Anda di halaman 1dari 10

PANDUAN

(Case Manager)

Jalan Tengku Sulung,Odessa Blok C1 No.12-16


Kel.Belian,Batam Kota
Telp. (0778) 480 4597
BAB I

DEFINISI

1. Manajemen Pelayanan Pasien:

a. Suatu proses kolaboratif mengenai asesmen, perencanaan, fasilitasi,


koordinasi asuhan, evaluasi dan advokasi untuk opsi dan pelayanan bagi
pemenuhan kebutuhan pasien dan keluarganya yang komperhensif melalui
komunikasi dan sumber daya yang tersedia sehingga memberi hasil (outcome)
yang bermutu dengan biaya efektif (Sumber CSMA – Case Management
Society of America, 2010)

b. Suatu model klinis manajemen strategik mutu dan biaya pelayanan, dibuat
untuk memfasilitasi hasil pasien yang diharapkan dalam lama perawatan yang
layak/patut dengan manajemen sumber daya yang sesuai (Cesta,2009)

2. Manajer Pelayanan Pasien – MPP (Case Manager) adalah professional di rumah


sakit yang melaksanakan manajemen pelayanan pasien.

3. Asesmen utilitas : Kegiatan mengevaluasi utilisasi/pemanfaatan sumber daya


BAB II
RUANG LINGKUP

A. Pelayanan Fokus Pada Pasien (Patient Centered Care)


Manajemen pelayanan pasien bersumber dari konsep pelayanan fokus pada
pasien (PFP).
Inti konsep PFP terdiri dari 4 elemen:

1. Martabat dan respek


a. Pemberi pelayanan kesehatan mendengarkan, menghormati, dan
menghargai pandangan dan pilihan pasien serta keluarga.
b. Pengetahuan, nilai-nilai, kepercayaan, latar belakang cultural pasien dan
keluarga dimasukkan dalam perencanaan pelayanan dan pemberian
pelayanan kesehatan.
2. Berbagi informasi
a. Pemberi pelayanan kesehatan mengkomunikasikan dan berbagi
informasi secara lengkap dengan pasien dan keluarga.
b. Pasien dan keluarga menerima informasi tepat waktu, lengkap dan
akurat.
3. Partisipasi pasien dan keluarga
Pasien dan keluarga didorong dan didukung untuk berpartisipasi dalam
asuhan dan pengambilan keputusan serta pilihan mereka.
4. Kolaborasi/kerjasama
Pasien dan keluarga adalah mitra pemberi pelayanan kesehatan. Pemberi
pelayanan kesehatan bekerjasama dengan pasien dan keluarga dalam
pengembangan, implementasi dan evaluasi kebijakan program

B. Tujuan
Tujuan MPP adalah untuk melibatkan pasien dalam asuhan yang
dialaminya. Bilamana pasien merasa menjadi bagian dalam keputusan
pengobatan dan rencana asuhan, maka mereka akan memperoleh manfaat. Hal
yang sama juga berlaku bagi keluarganya. Bila keluarga yang mempunyai relasi
erat , suatu kemitraan dengan rumah sakit yang melayani orang yang mereka
kasihi, mereka akan kurang merasa khawatir tentang logistik dan akan lebih
fokus terhadap kesehatan pasien.
C. Fungsi Case manager / MPP
1. Asesmen utilitas. Mampu mengatasi semua informasi dan data untuk
mengevaluasi manfaat/utilitas, untuk kebutuhan manajemen pelayanan
pasien ( semua informasi dan data harus akurat dan lengkap yang mudah di
akses tentang kebutuhan klinis/finasial serta sosial pasien).
2. Perencanaan. Dengan asesmen yang lengkap, disusun perencanaan untuk
pelaksanaan manajemen pelayanan pasien. Perencanaan tersebut
mencerminkan kelayakan/kepatutan dan efektifitas biaya dari pengobatan
medis dan klinis serta kebutuhan pasien untuk mengambil keputusan.
3. Fasilitasi. Tugas ini mencakup interaksi antara Case Manager/MPP dan para
anggota tim pemberi pelayanan kesehatan, perwakilan pembayar serta
pasien/keluarga yang mencari/menginginkan pembebasan dari hambatan
namun dapat mempengaruhi kinerja/hasil serta menjaga kontinuitas
pelayanan.
4. Advokasi. Mewakili kepentingan pasien adalah inti dari peran Case
Manager/MPP. Tetapi peran ini juga menjangkau pemangku kepentingan
lain. MPP diharapkan melakukan advokasi untuk opsi pengobatan yang
dapat diterima setelah melakukan konsultasi dengan DPJP, termasuk rencana
pemulangan yang aman. Advokasi perlu mempertimbangkan sistem nilai
pasien, kemampuan finasial termasuk atas jaminan pembiayaan, pilihan serta
kebutuhan pelayanan kesehatannya.

D. Tanggung Jawab Case Manger / MPP


Case Manager / MPP bertanggung jawab kepada Kepala Rumah Sakit

E. Kualifikasi Case Manager / MPP


1. Dokter umum atau perawat dengan pendidikan minimal D3
2. Pengalaman minimal 3-5 tahun dalam pelayanan klinis
a. Dokter : Sebagai dokter ruangan
b. Perawat : Sebagai kepala ruangan atau wakil kepala ruangan.

