Anda di halaman 1dari 21

PEMERINTAH KOTA BINJAI

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. RM. DJOELHAM


( AKREDITASI Nomor : KARS-SERT/755/VI/2017 )Tgl 15 JUNI 2017
Jl. Sultan Hasanuddin No.9  (061) 8821372 Fax (061) 8830461 Kode Pos 20713
BINJAI

KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. RM. DJOELHAM BINJAI
NOMOR : 188.4/ /RSUD Djoelham/XII/2020

TENTANG

SUSUNAN KEANGGOTAAN TIM PENYUSUN STAF MEDIS (MEDICAL BY BY LAWS)


RSUD Dr. RM. DJOELHAM BINJAI TAHUN 2020

DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. RM. DJOELHAM BINJAI

Menimbang : a. bahwa untuk terselenggaranya tatanan


peraturan rumah sakit yang efektif dan
berkualitas perlu dibentuk susunan
keanggotaan Tim Penyusun Staf Medis (Medical
Staf By Law);
b. bahwa susunan keanggotaan Tim Penyusun
Staf Medis (Medical Staf By Laws) dimaksud
perlu ditetapkan dengan surat keputusan
direktur rumah sakit umum daerah Dr. RM.
Djoelham Binjai.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004


Tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara
Republic Indonesia Tahun 2004 Nomor 116,
Tambahan Le,Baran Negara Republic Indonesia
Nomor 4431;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36
Tahun 2009 Tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Republic Indonesia Tahun 2009 Nomor
144, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5063);
3. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
772/Menkes/SK/VI/I/2002 Tentang Pedoman
Peraturan Internal Rumah Sakit;
4. Peraturan meteri kesehatan nomor
417/Menkes/PER/II/2011 tentang Komisi
Akreditasi Rumah Sakit.
MEMUTUSKAN

Menetapkan : SUSUNAN KEANGGOTAAN TIM PENYUSUN


STAF MEDIS (MEDICAL BY BY LAWS) RSUD
Dr. RM. DJOELHAM BINJAI

Kesatu : membentuk susunan keanggotaan tim


penyusun staf medis (medical by by laws)
RSUD Dr. RM. Djoelham Binjai;

Kedua : nama-nama tersebut dalam lampiran pada


surat keputusan ini sebagai Tim Penyusun
Staf Medis (Medical By By Laws) Rumah
Sakit Umum Daerah Dr. RM. Djoelham
Binjai;
Ketiga :
segala biaya yang timbul kepada anggaran
pendapatan dan belanja daerah Rumah
Sakit Umum Daerah Dr. RM. Djoelham
Keempat : Binjai;

keputusan ini berlaku pada tanggal yang


ditetapkan dan apabila terdapat kekeliuran
dalam penetapan Surat Keputusan ini akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


Dr. RM. DJOELHAM BINJAI

DAVID IMMANUEL TAMBUN


LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH
SAKIT UMUM DAERAH DR. RM. DJOELHAM
BINJAI
NOMOR : 188.4/ /RSUD Djoelham/XII/2019
TENTANG
SUSUNAN KEANGGOTAAN TIM
PENYUSUNAN STAF MEDIS (MEDICAL
STAFF BY LAWS) RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH DR. RM. DJOELHAM BINJAI

SUSUNAN KEANGGOTAAN TIM PENYUSUNAN STAF MEDIS (MEDICAL STAFF BY


LAWS) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. RM. DJOELHAM BINJAI

Ketua : dr. Khalid Huda Sagala, Sp. Pd

Sekretaris : dr. Hj. Mennaita Meliala, M. Kes

Anggota :

