KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. RM. DJOELHAM BINJAI
NOMOR : 188.4/ /RSUD Djoelham/XII/2020
TENTANG
DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. RM. DJOELHAM BINJAI
Anggota :
KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. RM. DJOELHAM BINJAI
NOMOR : 188.4/ /RSUD Djoelham/XII/2020
TENTANG
DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. RM. DJOELHAM BINJAI
Ditetapkan di Binjai
Pada tanggal 31 Desember 2020
PENDAHULUAN
Komite medik RSUD Dr. RM. Djoelham Binjai merupakan perangkat rumah
sakit dalam menerapkan tata kelola (clinical governance) agar staf medis di
RSUD Dr. RM. Djoelham Binjai terjaga profesionalismenya. Seluruh stah medis
dirumah sakit memiliki komitmen agar selalu mengutamakan keselamatan
pasien dalam melakukan dan memberikan asuhan klinis. Komitmen ini
diwujudkan melalui mekanisme kredensial dan mekanismen peningkatan
kualitas pelayanan medis lainnya.
Peraturan internal staf medis ini merupakan upaya dalam memastikan
agar hanya staf medis yang kompeten sajalah yang boleh melakukan pelayanan
medis dirumah sakit. Kebijakan ini didukung oleh Pemerintah Kota Binjai
sebagai pemilik rumah sakit dan Dewan Pengawas
BAB I
KETENTUAN UMUM
1. Staf medis adalah dokter (dokter umum, dokter spesialis, dokter gigi, dan
dokter gigi spesialis) yang bergabung dalam salah satu kelompok staf
medis yang dinamakan staf medis fungsional
2. Staf medis fungsional adalah kelompok dokter (dokter umum, dokter
spesialis, dokter gigi, dan dokter gigi spesialis) berdasarkan surat tanda
registrasi dan surat ijin praktik
3. Kewenangan Klinis adalah kewenangan staf medis untuk melaksanakan
pelayanan medis, pendidikan kedokteran/dokter spesialis dan penelitian
sesuai dengan kompetensi profesi dan keahliannya
4. Penugasan klinis adalah penempatan staf medis ke kelompok staf medis
(Staf Medis Fungsional) dan divisi sesuai dengan kewenangan klinis yang
diberikan
5. Komite medik adalah organisasi non struktural yang dibentuk oleh
direktur dalam rangka meningkatkan profesionalisme staf medis
6. Personalia komite medik terdiri dari Ketua Komite Medik Dan Anggota
Sub Komite.
BAB II
TUJUAN
Tujuan peraturan internal staf medis (medical staf by laws) adalah agar
komite medik dapat menyelenggarakan tat kelola klinis yang baik (good
clinical governance) melalui mekanisme kredensial, peningkatan mutu
profesi, dan penegakan disiplin profesi. Selain itu peraturan internal
(medical staf by laws) juga bertujuan untuk memberikan dasar hukum
bagi Mitra Bestari (peer group) dalam mengambil keputusan profesi
melalui komite medik. Putusan tersebut dilandasi semangat bahwa hanya
staf medis yang berkompeten dan berperilaku profesional sajalah yang
diperbolehkan melakukan pelayanan medis dirumah sakit.
