Anda di halaman 1dari 19

Kementerian Dalam Negeri

Republik Indonesia

PENYUSUNAN RENCANA AKSI PENERAPAN SPM

Sumber:Sekber SPMDitjenBina Bangda www.kemendagri.go.id Kemendagri_RI Kemendagri Kemendagri


OUTLINE

REGULASI RENAKSI
3
PENERAPAN SPM
MAKSUD DAN TUJUAN
PENYUSUNAN RENAKSI 4

PETUNJUK UMUM
PENYUSUNAN RENAKSI

PETUNJUK TEKNIS
PENYUSUNAN
RENCANA AKSI
REGULASI PENYUSUNAN RENAKSI PENERAPAN SPM

UU Nomor 23 Tahun 2014 PP Nomor 2 Tahun 2018


❑ Pasal 12 urusan pemerintahan wajib : Pelaksanaan SPM yang mengatur
pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum dan tentang jenis pelayanan, mutu
penataan ruang, perumahan rakyat dan pelayanan dan penerima
kawasan permukiman, ketenteraman, pelayanan dasar dan strategi
penerapannya
ketertiban umum, dan perlindungan
masyarakat, dan sosial.

Permendagri Nomor 59 Tahun 2021


• Pasal 19 ayat 2(a) Mengkoordinasikan Permen K/L Teknis
rencana aksi penerapan SPM dalam bentuk
peraturan gubernur yang diprakarsai oleh Secara Teknis Mengatur berkaitan dengan Mutu layanan
Biro Tata Pemerintahan Provinsi; dasat sesuai dengan Bidangnya masing-masing;
• Pasal 21 ayat 2(a) Mengkoordinasikan
rencana aksi penerapan SPM dalam bentuk
peraturan Bupati/Walikota yang diprakarsai
oleh Bagian Tata Pemerintahan
Kabupaten/Kota
LAYANAN DASAR LINGKUP SPM
JENIS LAYANAN DASAR
SPM PROVINSI KABUPATEN/KOTA
MUTU PELAYANAN DASAR

• Standar jumlah dan kualitas barang dan/atau jasa


• Pendidikan anak usia dini (5-6 th)
PENDIDIKAN • Pendidikan Menengah (16-18 th) • Standar jumlah dan kualitas pendidik dan tenaga
• Pendidikan dasar (7-15 th)
• Pendidikan Khusus (4-18 th) • Pendidikan kesetaraan (7-18 th)
kependidikan
• Petunjuk teknis atau tata cara memenuhi standar

Pelayanan kesehatan bagi penduduk : • Pelayanan kesehatan ibu hamil • Pelayanan kesehatan ibu bersalin • Standar jumlah dan kualitas barang dan/atau jasa
KESEHATAN • Pelayanan kesehatan bayi baru lahir • Pelayanan kesehatan balita
• Standar jumlah dan kualitas personel/sumber
• Terdampak krisis kesehatan akibat bencana •

Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar •
Pelayanan kesehatan pada usia lanjut •
Pelayanan kesehatan pada usia produktif
Pelayanan kesehatan penderita hipertensi daya manusia kesehatan
dan/atau berpotensi bencana provinsi, dan • Pelayanan kesehatan penderita diabetes melistus• Pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa
• Petunjuk teknis atau tata cara memenuhi standar
• Pelayanan kesehatan orang terduga tuberculosis berat
• Pada kondisi kejadian luar biasa provinsi • Pelayanan kesehatan orang dengan resiko terinfeksi
HIV

• Pemenuhan kebutuhan air minum curah lintas kabupaten/kota • Pemenuhan kebutuhan pokok air minum sehari-hari • Standar jumlah dan kualitas barang dan/atau jasa
PEKERJAAN UMUM • Penyediaan pelayanan pengolahan air limbah domestic regional lintas • Petunjuk teknis atau tata cara memenuhi standar
kabupaten/kota • Penyediaan pelayanan pengolahan air limbah domestik

• Penyediaan dan rehabilitasi rumah yang layak huni bagi korban • Penyediaan dan rehabilitasi rumah yang layak huni bagi korban • Standar jumlah dan kualitas barang dan/atau jasa
PERUMAHAN RAKYAT bencana provinsi bencana kabupaten/kota • Petunjuk teknis atau tata cara memenuhi standar
• Fasilitas penyediaan rumah yang layak huni bagi masyarakat yang • Fasilitasi penyediaan rumah yang layak huni bagi masyarakat
terkena relokasi program pemerintahan daerah provinsi yang terkena relokasi program pemerintah daerah kab/kota

