PERSPEKTIF
SIRS, ASPAK, SIRANAP & SISTEM RUJUKAN TERINTEGRASI
Oleh
Memperkuat sistem
Hasil sistem Meningkatkan kesehatan
Mempercepat perbaikan gizi Memperbaiki Gerakan Masyarakat kesehatan & pengendalian
ibu, anak, keluarga
kesehatan berencana dan kesehatan masyarakat pengendalian penyakit Hidup Sehat (GERMAS) obat dan makanan
reproduksi
Perubahan pola penyakit penyebab Kelompok penyakit tersebut menimbulkan Banyak WNI yang ke luar
kematian tertinggi selama 10 tahun terakhir beban pembiayaan besar negeri untuk pengobatan
penyakit berikut:
• AKSES
• MUTU
Mampu melayani hemodialisis dan Mampu melayani hemodialisis Mampu melakukan transplantasi
Ginjal CAPD dengan teknik khusus ginjal
Mampu melakukan terapi batu Mampu skiring calon transplantasi Mampu pelayanan bedah kelainan
saluran kemih dewasa dengan ginjal kongenital ginjal
teknik invasif minimal
Mampu terapi keganasan urologi
Mampu skrining dan diagnosis
keganasan urologi
Mampu melakukan persalinan Mampu melakukan persalinan Mampu melakukan persalinan dengan
Kesehatan dengan berat bayi >1800 gr atau dengan berat bayi >1000 gr atau usia berat bayi < 1000 gr atau usia kehamilan
Ibu & Anak usia kehamilan >34 minggu kehamilan >28 minggu <28 minggu
Tindakan bedah sederhana Tindakan bedah anak kompleks Tindakan bedah jantung anak kompleks
(cth: atresia ani) Tindakan bedah jantung anak Layanan kehamilan dengan kelainan
Layanan kehamilan dengan sederhana medis kompleks
masalah obstetrik Layanan kehamilan dengan kelainan
medis lain 29
Landasan Regulasi Tata Kelola RS
TAHUN REGULASI TENTANG MENGATUR
✓ Organisasi Rumah Sakit disusun dengan tujuan untuk
mencapai visi dan misi Rumah Sakit dengan menjalankan
tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate
2009 UU No.44/2009 Rumah Sakit Governance) dan tata kelola klinis yang baik (Good Clinical
Governance).
✓ Setiap Rumah Sakit harus menyelenggarakan tata kelola
Rumah Sakit dan tata kelola klinis yang baik.
Sistem Rujukan pelayanan Kesehatan, dilaksanakan secara
Sistem Pelayanan Kesehatan Rujukan
2012 PMK 001/2012 berjenjang, sesuai kebutuhan medis dimulai dari pelayanan
Perorangan
kesehatan tingkat pertama
Jaminan Kesehatan bagi peserta, FKTP wajib merujuk ke
2018 PERPRES No.82/2018 Jaminan Kesehatan FKRTL sesuai dengan kasus dan kompetensi Fasilitas
Kesehatan serta sistem rujukan dan rujukan berjenjang
ASPAK SDM
ME
OBAT-
BHP
KOMPETENSI RS
KLASIFIKASI RUMAH SAKIT
KETENTUAN :
KELAS A 01
KELAS D 02
KELAS A
berdasarkan pelayanan yang diberikan, SDM, dan
Sarana Prasarana Peralatan.
RS KHUSUS
03
KELAS B Ketentuan lebih lanjut diatur dengan Peraturan Menteri
atau terintegrasi dengan ketentuan standar perizinan
berusaha sesuai ketentuan peraturan peruuan.
KELAS C
KLASIFIKASI RUMAH SAKIT
SDM RS Umum dan Rs Khusus berupa tenaga tetap yang bekerja secara purna
waktu meliputi: tenaga medis dan penunjang medis, tenaga keperawatan, tenaga
kefarmasian, tenaga kesehatan lain, dan tenaga non kesehatan
Pemilik Rumah sakit dan kepala atau direktur Rumah Sakit bertanggung jawab
dalam pemenuhan sumber daya manusia dengan jumlah dan kualifikasi
disesuaikan dengan hasil analisis beban kerja, kebutuhan, dan kemampuan
pelayanan Rumah Sakit
TT PERAWATAN INTENSIF
BANGUNAN DAN PERALATAN PELAYANAN RAWAT Paling sedikit 8% dari seluruh TT untuk RS milik
PRASARANA INAP Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan swasta
o Peralatan medis dan
o Memenuhi ketentuan nonmedis yang memenuhi Jumlah tempat tidur
keandalan bangunan standar pelayanan, disesuaikan dengan TT ISOLASI
o Memenuhi prinsip persyaratan mutu, klasifikasi rumah sakit Paling sedikit 10% dari seluruh TT untuk RS milik
keamanan keamanan, keselamatan, Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan swasta
o Memenuhi persyaratan dan laik pakai.
teknis sesuai dengan o Pemenuhan peralatan
ketentuan peraturan medis disesusiakan
perundang-undangan
PENGECUALIAN
dengankebutuhan dan
kemampuan pelayanan RS Ketentuan Jumlah TT perawatan intensif dan TT Isolasi
diatas dikecualikan untuk RS Khusus mata, RSKO, dan
RSGM.
Terdapat 4 komponen utama yang menjadi fokus transformasi RS (Vertikal)
16
AKREDITASI SPA & OBAT
STRATIFIKASI &
JEJARING PENGAMPUAN
1. LEADERSHIP LAYANAN PRIORITAS
2. PATIENT CENTERED CARE
CENTER OF EXCELLENCE
ACADEMIC HEALTH
SYSTEM
SISTER HOSPITAL
PENANGANAN
KEDARURATAN PRA
HOSPITAL - 119
DIGITALISASI LAYANAN • SERVICE OUTCOME
RUJUKAN • CLINICAL OUTCOME
Service outcome : Clinical outcome :
1. Persentase kepuasan pasien terhadap
pelayanan di RS 1. Penurunan angka kesakitan
2. Persentase RS yang berkelas internasional 2. Penurunan angka kematian
3. Persentase kunjungan pasien dari luar negeri 3. Peningkatan kesembuhan
ke RS di Indonesia (Medical Tourisme)
4. Penurunan angka rehospitalisasi
4. Jumlah SDM Kesehatan yang kompeten yang
utk penyakit kronis
diakui oleh luar negeri
5. Jumlah RS Umum Pusat fully mandiri secara 5. Penurunan perburukan penyakit
finansial 6. Penurunan komplikasi
6. Pengembangan digitalisasi layanan RS
18
Strategi Peningkatan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan
menyesuaikan dg
➢ Sumber lain
data inventaris
• Membandingkan
dg kondisi real Konsep Pikir
Perencanaan
Gap Pemenuhan
Input data Validasi &
SPA Verifikasi data Kondisi SPA
Reviu Kelas
Utilitas/Pengemban
gan/Usia/Rusak/Tek
nology
Pengelola ASPAK Penguatan
Pengelola ASPAK Dinkes Kapasitas Dinkes
Fasyankes Kab/ Kota/ Prop Prov/ Kab/ Kota
Pusat (untuk RS Vertikal)
PERMENKES 31
tahun 2018
Setiap kali ada
perubahan Minimal tiap 6 bl tentang ASPAK
SPA : Sarana, Prasarana dan Alat
WEWENANG DAN TUGAS
Rumah Sakit:
❑ Melakukan update data ASPAK sesuai realisasi pengadaan / penerimaan
SPA sampai dengan tahun (saat ini 2023)
❑ Membuat kertas kerja pra-perencanaan DAK 2024 (RSUD Penerima DAK)
Dinas Kesehatan Provinsi/Kab /Kota
❑ Melakukan validasi data ASPAK (sampling/data sekunder / primer)
❑ Advokasi dan rekap usulan pra-perencanaan SPA dari RS
❑ Melakukan monev terhadap ketersedian SPA di RS
VALIDASI DATA ASPAK
• METODA VALIDASI
RS ONLINE
DASAR HUKUM PELAKSANAAN SIRS
PERMENKES RI NOMOR 1171/MENKES/PER/VI/2011 Formulir pelaporan SIRS terdiri dari 5 (lima)
tanggal 15 Juni 2011
Rekapitulasi Laporan (RL) :
1. RL 1 berisikan Data Dasar Rumah Sakit yang
dilaporkan setiap waktu apabila terdapat
perubahan data dasar dari rumah sakit sehingga
data ini dapat dikatakan data yang yang bersifat
terbarukan setiap saat (updated)
2. RL 2 berisikan Data Ketenagaan yang dilaporkan
periodik setiap tahun
3. RL 3 berisikan Data Kegiatan Pelayanan Rumah
Sakit yang dilaporkan periodik setiap tahun
4. RL 4 berisikan Data Morbiditas/Mortalitas Pasien
yang dilaporkan periodik setiap tahun
5. RL 5 yang merupakan Data Bulanan yang
dilaporkan secara periodik setiap bulan, berisikan
data kunjungan dan data 10 (sepuluh) besar
penyakit.
SURAT EDARAN NOMOR 318 TAHUN 2023
TENTANG KEWAJIBAN MENGIRIMKAN PELAPORAN SIRS
(SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT) DATA TAHUN 2022
2985 3043 90
3000 2887
2632 80
2500 70
73,04
1982 60
2000
Jumlah RS 1655 50 %
1500
43,84 40
1000 30
31,37
20
500
10
0 0
2019 2020 2021
CAPAIAN PELAPORAN SIRS 2021 PER RL
INDONESIA
100,00
90,00
80,00
70,00
60,00
% 50,00
40,00
30,00
20,00
10,00
0,00
Update Data SIRANAP
• Tahun 2016 SISRTUE mulai
Pemanfaatan digunakan
Tujuan
• Mengintegrasikan sistem rujukan pada • Mempermudah proses administrasi
seluruh fasilitas kesehatan baik primer, rujukan dengan memanfaatkan
sekunder maupun tertier teknologi informasi
(puskesmas/Klinik dan RS) • Menurunkan angka kesakitan dan
menggunakan sistem informasi. kematian pasien dalam proses rujukan
• Percepatan proses Rujukan antar • Terkoordinasinya sIstem rujuk balik
Fasyankes antar fasyankes
• Menjamin kepastian pasien yang • Tersediannya data rujukan Nasional
dirujuk ke fasyankes sesuai kebutuhan
klinis
38
PERUBAHAN SISTEM RUJUKAN
• Tahun 2016 SISRUTE mulai digunakan
• Tahun 2019 : Ujicoba Integrasi
I SISRUTE dengan P-Care BPJS
PMK 001/2012 N • Tahun 2020 : Pengembangan fitur
Sistem Rujukan Perorangan F severity level penyakit
P O • Tahun 2021 : Penggunaan SISRUTE
Rujukan pasien Covid-19
SK Dirjen Yankes Nomor: E TR
• Tahun 2022 :
IIK.02.02/I/0020/2020 M EM R
✓ Pengamanan Data (data
Grand Disain Pedoman Sistem Rujukan A KA U security)SISRUTE Oleh BSSN
Terintegrasi N NS J ✓ Pengembangan mobile Sisrute,
F OI U Bridging dengan BPJS dan Bridging
A L K HIS
O L A • Tahun 2023
A
Optimalisasi sistem rujukan dan ✓ Penerbitan Juknis SISRUTE
T G A N
peningkatan mutu pelayanan ✓ Launching dan Penggunaan Mobile
A I Y
Kesehatan, menggunakan pendekatan Sisrute bagi Fasyankes kes
Continum of care dan intervensi N A Penerima Rujukan
berbasis rirsiko Kesehatan N ✓ Lanjutan Pengembangan Mobile
A Sisrute bagi Fasyankes Perujuk
N
Revisi PMK 001/2012 Aplikasi SISRUTE
Sistem Rujukan Perorangan
39
Penyelenggaraan Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan
40
Sistem Informasi Rujukan Terintegrasi (SISRUTE)
“SISRUTE” adalah pelayanan kesehatan yang mengatur pelimpahan tugas dan tanggung jawab
pelayanan kesehatan secara timbal balik baik vertikal maupun horizontal, dimana seluruh proses
rujukan dilakukan secara digital dan terintegrasi.
RS ONLINE SISDMK
Profil Fasilitas Pelayanan Kesehatan Data SDM Kesehatan (Ditjen Nakes)
Data Layanan
SISRUTE
.
Kompetensi dan
daya tampung
ASPAK SIRANAP
Data Sarana, Prasarana dan
Data Ketersediaan dan Keterpakain
Peralatan Fasynakes
tempat tidur di Fasyankes
Semua Fasilitas Pelayanan Kesehayan HARUS melakukan update data di RS Online, SISDMK,
ASPAK dan SIRANAP setiap ada penambahan/pengurangan fasilitas
Indikator Capaian Tahun 2023 (Implementasi Rujukan Terintegrasi)
✓ Jumlah Provinsi yang menerapkan Sistem Rujukan Terintegrasi sebanyak 27 Provinsi
✓ dan (RPJMN 2020-2024): 34 Provinsi
RS TEREGISTRASI & PEMANFAATAN SISRUTE
(1 MARET 2023) DATA RESPON TIME SISRUTE INDONESIA
90%
89% 89%
85%
>6 Jam
79% 140.186 (27%) <=5 Menit
80%
153.573 (30%)
75%
75%
RS Teregistrasi RS Pemanfaatan
PUSKESMAS TEREGISTRASI & PEMANFAATAN SISRUTE
(1 MARET 2023)
89%
90%
80%
Data Sisrute 31 Mei 2023
70%
58% 54%
60% Respon Time Penerima Rujukan adalah awal proses rujukan masuk yang dihitung mulai
50% dari notifikasi permintaan rujukan masuk melalui aplikasi SISRUTE . Kategori Respon
40% 32% time masuk dibagi menjadi 3 (tiga) bagian:
30%
a. < 5 menit : respon awal menerima rujukan
20%
10%
b. 5 menit – 45 menit : respon menjawab rujukan diterima atau tidak
0% c. > 45 menit : respon menerima rujukan sangat lambat
Target Capaian Target Capaian
Puskesmas Teregistrasi Pemanfaatan
PEDOMAN TATA KELOLA
KLINIK
DASAR HUKUM
UU NO. 36 TAHUN 2009 PMK NO. 14 TAHUN 2021
Setiap pimpinan penyelenggaraan Dalam upaya untuk meningkatkan
fasilitas pelayanan kesehatan PMK NO. 9 TAHUN 2014 mutu pelayanan di Klinik dibutuhkan
perseorangan harus memiliki Setiap klinik memiliki kewajiban Komitmen dalam membangun tata
kompetensi manajemen kesehatan diantaranya menyusun dan kelola manajemen dan tata klinis
perseorangan yang dibutuhkan. melaksanakan peraturan internal yang baik.
klinik
SE Dirjen-Yankes,No.HK.02.02/D/7928/2023
TENTANG PERIZINAN BERUSAHA KLINIK
PENYUSUNAN
LAMPIRAN
PERATURAN INTERNAL
KLINIK ATAU KEBIJAKAN Bab
Contoh Surat Penugasan
LAIN TENTANG 3 Klinis
PENYELENGGARAAN
TATA KELOLA KLINIK
YANG BAIK
47
TATA KELOLA
PENGORGANISASIAN KLINIK
MANAJEMEN 01 04 PENGELOLAAN KEUANGAN DI KLINIK
KLINIK Mengatur tata hubungan kerja antara ➢ Pengelolaan keuangan perlu dilakukan agar klinik
dapat berjalan dalam jangka Panjang, meliputi
pemilik, pengelola dan staf yang bekerja
di klinik perencanaan, implementasi pengelolaan,
penyimpanan dan pengendalian dana dan asset
PERAN & FUNGSI PEMILIK, PENGELOLA agar dapat dikelola dengan baik.
➢ Hal-hal terkait keuangan meliputi pengeluaran
02 & STAF DI KLINIK klinik dan pendapatan operasional
➢ Pemilik klinik adalah orang yang memiliki
klinik atau penanam modal klinik
➢ Pengelola klinik adalah orang-orang yang
05 PENGELOLAAN FASILITAS DI KLINIK
ditunjuk oleh pemilik klinik untuk Meliputi ketersediaan sarana, prasarana dan alat
menjalankan operasional klinik yang (SPA) di klinik sesuai standar yang berlaku dan
direpresentasikan dalam struktur adanya alur pelayanan di klinik mulai penerimaan
organisasi pasien hingga pengakhiran layanan pasien (berobat
➢ Staf klinik adalah sekelompok orang jalan, dirujuk, atau rawat inap)
dalam organisasi klinik yang perannya
membantu pengelola klinik dalam PENGELOLAAN KERJA SAMA TERKAIT KLINIK
memberikan pelayanan di klinik dan
mencapai tujuan organisasi
06
Klinik melakukan kerja sama dengan pihak lain
untuk memenuhi kebutuhan pelayanannya.
PENGELOLAAN SDM DI KLINIK Mekanisme kerja sama diatur sebaik-baiknya agar
03 Meliputi perencanaan & pemenuhan SDM,
jelas sehingga output hasil sesuai harapan/tujuan
pengangkatan SDM di klinik, orientasi SDM di
klinik, penugasan SDM di klinik, dan evaluasi 48
kinerja SDM di klinik
TATA KELOLA PELAYANAN KESEHATAN DI KLINIK
1 KREDENSIAL DAN REKREDENSIAL DI KLINIK
❑ Setiap tenaga kesehatan yang bekerja di klinik harus menjalani kredensial
sebelum ditempatkan dan dilanjutkan rekredensial secara berkala paling lama 5
tahun
❑ Mekanisme penyelenggaraan kredensial dan rekredensial diserahkan kepada
masing-masing klinik untuk mengelolanya
2 MITRA BESTARI
Klinik dapat memberdayakan mitra bestarinya untuk membantu proses kredensial
dan rekredensial di tempatnya dan keperluan asistensi/pendampingan (proctoring)
dalam proses pemberian pelayanan kesehatan pasca kredensial apabila dibutuhkan
51
TERIMA KASIH
DIREKTORAT TATA KELOLA PELAYANAN KESEHATAN
DITJEN YANKES
@2023