mutu Barang
a. mutu pelayanan dasar penyediaan dan rehabilitasi a. Mutu barang untuk penyediaan dan rehabilitasi rumah yang layak
rumah layak huni huni bagi korban bencana dihitung terhadap jenis layanan
b. standar jumlah penyediaan dan rehabilitasi rumah layak b. Mutu barang untuk fasilitasi penyediaan Rumah Layak Huni bagi
huni masyarakat yang terkena relokasi program Pemerintah Daerah
c. kualitas pelayanan dasar penyediaan dan rehabilitasi dihitung terhadap jenis layanan penggantian hak atas penguasaan
rumah layak huni tanah dan/atau bangunan untuk pembangunan kembali dengan
kriteria pemenuhan meliputi indikator Rumah Layak Huni.
d. mutu pelayanan dasar fasilitasi penyediaan rumah layak
huni 2. Mutu jasa
a. Mutu jasa untuk penyediaan dan rehabilitasi rumah yang layak huni
e. standar jumlah fasilitasi penyediaan rumah layak huni
bagi korban bencana dihitung terhadap jenis layanan bantuan akses
f. kualitas pelayanan dasar fasilitasi penyediaan rumah layak
Rumah Sewa Layak Huni
huni
b. Mutu jasa untuk fasilitasi penyediaan Rumah Layak Huni bagi
masyarakat yang terkena relokasi program Pemerintah Daerah
dihitung terhadap jenis layanan
18
PERUBAHAN
SPM BIDANG PERUMAHAN RAKYAT [3-3]
(Bagian Kedua)

PERMEN PUPR NO. 29 TAHUN 2018 PERMEN PUPR NO. 13 TAHUN 2023

- (PENAMBAHAN) INDIKATOR RUMAH LAYAK HUNI (Pasal 10)


1. ketahanan bangunan;
2. menyediakan fungsi-fungsi ruang yang mendasar untuk 4 (empat) jiwa
sesuai dengan standar 9 m2 (Sembilan meter persegi) per jiwa;
3. akses layak Air Limbah Domestik; dan
4. akses Air Minum.

PENERIMA LAYANAN DASAR BIDANG PERUMAHAN RAKYAT PENERIMA LAYANAN DASAR BIDANG PERUMAHAN RAKYAT (Pasal
1. penerima pelayanan dasar dari Penyediaan dan Rehabilitasi 13)
Rumah Yang Layak Huni : setiap rumah tangga korban bencana Penerima Pelayanan Dasar SPM Bidang Perumahan Rakyat Daerah provinsi
yang memenuhi kriteria dan Daerah kabupaten/kota sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
2. penerima pelayanan dasar dari jenis pelayanan dasar undangan
fasilitasi penyediaan rumah layak huni : setiap rumah tangga
terkena relokasi program Pemerintah Daerah yang memenuhi
kriteria

19
SPM BIDANG PERUMAHAN RAKYAT
LAYANAN RUMAH BENCANA
BANTUAN AKSES RUMAH SEWA
LAYAK HUNI
REHABILITASI PEMBANGUNAN
JENIS LAYANAN PEMUKIMAN KEMBALI
RUMAH KEMBALI RUMAH
SUBSIDI UANG SEWA AKSES TINGGAL

MUTU BARANG Sesuai indikator Rumah Layak Huni -

• Besaran min. 50% dan


maks. 70% dari maks. 1/3 Jangka waktu min. 3
UMK setempat; bulan dan maks. sesuai
MUTU JASA - kemampuan Pemda
• Jangka waktu min. 6 bulan berdasarkan Keputusan
dan maks. sesuai Kepala Daerah
kemampuan daerah

• Rumah rusak ringan,


sedang, berat;
Rumah rusak Tidak memiliki bukti kepemilikan hak atas tanah
PENERIMA Rumah rusak berat • Memiliki SK Kepala
ringan dan sedang dan/atau bangunan yang sah
Daerah tentang Relokasi
Korban Bencana

20
SPM BIDANG PERUMAHAN RAKYAT
LAYANAN RUMAH RELOKASI

PENGGANTIAN HAK ATAS PENGUASAAN TANAH DAN/ATAU BANGUNAN


BANTUAN AKSES RUMAH SEWA LAYAK
JENIS LAYANAN
HUNI
PENGGANTIAN UANG PEMBANGUNAN KEMBALI

MUTU BARANG - Sesuai Indikator Rumah Layak Huni

Jangka waktu min. 3 bulan dan maks. sesuai


Besaran min. 50% dan maks. 70%
MUTU JASA kemampuan Pemda berdasarkan Keputusan
dari maks. 1/3 UMK setempat
Kepala Daerah

Tidak memiliki bukti kepemilikan hak atas


PENERIMA Memiliki bukti hak atas tanah dan/atau bangunan
tanah dan/atau bangunan yang sah

Pelaksanaan Layanan Rumah Relokasi dapat dilakukan secara bertahap, tetapi setidaknya harus dilakukan:
• Penilaian oleh tim penaksir;
• Sosialisasi kepada masyarakat;
• Penggantian untung sesuai tahapan yang diatur pada Rencana Aksi.
13
21
SPM BIDANG PERUMAHAN RAKYAT
KETENTUAN PELAKSANAAN
Ketentuan Pelaksanaan RUMAH BENCANA (Pasal 9 ayat 5)

• Dilaksanaan saat masa pasca bencana;


• Terdapat surat penetapan status bencana dari Kepala Daerah (SK Kepala Daerah);
• Sesuai jumlah unit rumah rusak yang akan ditangani dalam dokumen Rencana Aksi
Rehabilitasi dan Rekonstruksi.
Ketentuan Pelaksanaan RUMAH RELOKASI (Pasal 9 ayat 8)

• Terdapat surat penetapan program Pemerintah Daerah untuk direlokasi dari


Kepala Daerah (SK Kepala Daerah);
• Sesuai jumlah Rumah Tangga yang akan ditangani dalam dokumen Rencana
Aksi Rehabilitasi;
• Pelaksanaan pemenuhannya dapat dilakukan secara bertahap.

Program RELOKASI PEMERINTAH DAERAH dilakukan dalam rangka


(Pasal 9 ayat 10)
DAERAH/TEMPAT YANG DAERAH RAWAN BENCANA
• Pengurangan kawasan kumuh;
BERPOTENSI MENIMBULKAN (Pasal 9 ayat 13)
• Penyesuaian perumahan dengan RTRW; BAHAYA (Pasal 9 ayat 12)
• Letusan gunung berapi;
• Pengurangan perumahan yang berada pada kawasan bukan fungsi • Sempadan sungai;
• Gempa bumi;
permukiman; • Sempadan pantai;
• Tanah longsor;
• Pengurangan perumahan yang berada di daerah/tempat yang berpotensi • Sempadan rel kereta api;
• Gelombang pasang;
menimbulkan bahaya; • Daerah saluran SUTET; dan/atau
• Banjir bandang;
• Pengurangan perumahan di daerah rawan bencana. • Daerah berpotensi bahaya lainnya.
• Bencana lainnya.
22
BAB III
TAHAPAN PENERAPAN SPM
BIDANG PUPR

23
TAHAPAN PENERAPAN SPM
(Pasal 14)

1. Pengumpulan data

2. Penghitungan kebutuhan pemenuhan Pelayanan Dasar

3. Penyusunan rencana pemenuhan Pelayanan Dasar

4. Pelaksanaan Pemenuhan Pelayanan Dasar

24
TAHAPAN PENERAPAN SPM
BIDANG LAYANAN AIR MINUM
(Bagian kedua)

LANGKAH PENGUMPULAN DATA


• Menyusun inventarisasi kondisi eksisting pelayanan air minum; 1
• Menyusun acuan data kebutuhan air minum di tingkat Provinsi/Kab/Kota.

PENGHITUNGAN KEBUTUHAN
• Menghitung data dasar; 2
• Menghitung target dan total kebutuhan air minum;
• Memetakan potensi sumber air baku;
• Menghitung kebutuhan pendanaan.

PENYUSUNAN RENCANA
Menyusun rencana pemenuhan SPM berdasarkan kebijakan dan strategi dalam 3
penyelenggaraan SPAM dan rencana induk SPAM.

PELAKSANAAN PEMENUHAN
Melakukan pemenuhan SPM melalui Pembangunan Baru SPAM/Peningkatan SPAM/Perluasan 4
SPAM/Operasi dan Pemeliharaan SPAM.

25
DATA AIR MINUM
Pasal 15 ayat 3

1 2 3

Kondisi sarana dan Kebutuhan air minum


Akses pelayanan air minum
prasarana SPAM

4 5 6
Program dan kegiatan
Kondisi sosial dan ekonomi pemenuhan Pelayanan Kebutuhan pendanaan
Warga Negara Dasar

26
TAHAPAN PENERAPAN SPM
BIDANG LAYANAN AIR LIMBAH
(Bagian ketiga)

1 3
PENGUMPULAN DATA PENYUSUNAN RENCANA
1. Memahami jenis SPALD; 1. Menentukan wilayah prioritas pemenuhan pelayanan air
2. Memahami kebutuhan data; limbah domestik;

3. Mengumpulkan data kondisi eksisting pelayanan air 2. Menyusun Rencana Kegiatan prioritas;
limbah domestik; 3. Menyusun rencana pendanaan;
4. Menyusun acuan data SPALD; 4. Menentukan indikasi sumber pembiayaan.
5. Menyusun rekapitulasi data kondisi eksisting pelayanan
air limbah domestik.

PELAKSANAAN PEMENUHAN
4
2 1. Menentukan rencana pemenuhan;
2. Menentukan area dan rumah penerima akses air
PENGHITUNGAN KEBUTUHAN
limbah domestik;
1. Menghitung jumlah kebutuhan SPALD;
3. Menentukan bentuk pelaksanaan pembiayaan;
2. Menghitung rekapitulasi akses air limbah domestik.
4. Melaksanakan pengembangan dan pengelolaan
SPALD.

27
DATA AIR LIMBAH
Pasal 19

Kondisi sosial Akses pelayanan air


Kondisi risiko sanitasi
ekonomi limbah domestik

28
TAHAPAN PENERAPAN SPM
BIDANG LAYANAN RUMAH BENCANA
(Bagian keempat)

2. PENGHITUNGAN 4. PELAKSANAAN
1. PENGUMPULAN DATA 3. PENYUSUNAN RENCANA
KEBUTUHAN, untuk: PEMENUHAN

• Mengumpulkan data dasar; • Pengumpulan data; • Menyusun rencana pemenuhan; • Melakukan koordinasi dengan Tim
• Mengumpulkan data penerapan. • Sosialisasi; • Melakukan sosialisasi penerapan Satgas dan Tim pendataan;
• Pembentukan Tim Satgas, SPM; • Mendata cepat korban bencana
• Pendataan cepat; • Mengumpulkan data dasar; dan kerusakan rumah;
• Verifikasi penerima bantuan; • Menyusun rencana tapak dan • Menyusun rekapitulasi korban dan
• Penyusunan Rencana Aksi,; DED; tingkat kerusakan rumah;
• Rehabilitasi rumah; • Membentuk Tim Satgas; • Memverifikasi calon penerima
• Pembangunan kembali; • Melakukan pelatihan Tim Satgas; bantuan;
• Bantuan akses Rumah Sewa • Melakukan pelatihan fasilitator • Melakukan rembug warga dengan
Layak Huni; pendamping; calon penerima bantuan;
• Penyusunan laporan • Membentuk komitmen bersama • Melakukan pemenuhan SPM
pelaksanaan SPM. dengan pihak terkait. melalui rehabilitasi rumah,
pembangunan kembali, bantuan
akses Rumah Sewa Layak Huni.

29
DATA RUMAH BENCANA
Pasal 23

1 2 3 4

Perumahan di
Rumah terkena Tingkat kerusakan
lokasi rawan Lahan potensial
bencana rumah
bencana

5 6 7

Verifikasi Laporan
Rencana Aksi
penerima layanan pelaksanaan

30
TAHAPAN PENERAPAN SPM
BIDANG LAYANAN RUMAH RELOKASI
(Bagian kelima)

1. PENGUMPULAN DATA, 2. PENGHITUNGAN 4. PELAKSANAAN


mengacu pada: 3. PENYUSUNAN RENCANA
KEBUTUHAN, untuk: PEMENUHAN

1. RTRW; 1. Pengumpulan data; 1. Menyusun rencana pemenuhan; 1. Memverifikasi calon penerima


2. RDTR; 2. Sinkronisasi program dengan 2. Mengumpulkan data dasar; bantuan;
3. RP3KP; dan/atau dokumen RKPD; 3. Menyusun SK Kepala Daerah; 2. Melaksanakan pemenuhan SPM
4. Dokumen perencanaan lain. 3. Pembinaan masyarakat; 4. Melakukan sosialisasi; melalui:
4. Penyusunan rencana pemenuhan 5. Melakukan verifikasi calon • Penggantian hak atas
SPM; penerima bantuan; penguasaan tanah dan/atau
5. Penyusunan Rencana Aksi; 6. Menyusun Rencana Kerja dengan bangunan;
6. Penggantian hak atas pihak terkait. • Bantuan akses Rumah Sewa
penguasaan tanah dan/atau Layak Huni;
bangunan; dan 3. Melaksanakan sosialisasi kepada
7. Bantuan akses Rumah Sewa calon penerima bantuan.
Layak Huni.

31
DATA RUMAH RELOKASI
Pasal 27

1 2 3 4
Perumahan di Perumahan di daerah
Perumahan di Perumahan tidak
kawasan bukan berpotensi
lokasi kumuh sesuai RTRW
fungsi permukiman menimbulkan bahaya

5 6 7
Perumahan di
Kondisi
daerah rawan Rencana Aksi
perumahan terkini
bencana

32
BAB IV
PELAPORAN MELALUI SISTEM INFORMASI
SECARA ELEKTRONIK

33
PERUBAHAN
BAB PELAPORAN [1-2]

PERMEN PUPR No. 29 TAHUN 2018 PERMEN PUPR NO. 13 TAHUN 2023
(SEMULA BAB III) (MENJADI BAB IV)

ALUR PELAPORAN: ALUR PELAPORAN (Pasal 32):


1. OPD PUPR Kota menyampaikan laporan teknis tahunan hasil OPD berkoordinasi dengan Balai, Bappeda, dan Biro Tata Pemerintahan
penerapan SPM Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan dengan ketentuan meliputi:
Rakyat kepada Bupati/Walikota 1. Perangkat Daerah provinsi menyampaikan kepada Gubernur;
2. Bupati/Walikota menyampaikan laporan teknis tahunan hasil 2. Perangkat Daerah kabupaten/kota menyampaikan kepada
penerapan SPM Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat kepada Bupati/Walikota untuk kemudian disampaikan kepada
Gubernur Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat;
3. Gubernur menyampaikan rekapitulasi laporan teknis tahunan 3. Perangkat Daerah provinsi dan Perangkat Daerah
hasil penerapan SPM Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat kabupaten/kota menyampaikan kepada Kementerian dan
4. kepada menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di kementerian yang menyelenggarakan urusan Dalam Negeri melalui
bidang dalam negeri dengan tembusan kepada Menteri sistem informasi berbasis elektronik yang terintegrasi.

Laporan penerapan SPM dapat dipertanggungjawabkan dan dapat diakses


secara umum

34
PERUBAHAN
BAB PELAPORAN [2-2]

PERMEN PUPR No. 29 TAHUN 2018 PERMEN PUPR NO. 13 TAHUN 2023
(SEMULA BAB III) (MENJADI BAB IV)
MATERI MUATAN LAPORAN TEKNIS HASIL PENERAPAN SPM: MATERI MUATAN LAPORAN PENERAPAN SPM
1. hasil penerapan SPM; PALING SEDIKIT MEMUAT (Pasal 33):

2. kendala penerapan SPM; dan 1. data dasar;

3. ketersediaan anggaran dalam penerapan SPM. 2. hasil pelaksanaan tahapan penerapan SPM
3. capaian SPM;
4. kendala penerapan SPM; dan
5. ketersediaan anggaran dalam penerapan SPM

Pelaporan Penerapan SPM Sub-Bidang Air Minum (Bagian kedua)

Pelaporan Penerapan SPM Sub-Bidang Air Limbah (Bagian ketiga)

Pelaporan Penerapan SPM Sub-Bidang Rumah Bencana (Bagian keempat)

Pelaporan Penerapan SPM Sub-Bidang Rumah Relokasi (Bagian kelima)

35
PELAPORAN SPM

Pelaporan SPM Provinsi Pelaporan SPM Kabupaten/Kota

Balai Biro Tata Pemerintahan Bappeda Balai Biro Tata Pemerintahan Bappeda
berkoordinasi berkoordinasi

Sistem Informasi Berbasis


Perangkat Daerah Elektronik milik Perangkat Daerah
Kabupaten/Kota melaporkan KemenPUPR & Kemendagri melaporkan Provinsi
melaporkan melaporkan

Bupati/Walikota Gubernur
melaporkan

Gubernur MUATAN LAPORAN PENERAPAN SPM


1. Data dasar;
2. Hasil pelaksanaan tahapan penerapan SPM;
3. Capaian SPM;
4. Kendala penerapan SPM;
5. Ketersediaan anggaran dalam penerapan SPM;
6. Khusus SPM Provinsi, rekapitulasi penerapan SPM Kab/Kota.
36
BAB V
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

37
PERUBAHAN
BAB PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

PERMEN PUPR No. 29 TAHUN 2018 PERMEN PUPR NO. 13 TAHUN 2023

- Penambahan :

1. Tugas Pemerintah Daerah provinsi dalam melaksanakan


pembinaan

2. Tugas Pemerintah Daerah kabupaten/kota dalam


melaksanakan pembinaan

Pembinaan Penerapan SPM Sub-Bidang Air Minum


Pembinaan Penerapan SPM Sub-Bidang Air Limbah
Pembinaan Penerapan SPM Sub-Bidang Rumah Bencana
Pembinaan Penerapan SPM Sub-Bidang Rumah Relokasi
Evaluasi Penerapan SPM Sub-Bidang Air Minum
Evaluasi Penerapan SPM Sub-Bidang Air Limbah
Evaluasi Penerapan SPM Sub-Bidang Rumah Bencana
Evaluasi Penerapan SPM Sub-Bidang Rumah Relokasi

38
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
LAYANAN AIR MINUM

PEMBINAAN (Pasal 42) PEMANTAUAN (Pasal 46) EVALUASI (Pasal 50)

Perangkat Daerah membina operator Perangkat Daerah memantau Perangkat Daerah mengevaluasi
pelaksana penyelenggara SPAM (dan PD. penyelenggaraan SPAM (dan PD. Provinsi penyelenggaraan SPAM dan kinerja
Provinsi membina PD. Kab/Kota). memantau rekapitulasi Kab/Kota). penyelenggara SPAM (dan PD. Provinsi
mengevaluasi rekapitulasi Kab/Kota).
Bentuk Pembinaan : Materi Pemantauan :
a. Koordinasi pemenuhan kebutuhan air Evaluasi dilakukan terhadap:
1. Kondisi teknis: Kinerja penyelenggaraan
minum; SPAM, pengembangan SPAM, serta 1. Kebijakan penerapan SPM;
b. Proses penyusunan sampai dengan pengoperasian, pemeliharaan, dan 2. Pelaksanaan penerapan SPM;
penetapan NSPK; rehabilitasi SPAM. 3. Hasil penerapan SPM.
c. Pemberian bimbingan, konsultasi 2. Kondisi non-teknis: Keuangan, manajemen
supervisi, konsultasi, dan bantuan akses; administrasi, kelembagaan dan SDM, serta
d. Bantuan teknis dan bantuan program; hukum dan peran serta masyarakat.

e. Pendidikan dan pelatihan.

39
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
LAYANAN AIR LIMBAH

PEMBINAAN (Pasal 43) PEMANTAUAN (Pasal 47) EVALUASI (Pasal 51)

Perangkat Daerah membina operator Perangkat Daerah memantau pelayanan Perangkat Daerah mengevaluasi
pengolahan air limbah domestik (dan PD. penyelenggaraan pelayanan pengolahan air
pelaksana pelayanan pengolahan air limbah
Provinsi memantau rekapitulasi Kab/Kota). limbah domestik (dan PD. Provinsi
domestik (dan PD. Kab/Kota membina PD. mengevaluasi rekapitulasi Kab/Kota).
Materi Pemantauan :
Provinsi).
1. Kinerja pelayanan pengolahan air limbah Evaluasi dilakukan terhadap:
Bentuk Pembinaan : domestik; 1. Kinerja teknis: Kinerja pelayanan SPALD,
1. Koordinasi pelayanan SPALD; 2. Kinerja penyediaaan prasarana dan sarana penyediaan prasarana dan sarana SPALD;
SPALD; penyediaan jasa penyedotan lumpur tinja.
2. Proses penyusunan sampai dengan
3. Kinerja penyediaan jasa penyedotan 2. Kinerja non-teknis: Keuangan,
penetapan NSPK;
lumpur tinja. kelembagaan, perangkat regulasi dan
3. Pemberian bimbingan, konsultasi penegaan hukum, serta peran serta
supervisi, konsultasi, dan bantuan akses; masyarakat.
4. Bantuan teknis dan bantuan program; 3. Kondisi lingkungan.
5. Pendidikan dan pelatihan.

40
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
LAYANAN RUMAH BENCANA

PEMBINAAN (Pasal 44) PEMANTAUAN (Pasal 48) EVALUASI (Pasal 52)

PD. Provinsi membina PD. Kab/Kota dan PD. Pemerintah Daerah memantau penanganan Pemerintah Daerah mengevaluasi penanganan oleh
Kab/Kota membina pihak swasta dan/atau oleh Perangkat Daerah (dan Pemda Provinsi Perangkat Daerah (dan Pemda Provinsi
masyarakat. memantau rekapitulasi Kab/Kota). mengevaluasi rekapitulasi Kab/Kota).

Materi Pembinaan : Materi Pemantauan : Evaluasi dilakukan terhadap:


1. Kinerja teknis: Pelaksanaan layanan SPM.
a. Pembinaan Penerapan standar teknis a. Ketepatan sasaran penerima layanan;
SPM Perumahan Rakyat; 2. Kinerja non-teknis: Keuangan, manajemen
b. Kesesuaian terhadap mutu barang
administrasi, serta kelembagaan dan institusi.
b. Pedoman spesifikasi Rumah Layak Huni dan/atau jasa;
3. Kondisi lingkungan: Kelayakan lokasi dan
dan ramah bencana; c. Penyedia jasa (pembangunan dampak pembangunan terhadap masyarakat
c. Pembinaan teknis pengumpulan data; baru/pemukiman kembalI). dan lingkungan.
d. Pelatihan penanggulangan bencana;
e. penyusunan Rencana Aksi Rehabilitasi
dan Rekonstruksi Pasca Bencana;
f. Pedoman Penyelenggaraan rehabilitasi
dan rekonstruksi perumahan;
g. Pelatihan Pendampingan pelaksanaan
rehabilitasi rumah.
41
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
LAYANAN RUMAH RELOKASI

PEMBINAAN (Pasal 45) PEMANTAUAN (Pasal 49) EVALUASI (Pasal 53)

Perangkat Daerah Provinsi membina Perangkat


Pemerintah Daerah memantau penanganan oleh Pemerintah Daerah mengevaluasi penanganan
Daerah Kab/Kota dan Perangkat Daerah
Perangkat Daerah (dan Pemda Provinsi oleh Perangkat Daerah (dan Pemda Provinsi
Kab/Kota membina pihak swasta dan/atau
memantau rekapitulasi Kab/Kota). mengevaluasi rekapitulasi Kab/Kota).
masyarakat.
Materi Pemantauan : Evaluasi dilakukan terhadap:
Materi Pembinaan:
1. Ketepatan sasaran penerima layanan; 1. Kinerja teknis: Pelaksanaan layanan SPM.
a. Penerapan standar teknis SPM Perumahan
Rakyat; 2. Kesesuaian terhadap mutu barang dan/atau 2. Kinerja non-teknis: Keuangan, manajemen
b. Pedoman perolehan PBG dan spesifikasi jasa; administrasi, serta kelembagaan dan
Rumah Layak Huni; 3. Penyedia jasa (pembangunan institusi.
c. Pembangunan dan pengelolaan Rumah baru/pemukiman kembaII). 3. Kondisi lingkungan: Kelayakan lokasi dan
Layak Huni; dampak pembangunan terhadap masyarakat
d. Pengadaan tanah untuk kepentingan umum; dan lingkungan.
e. Penyelenggaraan KPBU dalam
pembangunan Rumah Layak Huni.

42
BAB VI
PENDANAAN

43
PENDANAAN

SUMBER PENDANAAN JENIS PEMANFAATAN PENDANAAN

1. Pengadaan bahan dan sewa alat;


1. APBN;
2. Upah pekerja; dan/atau
2. APBD Pemerintah;
3. Kegiatan non-fisik selama masa pembangunan.
3. Dana Alokasi Khusus;
4. Corporate Social Responsibility;
5. Pinjaman;
6. Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha;
7. Hibah; dan/atau
8. Sumber dana lain yang sah dan tidak mengikat sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

44
BAB VII
KETENTUAN PERALIHAN

45
PERUBAHAN
BAB KETENTUAN PERALIHAN

PERMEN PUPR No. 29 TAHUN 2018 PERMEN PUPR NO. 13 TAHUN 2023
(BAB VI) (BAB VII)

1. PERMEN PUPR NO. 01/PRT/M/2014 tentang Pemerintah Daerah yang telah merencanakan SPM
Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan PUPR dalam dokumen perencanaan berdasarkan
Umum dan Penataan Ruang Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
2. PERMEN PUPR NO. 22/PERMEN/M/2008 tentang Rakyat Nomor 29/PRT/M/2018 tentang Standar Teknis
Standar Pelayanan Minimal Pekerjaan Umum dan
Standar Pelayanan Minimal Bidang
Perumahan Rakyat (Berita Negara Republik Indonesia
Perumahan Rakyat Daerah Provinsi
Tahun 2018 Nomor 1891), masih tetap dapat
menjalankan program sesuai perencanaan yang telah
ditetapkan.

46
BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP

47
PERUBAHAN
BAB KETENTUAN PENUTUP

PERMEN PUPR No. 29 TAHUN 2018 PERMEN PUPR NO. 13 TAHUN 2023
(BAB VII) (BAB VIII)

PERMEN PUPR NO. 01/PRT/M/2014 tentang Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku,
Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum PERMEN PUPR NO. 29/PRT/M/2018 tentang Standar
dan Penataan Ruang (Berita Negara Republik Teknis Standar Pelayanan Minimal Pekerjaan Umum
Indonesia Tahun 2014 Nomor 267) dan PERMEN dan Perumahan Rakyat (Berita Negara Republik
PUPR NO. 22/PERMEN/M/2008 tentang Standar Indonesia Tahun 2018 Nomor 1891), dicabut dan
Pelayanan Minimal Bidang Perumahan Rakyat dinyatakan tidak berlaku.
Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten Kota (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 112) Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. diundangkan (tanggal 18 Januari 2024).

48
TERIMA KASIH

49

Anda mungkin juga menyukai