1. dr. Julia evalina, Sp. S


2. drg. Tengku Farita
3. dr. Herizal B. Razali, Sp. OG
4. dr. Marlina Jumrakh, Sp. A
5. dr. Suliarni, Sp. PK
6. dr. Oriza Sativa, Sp. M
7. dr. Hervina, Sp. KK
8. dr. Abdi Gunawan, Sp. B
9. dr. Irma Tabrani, Sp. P
10.dr. Rita Juliana Pohan, Sp. PA
11.dr. Dedy Eko Susilo, Sp. THT
12.dr. Ade Irma, Sp. KFR
13.dr. Zunaidi, Sp. JP
14.dr. Frans Henry, P. Sp. OT
15.dr. Deasy Hendriati, Sp. KJ
16.dr. Sosor Tuah Indra P.T.,Sp Rad
17.dr. Taufik Akbar F. Lubis, Sp. BP.RE
18.dr. Muhammad Chairul, Sp. BS
19.dr. Ronie Putra Daniel, Sp. An
20.dr. Rizki Arviandi, Sp. F

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


Dr. RM. DJOELHAM BINJAI

DAVID IMMANUEL TAMBUN


MEDICAL STAF BY LAWS
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. RM.
DJOELHAM BINJAI

PEMERINTAH KOTA BINJAI


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. RM. DJOELHAM
( AKREDITASI Nomor : KARS-SERT/755/VI/2017 )Tgl 15 JUNI 2017
Jl. Sultan Hasanuddin No.9  (061) 8821372 Fax (061) 8830461 Kode Pos 20713
BINJAI

KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. RM. DJOELHAM BINJAI
NOMOR : 188.4/ /RSUD Djoelham/XII/2020

TENTANG

PERATURAN INTERNAL STAF MEDIS (MEDICAL BY LAWS) RSUD Dr. RM.


DJOELHAM BINJAI TAHUN 2020

DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. RM. DJOELHAM BINJAI

Menimbang : a. Bahwa untuk terselenggaranya tatanan


peraturan rumah sakita yang efektif dan
berkualitas perlu disusun medical staf by
law;
b Bahwa medical staf by laws dimaksud perlu
. ditetapkan dengan surat keputusan direktur
rumah sakit umum daerah Dr. RM.
Djoelham Binjai.

Mengingat : 1 Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004


. Tentang Praktik Kedokteran (Lembaran
Negara Republic Indonesia Tahun 2004
Nomor 116, Tambahan Le,Baran Negara
Republic Indonesia Nomor 4431;
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
2 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
. (Lembaran Negara Republic Indonesia Tahun
2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 5063);
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
3 (Lembaran Negara Republic Indonesia Tahun
. 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran
Negara Republic Nomor 5072);
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republic Indonesia Tahun 2014
4 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
. Republic Indonesia 5587)Sebagaimana Telah
Dirubah Dengan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor 12 Tahun
2008
Tentang Perubahan…

Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-


Undang Nomor 2 Tahun 2014 Tentang
Pemerintahan Daerah(Lembaran Negara
Republic Indonesia Tahun 2014 Nomor 246,
Tambahan Lembaran Negara Republic
Indonesia Nomor 5589;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
772/Menkes/SK/VI/I/2002 Tentang
Pedoman Peraturan Internal Rumah Sakit;
6. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014
Tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran
Negara Republic Indonesia Tahun 2014
Nomor 298, Tambahan Lembaran Negara
Republic Indonesia Nomor 5607);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun
1996 Tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran
Negara Republic Indonesia Tahun 1996
Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara
Republic Indonesia Nomor 3637);
8. Peraturan Mentri Kesehatan Nomor
512/Menkes/Per/Iv/2007 Tentang Ijin
Praktik Dan Pelaksanaan Praktik
Kedokteran;
Peraturan Mentri Kesehatan Nomor
290/Menkes/Per/Iii/2008 Tentang
9. Persetujuan Tindakan Kedokteran;
Peraturan Mentri Kesehatan Nomor
755/Menkes/Per/2011 Tentang
Penyelenggaraan Komite Medik Di Rumah
Sakit;
10. Keputusan Mentri Kesehatan Nomor
1333/Menkes/Sk/Xii/1999 Tentang
Standar Pelayanan Rumah Sakit;
11. Keputusan Mentri Kesehatan Nomor
129/Menkes/Sk/Ii/2008 Tentang Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit;
12. Keputusan Mentri Kesehatan Nomor 56
Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 56
Tahun 2014 Tentang Klasifikasi Dan
Perijinan Rumah Sakit (Berita Negara
Republic Indonesia Tahun 2014 Nomor
1221);
13. Peraturan Walikota Binjai Nomor 27 Tahun
2012 Tanggal 26 April Tentang Tugas Pokok,
Fungsi Dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum
Daerah Dr. RM.Djoelham Binjai.
MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT


UMUM DAERAH Dr. RM. BINJAI TENTANG
PERATURAN INTERNAL STAF MEDIS
(MEDICAL STAFF BY LAWS) RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH Dr. RM. DJOELHAM BINJAI

KESATU : Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum


Daerah Dr. RM. Djoelham Binjai Tentang
Peraturan Internal Staf Medis (Medical Staff
By Laws) Rumah Sakit Umum Daerah Dr.
RM. Djoelham Binjai sebagaimana
tercantum dalam lampiran keputusan ini.

KEDUA : Keputusan Direktur ini berlaku sejak


tanggal ditetapkan apabila dimeudain hari
ternyata terdapat kekeliruan dalam
penetapan ini akan dilakukan perbaikan
sebagaimana mestinya

Ditetapkan di Binjai
Pada tanggal 31 Desember 2020

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


Dr. RM. DJOELHAM BINJAI

DAVID IMMANUEL TAMBUN


LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN RUMAH
SAKIT UMUM DAERAH Dr. RM.
DJOELHAM BINJAI
NOMOR : 188.4/ /RSUD Djoelham/XII/2020
TENTANG
PERATURAN INTERNAL STAF MEDIS
(MEDICAL BY LAWS) RSUD Dr. RM.
DJOELHAM BINJAI TAHUN 2020

PERATURAN INTERNAL STAF MEDIS (MEDICAL STAFF BY LAWS) RUMAH


SAKIT UMUM DAERAH Dr. RM. DJOELHAM BINJAI

PENDAHULUAN

Komite medik RSUD Dr. RM. Djoelham Binjai merupakan perangkat rumah
sakit dalam menerapkan tata kelola (clinical governance) agar staf medis di
RSUD Dr. RM. Djoelham Binjai terjaga profesionalismenya. Seluruh stah medis
dirumah sakit memiliki komitmen agar selalu mengutamakan keselamatan
pasien dalam melakukan dan memberikan asuhan klinis. Komitmen ini
diwujudkan melalui mekanisme kredensial dan mekanismen peningkatan
kualitas pelayanan medis lainnya.
Peraturan internal staf medis ini merupakan upaya dalam memastikan
agar hanya staf medis yang kompeten sajalah yang boleh melakukan pelayanan
medis dirumah sakit. Kebijakan ini didukung oleh Pemerintah Kota Binjai
sebagai pemilik rumah sakit dan Dewan Pengawas

BAB I
KETENTUAN UMUM

1. Staf medis adalah dokter (dokter umum, dokter spesialis, dokter gigi, dan
dokter gigi spesialis) yang bergabung dalam salah satu kelompok staf
medis yang dinamakan staf medis fungsional
2. Staf medis fungsional adalah kelompok dokter (dokter umum, dokter
spesialis, dokter gigi, dan dokter gigi spesialis) berdasarkan surat tanda
registrasi dan surat ijin praktik
3. Kewenangan Klinis adalah kewenangan staf medis untuk melaksanakan
pelayanan medis, pendidikan kedokteran/dokter spesialis dan penelitian
sesuai dengan kompetensi profesi dan keahliannya
4. Penugasan klinis adalah penempatan staf medis ke kelompok staf medis
(Staf Medis Fungsional) dan divisi sesuai dengan kewenangan klinis yang
diberikan
5. Komite medik adalah organisasi non struktural yang dibentuk oleh
direktur dalam rangka meningkatkan profesionalisme staf medis
6. Personalia komite medik terdiri dari Ketua Komite Medik Dan Anggota
Sub Komite.

