• PENDAHULUAN
1.
5. • PENUTUP
PENDAHULUAN
PARADIGMA SEHAT
PROGRAM INDIKATOR
• Pengarusutamaan kesehatan • Kota Sehat
dalam pembangunan • Kecamatan Sehat
• Promotif preventif sebagai pilar • Desa Sehat
utama upaya kesehatan
• Pemberdayaan masyarakat
PENGUATAN YANKES
INDIKATOR
PROGRAM
• Jumlah kecamatan yang minimal
• Peningkatan Akses
memiliki 1 Puskesmas terakreditasi
• Peningkatan Mutu
• Jumlah Kabupaten/ Kota yang minimal
memiliki 1 RSUD yang terakreditasi
PEMBANGUNAN
JKN
INDONESIA PROGRAM
SEHAT
INDIKATOR
• Benefit • Total Coverage
• Sistem Pembiayaan : asuransi – Gotong royong • Tanda kepesertaan KIS
• Kendali mutu & biaya (Kartu BPJS)
• Sasaran : PBI-non PBI
MANFAAT OBAT DALAM
JKN
UU No. 36/2009 Kesehatan
Ps 36: Pemerintah menjamin
Pelayanan Kesehatan bagi ketersediaan, pemerataan, dan
Peserta Jaminan Kesehatan keterjangkauan perbekalan kesehatan,
terutama
UU Obat
No. 40/2004 Esensial
SJSN
Ps 25: Daftar dan harga obat yang dijamin
BPJS, ditetapkan oleh Pemerintah
J
UU No. 36/2009
Kesehatan Upaya Promotif Pusat
Ps 36: Pemerintah Pemerintah
dan Preventif who are we
menjamin ketersediaan,
pemerataan, dan Daerah
K
keterjangkauan Pengelolaan Fasyankes KOLABORASI
perbekalan kesehatan,
terutama Obat Esensial
Sediaan Farmasi BPJS
Organisasi
UU No. 40/2004 SJSN
Profesi
N
Ps 25: Daftar dan harga
Penanganan termasuk
obat yang dijamin BPJS, Pengobatan Asosiasi
ditetapkan oleh
Pemerintah
dsb.
Perpres No. 82 Tahun 2018
tentang Jaminan Kesehatan AKSESIBILITAS
Bagian Kedua :Pelayanan
Obat, Alkes dan BMHP
KETERJANGKAUAN Kendali Mutu dan
Implementasi Kendali Biaya
Fornas PENGGUNAAN
OBAT
RASIONAL
Pemilihan/
Seleksi
Monitoring FORNAS
& Evaluasi Standar
NIE
Distribusi Pengadaan
e-Logistik e-Purchasing (e-Katalog)
Pelayanan Kefarmasian PBF
LP-LPO Cara lain sesuai Perpres
menjamin penggunaan Good Distribution Pengadaan B/J Pemerintah
Practice Penyimpanan atau Logistik
obat yang rasional
Good Storage
di era JKN Practice
Produksi
e-Monev Katalog
Setiap tenaga
kesehatan perlu
kompetensi yang
memadai
Dalam melaksanakan
Kolaborasi antar pelayanan diperlukan
Nakes Standar Pelayanan
UPAYA PENINGKATAN MUTU PELAYANAN KEFARMASIAN
DALAM MENDUKUNG KESELAMATAN PASIEN
ForNas E-catalogue
Penetapan jenis berdasarkan kriteria Penetapan harga berdasarkan
pemilihan obat hasil lelang dan negosiasi
DOEN
Daftar obat terpilih yang paling dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan,
mencakup upaya diagnosis, profilaksis, terapi dan rehabilitasi yang diupayakan
tersedia di fasilitas pelayanan kesehatan sesuai dengan fungsi dan tingkatnya
TUJUAN
• Penggunaan Obat Rasional
• Efisiensi biaya obat
• Sebagai standar nasional minimal untuk pelayanan kesehatan
PERKEMBANGAN DOEN
PERKEMBANGAN FORMULARIUM NASIONAL
9x Revisi (1980 – 2008)
1980-
2011 2013 2015 2017 2019
2008 331 item 324 item 319 item 324 item
Good Governance on
Medicine, WHO 2007 Daftar Obat DOEN 2017 Disusun Berdasarkan Tingkat
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
321/503 194/312
FORMULARIUM NASIONAL
PERANAN FORNAS
SEBAGAI KENDALI MUTU DAN KENDALI BIAYA
Banyak obat dengan bukti ilmiah terbatas atau tanpa bukti ilmiah
yang valid, Dalam Fornas hanya tercantum obat – obat dengan
bukti ilmiah.
Pemilihan obat berdasarkan pertimbangan Benefit-Risk Ratio dan
Benefit-Cost Ratio
Memiliki izin edar dan indikasi yang disetujui oleh Badan POM
(Safety, Eficacy dan Quality).
FORNAS
KONSEP DOEN (Benefit
OBAT Risk, Cost-
ESENSIAL Effective)
FORNAS DEFINISI
FORNA
S
Daftar obat terpilih yang dibutuhkan dan harus tersedia di
fasilitas pelayanan kesehatan sebagai acuan dalam
pelaksanaan JKN
PROSES PENYUSUNAN
KONSEP FORNAS Pembahasan Teknis Pleno
586/1.031
2015 2018
520/930
FORNAS 2017
FORNAS 2013 586 item dalam (1.031 bentuk
520 item dalam 930 sediaan/ sediaan dan kekuatan)
kekuatan Berlaku mulai 1 April 2018
Obat Rujuk Balik: 75 item Obat Rujuk Balik: 76 item dalam
dalam 147 Bentuk sediaan 146 Bentuk sediaan
562/983 595/1.050
FORNAS 2015 ADDENDUM
562 item obat/zat aktif (terdiri FORNAS 2017
2013 2017
dari 983 kekuatan dan bentuk 595 item obat/zat aktif (terdiri
sediaan) dari 1050 kekuatan dan bentuk
Obat Rujuk Balik: 75 item dalam sediaan)
147 Bentuk sediaan Obat Rujuk Balik: 76 item dalam
147 Bentuk sediaan
Apabila obat yang dibutuhkan tidak tercantum dalam Fornas dapat digunakan obat lain secara terbatas
berdasarkan rekomendasi Komite Farmasi dan Terapi dan disetujui oleh Kepala/Direktur RS.
Penambahan dan atau pengurangan daftar obat yang tercantum dalam Fornas ditetapkan oleh Menkes setelah
mendapatkan rekomendasi Komnas Fornas (Adendum Fornas)
Pelayanan obat bagi peserta Jaminan Kesehatan harus memperhatikan restriksi obat dan peresepan maksimal
obat sebagaimana tercantum dalam Fornas
Pertimbangan otoritas medik
Mengapa harus Berbasis PPK
Antibiotika lini 3
Melindungi
Pemeriksaan kultur
generasi yad
De-eskalasi
Perlunya
fasilitas
Perlunya tertentu
Perlunya
pemantauan
Pembatasan terhadap
perhatian
Indikasi kemungkinan terhadap
timbulnya efek Perlunya sifat/cara
Kewenangan samping. monitoring ketat kerja obat Ketentuan
penulis resep atau dikombinasikan
Jumlah pertimbangan dengan obat lain
Ketentuan
dan lama medis Perlunya cara
hanya dapat
pemakaian obat digunakan
atau
untuk tiap untuk kasus- perlakuan
kasus/episode kasus tertentu khusus
Penulisan Restriksi dalam FORNAS
dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
Pasal 58
(1) Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan Fasilitas Kesehatan
bertanggung jawab atas ketersediaan obat, alat kesehatan,
dan bahan medis habis pakai dalam penyelenggaraan program
Jaminan Kesehatan sesuai dengan kewenangannya.
(2) Obat, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai yang
digunakan dalam program pemerintah selain program Jaminan
Kesehatan oleh Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Program Pelayanan Rujuk Balik
adalah Pelayanan Kesehatan yang diberikan kepada penderita penyakit kronis dengan kondisi stabil
dan masih memerlukan pengobatan atau asuhan keperawatan jangka panjang yang dilaksanakan di
Faskes Tingkat Pertama atas rekomendasi/rujukan dari Dokter Spesialis/Sub Spesialis yang merawat.
Pelayanan Obat Rujuk Balik adalah pemberian obat-obatan untuk penyakit kronis di Faskes
Tingkat Pertama sebagai bagian dari program pelayanan rujuk balik
Jenis Penyakit yang termasuk Program PRB Jenis Obat pada Program PRB
TUJUAN
• Meningkatkan Pemahaman Proses Penyusunan Fornas
• Mengoptimalkan Penerapan Fornas sebagai acuan dalam perencanaan dan
penyediaan obat di Faskes
II. PENYUSUNAN III. PENERAPAN IV. PENCATATAN
I. PENDAHULUAN
FORNAS FORNAS DAN PELAPORAN
Mekanisme
Pengelolaan Obat
Penyusunan Formulir Usulan
Latar Belakang Fornas
Kriteria Pemilihan
Obat Formulir Permintaan obat
Pemantauan dan
yang tidak tercantum di
Evaluasi Fornas
Sistematika Penulisan
Manfaat Formulir Kuesioner
Penanganan Pemantauan dan
Upaya
Keluhan Evaluasi Penerapan
Pengembangan Fornas di FKTP dan FKRTL
FORMULARIUM OBAT DI
PUSKESMAS
DASAR HUKUM PENGERTIAN
• KMK Nomor 707 Th 2018 tentang Merupakan daftar dari semua obat yang tersedia di
Perubahan atas KMK Nomor 659 Th 2017 stok atau sudah tersedia dari sumber luar.
tentang Fornas. Dalam beberapa kasus, undang-undang atau
peraturan bisa menentukan obat dalam daftar atau
• PMK Nomor 66 Tahun 2017 tentang
sumber obat tersebut.
Petunjuk Operasional Penggunaan Dana
Alokasi Khusus (DAK) Fisik Bidang
Kesehatan Tahun Anggaran 2018.
TUJUAN
• PMK Nomor 42 Th 2016 tentang Perubahan
atas PMK No. 46 Th 2015 tentang Akreditasi • Menjadi acuan dlm pemilihan obat di PKM
Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktek • Memperbaiki pengelolaan obat di PKM
Mandiri Dokter, Tempat Praktek Mandiri • Meningkatkan efisiensi penggunaan dana obat
Dokter Gigi. • Meningkatkan penggunaan obat scr rasional
• Menjamin penggunaan obat yang aman,
• PMK Nomor 21 Tahun 2016 tentang
bermanfaat, bermutu serta cost-effective.
Penggunaan Dana Kapitasi JKN untuk Jasa
• Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
Pelayanan Kesehatan dan Dukungan
Biaya Operasional pada Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama Milik PEMILIHAN OBAT &obat
Menjamin penggunaan FORMAT PENULISAN
yang aman,
Pemerintah Daerah. Mengacu kepada Formularium Nasional
daftar obat untuk faskes tingkat 1.
Permenkes No. 66 Tahun 2017
tentang Petunjuk Operasional Penggunaan DAK (Fisik Bidang
Kesehatan Tahun Anggaran 2018
c) Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota menyusun rencana kebutuhan obat dan BMHP sesuai Daftar
Obat Essensial Nasional (DOEN), Formularium Nasional (Fornas) dan Kompendium Alat
Kesehatan yang ditandatangani oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan diketahui
oleh Bupati/Walikota.
d) Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota membuat surat pernyataan kesanggupan pelaksanaan pekerjaan yang
ditandatangani oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan diketahui oleh Bupati/Walikota serta surat
pernyataan penyediaan obat dan BMHP yang ditandatangani oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
e) Pemilihan jenis obat dan vaksin mengacu pada Daftar Obat Essensial Nasional (DOEN) dan Formularium
Nasional (Fornas) sedangkan BMHP mengacu pada Daftar Alat Kesehatan Non Elektromedik pada
Kompendium Alat Kesehatan serta pedoman teknis yang ditetapkan melalui Peraturan/Keputusan Menteri
Kesehatan. Dalam hal obat dan BMHP yang dibutuhkan tidak tercantum dalam acuan tersebut di atas,
dapat digunakan obat dan BMHP lain termasuk obat tradisional (fitofarmaka dan obat herbal terstandar)
secara terbatas sesuai indikasi medis dan pelayanan kesehatan dengan persetujuan Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota.
PMK No. 21 Tahun 2016 tentang Penggunaan Dana Kapitasi JKN
untuk Jasa Pelayanan Kesehatan dan Dukungan Biaya
Operasional pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Milik
Pemerintah Daerah
(6) Dalam hal obat dan bahan medis habis pakai yang dibutuhkan
tidak tercantum dalam formularium nasional sebagaimana
dimaksud pada ayat (5), dapat menggunakan obat lain termasuk
obat tradisional, obat herbal terstandar dan fitofarmaka secara
terbatas, dengan persetujuan Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
OUTCOME
INPUT • Peningkatan
penerapan Fornas di
DATA KUESIONER PENERAPAN FORNAS DATA PENGGUNAAN OBAT Faskes
• Data Review Obat
Fornas dalam upaya
pengembangan Fornas
OUTPUT
EVALUASI DATA EVALUASI DATA
PROSENTASE PENERAPAN
PENGGUNAAN OBAT DILUAR PENGGUNAAN ANTIBIOTIK
FORNAS DI FASKES
FORNAS DILUAR FORNAS
KUESIONER PEMANTAUAN DAN EVALUASI PENERAPAN
BAGIAN II. EVALUASI PENERAPAN FORNAS LAPORAN KESESUAIAN OBAT DI FKTP DENGAN FORMULARIUM
sistem pengawasan
Berfungsi sebagai salah satu alat pengawasan dan pengendalian dalam manajemen
pengelolaan obat dan pelayanan farmasi .
Persentase •Persentase jumlah item obat untuk Faskes Tingkat I milik pemerintah di
kesesuaian Kab/ Kota yang sesuai Formularium Nasional terhadap jumlah item
obat yang tersedia di Kab/Kota tersebut
obat di •Cara Perhitungan :
FASKES TK.I •Jumlah item obat di FKTP yang sesuai dengan FORNAS x 100%
di Kab/Kota • Jumlah item obat yang tersedia di FKTP
thd FORNAS
INDIKATOR
KESESUAIAN
FORNAS
Capaian Target Target Target Target Target
no Indikator Definisi Operasional 2015 2015 2016 2017 2018 2019
(%) (%) (%) (%) (%) (%)
Kementerian Kesehatan RI
ditembuskan ke Kemenkes c.q. Direktur
Bina Pelayanan Kefarmasian, Ditjen
Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan
setiap tanggal 10
53
Persentase
Kesesuaian Obat dengan Fornas
Kesesuaian Obat
No Kab/Kota Puskesmas
Jumlah Item Yang Jumlah Obat dengan Fornas
Tersedia Sesuai Fornas
21 Kab Bandung Barat PKM DTP Cikalong Wetan 159 148 93,08
0 2 4 6 8 10 12 14
Sefadroksil kaps 500 mg Sefadroksil Sirup kering 125mg/5 ml Sefadroksil Sirup kering 250 mg/5 ml Sefiksim tab 100 mg Rifampisin 450 mg
Rifampisin 600 mg Gentamisin inj 40mg/ml Griseovulvin tab 500 mg Azitromisin tab 500 mg Azitromisin tab 250 mg
Sefiksim syr 100 mg/5 ml Sefotaksim serbuk inj 1000mg/vial Seftriakson serbuk inj 1000mg/vial Kloramfenikol kaps 500 mg Doksisiklin kaps 50 mg
Kanamisin inj 1000 mg/vial Gentamisin inj 10mg/ml
PERSENTASE KESESUAIAN OBAT DALAM FORNAS YANG TERSEDIA DI
INSTALASI FARMASI Kab/Kota
DI 17 PROVINSI
90 84.29
Target 2015 : 70 %
82.12 81.99 81.43
80.35
78.06 77.57
80 75.9
73.44 73.48 73.06
70.91 71.23 70.05
68.78 69.14
70 66.44 67.28 66.42 66.51
64.46 63.4 62.45
60
50
40
30
20
10
0
PENUTUP
PENUTUP
DOEN merupakan Daftar obat terpilih yang paling dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan, mencakup upaya
diagnosis, profilaksis, terapi dan rehabilitasi yang diupayakan tersedia di fasilitas pelayanan kesehatan
sesuai dengan fungsi dan tingkatnya
Fornas digunakan sebagai acuan bagi tenaga medis untuk menetapkan pilihan obat yang tepat, paling
efficacious, dan aman, dengan harga yang terjangkau serta mendorong penggunaan obat secara
rasional untuk mewujudkan patient safety dalam pelaksanaan program JKN.
Dengan penerapan Fornas dan e-catalogue sebagai kendali mutu dan kendali biaya maka
pelayanan kesehatan menjadi lebih bermutu dengan belanja obat yang terkendali (cost-effective);
pelayanan kesehatan kepada masyarakat makin efektif dan efisien; dan memudahkan perencanaan
dan penyediaan obat di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan.
Formularium obat di Puskesmas sebagai acuan dalam pemilihan obat untuk menjamin mutu
pelayanan kesehatan di Puskesmas.
Pengelolaan obat di fasilitas pelayanan kesehatan dilaksanakan sebagai bagian dari pelayanan
kefarmasian yang sesuai standar.
Diperlukan dukungan, peran serta, koordinasi yang intensif, serta sinergitas seluruh stakeholder terkait,
dalam rangka peningkatan mutu pelayanan kefarmasian dan peningkatan penerapan Fornas.
Upaya Peningkatan mutu Pelayanan Kefarmasian di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mendorong Peningkatan pelayanan
Kesehatan dan Patien Safety
BELI BIHUN DI PAGARSIH
HATUR NUHUN TRIMAKASIH