BAB III
KEWENANGAN KLINIS (CLINICAL PRIVILAGE)
BAB IV
PENUGASAN KLINIS (CLINICAL APPOITNMENT)
1. Penempatan staf medis dalam salah satu kelompok staf medis fungsional
berdasarkan surat penugasan klinis rumah sakit dari direktur
berdasarkan rekomendasi Komite Medik
2. Perubahan penugas klinis staf medis dapat dilakukan oleh direktur atas
rekomendasi Komite Medik
3. Mekanisme sebagaimana nomor 1 dan 2 diatur dalam Pedoman
Kredensial dan Komite Medik
BAB V
KOMITE MEDIK
BAB VI
RAPAT
BAB VII
SUBKOMITE KREDENSIAL
BAB VIII
SUB KOMITE MUTU PROFESI
1. Sub Komite Mutu Profesi bertugas memelihara mutu profesi staf medis
dengan cara mempertahankan kompetensi dan profesionalisme staf
medis dalam bidang pelayanan, pendidikan dan penelitian
2. Sub Komite Mutu Profesi terdiri dari :
a. Ketua Sub Komite Mutu Profesi
b. Anggota
3. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana nomor 1 diatas Sub Komite
Mutu Profesi berpedoman kepada :
a. Pedoman Tata Kelola Klinis
b. Pedoman Audit Medis
c. Pedoman Pendampingan Profesi Medis (proctoring)
4. Sub Komite Mutu Profesi bertanggung jawab kepada Ketua Komite Medik
BAB IX
SUB KOMITE ETIKA DAN DISIPLIN PROFESI
1. Sub Komite Etika Dan Disiplin Profesi menjaga etika, disiplin dan
perilaku staf medis dengan cara melindungi pasien dari pelayanan staf
medis yang tidak memenuhi syarat (Unqualified) dan tidak layak
(unfit/unproper) untuk melakukan asuhan klinis serta membina staf
medis
2. Sub Komite Etika Dan Disiplin Profesi terdiri dari :
a. Ketua komite sub kredensial
b. Anggota
3. Dalam melaksnaakan tugas sebagaimana nomor 1 diatas Sub Komite
Etika Dan Disiplin Profesi berpedoman kepada :
a. Pedoman Pembinaan Etika Dan Displin Profesi Medis
b. Pedoman Penanganan Dugaan Pelanggaran Etika Dan Disiplin
Profesi Medis
4. Sub Komite Etika Dan Disiplin Profesi bertanggung jawab kepada ketua
Komite Medik
5. Upaya pendisiplinan staf medis yang dilakukan oleh Sub Komite Disiplin
Profesi dilakukan melalui :
a. Peringatan tertulis sampai penagguhan Kewenangan Kinis staf
medis yang dinilai melanggar disiplin profesi, baik seluruhnya
maupun sebagian
b. Dengan ditangguhkannya Kewenangan Klinis maka staf medis
tersebut tidak diperkankan melakukan pelayanan medis di rumah
sakit
c. Perubahan kewenangan klins akibat tindakan disiplin profesi
tersebut diatas ditetapkan dengan surat keputusan direktur
rumah sakit atas rekomendasi Komite Medik
BAB X
PERATURAN PELAKSANAAN TATA KELOLA KLINIS
BAB XI
TATA CARA REVIEW DAN PERBAIKAN PERATURAN INTERNAL STAF MEDIS
Peraturan Internal Staf Medis ini dapat dilakukan review dan perubahan
bilamana :
a. Adanya perubahan peraturan Menteri Kesehatan tentang peraturan
internal korporasi rumah sakit, Peraturan Internal Staf Medis ataupun
peraturan/perundangan lainnya yang menyangkut profesi medis
b. Kebijakan baru lain mengenai status rumah sakit.
BAB XII
KETENTUAN PENUTUP
1. Peraturan Internal Rumah Sakit dan Perturan Internal Staf Medis ini
berlakuk sejak tanggl di tetapkan;
2. Peraturan rumah sakit yang dilaksanakan sebelum berlakunya
Peraturan Internal Rumah Sakit Dan Peraturan Internal Staf Medis ini
dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan Dengan Peraturn
Internal Rumah Sakit/Peraturan Internal Staf Medis.
Ditetapkan di Binjai
Pada tanggal 31 Desember 2020
KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. RM. DJOELHAM BINJAI
NOMOR : 188.4/ /RSUD Djoelham/XII/2019
TENTANG
DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. RM. DJOELHAM BINJAI
3. Undang-undang nomor...
3. Undang-undang nomor 29 tahun 2004
tentang praktek kedokteran (lembaran negara
republic indonesia tahun 2004 nomor 116,
tambahan lembaran negara republic
indonesia nomor 4431);
4. Undang-undang nomor 44 tahun 2009
tentang rumah sakit (lembaran negara
republic Indonesia tahun 2009 nomor 153,
tambahan lembaran negara republic
Indonesia nomor 5072);
5. Peraturan menteri kesehatan republic
Indonesia nomor 417/MENKES/Per/II/2011
tentang komisi akreditasi rumah sakit;
6. Peraturan menteri kesehatan republic
Indonesia nomor 755/MENKES/Per/IV/2011
tentang penyelenggaraan komite medik
dirumah sakit;
7. Keputusan menteri kesehatan nomor
772/MENKES/SK/VI/2011 tentang pedoman
peraturan internal rumah sakit;
8. Peraturan menteri kesehatan republic
Indonesia nomor 340/MENKES/Per/III/2010
tentang klasifikasi rumah sakit;
9. Peraturan daerah kota binjai nomor 19 tahun
2007 tentang organisasi lembaga teknis
daerah pemerintah kota binjai.
MEMUTUSKAN
Dalam melaksanakan...
Dalam melaksanakan tugas kredensial,
komite medik memiliki fungsi sebagai
berikut :
a. Menyusun dan mengkompilasi daftar
kewenangan klinis sesuai dengan
masukan dari kelompok staf medis
berdasarkan norma keprofesian yang
berlaku
b. Penyelenggaraan pemeriksaan dan
pengkajian :
1) Kompetensi
2) Kesehatan fisik dan mental
3) Perilaku
4) Etika profesi
c. Evaluasi data pendidikan profesional
kedokteran/kedokteran berkelanjutan
d. Wawancara terhadap pemohon
kewenangan klinis
e. Penilaian dan pemutusan kewenangan
klinis yang adekuat
f. Pelaporan hasil penilaian kredensial
dan menyampaikan rekomendasi
kewenangan klinis kepada komite
medik
g. Melakukan proses rekredensial pada
saat berakhirnya masa berlaku surat
penugasan klinis, dan adanya
permintaan dari komite medik
h. Rekomendasi kewenangan klinis dan
penerbitan surat penugasan klinis
Dalam melaksanakan tugas memelihara
mutu profesi staf medis, komite medik
memiliki fungsi sebagai berikut :
a. Pelaksanaan audit medis
b. Rekomendasi pertemuan ilmiah
unternal dalam rangka pendidikan
berkelanjutan bagi staf medis
c. Rekomendasi kegiatan eksternal dalam
rangka pendidikan berkelanjutan bagi
staf medis rumah sakit
d. Rekomendasi proses pendampingan
(proctoring) bagi staf medis yang
membutuhkan
Dalam melaksanakan tugas menjaga disiplin,
etika dan perilaku profesi staf medis, komite
medik memiliki fungsi sebagai berikut :
a. Pembinaan etika dan displin profesi
kedokteran
b. Pemeriksaan staf medis yang diduga
melakukan pelanggaran disiplin
c. Rekomendasi pendisplinan pelaku
profesional dirumah sakit
d. Pemberian nasehat...
d.Pemberian nasehat/pertimbangan
dalam pengambilan keputusan etis
pada asuhan medis
dalam melaksanakan tugsa dan fungsinya
komite medik berwenang :
a. Memberikan rekomendasi rincian
kewenangan klinis (delineation of
clinical privilege)
b. Memeberikan rekomendasi surat
penugasan klinis (clinical appointment)
c. Memberikan rekomendasi penolakan
kewenangan klinis (clinical privilege)
tertentu
d. Memberikan rekomendasi
perubahan/modifikasi rincian
kewenangan klinis (delineation of
clinical previlege)
e. Memberikan rekomendasi tindak lanjut
audit medis
f. Memberikan rekomendasi pendidikan
kedokteran berkelanjutan
g. Memberikan rekomendasi pendamping
(proctoring)
h. Memberikan rekomendasi pemberian
tindakan disiplin
Ditetapkan di Binjai
Pada tanggal 31 Desember 2021
SUSUNAN KOMITE MEDIK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. RM. DJOELHAM
BINJAI
Anggota :