• Pelayanan ketenteraman dan ketertiban umum • Standar jumlah dan kualitas barang dan/atau jasa
TRANTIBLINMAS • Pelayanan ketenteraman dan ketertiban umum provinsi • Pelayanan informasi rawan bencana • Standar jumlah dan kualitas personel/sumber
• Pelayanan pencegahan dan kesiapsiagaan terhadap bencana daya manusia kesehatan
• Pelayanan penyelamatan dan evakuasi korban bencana • Petunjuk teknis atau tata cara memenuhi standar
• Pelayanan penyelamatan dan evakuasi korban kebakaran

Rehabilitasi social dasar : Rehabilitasi social dasar : • Standar jumlah dan kualitas barang
SOSIAL • Penyandang disabilitasi terlantar didalam panti • Penyandang disabilitasi terlantar diluar panti dan/atau jasa
• Anak terlantar didalam panti • Anak terlantar diluar panti
• Lanjut usia terlantar didalam panti • Standar jumlah dan kualitas sumber
• Lanjut usia terlantar diluar panti
• Tuna social khususnya gelandangan dan pengemis didalam panti daya manusia kesejahteraan sosial
• Tuna social khususnya gelandangan dan pengemis diluar panti
• Perlindungan dan jaminan social pada saat dan setelah tanggap • Perlindungan dan jaminan social pada saat dan setelah tanggap • Petunjuk teknis atau tata cara
darurat bencana bagi korban bencana provinsi darurat bencana bagi korban bencana kabupaten/kota memenuhi standar
TUJUAN DAN SASARAN PENYUSUNAN RENAKSI
PENERAPAN SPM

A. Untuk dapat melakukan perencanaan pelaksanaan penerapan 4 (empat) tahapan


SPM, serta sebagai pedoman dan arahan dalam melaksanakan monitoring dan
evaluasi penerapan SPM di daerah

B. Membangun koordinasi implementasi penerapan SPM yang efektif antar perangkat


daerah pengampu maupun dalam pemerintahan daerah itu sendiri.

a. Sebagai Pedoman bagi para pemangku SPM khususnya Tim Penerapan SPM agar penerapan SPM
di daerah sesuai dengan target capaian yang telah ditentukan oleh masing-masing bidang SPM
dan pemangku SPM.

b. Pengampu SPM di Daerah agar lebih efektif dan efisien dalam bekerja untuk capaian SPM yang
lebih optimal.
PENGGUNA DAN PEMANFAAT
Pengguna Manfaat

Tim penerapan SPM Provinsi, Kabupaten dan ▪ Pedoman dalam penerapan SPM di daerah,
Kota
▪ memudahkan dalam mengoordinasikan pencapaian SPM secara
optimal,

▪ sebagai alat untuk melakukan monitoring dan evaluasi bagi tim


penerapan.
Perangkat daerah pengampu SPM bidang ▪ Sebagai acuan bagi perangkat daerah pengampu SPM dalam menyusun
pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, program dan kegiatan;
perumahan rakyat, trantibumlinmas dan sosial
Pemerintah daerah (Provinsi, Kabupaten dan Kota)
▪ Memudahkan pencapaian target dan capaian yang telah ditentukan
berdasarkan masing-masing bidang SPM

▪ Sebagai pedoman bagi pemerintah daerah dalam melakukan perencanaan


dan penganggaran terkait penerapan SPM di daerah.
PETUNJUK UMUM PENYUSUNAN RENAKSI

1 Tim penerapan/koordinasi SPM melakukan rekapitulasi


PENGAMPU SPM 1
dan verifikasi terhadap rencana aksi
2
Identifikasi tujuan masing-masing bidang SPM

Identifikasi dan analisis potensi masing- Tim penerapan menyempurnakan draft rencana aksi
masing bidang SPM 3
Merumuskan rencana indikasi program dan
kegiatan pencapaian SPM Pengesahan rencana aksi SPM oleh kepala daerah

Menetapkan jangka waktu pencapaian target 4


capaian SPM

Menyampaikan draft rencana aksi program Sosialisasi rencana aksi


kegiatan kepada tim koordinasi 5
Menetapkan alokasi anggaran dan sumber
pendanaan
PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN RENAKSI

Mengidentifikasi jenis pelayanan, jumlah indikator dan target capaian SPM tiap bidangnya sesuai
petunjuk teknis K/L masing-masing;

