Disampaikan dalam Workshop Panduan Praktik Klinis (PPK) dan Clinical Pathway di FKTP
Bogor, 27 Februari – 1 Maret 2023
1. Pendahuluan
5. Penutup
2
1. Pendahuluan
5. Penutup
3
Visi, Misi, Tujuan, & Sasaran Strategis
Renstra Kementerian Kesehatan
Visi “Terciptanya Manusia yang Sehat, Produktif, Mandiri, dan Berkeadilan”.
Kemenkes
Meningkatkan Kesehatan
Misi Reproduksi, Ibu, Anak dan Perbaikan Gizi Masyarakat
Meningkatkan Pencegahan
Pembudayaan Germas
Memperkuat Sistem
Kemenkes dan Pengendalian Penyakit Kesehatan
Remaja
Meningkatkan kesehatan
Outcome Memperkuat sistem
ibu, anak, keluarga Mempercepat perbaikan gizi Memperbaiki pengendalian Gerakan Masyarakat Hidup
RPJMN kesehatan & pengendalian
berencana dan kesehatan masyarakat penyakit Sehat (GERMAS)
bidang obat dan makanan
reproduksi
kesehatan
a b c d a b
Edukasi Pencegahan Meningkatkan
Pencegahan Meningkatkan Meningkatkan Memperkuat
6 penduduk sekunder kapasitas dan
primer akses dan mutu ketahanan sektor ketahanan
kategori 7 kampanye utama: Skrining 14 penyakit kapabilitas layanan sekunder farmasi & alat tanggap darurat
utama Penambahan layanan primer
imunisasi, gizi penyebab kematian & tersier kesehatan
imunisasi rutin menjadi Jejaring nasional
seimbang, olah raga, tertinggi di tiap sasaran Pembangunan
14 antigen dan Pembangunan RS di Produksi dalam negeri surveilans berbasis
anti rokok, sanitasi & usia, skrining stunting, Puskesmas di 171
perluasan cakupan di Kawasan Timur, 14 vaksin rutin, top 10 lab, tenaga cadangan
kebersihan lingkungan, & peningkatan ANC kec., penyediaan 40
seluruh Indonesia. jejaring pengampuan 6 obat, top 10 alkes by tanggap darurat, table
skrining penyakit, untuk kesehatan ibu & obat esensial,
kepatuhan pengobatan bayi. layanan unggulan, volume & by value. top exercise
pemenuhan SDM kesiapsiagaan krisis.
kemitraan dengan
kesehatan primer
world’s top healthcare
centers.
Transformasi SDM
4 Transformasi sistem 5 6 Transformasi teknologi
pembiayaan kesehatan Kesehatan kesehatan
Regulasi pembiayaan kesehatan Penambahan kuota mahasiswa, Pengembangan dan pemanfaatan teknologi,
dengan 3 tujuan: tersedia, cukup, dan beasiswa dalam & luar negeri, digitalisasi, dan bioteknologi di sektor
berkelanjutan; alokasi yang adil; dan kemudahan penyetaraan nakes kesehatan.
pemanfaatan yang efektif dan efisien. lulusan luar negeri.
5
6
TRANSFORMASI LAYANAN PRIMER DI FKTP ▪ Jumlah Klinik dan praktik
Transformasi layanan primer dilakukan di semua FKTP dengan Puskesmas sebagai mandiri dokter melebihi
penanggungjawab wilayah jumlah Puskesmas,
dibutuhkan penguatan
INTEGRATED QUALITY OF CARE (IQ-CARE) FKTP lain selain
Puskesmas dalam Primary
health Care salah satunya
melalui pelibatan dalam
01 Komitmen Program Nasional
Jejaring pelayanan
▪ Penguatan fungsi FKTP
dalam Referal system
Persentase Puskesmas 03 Care Pathway
(rujukan) melalui
yang melakukan Kolaborasi dengan
Implementasi peningkatan kemampuan
FKTP lain dalam mendukung
pelaksanaan program prioritas*
04 dan Monev pelayanan klinis Tenaga
Kesehatan di FKTP untuk
peningkatan mutu
pelayanan salah satunya
RedIstribusi kepesertaan JKN ke FKTP melalui Penatalaksanaan
lain, dan sumber pendanaan lain Penguatan Kemampuan Pelayanan rujuk balik di FKTP
FKTP (kemampuan klinis) melalui
Pendataan Fasyankes meliputi Klinik baik penyusunan standar pelayanan di
pratama dan klinik utama, Praktik Mandiri FKTP termasuk PPK Dokter di FKTP
Dokter dan Dokter gigi, dan FKTP lainnya beserta clinical pathway nya
7
PENGUATAN KEMAMPUAN PELAYANAN DI FKTP
KOMPETENSI/
KEMAMPUAN FKTP
PELAYANAN
KESEHATAN
PELAYANAN SUMBER ALAT
KESEHATAN
NSPK KOMPREHENSIF
SARANA PRASARANA DAYA (Standar
KESEHATAN MANUSIA FARMASI Pelayanan) DAN
BERKUALITAS
Peningkatan kapasitas
SDM di FKTP
KEMAMPUAN TEKNIS PROMOSI DAN
KEPIMPINAN KLINIS KEMAMPUAN TEKNIS MEDIS
PREVENSI
1. Pendahuluan
5. Penutup
9
STANDAR PELAYANAN UU PRAKTIK KEDOKTERAN
Mengatur tentang standar pelayanan kedokteran
PMK No.
1438/Menkes/Per/IX/2010
Tentang Standar Pelayanan
Standar Pelayanan
terdiri atas PNPK dan
SPO
UU TENAGA KESEHATAN
12
1. Pendahuluan
5. Penutup
13
STANDAR PELAYANAN KEDOKTERAN DI FKTP
1 PERKONSIL NO. 11 TAHUN 2012
1 2 2 KMK NO. HK.02.02/MENKES/514/2015
14
3 KMK NO. HK.01.07/MENKES/1186/2022
a. b.
PPK DOKTER DI FKTP 2015 LATAR BELAKANG
▪ Terdapatnya kendala bagi kasus gizi
• Terkait gizi kurang, hanya terdapat buruk bila tidak ada penyakit
tata laksana Malnutrisi Energi penyerta dan dirujuk ke RS, tidak
Protein, MEP tanpa penyakit ditanggung BPJS (Hasil Temuan Pada
penyerta harus tuntas di FKTP Monev Percepatan PenurunanStunting Di 15
(sesuai tingkat kemampuan 4A). Kab/Kota)
• Kriteria rujukan bila terjadi ▪ BPJSK berpendapat apabila akan
komplikasi dan komorbid. dibayarkan sebagai kasus rujukan harus
Sehingga Balita bermasalah gizi tercantum dalam KMK No. 514/2015.
yang dirujuk ke RS hanya yang MENCABUT
memiliki penyakit penyerta.
KMK NO. HK. 02.02/MENKES/514/2015
tentang PPK BAGI DOKTER DI FKTP
c.
KEBIJAKAN GIZI d.
SUBSTANSI PERUBAHAN
Kebijakan terkait Gizi :
▪ Perpres No. 72/2021, Merevisi tata laksana MEP,
▪ Permenkes Nomor 2 Tahun 2020 menambah 2 Klasifikasi: Failure
▪ Permenkes Nomor 29 Tahun 2019 to Thrive dan stunting
▪ beberapa pedoman/juknis bidang
gizi
15
4 KMK NO. HK.01.07/MENKES/1936/2022
a.
LATAR BELAKANG b.
PROSES REVISI
▪ KMK 1186/2022 perlu disesuaikan agar
selaras dengan pelaksanaan program ▪ Melibatkan lintas program dan OP terkait
nasional bidang kesehatan ▪ KMK 1186/2022 yang tidak mengalami
▪ Penambahan penyakit dan perubahan masih berlaku
keterampilan yang belum disebutkan
didalam KMK 1186/2022
Beberapa ketentuan dalam Lampiran KMK Nomor
1. Judul penyakit disertai Kode ICD
HK.01.07/MENKES/1186/2022 diubah dan ditambah X dan ICPC
c. 2. Level Kompetensi
PPK (Lampiran 1) 3. Masalah Kesehatan
• Perubahan : 15 SUBSTANSI PERUBAHAN
▪ Sistematika penulisan (outline)
4. Hasil anamnesis
• Penambahan : 5 ▪ Penambahan pemeriksaan dalam rangka deteksi dini/skrining 5. Hasil Pemeriksaan Fisik dan
▪ Kriteria Rujukan berdasarkan TACC pada penyakit dengan kompetensi Pemeriksaan Penunjang
4A yg harus dirujuk 6. Hasil Diagnosis dan Diagnosis
▪ Tatalaksana Rujuk Balik untuk kasus-kasus tertentu banding
PKK (Lampiran 2) ▪ Perubahan dalam tatalaksana penyakit termasuk obat-obatan sesuai 7. Rencana Penatalaksanaan
• Perubahan : 5 dengan kemajuan ilmu pengetahuan komprehensif
▪ Penambahan penyakit lain yang dapat didiagnosis dan tatalaksana
• Penambahan : 5 awal di FKTP terutama untuk penyakit yang masuk program prioritas
8. Komplikasi
9. Konseling dan edukasi
▪ Penambahan penyakit dan keterampilan yang belum ada dalam KMK 10. Tatalaksana rujuk balik
1186/2022 namun perlu diagnosis dan penatalaksanaan awal di FKTP 11. Peralatan
▪ Proses revisi melibatkan lintas program dan OP terkait
12. Prognosis
13. Deteksi dini
14. Referensi 16
REVISI PENYAKIT PADA PPK DOKTER DI FKTP
(KMK Nomor 1936/2022)
Tingkat Kemampuan
Daftar Penyakit
2 3A 3B 4A
Total : 185 3 22 36 124
6. Gagal Jantung Akut dan 7. Hipertensi Esensial 8. Stroke 9. Gangguan Somatoform 10. Demensia
Kronik
▪ Penambahan penjelasan ▪ Membedakan Hipertensi pada ▪ Klasifikasi Stroke ▪ Tingkat kemampuan ▪ Tingkat kemampuan dokter
tentang tatalaksana rujuk dewasa dan pada anak ▪ Pengenalan gejala stroke dokter dari 4A menjadi 2 dari 4A menjadi 2
balik dan deteksi dini ▪ Pemeriksaan fisik, penunjang, bagi masyarakat awam ▪ Anamnesis hingga ▪ Anamnesis hingga prognosis
diagnosis, terapi, dan kriteria SeGeRa Ke RS dan prognosis pasien pasien
rujukan penamabahan deteksi dini ▪ Perubahan mulai dari ▪ Perubahan mulai dari
▪ Penambahan penjelasan stroke masalah Kesehatan masalah Kesehatan hingga
tentang tatalaksana rujuk ▪ Penanganan Stroke hingga referensi referensi
balik dan deteksi dini
11. Insomnia 12. Gangguan Campuran 13. PPOK 14. Diabetes Melitus Tipe 2 15. Kehamilan Normal
Anxietas dan Depresi
▪ Perubahan judul menjadi ▪ Perubahan dari masalah ▪ Perbaikan tatalaksana dan ▪ Perbaikan tatalaksana dan ▪ Sudah menambahkan tentang
Gangguan Tidur Non Kesehatan hingga referensi kriteria rujukan kriteria rujukan pemeriksaan K1 – K6 dan
Organik ▪ Dilengkapi dengan rujuk balik ▪ Dilengkapi dengan tata USG
▪ Tingkat kemampuan dokter dan deteksi dini/skrining laksana rujuk balik dan ▪ Perubahan masalah
dari 4A menjadi 3A PPOK deteksi dini penyakit dan Kesehatan, faktor risiko,
▪ Perubahan mulai dari deteksi komplikasi pemeriksaan fisik,
masalah Kesehatan hingga pemeriksaan penunjang,
referensi medikamentosa, hingga
referensi
REVISI DAFTAR KETERAMPILAN KLINIS PADA PPK DOKTER DI FKTP
(KMK Nomor 1936/2022)
LAMPIRAN 2 Panduan Keterampilan Klinis
180 Keterampilan Klinis 185 Keterampilan Klinis
Skrining PPOK • Tingkat keterampilan: 4A Pemeriksaan Tekanan Dibedakan teknik pemeriksaan tekanan darah pada
• Metode deteksi dini PPOK di FKTP dilakukan Darah dewasa dan anak
dengan menggunakan instrumen kuesioner
Asuhan Persalinan Normal Penambahan penjelasan dilakukan oleh tim paling
(kuesioner PUMA)
sedikit sebanyak 2 orang nakes
Skrining Kanker Paru • Tingkat keterampilan: 4A
Penilaian Post Partum Penambahanan pelayanan kesehatan masa
• deteksi dini kanker paru yang dilakukan terbatas
sesudah melahirkan bagi ibu paling sedikit 4 kali
pada orang berisiko
Konseling Anemia Penambahan skrining Talasemia
Skrining Kanker • Tingkat keterampilan: 4A
Defisiensi Besi dan HIV,
Kolorektal • deteksi dini kanker kolorektal yang dilakukan
serta Konseling dan
terbatas pada orang berisiko
Skrining Talasemia
Pelayanan Neonatal • Tingkat keterampilan: 4A
Tatalaksana Berat Badan Perbaikan pada tatalaksana saat lahir dan Langkah
Esensial • deteksi sedini mungkin kelainan pada bayi
Lahir Rendah (BBLR) awal resusitasi
Skrining Hipotiroid • Tingkat keterampilan: 4A
Kongenital • deteksi dini hipotiroid kongenital pada bayi baru
lahir
1. Pendahuluan
5. Penutup
PENGUATAN KLINIS
CLINICAL PATHWAY
PPK merupakan standar pelayanan
Merupakan instrumen praktis yang akan
kedokteran bagi dokter di FKTP, dan menjadi acuan melengkapi penerapan PPK di FKTP
BPJS Kesehatan dalam pembayaran kapitasi
berbasis kinerja pelayanan JKN di FKTP
PACK
penyusunan Clinical Pathway di FKTP mengacu
pada PACK guidelines yang bertujuan untuk
memastikan akses berkelanjutan layanan
kesehatan esensial yang berkualitas yang
CLINICAL PATHWAY mendukung masyarakat untuk tetap hidup sehat
Praktis dan
Memberikan
mudah
panduan digunakan
talaksana awal dengan
kasus emergensi
sebelum dirujuk algoritme,
ke RS checklist, dan
ilustrasi
Disusun pertama
kali oleh
Universitas Cape
Town, Afsel dan
sudah
dikembangkan di
beberapa negara
I-PACK
Pendekatan sindrom, assessment dan Dapat menjamin bahwa walaupun dengan kemampuan klinis terbatas Pendekatan sindrom dapat menegakkan diagnosis yang 'mungkin' untuk
management Nakes dapat mengelola pasien dengan aman mengkonfirmasi diagnosis rencana pengelolaan pasien darurat, karena dalam keadaan darurat mungkin
dengan melakukan tes yang tersedia dan melakukan investigasi menentukan diagnosis tdk penting melainkan manajemen empiris yang
mendesak untuk kondisi yang dapat mengancam jiwa
(misalnya, meningitis) lalu lakukan rujukan segera.
pendekatan klinis dg anamnesis, Menghindari petunjuk yang tidak jelas seperti 'Ambil riwayat' Algoritme halaman sakit kepala: 'Apakah sakit kepala
pemeriksaan dan atau 'Lakukan pemeriksaan menyeluruh,' PACK memunculkan melumpuhkan dan berulang dengan mual atau sensitivitas cahaya/kebisingan,
investigasi rincian yang relevan dengan gejala tertentu atau kondisi dan memberikan yang tidak teratasi sama sekali? Jika Ya: Kemungkinan migrain.’
respon yang jelas untuk setiap gejala
Konten berfokus pada tindakan apa yg PACK menghindari penjelasan tentang Halaman 'Hipertensi: diagnosis'
harus diambil oleh klinisi patofisiologi, prioritas kesehatan masyarakat atau farmakodinamik karena tidak memberikan rincian prevalensi atau patofisiologi hipertensi, tetapi
bertujuan untuk mendukung memberikan instruksi yang jelas tentang caranya
dokter sibuk dalam konsultasi dan perlu sesingkat mungkin ukur tekanan darah dengan benar,menginterpretasikan hasil dan kapan
mengulanginya
jika TD naik
2 Bahasa
Ringkas Memberikan referensi pada pelayanan primer yang sibuk untuk memberikan
konsultasi dan pendekatan komprehensif dengan panduan 120 halaman
Bahasa sederhana, hindari istilah medis Dapat digunakan oleh nakes dengan keterampilan atau pengalaman terbatas 'Kesulitan bernapas' sebagai gantinya dispnoe
Membuat pengetahuan kesehatan lebih dapat diakses.
Fokus pada pasien secara individu Fokus hanya pada masalah pasien secara individu pada kondisis saat itu, tidak Pada hal stroke”bantu pasien untuk mengelola resiko penyakit jantungnya
untuk semua pasien bukan “nasehati semua pasien stroke untuk mengelola resiko penyakit jantung
24
1. Pendahuluan
5. Penutup
29
1. FKTP berperan sebagai gate keeper (penapis rujukan) dan menyelenggarakan
upaya kesehatan yang mengutamakan upaya promotif dan preventif secara
terintegrasi dan berkesinambungan serta melaksanakan peningkatan kualitas
layanan kesehatan.
2. Panduan Praktik Klinis di FKTP dan Panduan Keterampilan Klinis dijadikan sebagai
acuan pelayanan kedokteran di fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama.
Kesimpulan 3. Panduan Praktik Klinis di FKTP yang ada saat ini mengacu pada kondisi ideal
dimana tersedia sarana, prasarana, alat kesehatan dan pemeriksaan penunjang
sesuai standar yang ada dalam pedoman tatalaksana penyakit.
4. Panduan Praktik Klinis akan selalu dilakukan review mengikuti perkembangan
kondisi penyakit, teknologi dan ilmu pengetahuan terkini.
5. I-PACK dikembangkan dalam bentuk alur klinis berdasarkan gejala yang lebih
sederhana dan praktis untuk melengkapi pelaksanaan Panduan Praktik Klinik.
6. KMK No. HK.01.07/MENKES/1936/2022 merevisi dan melengkapi beberapa penyakit
yang telah tercantum dalam KMK No. HK.01.07/MENKES/1186/2022
7. Evaluasi kemampuan implemetasi PPK di FKTP perlu dilakukan untuk menjadi
masukan revisi PPK di FKTP maupun I-PACK yang akan datang
30,
TERIMA KASIH