Evaluasi Pelaporan

Penggunaan Obat Rasional (POR) dan

Pelaporan Pelayanan Kefarmasian
SEKSI KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT
TATA SAJI

DASAR HUKUM
PENDAHULUAN

PENGGUNAAN OBAT RASIONAL

STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI

PUSKESMAS
2
LAPORAN
EVALUSI DAN KESIMPULAN
 DASAR HUKUM
1. Undang-Undang No. 5 tahun 1997 tentang Psikotropika
2. Undang-Undang No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika
3. Undang-Undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
4. Undang-Undang No. 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
5. Peraturan Pemerintah No. 72 tahun 1998 tentang Pengamanan Sediaan Farmasi
6. Peraturan Pemerintah No. 51 tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2015 tentang Peredaran, Penyimpanan, Pemusnahan,
Pelaporan Narkotik, Psikotropika dan Prekursor Farmasi
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 14 Tahun 2015 Standar Kompetensi Manajerial Jabatan
Fungsional Apoteker
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 31 Tahun 2016 tentang Perubahan Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 889 Tahun 2011 Registrasi, Izin Praktek & Izin Kerja Tenaga Kefarmasian
11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di
Puskesmas
12. Peraturan Kepala BPOM Nomor 7 Tahun 2016 Tentang Pedoman Pengelolaan Obat-Obat Tertentu
(OOT)
 Tenaga farmasi PEMBANGUNAN INDONESIA SEHAT
tidak lagi hanya
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

berperan dalam
kuratif-
rehabilitatif tetapi
juga promotif- PARADIGMA SEHAT PENGUATAN YANKES JKN
preventif
• Pengarusutamaan PROGRAM
PROGRAM
kesehatan dalam Peningkatan Akses
Benefit
pembangunan Peningkatan Mutu
Sistem Pembiayaan :
• Promotif asuransi – Gotong royong
preventif sebagai Kendali mutu & biaya
pilar utama upaya Indikator Sasaran : PBI-non PBI
kesehatan • Jumlah kecamatan
• Pemberdayaan yang minimal
masyarakat Patient memiliki 1
Puskesmas Tanda
Safety terakreditasi kepesertaan KIS –
• Jumlah Kabupaten/ Kartu BPJS
Indikator
• Kota Sehat POR Kota yang minimal
• Kecamatan Sehat memiliki 1 RSUD
yang terakreditasi Indikator
• Desa Sehat Total Coverage
 Kebijakan Obat Nasional

Ketersediaan,
pemerataan & keterjangkauan obat,
termasuk obat esensial
Menjamin keamanan, khasiat dan mutu
obat yang beredar serta melindungi
masyarakat dari penggunaan yang salah
dan penyalahgunaan obat
Penggunaan Obat Yang Rasional
Ref: SK Menkes No. 189/Menkes/SK/III/2006
 RENCANA STRATEGIS 2015-2019
Program Peningkatan Pelayanan Kefarmasian

Meningkatnya pelayanan kefarmasian dan penggunaan obat

KELUARAN rasional di faskes

TARGET
INDIKATOR KINERJA
2015 2016 2017 2018 2019
Persentase (%) Puskesmas yang
Melaksanakan
Pelayanan Kefarmasian 40% 45 % 50% 55 % 60 %
Sesuai Standar

Persentase Kabupaten Kota yang

menerapkan POR 62 % 64% 30% 35% 40 %
di Puskesmas
6
PENGGUNAAN OBAT RASIONAL
DEFINISI POR Menurut WHO
pasien menerima obat yang tepat
untuk kebutuhan klinis,
Penggunaan
dalam dosis yang memenuhi
obat kebutuhan,
dikatakan
rasional, untuk jangka waktu yang cukup, dan
bila:
pada biaya yg terjangkau untuknya
(individu) dan komunitas/masyarakat
Prinsip POR
PENILAIAN KONDISI PASIEN
BIAYA
TERJANGKAU
DIAGNOSIS

MEDICATION SAFETY
INDIKASI PRACTICE

TEPAT JENIS OBAT DA KE

PA
SPA PA TUH
WA ESO
SIE AN
N
DOSIS, CARA & DURASI

INFORMASI 9
Prinsip POR
Berbasis bukti • evidence based
ilmiah terkini medicine (EBM)
• high benefit-risk
Tepat manfaat ratio
• high benefit-cost
Tepat biaya ratio
 ISU STRATEGIS

Belum optimalnya penggunaan obat secara rasional di fasyankes, misalnya

; polifarmasi, penggunaan AB irrasional, swamedikasi tidak tepat, dll

Gencarnya iklan dan pemasaran obat yang mempengaruhi peresepan obat

dan swamedikasi masyarakat

Masih tingginya penggunaan antibiotik secara tidak rasional oleh tenaga

kesehatan dan masyarakat

Masih kurangnya jumlah dan kompetensi tenaga farmasi, khususnya di

faskes dasar.
Tujuan program POR

Meningkatkan efektifitas dan efisiensi biaya pengobatan.

Mempermudah akses masyarakat utk memperoleh obat dgn

harga terjangkau.

Mencegah dampak penggunaan obat yg tidak tepat yg dapat

membahayakan pasien.

Meningkatkan kepercayaan masyarakat (pasien) terhadap mutu

pelayanan kesehatan.
Strategi Peningkatan POR
Strategi Peningkatan POR di Faskes (rujukan & primer)
• Regulasi/Kebijakan  DOEN, FORNAS, Pedoman Umum Pengg AB, dll
• Pelatihan (TOT)  Ditjen Yankes dan KPRA, Dinkes Provinsi dan Kab/Kota
• FGD  Nakes (Dokter, Apoteker, Bidan, AA, Perawat & Nakes lain), LP/LS
• Intervensi integrasi POR dlm kurikulum pendidikan dan akreditasi Faskes

Strategi Peningkatan POR pada Masyarakat

• Edukasi dan pemberdayaan masyarakat terkait POR
• Kerjasama lintas program dan lintas sektor (Promkes, Kemendagri/PMD,
Kemendiknas, Kemenkoinfo, Kemenko PMK, Kemenristekdikti, dll)
• Kampanye publik dan penyebaran informasi pada masyarakat & Nakes

Pemantauan dan Evaluasi POR

• Pemantuan berkala (indikator kinerja POR), survei berkala  PERESEPAN AB
• Kerjasama lintas program dan lintas sektor (misal litbangkes, akademis)
Indikator Penggunaan
Obat Rasional (POR)
Indikator Kinerja POR Nasional
• Batas toleransi 20 % • Batas
toleransi 8 %
INDIKATOR POR % AB pd
% AB ISPA
Diare
DI PUSKESMAS Non
Non
Pneumoni
SEBAGAI Spesifik
INDIKATOR Rerata
jumlah % Injeksi
KINERJA POR item pada
NASIONAL obat/ Myalgia
resep
• Batas toleransi • Batas
2,6 item toleransi 1 %
15
Pengumpulan Data Peresepan

• Dasar pemilihan ketiga diagnosis :

a) Termasuk 10 penyakit terbanyak
b) Diagnosis dapat ditegakkan oleh petugas tanpa
memerlukan pemeriksaan penunjang
c) Pedoman terapi untuk ketiga diagnosis jelas
d) Tidak memerlukan antibiotika/injeksi
e) Selama ini ketiganya dianggap potensial untuk
diterapi secara tidak rasional
JUKNIS PERESEPAN POR
 CARA PENGUMPULAN DATA
1. Dilakukan setiap hari oleh petugas Puskesmas/Pustu
2. Sampel pasien diambil dari resep/register harian, 1 pasien/hari untuk setiap
diagnosis  min 25 pasien dari tiap diagnosis per bulan
3. Apabila hari tersebut tidak ada pasien dengan diagnosis tsb diisi dengan pasien hari
berikutnya dst.
4. Bila pasien dengan diagnosis tsb lebih dari 1, diambil pasien dengan urutan
pertama.
5. Obat racikan dituliskan rincian obatnya.
6. Jenis obat termasuk obat luar, obat minum dan injeksi.
7. Injeksi tidak termasuk imunisasi
 Diagnosa
Tunggal

% Penggunaan
ISPA Non
AB pada ISPA
Pneumoni
Non Pneumoni

1 pasien
Registra per Hari % Penggunaan
Diare Non Data
si Spesifik
AB pada Diare Laporan Data
Non Spesifik Nasional
Harian 25 pasien
per bulan
Puskesmas Puskesmas
Kab/Kota Kab/Kota
% Penggunaan
Provinsi Provinsi
Myalgia Injeksi pada
Myalgia
CARA PENGISIAAN
FORMULIR
PEMANTAUAN DAN
EVALUASI
 FORM-1
FORMULIR PELAPORAN INDIKATOR PERESEPAN ISPA NON PNEUMONIA

Puskesmas : …………………………………………………………..
Kabupaten : ………………………………………………………….. Bulan : …………………………
Provinsi : ………………………………………………………….. Tahun : …………………………

Jumlah Item Antibiotik Lama Pemakaian Sesuai Pedoman

Tgl No. Nama Umur Nama Obat Dosis Obat
Obat Ya/Tidak (hari) Ya/Tidak
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) ( 10 )
a.
b.
1
c.
d.
a.
b.
2
c.
d.
a.
b.
3
c.
d.
a.
b.
4
c.
d.
a.
b.
dst
c.
d.
Total Item Obat A B
Rerata Item Obat/
N= A/ N
Lembar Resep
Persentase AB B / N x 100 %
INDIKATOR PERESEPAN ISPA NON PNEUMONIA

Jumlah Pasien
% Penggunaan
AB
Yang Mendapatkan Rerata Item  Item Obat
pada ISPA Non
= ----------------------
AB Obat = ----------------------
Pneumonia Jumlah Lembar Jumlah Lembar
Resep Resep

% AB = B / N x 100 % R=A/N
 FORM-2
FORMULIR PELAPORAN INDIKATOR PERESEPAN DIARE NON SPESIFIK

Puskesmas : …………………………………………………………..
Kabupaten : ………………………………………………………….. Bulan : …………………………
Propinsi : ………………………………………………………….. Tahun : …………………………

Jumlah Antibiotik Lama Pemakaian Sesuai Pedoman

Tgl No. Nama Umur Nama Obat Dosis
Item Obat Ya/Tidak (hari) Ya/Tidak
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (8) (9) ( 10 ) ( 11 )
a.
b.
1
c.
d.
a.
b.
2
c.
d.
a.
b.
3
c.
d.
a.
b.
4
c.
d.
a.
b.
dst
c.
d.
Total Item Obat A B
Rerata Item Obat/
N= A/ N
Lembar Resep
Persentase AB B / N x 100 %
INDIKATOR PERESEPAN DIARE NON SPESIFIK

Jumlah Pasien
%  Item Obat
Yang Mendapatkan Rerata Item
Penggunaan = ---------------------- = ----------------------
AB Obat
AB Jumlah Lembar Jumlah Lembar
pada Diare Resep Resep
Non Spesifik

% AB = B / N x 100 % R=A/N
 FORM-3
FORMULIR PELAPORAN INDIKATOR PERESEPAN MYALGIA

Puskesmas : …………………………………………………………..
Kabupaten : ………………………………………………………….. Bulan : …………………………
Propinsi : ………………………………………………………….. Tahun : …………………………

Lama
Jumlah Item Injeksi Sesuai Pedoman
Tgl No. Nama Umur Nama Obat Dosis Pemakaian
Obat Ya/Tidak Ya/Tidak
(hari)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (8) ( 9) ( 10 ) ( 11 )
a.
b.
1
c.
d.
a.
b.
2
c.
d.
a.
b.
3
c.
d.
a.
b.
4
c.
d.
a.
b.
dst
c.
d.
Total Item Obat A B
N= Rerata A/ N
Persentase Injeksi B / N x 100 %
INDIKATOR PERESEPAN MYALGIA

Jumlah Pasien
Yang Mendapatkan
%  Item Obat
Penggunaan
Injeksi Rerata Item
= ---------------------- Obat = ----------------------
Ijeksi Pada Jumlah Lembar Jumlah Lembar
Myalgia Resep Resep

% AB = B / N x 100 % R=A/N
 REKAPITULASI DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA
Kabupaten :
Periode Bulan : ………………………………..
Provinsi :
Tahun : ………………………………..
No PKM Data Umum Puskesmas % Penggunaan Antibiotik pada ISPA non % Penggunaan Antibiotik pada % Penggunaan injeksi pada Rerata Item / lembar Resep Capaian Capaian POR
pneumonia Diare non spesifik Myalgia POR ≥ 60% atau
Jenis Jumlah Jumlah Jumlah Bulan Bulan Bulan ….*) Rata- Bulan Bulan Bulan Rata- Bulan Bulan Bulan Rata- Bulan Bulan Bulan Rata- tidak
Puskesmas Apoteker AA Dokter ….*) ….*) Rata ….*) ….*) ….*) Rata ….*) ….*) ….*) rata ….*) ….*) ….*) Rata

(1 (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24)
)
1                                              
2                                              
3                                              

4                                              
5                                              
  Keterangan
  :                                            
                                               
*) Berdasarkan data pada laporan bulanan puskesmas yang dikirim ke Dinkes Kab/Kota, laporan puskesmas terlampir
ds                                              
**) Jumlah Puskemas dengan capaian POR minimal 60% adalah ......dari.....total Puskesmas di Kabuapten/Kota.
t

............, .................. 20 ....

Petugas, Mengetahui Pejabat/Penanggungjawab Farmasi
................................. .........................................................
Keterangan :
A : Persentase Penggunaan Antibiotik pada ISPA Non-Pneumonia di Kab/Kota
B :Persentase Penggunaan Antibiotik pada Diare Non-Spesifik di Kab/Kota
C :Persentase Penggunaan Injeksi pada Myalgia di Kab/Kota
D :Rerata Item Obat per lembar resep di Kab/Kota
 Capaian Kinerja POR

Rumus Perhitungan
Kinerja Indikator POR

Keterangan :
(a) Persentase Penggunaan antibiotik pada ISPA non pneumonia (angka riil)
(b) Persentase Penggunaan antibiotik pada Diare non Spesifik (angka riil)
(c) Persentase Penggunaan injeksi pada Myalgia (angka riil)
(d) Rerata item obat per lembar resep X 100 %
4
Batasan
STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN
 PELAYANAN KEFARMASIAN DALAM
PELAYANAN KESEHATAN

Setiap tenaga kesehatan

perlu kompetensi yang
memadai

Dalam melaksanakan
Kolaborasi antar pelayanan diperlukan
Nakes Standar Pelayanan

Health Care
 PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS

Puskesmas memiliki
KONDISI SAAT INI KONDISI YANG DIHARAPKAN
Apoteker
• Belum semua yang:
puskesmas memiliki Profesional dan
Apoteker melaksanakan
• Apoteker belum pelayanan kefarmasian
sesuai standard
melakukan pelayanan Melaksanakan CPD
secara langsung dan (Continuing Proffesional
optimal Development)
• Penerapan SOP dan Program pendidikan
Standar Yanfar belum profesi membekali calon
optimal apoteker sesuai 34
 TANGGUNGJAWAB
PELAYANAN KEFARMASIAN
1. Profesi FARMASIS
2. Pemerintah
a. Kementerian Kesehatan
b. Pemda Provinsi
Dinas Kesehatan Provinsi
c. Pemda Kab/ Kota
Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota
d. Fasilitas kesehatan
3. Organisasi Profesi
4. Masyarakat
TUJUAN PELAYANAN KEFARMASIAN

Menyediakan dan memberikan sediaan

farmasi dan alat kesehatan
+ informasi terkait

agar masyarakat mendapatkan

manfaat yang terbaik
 PENGENDALIAN MUTU

Monitoring
PENGENDALIAN
MUTU
Evaluasi

Keselamatan
Mencegah
TUJUAN Mencegah terjadinya
pasien/PATIENT
SAFETY
terjadinya masalah kesalahan 37
terkait obat pengobatan
 Definisi

Pelayanan Kefarmasian adalah

Pelayanan langsung dan bertanggung
jawab kepada pasien yang berkaitan Standar Pelayanan
Kefarmasian
dengan sediaan farmasi dengan maksud adalah Tolak ukur
mencapai hasil yang pasti untuk yang digunakan
sebagai pedoman
meningkatkan mutu kehidupan pasien.
PP Nomor 51 Tahun 2009 bagi tenaga
kefarmasian
dalam
penyelenggaraan
Pekerjaan kefarmasian harus dilakukan pelayanan
kefarmasian
oleh tenaga kesehatan yg mempunyai
keahlian dan kewenangan untuk itu.
UU Nomor 36 Tahun 2009
 PRAKTIK KEFARMASIAN

Kemkes,
Kemkes, Apoteker Dinkes,
Tenaga Teknis KFN, IAI, PAFI
Dinkes, TENAGA
GPFI Kefarmasian
KEFARMASIAN

Industri
PBF FASILITAS
Apotik KEFARMASIAN KOMODITAS Obat dan
Toko obat
Bahan Obat
Instalasi Farmasi Kemkes,
Instalasi Sediaan Dinkes,
Farmasi BPOM
Permenkes Nomor 72 Tahun 2016 Permenkes Nomor 73 Tahun 2016

Standar Standar
Pelayanan Pelayanan
Kefarmasian di Kefarmasian di
RUMAH SAKIT APOTEK

Permenkes Nomor 74 Tahun 2016

Standar
Pelayanan
Kefarmasian di
PUSKESMAS
RUANG LINGKUP PELAYANAN 
KEFARMASIAN

1 SUMBER DAYA
KEFARMASIAN 2 PENGELOLAAN SEDIAAN
FARMASI

3 PELAYANAN FARMASI
KLINIK 4 EVALUASI MUTU

5 PEMBINAAN DAN
PENGAWASAN
 PERAB APOTEKER DIDALAM PELAYANAN KEFARMASIAN

PRODUCT PATIENT
ORIENTED ORIENTED
Perubahan pada sistem pelayanan kesehatan dalam era JKN
memerlukan pergeseran paradigma apoteker untuk meningkatkan
kompetensi di bidangnya masing-masing ( Produnct Oriented – Patient
Oriented)
 PERMENKES 74 TAHUN 2016
TENTANG STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS

PELAYANAN
KEFARMASIAN

PENGELOLAAN
PELAYANAN
SEDIAAN FARMASI
FARMASI KLINIK
DAN BMHP
* SEDIAAN FARMASI ADALAH OBAT, BAHAN OBAT, OBAT TRADISIONAL DAN KOSMETIKA
 PERMENKES NO.74 TAHUN 2016

STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN

Pengelolaan obat dan BMHP Pelayanan Farmasi Klinik

• Perencanaan kebutuhan • Pengkajian resep, penyerahan

• Permintaan obat, dan pemberian
• Penerimaan informasi obat
• Penyimpanan • Pelayanan Informasi Obat
• Pendistribusian (PIO)
• Konseling
• Pengendalian
• Ronde/visite pasien (khusus
• Pencatatan, pelaporan, dan
pengarsipan Puskesmas Rawat Inap)
• Pemantauan dan evaluasi • Homecare
pengelolaan • Pemantauan dan pelaporan
ESO
• Pemantauan Terapi Obat
• Evaluasi Penggunaan Obat

PELAYANAN KESEHATAN YANG BERMUTU DAN KOMREHENSIF

 Tidak ada

PUSKESMAS APOTEKER

Dapat melakukan
PELAYANAN KEFARMASIAN secara TERBATAS

1. Pengelolaan Obat dan BMHP

Dilakukan oleh: 2. Pelayanan resep berupa:
- TTK Peracikan obat, penyerahan obat,
- Tenaga Kesehatan pemberian informasi obat
lain
45
PELAYANAN KEFARMASIAN SECARA TERBATAS
( PERMENKES NO. 74 TAHUN 2017)

Puskesmas
Dilaksanakan di bawah
yang belum mempunyai
pembinaan dan
Apoteker, harus
pengawasan Apoteker
menyesuaikan dalam
yang ditunjuk oleh Kepala
jangka waktu paling
Dinas Kesehatan
lama 3 tahun
Kab/Kota

46
PENCATATAN DAN 
PELAPORAN 
YANFAR
 Pengelolaan
Obat dan
BMHP

PELAYANAN DOKUMENTASI/
KEFARMASIAN PENCATATAN

Pelayanan
Farmasi
Klinik
DOKUMENTASI

– SOP
– NON KLINIK
– Perencanaan
– Pengadaan
– Penyerahan
– Narkotika, psikotropika , dll.

– FARMASI KLINIK
– Pemberian Informasi Obat
– Konseling Obat
– Visite
– PTO, dll.
 MANFAAT PENCATATAN

1. Memberikan bukti dan kepastian hukum bagi

tenaga kefarmasian dan pasien
2. Dapat digunakan sebagai pedoman untuk
pelaksanaan pelayanan kefarmasian bagi tenaga
kefarmasian dengan standar kualitas yang sama
3. Data yang terdapat dalam dokumen dapat
digunakan untuk penelitian/survey
4. Mengetahui riwayat penyakit pasien
 LEMBAR PENCATAN PEMBERIAN INFORMASI OBAT

Fasilitas Pelayanan Kesehatan : ………………

Hari/Tgl :…………........

INFORMASI YANG
DIBERIKAN
Paraf
DIAG PENU KO EF INF Paraf Pemb
NAMA UMU PE
NO POLI NOS NJAN NA CA NT ST EK INT OR LAI Pasie eri
PASIEN R SE NYI IN
A G MA DO RA RA ABI SA ER MA N- n Infor
DIA MP DIK masi
OB SIS PA IN LIT MP AK SI LAI
AN AN ASI
AT KAI DIK AS IN SI HE N
AN
ASI G T
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Dst..
(NAMA FASKES)
Contoh Format SPO 1

Nama STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Halaman 1 dari 1

Sarana Pelayanan ………………………………………………… No…………
.................................. Tanggal berlaku
…………

1. TUJUAN
…………………………………………………………………………………………………………………………………………..
2. PENANGGUNG JAWAB
…………………………………………………………………………………………………………………………………………..
3. PROSEDUR
3.1. ………………………………………………………………………………………………………………………………….
3.2. ………………………………………………………………………………………………………………………………….
3.3. ………………………………………………………………………………………………………………………………….
3.4. ………………………………………………………………………………………………………………………………….

Dilaksanakan oleh Diperiksa Oleh Disetujui Oleh

Apoteker Penanggung
Nama Lengkap Apoteker / Tenaga Teknis Kefarmasian
Jawab
CONTOH SOP

5
4
 ALUR PELAPORAN

DINKES DINKES
FASYANKES
KAB/KOTA PROVINSI

PUSAT
(Dit. Pelayanan Kefarmasian)
EVALUASI PELAPORAN TAHUN 2018
PELAPORAN POR JAWA BARAT
 Hasil Pemantauan Indikator Peresepan di Puskesmas
% Indikator Penggunaan Obat Rasional
Per Provinsi
120.00

99.13
100.00 95.21 94.71
Target Capaian
64,00% 84.32
80.98 82.50
80.00 78.10
74.84
72.20 71.14 70.92
69.98 69.91
66.50 67.35 66.77 65.76
64.53 63.83
60.00

46.22
39.17 39.00
40.00

20.00

0.00
UT R AU U BI LU L L EN R A LI B R EL M A O A U UT
BA RI IA SE BE BA RT BA NT BA LS TI AR AL EN
G
TR UK
UM R M
GK
U
UM
A NT A A L L T T L
AL AL
S UM P . JA S B
BA
J K KA KA KA L N LT U M
S
KE N JA KA RO SU
S M
BE I
DK GO
 KEPATUHAN PELAPORAN POR TAHUN 2018 FR
Kepatuhan Kab/Kota Dalam Pelaporan POR 2018

25 14

23
20
TW I TW II TW III TW IV

Add a footer 71
 % Pe nggunaan Anti bioti k pada
ISPA non-Pne um onia

2 0 .5 9

1 4 .0 2

5 5 .7 4

1 3 .7 5

3 0 .4 3

4 8 .6 5

5 1 .2 3

3 .2 4

2 7 .0 0

1 1 .7 9

3 3 .5 0

2 4 .9 6

5 5 .0 0

1 6 .6 5
Kab/Kota
PNEUMONIA

2 1 .2 6

3 7 .2 1

2 6 .4 8

5 4 .3 8

4 .2 5

1 9 .7 5

1 1 .2 2
PERSENTASE PENGGUNAAN
ANTIBIOTIK PADA ISPA NON-

2 4 .9 0

3 1 .0 5
% Penggunaan Antibiotik pada ISPA non-Pneumonia batas toleransi 20 %

1 3 .4 8

1 .0 5

3 1 .0 1

2 1 .4 5
PERSENTASE PENGGUNAAN ANTIBIOTIK
PADA DIARE NON SPESIFIK
% Penggunaan Antibitik pada Diare non spesifik Batas toleransi 8 %

53.13

45.42

45.33
% PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA DIARE NON SPESIFIK

42.91

40.00
38.22

37.80
31.98
31.75

27.39

26.68
22.64
21.99
19.65

18.85
17.51
14.20

14.00
12.83

11.97

11.97
10.25

8.96
6.45

6.12
4.40

1.95
r i r g t a s n g a g u n a g i t n r i g n si k i a r
ogo
b um a nj u dun a ru l ay a mi nga ban ngk da n ay ebo ka rt wa n eka s Ba ra a ra ogo
bum dun ebo eka epo ma h a l ay nja
B G a Ci i le m ir B ir a
B. ka Ci Ba
n
B. m n .S
u
ja
e ra .C rw
a ra
B.
B g nd K. a n
uk . Ba K. C K.
B
K.
D
.C
i m B
. Su B. . s ik B. . Ku B a Sum I nd B u . Ka dun nga . S K s ik K.
B Ta B M B. P B e K Ta
B
B. B. B. B. Ba
n
.P
K
K.
B . B

KAB/KOTA
PERSENTASE PENGGUNAAN INJEKSI PADA MYALGIA
% Penggunaan Injeksi pada Myalgia batas toleransi 1 %

17.67
% PENGGUNAAN INJEKSI PADA MYALGIA

6.49

5.66
4.05
2.66

2.33
2.18
1.50

1.24
0.79
0.71

0.67

0.53
0.47

0.36

0.30
0.14

0.03
0.00
r i t i t i
m nj ur ung a ru l aya mi s ga n bon gka a ng ayu ng rta n r i ng on si a r

0.00

0.00

0.00

0.00
0.00

0.00

0.00

0.00
ogo u n a a a ng ka s a ra
a ra o go um u b ka p ok a h l ay nj a
B a b i a n d G a i a i n i re l e ed m u b k w Be B d B b n d re e e i m a a
b. uk b. C . Ba b. km .C un b. C a j a Sum dra b. S
a a g n
rw Kar a b. dun nga Kota Suk a Ba ta C ota
a i B D
ta ota
C km ta B
Ka b. S a b Ka Tas i Ka b b. K a M . I n Ka P u . K n a a t o K Ko K Ta si
Ko
K Ka K a b a b. b ot Ko
Ka a b. Ka a b. K a b. Ka . Ba b. P K
K
o ta
K K K
K
Ka
b Ka K

kAB/KOTA
 RERATA ITEM OBAT/LEMBAR RESEP FR

Rerata Item / lembar Resep BATAS TOLERANSI 2,6 ITEM

90.00

77.31
80.00
70.00
60.00

40.69
50.00
40.00

24.69
20.95
30.00
20.00 18.63

3.90
3.48

3.12

3.13

2.94
2.90
2.80

2.84

2.80
2.49

2.37
10.00
2.30

2.18
1.98

1.50
1.48
1.20

1.19

0.77
0.69

0.52
0.00
i
or um jur ng rut laya mis gan bon gka ng ayu ang arta ang kasi arat ran gor umi ung bon kasi pok ahi laya jar
0.00

g n n
Bo kab Cia ndu Ga ma Cia nin ire alen eda ram Sub ak raw Be g B nda a Bo kab and ire Be De Cim ma Ba
b a b k u C j w b n a t C a a k a
Ka b Su Kab b B Ka Tasi Kab b K ab Ma Sum I nd Kab Pur b Ka Ka du ang Ko a Su ta B ota Kot Kot Kota asi Kot
Ka K n t T
Ka Ka b b b ab b Ka Ba ab P Ko K
o K ta
Ka Ka Ka K Ka b K Ko
Ka

Add a footer 75
 % Capaian POR

Ka

100
120
140
160
180

20
40
60
80

0
b .B
Ka og
b .S or

86.45
uk
ab
Ka um

45.5
b. i
Ci
Ka an
ju
b. r

66.63
Ba
nd
un
g

95.33
Ka
Ka b.
b. G ar
Ta ut

66.77
si
km
al
ay
Ka a

44.73
b.
Ci
Ka am
b. is
71.34
Ku
ni
ng
Ka an
63.86

b.
Ka Su
b. ba
M ng
34.5

aj
al
Ka en
b. gk
Su a
Ka m
ed
b. an
In g
75.89 75.81

dr
am
Ka ay
b. u
127.81

Ka C i re
b. bo
Pu n
73.61

rw
Ka a ka
b. rta
Ka
Kab/Kota
121.64

ra
wa
K ng
54.5

Ka ab
b. .B
Ba ek
nd as
i
79.51

Ka un
b. gB
Pa ar
ng at
154.45

an
da
ra
Ko n
126.09

ta
Ko Bo
ta go
r
92.18

Su
ka
Ko b um
89

ta i
Ba
nd
Ko un
ta g
133.58

Ci
re
bo
Ko n
67.5

ta
Be
ka
Ko si
84.28

ta
De
po
Ko k
% Capaian POR Provinsi Jawa Barat pada Tahun 2018 nilai rerata capaian POR 60 %

92.63

ta
Ko Ci
ta m
Ta ah
i
72.66

si
km
al
Ko ay
ta a
Ba
nj
ar
54.03 56.12
CAPAIAN POR 27 KABUPATEN KOTA
 JUMLAH PUSKESMAS DENGAN CAPAIAN POR MINIMAL 60 %
120

101
100

80
72

62
60
53
49
41
40 37 35
30 30 32 30
22 24 22
19 20
20
14 14 13 13
8 9
5 4
0
r i ur u si at r i si k i ar
go um nj
g ru
t ya is
ga
n
bo
n
gk
a g
ay an
g
ar
ta
an
g
ar an go um un
g
bo
n
po ah ya nj
o b ia dun a ala i am
i n re n d an m b k w eka B dar o b d re eka e i m ala a
B ka B
b C n G m C un Ci ja
le e
dr
a Su rw
a
ar
a B ng
n
ta uk
a
Ba
n Ci B D C m B
Ka Su Kab Ba Kab
s ik ab K a b a um
I n ab u K ab
du n ga o S a t a ot a o ta
o t a s ik o ta
b Ta b P K t
b
Ka
K
Ka
K M S
ab K ab K
an Pa ot
a
Ko Ko K K K Ta K
Ka ab
K ab
K ab
K Kab K B b K t a
K b Ka Ko
Ka
 Click icon to add picture

LAPORAN POR KAB. INDRAMAYU

Click icon to add picture
 PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA ISPA NON-
PNEUMONIA DI KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2018

Penggunaan Antibiotik Pada ISPA Non Pneumonia

25

20

15
% Penggunaan Antibiotik

10

0
N N N UA AS I S GI RA ET G H N N AR I S G I T AT R N EL ER U YA N LA N G YA EA ER G DI N OL N H YA G EG G RA BI G I SI U A YA RI
JATA ADA NGA OD NG BUG NTI MA MP DUN NCU ETA ETA ANT EUL RAN SAW NYU HAU NGA MP ND UNG MA NGU I CA ETA KEN KRO LEL EN RAN ADA EKA ATR BO NDO UL DAN LI Y AN UK TAM I YAN TER TUG DAN AKA ASA
AN BAB ALO NG BO CA CE I DE I KE I PA N W S W G URG TI BA JATI NTI ANG PLO NGA BU W TASE I NA ERT N W ANG HB SA G AS P LUM PO DAM SI N S MI W S M K N D
TU WA WI
B BA C C C TE BU A JA JU D A A AN NG ER W K RA R LO LO AR P P SI U TE
H N K AR K U K TA JA K M AG
UN GA KA
DR
K DO ED
E K K ER KIA SUK
K

UPT Puskesmas
PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA DIARE NON SPESIFIK
DI KABUPATEN INDRAMAYU PADA TAHUN 2018
9

5
% Penggunaan Antibiotik

0
N N N UA AS I S GI RA ET G H N N AR I S G I T AT R N EL ER U YA N LA N G YA EA ER G DI N OL N H YA G EG G RA BI G I SI U A YA RI
JATA ADA NGA OD NG BUG NTI MA MP DUN NCU ETA ETA ANT EUL RAN SAW NYU HAU NGA MP ND UNG MA NGU I CA ETA KEN KRO LEL EN RAN ADA EKA ATR BO NDO UL DAN LI Y AN UK TAM I YAN TER TUG DAN AKA ASA
AN BAB ALO NG BO CA CE I DE I KE I PA N W S W G URG TI BA JATI NTI ANG PLO NGA BU W TASE I NA ERT N W ANG HB OSA RG PAS P LUM PO DAM SI N S MI W S M K N D
TU WA WI
B B A C C C TE BU A JA JU D A A AN NG ER W K RA R LO L A P SI U TE
H N K AR K U K TA JA K M AG
UN GA KA K DO ED
DR E K K ER KIA SUK
K

UPT Puskesmas
 PENGGUNAAN INJEKSI PADA
MYALGIA DI KABUPATEN
1.2
INDRAMAYU PADA TAHUN 2018
1

0.8
% Penggunaan Injeksi

0.6

0.4

0.2

0
N N N UA AS I S GI RA ET G H N N AR I S G I T AT R N EL ER U YA N LA N G YA EA ER G DI N OL N H YA G EG G RA BI G I SI U A YA RI
JATA ADA NGA OD NG BUG NTI MA MP DUN NCU ETA ETA ANT EUL RAN SAW NYU HAU NGA MP ND UNG MA NGU I CA ETA KEN KRO LEL EN RAN ADA EKA ATR BO NDO UL DAN LI Y AN UK TAM I YAN TER TUG DAN AKA ASA
AN BAB ALO NG BO B A G S P UM O AM I N S I W S
CA CE I DE I KE I PA N W S W G URG TI BA JATI NTI ANG PLO NGA BU W TASE I NA ERT N W ANG OH LOS AR PA L P ID S M EM
K N D
TU WA WI
B BA C C C TE BU A
H J A U D A A N
J N K R KA UN KE AWG R K A R L P S U T
UN GA AR K M
KA
G
R KA KA DO ED ERT I AJ U
D KE K K K S

UPT Puskesmas
 RERATA ITEM / LEMBAR RESEP DI
KABUPATEN TASIKMALAYA PADA
3
TAHUN 2018
2.5

2
Rerata Jumlah Item Obat

1.5

0.5

UPT Puskesmas
 CAPAIAN POR (%) DI KABUPATEN INDRAMAYU
TAHUN 2018
70

60

50

40
% Capaian POR

30

20

10

0
N N N UA AS I S GI RA ET G H N N AR I S G I T AT R N EL ER U YA N LA N G YA EA ER G DI N OL N H YA G EG G RA BI G I SI U A YA RI
JATA ADA NGA OD NG BUG NTI MA MP DUN NCU ETA ETA ANT EUL RAN SAW NYU HAU NGA MP ND UNG MA NGU I CA ETA KEN KRO LEL EN RAN ADA EKA ATR BO NDO UL DAN LI Y AN UK TAM I YAN TER TUG DAN AKA ASA
AN BAB ALO NG BO CA CE I DE I KE I PA N W S W G URG TI BA JATI NTI ANG PLO NGA BU W TASE I NA ERT N W ANG HB OSA RG PAS P LUM PO DAM SI N S MI W S M K N D
TU WA WI
B BA C C C TE BU A JA J N
U ND KA RA A N ER W G K RA R LO L A P SI U TE
H JA K M G
UN GA KA
K
KA DO EDU K ERT
A A
DR E K K K IA SUK
K

UPT Puskesmas
KEPATUHAN PELAPORAN POR DI
KAB INDRAMAYU
Kab. Indramayu

10.20%

lapor tidak lapor

89.80%
 Click icon to add picture

LAPORAN PELAYANAN KEFARMASIAN

Click icon to add picture
KEPATUHAN PELAPORAN PELAYANAN
KEFARMASIAN JAWA BARAT
JUMLAH RESEP BERDASARKAN KUNJUNGAN TAHUN 2018
TOTAL JUMLAH RESEP Tahun 2018
1600000

14000001469925
1419306
1408925
1383083.92
1311741
1200000
1220593
1214793
1119681
1000000
990510

800000 839525
798048771846

600000 648983
611617
564605
400000 465783436595
362301342755339894
299508
200000 259410
209256
161933138774
88611
0 56856
T I I I I I
G U G R N AT R U K
AS AS
R N G G M KA
AH RT
A IS N
AY
A N M R G
AY
A
U
N R U
N JU BO
A R G
O AY PO K K G
O G
A
AN A N
B U G M A IA M R
A
L BO
BU
N
JA A N
L
A N E E B I
D
.G
D IA IR B BO AM D .B
E BE BO IN ED KA LE
N C AK C A A E
KA BA AW A
AN B AN . C C G B. R TA B T A A U
N M . SU U A TA W B. N
D
IKM C
IR
U A R IKM
B B . N A D T U S J A A S A
B. KA TA
B B U K .I
N KO KA KO KO B.
K S B A KO
R K G AS TA . T K S
KA KA D B. KA TA M .P
U N .T O AB KO B. TA
KA KO N B A A O . B P A B K K A A
A KA K K K B
KA
.
KA
K T
B.B KA AB KO
K
KA

TOTAL Jumlah Lembar Resep

 JUMLAH PASIEN YG DIKONSELING THN 2018
TOTAL JUMLAH PASIEN YANG DIBERI KONSELING Tahun 2018
30000

28480

25000

20000

15000
13851
11784
10000
9550 9968
8078
6840
5000 6244
4351
3473
2293 2843
1886 0 0 2052
0 1293 1448
429 17 208
I I 2 365 I 20I 5A 207 I 476
T AT K
N
G U N
G
JU
R
O
N
O
R YU O AS AS O
R AN N
G
N
G M KA AH RT
IS AN AY
A
O
N M
JA
R G YA
U A R U N E B A R G M
A
EP K K G G A BA B U
N
G IM A IA M
AR L E B BU
N AN LA
D D O E E O IN D A W A
N G N IA IR B B A D B B B E U KA E C AK .C D IR KA BA A
BA B. BA .C C G B. R TA B. TA TA U
N M .S U AL TA W AB AN IK
M C U A R KM
. K A A B B. U
N
K A
IN
D O K A O O . K SU
A B A
S A J O U
R K G A S T A . S
O
T
. K A
A SI
B A K K K
KA
T K KA D . K B B. K T M
B.
P N T KO
B K B T
KO AN AB KA KA KO B. A . PA A B. KA KA TA
B K A K B K O
B. K
KA
K
KA

TOTAL Jumlah Pasien yang Dikonseling

JUMLAH PASIEN YANG MENDAPATKAN PIO THN 2018
TOTAL PASIEN YANG DIBERIKAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) TAHUN 2018

1400000
1238992
1200000
1061456
1000000 961913
913196

779001
800000

600000
494932
429994 444977
378216
400000 333961 340606
295385
238785 236633
189181 167343 174944
200000 125532 134228 149819 131642
65402 93543 40256
13771 9528 18563
0
T I I I I I
G U G R N AT R U O
K
AS AS
R AN G G M KA AH RT
A IS AN AY
A N M R G
AY
A
U
N R U
N JU B O
A R G
O AY P K K G
O G AN A N
B U G M A IA M R L BO
BU
N
JA A N
L
A N E E B I A E
D
.G
D IA IR B O AM D E BE BO IN ED KA LE
N C AK C A
KA BA AW A
AN B AN . C C G B.B R TA B.B
TA A U
N M . SU U A TA W B. N
D
IK M C
IR
U A R IKM
B B . N D T U A A A
B. KA TA
B B U KA .I
N KO KA KO KO B.
K S B S AJ KO
R K G S TA B.
S T K S
KA KA D B. KA TA M .P
U N TA O KO B. TA
KA KO N B A A O . B .P
A B . K K A A A
.B
A KA K K K B
KA KA
K T
B KA AB KO
K
KA

TOTAL Jumlah Pasien yang Diberikan Informasi Obat

 JUMLAH (BLN) YANG DILAPORKAN
CAPAIAN PELAPORAN PELAYANAN INFOMASI OBAT PROV JAWA BARAT TAHUN 2018
120.00

100.00

80.00

60.00

40.00

20.00

0.00
I I I I I
N
G AT AS O
R
M
IS U
R
O
N U
T
YU N
G AN KA AN RTA N
G
U
M N
G
AYA AR N
G
AS O
R
AH O
N O
K
U
M
AY
A
U R K G A J B R A A G G R A A B A L J U K G M B P B L
D BA E
BO
I N E A M
AW IN N A
AK
B
KA
D A N D E
BO
I E E
KA
A
AN
B
B. B.
C IA IR
B.
G A N E D U E
KM BA AN
B C IR D
KM
B N
G
A B. A A . C . C
A D
R
A R
KU JAL AN
RW
B.S SU U
M I TA B TA TA TA
A
C TA
S U I
B. U K K K B B K IN
B.
K . A G U KA
. S AS KO TA KO KO KO T KO TA TA
S
KA N
D KA KA B. A AB .M AN .P AB B. .T O KO O A
A K B P B K A B K
BA K K
KA B. KA K
KA
K T
. KO
B KA
KA
JUMLAH RESEP BERDASARKAN KUNJUNGAN KAB INDRAMAYU TAHUN 2018

Jumlah R/ BERDASARKANKUNJUNGAN KAB INDRAMAYU TAHUN 2018

Jumlah R/
107,275

43,406

36,218

35,699

32,438

29,555

29,156

29,067

28,787

27,868

26,592

26,044

25,449

25,141

24,375

23,878

22,962

22,209

22,148

21,982

21,133

20,372

20,177

19,672

19,569

19,461

19,384

18,778

18,771

18,104

17,810
18,119

17,476

16,983

16,936

16,702

16,528

16,031

15,857

15,330

15,124

14,732

14,638

13,821

13,602

13,127

12,393

10,424

10,329
L L I A A DI T BI SI
A R H N N Y
A YA I S A R A N I S YA U N E R G I
N G N R A A S
G N R ITA N U T G G U N G A G G G N H
R A
U
C
U A G
A A O T T
A
K G
R
O A GP
E
D NI A K A D U LY G A T A N E W G A A L A U A Y E U G P E M R I B O A N L E A N U N A N
R
A
N A
N
N
G
E
N L A DO
A H M R A TT M A U D K N E U K N T T S O U N E E A C D I U M A E E Y D
M G N E N K N J PA IW K WU G E A N E A N I A N Y L T T T M R L D D N
E A W LO S
E A R S G G A AS
B
N NA BU A
N
W ID G M O W B IS O T S E U SA
I
M KE IN AB PO
A
C AN IP S A A G BA M U N R P A I C N N IDA B N O H AT A L E R R
G
T
I ID L E I S B
C P T N I U T G A U W W W A A J C P O T
D U A R A T G N R A
N E B S R L B K MA UN L C
N B K E R JA A U K H A KA T A J
A A K A K D T N J
K G K U R O U
S K
E
K
E D R IA
E D K
K
JUMLAH PASIEN YANG DI KONSELING KAB INDRAMAYU TAHUN 2018

Jumlah PASIEN YANG DIBERIKAN KONSELING KAB INDRAMAYU TAHUN 2018

Jumlah Konseling
6,919

5,470

2,654

2,490

2,322

1,758

1,111

557

386

376

302

279

268

240

157

105

89

76

70

64

62

59

45

40

37

30

26

24

19

16

15

4
L I A I S T A I L N I
N G A G A A G T R N IS N H
IS G R U N N Y R N G U H D L
A IS A N A A G Y
A R R I
N IT B G N G
N U O A E A A A A E R LY P E A E Y
T A D E T I G AW A M B O U N

-
A N R N N A U U L O E G T A N P G U A A G A L A A
N A N
D A A A A D R A U A G U G D R IY N N K A O S G G E K U C U D E T T K A T A U
R IY D O T Y H E N N E E E R N N K M U T N I C E E D M E M N N
A A M K A IW N T L B U S J K A E S A A B W L A M A W E R A U N IS T M D
B S E M U G P M IN N
G A G L
O O S H W A N ID B
O
L
O G
ID IP R
G RT N W IN A G S A G B C A AT L
U
K
E
B
A
O C
T
E T A
N U T A IN U
R P P O G P A W A A
N
C C E A
N
W
A N S ID AN S T
A IB J P CI
L B G N D W A L N B R A K E S U R T N
A U A A K K M R T R B A A
K J N T H U A N A A E J K
A R D J K K O
U K E E IA U G D
S K K K R E
D K
JUMLAH PASIEN YANG DIBERIKAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) KAB INDRAMAYU TAHUN 2018

Jumlah PASIEN YANG DIBERIKAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO)

KAB INDRAMAYU TAHUN 2018
Jumlah Informasi Obat
30,549

23,595

18,680

16,253

14,203

12,105

11,989

11,788

11,453

9,989

9,683

9,492

9,361

8,729

8,395

8,134

7,870

7,749

7,317

7,227

6,963

6,491

6,143

5,479

5,400

5,175

4,842

4,618

4,416

3,974

3,937

3,925

3,832

3,706

3,144

3,081

3,060

2,908

2,692

1,906

1,890

1,508

1,285

1,193

1,067

655

573

426

281
L I L G RI IT LA A A SI I
H N RI S N G A N AT A N A N N A IS D
R S I U H A GG R A U T N N N A A A A G G N R N G G B
C
U A A
U
R
A
O
T U GR G A N GE A G A U G D O D U A N TA K R N G P E P E E N
IG A
N L A W A G
U LE
B
O A LY AY O Y A N U N AY R I Y E T A D E K A A N N M
T A D D N U S T
N E H T M E NT W E IY J
A Y N N A B
U
A T N O R N U
S WU E
M M K A IS
A IC N
L
E M E M U AK KR KD D EM T E I
L WE U N SE D R A TA
A W N G PA E H B A I
M RG EM AN T IN L O L O AB G BO O G SA G A A
G N G I D AT T A U W A N U IKE AS S A IN A
IP S C C R P N I D R IN L D A T N B P S IB
C U D
A L
O
G
U U T N BA AP B A B
A LO
N
G C AN R A W J
K
E
W
P
E
N
S
I W C RT A N T
B A A U K M R K A T R A A
A N K H J U A T N E A K J
A D K R K J O
G K U E E U IA D
S K K R K E
D K
Click icon to add picture

EVALUASI
Click icon to add picture
• Cara Perhitungan Capaian Indikator POR belum sesuai dengan pedoman petunjuk Teknis

• Angka Indikator kinerja POR (ISPA NP. DIARE NS, INJEKSI MYALGIA, RERATA ITEM

OBAT) masih diatas batas toleransi ( belum memperhatikan batasan ISPA NP, Diare NS,

Injeksi Myalgia jika kurang dari batas toleransi nilai capaian POR langsung 100 %, jika lebih

dari batas toleransi masukkan angka riil silhaperhitungan)

• Masih ada Puskesmas di Kabupaten Indramayu capaian POR DIBAWAH 60 % artinya

penggunaan antibiotik yang tidak seharusnya masih tinggi, dan capaian diatas 100 %

artinya cara perhitungan masih belum sesuai Juknis.

EVALUA
• Indikator peresepan pada rerata jumlah obat per resep masih tinggi yang menandakan
SI POR
terjadinya overprescribing

• Belum melaporkan Tepat Waktu dan belum sesuai format ( dilaporkan setiap tanggal 1

per triwulan )

• Masih ada yang tidak menerapkan pengkodean ICD 10 pada peresepan Indikator Kinerja

POR
 EVALUASI LAPORAN Pelayanan Resep %

YANFAR
Belum semua Puskesmas :
1. Jumlah tenaga kurang

2. Workload: tenaga vs beban kerja

8,33

7,29

•Memberikan PIO sesuai jumlah kunjungan pasien 3. Pasien terburu-buru/tidak sabar menunggu 5,21

•Memberikan Konseling ( belum ada Apoteker, jika 4. Tidak ada form resep/form tidak lengkap 17,71

yang ada Apoteker belum semua melaksananakan 5. Dokter/tenaga kesehatan lain tidak
menulis/tulisan kurang jelas 21,88
konseling) 6. Sudah ada ketentuan yang lain 8,33

•Melaporkan pelayanan kefarmasian secara kontinyu 7. Waktu kurang 9,38

dan tepat waktu 8. Sarana dan prasarana tidak mendukung 11,46

9. Lupa 2,08
•melaporkan belum sesuai format
10. Pasien tidak menginformasikan/tidak bisa
•Pelaporan Pelayanan Kefarmasian setiap bulan setiap diajak kerja sama 4,17
11. Keterbatasan sumber informasi/pustaka 4,17
tanggal 1 bulan berikutnya.
100,00
 KONDISI PELAYANAN
KEFARMASIAN
DI KOMUNITAS
• Sesuai amanah PP No. 51 / 2009, Pelayanan kefarmasian
harus dilakukan oleh Apoteker
• Kualitas dan Kuantitas SDM Apoteker masih sangat terbatas
• Perlunya dukungan /Komitmen penentu kebijakan dan
Stakeholder
• Fasilitas dan sarana untuk pelaksanaan Yanfarklin belum
memadai
• Pemahaman pelayanan kefarmasian yang berorientasi
kepada patient safety belum memadai
 KESIMPULA
N
Perubahan pada sistem pelayanan kesehatan dalam era JKN
memerlukan pergeseran paradigma apoteker untuk meningkatkan
kompetensi di bidangnya masing-masing ( Produnct Oriented – Patient
Oriented)

Perlu adanya dukungan untuk Pemerintah daerah, Organisasi Profesi,

Institusi Pendidikan untuk Tersedianya tenaga kefarmasian dalam
kuantitas dan kualitas yang memadai di fasyankes pemerintah / swasta
dalam mendukung tercapainya pelayanan kefarmasian yang bermutu

PerluTersedianya sistem monitoring dan evaluasi program pelayanan

kefarmasian yang efektif termasuk penggunaan obat rasional sebagai
salah satu pilar pelayanan kesehatan
 BUAH MANGGA BUAH DELIMA…
BUAH GINCU DI INDRAMAYU…..
HAYU AH KA INDRAMAYU URANG MAWA ANAK INCU……
HATURNUHUN