BAB II
TUJUAN

Tujuan peraturan internal staf medis (medical staf by laws) adalah agar
komite medik dapat menyelenggarakan tat kelola klinis yang baik (good
clinical governance) melalui mekanisme kredensial, peningkatan mutu
profesi, dan penegakan disiplin profesi. Selain itu peraturan internal
(medical staf by laws) juga bertujuan untuk memberikan dasar hukum
bagi Mitra Bestari (peer group) dalam mengambil keputusan profesi
melalui komite medik. Putusan tersebut dilandasi semangat bahwa hanya
staf medis yang berkompeten dan berperilaku profesional sajalah yang
diperbolehkan melakukan pelayanan medis dirumah sakit.

BAB III
KEWENANGAN KLINIS (CLINICAL PRIVILAGE)

1. Semua pelayanan ,medis, pendidikan dokter/dokter spesialis hanya boleh


dilakukan oleh staf medis yang telah diberikan Kewenangan Klinis
2. Pemberian dan perubahan Kewenangan Klinis staf medis ditetapkan atas
rekomendasi komite medik yang disahkan oleh direktur
3. Mekanisme sebagaimana nomor 2 diatas diatur dalam :
a. Pedoman kewenangan klinis dan komite medik
b. Daftar rincian kewenangan klinis staf medis dari komite medik
4. Jenis kategori staf medis diatur sesuai dengan lingkup kewenangan yang
diberikan pemberi asuhan pasien, Misalnya Pengaturan Kewenangan
Klinis Sementara (temporary clinical privilege), Kewenangan Klinis Dalam
Keadaan Darurat (Emergency Clinical Privilege), dan Kewenangan Klinis
Bersyarat (Provisiona Clinical Privilege)
5. Lingkup Kewenangan Klinis (clinical privilege) diatur untuk pelayanan
medis tertentu dengan berpedoman pada buku putih (white paper)
6. Subkomite Kredensial mengatur proses penilaian untuk
merekomendasikan pemberian kewenangan klinis untuk masing-masing
staf medis
7. Subkomite Etika Dan Disiplin Melalui Komite Medik mengatur prosedur
tentang tata cara pemberian dan pengakhiran “privilege” oleh direktur
rumah sakit

BAB IV
PENUGASAN KLINIS (CLINICAL APPOITNMENT)

1. Penempatan staf medis dalam salah satu kelompok staf medis fungsional
berdasarkan surat penugasan klinis rumah sakit dari direktur
berdasarkan rekomendasi Komite Medik
2. Perubahan penugas klinis staf medis dapat dilakukan oleh direktur atas
rekomendasi Komite Medik
3. Mekanisme sebagaimana nomor 1 dan 2 diatur dalam Pedoman
Kredensial dan Komite Medik

BAB V
KOMITE MEDIK

1. Komite medik adalah organisasi non struktural yang dibentuk oleh


direktur
2. Tugas Komite Medik adalah meningkatkan profesionalisme satf medis
secara :
a. Melakukan kredensial dan rekedensial seluruh staf medis
b. Memelihara mutu profesi staf medis dalam pelayanan, pendidikan
dan penelitian
c. Menjaga disiplin, etika dan perilaku staf medis
3. Komite Medik dipimpin oleh seorang ketua dan disebut sebagai Ketua
Komite Medik dengan susunan organisasi sebagai berikut :
a. Ketua Komite Medik
b. Sekretaris Komite Medik
c. Anggota terdiri dari :
1) Sub Komite Kredensial
2) Sub Komite Mutu Profesi Medis
3) Sub Komite Etika Dan Disiplin Profesi
4. Pengangkatan dan pemberhentian seluruh personil Komite Medik
dilakukan oleh direktur
5. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana nomor 2 diatas. Komite Medik
menyusun dan membuat pedoman yang diperlukan. Pedoman tersebut
ditetapkan dan diberlakukan penggunaanya oleh direktur

BAB VI
RAPAT

1. Mekanisme pengambilan keputusan oleh Komite Medik berdasarkan


pendekatan berbasis bukti (evidence based)
2. Keputusan sebagaimana nomor 1 tersebut diatas dilakukan melalui
rapat Komite Medik dan Sub Komite Medik

