CASE MANAGER
2019
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................2
BAB I DEFINISI.....................................................................................................3
BAB II RUANG LINGKUP....................................................................................4
BAB IV DOKUMENTASI.......................................................................................11
BAB I
DEFINISI
2
A. Manajemen Pelayanan Pasien:
1. Suatu proses kolaboratif mengenai asesmen, perencanaan, fasilitasi, koordinasi
asuhan, evaluasi dan advokasi untuk opsi dan pelayanan bagi pemenuhan
kebutuhan pasien dan keluarganya yang komprehensif, melalui komunikasi dan
sumber daya yang tersedia sehingga memberi hasil (outcome) yang bermutu
dengan biaya efektif. (Sumber: CSMA – Case Management Society of America,
2010).
2. Suatu model klinis untuk manajemen strategi mutu dan biaya pelayanan, dibuat
untuk memfasilitasi hasil pasien yang diharapkan dalam lama perawatan yang
layak/ patut dan dengan manajemen sumber daya yang sesuai. (Cesta, 2009)
B. Manajer Pelayanan Pasien – MPP (Case Manager) adalah professional di rumah sakit
yang melaksanakan manajemen pelayanan pasien.
C. Asesmen utilitas: Kegiatan mengevaluasi utilisasi/ pemanfaatan sumber daya
.
BAB II
RUANG LINGKUP
3
Panduan ini berlaku terhadap seluruh pasien yang berada di Rumah Sakit Metro hospitals,
yang masuk pada kriteria skrining yang dilakukan.
BAB III
KEBIJAKAN
4
Manajemen pelayanan pasien bersumber dari konsep pelayanan fokus pada pasien
(PFP). Pola ini dipayungi oleh konsep WHO: Conceptual framework integrated people-
centred health services. (WHO global strategy on integrated people-centred health services
2016–2026, July 2015).
Pelayanan berfokus pada pasien diterapkan dalam bentuk Asuhan Pasien Terintegrasi
yang bersifat integrasi horizontal dan vertikal. Pada integrasi horizontal kontribusi profesi
tiap-tiap profesional pemberi asuhan (PPA) adalah sama pentingnya atau sederajat. Pada
integrasi vertikal pelayanan berjenjang oleh/melalui berbagai unit pelayanan ke tingkat
pelayanan yang berbeda maka peranan manajer pelayanan pasien (MPP) penting untuk
integrasi tersebut dengan komunikasi yang memadai terhadap profesional pemberi asuhan
(PPA).
Pelaksanaan asuhan pasien terintegrasi berpusat pada pasien dan mencakup elemen
sebagai berikut:
keterlibatan dan pemberdayaan pasien dan keluarga.
dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP) sebagai Ketua tim asuhan pasien oleh
profesional pemberi asuhan (PPA) (Clinical Leader).
profesional pemberi asuhan (PPA) bekerja sebagai tim interdisiplin dengan kolaborasi
interprofesional dibantu antara lain oleh Panduan Praktik Klinis (PPK), Panduan
Asuhan Profesional Pemberi Asuhan (PPA) lainnya, Alur Klinis/Clinical Pathway
terintegrasi, Algoritme, Protokol, Prosedur, Standing Order dan CPPT (Catatan
Perkembangan Pasien Terintegrasi);
perencanaan pemulangan pasien (P3)/Discharge Planning terintegrasi;
asuhan gizi terintegrasi (lihat PAP 5);
manajer pelayanan pasien/case manager.
Manajer Pelayanan Pasien (MPP) bukan merupakan profesional pemberi asuhan (PPA)
aktif dan dalam menjalankan manajemen pelayanan pasien mempunyai peran minimal adalah
sebagai berikut:
a) memfasilitasi pemenuhan kebutuhan asuhan pasien;
b) mengoptimalkan terlaksananya pelayanan berfokus pada pasien;
c) mengoptimalkan proses reimbursemen;
dan dengan fungsi sebagai berikut:
d) asesmen untuk manajemen pelayanan pasien;
5
e) perencanaan untuk manajemen pelayanan pasien;
f) komunikasi dan koordinasi;
g) edukasi dan advokasi;
h) kendali mutu dan biaya pelayanan pasien;
Keluaran yang diharapkan dari kegiatan manajemen pelayanan pasien antara lain adalah:
pasien mendapat asuhan sesuai dengan kebutuhannya;
terpelihara kesinambungan pelayanan;
pasien memahami/mematuhi asuhan dan peningkatan kemandirian pasien;
kemampuan pasien mengambil keputusan;
keterlibatan serta pemberdayaan pasien dan keluarga;
optimalisasi sistem pendukung pasien;
pemulangan yang aman;
kualitas hidup dan kepuasan pasien.
Rekam medis selama rawat inap dan rawat jalan dengan catatan terkini tersedia agar dapat
mendukung serta bermanfaat untuk kesinambungan pelayanan pasien. Profesional pemberi
asuhan (PPA) melakukan asesmen pasien berbasis IAR sehingga informasi MPP juga
dibutuhkan.
B. TUJUAN
Tujuan Manajer Pelayanan Pasien (MPP) adalah untuk melibatkan pasien dalam
asuhan yang dialaminya. Bilamana pasien merasa menjadi bagian dalam keputusan
pengobatan dan rencana asuhan, maka mereka akan memperoleh manfaat. Hal yang sama
juga berlaku bagi keluarganya. Bila keluarga yang mempunyai relasi erat, suatu kemitraan
dengan rumah sakit yang melayani orang yang mereka kasihi, mereka akan kurang merasa
khawatir tentang logistik dan akan lebih banyak fokus terhadap kesehatan pasien.
Keluaran yang diharapkan dari kegiatan manajemen pelayanan pasien antara lain adalah:
pasien mendapat asuhan sesuai dengan kebutuhannya;
terpelihara kesinambungan pelayanan;
pasien memahami/mematuhi asuhan dan peningkatan kemandirian pasien;
kemampuan pasien mengambil keputusan;
6
keterlibatan serta pemberdayaan pasien dan keluarga;
optimalisasi sistem pendukung pasien;
pemulangan yang aman;
kualitas hidup dan kepuasan pasien.
C. Hubungan Professional
Para Manajer Pelayanan Pasien (MPP) harus mempunyai hubungan kerja profesional
dengan para dokter dan staf klinis. Mereka juga harus terbiasa dengan pelayanan penagihan
(billing), pelayanan bantuan finansial, bantuan/dukungan dari komunitas serta pelayanan
kerohanian.
E. Kelompok Pasien
Manajer Pelayanan Pasien (MPP) sebaiknya memberikan perhatian lebih kepada
pasien-pasien dalam kelompok: anak-anak, usia lanjut, dan dengan penyakit kronis. Dalam
pelaksanaan manajemen pelayanan pasien, MPP dapat menangani 25 – 50 pasien, tergantung
kondisi kerumitan, sistem pelayanan klinis, budaya kerja rumah sakit.
7
dalam pengambilan keputusan
4. Memberikan edukasi dan advokasi kepada pasien dan keluarganya atau pemberi asuhan
untuk memaksimalkan kemampuan pasien dan keluarganya dalam pengambilan
keputusan terkait pelayanan yang diterimanya. Memberikan edukasi kepada pasien dan
keluarga atau pemberi asuhan, PPA, terkait alternatif pelayanan, sumber daya di
komunitas/lingkungan rumahnya, manfaat asuransi, aspek psiko-sosio-kultural sehingga
keputusan tepat waktu dengan dasar informasi lengkap
5. Memberikan advokasi sehingga meningkatkan kemampuan pasien dan keluarga dalam
mengatasi maslah mencari opsi pelayanan yang tersedia, rencana pengambilan
alternative sesuai kebutuhan, agar dicapai hasil asuhan yang diharapkan
6. Mendorong pemberian pelayanan yang memadai untuk kendali mutu dan biaya dengan
basis kasus per kasus
7. Membantu pasien dalam proses transisi pelayanan yang aman ke tingkat pelayanan
berikutnya yang memadai
8. Berusaha meningkatkan kemandirian advokasi dan kemandirian pengambilan keputusan
pasien
9. Memberikan advokasi kepada pasien dan pembayar untuk memfasilitasi hasil yang
positif bagi pasien, bagi PPA, dan bagi pemnayar. Namun bila ada perbedaan
kepentingan maka kebutuhan pasien lebih menjadi prioritas
G. TANGGUNG JAWAB
MPP dapat bertanggung-jawab ke Manager Medis dan General Manager Medis
8
BAB IV
TATA LAKSANA
9
8. Ada bukti dokumentasi kegiatan MPP, a.l. termasuk dalam rekam medis seperti
pencatatan dalam formulir edukasi-informasi, form A dan form B.
10
BAB V
DOKUMENTASI
Pendokumentasian case manager dilakukan pada formulir A (evaluasi awal MPP), B( catatan
implementasi MPP)dan formulir discharge planning.
11