Anda di halaman 1dari 52

PENINGKATAN TATA KELOLA RS & FASYANKES

PERSPEKTIF
SIRS, ASPAK, SIRANAP & SISTEM RUJUKAN TERINTEGRASI

Oleh

Ketua Tim Kerja Tata Kelola Sistem Rujukan & Pelayanan


Kesehatan Pada Event Nasional Internasional

DIREKTORAT TATA KELOLA PELAYANAN KESEHATAN


• PENDAHULUAN

• TATA KELOLA RS DAN KLINIK


PEMBAHASAN • KEBIJAKAN TERKAIT PELAKSANAAN SPA/ASPAK

• KEBIJAKAN TERKAIT PELAKSANAAN SIRS

• SISTEM RUJUKAN TERINTEGRASI (DALAM APLIKASI)


3

TRANSFORMASI SISTEM KESEHATAN NASIONAL 2021-2024 Transformasi Layanan Rujukan


5 RPJMN dan 6 Pilar Transformasi
Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan
masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan

Memperkuat sistem
Hasil sistem Meningkatkan kesehatan
Mempercepat perbaikan gizi Memperbaiki Gerakan Masyarakat kesehatan & pengendalian
ibu, anak, keluarga
kesehatan berencana dan kesehatan masyarakat pengendalian penyakit Hidup Sehat (GERMAS) obat dan makanan
reproduksi

1 Transformasi layanan primer Transformasi


2 3 Transformasi sistem
layanan ketahanan kesehatan
rujukan
aa bb
Meningkatkan Meningkatkan Memperkuat
Kategori Edukasi Pencegahan Pencegahan Meningkatkan Ketahanan
kapasitas dan akses dan ketahanan
program penduduk primer sekunder sektor
kapabilitas kualitas tanggap
utama Mis., Mis., farmasi &
layanan layanan darurat
Vaksinasi dan pemeriksaan sekunder & alat
penyakit kronis
primer kesehatan
Imunisasi tersier 1,86 T

Transformasi sistem Transformasi SDM Transformasi teknologi


4 pembiayaan 5 6
Enabler Kesehatan kesehatan
kesehatan Mempercepat adopsi teknologi dan solusi
mendasar Menjamin transparansi dan efektivitas Mempercepat ketersediaan, kualitas dan
kesehatan digital, meningkatkan pengambilan
pendanaan untuk sistem, dan akses yang distribusi SDM bidang kesehatan
keputusan berdasarkan data
adil bagi setiap segmen populasi lintas sistem kesehatan
Tematik Transformasi Kesehatan Rujukan
Program transformasi berfokus pada layanan 9 penyakit katastropik

Perubahan pola penyakit penyebab Kelompok penyakit tersebut menimbulkan Banyak WNI yang ke luar
kematian tertinggi selama 10 tahun terakhir beban pembiayaan besar negeri untuk pengobatan
penyakit berikut:

• AKSES
• MUTU

Sumber: BPJS Kesehatan, 2020 Sumber: Saragih & Jonathan, 2019

Prioritas pada 7 penyakit penyebab kematian tinggi dan berbiaya besar

Stroke Jantung Kanker Diabetes, Maternal Tuberculosis Infeksi


• Sumber: Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) ginjal, & hati neonatal emerging
4
Pemerataan layanan rujukan melalui optimalisasi jejaring RS nasional
untuk penyakit prioritas ditargetkan mencapai 100%kab/kota di 2027
ILUSTRATIF

Percepatan peningkatan cakupan


pelayanan RS rujukan untuk
penyakit prioritas, dengan visi:
• 34 provinsi memiliki minimal 1 RS
tingkat Paripurna / Utama
• 514 kab/kota memiliki minimal 1
RS tingkat Madya*

Target 50% 100%


50%kabupaten/kota sebelum 2025 dan
100%sebelum 2027 memiliki minimal 1 RS 2022 2024 2027
tingkat madya

*baru 507 Kab/kota yang sudah memiliki RSUD


5
1. Jejaring RS dan Fasilitas

Program jejaring rujukan mengelompokkan RS menjadi Madya, Utama,


dan Paripurna, di mana masing-masing memiliki kapabilitas yang
berbeda
RS Madya RS Utama RS Paripurna
Jantung dan  Mampu diagnostik invasif dan Mampu melakukan bedah jantung  Mampu melakukan pelayanan
intervensi non-bedah, misal pasang terbuka dan bedah syaraf bedah dan intervensi non-bedah
Stroke ring dan trombektomi/coiling terbuka/clipping jantung dan saraf advanced

 Mampu melakukan terapi radiasi,  Mampu melakukan terapi kanker


Kanker  Mampu melakukan bedah tumor bedah kanker stadium lanjut, dan komprehensif dan mutakhir, misal
dasar dan terapi sistemik terapi sistemik microsurgery, proton therapy

 Mampu melayani hemodialisis dan  Mampu melayani hemodialisis  Mampu melakukan transplantasi
Ginjal CAPD dengan teknik khusus ginjal
 Mampu melakukan terapi batu  Mampu skiring calon transplantasi  Mampu pelayanan bedah kelainan
saluran kemih dewasa dengan ginjal kongenital ginjal
teknik invasif minimal
 Mampu terapi keganasan urologi
 Mampu skrining dan diagnosis
keganasan urologi

 Mampu melakukan persalinan  Mampu melakukan persalinan  Mampu melakukan persalinan dengan
Kesehatan dengan berat bayi >1800 gr atau dengan berat bayi >1000 gr atau usia berat bayi < 1000 gr atau usia kehamilan
Ibu & Anak usia kehamilan >34 minggu kehamilan >28 minggu <28 minggu
 Tindakan bedah sederhana  Tindakan bedah anak kompleks  Tindakan bedah jantung anak kompleks
(cth: atresia ani) Tindakan bedah jantung anak  Layanan kehamilan dengan kelainan
 Layanan kehamilan dengan sederhana medis kompleks
masalah obstetrik  Layanan kehamilan dengan kelainan
medis lain 29
Landasan Regulasi Tata Kelola RS
TAHUN REGULASI TENTANG MENGATUR
✓ Organisasi Rumah Sakit disusun dengan tujuan untuk
mencapai visi dan misi Rumah Sakit dengan menjalankan
tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate
2009 UU No.44/2009 Rumah Sakit Governance) dan tata kelola klinis yang baik (Good Clinical
Governance).
✓ Setiap Rumah Sakit harus menyelenggarakan tata kelola
Rumah Sakit dan tata kelola klinis yang baik.
Sistem Rujukan pelayanan Kesehatan, dilaksanakan secara
Sistem Pelayanan Kesehatan Rujukan
2012 PMK 001/2012 berjenjang, sesuai kebutuhan medis dimulai dari pelayanan
Perorangan
kesehatan tingkat pertama
Jaminan Kesehatan bagi peserta, FKTP wajib merujuk ke
2018 PERPRES No.82/2018 Jaminan Kesehatan FKRTL sesuai dengan kasus dan kompetensi Fasilitas
Kesehatan serta sistem rujukan dan rujukan berjenjang

Aplikasi yang dapat memberikan data kondisi & ketersediaan


2018 PERMENKES No.31/2018 Aplikasi Sarana Prasarana Alat Kesehatan
Sarana, Prasarana & Alat Kesehatan

✓ Kasifikasi, kemampuan pelayanan, Fasilitas & Sarana


Penunjang, Ketersedian TT, SDM, Kewajiban RS,
Akreditasi RS, Penyediaan data dan informasi RS
2021 PP No.47/2021 Penyelenggaraan Bidang Perumahsakitan
✓ Setiap Fasilitas Pelayanan Kesehatan wajib memiliki
sistem tata kelola manajemen dan tata kelola pelayanan
kesehatan atau klinis yang baik
Standarisasi dan pelaksanaan Akreditasi RS termasuk
2022 PMK 1128/2022 Standar Akreditasi RS
pelaporan melalui SIRS
Sistem Informasi RS & Kewajiban
Permenkes No.1171/2011& SE Dirjen RS Melaksanakan Sistem Informasi RS, pengumpulan,
2023 mengirimkan laporan mellaui SIRS tahun
Pelayanan Kesehatan pengolahan dan penyajian data RS melalui aplikasi SIRS
2022
Keterangan
7
UU PP PERPRES Permenkes (PMK) Kepmenkes (KMK) Regulasi yang akan direvisi
MUTU
AKSES
PERUBAHAN DI ERA JKN
Dr Spesialis Komitmen
Metode Pembayaran /dr Sub Spesialis Disiplin kerja →
di Era JKN dr Spesialis KT Indikator kinerja

Sistem Rujukan Inovatif


FKRTL Efisien MANDIRI
Produktif

KOMPETENSI FKTP • Hanya menerima rujukan kecuali


kasus emergensi PERUBAHAN SISTEM
• Perubahan beban pada layanan PELAYANAN KESEHATAN
tertentu
STANDAR PELAYANAN RUMAH SAKIT

Kendali biaya Kendali mutu


Standar
Contoh :
HARUS MEMENUHI Pelayanan
Standar Cathlab, STANDAR PELAYANAN sama untuk
standar ICU, Standar YANG OPTIMAL
HCU, standar
semua
pelayanan kanker dan kelas
radiotherapi, dll Tim multi disiplin Rumah
Sakit
Patient safety
Klasifikasi Rumah Sakit
(Permenkes 3 tahun 2020)

ASPAK SDM
ME
OBAT-
BHP

KOMPETENSI RS
KLASIFIKASI RUMAH SAKIT

KETENTUAN :
KELAS A 01

RS UMUM KELAS B Pemerintah menetapkan klasifikasi RS


berdasarkan:
→ Kemampuan Pelayanan
→ Fasilitas Kesehatan
KELAS C → Sarana Penunjang
→ Sumber Daya Manusia

KELAS D 02

Menjabarkan gambaran RS Umum dan RS Khusus

KELAS A
berdasarkan pelayanan yang diberikan, SDM, dan
Sarana Prasarana Peralatan.

RS KHUSUS
03
KELAS B Ketentuan lebih lanjut diatur dengan Peraturan Menteri
atau terintegrasi dengan ketentuan standar perizinan
berusaha sesuai ketentuan peraturan peruuan.
KELAS C
KLASIFIKASI RUMAH SAKIT

RUMAH SAKIT UMUM RUMAH SAKIT KHUSUS


RS yang memberikan pelayanan kesehatan Memberikan pelayanan utama pada satu
pada semua bidang dan jenis penyakit bidang atau satu jenis penyakit tertentu
berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur,
organ, jenis penyakit, atau kekhususan
lainnya

Dapat menyelenggarakan pelayanan lain di


luar kekhususannya (paling banyak 40% dari
seluruh jumlah tempat tidur)..

Menteri dapat menetapkan (koordinasi dg K/L


terkait) RS khusus lainnya berdasarkan hasil kajian
KLASIFIKASI dan rekomendasi asosiasi perumahsakitan serta
organisasi profesi terkait
Pelayanan Kesehatan berupa: .
Pelayanan medik dan penunjang medik, pelayanan Pelayanan kesehatan berupa: pelayanan medik dan
keperawatan, pelayanan kefarmasian, dan penunjang medik sesuai dengan kekhususan,
pelayanan lainnya yang menunjang kemampuan pelayanan keperawatan, pelayanan kefarmasian, dan
dan kebutuhan pelayanan rumah sakit pelayanan lainnya yang menunjang kemampuan dan
kebutuhan pelayanan rumah sakit
SUMBER DAYA MANUSIA

SDM RS Umum dan Rs Khusus berupa tenaga tetap yang bekerja secara purna
waktu meliputi: tenaga medis dan penunjang medis, tenaga keperawatan, tenaga
kefarmasian, tenaga kesehatan lain, dan tenaga non kesehatan

Pemilik Rumah sakit dan kepala atau direktur Rumah Sakit bertanggung jawab
dalam pemenuhan sumber daya manusia dengan jumlah dan kualifikasi
disesuaikan dengan hasil analisis beban kerja, kebutuhan, dan kemampuan
pelayanan Rumah Sakit

SDM RS diangkat dan ditetapkan oleh kepala atau direktur


Rumah Sakit

Rumah Sakit dapat mempekerjakan tenaga tidak tetap


dan/atau tenaga lainnya berdasarkan kebutuhan dan
kemampuan Rumah Sakit sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
BANGUNAN, PRASARANA, PERALATAN, DAN PELAYANAN RAWAT INAP

PELAYANAN RAWAT INAP

TT PERAWATAN KELAS III


• Untuk RS milik Pemerintah Pusat dan Pemda paling
sedikit 30% dari seluruh TT
• Untuk RS milik swasta paling sedikit 20% dari
seluruh TT

TT PERAWATAN DIATAS KELAS I


1 2 3 Paling banyak 30% dari seluruh TT untuk RS milik
Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan swasta

TT PERAWATAN INTENSIF
BANGUNAN DAN PERALATAN PELAYANAN RAWAT Paling sedikit 8% dari seluruh TT untuk RS milik
PRASARANA INAP Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan swasta
o Peralatan medis dan
o Memenuhi ketentuan nonmedis yang memenuhi Jumlah tempat tidur
keandalan bangunan standar pelayanan, disesuaikan dengan TT ISOLASI
o Memenuhi prinsip persyaratan mutu, klasifikasi rumah sakit Paling sedikit 10% dari seluruh TT untuk RS milik
keamanan keamanan, keselamatan, Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan swasta
o Memenuhi persyaratan dan laik pakai.
teknis sesuai dengan o Pemenuhan peralatan
ketentuan peraturan medis disesusiakan
perundang-undangan
PENGECUALIAN
dengankebutuhan dan
kemampuan pelayanan RS Ketentuan Jumlah TT perawatan intensif dan TT Isolasi
diatas dikecualikan untuk RS Khusus mata, RSKO, dan
RSGM.
Terdapat 4 komponen utama yang menjadi fokus transformasi RS (Vertikal)

A. Perbaikan pengalaman pasien


Memperbaiki fasilitas pendukung dan waktu tunggu pelayanan untuk
meningkatkan kepuasan pasien
Tujuan:
RS yang memberikan B. Peningkatan kualitas pemberi layanan
Meningkatkan produktifitas kerja dengan melakukan perbaikan
pelayanan minimal sistem remunerasi, pelatihan dan pengembangan karir yang
setara level Asia berkeadilan

C. Peningkatan mutu layanan klinis


Standarisasi pelayanan dengan Panduan Praktek Klinis (PPK)
dan clinical pathway, serta peningkatan riset medis

D. Peningkatan tata kelola RS


Memperbaiki sistem, proses dan manajemen operasional rumah sakit
secara efektif dan efisien melalui digitalisasi pelayanan

16
AKREDITASI SPA & OBAT
STRATIFIKASI &
JEJARING PENGAMPUAN
1. LEADERSHIP LAYANAN PRIORITAS
2. PATIENT CENTERED CARE
CENTER OF EXCELLENCE

ACADEMIC HEALTH
SYSTEM

ONE STOP SERVICE MUTU AKSES


SISTEM RUJUKAN
TERINTEGRASI BERBASIS
KOMPETENSI

SISTER HOSPITAL

PENANGANAN
KEDARURATAN PRA
HOSPITAL - 119
DIGITALISASI LAYANAN • SERVICE OUTCOME
RUJUKAN • CLINICAL OUTCOME
Service outcome : Clinical outcome :
1. Persentase kepuasan pasien terhadap
pelayanan di RS 1. Penurunan angka kesakitan
2. Persentase RS yang berkelas internasional 2. Penurunan angka kematian
3. Persentase kunjungan pasien dari luar negeri 3. Peningkatan kesembuhan
ke RS di Indonesia (Medical Tourisme)
4. Penurunan angka rehospitalisasi
4. Jumlah SDM Kesehatan yang kompeten yang
utk penyakit kronis
diakui oleh luar negeri
5. Jumlah RS Umum Pusat fully mandiri secara 5. Penurunan perburukan penyakit
finansial 6. Penurunan komplikasi
6. Pengembangan digitalisasi layanan RS

18
Strategi Peningkatan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan

Peningkatan Kompetensi Fasilitas Pelayanan


Kesehatan

Regulasi Sistem Rujukan Berbasis Kompetensi


Penguatan
Sistem Rujukan Regionalisasi Sistem Rujukan :
Pergub/Perbup/Perwal

PengembanganPelayanan Kesehatan Rujukan


Berbasis IT : SISRUTE
APLIKASI ASPAK, SIRS,SIRANAP,
SISRUTE DALAM TATA KELOLA RS
Pengelolaan Data & Informasi Pengelolaan Alat Kesehatan Penyusunan Kebutuhan
SPA untuk Memenuhi Standar ASPAK
➢ DAK
MANAJEMEN DATA ASPAK
DALAM PERENCANAAN SPA ➢ APBD
PBE
E-Rengar
• Membandingkan/ ➢ APBN

menyesuaikan dg
➢ Sumber lain
data inventaris
• Membandingkan
dg kondisi real Konsep Pikir
Perencanaan
Gap Pemenuhan
Input data Validasi &
SPA Verifikasi data Kondisi SPA
Reviu Kelas
Utilitas/Pengemban
gan/Usia/Rusak/Tek
nology
Pengelola ASPAK Penguatan
Pengelola ASPAK Dinkes Kapasitas Dinkes
Fasyankes Kab/ Kota/ Prop Prov/ Kab/ Kota
Pusat (untuk RS Vertikal)
PERMENKES 31
tahun 2018
Setiap kali ada
perubahan Minimal tiap 6 bl tentang ASPAK
SPA : Sarana, Prasarana dan Alat
WEWENANG DAN TUGAS
Rumah Sakit:
❑ Melakukan update data ASPAK sesuai realisasi pengadaan / penerimaan
SPA sampai dengan tahun (saat ini 2023)
❑ Membuat kertas kerja pra-perencanaan DAK 2024 (RSUD Penerima DAK)
Dinas Kesehatan Provinsi/Kab /Kota
❑ Melakukan validasi data ASPAK (sampling/data sekunder / primer)
❑ Advokasi dan rekap usulan pra-perencanaan SPA dari RS
❑ Melakukan monev terhadap ketersedian SPA di RS
VALIDASI DATA ASPAK

• METODA VALIDASI

• YANG HARUS MELAKUKAN VALIDASI


PERMENKES NO. 1171 TAHUN 2011
SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT

RS ONLINE
DASAR HUKUM PELAKSANAAN SIRS
PERMENKES RI NOMOR 1171/MENKES/PER/VI/2011 Formulir pelaporan SIRS terdiri dari 5 (lima)
tanggal 15 Juni 2011
Rekapitulasi Laporan (RL) :
1. RL 1 berisikan Data Dasar Rumah Sakit yang
dilaporkan setiap waktu apabila terdapat
perubahan data dasar dari rumah sakit sehingga
data ini dapat dikatakan data yang yang bersifat
terbarukan setiap saat (updated)
2. RL 2 berisikan Data Ketenagaan yang dilaporkan
periodik setiap tahun
3. RL 3 berisikan Data Kegiatan Pelayanan Rumah
Sakit yang dilaporkan periodik setiap tahun
4. RL 4 berisikan Data Morbiditas/Mortalitas Pasien
yang dilaporkan periodik setiap tahun
5. RL 5 yang merupakan Data Bulanan yang
dilaporkan secara periodik setiap bulan, berisikan
data kunjungan dan data 10 (sepuluh) besar
penyakit.
SURAT EDARAN NOMOR 318 TAHUN 2023
TENTANG KEWAJIBAN MENGIRIMKAN PELAPORAN SIRS
(SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT) DATA TAHUN 2022

• Update data di aplikasi RS Online


• Pengiriman pelaporan SIRS Online
data tahun 2022
• Selambat-lambatnya tanggal 31 Maret
2023
SIRS Dalam Standar Akreditasi Rumah Sakit
UPDATE APLIKASI SIRS ONLINE REV 6 VER 2.0

Aplikasi Lama Aplikasi Baru (Mulai 30 Januari 2023)


http://sirs.yankes.kemkes.go.id/sirs/login.php http://sirs6.kemkes.go.id
Ketentuan SIRS Rev 6 Versi 2.0
1. Penginputan pada Aplikasi SIRS Rev 6 ver
2.0 dapat dilakukan mulai 30 Januari 2023.
2. Aplikasi SIRS Rev 6 ver 2.0 digunakan untuk
pelaporan data SIRS mulai Data Tahun
2022.
3. Pelaporan pada Aplikasi SIRS Rev 6 ver 1.0
akan dihentikan pada 30 Januari 2023.
4. Bukti pengisian SIRS Online mengacu pada
absensi SIRS yang dapat dicek pada :
https://link.kemkes.go.id/absensirs
5. Kendala aplikasi SIRS Rev 6 ver 2.0 dapat
dikonsultasikan ke dinkes kab/kota atau
provinsi wilayah masing-masing ataupun
melalui WA group SIRS masing-masing
provinsi.
6. Apabila masih belum terselesaikan, Dinkes
Provinsi dapat melaporkan melalui aplikasi
mantis. https://link.kemkes.go.id/helpdesksirs
CAPAIAN PELAPORAN SIRS DALAM 3 TAHUN
INDONESIA
Jumlah RS Jumlah RS Lapor Cakupan (%)
3500 100

2985 3043 90
3000 2887

2632 80

2500 70
73,04

1982 60
2000

Jumlah RS 1655 50 %

1500
43,84 40

1000 30
31,37

20
500
10

0 0
2019 2020 2021
CAPAIAN PELAPORAN SIRS 2021 PER RL
INDONESIA
100,00

90,00

80,00

70,00

60,00

% 50,00

40,00

30,00

20,00

10,00

0,00
Update Data SIRANAP
• Tahun 2016 SISRTUE mulai
Pemanfaatan digunakan

Teknologi Informasi SISRUTE • Tahun 2019 : Ujicoba Integrai


SISRUTE dengan P-Care BPJS
Layanan Rujukan Merupakan proses rujukan antar fasilitas • Tahun 2020 : Pengembangan fitur
SISTEM RUJUKAN pelayanan kesehatan dengan menggunakan severity level penyakit
TERINTGERASI (SISRUTE) teknologi informasi berbasis internet yang dapat • Tahun 2021 : Penggunaan SISRUTE
menghubungkan data pasien dari tingkat layanan Rujukan pasien Covid-19
SE Dirjen Yankes Nomor HK.02.02/I/1161/2022
TANGGAL 31 Maret 2022 • Tahun 2022 :
lebih rendah ke tingkat layanan lebih tinggi atau
Implementasi Penggunaan Aplikasi Sistem ✓ Pengamanan Data (data
Rujukan Terintegrasi (SISRUTE) Dalam
sebaliknya serta sederajat (horizontal maupun
security)SISRUTE Oleh BSSN
Penyelenggaraan Rujukan PelayAnan vertikal) dengan tujuan untuk mempermudah dan
✓ Pengembangan mobile
Kesehatan Perorangan
mempercepat proses rujukan pasien Sisrute, Bridging dengan BPJS
dan Bridging IHS

Tujuan
• Mengintegrasikan sistem rujukan pada • Mempermudah proses administrasi
seluruh fasilitas kesehatan baik primer, rujukan dengan memanfaatkan
sekunder maupun tertier teknologi informasi
(puskesmas/Klinik dan RS) • Menurunkan angka kesakitan dan
menggunakan sistem informasi. kematian pasien dalam proses rujukan
• Percepatan proses Rujukan antar • Terkoordinasinya sIstem rujuk balik
Fasyankes antar fasyankes
• Menjamin kepastian pasien yang • Tersediannya data rujukan Nasional
dirujuk ke fasyankes sesuai kebutuhan
klinis
38
PERUBAHAN SISTEM RUJUKAN
• Tahun 2016 SISRUTE mulai digunakan
• Tahun 2019 : Ujicoba Integrasi
I SISRUTE dengan P-Care BPJS
PMK 001/2012 N • Tahun 2020 : Pengembangan fitur
Sistem Rujukan Perorangan F severity level penyakit
P O • Tahun 2021 : Penggunaan SISRUTE
Rujukan pasien Covid-19
SK Dirjen Yankes Nomor: E TR
• Tahun 2022 :
IIK.02.02/I/0020/2020 M EM R
✓ Pengamanan Data (data
Grand Disain Pedoman Sistem Rujukan A KA U security)SISRUTE Oleh BSSN
Terintegrasi N NS J ✓ Pengembangan mobile Sisrute,
F OI U Bridging dengan BPJS dan Bridging
A L K HIS

O L A • Tahun 2023
A
Optimalisasi sistem rujukan dan ✓ Penerbitan Juknis SISRUTE
T G A N
peningkatan mutu pelayanan ✓ Launching dan Penggunaan Mobile
A I Y
Kesehatan, menggunakan pendekatan Sisrute bagi Fasyankes kes
Continum of care dan intervensi N A Penerima Rujukan
berbasis rirsiko Kesehatan N ✓ Lanjutan Pengembangan Mobile
A Sisrute bagi Fasyankes Perujuk
N
Revisi PMK 001/2012 Aplikasi SISRUTE
Sistem Rujukan Perorangan
39
Penyelenggaraan Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan

KEMAMPUAN PELAYANAN SISTEM RUJUKAN DIGITAL PROSES RUJUKAN

Rujukan pelayanan kesehatan


Rujukan berdasarkan indikasi medis Aplikasi SISRUTE sebagai sarana
perorangan terdiri atas:
pasien dan kemampuan pelayanan > komunikasi dari Fasyankes perujuk dan > • Rujukan rawat jalan
(kompetensi & daya tampung Fasyankes penerima rujukan.
• Rawat inap
fasyankes) Diterapkan pada peserta JKN.
• Gawat darurat

Kompetensi fasyankes Rujukan dilakukan setelah diagnosis


Kemampuan fasyankes memberikan Sisrute diterapkan bagi pasien peserta pasien ditegakkan oleh DPJP pada
pelayanan sesuai standar berdasarkan jaminan kesehatan atau asuransi Fasyankes Perujuk yang memuat
SDM, bangunan, prasarana, alkes, dan kesehatan sosial sedikitnya satu kriteria rujukan dalam
obat yang dimilikinya sisrute

Daya tampung fasyankes Memilah kemampuan dan daya


Kapasitas fasyankes menerima pasien tampung fasyankes berdasarkan data Rujukan oleh Dokter Penanggung
yang akan dilayani berdasarkan waktu dari aplikasi yang telah terintegrasi dari Jawab Pasien (DPJP) dapat berupa
praktik dokter/hari dibagi standar Simpus, SIRS, SIMRS, ASPAK, dan rujukan vertikal dan rujukan horizontal
waktu/pasien aplikasi lain

40
Sistem Informasi Rujukan Terintegrasi (SISRUTE)

“SISRUTE” adalah pelayanan kesehatan yang mengatur pelimpahan tugas dan tanggung jawab
pelayanan kesehatan secara timbal balik baik vertikal maupun horizontal, dimana seluruh proses
rujukan dilakukan secara digital dan terintegrasi.

Komunikasi Informasi Data Medis Monitoring


Enter your text here, or paste your text here. Enter your text here, or paste your text here. Enter your text here, or paste your text here. Enter your text here, or paste your text here.

Rujukan Berbasis Kompetensi


PERUBAHAN SISTEM RUJUKAN DARI BERJENJANG
BERDASARKAN KELAS RS MENJADI BERBASIS KOMPETENSI
Kebututuhan Medis
Pasien
RUMAH SAKIT UMUM K Jenis Pelayanan
Kesehatan →RS Online
/ KHUSUS KELAS A
O (SIRS)

RUMAH SAKIT UMUM


M Jenis tenaga
Kesehatan→Sisnakes
/ KHUSUS KELAS B P (SISDMK)
Sistem
E Bangunan, prasarana Rujukan
dan Peralatan→
RUMAH SAKIT UMUM T ASPAK Berbasis
/ KHUSUS KELAS C
E Sediaan obat dan Kompetensi
N BMHP →ASPAK
RUMAH SAKIT
UMUM KELAS D S Daya Tampung TT →
SIRANAP
I
FKTP INTEROPERABILITAS Sistem Informasi Rujukan
SISTEM
INTEGRASI DATA SISRUTE
Integrasi data secara realtime

RS ONLINE SISDMK
Profil Fasilitas Pelayanan Kesehatan Data SDM Kesehatan (Ditjen Nakes)
Data Layanan

SISRUTE
.

Kompetensi dan
daya tampung
ASPAK SIRANAP
Data Sarana, Prasarana dan
Data Ketersediaan dan Keterpakain
Peralatan Fasynakes
tempat tidur di Fasyankes

Semua Fasilitas Pelayanan Kesehayan HARUS melakukan update data di RS Online, SISDMK,
ASPAK dan SIRANAP setiap ada penambahan/pengurangan fasilitas
Indikator Capaian Tahun 2023 (Implementasi Rujukan Terintegrasi)
✓ Jumlah Provinsi yang menerapkan Sistem Rujukan Terintegrasi sebanyak 27 Provinsi
✓ dan (RPJMN 2020-2024): 34 Provinsi
RS TEREGISTRASI & PEMANFAATAN SISRUTE
(1 MARET 2023) DATA RESPON TIME SISRUTE INDONESIA
90%
89% 89%

85%
>6 Jam
79% 140.186 (27%) <=5 Menit
80%
153.573 (30%)
75%
75%

70% >1 - 6 Jam


79.531 (15%)
65% >5 - 1 Jam
Target Capaian Target Capaian 143.040 (28%)

RS Teregistrasi RS Pemanfaatan
PUSKESMAS TEREGISTRASI & PEMANFAATAN SISRUTE
(1 MARET 2023)
89%
90%
80%
Data Sisrute 31 Mei 2023
70%
58% 54%
60% Respon Time Penerima Rujukan adalah awal proses rujukan masuk yang dihitung mulai
50% dari notifikasi permintaan rujukan masuk melalui aplikasi SISRUTE . Kategori Respon
40% 32% time masuk dibagi menjadi 3 (tiga) bagian:
30%
a. < 5 menit : respon awal menerima rujukan
20%
10%
b. 5 menit – 45 menit : respon menjawab rujukan diterima atau tidak
0% c. > 45 menit : respon menerima rujukan sangat lambat
Target Capaian Target Capaian
Puskesmas Teregistrasi Pemanfaatan
PEDOMAN TATA KELOLA
KLINIK
DASAR HUKUM
UU NO. 36 TAHUN 2009 PMK NO. 14 TAHUN 2021
Setiap pimpinan penyelenggaraan Dalam upaya untuk meningkatkan
fasilitas pelayanan kesehatan PMK NO. 9 TAHUN 2014 mutu pelayanan di Klinik dibutuhkan
perseorangan harus memiliki Setiap klinik memiliki kewajiban Komitmen dalam membangun tata
kompetensi manajemen kesehatan diantaranya menyusun dan kelola manajemen dan tata klinis
perseorangan yang dibutuhkan. melaksanakan peraturan internal yang baik.
klinik

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PELAYANAN


KESEHATAN NOMOR HK.02.02/I/105/2023
TENTANG INSTRUMEN SURVEI AKREDITASI KLINIK

SE Dirjen-Yankes,No.HK.02.02/D/7928/2023
TENTANG PERIZINAN BERUSAHA KLINIK

PP NO. 5 TAHUN 2021


PP NO. 47 TAHUN 2016 Pengawasan berupa inspeksi lapangan
Setiap Fasilitas Pelayanan Kesehatan wajib dilakukan dengan ketentuanuntuk
memiliki sistem tata kelola manajemen dan kegiatan usaha sektor kesehatan dengan
tata kelola pelayanan kesehatan atau klinis tingkat Risiko menengah tinggi
yang baik dilakukan 1 (satu) tahun sekali 46
PEDOMAN TATA KELOLA KLINIK
PENDAHULUAN PENCATATAN DAN
Bab Bab PELAPORAN KLINIK
A. Latar Belakang,
B. Maksud &Tujuan
1 4 A. Pencatatan Klinik
B. Pelaporan Klinik
C. Sasaran

TATA KELOLA KLINIK


Bab Bab PENUTUP
A. Tata Kelola Manajemen
Klinik 2 5
B. Tata Kelola Pelayanan
Kesehatan di Klinik

PENYUSUNAN
LAMPIRAN
PERATURAN INTERNAL
KLINIK ATAU KEBIJAKAN Bab
Contoh Surat Penugasan
LAIN TENTANG 3 Klinis
PENYELENGGARAAN
TATA KELOLA KLINIK
YANG BAIK
47
TATA KELOLA
PENGORGANISASIAN KLINIK
MANAJEMEN 01 04 PENGELOLAAN KEUANGAN DI KLINIK
KLINIK Mengatur tata hubungan kerja antara ➢ Pengelolaan keuangan perlu dilakukan agar klinik
dapat berjalan dalam jangka Panjang, meliputi
pemilik, pengelola dan staf yang bekerja
di klinik perencanaan, implementasi pengelolaan,
penyimpanan dan pengendalian dana dan asset
PERAN & FUNGSI PEMILIK, PENGELOLA agar dapat dikelola dengan baik.
➢ Hal-hal terkait keuangan meliputi pengeluaran
02 & STAF DI KLINIK klinik dan pendapatan operasional
➢ Pemilik klinik adalah orang yang memiliki
klinik atau penanam modal klinik
➢ Pengelola klinik adalah orang-orang yang
05 PENGELOLAAN FASILITAS DI KLINIK
ditunjuk oleh pemilik klinik untuk Meliputi ketersediaan sarana, prasarana dan alat
menjalankan operasional klinik yang (SPA) di klinik sesuai standar yang berlaku dan
direpresentasikan dalam struktur adanya alur pelayanan di klinik mulai penerimaan
organisasi pasien hingga pengakhiran layanan pasien (berobat
➢ Staf klinik adalah sekelompok orang jalan, dirujuk, atau rawat inap)
dalam organisasi klinik yang perannya
membantu pengelola klinik dalam PENGELOLAAN KERJA SAMA TERKAIT KLINIK
memberikan pelayanan di klinik dan
mencapai tujuan organisasi
06
Klinik melakukan kerja sama dengan pihak lain
untuk memenuhi kebutuhan pelayanannya.
PENGELOLAAN SDM DI KLINIK Mekanisme kerja sama diatur sebaik-baiknya agar
03 Meliputi perencanaan & pemenuhan SDM,
jelas sehingga output hasil sesuai harapan/tujuan
pengangkatan SDM di klinik, orientasi SDM di
klinik, penugasan SDM di klinik, dan evaluasi 48
kinerja SDM di klinik
TATA KELOLA PELAYANAN KESEHATAN DI KLINIK
1 KREDENSIAL DAN REKREDENSIAL DI KLINIK
❑ Setiap tenaga kesehatan yang bekerja di klinik harus menjalani kredensial
sebelum ditempatkan dan dilanjutkan rekredensial secara berkala paling lama 5
tahun
❑ Mekanisme penyelenggaraan kredensial dan rekredensial diserahkan kepada
masing-masing klinik untuk mengelolanya

2 MITRA BESTARI
Klinik dapat memberdayakan mitra bestarinya untuk membantu proses kredensial
dan rekredensial di tempatnya dan keperluan asistensi/pendampingan (proctoring)
dalam proses pemberian pelayanan kesehatan pasca kredensial apabila dibutuhkan

3 TATA KELOLA MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI KLINIK


❑ Upaya peningkatan mutu internal meliputi: (1) perencanaan, pelaksana, dan
evaluasi mutu pelayanan kesehatan di klinik; (2) manajemen risiko di klinik; (3)
pengukuran dan pelaporan indikator mutu klinik; (4) pelaporan insiden
keselamatan pasien di klinik; (5) pelaporan kejadian infeksi/ insiden rate HAIs
❑ Upaya peningkatam mutu eksternal dilakukan dengan cara akreditasi

4 PENEGAKAN ETIKA DAN DISIPLIN PROFESI TENAGA KESEHATAN DI KLINIK


Pengelola klinik bertanggung jawab untuk menegakkan etika dan
disiplin profesi bagi tenaga kesehatan yang bekerja di klinik
Untuk menjaga kepatuhan terhadap kode etik maka dilakukan
monitoring dan evaluasi dengan strategi implementasi diserahkan 49

kepada masing-masing klinik


PENYUSUNAN PERATURAN INTERNAL KLINIK ATAU KEBIJAKAN LAIN
TENTANG PENYELENGGARAAN TATA KELOLA KLINIK YANG BAIK
MUATAN MATERI MINIMAL
CIRI & SUBSTANSI PERATURAN/KEBIJAKAN
PERATURAN/KEBIJAKAN
❑ Tailor made, dapat berbeda di tiap
❑ Nama klinik
klinik
❑ Visi, misi, dan tujuan pendirian
❑ Mengatur hal-hal yg merupakan
klinik
konstitusi klinik/ peraturan dasar klinik
❑ Filosofi klinik: nirlaba atau laba
❑ Ditetapkan pimpinan klinik dengan
❑ Kepemilikan klinik
persetujuan pemilik klinik
❑ Hak dan kewajiban klinik Muatan Materi
Ciri &Substansi
Minimal ❑ Mengatur hubungan antara pemilik,
❑ Tata kelola manajemen klinik Peraturan/Kebijakan
Peraturan/Kebijakan pengelola dan staf klinik
❑ Tata kelola pelayanan Kesehatan di
❑ Diuraikan secara jelas, tegas dan
klinik
terperinci (tidak multitafsir)
❑ Mekanisme review dan revisi
❑ Harus diterima semua pihak di klinik
❑ Dievaluasi secara berkala

Bentuk Format Bentuk Kepemilikan


Peraturan/Kebijakan Klinik
BENTUK FORMAT PERATURAN/ BENTUK KEPEMILIKAN KLINIK
KEBIJAKAN ❑ Bentuk kepemilikan sesuai dengan
❑ Bentuk format penyusunan aktivitas klinik: Klinik Pemerintah atau
peraturan internal klinik atau Klinik Swasta
kebijakan lain diserahkan kepada ❑ Perbedaan bentuk kepemilikan akan
masing-masing klinik mempengaruhi organisasi dan tata
hubungan kerja pemiliki sendiri berikut
peran dan fungsinya
50
PENCATATAN DAN PELAPORAN KLINIK

51
TERIMA KASIH
DIREKTORAT TATA KELOLA PELAYANAN KESEHATAN
DITJEN YANKES
@2023

Anda mungkin juga menyukai