CASE MANAGER
Istilah resmi yang digunakan KARS untuk case manager adalah Manajer Pelayanan Pasien,
disingkat MPP. Definisi Manajemen Pelayanan Pasien adalah suatu proses kolaboratif untuk
asesmen, perencanaan, fasilitasi, koordinasi pelayanan, evaluasi dan advokasi untuk opsi dan
pelayanan bagi pemenuhan kebutuhan komprehensif pasien dan keluarganya, melalui
komunikasi dan sumber daya yang tersedia sehingga memberi hasil asuhan pasien yang
bermutu dengan biaya efektif.
1. Perawat
a. Pendidikan minimal S1 Ners
b. Memiliki pengalaman klinis sebagai professional pemberi asuhan minimal 3 tahun
c. Memiliki pengalaman sebagai kepala ruang rawat minimal 2 tahun
2. Dokter (umum)
a. Memiliki pengalaman minimal 3 tahun dalam pelayanan klinis di rumah sakit
b. Memiliki pengalaman sebagai dokter ruangan minimal 1 tahun
Pelatihan Tambahan
Seorang MPP jelas bukan PPA (Profesional Pemberi Asuhan) yang menulus resep,
mengorder pemeriksaan penunjang dsb. Peran MPP dapat menggabungkan beberapa
karakteristik seperti koordinator, manajer finansial, problem solver, fasilitator, konselor,
manajer perencanaan, educator, dan advokasi. Gambaran kinerja MPP ditampilkan
melalui suatu kombinasi beberapa aktivitas yang dibentuk untuk mendukung tujuan dan
sasaran program asuhan pasien dan penerapan dari prinsip yang mengarahkan ke segi
praktis dari program tsb.
Bagi RS, adanya MPP dalam manajemen pelayanan pasien akan memberikan manfaat
sebagai berikut :
Fungsi MPP
1. Identifikasi dan seleksi pasien : focus pada identifikasi pasien yang akan mendapat
manfaat dari pelayanan MPP. Dipertimbangkan kebutuhan informed consent.
2. Asesmen dan identifikasi masalah dan kesempatan. Dimulai saat admisi maupun
selama dirawat secara intermiten sesuai kebutuhan
3. Penyusunan rencana manajemen pelayanan pasien: tetapkan sasaran intervensi dan
prioritas kebutuhan pasien, termasuk kebutuhan jenis pelayanan sesuai sumber daya
yang tersedia. Atau tetapkan hasil yang diharapkan.
4. Implementasi dan koordinasi untuk pelaksanaan rencana manajemen pelayanan
pasien.
5. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan manajemen pelayanan pasien, pemenuhan
kebutuhan pasien dan hasil asuhan.
6. Terminasi proses manajemen pelayanan pasien, bila kebutuhan pasien sudah tercapai,
sudah terlaksana ke transisi pelayanan yang lebih baik.