PANDUAN PRAKTIK
MANAJER PELAYANAN PASIEN – MPP
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat yang telah dikaruniakan
kepada peyusun, Panduan Pratik Manajer Pelayanan Pasien (MPP) di Rumah Sakit Dharma
Husada Kabupaten Mojokerto tahun 2022 ini dapat selesai disusun. Panduan ini merupakan
panduan bagi tim MPP untuk melakukan Pratik pelayanan manajemen pelayanan pasien.
Tidak lupa penyusun sampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya atas bantuan
semua pihak dalam menyelesaikan Panduan Pratik Manajer Pelayanan Pasien (MPP) di
Rumah Sakit Dharma Husada Kabupaten Mojokerto tahun 2022
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................. i
Daftar Isi .................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Berbicara mengenai pelayanan di rumah sakit, tidak bisa lepas dari berbagai bagian di
rumah sakit yang saling berhubungan antara lain : Admission, Gawat Darurat, Rawat Jalan,
Rawat Inap, Kamar bedah, Keperawatan, Dokter, Keuangan, Laboratrium, Radiologi,
Farmasi, Gizi, Linen, Kebersihan, Keamanan, Kantin, Parkir.
Saat ini pasien semakin menyadari hak-hak nya, hubungan dengan dokter dan pasien
merupakan pelayanan secara utuh dengan interaksi personal bukan hanya mengenai
pengobatan saja.
Peradigma yang berkembang adalah Customer Focus, Dokter di rumah sakit bekerja
sebagai satu tim dengan pasien. Pasien dan keluarga membutuhkan informasi dan berharap
dapat berkonsultasi dengan dokter sewaktu-waktu. Dengan perubahan sikap pasien ini maka
mutu layanan RS perlu ditingkatkan dan kepuasan pasien perlu diutamakan.
1
BAB II
DEFINIS
I
Definisi Manajemen Pelayanan Pasien adalah suatu proses kolaboratif untuk assesmen,
perencanaan, fasilitas, kolaborasi pelayanan, evaluasi dan advokasi pelayanan bagi
pemenuhan kebutuhan komprehensif pasien dan keluarganya melalui komunikasi dan
sumber daya yang tersedia sehingga memberi hasil asuhan pasien yang bermutu dengan
biaya efektif.
Manager Pelayanan Pasien – MPP (Case Manager) adalah profesional di rumah sakit
yang melaksanakan manajemen pelayanan pasien.
Suatu proses kolaboratif mengenai asesmen, fasilitas, koordinasi asuhan, evaluasi dan
advokasi untuk pemilihan dan pelayanan bagi pemenuhan kebutuhan pasien dan kelaurga
yang komprehensif, melalui komunikasi dan sumber daya yang tersedia sehingga
memberi hasil (outcome) yang bermutu dengan biaya-efektif. ( Sumber : CSMA – Case
Management Society of America, 2010 )
Suatu model klinis untuk manajemen strategi mutu dan biaya pelayanan, dibuat untuk
memfasilitasi hasil pasien yang diharapkan dalam lama perawatan yang layak / patut dan
dengan manajemen sumber daya yang sesuai ( Cesta, 2009 ).
Manager Pelayanan Pasien – MPP ( Case Manager ) adalah profesional di rumah sakit
yang memiliki kewenangan melaksanakan managemen pelayanan pasien.
Asesmen utilitas : kegiatan mengevaluasi utilitas pemanfaatan sumber daya.
2
BAB III
RUANG LINGKUP
Manajemen pelayanan pasien bersumber dari konsep pelayanan fokus pada pasien
(PCC – Patient Centered Care) sehingga pelaksanaan tugas manajer pelayanan adalah
meningkatkan pelayanan berfokus pada pasien ( PFP ). Rumah sakit harus menciptakan
proses untuk melaksanakan kesinambungan dan koordinasi pelayanan di antara professional
pemberi asuhan (PPA), manajer pelayanan pasien (MPP), pimpinan unit, dan staf lain sesuai
dengan regulasi rumah sakit dibeberapa tempat, antara lain: 1) pelayanan darurat dan
penerimaan rawat inap, 2) pelayanan diaganostik dan Tindakan, 3) pelayanan bedah dan
non-bedah,
4) pelayanan rawat jalan, 5) Organisasi lain atau bentuk pelayanan lainnya.
1. Communication ( komunikasi )
2. Control How treatment is progessing ( kontrol )
3. Cost effectivenes ( efektifitas biaya )
3
4. Kolaborasi / kerjasama
Pasien dan keluarga adalah mitra pemberi pelayanan kesehatan. Pemberi pelayanan
kesehatan bekerjasama dengan pasien dan keluarga dalam pengembangan, implementasi
dan evaluasi kebijakan dan program.
TUJUAN UMUM
Melibatkan pasien dalam asuhan yang dialaminya. Bilamana pasien merasa menjadi
bagian dalam keputusan pengobatan dan renacana asuhan, maka mereka akan memperoleh
manfaat. Hal yang sama juga berlaku bagi keluarganya. Bila keluarga yang mempunyai relasi
erat, suatu kemitraan dengan rumah sakit yang melayani orang yang mereka kasihi, mereka
akan kurang merasa khawatir tentang logistik dan akan lebih banyak fokus terhadap
kesehatan pasien.
TUJUAN KHUSUS
HUBUNGAN PROFESIONAL
Para MPP harus mempunyai hubungan kerja profesional dengan para dokter dan staf klinis.
Mereka juga harus terbiasa dengan pelayanan penagihan (billing), pelayanan bantuan
finansial, bantuan / dukungan dari komunitas serta pelayanan kerohanian.
Penting bagi para MPP untuk memiliki relasi dengan pasien dan keluarga. MPP perlu
memelihara rasa saling percaya yang menunjukkan kepada pasien bahwa mereka terlibat
untuk menfaat dan kepentingan pasien. Untuk itu MPP perlu memperhatikan secara aktif
kebutuhan dan keinginan pasien.
KELOMPOK PASIEN
MPP sebaiknya memberikan perhatian lebih kepada pasien-pasien dalam kelompok: anak-
anak, usia lanjut dan pasien dengan penyakit kronis.
4
pasien, tergantung kondisi kerumitan, sistem pelayanan klinis, budaya kerja rumah sakit.
1. Asesmen utilitas. Mampu mengakses semua informasi dan data untuk mengevaluasi
manfaat / utilisasi, untuk kebutuhan manajemen pelayanan pasien. Semua informasi dan
data akurat, lengkap yang mudah diakses tentang kebutuhan klinis, finansial, serta sosial
pasien.
2. Dengan asesmen yang lengkap, disusun perencanaan untuk pelaksanaan managemen
pelayanan pasien. Perencanaan tersebut mencerminkan kelayakan
/ kepatuhan dan efektivitas –biaya dari pengobatan medis dan klinis serta kebutuhan
pasien untuk mengambil keputusan.
3. Tugas ini mencakup interaksi antara MPP dan para anggota tim pemberi pelayanan
kesehatan, perwakilan pembayar, serta pasien / keluarga yang mencari / menginginkan
pembebasan dari hambatan namun dapat mempengaruhi kinerja / hasil, serta menjaga
kontinuitas pelayanan.
4. Mewakili kepentingan pasien adalah inti dari peran MPP. Tetapi peran ini juga
menjangkau pemangku kepentingan lain. MPP diharapkan melakukan advokasi untuk
opsi pengobatan yang dapat diterima setelah berkonsultasi dengan DPJP, termasuk
rencana pemulangan yang aman. Advokasi perlu mempertimbangkan sistem nilai pasien,
kemampuan finansial termasuk atas jaminan pembiayaan, pilihan, serta kebutuhan
pelayanan kesehatannya.
TANGGUNG JAWAB
MPP dapat bertanggung jawab ke Direktur RS melalui Kepala Bidang Pelayanan Medis
KUALIFIKASI
5
3. MPP bukan PPA aktif
4. Memiliki sertfikat pelatihan MPP
5. Perawat: pernah memiliki pengalaman sebagai kepala ruangan minimal 1 tahun.
PELATIHAN TAMBAHAN
7
DIAGRAM KOORDINASI – INTEGRASI – KOTINUITAS PELAYANAN
DPJP
PerawatApoteker
Lainnya
Radiografer Analis
8
BAB IV
TATA LAKSANA
9
BAB V
DOKUMENTAS
I
FORM A MPP
FORM B MPP
SYLVIA MELANI
10