Mengkaji kondisi status pencapaian SPM tiap bidangnya saat ini (profil pelayanan dasar) sebagai baseline;
bandingkan pencapaian SPM saat ini dengan capaian yang ada di petunjuk teknis K/L Pengampu SPM, bila
ada kesenjangan berarti ada masalah yang terjadi;

Perangkat Daerah Mengidentifikasi dan analisis masalah beserta penyebab masalah hingga ditemukan akar
Pengampu SPM permasalahannya;

Memprediksi berapa lama/tahun permasalahan atau kesenjangan tersebut dapat diatasi berdasarkan
sumberdaya dan dana yang tersedia, kemudian tetapkan juga target-target tahunan pencapaian

Mengidentifikasi dan analisis indikasi rencana program dan kegiatan yang diperlukan untuk memecahkan
permasalahan tersebut. Gunakan petunjuk teknis sebagai pembanding atau referensi;

Merumuskan indikasi rencana kegiatan sebagai rencana tindak yang diperlukan untuk mencapai target
SPM tiap bidangnya.
SISTEMATIKA RENAKSI SPM
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. DASAR HUKUM
C. KEBIJAKAN UMUM
D. ARAH KEBIJAKAN
BAB II KONDISI UMUM WILAYAH
A. LUAS WILAYAH DAN BATAS WILAYAH
B. TOPOGRAFI
C. HIDROLOGI
D. DEMOGRAFI
E. KAWASAN RAWAN BENCANA
F. FOKUS KESEJAHTERTAAN DAN PEMERATAAN EKONOMI
G. URUSAN PEMERINTAHAN WAJIB PELAYANAN DASAR
BAB III KEBIJAKAN NASIONAL DAN TIM PENERAPAN SPM
A. KEBIJAKAN UMUM
B. TIM PENERAPAN SPM
BAB IV PROGRAM PRIORITAS PEMENUHAN SPM, PENGHITUNGAN KEBUTUHAN PEMBIAYAAN SPM DAN PERMASALAHAN
A. PROGRAM PRIORITAS PEMENUHAN SPM (TELAAH ISI RENSTRA)
B. PERMASALAHAN DAN KENDALA
BAB V STRATEGI DAN KEBIJAKAN PENCAPAIAN SPM
A. STRATEGI DAN KEBIJAKAN RENCANA AKSI
B. INTEGRASI RENCANA AKSI DAERAH PENCAPAIAN SPM PELAYANAN DASAR KEDALAM DOKUMEN PERENCANAAN
BAB VI MEKANISME MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN PELAKSANAAN SPM
A. MEKANISME MONITORING DAN EVALUASI
B. PELAPORAN PELAKSANAAN SPM
SISTEMATIKA RENAKSI SPM
BAB I

”Menguraikan kerangka landasan umum dan khusus, terkait penerapan “Menguraikan kerangka landasan hukum dan peraturan lainnya, terkait
standar pelayanan minimal.” penerapan standar pelayanan minimal.”

”Menguraikan sinergisitas kebijakan jangka menengah yang disusun oleh “Menguraikan strategi kebijakan yang mengarah pada pencapaian
pemerintah daerah (Penjabaran visi dan misi yang mengarah pada pelaksanaan penerapan Standar Pelayanan Minimal secara lebih teknis pada
pencapaian SPM)” setiap bidangnya”
BAB II
Pada Bab ini, menguraikan terkait kondisi existing wilayah pemerintah daerah. Setidaknya mencakup beberapa hal ;

a. Luas Wilayah dan Batas Wilayah


b. Topografi
c. Hidrologi
d. Demografi
e. Kawasan rawan bencana
f. Urusan pemerintahan wajib pelayanan dasar (Pendidikan, Kesehatan, PU, Pera, Tratibumlinmas, Sosial)
Lanjutan BAB II
BAB III

”Pada Bab ini menguraikan amanat kebijakan Standar Pelayanan Minimal, baik
secara nasional maupun regional. Adapun beberapa hal yang menjadi ulasan, yaitu;

• Pelaksanaan Permendagri 59 tahun 2021, khususnya tim penerapan SPM


• Sinergisitas antara visi, misi pemerintah daerah dengan dokumen perencanaan
daerah yang telah mengakomodir Standar Pelayanan Minimal
BAB IV

”Pada Bab ini menguraikan terkait program-program kegiatan beserta turunannya yang mendukung pencapaian pelaksanaan SPM pada setiap
bidangnya beserta dengan penganggarannya. Selain itu perlu diulas beberapa permasalahan-permasalahan yang diperkirakan akan
menghambat pelaksanaan penerapan SPM.”
BAB V