F. Uraian Tugas Case Manager/MPP

1. Memonitor permasalahan yang terjadi.


2. Mengevaluasi permasalahan dan mengusulkan solusi
3. Mengkomunikasikan solusi dan alternatif pemecahan masalah pelayanan.
4. Melakukan tindakan emergensi bila diperlukan
5. Mengkoordinir pelayanan program
6. Penghubung pasien dan keluarga dengan DPJP atau bidang lain di RS
7. Penghubung antar dokter spesialis.
8. Pertolongan gawat darurat.
9. Pelayanan kepada pasien sesuai standar.
10. Meningkatkan kepuasan pasien.
11. Mengkoordinasikan pemberian pelayanan yang berkualitas.
12. Mengkomunikasikan, memonitor dan mengevaluasi pelayanan pasien sejak
masuk sampai dengan keluar rumah sakit.
BAB III

TATA LAKSANA

1. Penetapan dan pengangkatan Case Manager/MPP oleh direktur RS

2. Penugasan case manager berdasarkan ruangan.

3. Melakukan skrining pasien yang membutuhkan manajemen pelayanan pasien pada


waktu admisi atau bila dibutuhkan pada waktu di ruang rawat inap, berdasarkan
pasien yang meliputi:

a. Resiko tinggi
b. Biaya tinggi
c. Pasien komplain tinggi
d. Kasus dengan penyakit kronis
e. Kemungkinan sistem pembiayaan yang komplek
f. Kasus yang melebihi rata-rata dirawat
g. Kasus yang di identifikasi rencana pemulangannya kritis atau yang
membutuhkan kontinuitas pelayanan
h. Kasus kompleks/rumit
4. Menetapkan pasien yang perlu case manager.

5. Melakukan asesmen utilasi. Setelah pasien ditentukan sebagai klien Case


Manager, maka dilakukan asesmen utilitas dengan mengumpulkan berbagai info
klinis, psiko sosial, sosio-ekonomis maupun sistem pembayaran yang dimiliki
pasien.

6. Menyusun rencana manajemen pelayanan pasien tersebut. Berkolaborasi dengan


DPJP serta para anggota tim klinis lainnya, yang mencerminkan
kelayakan/kepatutan dan efektifitas biaya dari pengobatan medis dan klinis serta
kebutuhan pasien untuk mengambil keputusan.

7. Melakukan fasilitasi yang mencakup interaksi antara case manager dan DPJP serta
para tim anggota klinis lainnya, berbagai unit pelayanan, pelayanan administrasi,
perwakilan pembayar. Fasilitasi untuk koordinasi, komunikasi dan kolaborasi
antara pasien dan pemangku kepentingan, serta menjaga kontinuitas pelayanan.

8. Memfasilitasi untuk kemungkinan pembebasan dari hambatan yang tidak


mempengaruhi kinerja/hasil
9. Memfasilitasi dan memberikan advokasi agar pasien memperoleh pelayanan yang
optimal sesuai dengan sistem pembiayaan dan kemampuan finansial dengan
berkonsultasi dengan DPJP, memperoleh edukasi yang adekuat, termasuk rencana
pemulangan yang memperhatikan kontinuitas pelayanan yang aman.

10. Melakukan monitoring dan dan evaluasi proses-proses pelayanan dan asuhan
pasien.

11. Ada bukti dokumentasi kegiatan case manager, a.l dalam rekam medis seperti
pencatatan dalam formulir edukasi-informasi.
DOKUMENTASI

Case Manager/MPP berkewajiban memberikan kesempatan kepada pasien atau


keluarganya untuk bertanya atas hal-hal yang tidak/belum dimengerti. Karena keselamatan
pasien di rumah sakit merupakan prioritas utama dalam semua bentuk kegiatan di rumah
sakit.

Dalam melaksanakan fungsinya rumah sakit harus pula mengendalikan atau


meminimalkan risiko baik klinis maupun non klinis yang mungkin terjadi selama proses
pelayanan kesehatan.
BAB IV
PENUTUP

Dengan ditetapkannya Panduan Case Manager/ MPP dibuat sebagai acuan


dalam pelaksanaan Case manager/MPP di Rumah Sakit Keluarga Husada.

Batam, - - 2019

Direktur Rumah Sakit

dr. Viana Villamanda.J.S.KM


DAFTAR ISI

.Halaman
BAB I DEFINISI ………………………………………………………………….
BAB II RUANG LINGKUP……………………………………………………..

A. Pelayanan Fokus Pada Pasien (Patient Centered Care)…………………..


B. Tujuan …………………………………………………………………..
C. Fungsi Case Manager/ MPP ……………………………………………
D. Tanggungjawab Case Manager/ MPP…………………………………..
E. Kualifikasi Case Manager / MPP……………………………………….
F. Uraian Tugas Case Manager / MPP ……………………………………
BAB III TATA LAKSANA……………………………………………………….
BAB IV PENUTUP………………………………………………………………..

Anda mungkin juga menyukai