Case Manager
4
2. Ada penunjukkan MPP dgn uraian tugas a.l. dlm
konteks menjaga kesinambungan dan koordinasi
pelayanan bagi individu pasien melalui komunikasi
dan kerjasama dgn PPA dan pimpinan unit serta
mencakup butir a. s/d h. (D,W)
3. Pasien diskrining utk kebutuhan pelayanan
manajemen pelayanan pasien (D,W)
4. Pasien yg mendapat pelayanan MPP, pencatatannya
dilakukan dalam Form MPP selalu diperbaharui utk
menjamin komunikasi dengan PPA.(D,W)
5. Kesinambungan dan koordinasi proses pelayanan
didukung dgn menggunakan perangkat pendukung,
spt rencana asuhan PPA, catatan MPP, panduan, atau
perangkat lainnya. (D,O,W)
6. Kesinambungan dan koordinasi dapat dibuktikan di
semua tingkat/fase asuhan pasien. (D,O,W)
5
Maksud dan Tujuan ARK.3.1
Perjalanan pasien di RS mulai dari admisi, keluar pulang atau
pindah, melibatkan berbagai PPA, unit kerja dan MPP
(Manajer Pelayanan Pasien). Selama dlm berbagai tahap
pelayanan, kebutuhan pasien dipenuhi dari sumber daya yg
tersedia di RS dan kalau perlu sumber daya dari luar.
Kesinambungan pelayanan berjalan baik jika semua pemberi
pelayanan mempunyai informasi yg dibutuhkan ttg kondisi
kesehatan pasien terkini dan sebelumnya, agar dapat dibuat
keputusan yg tepat.
Asuhan pasien di RS diberikan dan dilaksanakan dengan pola
Pelayanan berfokus pada pasien (Patient/Person Centered
Care - PCC). Pola ini dipayungi oleh konsep WHO :
Conceptual framework integrated people-centred health
services. (WHO global strategy on integrated people-centred
health services 2016-2026, July 2015). 6
(Maksud dan Tujuan ARK.3.1)
Pelayanan berfokus pd pasien diterapkan dlm bentuk Asuhan Pasien
Terintegrasi yg bersifat integrasi horizontal dan vertikal. Pada integrasi
horizontal kontribusi profesi masing2 PPA adalah sama pentingnya /
sederajat. Pada integrasi vertikal pelayanan berjenjang oleh/melalui
berbagai unit pelayanan ketingkat pelayanan yg berbeda, disini peran
MPP penting utk iintegrasi tsb, dgn komunikasi yg memadai dgn
PPA.
Pelaksanaan asuhan pasien terintegrasi berpusat pd pasien, dan
mencakup elemen sbb:
• Keterlibatan dan pemberdayaan pasien & keluarga .(lihat AP 4,
PAP 2, PAP 5)
• DPJP sbg Ketua tim asuhan pasien oleh PPA (Clinical Leader).
(lihat juga PAP 2.1. EP 4)
• PPA bekerja sbg tim interdisiplin dgn kolaborasi interprofesional,
dibantu a.l. dgn PPK (Panduan Praktik Klinis), Panduan Asuhan
PPA lainnya, Alur Klinis/Clinical Pathway terintegrasi, Algoritme,
Protokol, Prosedur, Standing Order dan CPPT (Catatan
7
Perkembangan Pasien Terintegrasi) .
(Maksud dan Tujuan ARK.3.1)
• Perencanaan Pemulangan Pasien(P3) / Discharge Planning
terintegrasi
• Asuhan Gizi Terintegrasi (lihat PAP 5)
• Manajer Pelayanan Pasien / Case Manager
10
(Maksud dan Tujuan ARK.3.1)
Agar kesinambungan asuhan pasien tidak terputus, RS harus
menciptakan proses utk melaksanakan kesinambungan dan
koordinasi pelayanan diantara PPA, MPP, Pimpinan unit dan staf lain
sesuai regulasi RS di :
i. Pelayanan darurat dan penerimaan rawat inap
j. Pelayanan diagnostik dan tindakan
k. Pelayanan bedah dan non-bedah
l. Pelayanan rawat jalan
m. Organisasi lain atau bentuk pelayanan lainnya
Proses koordinasi dan kesinambungan pelayanan dibantu dgn
penunjang lain spt panduan praktik klinik, alur klinis/clinical pathways,
rencana asuhan, format rujukan, daftar tilik /check list lain dan
sebagainya.
Diperlukan regulasi utk proses koordinasi tsb. (lihat juga, SKP.2.2;
ARK.2.3; AP.4; PAB.7.2).
11
Standar PAP.2.
Ditetapkan proses utk melakukan integrasi dan
koordinasi pelayanan dan asuhan kpd setiap pasien.
Integrasi Pelayanan
*MPP-Case Manager*
15
Maksud dan Tujuan ARK.2.2.
Unit GD yg penuh sesak dan tingkat hunian RS yg tinggi
dapat menyebabkan pasien menumpuk didaerah unit GD
dan menciptakannya sbg tempat menunggu sementara
pasien ranap. Mengelola alur berbagai pasien selama
menjalani asuhannya masing2 menjadi sangat penting utk
mencegah terjadinya penumpukan, yg selanjutnya
mengganggu waktu pelayanan dan akhirnya juga
berpengaruh thd keselamatan pasien. Pengelolaan yg
efektif terhadap alur pasien (spt penerimaan, asesmen
dan tindakan, transfer pasien, dan pemulangan) dapat
mengurangi penundaan asuhan kpd pasien.
...
16
(Maksud dan Tujuan ARK.2.2.)
Komponen dari pengelolaan alur pasien termasuk:
a. Ketersediaan tempat tidur ranap
b. Perencanaan fasilitas ttg alokasi tempat, peralatan, utilitas,
teknologi medik, dan kebutuhan lain utk mendukung
penempatan sementara pasien
c. Perencanaan tenaga utk menghadapi penumpukan pasien
di beberapa lokasi sementara dan atau pasien yg tertahan
di unit GD
d. Alur pasien didaerah dimana pasien menerima asuhan,
tindakan, pelayanan (seperti unit rawat inap, laboratorium,
kamar operasi, radiologi dan unit pasca anestesi)
e. Efisiensi pelayanan non-klinik penunjang asuhan dan
tindakan kepada pasien (spt kerumahtanggaan dan
transportasi)
f. Pemberian pelayanan ke ranap sesuai kebutuhan pasien
g. Akses pelayanan yg bersifat mendukung (spt pekerja
sosial, keagamaan atau bantuan spiritual, dsb).
17
...
(Maksud dan Tujuan ARK.2.2.)
Monitoring dan perbaikan proses ini merupakan strategi yg
tepat dan bermanfaat utk mengatasi masalah. Semua staf RS,
mulai dari unit ranap, unit GD, staf medik, keperawatan,
administrasi, lingkungan, manajemen risiko, dapat ikut
berperan serta menyelesaikan masalah arus pasien ini.
Koordinasi ini dapat dilakukan oleh seorang Manajer
Pelayanan Pasien (MPP)/Case manager.
Alur pasien menuju dan penempatannya di unit GD berpotensi
membuat pasien bertumpuk. Ada penempatan pasien di unit
GD yg merupakan jalan keluar sementara mengatasi
penumpukan pasien ranap RS. Maka RS harus menetapkan
standar waktu berapa lama pasien di unit GD, di unit
intermediate, kmd selanjutnya harus ditransfer ke unit ranap
RS. Yg diharapkan disini adalah agar RS mengatur dan
menyediakan tempat aman bagi pasien.
18
Konsep
Patient Centred Care
(Std HPK)
Pasien
…. seperti masuk
“Hutan” “hutan”
Ilustrasi Pra Rumah Sakit
DPJP
Perawat Apoteker
Clinical Leader :
• Kerangka pokok Fisio Ahli
asuhan terapis Pasien, Gizi
• Koordinasi Keluarga
• Kolaborasi
• Sintesis Radio Analis
• Interpretasi grafer
• Review
• Integrasi asuhan Lainnya
Psikologi Nurisionis
Klinis Dietisien
(Cesta,T & Cunningham, B :Core Skills for Hospital Case Managers: A Training Toolkit for Effective Outcomes, 2009)
(Dyad model,
SOTA)
Registered nurse
case manager: Social worker: Case manager:
Social worker
Utilization Psychosocial Utilization manage-
Psychosocial
management, assessment and ment, discharge
interventions,
coordination, and interventions, some planning, patient
discharge planning
facilitation of care, discharge planning flow, variance tracking,
on high-risk cases
discharge planning quality management
(Fig 1.3) (Fig 1.4)
Dengan makin Selanjutnya menjadi
kompleksnya discharge Integrated (Dyad) model,
planning baik aspek juga disebut sebagai
psikososial maupun hal- State of the Art (SOTA)
hal terkait asuhan dirumah model, yang
maka perubahan model mengintegrasikan penuh
menjadi seperti gambar semua fungsi penting
diatas tsb. Pada model ini manajemen pelayanan
MPP Perawat menggarap pasien dan dikelola oleh
discharge planning untuk MPP menjadi manjemen
aspek asuhan, sedangkan tunggal (single case
MPP pekerja sosial untuk management).
aspek psikososiokultural.
(Cesta,T & Cunningham, B :Core Skills for Hospital Case Managers: A Training Toolkit for Effective Outcomes, 2009)
(SOTA)
(Fig 1.5)
Model Kolaboratif (Triad) menambah fungsi penting ketiga :
utilization management dan DRG (Diagnostic Related Groups).
Fungsi ketiga ini berperan penting terkait dengan berbagai
peraturan dan proses reimbursemen.
(Cesta,T & Cunningham, B :Core Skills for Hospital Case Managers: A Training Toolkit for Effective Outcomes, 2009)
Beragam Jenis Case Manager
Case Manager pada pelayanan kesehatan di
komunitas
Case Manager di rumah sakit
Case Manager pd perusahaan, perusahaan asuransi
……
1. Case Management bukanlah suatu profesi yg berdiri
sendiri, ttpi adalah suatu praktek spesialistik yg lintas
disiplin serta saling terkait (interdependent)
2. Pelayanan Case Management memfasilitasi pelayanan
yg sesuai dgn manfaat/benefit asuransi kes mereka
3. Proses Case Management terpusat pd klien dan sistem
support / pendukung
4. Pelayanan Case Management optimal bila dlm suasana
yg diwarnai komunikasi dan kolaborasi yg langsung,
terbuka, dan jujur antara case manager, klien/sistem
pendukung, pembayar, pemberi pelayanan primer
…… (The Commission for Case Manager Certification’s Case Management Body of Knowledge®. (CMBOK®), 2011)
Kompetensi MPP
The Seven Essential Domains of Case Management
Knowledge
(The Commission for Case Manager Certification’s Case Management Body of Knowledge®. (CMBOK®), 2011)
• Penerapan PCC >
Konsep • Kolaborasi PPA >
Manajemen Pelayanan Pasien • Kendali mutu asuhan
• Kendali biaya asuhan
• Kendali safety asuhan
Pembayar 1. Asuhan sesuai
kebutuhan pasien
PPA 2. Kesinambungan
pelayanan
3. Pasien memahami
Sistem asuhan
Pendukung 4. Kepuasan pasien
Keluarga,Teman, Pasien 5. Kemampuan pasien
Tetangga dsb
mengambil keputusan
6. Keterlibatan &
pemberdayaan
7. Kepatuhan
MPP / Case Mgr 8. Kemandirian pasien
9. Optimalisasi sistem
pendukung pasien
10.Pemulangan aman
MPP bukan PPA - aktif 11.Quality Of Life
Kerangka Pengetahuan Manajer Pelayanan Pasien
6 Rehabilitasi
7 Pengembangan Profesi
Proses Manajemen Yan Pasien
(Sumber : The Commission for Case Manager Certification’s Case Management Body of Knowledge®. (CMBOK®), 2011)
Essential Domains of Case Management Knowledge
The Seven Essential Knowledge Domains and Sub-Domains
(The Commission for Case Manager Certification’s Case Management Body of Knowledge®. (CMBOK®), 2011)
Essential Domains of Case Management Knowledge
The Seven Essential Knowledge Domains and Sub-Domains
1. Case Management Concepts 2. Principles of Practice
Konsep manajemen yan pasien juga berfokus pada Prinsip-prinsip praktik manajemen
pengetahuan yang terkait dengan manajemen
PP terdiri dari pengetahuan yang
administrasi, dengan rancangan dan struktur
program, dengan peran dan tanggung jawab MPP di terkait dengan mutu dan
berbagai situasi, dan dengan keterampilan MPP akreditasi, manajemen risiko,
(misalnya, komunikasi, pemecahan masalah, resolusi persyaratan peraturan dan hukum,
konflik , ketahanan, dan lain-lain). Selain itu, domain
praktik dan prinsip etika, privasi
ini mendemonstrasikan nilai manajemen PP,
perhitungan beban kasus MPP, alat bantu seperti dan kerahasiaan, dan standar
rencana MPP, dan peraturan yang terkait dengan keseluruhan praktik manajemen
manajemen PP. pelayanan pasien.
• Case Management Administration and • Quality
Leadership • Accreditation
• Case Management Processes • Risk Management
• Case Management Resources • Legal Issues Related to Case
• Case Management Outcomes Management
• Regulations Related to Case Management • Ethical Standards Related to
• Skills and Techniques of the Case Manager Case Management
• Communication Skills of the Case Manager
(The Commission for Case Manager Certification’s Case Management Body of Knowledge®. (CMBOK®), 2011)
3. Healthcare Management and 4. Healthcare Reimbursement
Delivery
Pd ranah ini manajemen yan kes terdiri dari Ranah Reimbursemen Yan Kes terdiri
pengetahuan yg terkait dgn berbagai sistem dan dari pengetahuan yg terkait dgn jenis
model yan kes serta kesinambungan yan kes, juga penggantian dan sistem pendanaan,
pengaturan praktik MPP. Ini juga mencakup sumber dan metode, tinjauan
pengetahuan ttg model MPP, konsep, proses, pemanfaatan dan konsep manajemen,
pelayanan, dan sumber daya. Selain itu, ranah ini dan peran MPP dalam alokasi dan
membahas topik spt tingkat pelayanan/ asuhan, pengelolaan sumber daya yg efektif.
transisi asuhan, penggunaan standar dan pedoman
Ranah ini juga mencakup kualitas
dlm pengelolaan pelayanan klien, serta kolaborasi
asuhan, menunjukkan ROI investasi dan
antara berbagai PPA dan Staf klinis lainnya termasuk
klien mereka sendiri, sistem pendukung pasien,
efektivitas biaya, dan mendidik klien ttg
penyedia pelayanan multi disiplin dan pembayar. kesehatan dan wellness.
(The Commission for Case Manager Certification’s Case Management Body of Knowledge®. (CMBOK®), 2011)
Kerangka Pengetahuan Manajer Pelayanan Pasien
6 Rehabilitasi
7 Pengembangan Profesi
Proses Manajemen Yan Pasien
(Sumber : The Commission for Case Manager Certification’s Case Management Body of Knowledge®. (CMBOK®), 2011)
• MPP me navigasi melalui 9 fase
• Berulang & Cyclical
• Berpusat pd pasien
• Sistem support dari pasien Level varies by practice setting.
Includes gathering data needed
for Evaluating Outcome phase
(Care
Coordination)
Evaluation of
Development of the
The Case Mgt
Case Mgt Plan
Plan & Follow-up
Implementation
& Coordination
Of Care Activities
(Treiger, TM : The Next Generation: Case Management Today and Its Evolution into the
Future. CMSA TODAY, ISSUE 7 • 2013 • DIGITAL)
Kualifikasi MPP
12. Cesta, T and Cunningham, B : Core Skills for Hospital Case Managers. HC Pro,
2009.
13. Interprofessional Education Collaborative Expert Panel : Core competencies
for interprofessional collaborative practice. Report of an expert panel.
Washington, D.C.: Interprofessional Education Collaborative, 2011
14. Kersbergen AL : Case management, a rich history of coordinating care to
control costs. Nurs Outlook, 44, 4, 1996
15. Heath,H, Sturdy,D and Cheesley,A : Discharge Planning, Department of
Health, RCN Publishing Company, 2010
16. Hibbard, JH : What we know about patient activation, engagement, and
health outcomes, University of Oregon, 2015
17. Hibbard, JH ; Stockard, J; Mahoney, ER; Tusler, M. "Development of the Patient
Activation Measure (PAM): Conceptualizing and measuring activation in patients and
consumers". Health Services Research 39, 2004.
18. Hood, L.J. : Leddy & Pepper’s: Conceptual Bases of Professional Nursing. 8th ed.
Lippincott Williams & Wilkins, 2014
*****
Edisi II (Revisi)
Edisi ke II
Febr 2017
Juli 2016 72 hal
2010
Terima kasih
dr. Nico A. Lumenta, K.Nefro, MM, MHKes
Komisi Akreditasi Rumah Sakit