Pada Bab ini, menguraikan terkait kondisi strategi dan kebijakan untuk mendukung
pencapaian SPM. Setidaknya dalam bab ini mengulas beberapa hal terkait;

a. Strategi dan Kebijakan Rencana Aksi pada setiap urusan bidang SPM
(Pendidikan, Kesehatan, PU, Pera, Tratibumlinmas, Sosial)
b. Integrasi rencana aksi daerah pencapaian SPM pelayanan dasar kedalam
dokumen perencanaan
• Integrasi SPM dengan RPJMD
• Integrasi SPM dengan dokumen RKPD
• Integrasi SPM Dokumen RENSTRA Perangkat Daerah
• Integrasi SPM Dokumen RENJA Perangkat Daerah
• Integrasi SPM Dokumen Penganggaran Daerah
MATRIK PENYUSUNAN RENAKSI
Pencapaian SPM Pencapaian SPM Pencapaian SPM Pencapaian SPM Pencapaian SPM
(N+1) (N+1) (N+1) (N+1) (N+1)
T Pe M Su In Pe M Su In Pe M Su In Pe M Su In Pe M Su In
a ner R I
u R I m st ner u I m st ner R u R I m st ner R u R I m st ner u m st
A n
h im
e t e
n be an im R t
R A n be an im e t e
A n be an im e t e
A n be an im R t
R A be an
u a a n i a e e n i a a n i a a n i a e e n i
u a r si u r si u a r si u a r si u r si
N n g s s s s s
Indikator Layanan SPM Lay l L l Pe Pe Lay a L
a g Pe Pe Lay l L l
g Pe Pe Lay l L l
g Pe Pe Lay a L
a g Pe Pe
O D g i i i i i
as
an i a i a nd la an li a
li g
a nd la an i a i
g
a nd la an i a i
g
a nd la an li a
li g nd la
a a
ar an s y s s an ks an s y
s a
s an ks an s y s
a
s an ks an s y s
a
s an ks an s y
s a an ks
r a a r r r a a r s
(N a a a i aa an a i aa an a a a i aa an a a a i aa an a aa an
a s s a a a s s a i
) s n s n a n n a s n s n a s n s n a n n a
n i i n n n i i n
Da i a i Da a Da i a i Da i a i Da a
sar n sar n sar n sar n sar n
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43
Provinsi

• Kolom 14 : Birisi Mutu Layanan • Kolom 32 : Berisi Anggaran


• Kolom 1 : Diisi dengan nomor urut Program/kegiatan • Kolom 15 : Berisi realisasi • Kolom 33 : Berisi inisiasi
• Kolom 2 : Uraian Program/Kegiatan tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota dan berisi • Kolom 16 : Berisi Anggaran • Kolom 34 : Sumber pendanaan
Indikator-indikator bidang urusan SPM. • Kolom 17 : Berisi inisiasi • Kolom 35 : Instansi pelaksanaan
• Kolom 3 : Diisi Tahun Dasar (N) • Kolom 18 : Sumber pendanaan • Kolom 36 : Penerima layanan dasar
• Kolom 4 : Diisi dengan data Penerima layanan dasar Berisi satuan untuk mengukur • Kolom 19 : Instansi pelaksanaan • Kolom 37 : Berisi realisasi
indikator (persentase, unit, rasio, orang, dst); • Kolom 20 : Penerima layanan dasar • Kolom 38 : Berisi Mutu Layanan
• Kolom 5 : Berisi realisasi pencapaian indikator kegiatan tiap tahunnya dengan • Kolom 21 : Berisi realisasi • Kolom 39 : Berisi realisasi
memasukan data dari dokumen resmi termutakhir; • Kolom 22 : Berisi Mutu Layanan • Kolom 40 : Berisi Anggaran
Kolom 6 : Berisi Mutu Layanan • Kolom 23 : Berisi realisasi • Kolom 41 : Berisi inisiasi
• Kolom 7 : Berisi realisasi • Kolom 24 : Berisi Anggaran • Kolom 42 : Sumber pendanaan
• Kolom 8 : Berisi Anggaran • Kolom 25 : Berisi inisiasi • Kolom 43 : Instansi pelaksanaan
• Kolom 9 : Berisi inisiasi • Kolom 26 : Sumber pendanaan
• Kolom 10 : Berisi tentang sumber pendanaan • Kolom 27 : Instansi pelaksanaan
• Kolom 11 : Berisi tentang Instansi Pelaksana Penerapan SPM • Kolom 28 : Penerima layanan dasar
• Kolom 12 : Diisi dengan data Penerima layanan dasar Berisi satuan untuk mengukur indikator (persentase, unit, • Kolom 29 : Berisi realisasi
rasio, orang, dst); • Kolom 30 : Berisi Mutu Layanan
• Kolom 13 : Berisi realisasi • Kolom 31 : Berisi realisasi
I I I I I
Pencapaian SPM (N+1) n Pencapaian SPM (N+2) n Pencapaian SPM (N+3) n Pencapaian SPM (N+4) n Pencapaian SPM (N+5) n
T
S s S s S s S s S s
a
u t u t u t u t u t
h Peneri Peneri Peneri Peneri Peneri
Mutu I m a Mutu I m a Mutu I m a Mutu I m a Mutu I m a
u ma ma ma ma ma
n be n n be n n be n n be n n be n
Indik n Layana R Layan Layana R Layan Layana R Layan Layana R Layan Layana R Layan
Realisasi i r si Realisasi i r si Realisasi i r si Realisasi i r si Realisasi i r si
ator D n e an n e an n e an n e an n e an
N s P P s P P s P P s P P s P P
Laya a a A a A a a a
O i en e i en e i en e i en e i en e
nan s l ng l ng l Ang l Ang l Ang
a d l a d l a d l a d l a d l
SPM a i ga i ga i gar i gar i gar
s a a s a a s a a s a a s a a
r s ra s ra s an s an s an
i n k i n k i n k i n k i n k
( Dasar a n Dasar a n Dasar a Dasar a Dasar a
aa s aa s aa s aa s aa s
N s s s s s
n a n a n a n a n a
) i i i i i
n n n n n
a a a a a

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43

Kabupaten/
Kota
Rehabilitasi
Sosial Dasar
Penyandang DINAS DINAS DINAS DINAS DINAS
200.000. 400.000. 600.000.00 800.000.00 1.000.000.
1 Disabilitas 2020 360 14 346 APBD SOSIA 720 72 648 APBD SOSIA 1080 216 864 APBD SOSIA 1440 432 1008 APBD SOSIA 1800 720 1080 APBD SOSIA
000 000 0 0 000
Terlantar di L L L L L
Luar Panti
Sosial
Rehabilitasi
Sosial Dasar
DINAS DINAS DINAS DINAS DINAS
Anak 400.000. 800.000. 1.200.000. 1.600.000. 2.000.000.
2 2020 198 8 190 APBD SOSIA 396 40 356 APBD SOSIA 594 119 475 APBD SOSIA 792 238 554 APBD SOSIA 990 396 594 APBD SOSIA
Terlantar di 000 000 000 000 000
L L L L L
Luar Panti
Sosial
Rehabilitasi
Sosial Dasar
DINAS DINAS DINAS DINAS DINAS
Lanjut Usia 400.000. 800.000. 1.200.000. 1.600.000. 2.000.000.
3 2020 665 20 645 APBD SOSIA 1330 1.071 260 APBD SOSIA 1995 399 1596 APBD SOSIA 2660 798 1862 APBD SOSIA 3325 1330 1995 APBD SOSIA
Terlantar di 000 000 000 000 000
L L L L L
Luar Panti
Sosial
Rehabilitasi
Sosial Dasar
Tuna Sosial
Khususnya DINAS DINAS DINAS DINAS DINAS
400.000. 800.000. 1.200.000. 1.600.000. 2.000.000.
4 Gelandanga 2020 151 140 11 APBD SOSIA 302 160 142 APBD SOSIA 453 358 95 APBD SOSIA 604 182 422 APBD SOSIA 755 302 453 APBD SOSIA
000 000 000 000 000
n dan L L L L L
Pengemis di
Luar Panti
Sosial
Perlindunga
n dan
jaminan
sosial pada
saat dan
setelah
DINAS DINAS DINAS DINAS DINAS
tanggap 300.000. 600.000. 900.000.00 1.200.000. 1.500.000.
5 2020 66 27 39 APBD SOSIA 132 26 106 APBD SOSIA 198 125 323 APBD SOSIA 264 79 185 APBD SOSIA 330 103 227 APBD SOSIA
darurat 000 000 0 000 000
L L L L L
bencana
bagi korban
bencana
daerah
kabupaten/k
ota
BAB VI

“Pada bab ini mengulas terkait strategi pelaksanaan monitoring dan evaluasi pada setap tahapan pelaksanaan penerapan SPM. Selanjutnya
diuraikan meknisme dan sistematika pelaporan hasil penerapan SPM”
TERIMA KASIH
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai