Anda di halaman 1dari 31

Workshop Manager Pelayanan

Pasien

Tim MPP RSUD Sidoarjo

Pelatihan Manajer Pelayanan Pasien (MPP - Case Manager) – Malang, 5-7 Juli 2022
CURRICULUM
VITAE

Elvira Rose
S.Kep.Ns

• S1 Keperawatan, lulus tahun


2011
• RSUD Sidoarjo, tahun 2012
• Instalasi GDH, tahun 2012 s.d
2019
• Manager Pelayanan Pasien, th
2019 s.d sekarang
WS MANAGER PELAYANAN PASIEN

PETUNJUK LATIHAN MPP

• Implentasi Peran dan Fungsi MPP

• Dokumentasi MPP : Mengisi Form A dan Form B


Implementasi Peran dan Fungsi MPP

1. Baca, pelajari dan diskusikan kasusnya


2. Simulasikan / jalankan Peran dan Fungsi anda sebagai MPP –
Manajer Pelayanan Pasien : kepada Pasien, Keluarga, DPJP maupun
PPA lainnya.
3. Dapat anda ciptakan skenario tambahan utk kondisi2 yg relevan,
misalnya tentang kebiasaan2nya (yg positif/ negatif), pemahaman
ttg kesehatan/penyakit (health literacy), dukungan keluarga lainnya
dsb. Hal ini untuk memudahkan latihan menerapkan peran-fungsi
MPP
4. Tiap Kelompok membuat presentasinya dalam bentuk Word atau
PPT
5. Akan dipilih 2 – 3 kelompok untuk presentasi, sesuai dengan waktu
yang tersedia
PERAN DAN FUNGSI MPP
• Peran :
1. Fasilitator pemenuhan kebutuhan asuhan pasien, termasuk keluarga dan pemberi
asuhannya, baik akut, dalam proses rehabilitasi di RS maupun pasca rawat
2. Optimalisasi terlaksananya pelayanan berfokus pada pasien (patient centered care)
dan asuhan pasien terintegrasi, serta membantu meningkatkan kolaborasi
interprofesional
3. Optimalisasi proses reimbursemen

• Fungsi :
Manajer Pelayanan Pasien menjalankan fungsi
1. Asesmen Manajemen Pelayanan Pasien
2. Perencanaan - Manajemen Pelayanan Pasien
3. Komunikasi dan koordinasi
4. Edukasi dan advokasi
5. Kendali mutu dan biaya
Melalui kolaborasi dgn pasien, keluarga, PPA, sehingga menghasilkan outcome/hasil asuhan
yang diharapkan
Asesmen manajemen • Kebutuhan kesehatan
pelayanan pasien (MPP) • Aspek psiko-sosio-kultural-nya
• Stratifikasi risiko
• Status health literacy (kurang pengetahuan ttg kesehatan)

Perencanaan MPP • Kolaborasi dgn pasien, keluarga dan PPA


• Tujuan memaksimalkan hasil asuhan yg berkualitas, aman,
dan efektif-biaya
• Perencanaan pemulangan pasien / discharge planning,
terintegrasi dengan PPA.
Komunikasi dan koordinasi 1.Memfasilitasi komunikasi dan koordinasi antar PPA dalam
dalam pelaksanaan MPP konteks keterlibatan pasien dalam pengambilan keputusan,
sehingga meminimalkan fragmentasi pelayanan.
2.Membantu pasien untuk transisi pelayanan yang aman ke
tingkat pelayanan berikutnya yang memadai.

Edukasi dan advokasi 1. Memberikan edukasi & advokasi kepada pasien-keluarga atau
dalam pelaksanaan MPP pemberi asuhan untuk memaksimalkan kemampuan pasien-
keluarga dlm pengambilan keputusan terkait pelayanan yang
diterimanya.
2. Memberikan edukasi kepada pasien-keluarga atau pemberi
asuhannya, PPA, terkait alternatif pelayanan, sumber daya di
komunitas / lingkungan rumahnya, manfaat asuransi, aspek
psiko-sosio-kultural sehingga keputusan tepat waktu dengan
dasar informasi lengkap
Edukasi dan 2. Memberikan edukasi kepada pasien-keluarga atau pemberi asuhannya,
advokasi dlm PPA, terkait alternatif pelayanan, sumber daya di komunitas /
pelaksanaan lingkungan rumahnya, manfaat asuransi, aspek psiko-sosio-kultural
manajemen sehingga keputusan tepat waktu dengan dasar informasi lengkap
pelayanan pasien 3. Memberikan advokasi sehingga meningkatkan kemampuan pasien-
keluarga mengatasi masalah dengan mencari opsi pelayanan yg
tersedia, rencana alternatif sesuai kebutuhan, agar tercapai hasil asuhan
yang diharapkan
4. Berusaha meningkatkan kemandirian advokasi dan kemandirian
pengambilan keputusan pasien
5. Memberikan advokasi kepada pasien dan pembayar untuk memfasilitasi
hasil yang positif bagi pasien, bagi PPA dan pembayar. Namun bila ada
perbedaan kepentingan maka kebutuhan pasien lebih menjadi prioritas.
Edukasi dan 5. Memberikan advokasi kepada pasien dan pembayar untuk
advokasi memfasilitasi hasil yang positif bagi pasien, bagi PPA dan pembayar.
Namun bila ada perbedaan kepentingan maka kebutuhan pasien lebih
menjadi prioritas.

Kendali mutu dan Mendorong pemberian pelayanan yg memadai untuk kendali mutu dan
biaya biaya dengan basis kasus per kasus.
Karakteristik Seorang MPP
1. Seorang MPP hrs mempunyai kemampuan utk mengekspresi-kan pendapat,
keinginan, bukan membela diri, atau cemas. Dapat mengatasi orang2 maupun
situasi yg sulit dengan tenang & penuh percaya diri.

2. MPP bekerja secara otonom / mandiri, harus mempunyai rasa percaya diri. Harus
mempunyai gambaran yg akurat ttg kekuatan dirinya, kelemahannya, maupun
kepribadiannya serta harus bebas dari kepentingan dirinya.

3. MPP harus siap utk menjangkau staf klinis dalam tim PPA (Profesional Pemberi
Asuhan) untuk memberikan advokasi dan dukungan. MPP menanamkan hubungan
positif dengan pihak lain dalam komunikasi keseharian. Perlu ketrampilan
bernegosiasi

4. MPP harus seorang yg berani mengambil risiko, mencari sasaran baru yang lebih
memadai utk tujuan memenuhi kebutuhan pasien. Ada pendapat bahwa MPP
haruslah sering “berpihak” kepada pasien.
Aktivitas & Manfaat MPP di RS

1. Mengidentifikasi pasien utk intervensi manajemen pelayanan pasien

2. Melakukan kolaborasi dengan dokter dan pasien utk mengidentifikasi hasil yang diharapkan dan
mengembangkan suatu rencana manajemen pelayanan pasien

3. Memonitor intervensi yang ada relevansinya bagi rencana manajemen pelayanan pasien

4. Memonitor kemajuan pasien kearah hasil yg diharapkan

5. Menyarankan alternatif intervensi praktis yg efisien biaya

6. Mengamankan sumber-sumber klinis utk mencapai hasil yg diharapkan

7. Membakukan jalur-jalur komunikasi dgn manajer departemen / bagian / unit

8. Bagi pasien dan keluarganya, MPP adalah analog dgn pemandu wisata / tour guide dlm
berbagai perjalanan kegiatan pelayanan di RS
Petunjuk Latihan Mengisi

Form A – Evaluasi awal MPP


Baca uraian kasus/Vignette, dapat anda
ciptakan skenario tambahan utk kondisi2
yg relevan.
1) Isi Form A MPP, sebagai evaluasi awal
MPP
2) Catat hasil dari kegiatan :
• Skrining
• Asesmen untuk manajemen pelayanan
pasien
• Identifikasi masalah, risiko dan
kesempatan
• Perencanaan manajemen pelayanan
pasien
3) Buat Presentasi dalam bentuk word
saja
4) Akan dipilih 2 – 3 kelompok untuk
presentasi, sesuai dengan waktu yang
tersedia
( FORM A )

I. Identifikasi Pasien / Skrining Pasien

1. Pasien dgn risiko tinggi


2. Potensi komplain tinggi: pejabat, pasien dg tk pendidikan tinggi, pasien yg tdk
kooperatif
3. Pasien dengan fungsi kognitif rendah
4. Kasus penyakit kronis/terminal lebih dari 2 dokter spesialis disertai kondisi akut,
katastropik (mendadak memburuk)
5. Riwayat gangguan mental, upaya bunuh diri, krisis keluarga, isu sosial a.l.
terlantar, tinggal sendiri, narkoba.
6. Perkiraan asuhan biaya tinggi/ high cost
7. Kemungkinan sistem pembiayaan yg komplek (2 asuransi)
8. Kasus yg melebihi rata-rata lama dirawat/ los memanjang
9. Kasus yg diidentifikasi rencana pemulangannya penting/berisiko atau yg
membutuhkan kontinuitas pelayanan
10. Multiple diagnosis yang membutuhkan penangan khusus
11. Pasien dengan kasus kompleks/rumit, misalnya pasien amputasi
II. Asesmen MPP

a. Komponen Assesment a.l. namun tidak terbatas pada :


1. Fisik fungsional : Partial / Total care
2. Kognitif : Kooperatif / Tidak kooperatif
3. Pemahaman tentang kesehatan : kurang / cukup / baik
4. Kemampuan dalam menerima perubahan : Mampu / Tidak
mampu
5. Dukungan keluarga : Ada / Tidak
6. Kepatuhan pasien : Ya / Tidak
7. Perencanaa lanjutan : dirujuk ke komunitas.......................
8. Finansial / status asuransi : PBI / NPBI / KSO / UMUM / JR /
JKMM / BIAKES / JAMPERSAL
9. Lain-lain : ..................
b. Data Assesment diperoleh melalui, namun tidak terbatas
pada :
1. Wawancara pasien, keluarga, pemberi asuhan
2. Asesmen awal saat admisi rawat inap, asesmen secara
intermiten “ongoing” selama dirawat
3. Komunikasi dengan dokter, PPA lainnya
4. Rekam medis
5. Data klaim, asuransi
III. Identifikasi Masalah Pasien

Lakukan kegiatan Identifikasi masalah dan kesempatan a.l.


1. Masalah Biaya / Penjamin : (Kendala keuangan / asuransi /
penjamin)
2. Masalah dukungan keluarga : (Kurangnya dukungan keluarga)
3. Masalah pemulangan / rujukan : (Pemulangan / rujukan yg
belum memenuhi kriteria, atau sebaliknya pemulangan /
rujukan yg ditunda)
4. Masalah pemahaman : Edukasi kurang memadai, atau
pemahamannya yg belum memadai ttg proses penyakit,
kondisi terkini, daftar obat (Health literacy)
5. Masalah ketidak patuhan : Penurunan determinasi pasien
(ketika tingkat keparahan / komplikasi meningkat)
IV. Perencanaan MPP

MPP harus segera mengidentifikasi kebutuhan jangka pendek, jangka panjang,


maupun kebutuhan berjalan / ongoing, sehingga dapat menyusun strategi dan sasaran
manajemen pelayanan pasien untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut.

1. Pahami dan pastikan diagnosis pasien, prognosis, kebutuhan asuhan, sasaran hasil
asuhan
2. Validasi rencana asuhan konsisten dgn panduan, norma yg digunakan
3. Tentukan sasaran terukur dan indikator dlm kerangka waktu yg spesifik, a.l. dalam
akses ke pelayanan, asuhan dgn biaya efektif, mutu asuhan
4. Tentukan/rencanakan pemberian informasi kpd pasien – keluarga utk pengambilan
keputusan
5. Tentukan/rencanakan juga partisipasi pasien – keluarga dlm asuhan, termasuk
persetujuan akan kemungkinan perubahan rencana
6. Siapkan fasilitasi mengatasi masalah dan konflik
(Form B)

I. Catatan Implementasi MPP


1) Isi Form B MPP sebagai catatan implementasi/ pelaksanaan
manajemen pelayanan pasien
2) Catat secara singkat hal-hal sbb :
✓ Pelaksanaan Perencanaan manajemen pelayanan pasien
✓ Monitoring
✓ Identifikasi masalah – risiko – kesempatan
✓ Fasilitasi, Koordinasi, Komunikasi,
✓ Kolaborasi
✓ Advokasi
✓ Hasil Pelayanan
✓ Terminasi manajemen pelayanan pasien
II. Monitoring

MMP melakukan asesmen utk menilai respons pasien thd pemberian /


pelaksanaan rencana asuhan
1. Mencatat perjalanan / perkembangan kolaborasi dgn pasien,
keluarga, pemberi asuhan, tim PPA, dan pemangku kepentingan lain
yg terkait, shg dpt dinilai respons pasien thd intervensi yg diberikan
2. Verifikasi kelangsungan pelaksanaan rencana asuhan memadai,
dipahami dan diterima pasien serta keluarga
3. Paham dan sadar akan kebutuhan revisi rencana asuhan, termasuk
preferensi perubahan, transisi pelayanan, kendala pelayanan
4. Kolaborasi dlm rangka perubahan rencana dan pelaksanaannya
III. Fasilitasi, Koordinasi, Komunikasi dan
Kolaborasi

MPP perlu memfasilitasi koordinasi, komunikasi dan kolaborasi dgn


pasien dan pemangku kepentingan lainnya utk mencapai sasaran
dan memaksimalkan hasil positif asuhan pasien
✓ Pastikan peran MPP sesuai kebijakan yg ada dan memadai,
dalam pelayanan pasien, terhadap pemangku kepentingan lain
dlm RS
✓ Kembangkan dan pelihara secara proaktif pelayanan berfokus pd
pasien, membantu asuhan terintegrasi oleh PPA
✓ Transisi pelayanan yg memadai sesuai kebutuhan pasien
✓ Jaga privasi pasien dlm kolaborasi
✓ Gunakan mediasi dan negosiasi utk meningkatkan komunikasi,
koordinasi dan kolaborasi, termasuk mengatasi perbedaan
pandangan
✓ Koordinasi juga pd rencana pemulangan pasien dgn pelayanan
pasca rawat
IV. Advokasi

MPP memberikan advokasi pd pelaksanaan pelayanan, manfaat


administrasi, pengambilan keputusan
✓ Menyampaikan, mendiskusikan dgn PPA dan staf lain ttg
kebutuhan pasien, kemampuannya dan sasaran pasien
✓ Memfasilitasi akses ke pelayanan sesuai kebutuhan pasien melalui
koordinasi dgn PPA atau pemangku kepentingan terkait
✓ Meningkatkan kemandirian menentukan pilihan dan pengambilan
keputusan
✓ Mengenali, mencegah dan menghindari disparitas utk mengakses
mutu dan hasil pelayanan terkait dgn ras, etnik, agama, gender,
latar belakang budaya, status pernikahan, umur, pandangan politik,
disabilitas fisik-mental-kognitif
✓ Advokasi utk pemenuhan kebutuhan pelayanan yg berkembang/
bertambah karena perubahan kondisi.
V. Hasil Pelayanan

MPP perlu memaksimalkan kesehatan, wellness pasien, safety,


adaptasi terhadap perubahan, self-care, kepuasan dan efisiensi biaya.
1. Lakukan pendokumentasian pencapaian sasaran
2. Catat keberhasilan, kualitas, kendali biaya-efektif dari intervensi
MPP dlm mencapai sasaran asuhan pasien
3. Nilai, catat dan laporkan ttg dampak pelaksanaan rencana asuhan
pasien
4. Catat kepuasan pasien, keluarga thd/ dengan manajemen
pelayanan pasien
VI. Terminasi pelayanan pasien, catatan kepuasan
pasien/keluarga dengan MPP

MPP mengakhiri pelaksanaan manajemen pelayanan pasien sesuai dengan


regulasi RS yg berlaku
1. Identifikasi alasan pengakhiran pelaksanaan manajemen pelayanan
pasien, a.l. :
o Telah tercapainya sasaran manajemen pelayanan pasien
o Telah terlaksana transisi ke fasilitas pelayanan lain
o Pasien menolak manajemen pelayanan pasien
2. Tercapai persetujuan pengakhiran pelaksanaan manajemen pelayanan
pasien, dengan pasien maupun pemangku kepentingan lain
3. Dokumentasikan proses pengakhiran tsb
Vignette 1
Dijumpai seorg pasien di Ruang ranap kls I RSUD Sidoarjo. Tn R, 61 thn dgn keluhan sesak
dan bengkak di seluruh badan. Px sudah dirawat 16hr. Hasil pmx Tek Darah 110/80 mmHg,
Frekuensi Pernapasan 24 x/mnt bila aktifitas berat, Suhu 36◦C. Px tidak mau dipasang infus
dan diberi injeksi obat, serta tdk mau diit sesuai aturan. Hasil fo.rontgen menunjukkan
pneumonia, USG abd Hepatomegali ( cardiac liver ) dgn fatty liver dan Bilateral nephritis.
Hasil lab BUN 45.6 dan Creatinin 2.6. Pasien memiliki riwayat penyakit Diabetes tdk stabil.
Pasien dirawat 3 dokter spesialis yaitu Cardio sebagai DPJP utama, IPD dan Paru. Pasien asli
orang Palembang dan mengaku bekerja di perusahaan swasta di Jakarta, saat ditugaskan
ke Surabaya lalu sakit dan MRS di RSUD Sidoarjo. Px dan klrg tinggal di kos selama di
Sidoarjo, pasien sebagai tulang punggung klrg dan memiliki kartu jaminan BPJS kls I.
Pasien dan klrg sangat ketakutan dan bingung setiap kali DPJP mengadviskan KRS.
Mereka tampak bingung dlm menentukan keputusan, tidak mengerti persiapan apabila
KRS, obat-obatan apa yang diresepkan dan bagaimana dengan biaya, apakah BPJSnya
berlaku?

Seorang MPP memberikan penjelasan ttg perencanaan tindak lanjut bagi pasien &
keluarga. Setelah mendapat penjelasan yg cukup baik dari MPP, Ners maupun DPJP,
pasien dan keluarga menyetujui utk KRS. MPP berkoordinasi dgn DPJP utk edukasi apa
saja perawatan selama di rumah termasuk jadwal kontrol, MPP kolaborasi dg gizi utk diit
selama di rumah, MPP kolaborasi dg farmasi utk obat2an yg di minum dirumah, serta MPP
kolaborasi dg tim administrasi utk penjelasan penjaminan BPJS
Vignette 2

Dijumpai seorg pasien di IGD RSUD Sidoarjo, Sdr A, 20 thn dgn keluhan tidak
sadar GCS 123. Tek Darah 113/71 mmHg, Frekuensi Pernapasan 24x/mnt,
Suhu 36,1◦C , SPo2 100% (terpasang O2 masker 10lpm). Pasien dg riwayat
bunuh diri dengan cara gantung diri di garasi rumah. Px sempat di tolong kakak
dan ibunya dengan melalukan RJP dan dibawa ke Puskesmas dekat
rumahnya. Setelah mendapat penangan awal di puskesmas selama 3jam, px di
rujuk ke RSUD Sidoarjo dengan indikasi penurunan kesadaran. Pasien
memiliki BPJS mandiri kls 1.

Perawat mengambil sampel darah utk pemeriksaan darah dan dikirim ke unit
Lab. Hasil pemeriksaan didapatkan hasil WBC 17.37, lai2n dlm batas normal.
Selanjutnya DPJP, dr S memberikan penjelasan kpd keluarga bahwa pasien
sempat mengalami cardiact arrest dan akan dipindahkan di ruang intensive
yaitu ECU utk segera dilakukan tindakan ventilator.
Keluarga tampak panik setelah mendapat penjelasan DPJP. Mereka tampak bingung dlm
menentukan keputusan, tidak mengerti berapa lama harus dirawat, tindakan apa saja yg diberikan,
obat-obatan yang diresepkan dan bagaimana dengan biaya, apakah BPJSnya berlaku?

Seorang MPP memberikan penjelasan ttg perencanaan tindak lanjut bagi pasien & keluarga.
Mereka mendapatkan informasi ttg pathways tujuan px dipindahkan ke ruang ICU dan tujuan
dilakukan pemasangan ventilator dan bagaimana prosedur BPJS utk kasus percobaan bunuh diri.
Setelah mendapat penjelasan yg cukup baik dari MPP, Ners maupun DPJP, keluarga menyetujui utk
pindah ke ruang ECU dan dilakukan tindakan ventilator. Px dirawat dokter IPD, cardio dan Syaraf dg
Dx tentamen suicide, SRMD, post cardiact arrest, dan enchepalophaty.

Px rawat inap di ECU 10hr, selama di rawat, hasil fo.thorax evaluasi ada bronkitis, dan konsulkan ke
dr.paru serta dikonsulkan ke dr rehab medik utk pemulihan.
PERTANYAAN

- Bila anda seorang manajer pelayanan (MPP) pasien di RSUD tersebut, Bagaimana
Anda menjalankan fungsi sebagai MPP (Asesmen, Perencanaan, Komunikasi dan
Koordinasi, Edukasi dan Advokasi serta Kendali Mutu dan Biaya)? Apa yang harus anda
lakukan kepada?

a. Pasien dan Keluarga

b. Professional Pemberi Asuhan (PPA) di RS

Bagaimana anda sebagai MPP mendorong keterlibatan pasien dan keluarga serta
melakukan Persiapan Pemulangan Pasien (P3)?
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai