Anda di halaman 1dari 30

OPTIMALISASI

PROFESIONAL VALUE
DI ERA JKN
DR. Dr. Tb.RACHMAT SENTIKA Sp.A.,MARS

Workshop Peran Perawat Mendukung JKN


Hotel Ibis Jakarta Tamarin, 13 Desember 2018
RIWAYAT HIDUP
DR.Dr.Tb.Rachmat Sentika Sp.A.,MARS
Dokter Umum (82),Spesialis Anak(90) S3(2007)
MARS UI(97) Lemhanas (99)
Tempat, Tanggal Lahir : Sukabumi 9 Februari 1956
DOKTER SPESIALIS ANAK, HP 0811831838
ANGGOTA UKK TKPS PP.IDAI rsentika@yahoo.com
SURVEIOR AKREDITASI FKTP KEMKES, Jl.Mandar 7 ,DC7no7 sek 3a
TIM 1000 HPK,DR ANAK RS PREMIER BINTARO Bintaro jaya,
DEWAS RSPN HASAN SADIKIN ,IKA UNPAD, AMP BR 0376007 Tangerang Selatan Banten 15225

• Deputi Koordinasi Peningkatan kesehatan Kemenko PMK 2014-2016;


• Ketua Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) 2014-2016
• Staf Ahli Menko Kesra Bidang MDG’s Kemenko Kesra 2012-2014
• Tim ahli KPAI 2007 -2012
• Asisten Deputi Kebijakan ,Hak Anak Kemen PPPA 2000 -2002
• Deputi Kesejahteraan dan perlindungan Anak Kemen PPPA 2002-2006
• Anggota DPR 1992 – 1997 & 1997 – 1999,
• Dokter Anak di RSU Tangerang 1990 – 1992
• Pendidikan Dr Spesialis Anak FK Unpad /RSHS 1996 sd 1990
• Kepala Puskesmas Pagaden, Subang 1981 – 1985, PPDS 1986 – 1990,
Pengalaman Organisasi:
•Satuan Tugas Perlindungan Anak,PP.IDAI 2008-SEKARANG
•Ketua Bidang Kependudukan dan KIA/KB, PB IDI 2009 – 2014,
•Ketua Bidang Advokasi PKBI 2008 – 2014.
AGENDA

• Perkembangan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)


• Posisi dan Peran Perawat dalam Pelayanan Kesehatan
• Professional Value Perawat
• Optimalisasi Professional Value
• Usulan ke Depan
JKN
Arah Pengembangan Tenaga Kesehatan (2005-2024)

RPJMN I RPJMN II RPJMN III RPJMN IV


2005-2009 2010-2014 2015-2019 2020-2024

Upaya Kuratif VISI


MASYARAKAT
SEHAT YANG
MANDIRI DAN
BERKEADILAN

Pendukung/penunjang

Arah pengembangan tenaga kesehatan sejalan dengan arah pengembangan upaya kesehatan, dari tenaga
kuratif bergerak ke arah tenaga preventif, promotif sesuai kebutuhan
PETA STRATEGI PENCAPAIAN VISI 2019 KEMENTERIAN KESEHATAN
VISI PRESIDEN 2019 T2. MENINGKATNYA RESPONSIVENESS & PERLIN-
T1. MENINGKATNYA STATUS KESEHATAN
Terwujudnya Indonesia yang DUNGAN MASY THD RISIKO SOSIAL & FINANSIAL DI
MASYARAKAT BIDANG KESEHATAN
Berdaulat, Mandiri, dan
AKI, AKB, % BBLR, % RMH TANGGA PHBS, berkepribadian berdasarkan Peserta JKN, responsiveness
Gotong Royong

ARAH SASARAN STRATEGIS/PROGRAM


KERANGKA
KEBIJAKAN & REGULASI:

PROGRAM GENERIK & TEKNIS KEMENTERIAN


STRATEGI
(1) (2) (3) • Percepatan
NASIONAL Meningkatnya Kesehatan Meningkatnya Meningkatnya Akses
(RPJMN 2015- masyarakat Pengendalian Penyakit & Mutu Fasyankes Regulasi
2019) • Penyempur-
naan Sistem
(5) JKN
Meningkatnya Jumlah, Jenis,(4) Meningkatnya Kemandirian,
ARAH Kualitas, dan Pemerataan Tenaga Akses & Mutu Sediaan Farmasi KERANGKA
KEBIJAKAN PENDANAAN:
Kesehatan (Obat, Vaksin, Biosimilar) & Alkes
KEMENKES: • Peningkatan
•Penguatan Pendanaan
primary health Meningkatnya Dayaguna (7) Preventif &
(9)
care (UKP dan Meningkatnya (6) Kemitraan (DN & LN) Promotif
Meningkatnya • Peningkatan
UKM) Sinergitas Antar
Efektivitas Efektivitas
•Continum of K/L Pusat & (8)
Meningkatnya Integrasi Litbangkes Pembiayaan
Daerah
care thru life Perencanaan, Bimtek & Monev Kesehatan
cycle
KERANGKA
•Intervensi
(12) KELEMBAGAAN:
berbasis health Meningkatnya tata (10) Meningkatnya Kom-(11) Meningkatnya Sistem Peningkatan
risk kelola kepemerintahan petensi & Kinerja Informasi Kes. Efektivitas
yang baik dan bersih Aparatur Kemenkes Terintegrasi Organisasi

LINGKUNGAN STRATEGIS: GLOBAL, REGIONAL, NASIONAL


Pemerintah Telah Mencanangkan Peta Jalan
Menuju Jaminan Kesehatan Nasional Hingga Tahun 2019

2018
207,8 jt**

Hampir 80 % dari
penduduk
Indonesia

79,5%**
75,7%

*Laporan 1 Desember 2018


** laporan Tahun 2017
Manfaat Penjaminan Pelayanan Kesehatan
Fokus kepada Pelayanan Kesehatan Perorangan
Promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, termasuk obat dan alkes dan BMHP sesuai indikasi medis yang
diberikan secara berjenjang sesuai indikasi medis

PROMOTIF DAN PREVENTIF:


Pelayanan Primer 1. Penyuluhan kesehatan
perorangan
Profesi perawat
2. Skrining Kesehatan (DM, HT,
berada pada semua Medis Pelayanan Rujukan Ca Servix)
level pelayanan 3. Imunisasi Rutin (Dasar dan
kesehatan Tidak terikat lanjutan)
Pelayanan Ambulance 4. Keluarga Berencana
iuran

Akomodasi KURATIF DAN REHABILITATIF


Rawat Inap 1. Rawat Jalan
2. Rawat Inap
Non 3. Kebidanan
Medis 4. Persalinan
5. Pelayanan Gawat Darurat
Terikat
iuran Suplemen (Kacamata) Vaksin, Obat, Alokon  disediakan oleh
Pemerintah/instansi terkait
Metode Pembayaran dalam JKN

Fasilitas Kesehatan Primer Fasilitas Kesehatan


(Puskesmas, Dokter Praktek, Sekunder & Tersier (Klinik
Bidan Praktek, Klinik Pratama Utama, Balkes, Rumah
RS Pratama) Sakit)

Pembayaran Kapitasi Ina-CBG’s


Prospektif

Cara
pembayaran lain
PERAN PERAWAT UU No. 36 /
Permenkes 2009 tentang
64/2015 tentang Kesehatan UU No. 44 / 2009
Organisasi dan
tentang Rumah
Tata Kerja
Sakit
Kementerian
Kesehatan

UU No. 12/2012
PMK No. 46 /
tentang

Dasar
2013 tentang
Pendidikan
Registrasi Nakes
Tinggi

Perpres No.
72/2012 tentang
SKN
Hukum UU No. 23/2014
tentang
Pemerintah
Daerah

PP No. 38 /2007
tentang UU No. 36/2014
pembagian tentang Tenaga
urusan UU No.38/2014 Kesehatan
pemerintah tentang
Keperawatan
Pelayanan Keperawatan Sebagai Subsistem Pelayanan Kesehatan

• Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari sistem


pekayanan kesehatan secara keseluruhan

• Proporsi tenaga keperawatan (perawat dan bidan) merupakan proporsi


tenaga terbesar (48%) Dapat mempengaruhi kinerja rumah sakit
dan puskesmas/ sarana pelayanan kesehatan lainnya