BAB VII
SUBKOMITE KREDENSIAL

1. Subkomite Kredensial bertugas menapis profesionalisme staf medis


dengan cara melakukan kredensial dan rekredensial
2. Sub Komite Kredensial terdiri dari :
a. Ketua Sub Komite Kredensial
b. Anggota
3. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana nomor 1 diatas, Sub Komite
Kredensial berpedoman kepada :
a. Pedoman Kredensial Dan Rekredensial
b. Pedoman Kewenangan Klinis Daftar Rincian Kewenangan Klinis
Dokter Dan Dokter Spesialis
4. Sub Komite Kredensial bertanggung jawab kepada Ketua Komite Medik

BAB VIII
SUB KOMITE MUTU PROFESI

1. Sub Komite Mutu Profesi bertugas memelihara mutu profesi staf medis
dengan cara mempertahankan kompetensi dan profesionalisme staf
medis dalam bidang pelayanan, pendidikan dan penelitian
2. Sub Komite Mutu Profesi terdiri dari :
a. Ketua Sub Komite Mutu Profesi
b. Anggota
3. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana nomor 1 diatas Sub Komite
Mutu Profesi berpedoman kepada :
a. Pedoman Tata Kelola Klinis
b. Pedoman Audit Medis
c. Pedoman Pendampingan Profesi Medis (proctoring)
4. Sub Komite Mutu Profesi bertanggung jawab kepada Ketua Komite Medik

BAB IX
SUB KOMITE ETIKA DAN DISIPLIN PROFESI

1. Sub Komite Etika Dan Disiplin Profesi menjaga etika, disiplin dan
perilaku staf medis dengan cara melindungi pasien dari pelayanan staf
medis yang tidak memenuhi syarat (Unqualified) dan tidak layak
(unfit/unproper) untuk melakukan asuhan klinis serta membina staf
medis
2. Sub Komite Etika Dan Disiplin Profesi terdiri dari :
a. Ketua komite sub kredensial
b. Anggota
3. Dalam melaksnaakan tugas sebagaimana nomor 1 diatas Sub Komite
Etika Dan Disiplin Profesi berpedoman kepada :
a. Pedoman Pembinaan Etika Dan Displin Profesi Medis
b. Pedoman Penanganan Dugaan Pelanggaran Etika Dan Disiplin
Profesi Medis
4. Sub Komite Etika Dan Disiplin Profesi bertanggung jawab kepada ketua
Komite Medik
5. Upaya pendisiplinan staf medis yang dilakukan oleh Sub Komite Disiplin
Profesi dilakukan melalui :
a. Peringatan tertulis sampai penagguhan Kewenangan Kinis staf
medis yang dinilai melanggar disiplin profesi, baik seluruhnya
maupun sebagian
b. Dengan ditangguhkannya Kewenangan Klinis maka staf medis
tersebut tidak diperkankan melakukan pelayanan medis di rumah
sakit
c. Perubahan kewenangan klins akibat tindakan disiplin profesi
tersebut diatas ditetapkan dengan surat keputusan direktur
rumah sakit atas rekomendasi Komite Medik
BAB X
PERATURAN PELAKSANAAN TATA KELOLA KLINIS

1. Staf medis melaksanakan keprofesian medis sesuai dengan kewenangan


klinis dan penugasan klinis masing-masing dalam Tata Kelola Klinis
(Clinical Governance) rumah sakit dan Kelompok Staf Medis (SMF)
2. Tata Kelola Klinis Rumah Sakit (clinical governance) adalah sistim
penjamin mutu layanan dirumah sakit
3. Tata Kelola Klinis Rumah Sakit disusun oleh bidang pelayanan,
ditetapkan dan disahkan oleh direktur
4. Tata Kelola Staf Medis Fungsional disusun oleh Ketua Staf Medis
Fungsional, ditetapkan dan disahkan penerapannya oleh direktur
5. Pelaksanaan tata kelola klinis rumah sakit sebagaimana nomor 3 dan
tata kelola klinis SMF sebagaimana nomor 4 diatas untuk staf medis
diatur lebih lanjut dalam bentuk medical staff rules and regulation
6. Medical staff rules and regulation disusun oleh kepala bidang pelayanan
bersama seluruh kepala sub bidang dibawah bidang pelayanan medis
dan para Staf Medis Fungsional , yang kemudian ditetapkan dan
disahkan oleh direktur.
7. Untuk melaksanakan tata kelola klinis (clinical governance) diperlukan
aturan-aturan profesi bagi staf medis (medical staff rules and regulation)
secara tersendiri diluar medical staff by laws. Aturan profesi tersebut
antara lain adalah :
a. Pemberian pelayanan medis dengan standar profesi, standar
pelayanan dan standar operasional serta kebutuhan medis pasien
b. Kewajiban melakukan konsultasi dan/atau merujuk pasien
kepada dokter, dokter spesialis, dokter gigi, atau dokter gigi
spesialis lain dengan disiplin yang sesuai

BAB XI
TATA CARA REVIEW DAN PERBAIKAN PERATURAN INTERNAL STAF MEDIS

Peraturan Internal Staf Medis ini dapat dilakukan review dan perubahan
bilamana :
a. Adanya perubahan peraturan Menteri Kesehatan tentang peraturan
internal korporasi rumah sakit, Peraturan Internal Staf Medis ataupun
peraturan/perundangan lainnya yang menyangkut profesi medis
b. Kebijakan baru lain mengenai status rumah sakit.
BAB XII
KETENTUAN PENUTUP

1. Peraturan Internal Rumah Sakit dan Perturan Internal Staf Medis ini
berlakuk sejak tanggl di tetapkan;
2. Peraturan rumah sakit yang dilaksanakan sebelum berlakunya
Peraturan Internal Rumah Sakit Dan Peraturan Internal Staf Medis ini
dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan Dengan Peraturn
Internal Rumah Sakit/Peraturan Internal Staf Medis.

Ditetapkan di Binjai
Pada tanggal 31 Desember 2020

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


Dr. RM. DJOELHAM BINJAI

DAVID IMMANUEL TAMBUN


PEMERINTAH KOTA BINJAI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. RM. DJOELHAM
( AKREDITASI Nomor : KARS-SERT/755/VI/2017 )Tgl 15 JUNI 2017
Jl. Sultan Hasanuddin No.9  (061) 8821372 Fax (061) 8830461 Kode Pos 20713
BINJAI

KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. RM. DJOELHAM BINJAI
NOMOR : 188.4/ /RSUD Djoelham/XII/2019

TENTANG

SUSUNAN KOMITE MEDIK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


Dr. RM. DJOELHAM BINJAI TAHUN 2019

DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. RM. DJOELHAM BINJAI

Menimbang : a. Bahwa dalam rangka memperbaiki kinerja


dan peningkatan mutu serta mengarahkan
kegiatan pelayanan medis di rumah sakit
perlu dibentuk wadah profesionalisme medis;
b. Bahwa dalam memberikan kegiatan
pelayanan medis yang terlaksana dengan baik
perlu adanya kebijakan direktur rumah sakit
umum daerah dr. rm. Djoelham binjia
mengenai pemebentukan komite medis;
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan
sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan
huruf b perlu ditetapkan melalui keputusan
direktur umah sakit umum daerah dr. rm.
Djoelham binjai

Mengingat : 1. Undang-undang darurat nomor 9 tahun 1956


tentang pembentukan daerah otonom kota-
kota kecil dalam lingkungan daerah propinsi
sumatera utara (lembaran negara republic
Indonesia tahun 1956 nomor 60, tambahan
lembaran negara republic indonesai nomor
1092);
2. Undang-undang nomor 8 Thun 1974 tentang
pokok-pokok kepegawaian (lembaran negara
republic Indonesia tahun 1974 nomor 55,
tambahan lembaran negara republic
Indonesia nomor 3041) sebagaimana telah
diubah dengan undang-undang nomor 43
tahun 1999 tentang perubahan atas undang-
undang nomor 8 tahun 1974 tentang pokok-
pokok kepegawaian (lembaran negara republic
Indonesia tahun 1999 nomor 169, tambahan
lembaran negara republic Indonesia nomor
3890);

3. Undang-undang nomor...
3. Undang-undang nomor 29 tahun 2004
tentang praktek kedokteran (lembaran negara
republic indonesia tahun 2004 nomor 116,
tambahan lembaran negara republic
indonesia nomor 4431);
4. Undang-undang nomor 44 tahun 2009
tentang rumah sakit (lembaran negara
republic Indonesia tahun 2009 nomor 153,
tambahan lembaran negara republic
Indonesia nomor 5072);
5. Peraturan menteri kesehatan republic
Indonesia nomor 417/MENKES/Per/II/2011
tentang komisi akreditasi rumah sakit;
6. Peraturan menteri kesehatan republic
Indonesia nomor 755/MENKES/Per/IV/2011
tentang penyelenggaraan komite medik
dirumah sakit;
7. Keputusan menteri kesehatan nomor
772/MENKES/SK/VI/2011 tentang pedoman
peraturan internal rumah sakit;
8. Peraturan menteri kesehatan republic
Indonesia nomor 340/MENKES/Per/III/2010
tentang klasifikasi rumah sakit;
9. Peraturan daerah kota binjai nomor 19 tahun
2007 tentang organisasi lembaga teknis
daerah pemerintah kota binjai.

MEMUTUSKAN

Kesatu Menetapkan susunan komite medik rumah


sakit umum daerah dr.rm. djoelham binjai
dengan susunan keanggotaan sebagaimana
tercantum dalam lampiran yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari keputusan
direktur rumah sakit umum daerah dr. rm.
Djoelham binjai

Komite medik sebagaimana dimaksud dalam


diktum kesatu bertugas sesuai dengan
peraturan menteri kesehatan republik
indonesia nomor
755/MENKES/PER/VI/2011 tentang
penyelenggaraan komite medik dirumah sakit
Pada bab ii bagian ketiga Komite medik
mempunyai tugas dan fungsi meningkatkan
profesionalisme satf medis yang bekerja
dirumah sakit dengan cara :
a. Melakukan kredensial bagi seluruh staf
medis yang akan melakukan pelayanan
medis dirumah sakit
b. Memelihara mutu profesi staf medis
c. Menjaga disiplin, etika, perilaku profesi
staf medis.

Dalam melaksanakan...
Dalam melaksanakan tugas kredensial,
komite medik memiliki fungsi sebagai
berikut :
a. Menyusun dan mengkompilasi daftar
kewenangan klinis sesuai dengan
masukan dari kelompok staf medis
berdasarkan norma keprofesian yang
berlaku
b. Penyelenggaraan pemeriksaan dan
pengkajian :
1) Kompetensi
2) Kesehatan fisik dan mental
3) Perilaku
4) Etika profesi
c. Evaluasi data pendidikan profesional
kedokteran/kedokteran berkelanjutan
d. Wawancara terhadap pemohon
kewenangan klinis
e. Penilaian dan pemutusan kewenangan
klinis yang adekuat
f. Pelaporan hasil penilaian kredensial
dan menyampaikan rekomendasi
kewenangan klinis kepada komite
medik
g. Melakukan proses rekredensial pada
saat berakhirnya masa berlaku surat
penugasan klinis, dan adanya
permintaan dari komite medik
h. Rekomendasi kewenangan klinis dan
penerbitan surat penugasan klinis
Dalam melaksanakan tugas memelihara
mutu profesi staf medis, komite medik
memiliki fungsi sebagai berikut :
a. Pelaksanaan audit medis
b. Rekomendasi pertemuan ilmiah
unternal dalam rangka pendidikan
berkelanjutan bagi staf medis
c. Rekomendasi kegiatan eksternal dalam
rangka pendidikan berkelanjutan bagi
staf medis rumah sakit
d. Rekomendasi proses pendampingan
(proctoring) bagi staf medis yang
membutuhkan
Dalam melaksanakan tugas menjaga disiplin,
etika dan perilaku profesi staf medis, komite
medik memiliki fungsi sebagai berikut :
a. Pembinaan etika dan displin profesi
kedokteran
b. Pemeriksaan staf medis yang diduga
melakukan pelanggaran disiplin
c. Rekomendasi pendisplinan pelaku
profesional dirumah sakit
d. Pemberian nasehat...
d.Pemberian nasehat/pertimbangan
dalam pengambilan keputusan etis
pada asuhan medis
dalam melaksanakan tugsa dan fungsinya
komite medik berwenang :
a. Memberikan rekomendasi rincian
kewenangan klinis (delineation of
clinical privilege)
b. Memeberikan rekomendasi surat
penugasan klinis (clinical appointment)
c. Memberikan rekomendasi penolakan
kewenangan klinis (clinical privilege)
tertentu
d. Memberikan rekomendasi
perubahan/modifikasi rincian
kewenangan klinis (delineation of
clinical previlege)
e. Memberikan rekomendasi tindak lanjut
audit medis
f. Memberikan rekomendasi pendidikan
kedokteran berkelanjutan
g. Memberikan rekomendasi pendamping
(proctoring)
h. Memberikan rekomendasi pemberian
tindakan disiplin

Ketiga Sesuai dengan peraturan menteri kesehatan


republik indonesia nomor
755/MENKES/PER/IV/2011 tentang
penyelenggaraan komite medik dirumah sakit
bab IV penandaan pasal 16 ayat 1
dinyatakan personalia komite medik berhak
memperoleh insentif sesuai dengan
kemampuan rumah sakit

keempat Komite medik melaksanakan tugasnya


terhitung sejak keputusan direktur ini
ditetapkan

Ditetapkan di Binjai
Pada tanggal 31 Desember 2021

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


Dr. RM. DJOELHAM BINJAI

DAVID IMMANUEL TAMBUN


LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH
SAKIT UMUM DAERAH DR. RM. DJOELHAM
BINJAI
NOMOR : 188.4/ /RSUD Djoelham/XII/2019
TENTANG
SUSUNAN KOMITE MEDIK RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH DR. RM. DJOELHAM BINJAI

SUSUNAN KOMITE MEDIK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. RM. DJOELHAM
BINJAI

Ketua : dr. Abdi Gunawan, Sp. B


Sekretaris : dr. Mennaita Meliala, M. Kes
Wakil sekretaris : Missida H. Ginting, SKM (Ex Office)
Sub komite :
 sub komite etika dan profesi
ketua : dr. Julia Evalina Ginting, Sp. S
sekretaris : drg. Tengku Farita
anggota : dr. Emilia Salfi, Sp. THT
 sub komite kredensial
ketua : dr. Ronie Putra Daniel, Sp. An
sekretaris : dr. Irma Tabrani, Sp. P
anggota : dr. Tut Wuri Handayani, Sp. PK
 peningkatan mutu profesi medis
ketua : dr. Alfred Trimulfa Situmorang, Sp. PD
sekretaris : dr. Eka Handayani, Sp. OG
anggota : dr. Zunaidi, Sp. JP

Anggota :

1. Ka. SMF OBGYN : dr. Herizal. B


Razali, Sp. OG
2. Ka. SMF Penyakit Dalam :
3. Ka. SMF Anak :
4. Ka. SMF Bedah :
5. Ka. SMF Bedah Orthopedi Dan Traumatologi :
6. Ka. SMF Bedah Saraf :
7. Ka. SMF Bedah Plastik Rekonstruksi Dan Estetik :
8. Ka. SMF Anesthesi :
9. Ka. SMF Mata :
10.Ka. SMF THT :
11.Ka. SMF Kulit Dan Kelamin :
12.Ka. SMF Paru :
13.Ka. SMF Kesehatan Jantung Paru :
14.Ka. SMF Saraf :
15.Ka. SMF Kedokteran Jiwa :
16. Ka. SMF Patologi Klinik :
17. Ka. SMF Patologi Anatomi :
18. Ka. SMF Kesehatan Fisik Dan Rehabilitasi :
19. Ka. SMF Kedokteran Forensik :
20. Ka. SMF Radiologi :
21. Ka. SMF Kedokteran Umum :
22. Ka. SMF Kedokteran Gigi Dan Mulut :

Anda mungkin juga menyukai