Anda di halaman 1dari 35

PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN

STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)


Pratiwi Ngasaratun
BAPPEDA Kulon Progo

DIKLAT PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN


DALAM PENERAPAN SPM TAHUN 2023
PUSAT PENGEMBANGAN SDM REGIONAL YOGYAKARTA
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
PEMBANGUNAN DAERAH
Pasal 258 UU 23/2014
SIKLUS PERENCANAAN & PENGANGGARAN DAERAH

PERBUP
9
PENJABARAN
APBD

8
PERDA APBD

KESEPAKATAN 7
RAPBD DENGAN
DPRD

6
KESEPAKATAN PENYUSUNAN
KUA PPAS RANCANGAN
DENGAN DPRD APBD
TIMELINE PENYUSUNAN RKPD
TIMELINE PENYUSUNAN APBD
TIMELINE PENYUSUNAN APBD (2)

PENTING!!!
Pengalokasian anggaran SPM sudah
harus dimulai sejak tahap RKPD
ALOKASI PROGRAM PRIORITAS
PERMENDAGRI 86 TAHUN 2017 PASAL 158

• Dialokasikan Untuk Membiayai Belanja Langsung Wajib Dan Mengikat


Serta Pemenuhan Penerapan Pelayanan Dasar;
• Belanja Langsung Wajib dan Mengikat: Urusan Pendidikan, Kesehatan,
Infrastruktur, Pengawasan, Belanja Gaji dan Tunjangan ASN dan P3K,
PRIORITAS Belanja Jamkes, Belanja Pegawai Kontrak, Belanja Listrik, Air, BBM,
PERTAMA Penyertaan Modal BUMD Yang Telah Memiliki Dasar PERDA, dll
• Pemenuhan Penerapan Pelayanan Dasar: Belanja untuk 6
Bidang SPM: Pendidikan, Kesehatan, Trantibumlinmas,
Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat, dan Sosial.

PRIORITAS • dialokasikan untuk membiayai belanja pemenuhan visi dan misi Kepala
KEDUA Daerah  Program Prioritas Pembangunan Daerah

PRIORITAS • dialokasikan untuk membiayai belanja penyelenggaraan urusan


KETIGA pemerintahan lainnya.
MANDATORY SPENDING
(Pasal 50 PP 12 Tahun 2019)
PENDIDIKAN
(UU 20/2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN Minimal 20% dari APBD
NASIONAL)

KESEHATAN
(UU 36/2009 tentang KESEHATAN)
Minimal 10% dari APBD di luar Gaji dan Tunjangan

INFRASTRUKTUR
(UU 1/2022 tentang Hubungan Keuangan Menuju minimal 40% dari Dana Transfer Umum yang
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan diperhitungkan s.d. Tahun 2027
Daerah)

ALOKASI DANA DESA Minimal 10% dari Dana Transfer Umum dan Dana Bagi Hasil
(UU 6/2014 tentang Desa) yang diperhitungkan

PENGAWASAN Minimal 0,75% untuk daerah dengan total belanja 1 triliun-


(Permendagri Pedoman APBD) 2triliun rupiah

PENGEMBANGAN KOMPETENSI
Penyelenggara Pemerintah Daerah Minimal 0,16% dari dari total belanja daerah
(Permendagri Pedoman Penyusunan APBD)
(PP No. 2 Tahun 2018)

Jenis Pelayanan Dasar

Mutu Pelayanan Dasar

Penerima Pelayanan Dasar

Setiap Jenis Pelayanan Dasar harus memiliki Mutu


Pelayanan Dasar
(PP No. 2 Tahun 2018)

NO JENIS SPM JENIS LAYANAN JENIS LAYANAN


DASAR PROVINSI DASAR KAB/KOTA
1 SPM PENDIDIKAN 2 3
2 SPM KESEHATAN 2 12
3 SPM PEKERJAAN UMUM 2 2
4 SPM PERUMAHAN RAKYAT 2 2
5 SPM KETENTERAMAN, KETERTIBAN 1 5
UMUM, DAN PELINDUNGAN
MASYARAKAT
6 SPM SOSIAL 5 5
JUMLAH 14 29

12
SPM PENDIDIKAN
(PP No. 2 Tahun 2018)

NO JENIS PELAYANAN DASAR MUTU PELAYANAN DASAR PENERIMA PELAYANAN DASAR


I PROVINSI ditetapkan dalam standar teknis, yang
sekurang-kurangnya memuat:
1 pendidikan menengah a. standar jumlah dan kualitas barang Warga negara usia 16 (enam belas) tahun sampai
dan/atau jasa dengan 18 (delapan belas) tahun untuk Jenis
Pelayanan Dasar pendidikan menengah
2 pendidikan khusus b. standar jumlah dan kualitas Warga negara usia 4 (empat) tahun sampai dengan
pendidik dan tenaga kependidikan 18 (delapanbelas) tahun untuk Jenis Pelayanan
Dasar pendidikan khusus
II KABUPATEN/KOTA c. petunjuk teknis atau tata cara
pemenuhan standar
1 pendidikan anak usia dini Warga negara usia 5 (lima) tahun sampai dengan 6
(enam) tahun untuk Jenis Pelayanan Dasar
pendidikan anak usia dini
2 pendidikan dasar Warga negara usia 7 (tujuh) tahun sampai dengan
15 (lima belas) tahun untuk Jenis Pelayanan Dasar
pendidikan dasar
3 pendidikan kesetaraan Warga negara usia 7 (tujuh) tahun sampai dengan
18 (delapanbelas) tahun untuk Jenis Pelayanan
Dasar pendidikan kesetaraan
SPM KESEHATAN
(PP No. 2 Tahun 2018)
NO JENIS PELAYANAN DASAR MUTU PELAYANAN DASAR PENERIMA PELAYANAN DASAR
I PROVINSI ditetapkan dalam standar teknis, yang
sekurang-kurangnya memuat:
1 pelayanan kesehatan bagi penduduk terdampak a. standar jumlah dan kualitas barang penduduk terdampak krisis kesehatan akibat bencana dan/atau berpotensi bencana provinsi
krisis kesehatan akibat bencana dan/atau dan/atau jasa untuk Jenis Pelayanan Dasar pelayanan kesehatan bagi penduduk terdampak krisis kesehatan
berpotensi bencana provinsi akibat bencana dan/atau berpotensi bencana provinsi
2 pelayanan kesehatan bagi penduduk pada kondisi b. standar jumlah dan kualitas penduduk pada kondisi kejadian luar biasa provinsi untuk Jenis Pelayanan Dasar pelayanan
kejadian luar biasa provinsi personel/sumber daya manusia kesehatan bagi penduduk pada kondisi kejadian luar biasa provinsi
kesehatan
II KABUPATEN/KOTA c. petunjuk teknis atau tata cara
pemenuhan standar
1 pelayanan kesehatan ibu hamil ibu hamil untuk Jenis Pelayanan Dasar pelayanan kesehatan ibu hamil
2 pelayanan kesehatan ibu bersalin ibu bersalin untuk Jenis Pelayanan Dasar pelayanan kesehatan ibu bersalin
3 pelayanan kesehatan bayi baru lahir bayi baru lahir untuk Jenis Pelayanan Dasar pelayanan kesehatan bayi baru lahir
4 pelayanan kesehatan balita balita untuk Jenis Pelayanan Dasar pelayanan kesehatan balita;
5 pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar usia pendidikan dasar untuk Jenis Pelayanan Dasar pelayanan kesehatan pada usia pendidikan
dasar
6 pelayanan kesehatan pada usia produktif usia produktif untuk Jenis Pelayanan Dasar pelayanan kesehatan pada usia produktif
7 pelayanan kesehatan pada usia lanjut usia lanjut untuk Jenis Pelayanan Dasar pelayanan kesehatan pada usia lanjut
8 pelayanan kesehatan penderita hipertensi penderita hipertensi untuk Jenis Pelayanan Dasar pelayanan kesehatan penderita hipertensi
9 pelayanan kesehatan penderita diabetes melitus penderita diabetes melitus untuk Jenis PelayananDasar pelayanan kesehatan penderita
diabetes melitus
10 pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa orang dengan gangguan jiwa berat untuk Jenis Pelayanan Dasar pelayanan kesehatan orang
berat dengan gangguan jiwa berat
11 pelayanan kesehatan orang terduga tuberkulosis orang terduga tuberkulosis untuk Jenis Pelayanan Dasar pelayanan kesehatan orangterduga
tuberkulosis
12 pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi orang dengan risiko terinfeksi virus yang melemahkan daya tahan tubuh manusia (Human
virus yang melemahkan daya tahan tubuh manusia Immunodeficiency Virus) untuk Jenis Pelayanan Dasar pelayanan kesehatan orang dengan
(Human Immunodeficiency Virus), yang bersifat risiko terinfeksi virus yang melemahkan daya tahan tubuh manusia (Human
peningkatan/promotif dan pencegahan/ preventif Immunodeficiency Virus).
SPM PEKERJAAN UMUM
(PP No. 2 Tahun 2018)

NO JENIS PELAYANAN DASAR MUTU PELAYANAN DASAR PENERIMA PELAYANAN DASAR


I PROVINSI ditetapkan dalam standar teknis,
yang sekurang-kurangnya memuat:
1pemenuhan kebutuhan air minum curah a. standar jumlah dan kualitas barangsetiap Warga Negara.
lintas kabupaten/kota; dan dan/atau jasa
2penyediaan pelayanan pengolahan air c. petunjuk teknis atau tata cara setiap Warga Negara.
limbah domestik regional lintas pemenuhan standar
kabupaten/kota
II KABUPATEN/KOTA
1pemenuhan kebutuhan pokok air minum setiap Warga Negara.
sehari-hari
2penyediaan pelayanan pengolahan air setiap Warga Negara.
limbah domestik.
SPM PERUMAHAN RAKYAT
(PP No. 2 Tahun 2018)

NO JENIS PELAYANAN DASAR MUTU PELAYANAN DASAR PENERIMA PELAYANAN DASAR


I PROVINSI ditetapkan dalam standar teknis, yang
sekurang-kurangnya memuat:
1 penyediaan dan rehabilitasi rumah a. standar jumlah dan kualitas barang korban bencana provinsi yang memiliki rumah
yang layak huni bagi korban bencanadan/atau jasa terkena dampak bencana untuk Jenis Pelayanan Dasar
provinsi penyediaan dan rehabilitasi rumah yang layak huni
bagi korban bencana provinsi;
2 fasilitasi penyediaan rumah yang b. petunjuk teknis atau tata cara masyarakat yang terkena relokasi akibat program
layak huni bagi masyarakat yang pemenuhan standar Pemerintah Daerah provinsi untuk Jenis Pelayanan
terkena relokasi program Dasar fasilitasi penyediaan rumah yang layak huni bagi
Pemerintah Daerah provinsi masyarakat yang terkena relokasi program
Pemerintah Daerah provinsi
II KABUPATEN/KOTA
1 penyediaan dan rehabilitasi rumah korban bencana kabupaten/kota yang memiliki rumah
yang layak huni bagi korban bencana terkena dampak bencana untuk Jenis Pelayanan Dasar
kabupaten/kota penyediaan dan rehabilitasi rumah yang layak huni
bagi korban bencana kabupaten/kota; dan
2 fasilitasi penyediaan rumah yang masyarakat yang terkena relokasi akibat program
layak huni bagi masyarakat yang Pemerintah Daerah kabupaten/kota untuk Jenis
terkena relokasi program Pelayanan Dasar fasilitasi penyediaan rumah yang
Pemerintah Daerah kabupaten/kota. layak huni bagi masyarakat yang terkena relokasi
program Pemerintah Daerah kabupaten/kota
SPM KETENTERAMAN, KETERTIBAN UMUM, DAN
PELINDUNGAN MASYARAKAT
(PP No. 2 Tahun 2018)

NO JENIS PELAYANAN DASAR MUTU PELAYANAN DASAR PENERIMA PELAYANAN DASAR


I PROVINSI ditetapkan dalam standar teknis, yang
sekurang-kurangnya memuat:
1 pelayanan ketenteraman dan ketertiban a. standar jumlah dan kualitas barang Warga Negara yang terkena dampak gangguan ketenteraman
umum provinsi. dan/atau jasa dan ketertiban umum akibat penegakan hukum terhadap
pelanggaran Peraturan Daerah provinsi dan peraturan kepala
Daerah provinsi untuk Jenis Pelayanan Dasar pelayanan
ketenteraman dan ketertiban umum provinsi
II KABUPATEN/KOTA b. standar jumlah dan kualitas
personel/sumber daya manusia
1 pelayanan ketenteraman dan ketertiban c. petunjuk teknis atau tata cara Warga negara yang terkena dampak gangguan ketenteraman
umum pemenuhan standar dan ketertiban umum akibat penegakan hukum terhadap
pelanggaran Peraturan Daerah kabupaten/kota dan peraturan
kepala Daerah kabupaten/kota untuk Jenis Pelayanan Dasar
pelayanan ketenteraman dan ketertiban umum
2 pelayanan informasi rawan bencana Warga Negara yang berada di kawasan rawan bencana dan yang
3 pelayanan pencegahan dan kesiapsiagaan menjadi korban bencana untuk Jenis Pelayanan Dasar pelayanan
terhadap bencana informasi rawan bencana, pelayanan pencegahan dan
4 pelayanan penyelamatan dan evakuasi kesiapsiagaan terhadap bencana, dan pelayanan penyelamatan
korban bencana dan evakuasi korban bencana
5 pelayanan penyelamatan dan evakuasi Warga Negara yang menjadi korban kebakaran atau terdampak
korban kebakaran kebakaran untuk Jenis Pelayanan Dasar pelayanan penyelamatan
dan evakuasi korban kebakaran.
SPM SOSIAL
(PP No. 2 Tahun 2018)
NO JENIS PELAYANAN DASAR MUTU PELAYANAN DASAR PENERIMA PELAYANAN DASAR
I PROVINSI ditetapkan dalam standar teknis, yang
sekurang-kurangnya memuat:
1 rehabilitasi sosial dasar penyandang disabilitas a. standar jumlah dan kualitas barang penyandang disabilitas telantar untuk Jenis Pelayanan Dasar
telantar di dalam panti dan/atau jasa rehabilitasi sosial dasar penyandang disabilitas telantar di dalam panti
2 rehabilitasi sosial dasar anak telantar di dalam b. standar jumlah dan kualitas sumber dayaanak telantar untuk Jenis Pelayanan Dasar rehabilitasi sosial dasar
panti manusia kesejahteraan sosial anak telantar di dalam panti
3 rehabilitasi sosial dasar lanjut usia telantar di c. petunjuk teknis atau tata cara lanjut usia telantar untuk Jenis Pelayanan Dasar rehabilitasi sosial
dalam panti pemenuhan standar dasar lanjut usia telantar di dalam panti
4 rehabilitasi sosial dasar tuna sosial khususnya gelandangan dan pengemis untuk Jenis Pelayanan Dasar rehabilitasi
gelandangan dan pengemis di dalam panti sosial dasar tuna sosial khususnya gelandangan dan pengemis di dalam
panti
5 perlindungan dan jaminan sosial pada saat dan korban bencana provinsi untuk Jenis Pelayanan Dasar perlindungan
setelah tanggap darurat bencana bagi korban dan jaminan sosial pada saat dan setelah tanggap darurat bencana bagi
bencana provinsi korban bencana provinsi.
II KABUPATEN/KOTA
1 rehabilitasi sosial dasar penyandang disabilitas penyandang disabilitas telantar untuk Jenis Pelayanan Dasar
telantar di luar panti rehabilitasi sosial dasar penyandang disabilitas telantar di luar panti
2 rehabilitasi sosial dasar anak telantar di luar anak telantar untuk Jenis Pelayanan Dasar rehabilitasi sosial dasar
panti anak telantar di luar panti
3 rehabilitasi sosial dasar lanjut usia telantar di lanjut usia telantar untuk Jenis Pelayanan Dasar rehabilitasi sosial
luar panti dasar lanjut usia telantar di luar panti
4 rehabilitasi sosial dasar tuna sosial khususnya gelandangan dan pengemis untuk Jenis Pelayanan Dasar rehabilitasi
gelandangan dan pengemis di luar panti sosial dasar tuna sosial khususnya gelandangan dan pengemis di luar
panti
5 perlindungan dan jaminan sosial pada saat dan korban bencana kabupaten/kota untuk Jenis Pelayanan Dasar
setelah tanggap darurat bencana bagi korban perlindungan dan jaminan sosial pada saat dan setelah tanggap darurat
bencana kabupaten/kota bencana bagi korban bencana kabupaten/kota.
(Permendagri No. 100 Tahun 2018)

 Pemerintah Daerah menerapkan SPM untuk pemenuhan Jenis Pelayanan


Dasar dan Mutu Pelayanan Dasar yang berhak diperoleh setiap Warga Negara
secara minimal.
 Penerapan SPM diprioritaskan bagi Warga Negara yang berhak memperoleh
Pelayanan Dasar secara minimal sesuai dengan Jenis Pelayanan Dasar dan
Mutu Pelayanan Dasarnya.
 Ketentuan mengenai Mutu Pelayanan Dasar sesuai dengan Standar Teknis
yang diatur oleh menteri teknis yang menyelenggarakan Urusan
Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar setelah
berkoordinasi dengan Menteri melalui Direktur Jenderal Bina Pembangunan
Daerah.
 Pembiayaan Penerapan SPM oleh Pemerintah Daerah dibebankan pada APBD
Provinsi, APBD Kabupaten/Kota, dan sumber lainnya yang sah dan tidak
mengikat.
19
(Permendagri No. 100 Tahun 2018)

1 2 3 4

PENGUMPULAN PENGHITUNGAN PENYUSUNAN PELAKSANAAN


DATA KEBUTUHAN RENCANA PEMENUHAN
PEMENUHAN PEMENUHAN PELAYANAN
PELAYANAN PELAYANAN DASAR
DASAR DASAR
 Pengumpulan data mencakup:
a. jumlah dan identitas lengkap Warga Negara yang berhak
memperoleh barang dan/atau jasa kebutuhan dasar secara minimal
sesuai dengan Jenis Pelayanan Dasar dan Mutu Pelayanan Dasarnya
serta khusus pengumpulan data untuk penerapan SPM pendidikan
Daerah kabupaten/kota mencakup jumlah dan identitas lengkap
seluruh Warga Negara yang berhak memperoleh barang dan/atau jasa
kebutuhan dasar secara minimal; dan
b. jumlah barang dan/atau jasa yang tersedia, termasuk jumlah sarana
dan prasarana yang tersedia.
 Hasil pendataan yang dilakukan oleh Perangkat Daerah diintegrasikan
dengan Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
22
 Perangkat Daerah menghitung selisih kebutuhan terhadap ketersediaan barang
dan/atau jasa dan sarana dan/atau prasarana berdasarkan jumlah Warga
Negara penerima dan Mutu Pelayanan Dasar sesuai dengan Standar Teknis SPM.
 Ketersediaan diperoleh dari pihak Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik
Daerah, lembaga nonpemerintah, masyarakat, dan/atau Pemerintah Daerah.
 Hasil penghitungan digunakan untuk menyusun kebutuhan pemenuhan
Pelayanan Dasar berpedoman pada Standar Biaya sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
 Perangkat Daerah menghitung Warga Negara penerima Pelayanan Dasar yang
tidak mampu memperoleh barang dan/atau jasa yang telah tersedia.
 Warga Negara penerima Pelayanan Dasar yang tidak mampu dikarenakan: a.
miskin atau tidak mampu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan; b. sifat barang dan/atau jasa yang tidak dapat diakses atau
dijangkau sendiri; c. kondisi bencana; dan/atau d. kondisi lain yang tidak
memungkinkan untuk dapat dipenuhi sendiri.
23
KETERKAITAN
DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
RPJPD (20 tahunan)
Sasaran Pokok & 5 tahun 5 tahun 5 tahun 5 tahun
Arah Kebijakan pertama kedua ketiga keempat
Pembangunan

RPJMD (5 tahunan) Renstra PD (5 tahunan)


Sasaran, Program Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
Pembangunan Daerah & I II III IV V Sasaran, Program & I II III IV V
Kerangka Pendanaan Kegiatan PD

RKPD (tahunan) Renja PD (tahunan)


Program & Program &
Kegiatan Bulan Bulan Bulan ..... .... Bulan Kegiatan Bulan I Bulan Bulan .... .... Bulan
Pembangunan I II III XII Pembangunan II III XII
Daerah Daerah
SISTEMATIKA DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DAN
RENCANA PERANGKAT DAERAH (PD) BERDASARKAN PERMENDAGRI 86 TAHUN 2017
RPJPD RPJMD RENSTRA PD
1. PENDAHULUAN 1. PENDAHULUAN 1. PENDAHULUAN
2. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2. GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT
2. GAMBARAN UMUM KONDISI
DAERAH
DAERAH 3. GAMBARAN KEUANGAN DAERAH
3. PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS
3. PERMASALAHAN DAN ISU 4. PERMASALAHAN DAN ISU SRATEGIS DAERAH
PERANGKAT DAERAH
STRATEGIS DAERAH 5. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
4. TUJUAN DAN SASARAN
4. VISI DAN MISI DAERAH 6. STRATEGI, ARAH KEBIJAKAN DAN PROGRAM
5. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
5. ARAH KEBIJAKAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
POKOK DAERAH 6. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN
7. KERANGKA PENDANAAN PEMBANGUNAN DAN
SERTA PENDANAAN
6. PENUTUP PROGRAM PERANGKAT DAERAH
7. KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG
8. KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
URUSAN
DAERAH
8. PENUTUP
9. PENUTUP
RKPD
RENJA PD
1. PENDAHULUAN
Pada RKPD Provinsi, 1. PENDAHULUAN
terdiri atas 8 Bab, dengan 2. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
penambahan BAB V 2. HASIL EVALUASI RENJA PERANGKAT
ARAH KEBIJAKAN 3. KERANGKA EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH
DAERAH TAHUN LALU
PEMBANGUNAN 4. SASARAN DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN
KABUPATEN/KOTA 3. TUJUAN DAN SASARAN PERANGKAT
DAERAH
DAERAH
5. RENCANA KERJA DAN PENDANAAN DAERAH
4. RENCANA KERJA DAN PENDANAAN
6. KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN PERANGKAT DAERAH
DAERAH
5. PENUTUP
 Pemerintah Daerah menyusun rencana pemenuhan Pelayanan Dasar sesuai dengan
penghitungan kebutuhan yang dimuat dalam dokumen RPJMD dan RKPD.
 Perangkat Daerah memprioritaskan penyusunan rencana pemenuhan Pelayanan
Dasar berdasarkan penghitungan ke dalam Renstra PD dan Renja PD sesuai dengan
tugas dan fungsi.
 Rencana pemenuhan Pelayanan Dasar merupakan salah satu tolok ukur kinerja
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
 Perangkat Daerah yang melaksanakan fungsi penunjang urusan pemerintahan
bidang perencanaan memastikan program dan kegiatan pemenuhan Pelayanan Dasar
dimuat dalam dokumen RPJMD, Renstra PD, RKPD dan Renja PD.
 Perangkat Daerah memprioritaskan anggaran program dan kegiatan pemenuhan
Pelayanan Dasar setelah tercantum dalam dokumen RPJMD, Renstra PD, RKPD dan
Renja PD.
 Tim Anggaran Pemerintah Daerah memastikan anggaran program dan kegiatan
pemenuhan Pelayanan Dasar dalam APBD.
 Dalam memastikan anggaran program dan kegiatan didasarkan pada rencana
pemenuhan Pelayanan Dasar.
27
 Penyusunan rencana pemenuhan Pelayanan Dasar yang dimuat dalam dokumen
RPJMD dilakukan pada saat perumusan meliputi:
a. gambaran umum kondisi daerah, khususnya dikaitkan dengan penyelenggaraan
pemenuhan dan pencapaian kebutuhan dasar oleh Pemerintah Daerah;
b. gambaran pengelolaan keuangan daerah serta kerangka pendanaan, khususnya
dikaitkan dengan besaran anggaran yang diperuntukkan bagi pemenuhan
kebutuhan dasar;
c. permasalahan dan isu strategis daerah, khususnya dikaitkan dengan isu
pemenuhan kebutuhan dasar untuk setiap Urusan Pemerintahan Wajib Pelayanan
Dasar;
d. strategi, arah kebijakan dan program pembangunan daerah, khususnya
dikaitkan dengan strategi Pemerintah Daerah dalam menyusun arah kebijakan dan
merumuskan program dalam pemenuhan kebutuhan dasar;
e. kerangka pendanaan pembangunan dan program Perangkat Daerah, khususnya
dikaitkan dengan program Perangkat Daerah dan pendanaan yang diperuntukkan
dalam pemenuhan kebutuhan dasar; dan
f. kinerja penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, khususnya dikaitkan dengan
indikator kinerja daerah dalam pencapaian pemenuhan kebutuhan dasar. 28
 Penyusunan rencana pemenuhan Pelayanan Dasar yang dimuat dalam
dokumen RKPD dilakukan pada saat perumusan meliputi:
a. gambaran umum kondisi daerah, khususnya dikaitkan dengan
penyelenggaraan dan pencapaian program dan kegiatan Perangkat Daerah
dalam pemenuhan kebutuhan dasar;
b. kerangka ekonomi dan keuangan daerah, khususnya dikaitkan dengan
besaran anggaran yang diperuntukkan bagi pemenuhan kebutuhan dasar;
c. sasaran dan prioritas pembangunan daerah, khususnya untuk
memastikan capaian pemenuhan kebutuhan dasar dalam rencana kerja
tahunan;
d. rencana kerja dan pendanaan daerah, khususnya dikaitkan dengan
program, kegiatan, dan alokasi dana indikatif dan sumber pendanaan yang
disusun dalam pencapaian pemenuhan kebutuhan dasar; dan
e. kinerja penyelenggaraan Pemerintah Daerah, khususnya dikaitkan
dengan indikator kinerja daerah dalam pencapaian pemenuhan kebutuhan
dasar. 29
 Penyusunan rencana pemenuhan Pelayanan Dasar yang dimuat dalam dokumen
Renstra PD dilakukan pada saat perumusan meliputi:
a. gambaran pelayanan Perangkat Daerah, khususnya dikaitkan dengan capaian
dan pemenuhan kebutuhan dasar;
b. permasalahan dan isu strategis Perangkat Daerah, khususnya dikaitkan
dengan permasalahan pokok yang dihadapi Perangkat Daerah dalam pencapaian
pemenuhan kebutuhan dasar;
c. tujuan dan sasaran, khususnya dikaitkan dengan penjabaran kebijakan
Perangkat Daerah dalam pemenuhan kebutuhan dasar;
d. strategi dan arah kebijakan, khususnya dikaitkan dengan memperhatikan
permasalahan dan isu strategis dalam pencapaian pemenuhan kebutuhan dasar;
e. rencana program dan kegiatan serta pendanaan, khususnya dikaitkan dengan
program, kegiatan, dan alokasi dana indikatif dan sumber pendanaan yang
disusun dalam pencapaian pemenuhan kebutuhan dasar; dan
f. kinerja penyelenggaraan bidang urusan, khususnya dikaitkan dengan indikator
kinerja daerah dalam pencapaian pemenuhan kebutuhan dasar. 30
 Penyusunan rencana pemenuhan Pelayanan Dasar yang dimuat dalam
dokumen Renja PD dilakukan pada saat perumusan meliputi:
a. hasil evaluasi Renja PD tahun lalu, khususnya dikaitkan dengan
upaya optimalisasi pencapaian pemenuhan kebutuhan dasar;
b. tujuan dan sasaran Perangkat Daerah, khususnya dikaitkan dengan
penjabaran kebijakan Perangkat Daerah dalam pemenuhan
kebutuhan dasar; dan
c. rencana kerja dan pendanaan Perangkat Daerah, khususnya
dikaitkan dengan dengan program, kegiatan, dan alokasi dana
indikatif dan sumber pendanaan yang disusun dalam pencapaian
pemenuhan kebutuhan dasar.

31
CATATAN PENUTUP
 Untuk menjamin pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) di daerah  Pemerintah
Daerah wajib mencantumkan dan menganggarkan urusan SPM ke dalam dokumen
perencanaan pembangunan daerah dan penganggarannya.
 Menggunakan nomenklatur program/kegiatan/sub kegiatan prioritas untuk pemenuhan SPM
sehingga pada saat penghitungan capaian dan pelaporan SPM tidak mengalami kesulitan.
Penyesuaian nomenklatur program/kegiatan/sub kegiatan adalah yang memang sudah
diperuntukkan untuk pemenuhan SPM yang tercantum Permendagri 90 Tahun 2019
Klasifikasi, Kodefikasi, dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah
(beberapa kali diubah: Kepmen 050-3708 Tahun 2020 kemudian Kepmen 050-5889 Tahun
2021, SE Mendagri) khususnya yang sesuai dengan Nomenklatur dalam Aplikasi Laporan
SPM Bangda.
R I M A
TE
K A S I H

Anda mungkin juga menyukai