10
• Peran perawat dalam UKP dan UKM
• Peran perawat di semua tatanan pelayanan
kesehatan di setiap level rujukan
• Bentuk pelayanan: bio-psiko-sosio-spiritual yang
komprehensif
• Sasaran klien: individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat
• Rentang: sehat-sakit mencakup seluruh proses kehidupan

11
Azas Praktik Keperawatan

Perikemanusiaan
Nilai ilmiah
Etika dan Profesionalitas
Manfaat
Keadilan
Perlindungan
Kesehatan dan
Keselamatan Klien
Tujuan Pengaturan Keperawatan

Meningkatkan mutu perawat

Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan

Memberikan pelindungan dan kepastian


hukum kepada perawat dan klien

Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat


PROFESSIONAL Ciri-Ciri Profesi

Mempelajari suatu bidang khusus

Melibatkan kegiatan intelektual


Membutuhkan persiapan profesional, bukan hanya
sekedar latihan
Membutuhkan latihan secara berkesinambungan
Mementingkan pelayanan masyarakat dibandingkan
kepentingan pribadi
Memiliki organisasi sesuai bidang tersebut

Menjanjikan karir yang permanen


Standar Profesi
UU 36/2014

• Standar Profesi adalah batasan kemampuan minimal berupa


pengetahuan, keterampilan, dan perilaku profesional yang harus
dikuasai dan dimiliki oleh seorang individu untuk dapat melakukan
kegiatan profesionalnya pada masyarakat secara mandiri yang dibuat
oleh organisasi profesi Pasal 1 angka (12)

• Setiap Tenaga Kesehatan dalam menjalankan praktik berkewajiban untuk


memenuhi Standar Profesi, Standar Pelayanan dan Standar Prosedur
Operasional Pasal 66 angka (1)

• Standar Profesi dan Standar Pelayanan Profesi untuk masing-masing


Jenis Tenaga Kesehatan ditetapkan oleh Organisasi Profesi bidang
Kesehatan dan disahkan oleh Menteri Pasal 66 angka (2)
OPTIMALISASI
1. Perlindungan hukum dalam bekerja
2. Budaya profesional, kejelasan peran profesi
3. Budaya pendidikan berkelanjutan
4. Formulasi skill mix competency sesuai kebutuhan masyarakat
(pemerintah)
5. Kondisi kerja sesuai standar keselamatan dan praktek/profesi
6. Jenjang karir dan system incentive
7. Kepuasan konsumen
8. Kepuasan kerja perawat
Kewenangan Pemerintah dan Pemerintah Daerah dalam Binwas
dan Peningkatan Mutu Nakes (ps 5 – 7 UU Nakes)

Membina, mengawasi, dan meningkatkan mutu


Tenaga Kesehatan melalui :

pelaksanaan kegiatan sertifikasi Kompetensi


Pusat dan pelaksanaan Registrasi Tenaga Kesehatan

Provinsi pembinaan dan pengawasan pelaksanaan


praktik Tenaga Kesehatan

Kab/Kota
pelaksanaan kegiatan perizinan Tenaga
Kesehatan
Standar
KKNI Kompetensi UU Dikti
Perpres No. 8/2012 UU no.12/2012

Peran/kualifikasi Jenjang/Dikjut

Profesi

Standar Standar
Pelayanan Pendidikan

Standar
Kurikulum Pendidikan
Kurikulum Pelatihan
Outline Regulasi Terkait Izin dan
Penyelenggaraan Praktik Nakes
 Ketentuan Umum
 Perizinan
 Kualifikasi Tenaga Kesehatan
 STR dan STR Sementara Tenaga Kesehatan
 SIP Tenaga Kesehatan

 Penyelenggaraan Praktik
 Kewenangan Tenaga Kesehatan
 Hak dan Kewajiban Tenaga Kesehatan

 Pembinaan dan Pengawasan


 Ketentuan Peralihan
Alur Penyusunan regulasi izin dan
penyelenggaraan praktik nakes

Standar Kompetensi Tenaga Kesehatan

Usulan Rancangan Regulasi Izin dan Penyelenggaraan


Praktik Nakes

Penyusunan Rancangan Regulasi Izin dan


Penyelenggaraan Praktik Nakes

Pembahasan dengan OP Terkait, Stakeholder dan


Lintas Sektor

Proses Pengesahan Regulasi Izin dan Penyelenggaraan Praktik


Nakes Menteri Kesehatan melalui Badan PPSDM Kesehatan
IZIN DAN PENYELENGGARAAN
PRAKTIK PROFESI

No Profesi Peraturan No Profesi Peraturan


Teknis Teknis
1 Dokter PMK 2052/2011 12 Teknisi Gigi PMK 54/2012
2 Perawat PMK 17/2013
13 Teknisi Kardiovaskuler PMK 30/2015
3 Bidan PMK 28/2017
4 Sanitasi Lingkungan PMK 32/2013 14 Penata Anestesi PMK 18/2016
5 Nutrisionis dan Dietisien PMK 26/2013
15 Terapis Gigi & Mulut PMK 20/2016
6 Elektromedis PMK 45/2015
16 Fisioterapis PMK 65/2015
7 Ahli Teknologi PMK 42/2015
Laboraturium Medik 17 Okupasi Terapis PMK 23/2013
8 Ortotik Prostetik PMK 22/2013
18 Terapis Wicara PMK 24/2013
9 Radiografer PMK 81/2013
19 Psikologi Klinis PMK 45 /2017
10 Refraksionis Optisien/ PMK 19/2013
Optometris 20 Akupunkturis Proses Verbal

11 Perekam Medis dan PMK 55/2013 21 Tradisional Ramuan Proses Verbal


Infokes
ALUR PEMBERIAN IZIN TENAGA KESEHATAN

Sertifikasi Proses pengakuan kompetensi atas prestasi lulusan yang sesuai


dengan keahlian dalam cabang ilmunya dan/atau memiliki prestasi di
luar program studinya

Registrasi Pencatatan resmi terhadap Tenaga Kesehatan yang telah memiliki


Sertifikat Kompetensi dan telah mempunyai kualifikasi tertentu
lainnya serta diakui secara hukum untuk menjalankan praktik
dan/atau pekerjaan keprofesiannya

Lisensi Bentuk pemberian kewenangan melakukan praktik/pekerjaan


profesi pada tempat tertentu dalam rangka memperoleh
penghasilan secara mandiri dari profesinya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
Pengaturan kewajiban Nakes dalam mengembangkan kompetensi untuk
melaksanakan kewenangan secara profesional

(Psl 21 UU 36/2014) (Psl 44 UU 36/2014) (Psl 46 UU 36/2014)

SERTIFIKASI REGISTRASI PERIZINAN


Nakes unt memiliki STR Setiap Nakes menjalankan Setiap Nakes menjalankan
disyaratkan memiliki ijazah praktik wajib memiliki STR praktik di bidang yankes
dan SERKOM wajib memiliki IZIN

Sertifikat Kompetensi  STR  bukti tertulis Nakes yg telah SIP  bukti tertulis yg
surat tanda pengakuan melakukan registrasi
diberikan oleh pemda
terhadap Kompetensi Registrasi pencatatan resmi thd
Nakes yg tlh memiliki Serkom/ kab/ kota kepada
Nakes unt dpt Nakes sebagai
Serprof dan tlh mempunyai kualifikasi
menjalankan praktik di ttt lain serta mempunyai pengakuan pemberian
seluruh Indonesia sth secara hukum unt menjalankan kewenangan untuk
lulus Uji Kompetensi praktik. menjalankan praktik

Permenristekdikti PERMENKES
12/2016 PERMENKES 46/2013
SETIAP OP
STR & SIP TENAGA KESEHATAN

• Setiap Nakes yg menjalankan • Setiap Nakes yg menjalankan praktik di


praktik wajib memiliki STR bidang yankes wajib memiliki SIP
• SIP diberikan oleh pemda
• STR diberikan oleh konsil kabupaten/kota atas rekomendasi
masing2 Nakes setelah pejabat kesehatan yg berwenang di
memenuhi persyaratan: kabupaten/kota tempat Nakes
menjalankan praktiknya
1. ijazah di bidang kesehatan;
2. Sertifikat Kompetensi /Sertifikat
Profesi;
3. SK sehat fisik dan mental;
4. surat pernyataan telah ucap
sumpah/janji profesi; dan
5. Pernyataan mematuhi &
melaksanakan etika profesi.
LANDASAN HUKUM REMUNERASI

1. Uu No 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian


2. PMK no. 1673/Menkes/Per/XII/2005 tentang Organisasi
dan Tata Kerja RSUP .Dr. Hasan Sadikin Bandung;
3. PMK No 73/PMK.05/2007 tentang Pedoman Penetapan
Remunerasi Bagi Pejabat Pengelola Dewan Pengawas,
dan Pegawai Badan Layanan Umum ;
4. PMK No 44/PMK.05/2009 tentang RBA serta Pelaksanaan
Anggaran Badan Layanan Umum
5. PMK No 625/Menkes/SK/V/2010 tentang Pedoman
Penyusunan Sistem Remunerasi Pegawai BLU RS di
Lingkungan Kementerian Kesehatan;
6. KMK No 376/KMK.05/2014 tentang Remunerasi DI RS
KOMPONEN REMUNERASI
Pay For Position (P1):
 merupakan harga jabatan
 besarannya bersifat tetap & dibayarkan rutin setiap bln
 Berupa gaji/ tunjangan tetap

Pay for Performance (P2):


 berkaitan dengan capaian target kinerja yang telah
dikontrakkinerjakan
 dibayarkan secara periodik sesuai kebijakan unit
kerja/organisasi.
 berupa insentif dan/atau bonus (bersifat variable)

Pay for People (P3):


 berkaitan dengan kondisi perorangan/individu
 Insidentil, berupa tunjangan lainnya
PENGALIHAN SUMBER DANA
REMUNERASI
P1 + P2 : BERASAL DARI :
1. TKRS
2. INSENTIF
3. MERIT SISTEM
4, JASA MEDIK DOKTER
5. INSENTIF DINAS MALAM PERAWAT
6. JASA FULL CARE PERAWAT
7. JASA TUNJANGAN KEPERAWATAN BEDAH
8. JASA KEFARMASIAN, ANALIS DSB
9. JASA ADMISION (KARCIS)
10. JASA PENGELOLA
P3 : BERASAL DARI :
1. DEWAS : (TKRS, INSENTIF, TRANSPORTASI, PURNA JABATAN)
2. PEGAWAI BERPRESTASI
3. PERUMAHAN DIREKSI
4. PURNA JABATAN DIREKSI
5. REPRESENTASI DIREKSI
6. KONTRIBUSI SOSIAL
7. GAJI NON PNS
8. GAJI PRA NON PNS
9. UANG MAKAN NON PNS
10.MERIT DOKTER SPESIALIS (ON SITE)
11.LEMBUR PEGAWAI
12.HONOR MOD
USULAN
1. Meningkatkan peran Organisasi Profesi sebagai mitra Kemenkes bersama Asosiasi Institusi
Pendidikan meningkatkan profesionalisme dan kompetensi agar mampu memberikan pelayanan
sesuai standar profesi dan kewenangan.
2. Menyusun sistem Pendidikan Formal dan Non formal atau Pendidikan berkelanjutan
Pemilik atau pengelola Fasyankes harus memfasilitiasi Perawat mengikuti Pendidikan
Berkelanjutan
Pendidikan Non formal dan berkelanjutan dapat diaksanakan oleh : Pemerintah, Pemda,
Organisasi Profesi atau lembaga lain yg terakreditasi sesuai dengan Per uu-an
3. Menyusun indikator kinerja profesi sebagai ukuran dalam menetapkan insentif profesi.
4. Kompensasi profesi meliputi: gaji pokok, tunjangan jabatan, tunjangan fungsional, tunjangan
prestasi yang dihitung berdasarkan kinerja. SESUAI PERMENKES TENTANG REMUNERASI YAITU
TERKAIT DENGAN ; 1. PERSONIL 2. POSISI (JABATAN STRUKTURAL/FUNGSIONAL ) DAN 3 TERKAIT
DENGAN KINERJA
Hatur Nuhun

DR.Dr.TB.RACHMAT SENTIKA Sp.A.,MARS


HP 0811831838/ rsentika@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai