Anda di halaman 1dari 47

Petunjuk Teknis Penerapan

&
SPM Bidang PUPR

Pelaporan SPM pada Aplikasi


Sicalmers
Berdasarkan PermenPUPR No. 29 Tahun 2018

22 Desember 2022
Outline
01 04
Landasan Hukum Isu dan Permasalahan Penerapan SPM PUPR

02 05
Mutu Pelayanan SPM PUPR Hasil Kajian Bimbingan Teknis Pendataan
SPM PUPR

03
Aplikasi Pelaporan SPM PUPR
01
Landasan Hukum
Landasan Hukum
UU No. 1 Tahun 2022 UU No. 23 Tahun 2014
Hubungan Keuangan antara Pemerintah Daerah
Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah
PP No. 2 Tahun 2018
Standar Pelayanan Minimal

Permendagri No. 59 Tahun 2021 PermenPUPR No. 29 Tahun 2018


Penerapan Standar Pelayanan Minimal Standar Teknis Standar Pelayanan
Minimal Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat
Landasan Hukum
Visi Presiden:
Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan
Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong

Arahan Presiden Nomor 2 diwujudkan dalam


Agenda Pembangunan Prioritas Nasional 5,

“Memperkuat Infrastruktur untuk Mendukung


Pengembangan Ekonomi dan Pelayanan Dasar.”

Untuk mencapai PN-5, salah satu langkah yang


dapat diambil adalah

“Pembangunan Infrastruktur Pelayanan Dasar”.

Salah satu Strategi Pembangunan Infrastruktur


Pelayanan Dasar yang dapat diambil adalah

“Akses Perumahan dan Permukiman Layak, Aman, dan


Terjangkau”
“Akses Air Minum dan Sanitasi Layak dan Aman”.
02
Mutu Pelayanan SPM
Berdasarkan PermenPUPR No. 29 Tahun 2018

Mutu Pelayanan SPM


Layanan Dasar

Bidang Pekerjaan Umum Bidang Perumahan Rakyat

Air Minum Air Limbah Rumah Bencana Rumah Relokasi


Pemenuhan kebutuhan pokok Penyediaan pelayanan Penyediaan dan rehabilitasi Fasilitasi penyediaan rumah yang
air minum sehari-hari pengolahan air limbah domestik rumah yang layak huni bagi layak huni bagi masyarakat yang
korban bencana terkena relokasi program
pemerintah daerah
Berdasarkan PermenPUPR No. 29 Tahun 2018

Mutu Pelayanan SPM


Cakupan Pelayanan

Pemerintah Provinsi Pemerintah Kabupaten/Kota


Berdasarkan PermenPUPR No. 29 Tahun 2018

Mutu Pelayanan SPM


Jenis, Mutu, dan Penerima SPM PUPR Layanan Air Minum
Provinsi : Pemenuhan kebutuhan air minum curah lintas Kab/Kota dengan SPAM Lintas Kab/Kota
Jenis Kab/Kota : Pemenuhan kebutuhan pokok air minum sehari-hari dengan SPAM Jaringan Perpipaan
dan Bukan Jaringan Perpipaan

Kuantitas Kebutuhan pokok air minum minimal 60 liter/orang/hari.


Mutu
Kualitas Tidak keruh, tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbusa, tidak berbau.

Provinsi : Kab/Kota penerima air minum curah lintas Kab/Kota (offtaker PDAM)
Penerima Kab/Kota : Rumah tangga, khususnya masyarakat miskin/tidak mampu dan berdomisili di daerah
rawan air
Berdasarkan PermenPUPR No. 29 Tahun 2018

Mutu Pelayanan SPM


Skema Layanan Air Minum SPAM Jaringan Perpipaan

Provinsi Kabupaten/Kota

=
Offtaker Offtaker
Sumber SPAM PDAM 1 Offtaker PDAM 3 Jaringan Sambungan Setara dengan
Air Baku Regional PDAM 2 Distribusi Langganan 5 orang;
@60 L/hari

Unit Unit Unit Unit


Air Baku Produksi Distribusi Pelayanan
Berdasarkan PermenPUPR No. 29 Tahun 2018

Mutu Pelayanan SPM


Perhitungan Kebutuhan Layanan Air Minum
Desa A Kebutuhan SPM Air Minum
50 RT telah terlayani SPAM JP; = ΣRT Belum Terlayani
20 RT telah terlayani SPAM BJP;
= 30+ 30 + 40
30 RT belum terlayani;
Terdapat idle capacity. = 100 RT

Dengan Rencana Pemenuhan:


30 RT → Perluasan SPAM JP (Desa A);
30 RT → Peningkatan SPAM JP (Desa B);
Desa B
40 RT → Pembangunan SPAM JP (Desa C).
50 RT telah terlayani SPAM JP;
20 RT telah terlayani SPAM BJP;
30 RT belum terlayani; Desa C
Tidak terdapat idle capacity. 40 RT telah terlayani SPAM BPJ;
40 RT belum terlayani;
Belum ada SPAM JP.
Berdasarkan PermenPUPR No. 29 Tahun 2018

Mutu Pelayanan SPM


Jenis, Mutu, dan Penerima SPM PUPR Layanan Air Limbah
Akses Dasar Akses Aman
Jenis
Jenis
SPALD-S SPALD Setempat SPALD Terpusat
Dasar (SPALD-S) (SPALD-T)

Kuantitas

air limbah domestik.
Minimal 1 akses pengolahan

Sambungan rumah, jaringan


Tangki septik, sarana
pengumpul air limbah domestik,
Mutu pengangkutan, prasarana IPLT, prasarana IPALD, jasa pengolahan air
Kualitas Cubluk/tangki septik. jasa pengolahan lumpur tinja di limbah domestik (efluen sesuai BM air
IPLT (efluen sesuai baku mutu limbah domestik), unit pengolahan
lumpur atau pengolahan lumpur di
air limbah domestik).
IPLT.

Perdesaan kepadatan Perdesaan kepadatan penduduk > 25 jiwa/Ha dan seluruh wilayah
Penerima penduduk < 25 jiwa/Ha.

perkotaan.
Berdasarkan PermenPUPR No. 29 Tahun 2018

Mutu Pelayanan SPM


Skema Layanan Air Limbah

SPALD-S Dasar SPALD-S Aman

Pelayanan Pengolahan Pengolahan Pengolahan


Setempat Pelayanan Setempat Pengangkutan Lumpur Tinja

SPALD-T Aman
Pelayanan Pengumpulan Pengolahan
Terpusat
Berdasarkan PermenPUPR No. 29 Tahun 2018

Mutu Pelayanan SPM


Perhitungan Kebutuhan Layanan Air Limbah
Desa A Kebutuhan SPM Air Limbah
Wilayah SPALD-S Dasar = ΣRT Belum Terlayani
50 RT telah terlayani SPALD-S
= 40+ 30 + 20
Dasar;
40 RT belum terlayani. = 90 RT

Dengan Rencana Pemenuhan:


40 RT → Pembangunan SPALD-S Dasar (Desa A);
30 RT → Pembangunan SPALD-S Aman (Desa B);
Desa B
20 RT → Pembangunan SPALD-T Aman (Desa C).
Wilayah SPALD-S Aman
50 RT telah terlayani SPALD-S
Aman; Desa C
30 RT belum terlayani. Wilayah SPALD-T Aman
40 RT telah terlayani SPALD-T
Aman;
20 RT belum terlayani.
Berdasarkan PermenPUPR No. 29 Tahun 2018

Mutu Pelayanan SPM


Jenis, Mutu, dan Penerima SPM PUPR Layanan Rumah Bencana
IP Barang IP Barang IP Barang IP Jasa

Jenis

Rehabilitasi Pembangunan Kembali Relokasi Bantuan Rumah Sewa

Kuantitas
Sesuai Dokumen
Rencana Aksi Rehabilitasi dan

Rekonstruksi.

Rumah layak huni Pendampingan sewa rumah


Mutu layak huni terjangkau;
Rumah layak huni sesuai Rumah layak huni sesuai sesuai NSPK;
Kualitas Subsidi uang sewa 3 bulan
NSPK. NSPK. Luas lantai min 36 m2; setelah masa tanggap
Luas tanah min 60 m2. darurat.

Rumah rusak ringan, sedang,


berat;
Rumah rusak ringan;
Penerima sedang.
Rumah rusak berat. Memiliki SK Gubernur/ Penghuni rumah sewa.
Bupati/Wali Kota ttg Relokasi
Korban Bencana Alam.
Berdasarkan PermenPUPR No. 29 Tahun 2018

Mutu Pelayanan SPM


Perhitungan Kebutuhan Layanan Rumah Bencana
Desa A
50 RT terdampak bencana dan
belum tertangani;
40 RT tinggal di daerah rawan Kebutuhan SPM Rumah
bencana. Bencana
= ΣRT Terdampak Bencana
= 50 RT

Desa B
35 RT tinggal di Daerah
Sempadan Sungai.
Desa C
30 RT tinggal di atas lahan bukan
fungsi permukiman.
Berdasarkan PermenPUPR No. 29 Tahun 2018

Mutu Pelayanan SPM


Perhitungan Kebutuhan Layanan Rumah Bencana Dengan Rencana
Pemenuhan:
20 RT,
20 RT, dilayani
rumah tidak ada
rehabilitasi rumah
SK relokasi
30 RT,
rumah rusak
ringan dan sedang
Desa A 15 RT,
50 RT terdampak bencana 15 RT, dilayani
rumah ada SK
dan belum tertangani. relokasi rumah
relokasi

20 RT, 10 rumah 10 RT, dilayani


rumah rusak berstatus milik pembangunan
berat sendiri kembali
15 RT,
rumah tidak ada
SK relokasi 5 rumah 5 RT, dilayani bantuan
berstatus sewa sewa rumah
Berdasarkan PermenPUPR No. 29 Tahun 2018

Mutu Pelayanan SPM


Jenis, Mutu, dan Penerima SPM PUPR Layanan Rumah Relokasi
Jenis Perumahan untuk Perumahan di Atas
Program Relokasi Lahan Bukan Kriteria Penerima
Fungsi SPM:
Permukiman Tidak memiliki aset Kriteria rumah layak
Perumahan di tanah dan/atau huni menurut
Lokasi Berpotensi Data diidentifikasi bangunan di
Kab/Kota yang
NSPK:
berdasarkan layering
Menimbulkan sama, kecuali DKI Keselamatan
dengan RTRW dan
Bahaya Jakarta; bangunan (pondasi,
RP3KP.
Penghasilan < UMP kolom&balok,
Sempadan Rel KA; setempat, struktur atas);
Daerah Sempadan dibuktikan Surat Kesehatan (cahaya,
Sungai; Pernyataan hawa, sanitasi);
Perumahan di Kecukupan luas (min.
Daerah SUTET; bermaterai;
Kolong Jembatan; Kawasan Kumuh 9 m2/orang).
Mendapat Surat
Daerah Rawan Provinsi ( 10 - 15 ha) Keterangan Tidak
Bencana. dan Kab/Kota Mampu dari
(< 10 ha) Lurah/Kepala Desa.
Berdasarkan PermenPUPR No. 29 Tahun 2018

Mutu Pelayanan SPM


Jenis, Mutu, dan Penerima SPM PUPR Layanan Rumah Relokasi
IP Jasa IP Jasa IP Barang

Jenis
Jenis

Fasilitasi Ganti Aset Subsidi Uang Sewa Penyediaan Rumah Layak Huni

Kuantitas

Pemenuhan
Sesuai Rencana

Pendampingan penghitungan
Rumah layak huni sesuai Rumah layak huni sesuai
Mutu appraisal aset tanah dan/atau
bangunan; NSPK; NSPK;
Kualitas Informasi pengembangan perumahan Bantuan subsidi 50 – 70% Dalam bentuk Rumah
baru dan akses pembiayaan
perumahan.
dari tarif rumah sewa. Susun Umum atau Khusus.

Tidak memiliki bukti hak tanah Tidak memiliki bukti hak tanah
Memiliki bukti hak tanah dan/atau bangunan rumah; dan/atau bangunan yang dihuni;
Penerima dan/atau bangunan rumah. Tidak memiliki daya untuk sewa Relokasi berdampak cukup masif,
hunian layak. kekurangan rumah sewa > 50 unit.
Berdasarkan PermenPUPR No. 29 Tahun 2018

Mutu Pelayanan SPM


Perhitungan Kebutuhan Layanan Rumah Relokasi
Desa A
50 RT terdampak bencana dan
belum tertangani;
40 RT tinggal di daerah rawan Kebutuhan SPM Rumah
bencana. Relokasi
= ΣRT di Lokasi Bahaya + ΣRT di
Lokasi Bukan Fungsi
Permukiman
= 40 + 35 + 60
Desa B
35 RT tinggal di Daerah = 135 RT
Sempadan Sungai.
Desa C
60 RT tinggal di atas lahan bukan
fungsi permukiman.
Berdasarkan PermenPUPR No. 29 Tahun 2018

Mutu Pelayanan SPM


Perhitungan Kebutuhan Layanan Rumah Relokasi Dengan Rencana
Pemenuhan:
Desa A
40 RT tinggal di daerah 20 RT, 20 RT, dilayani fasilitasi
rawan bencana. status legal
40 RT, ganti aset
tinggal di daerah
rawan bencana 20 RT, 20 RT, dilayani subsidi
Desa B status ilegal uang sewa
35 RT tinggal di Daerah
Sempadan Sungai. 20 RT, dilayani fasilitasi
20 RT,
35 RT, status legal ganti aset
Desa C
30 RT tinggal di atas lahan tinggal di Daerah
bukan fungsi permukiman. Sempadan Sungai 15 RT, 15 RT, dilayani subsidi
status ilegal uang sewa

60 RT,
60 RT, dilayani
tinggal di atas 60 RT,
penyediaan Rumah
lahan bukan fungsi status ilegal
Layak Huni (RLH)
permukiman
03
Aplikasi Pelaporan SPM PUPR
Aplikasi Pelaporan SPM PUPR
Aplikasi Sicalmers

Tujuan Sistem Sicalmers


Mendata infrastruktur terbangun untuk Layanan Air Minum, Air Limbah, Perumahan, dan
Persampahan untuk menjadi baseline pemrograman infrastruktur selanjutnya.

Konsep Awal Sicalmers


Dibangun pada tahun 2020 berdasarkan PermenPUPR No. 29/2018.
Dibangun selaras dengan masukan Perpres No. 123/2021 dan PermenPUPR No. 5/2021.
Telah terintegrasi dengan aplikasi SIMSPAM dan SIINSAN serta akan terintegrasi dengan
aplikasi eSPM dalam waktu dekat.
Aplikasi Pelaporan SPM PUPR
Pengguna Aplikasi Sicalmers
Aplikasi Pelaporan SPM PUPR
Menu Aplikasi Sicalmers untuk OPD Teknis Pelaksana
Aplikasi Pelaporan SPM PUPR
Menu Aplikasi Sicalmers untuk Bappeda
Aplikasi Pelaporan SPM PUPR
Data yang Dibutuhkan pada Aplikasi Sicalmers

Aplikasi Sicalmers sudah terkoneksi dengan


SIMSPAM, SIINSAN, dan e-Mon DAK.
Aplikasi Pelaporan SPM PUPR
Data yang Dibutuhkan pada Aplikasi Sicalmers
Aplikasi Pelaporan SPM PUPR
Alur Pelaporan pada Aplikasi Sicalmers
1. Pengumpulan Data & Perhitungan
Kebutuhan;
2. Rencana Pemenuhan;
3. Pelaksanaan Pemenuhan;
4. Data Capaian; dan
5. Kendala.

Login Pelaporan Pelaporan


Mulai Aplikasi SPM TA. SPM TA. Selesai
Sicalmers 2021 2022

Aplikasi Sicalmers diakses 1. Pengumpulan Data &


pada: sicalmers.pu.go.id atau Perhitungan Kebutuhan;
IP: 103.211.50.96; dan
Username dan password 2. Rencana Pemenuhan.
dilihat pada link:
bit.ly/SPMPUPR2022.
Aplikasi Pelaporan SPM PUPR
Timeline Pelaporan pada Aplikasi Sicalmers
Tahun pertama
pelaksanaan OPD Teknis Provinsi dan Bappeda Provinsi
OPD Teknis Provinsi
penerapan SPM, Kab/Kota: dan Kab/Kota
Input data pelaksanaan dan Kab/Kota
Pemerintah Daerah memverifikasi data
pemenuhan SPM TA. 2021; melaksanakan
diharapkan telah OPD Teknis
Input data rencana pemenuhan SPM TA
memiliki data baseline maksimal Bulan
pemenuhan SPM TA. 2022. 2022.
SPM. Maret.

Jan-Jun Jul-Des Jan-Mar Mar


2019 2021
2022 2022 2023 2023

OPD Teknis Provinsi dan


OPD Teknis Provinsi Bappeda Provinsi Kab/Kota:
dan Kab/Kota dan Kab/Kota 1. Input data pelaksanaan
melakukan memverifikasi data pemenuhan SPM TA. 2022;
pemenuhan SPM OPD Teknis 2. Input data rencana
maksimal Bulan pemenuhan SPM TA. 2023.
TA. 2021. maksimal minggu ke-2 Bulan
Juni.
Maret.
Aplikasi Pelaporan SPM PUPR
Sandingan Substansi Laporan Data pada Aplikasi Sicalmers dan Aplikasi eSPM
1. Data Capaian SPM

Aplikasi Sicalmers:
Menu Pemenuhan SPM, Sub-Menu Data Capaian.

Aplikasi eSPM:
Menu Input Penerapan SPM, Sub-Menu Capaian SPM.

Catatan:
Pelaporan pada Aplikasi Sicalmers hanya berdasarkan Jumlah Infrastruktur Terbangun dengan Mutu (kualitas dan kuantitas) Layanan
Dasar yang menjadi komponen penilaian untuk infrastruktur terbangun.
Di sisi lain, pelaporan pada Aplikasi eSPM berdasarkan Jumlah Jiwa yang Terlayani dan Mutu Layanan Dasar (kualitas dan kuantitas).
Aplikasi Pelaporan SPM PUPR
Sandingan Substansi Laporan Data pada Aplikasi Sicalmers dan Aplikasi eSPM
2. Permasalahan dan Kendala Penerapan SPM

Aplikasi eSPM: Aplikasi Sicalmers:


Menu Input Penerapan SPM, Sub-Menu Permasalahan. Menu Pemenuhan SPM, Sub-Menu Kendala.
Aplikasi Pelaporan SPM PUPR
Sandingan Substansi Laporan Data pada Aplikasi Sicalmers dan Aplikasi eSPM
3. Data Tahapan Penerapan SPM
a. Layanan Air Minum
Aplikasi Pelaporan SPM PUPR
Sandingan Substansi Laporan Data pada Aplikasi Sicalmers dan Aplikasi eSPM
3. Data Tahapan Penerapan SPM
b. Layanan Air Limbah
Aplikasi Pelaporan SPM PUPR
Sandingan Substansi Laporan Data pada Aplikasi Sicalmers dan Aplikasi eSPM
3. Data Tahapan Penerapan SPM
c. Layanan Rumah Bencana
Aplikasi Pelaporan SPM PUPR
Sandingan Substansi Laporan Data pada Aplikasi Sicalmers dan Aplikasi eSPM
3. Data Tahapan Penerapan SPM
d. Layanan Rumah Relokasi
Aplikasi Pelaporan SPM PUPR
Persamaan Substansi Laporan Data pada Aplikasi Sicalmers dan Aplikasi eSPM

Dengan beberapa persamaan substansi data yang dilaporkan pada Aplikasi


Sicalmers dan eSPM,
Diperlukan koordinasi yang lebih baik antar Biro Tata Pemerintahan (pelaksana
pelaporan eSPM) dan OPD Teknis (pelaksana pelaporan Sicalmers) di daerah
untuk memastikan kesesuaian data yang dilaporkan keduanya.
04
Isu dan Permasalahan Penerapan
SPM Bidang PUPR
Isu dan Permasalahan Penerapan SPM PUPR
Tahap Pengumpulan Data

Secara Umum:
1. Terdapat ketidakseragaman data yang digunakan oleh Pemerintah Daerah;
2. Keterbatasan Sumber Daya Manusia yang dapat melaksanakan pengumpulan data ke lapangan;
3. Keterbatasan penganggaran mengingat belum terdapat aturan yang mengharuskan Pemda mengalokasikan
pendanaan untuk pendataan SPM PUPR;
4. Masih banyak Pemerintah Daerah yang memanfaatkan data sekunder (sampling).

Untuk Bidang Pekerjaan Umum:


1. Layanan Air Minum: Kesulitan dalam pendataan masyarakat yang memiliki akses air minum melalui SPAM BJP;
2. Layanan Air Limbah: Kesulitan dalam pendataan masyarakat yang memiliki akses air air limbah berupa melalui
Tangki Septik Individual.

Untuk Bidang Perumahan Rakyat:


1. Layanan Rumah Bencana: Tidak terdapat SK Bencana serta BPPD belum menyusun Rencana Aksi Mitigasi dan
Adaptasi Bencana;
2. Layanan Rumah Relokasi: Identifikasi lokasi strategis dan ketersediaan lahan potensial belum termasuk ke dalam
Dokumen Perencanaan Daerah.
Isu dan Permasalahan Penerapan SPM PUPR
Tahap Perhitungan Kebutuhan dan Penyusunan Rencana

Untuk Bidang Pekerjaan Umum:


1. Layanan Air Minum: Pengumpulan data akses air minum (SPAM JP dan BJP) belum maksimal
sehingga mengakibatkan kesulitan dalam perhitungan kebutuhan;
2. Layanan Air Limbah: Pengumpulan data akses air limbah belum maksimal sehingga mengakibatkan
kesulitan dalam perhitungan kebutuhan.

Untuk Bidang Perumahan Rakyat:


1. Layanan Rumah Bencana: Terdapat tumpang tindih kewenangan dalam perencanaan pemenuhan
Layanan Rumah Bencana antara OPD Teknis Pelaksana SPM Perumahan dan BPBD dan belum adanya
upaya preventif dalam menghadapi bencana alam;
2. Layanan Rumah Relokasi: Masih rendahnya urgensi Pemda dalam melaksanakan Program Relokasi
sehingga Pemda umumnya belum merencanakan pelaksanaan Layanan Rumah Relokasi.
Isu dan Permasalahan Penerapan SPM PUPR
Tahap Pelaksanaan Pemenuhan

Secara Umum:
1. Kurangnya sosialisasi & pendampingan sehingga infrastruktur yang sudah terbangun tidak termanfaatkan dengan efektif;
2. Beberapa infrastruktur terbangun belum sesuai dengan kriteria/standar yang ditetapkan;
3. Kondisi geografis yang luas dan berkontur, rentang jarak yang jauh, pola kampung/permukiman yang sporadik dan
berjauhan.

Untuk Bidang Pekerjaan Umum:


1. Tidak semua Provinsi membutuhkan SPAM/SPALD Regional sehingga tidak dilakukan pembangunan infrastruktur tersebut;
2. Kesadaran masyarakat untuk hidup sehat yang masih rendah.

Untuk Bidang Perumahan Rakyat:


1. Rendahnya pemahaman Pemerintah Daerah terhadap Layanan Rumah Relokasi;
2. Kesulitan penyediaan lahan untuk Layanan Rumah Bencana dan Relokasi;
3. Beberapa bencana belum ditetapkan dengan SK Bencana sehingga Pemda kesulitan dalam melaksanakan pemenuhan
kebutuhan Layanan Rumah Bencana;
4. Beberapa korban bencana alam tidak memiliki identitas kependudukan sehingga tidak dapat terhitung sebagai Capaian
SPM.
Isu dan Permasalahan Penerapan SPM PUPR
Tahap Pemantauan dan Evaluasi

Secara Umum:
1. Terdapat kesulitan dalam menerapkan metode perhitungan Capaian SPM Tingkat Provinsi (untuk
Layanan Air Minum, Air Limbah, dan Perumahan);
2. Sistem pelaporan belum terintegrasi secara optimal sehingga mempersulit Pemda dalam pelaksanaan
pelaporan;
3. Masih terdapat perbedaan antara Capaian SPM yang dilaporkan oleh OPD Pengampu terkait dengan
yang dilaporkan oleh Biro Tata Pemerintahan; dan
4. Minimnya pemahaman Pemerintah Daerah terkait SPM Bidang PUPR. Salah satunya akibat pergantian
personel di daerah yang tidak disertai dengan transfer knowledge;
5. Belum terdapat metode khusus untuk memverifikasi validitas data yang dilaporkan oleh Pemerintah
Daerah.
Isu dan Permasalahan Penerapan SPM PUPR
Secara Umum

1. Ketidakseragaman data yang dimiliki dan dilaporkan oleh Pemerintah Daerah;


2. Keterbatasan anggaran daerah;
3. Kurangnya pemahaman Pemerintah Daerah;
4. Sinkronisasi kebijakan yang belum optimal, mengakibatkan timbulnya perbedaan
informasi yang diterima oleh Pemerintah Daerah; dan
5. Sistem pelaporan yang belum terintegrasi secara optimal.
05
Hasil Kajian Bantuan Teknis
Pendataan SPM PUPR
Hasil Kajian Bantuan Teknis Pendataan SPM PUPR
Pengumpulan Data Berdasarkan Pendekatan Kepadatan Penduduk
1. Sumber Daya Manusia 2. Biaya Transportasi
Penyebaran kuisioner, input data, dan analisa. Berdasarkan topologi wilayah.

3. Diskusi dan Pengumpulan Data


Sekunder
5% dari biaya kegiatan.

Disarankan untuk digunakan pada pendataan


SPM Layanan Air Minum dan Air Limbah.
Hasil Kajian Bantuan Teknis Pendataan SPM PUPR
Pengumpulan Data Berdasarkan Pendekatan UMK
1. Sumber Daya Manusia 2. Biaya Transportasi
Penyebaran kuisioner, input data, dan analisa. Berdasarkan topologi wilayah.

3. Diskusi dan Pengumpulan Data Sekunder


5% dari biaya kegiatan.

Disarankan untuk digunakan pada pendataan


SPM Layanan Rumah Bencana dan Rumah Relokasi.
TERIMAKASIH
Petunjuk Teknis Penerapan SPM Bidang PUPR & Pelaporan SPM pada Aplikasi Sicalmers
Berdasarkan PermenPUPR No. 29 Tahun 2018

22 Desember 2022
Pusat Fasilitasi Infrastruktur Daerah

Anda mungkin juga menyukai