Anda di halaman 1dari 28

TAHAPAN PEMBANGUNAN

12 DAN
TAHAPAN PENELITIANNYA

12.1 Pemahaman Proyek dan Manajemen Proyek


12.2.Tahapan Pembangunan Proyek Lingkungan
Binaan dan Regulasi

Dosen :
ENEGIProf. Dr. Ir. Deny Juanda Puradimaja, DEA.
10 November 2020

Program Studi Teknik Geologi


Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian
KULIAH GEOLOGI LINGKUNGAN
Institut Teknologi Bandung MINGGU – 12
GL-4121
12.1. PEMAHAMAN PROYEK DAN
MANAJEMEN PROYEK
LINGKUNGAN BINAAN
Lingkungan Binaan.
• Lingkunganbinaan atau lingkungan terbang
un adalah suatu lingkungan yang ditandai
dominasi STRUKTUR BUATAN
MANUSIA

• Sistem lingkungan binaan bergantung pada


asupan energi, sumberdaya, dan rekayasa
manusia untuk dapat bertahan.
Sumber:Lingkungan binaan - Wikipedia bahasa Indonesia
LINGKUNGAN BINAAN ADALAH
PENGEMBANGAN KAWASAN BUDIDAYA
1. Kawasan peruntukan pertambangan
2. Kawasan peruntukan industri
3. Kawasan peruntukan pariwisata
4. Kawasan peruntukan permukiman
5. Kawasan peruntukan budi daya lainnya
6. Kawasan peruntukan hutan produksi
7. Kawasan hutan rakyat
8. Kawasan peruntukan pertanian
9. Kawasan peruntukan perkebunan
10.Kawasan peruntukan perikanan
tangkap
(Permen PU NO.41/PRT/M/2007)
PROYEK DAN MANAJEMEN PROYEK
• Proyek adalah sebuah kegiatan yang bersifat sementara
yang telah ditetapkan awal pekerjaannya dan waktu
selesainya (dan biasanya selalu dibatasi oleh waktu, dan
seringkali juga dibatasi oleh sumber pendanaan), untuk
mencapai tujuan dan hasil yang spesifik dan unik,[1] dan
pada umumnya untuk menghasilkan sebuah perubahan
yang bermanfaat atau yang mempunyai nilai tambah.

• Manajemen Proyek adalah sebuah disiplin


keilmuan dalam hal perencanaan,
pengorganisasian, pengelolaan (menjalankan
serta pengendalian), untuk dapat mencapai
tujuan-tujuan proyek
PERENCANAAN PROYEK PEMBANGUNAN
Perencanaan adalah suatu proses yang kontinyu:dimulai dengan formulasi
kebijakan – kebijakan pembangunan yang efektif untuk mencapai tujuan –
tujuan pembangunan, kemudian diikuti dengan berbagai langkah – langkah
kegiatan untuk merealisasikannya.

Proyek pembangunan adalah unit terkecil daripada aktivitas investasi


dengan kegiatan saling terkait untuk mencapai suatu hasil tujuan tertentu
(product goal) dalam suatu jangka waktu tertentu.

Perencanaan proyek pembangunan adalah


kebijakan – kebijakan efektif dari unit terkecil
sampai terbesar untuk mencapai tujuan tertentu
dalam batas waktu yang telah ditentukan.
PRINSIP PERENCANAAN YANG
BERMUTU DAN AKUNTABEL
• Spesifique
• Measurable
• Achievable
• Resources Need
• Time
Planning
CONTOH: TOL TRANS JAWA
CONTOH

2.700 KM
ARTIST IMPRESSION BANDARA
Lingkungan Binaan:
Bandara Kertajati Majalengka Jawa Barat
ARTIST IMPRESSION
Kawasan Reklamasi untuk Pelabuhan Laut
KOTA METROPOLITAN DAN PUSAT
PERTUMBUHAN (GROWTH CENTER)
CONTOH
• Kota Metropolitan disebut juga kota raya
merupakan suatu daerah perkotaan besar yang
dicirikan oleh adanya konsentrasi yang sangat tinggi
dalam hal penduduk, dan berbagai kegiatan industri
perdagangan, perbankan dan lainnya. hal ini menjadi
penyebab semakin berkembangnya daerah terbangun
kota yang melampaui batas wilayah administrasi kota.
Berdasarkan besarnya (jumlah penduduk) kota-kota di Indonesia
dapat diklasifikasikan sebagai kota kecil (kurang dari 250.000 jiwa),
kota menengah (250.000-750.000 jiwa), kota besar (750.000-
1.250.000 jiwa) dan kota metropolitan (di atas 1.250.000 jiwa).
PUSAT PERTUMBUHAN
CONTOH (GROWTH CENTER)
• Dalam sebuah kawasan yang luas, tentu
terdapat sebuah wilayah yang menjadi
pusat pertumbuhan/pembangunan.
Keberadaan wilayah tersebut dapat memengaruhi
pembangunan wilayah lain yang ada disekitarnya.
Secara fungsional, pusat pertumbuhan
merupakan suatu lokasi konsentrasi kelompok
usaha atau cabang industri yang sifat hubungannya
memiliki unsur-unsur kedinamisan sehingga mampu
mendorong kehidupan ekonomi, baik ke dalam
maupun ke luar.

Secara geografis, pusat pertumbuhan


merupakan suatu lokasi yang banyak memiliki
fasilitas dan kemudahan, sehingga lokasi tersebut
menjadi pusat daya tarik yang menyebabkan
berbagai kalangan tertarik untuk membuka usaha.
RENCANA PENGEMBANGAN
TIGA METROPOLITAN DAN TIGA PUSAT PERTUMBUHAN
DI JAWA BARAT
(Perda Provinsi Jawa Barat N0.12 Tahun 2014)

PEMBANGUNAN METROPOLITAN DAN PUSAT PERTUMBUHAN (Growth Center)


METROPOLIT
AN
METRO Pelambuhan
BODEBEK Patimban
JAKARTA KARPUR
RAYA
TWIN
METROPOLITAN Pelambuhan
Cirebon
METROPOLITAN METROPOLIT
AN
BANDUNG
CIREBON
RAYA
PUSAT PERTUMBUHAN RAYA
PALABUHANRATU RAYA

PUSAT PERTUMBUHAN
RANCABUAYA RAYA
PUSAT PERTUMBUHAN
PANGANDARAN RAYA
4
CONTOH
PROYEK LINGKUNGAN BINAAN STRATEGIS
NASIONAL: INFRASTRUKTUR
(Peraturan Presiden RI Nomor 56 Tahun 2018)
CONTOH

41 PROYEK PRIORITAS YANG AKAN


DIBANGUN HINGGA 2024 (RPJMN 2020-
2024)
12.2. TAHAPAN PEMBANGUNAN
PROYEK LINGKUNGAN
BINAAN DAN REGULASI
TAHAPAN KEGIATAN PEMBANGUNAN

12.2. SID LA COM


• SURVEY / EKSPLORASI
• INVESTIGATION
• DESIGN
• ……………………..Land Acquisition
• CONSTRUCTION
• OPERATION
• MAINTENANCE
19
CONTOH
TPA VERSUS TPPAS
TEMPAT PENGELOLAAN DAN PEMROSESAN AKHIR SAMPAH (TPPAS)
UU 18/2008
▪ Mengedepankan pengurangan sampah.
▪ Penutupan semua TPA open dumping pada Th. 2013.
▪ Monitoring kualitas lingkungan pasca penutupan TPA sampai 20 tahun.

Permen PU 21/PRT/2006 ➔ Peningkatan cakupan layanan dan kualitas Pengelolaan

PP 81/2012
▪ Setiap orang wajib melakukan pengurangan dan penanganan sampah
▪ Pemerintah Kabupaten/Kota menyediakan fasilitas pengolahan sampah antara lain
berupa TPS 3R

Permen PU 3/2013
• pemilahan sampah
• pemilahan sampah dilakukan oleh:
1. Setiap orang pada sumbernya;
2. Pengelola kawasan permukiman, kawasan komersial, kawasan industri, kawasan
khusus, fasilitas umum, fasilitas sosial, dan fasilitas lainnya;
3. Pemerintah kabupaten/kota
Pemprov Jawa Tengah,2018
Kerangka Besar Regulasi Nasional terkait Pengelolaan Sampah
PP 27/2012 Permen PU 10/PRT/M/2008 Penetapan
UU 32/2009 PPLH Jenis Rencana Usaha dan/Atau Kegiatan Bid.
IJIN LINGK.
PU Wajib dilengkapi dgn UPL dan UKL
UU 36/2009
KESEHATAN
Permen PU 19/PRT/M/2012
UU 26/2007 Pedoman Penataan Ruang Permen PU 16/PRT/M/2008 KSNP Sistem
PENATAAN RUANG Kawasan Sekitar TPA Sampah Pengelolaan Air Limbah Permukiman

UU 01/2011 PP No. 122/2015 Permen PU 21/PRT/M/2006 KSNP Sistem


PKP SPAM Pengelolaan Persampahan

UU 11/1974 Permen 09/2015


Rapermen Penyelenggaraan Pengembangan
PENGAIRAN Penggunaan SDA
UUD 45 Sistem Pengelolaan Air Limbah
Pasal 28H
Permen 28/2015
Penetapan Garis Sempadan Permen PU No 12/2014 ttg
Sungai & Danau Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan

UU 23/2014 PP 65/2005 Permen PU 01/PRT/M/2014 SPM Bidang PU


PEMERINTAHAN PED. PENYUS. dan PENERAPAN dan Penataan Ruang
DAERAH SPM

PP 81/2012 Permen PU 03/PRT/M/2013


UU 18/2008 Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana
PENGELOLAAN PENGELOLAAN SAMPAH
RUMAH TANGGA DAN SAMPAH Persampahan Dalam Penanganan Sampah
SAMPAH Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah
SEJENIS SAMPAH RUMAH
TANGGA Rumah Tangga

RUU SANITASI
PP Nomor 16 /2005 Perpres Nomor 185 tahun 2014 tentang
UUD 45 UU Nomor 36/2009
PP Nomor 42/2008 Percepatan Penyediaan Air Minum dan
Pasal 4 UU Nomor 23/2014
PP Nomor 66/2014 Sanitasi
21
TAHAPAN PELAKSANAAN PROYEK
PEMBANGUNAN
1. Tahap Perencanaan (Planning)
• Semua proyek konstruksi biasanya dimulai dari gagasan atau rencana dan
dibangun berdasarkan kebutuhan (need). Pihak yang terlibat adalah pemilik.

2. Tahap Studi Kelayakan (Feasibility Study)


• Pada tahap ini adalah untuk meyakinkan pemilik proyek bahwa proyek konstruksi
yang diusulkan layak untuk dilaksanakan.
Kegiatan yang dilaksanakan :
Menyusun rancangan proyek secara kasar dan membuat estimasi biaya
• Meramalkan manfaat yang akan diperoleh
• Menyusun analisis kelayakan proyek
• Menganalisis dampak lingkungan yang akan terjadi
• Pihak yang terlibat adalah konsultan studi kelayakan atau konsultan manajemen
konstruksi (MK)
3. Tahap Penjelasan (Briefing)
• Pada tahap ini pemilik proyek menjelaskan fungsi proyek dan biaya yang diijinkan sehingga konsultan perencana
dapat dengan tepat menafsirkan keinginan pemilik.

Kegiatan yang dilaksanakan :


• Menyusun rencana kerja dan menunjuk para perencana dan tenaga ahli
• Mempertimbangkan kebutuhan pemakai, keadaan lokasi dan lapangan, merencanakan rancangan,
taksiran biaya, persyaratan mutu.
• Menyiapkan ruang lingkup kerja, jadwal, serta rencana pelaksanaan
• Membuat sketsa dengan skala tertentu sehingga dapat menggambarkan denah dan batas-batas
proyek.
• Pihak yang terlibat adalah pemilik dan Konsultan Perencana.

4. Tahap Perancangan (Design)


• Pada tahap ini adalah melakukan perancangan (design) yang lebih mendetail sesuai dengan keinginan dari pemilik.
Seperti membuat Gambar rencana, spesifikasi, rencana anggaran biaya (RAB), metoda pelaksanaan, dan
sebagainya.

Kegiatan yang dilaksanakan :


• Mengembangkan ikthisiar proyek menjadi penyelesaian akhir
• Memeriksa masalah teknis.
• Meminta persetujuan akhir dari pemilik proyek
• Mempersiapkan :
• Rancangan terinci
• Gambar kerja, spesifikasi dan jadwal
• Daftar kuantitas
• Taksiran biaya akhir
• Pihak yang terlibat adalah konsultan perencana, konsultan MK, konsultan rekayasa nilai
dan atau konsultan quantitiy surveyor.
5. Tahap Pengadaan/Pelelangan
(Procurement/Tender)

• Pada tahap ini bertujuan untuk mendapatkan


kontraktor yang akan mengerjakan proyek
konstruksi tersebut, atau bahkan mencari sub
kontraktornya

Kegiatan yang dilaksanakan :


• Prakulaifikasi
• Dokumen Kontrak
• Pihak yang terlibat adalah pemilik,
pelaksana jasa konstruksi (kontraktor),
konsultan MK.
6. Tahap Pelaksanaan (Construction)
• Tujuan pada tahap ini adalah mewujudkan bangunan yang dibutuhkan oleh
pemilik proyek yang sudah dirancang oleh konsultan perencana dalam batasan
biaya, waktu yang sudah disepakati, serta dengan mutu yang telah disyaratkan.

KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN ADALAH MERENCANAKAN,


MENGKOORDINASIKAN, MENGENDALIKAN SEMUA OPRASIONAL DI LAPANGAN :

• Kegiatan perencanaan dan pengendalian adalah:


• Perencanaan dan pengendalian
• Jadwal waktu pelaksanaan
• Organisasi lapangan
• Tenaga kerja
• Peralatan dan material

• Kegiatan Koordinasi
• Mengkoordinasikan seruh kegiatan pembangunan
• Mengkoordinasi para sub kontraktor
• Pihak yang terlibat adalah Konsultan Pengawas dan atau
Konsultan MK, kontraktor, Sub Kontraktor, suplier dan instansi
terkait.
7. Tahap Pemeliharaan dan Persiapan Penggunaan
(Maintenance & Start Up)
• Tujuan pada tahap ini adalah untuk menjamin agar bangunan yang telah
sesuai dengan dokumen kontrak dan semua fasilitas bekerja sebagaimana
mestinya.

Kegiatan yang dilakukan adalah :


• Mempersiapkan data-data pelaksanaan, baik berupa data-data selama
pelaksanaan maupun gambar pelaksanaan (as build drawing)
• Meneliti bangunan secara cermat dan memperbaiki kerusakan- kerusakan
• Mempersiapkan petunjuk oprasional/pelaksanaan serta pedoman
pemeliharaan.
• Melatih staff untuk melaksanakan pemeliharaan
• Pihak yang terlibat adalah Konsultan Pengawas/ MK, pemakai, pemilik
KEBERHASILAN SEBUAH PROYEK

Quality is Beyond the Expectation


MEMENUHI PRINSIP:
Melebihi Harapan

QUALITY AND
ACCOUNTABILITY
Sesuai aturan, dikerjakan oleh ahlinya, dan berorientasi hasil yang bermutu

(Bermutu dan Akuntabel)


TERIMA KASIH dan KETENTUAN
Ketentuan penggunaan materi dari Mata Kuliah Geologi
Lingkungan (GL-4121):
(1)Materi Kuliah Geologi Lingkungan ini, dibuat berupa intisari dari berbagai sumber referensi
yang saya pelajari, disesuaikan dengan silabus Mata Kuliah Geologi Lingkungan (GL-4121)

(2)Materi Kuliah Geologi Lingkungan hanya diperuntukan bagi Mahasiswa Program Studi Teknik
Geologi,FITB Institut Teknologi Bandung yang mengambil mata kuliah ini pada Semester 1 tahun
2020/2021 serta digunakan hanya untuk bahan utama ujian mata kuliah Geologi Lingkungan(GL-
4121) yaitu Ujian Tengah Semester dan Ujian Akhir semestaer 1 tahun 2020/2021.

(3)Selain penggunaan untuk butir-2 harus mendapat iin tertulis dari saya sebagai dosen mata
kuliah Geologi Lingkungan (GL-4121) .

Bandung, 24 Agustus 2020


Dosen MK.Geologi Lingkungan (GL-4121)
Prof. Dr. Ir. Deny Juanda Puradimaja, DEA (ITB).
HP/WA:0811-234- 6057
Email:denyjuanda@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai