Anda di halaman 1dari 27

SISTEM INFORMASI

KESEHATAN NASIONAL
RACHMAT CUT, SKM, M.Kes
BIODATA STAF PENGAJAR

• ..\..\..\..\MatFilesDokumen\Scholarship n CV\My AppLiCaTioN\CV


RachmatCut.2015.doc

• ..\..\..\..\Foto,Video\Foto\MyFamily\20161022_211309.jpg
Perkenalan

Komitmen dan Aturan dalam Proses Belajar Mengajar

Pembagian Kelompok

Sistem pembelajaran (Presentasi, Diskusi, Tugas


Kelompok dan perorangan, Ujian)
SISTEM INFORMASI
KESEHATAN
NASIONAL (SIKNAS)

Oleh :
Rachmat Cut, SKM, M. Kes
Menurut WHO dalam buku
DESIGN AND IMPLEMENTATION OF HEALTH INFORMATION SYSTEM, GENEVA, 2000

A HEALTH INFORMATION SYSTEM CANNOT EXIST BY ITSELF, BUT IS A FUNCTIONAL ENTITY WITHIN THE
FRAMEWORK OF
A COMPREHENSIVE HEALTH SYSTEM
(SUATU SISTEM INFORMASI KESEHATAN TIDAK DAPAT BERDIRI SENDIRI, MELAINKAN SEBAGAI BAGIAN DARI
SUATU SISTEM KES)

EFFECTIVE HEALTH INFORMATION SYSTEMS PROVIDE INFORMATION SUPPORT TO THE DECISION-MAKING


PROCESS
AT ALL LEVELS. HEALTH INFORMATION SYSTEMS SHOULD BE TRANSFORMED INTO EFFECTIVE MANAGEMENT
TOOLS
(SISTEM INFORMASI KESEHATAN YANG EFEKTIF MEMBERIKAN DUKUNGAN INFORMASI BAGI PROSES
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DI SEMUA JENJANG. SISTEM INFORMASI HARUS DIJADIKAN SEBAGAI ALAT YANG
EFEKTIF BAGI MANAJEMEN)
GRAND DESIGN REFORMASI SIK.
RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN KESEHATAN
2015-2019

Visi Misi Kesehatan Mengikuti Visi Misi Presiden RI “ Terwujudnya Indonesia


Yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian berlandaskan Gotong
Royong”
Melalui 7 Misi Pembangunan dan 9 Agenda Prioritas (Nawacita)
Nawacita ke-5 Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia
Tujuan Kemenkes

1. Meningkatkan Status Kesehatan Masyarakat


2. Meningkatkan Daya Tanggap dan Perlingungan Masyarakat terhadap
resiko social dan finansial di bidang kesehatan
SISTEM INFORMASI KESEHATAN
12 Sasaran Strategis Kemenkes 2015-2019
SIK berada pada point ke 12 yaitu :

“ Meningkatkan sistem informasi kesehatan integrasi, dengan sasaran yang


akan dicapai adalah “
• Meningkatnya persentase Kab/Kota yang melaporkan data kesehatan
prioritas secara lengkap dan tepat waktu sebesar 80%.
• Persentase tersedianya jaringan komunikasi data yang diperuntukkan untuk
akses pelayanan e-health sebesar 50%
PETA STRATEGI KEMENTERIAN KESEHATAN 2015-2019
T2. MENINGKATNYA RESPONSIVENESS & PERLIN-
T1. MENINGKATNYA STATUS KESEHATAN
VISI PRESIDEN DUNGAN MASY THD RISIKO SOSIAL & FINANSIAL
MASYARAKAT DI BIDANG KESEHATAN

AKI, AKB, % BBLR, % RMH TANGGA PHBS, Out of pocket peserta JKN, responsiveness
MISI PRESIDEN

ARAH SASARAN STRATEGIS KERANGKA


KEBIJAKAN & REGULASI:
STRATEGI

PROGRAM GENERIK & TEKNIS KEMENTERIAN


Meningkatnya (10) Meningkatnya(11) Meningkatnya(12)
NASIONAL • Percepatan
Kesehatan Pengendalian Akses & Mutu
(RPJMN Regulasi
masyarakat Penyakit Fasyankes
2015-2019) • Penyempur-
Meningkatnya naan Sistem
Meningkatnya Jumlah, (8)
Kemandirian, Akses & (9) JKN
Jenis, Kualitas, dan
ARAH Mutu Sediaan Farmasi
Pemerataan Tenaga KERANGKA
KEBIJAKAN (Obat, Vaksin, Biosimilar) &
Kesehatan PENDANAAN:
KEMENKES: Alkes
• Peningkatan
•Penguatan
Pendanaan
primary Preventif &
health care Meningkatny(4) Meningkatnya Dayaguna (5) (7)
Kemitraan (DN & LN) Meningkatn Promotif
(UKP dan a Sinergitas • Peningkatan
ya
UKM) Antar K/L
Meningkatnya Integrasi(6) Efektivitas Efektivitas
Pusat &
•Continum of Perencanaan, Bimtek & Litbangkes Pembiayaan
Daerah Kesehatan
care thru life Monev
cycle KERANGKA
•Intervensi Meningkatnya tata KELEMBAGAA
berbasis kelola (1) Meningkatnya (2) Meningkatnya (3) N:
Kom-petensi &
health risk kepemerintahan
Kinerja Aparatur Sistem Informasi Peningkatan
yang baik dan Efektivitas
Kemenkes Kes. Terintegrasi Organisasi
bersih

LINGKUNGAN STRATEGIS: GLOBAL, REGIONAL, NASIONAL


ROADMAP 2015-2019 10

Melanjutkan, mempertahankan /
memelihara dan menyempurnakan
pengintegrasian dan penguatan SIK yang
VISI mampu menyediakan data yang berkualitas
Terwujudnya dengan merujuk pada kebijakan kesehatan
Sistem Informasi yang berlaku
Kesehatan
terintegrasi pada
tahun 2014 yang
2015-2019
mampu 2014 -Melanjutkan
mendukung proses -Melanjutkan
2013 pembenaha
pembangunan pembenahan,
-Melanjutkan n,
kesehatan dalam pengembangan
pembenahan,
, penguatan pengemban
menuju masyarakat pengembangan,
-Melanjutkan gan,
sehat yang mandiri 2011-2012 penguatan
-Pembangunan pemeliharaan penguatan
dan berkeadilan -Pemeliharaan
-Pembenahan -Melanjutkan
-Pengembangan pemeliharaa
-Penguatan n
PP NO 46 TAHUN 2014 TTG SIK 11

UU 36/2009 ttg Kesehatan, Pasal 168:


(1) Untuk menyelenggarakan
upaya kesehatan yang efektif dan
efisien diperlukan informasi kesehatan.
(2) Informasi kesehatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan melalui sistem informasi dan
melalui lintas sektor.
(3) Ketentuan lebih lanjut
mengenai sistem informasi
sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
diatur dengan Peraturan Pemerintah.
PEMBAGIAN URUSAN PENYELENGGARAAN SIK
Urusan Penyelenggaraan SIK Pemerintah Provinsi Kabupaten/ Fasyankes
Kota
RS PKM

SIK Standarisasi SIK Pengaturan lebih lanjut 

Data, Informasi, Indikator 

Standar Sistem 
Tata Kelola SIK 
Pengelolaan SIK Pengelolaan Data/Informasi     

Manajemen SIK    
Sumber Daya SIK Sarana/Prasarana    
SDM    
Pendanaan    
Pengembangan SIK Pengembangan    
Penyebarluasan & Penggunaan     

Monev dan Binwas Pemantauan, Evaluasi, dan    


Pelaporan

Pembinaan dan Pengawasan   

Sanksi Administratif   
FOKUS PENGUATAN SIK 13

Penggunaan Informasi
Meningkatkan kualitas dan
Meningkatkan ketersediaan dan
kecepatan proses kerja
kualitas data dan informasi
pelayanan kesehatan

Optimalisasi Aliran Data


Penataan Data Transaksi
dan Pengembangan
di Fasyankes
Bank Data

Aspek Dasar:
Kebijakan/Regulasi, Sumber Daya, Standarisasi, dll
SASARAN STRATEGIS
Meningkatnya sistem informasi
kesehatan terintegrasi
2015 2019
1. Meningkatnya persentase
Kabupaten/Kota yang melaporkan
30 % 80 %
data kesehatan prioritas secara
lengkap dan tepat waktu
2. Persentase tersedianya jaringan
komunikasi data sampai ke
10 % 50 %
puskesmas yang diperuntukan
untuk akses pelayanan e-health
KEDUDUKAN SIK DALAM SISTEM KESEHATAN

SISTEM SISTEM KESEHATAN


INFORMASI KES & MANAJEMEN KES
NASIONAL NASIONAL

SISTEM SISTEM KESEHATAN


INFORMASI KES & MANAJEMEN KES
PROVINSI PROVINSI

SISTEM SISTEM KESEHATAN


INFORMASI KES & MANAJEMEN KES
KAB/KOTA KABUPATEN/KOTA

MANAJEMEN FASYANKES:
SISTEM INFORMASI • MANAJEMEN KLIEN/PASIEN
DI FASYANKES
• MANAJEMEN INSTITUSI
• MANAJEMEN WILAYAH /PROGRAM
MASALAH SIK DI FASYANKES & KENDALA ALIRAN
DATA
16

 Tidak termanfaatkannya SIMPUS  Adanya kesimpangsiuran sistem


(berdasar SP2TP/SP3)  masing- pencatatan dan pelaporan, a.l:
masing program • beberapa daerah mencoba
mengembangkan Sistem menyederhanakan laporan,
Informasi sendiri. ada yang menambahkan
laporan
 Format baru pelaporan • Beberapa daerah mencoba
cenderung terus bermunculan  mengembangkan sistem
laporan yang terlalu banyak  secara terpadu di Puskesmas
membebani Puskesmas. dengan komputerisasi
 Format pelaporan dan  Timbul permasalahan agregasi
pencatatan tak standar  timbul data di tingkat kabupaten,
masalah dalam penggabungan provinsi, dan nasional  masalah
integrasi
data (belum terintegrasi) 
masalah ketersediaan data di  Beberapa program kesehatan
Kemenkes. mengembangkan pencatatan
pelaporan sendiri
 Sistem Informasi RS dan Sistem
Informasi lainnya masih terpisah  Penyampaian laporan ke
kabupaten/kota, provinsi, dan
(terfragmentasi). pusat tidak berjalan lancar  krisis
informasi
D Permenkes Nomor 92 Tahun 2014 tentang
a Penyelenggaraan Komunikasi Data dalam Sistem
Informasi Kesehatan Terintegrasi
s
a • Pasal 10 ayat (2) Pengisian dan pengajuan Data Kesehatan prioritas
ke dalam Aplikasi Komunikasi Data dilakukan oleh dinas kesehatan
r kabupaten/kota.

• Pasal 11 ayat (2) Validasi Data Kesehatan prioritas ... dilakukan oleh
H dinas kesehatan provinsi untuk melihat kualitas muatan data dalam
rangka menyetujui atau tidak menyetujui.
u
k • Pasal 12 ayat (1) verifikasi data kesehatan prioritas dilakukan oleh
pengelola program kesehatan di Kementerian.
u
m
DATA PRIORITAS
• Dataset prioritas merupakan kebutuhan informasi di level
Pusat (Kemkes)  bagian dari dataset provinsi  bagian
dari dataset kab/kota

• Data terkait indikator kesehatan nasional diperoleh dari


sistem pencatatan dan pelaporan di Fasyankes

• Data terkait indikator kesehatan nasional akan dilaporkan


oleh Dinkes Kab/Kota dengan menggunakan jaringan VPN
(Jaringan SIKNAS) yang telah difasilitasi oleh Kementerian
Kesehatan di setiap Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
melalui Aplikasi Komunikasi Data

• Dinas Kesehatan Provinsi berfungsi sebagai pembina dan


verifikator data yang dikirimkan Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota di wilayahnya.
Data
Prioritas
MODEL SIK NASIONAL

• 7 komponen yang saling terhubung dan saling terkait, yaitu :


1. Sumber Data Manual
2. Sumber Data Komputerisasi
3. Sistem Informasi Dinas Kesehatan
4. Sistem Informasi Pemangku Kepentingan
5. Bank Data Kesehatan Nasional
6. Penggunaan Data oleh Kementerian Kesehatan
7. Pengguna Data
KOMPONEN SIKNAS
1. Sumber daya manual :
Fasilitas pelayanan kesehatan yang masih memakai sistem manual akan
melakukan pencatatan, penyimpanan dan pelaporan berbasis kertas .
2. Sumber daya komputerisasi
fasilitas pelayanan kesehatan dengan komputerisasi online, data
individual langsung dikirim ke Bank Data Kesehatan Nasional dalam
format yang telah ditentukan.
KOMPONEN SIKNAS
3. Sistem informasi dinas kesehatan
Laporan yang masuk ke dinkes kabupaten/kota dari semua fasilitas
kesehatan (kecuali milik pemerintah provinsi dan pemerintah pusat) berupa
laporan softcopy dan laporan hardcopy. Laporan hardcopy dientri ke
dalam aplikasi SIKDA generik. Laporan softcopy diimpor ke aplikasi SIKDA
Generik, selanjutnya semua bentuk laporan diunggah ke Bank Data
Kesehatan Nasional.
KOMPONEN SIKNAS
4. Sistem informasi pemangku kepentingan
sistem informasi yang dikelola oleh pemangku
kepentingan terkait kesehatan. Mekanisme pertukaran
data terkait kesehatan dengan pemangku kepentingan
di semua tingkatan dilakukan dengan mekanisme yang
disepakati.
5. Bank data kesehatan nasional
didalamnya tercakup semua data kesehatan dari
sumber data (fasilitas kesehatan).
KOMPONEN SIKNAS
7. Penggunaan Data oleh Kementerian Kesehatan .
Data yang ada dalam bank data kesehatan nasional dimanfaatkan oleh
unit program di Kemkes dan UPTnya, dan Dinkes dan UPTnya.
8. Pengguna data
pengguna data dapat mengakses infokes pada bank data kes. website
Kemkes.
TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB
PEMERINTAH DAN PEMDA
Terkait dengan pengelolaan dan pengembangan SIK :
• Pemerintah : mengatur, mengurus pengelolaan dan pengembangan SIK
skala nasional dan fasilitasi pengembangan SIK daerah.
• Pemerintah Daerah Provinsi : mengatur , mengurus pengelolaan SIK skala
Provinsi.
• Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota : mengatur dan mengurus
pengelolaan SIK skala Kabupaten/Kota.
KEBIJAKAN SAAT INI DAN KE
DEPAN

Saat ini Keterisian data prioritas menjadi syarat


mendapatkan DAK

Ke depan:
• Keterisian data prioritas dan data Profil menjadi syarat
mendapatkan DAK
• Keterisian data dasar Puskesmas menjadi syarat
mendapatkan dana BOK dan DAK
TUGAS MINGGU DEPAN
KELOMPOK
• Materi Sistem Informasi di sarana pelayanan kesehatan
• Presentasikan SI (alur data & informasi
indikator, informasi yang dihasilkan)
a. Di rumah sakit Pemerintah
b. Di puskesmas
c. Di Rumah Sakit Swasta

Anda mungkin juga menyukai