Pekerjaan
3. Kepala Seksi Pelayanan Tahun 1918-2020
4. Kepala Sub Bagian Tata Usaha tahun 2021 - sekarang
Balai Laboratorium Kesehatan & Pengujian Alat Kesehatan
JL. Soekarno Hatta 185 Semarang
Alia Wijayanti
wijayantialia
Mari Kita Fokus ......
SETIAP KELIPATAN 3
SETIAP PESERTA HARUS MENGGANTI PESERTA YANG SALAH
BERHITUNG DENGAN ANGKA DENGAN SEBUT , DINYATAKAN
MENYEBUTKAN MENGUCAPKAN ‘DOR” GUGUR
ANGKA SESUAI NO
URUT PRESENSI
BERHITUNG
MATERI
Dalam suatu peperangan ada
10POKOK
prajurit yang turun , 1 orang
gugur, ada berapa orang yang
kembali ke markas ?
HASIL
BELAJAR
Setelah mengikuti mata pelatihan ini :
Peserta mampu
melakukan tata Kelola keuangan dan
manajemen asset di Puskesmas
Setelah mengikuti Pembelajaran,
Peserta mampu
HASIL
BELAJA
Melakukan Manajemen asset di
Puskesmas
R
MATERI POKOK
MATERI
POKOK
01 Perencanaan dan Penganggaran di Puskesmas
POKOK
SUB MATERI POKOK
KEBIJAKAN UMUM
PERENCANAAN DAN
PENGANGGARAN
TUJUAN PEMBANGUNAN
KESEHATAN
UU No 25
Mewujudkan derajad Kesehatan yang setinggi-
Tahun 2004
Tentang SPPN
tingginya
TUJUAN PEMBIAYAAN
KESEHATAN (Sistem Perencanaan
Tersedianya pembiayaan Kesehatan yang Pembangunan Nasional)
berkesinambungan dengan jumlah yang cukup,
teralokasi dengan adil, termanfaatkan secara
berdaya guna dan berhasil guna
FAKTOR – FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PERENCANAAN
MATERI
1) Kemampuan Perencanaan
POKOK
2) Komitmen Daerah
3) Kemampuan Advokasi
4) Keseimbangan alokasi antar mata anggaran
5) Skala Prioritas
6) Pendapatan Daerah
7) PAD
8) Dana Perimbangan
9) Lain-lain Pendapatan yang sah
Sumber Pembiayaan Pembangunan
UU KESEHATAN No. 36 Tahun
1)APBN (min 5% diluar gaji) 2009
Kesehatan
2)APBD (min 10% di luar gaji) Pembiayaan diprioritaskan untuk
pelayanan Public : minimal 2/3 dari
3)SWASTA / MASYARAKAT (CSR) anggaran Kesehatan diperuntukkan
bagi maskin, lanjut usia dan anak
Community social Responsibility terlantar
Kementerian Kesehatan Berkomitmen untuk Melakukan
Transformasi Sistem Kesehatan 2021-2024
5 RPJMN dan 6 Pilar Transformasi
Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan
Meningkatkan kesehatan
Outcome Memperkuat sistem
ibu, anak, keluarga Mempercepat perbaikan gizi Memperbaiki pengendalian Gerakan Masyarakat Hidup
RPJMN kesehatan & pengendalian
berencana dan kesehatan masyarakat penyakit Sehat (GERMAS)
bidang obat dan makanan
reproduksi
kesehatan
a b c d a b
Edukasi Pencegahan Pencegahan Meningkatkan Meningkatkan Meningkatkan Memperkuat
6 kategori utama penduduk primer sekunder kapasitas dan akses dan mutu ketahanan sektor ketahanan tanggap
7 kampanye utama: Penambahan Skrining 14 penyakit kapabilitas layanan sekunder farmasi & alat darurat
penyebab kematian layanan primer & tersier kesehatan
imunisasi, gizi seimbang,
olah raga, anti rokok,
imunisasi rutin menjadi
14 antigen dan tertinggi di tiap sasaran Pembangunan Pembangunan RS di Produksi dalam negeri
6
Jejaring nasional
surveilans berbasis lab,
sanitasi & kebersihan perluasan cakupan di usia, skrining stunting, & Puskesmas di 171 kec., Kawasan Timur, 14 vaksin rutin, top 10 tenaga cadangan
lingkungan, skrining seluruh Indonesia. peningkatan ANC untuk penyediaan 40 obat jejaring pengampuan 6 obat, top 10 alkes by tanggap darurat, table
penyakit, kepatuhan kesehatan ibu & bayi. esensial, pemenuhan layanan unggulan, volume & by value. top exercise
pengobatan SDM kesehatan primer kemitraan dengan kesiapsiagaan krisis.
world’s top healthcare
centers.
6 Transformasi teknologi
Transformasi SDM
4 Transformasi sistem 5 Kesehatan
pembiayaan kesehatan kesehatan
Regulasi pembiayaan kesehatan Penambahan kuota mahasiswa, Pengembangan dan pemanfaatan teknologi,
dengan 3 tujuan: tersedia, cukup, dan beasiswa dalam & luar negeri, digitalisasi, dan bioteknologi di sektor
berkelanjutan; alokasi yang adil; dan kemudahan penyetaraan nakes kesehatan.
pemanfaatan yang efektif dan efisien. lulusan luar negeri.
VISI-MISI MENUJU JAWA TENGAH SEJAHTERA & BERDIKARI
2018-2023 “TETEP MBOTEN KORUPSI, MBOTEN NGAPUSI”
01 03
Membangun masyarakat Memperkuat kapasitas
Jateng yang religius, toleran ekonomi rakyat dan membuka
dan guyub untuk menjaga NKRI lapangan kerja untuk
mengurangi kemiskinan &
pengangguran
02 04
Menjadikan rakyat Jateng
Mempercepat RB yang dinamis
serta memperluas sasaran ke
kabupaten/kota lebih sehat, lebih pintar,
lebih berbudaya, dan
mencintai lingkungan
ARAH 2022
KEBIJAKAN Peningkatan perekonomian daerah &
2021 kesejahteraan masyarakat didukung
Peningkatan kesejahteraan & penguatan dayasaing ekonomi & SDM
perekonomian masyarakat
didukung daya saing SDM
2020 2023
Peningkatan kesejahteraan Perwujudan masyarakat
2019 masyarakat didukung peningkatan Jawa Tengah yang
Peningkatan daya saing daerah kualitas hidup & kapasitas SDM
melalui pemerataan semakin sejahtera &
pembangunan & pemanfaatan berdikari
Iptek
7 ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN 4 PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH
PROV JATENG 2023
3.82
Angka Kematian
PTM &
Bayi
Keswa
Angka Kematian
KLB /
Balita
Bencana
REFORMASI masyarakat
SISTEM
• Kat jejaring riset lintas sektor
KESEHATAN
Kemandiri • Kat jejaring pelayanan rujukan
• Pemanfaatan obat tradisional Pelayanan
an farmasi antar RS
• Riset vaksin RS
dan alkes • Pemenuhan tenaga dan alkes
Pemenuhan
dan
pemerataan
• Distribusi dan penempatan nakes tenaga
• Kat kapasitas SDM nakes kesehatan
UHC, menurut WHO,
adalah menjamin
semua orang
mempunyai akses
kepada layanan
kesehatan promotif,
preventif, kuratif, dan
rehabilitatif yang
dibutuhkan, dengan
mutu yang memadai
sehingga efektif,
disamping menjamin
pula bahwa layanan
tersebut tidak
menimbulkan kesulitan
finansial penggunanya
MANDATORI BELANJA DAERAH
• Pendidikan (20% dari Belanja Daerah)
• Kesehatan (10% dari Belanja Daerah)
• Infrastruktur (10% dari PKB)
• Pengawasan (0,30% dari Belanja Daerah)
• Kompetensi ASN (0,34% dari Belanja Daerah)
• Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K)
• Dana Cadangan PILKADA
• Bagi Hasil Pajak Daerah 30-70% sesuai dengan jenis pajak (PKB dan BBNKB 30%, PBBKB
dan Pajak Rokok 70%, PAP 50%)
• Penyertaan Modal Daerah (BUMN, BUMD dan Proyek Sektoral)
PP NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL
Jenis Pelayanan Dasar pada SPM Daerah Provinsi Jenis Pelayanan Dasar pada SPM Daerah
Kabupaten/Kota
SPM Kesehatan 1.pelayanan kesehatan bagi penduduk terdampak 1.pelayanan kesehatan ibu hamil
krisis kesehatan akibat bencana dan/atau 2.pelayanan kesehatan ibu bersalin
berpotensi bencana provinsi; 3.pelayanan kesehatan bayi baru lahir
2.pelayanan kesehatan bagi penduduk pada 4.pelayanan kesehatan balita
kondisi kejadian luar biasa provinsi 5.pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar
6.pelayanan kesehatan pada usia produktif
7.pelayanan kesehatan pada usia lanjut
8.pelayanan kesehatan penderita hipertensi
9.pelayanan kesehatan penderita diabetes melitus
10.pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat
11.pelayanan kesehatan orang terduga tuberkulosis;
12.pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi virus yang
melemahkan daya tahan tubuh manusia (Human Immunodeficiency Virus)
21
Ketentuan lebih lanjut diatur dalam Permenkes No. 4/2019 tentang Standar Teknis
Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada SPM Bidang Kesehatan
ORIENTASI BELANJA DAERAH
• Pembiayaan belanja program/kegiatan pembangunan kewenangan Provinsi
• Penanganan permasalahan strategis pembangunan
APBD • Sinergitas pembangunan dengan Kab/Kota melalui bantuan keuangan Kab/Kota
dan Pemdes
• Dukungan terhadap pelaksanaan proyek prioritas/strategis nasional
Tugas Pembantuan
INVESTASI Pemerintah Daerah APBD Murni
PEMERINTAH
Pemerintah Pusat
Transfer Daerah
Pemda Lain
Hibah
24
Kerjasama Pemerintah dan Bank
Badan Usaha (KPBU) Pinjaman Daerah
Masyarakat : Melalui
Swasta Murni Obligasi Daerah
24
PENGERTIAN
PERENCANAAN
AAN
Pemecahan masalah scr sistematis & berkesinambungan
Langkah :
1. Analisis keadaan dan masalah
2. Perumusan masalah secara spesifik
3. Penentuan prioritas masalah
4. Penentuan tujuan
5. Penentuan alternatif
6. Menguraikan alternatif
7. Menyusun rencana sumber daya dan rencana operasional
PROSES PERENCANAAN
PEMBANGUNAN
BOTTOM UP TEPAT WAKTU,
SASARAN,
BERDAYAGUNA
BERHASIL GUNA
PENDKTN
TOP DOWN
PERENC TEKNOKRATIK
PEMB
Sumber :
UU 25/2004 ttg
PARTISIPATIF SPPN
PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS (PTP)
TERPADU
Utk tahun
FUNGSI PTP TERPADU
DINKES
Yang akan KAB /KOTA
datang 1. Kegiatan efektif dan efisien PTP sebagai
untuk mencapai tujuan alat
monitoring
2. Memudahkan pengawasan penggunaan
Mengatasi dan pertanggungjawaban dana dan
masalah/
Sistematis sebagian 3. Mempertimbangkan identifikasi
hambatan, dukungan & kebutuhan
masalah
potensi yang ada
EMPAT (4) LANGKAH POKOK PTP
1. Analisa situasi
2. Penyusunan
& Perumusan
Rencana
Masalah
4. Penyusunan 3. Penyusunan
Dokumen Renja Anggaran
P
1
PROSES PERENCANAAN PUSKESMAS
RBA meliputi
1. Ringkasan pendapatan, belanja dan pembiayaan
2. Rincian anggaran pendapatan, belanja dan pembiayaan
3. Perkiraan harga
4. Besaran persentase ambang batas
5. Perkiraan maju
PEMKAB/KOTA (DPRD)
PENYANDANG DANA LAIN
DKK
UPAYA KESEHATAN 1. 3.
2.
MASYARAKAT RENCANA RENCANA RENCANA
USULAN
USULAN PELAKSANA TAHUNAN
KEGIATAN
KEGIATAN AN PUSKESMAS
UPAYA KESEHATAN YANG TELAH
(RUK) KEGIATAN
PERORANGAN DISETUJUI
(H+1) (RPK)
Jan H Jan H+1 LOKMIN I
SUMBER PEMBIAYAAN
DAN PENGANGGARAN
PUSKESMAS
SUMBER PEMBIAYAAN & PENGANGGARAN
PUSKESMAS
APBD CSR
Dana Desa
Menghindari
JKN
Duplikasi
Pembiayaan
01 02 03
Mendukung 8 area
reformasi Sistem Meningkatkan kualitas dan Mempercepat
Kesehatan Nasional akses pelayanan kesehatan penurunan prevalensi
(SKN) dalam ibu melahirkan dan balita balita stunting melalui
penguatan ketahanan melalui pemenuhan optimalisasi intervensi
kesehatan, penguatan standar sarana, prasarana, spesifik serta
promotif, preventif, dan alat kesehatan (SPA) di penguatan surveilans
dan pemenuhan Puskesmas dan Rumah gizi dan pemantauan
supply side pelayanan Sakit serta alat pelayanan kualitas gizi balita dan
kesehatan penunjangnya ibu hamil
Menu DAK Fisik Tahun 2023
Menu telah selaras dengan pilar-pilar Transformasi Kesehatan
Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan
Penguatan Penurunan Pengendalian Penyakit Penguatan Sistem Penguatan Penurunan Penguatan Sistem
Angka Kematian Ibu, Kesehatan Angka Kematian Ibu, Kesehatan
Bayi dan Intervensi Bayi dan Intervensi Menu:
Stunting Stunting 1.Penyediaan Sarana dan Prasarana
Menu: Menu: Menu: Instalasi Farmasi Kab/Kota
Menu: 1.Peralatan Pengendalian 1.Pembangunan Menu: 1.Penguatan layanan 2.Peningkatan kapasitas laboratorium
1. Penguatan Layanan Penyakit Puskesmas di 1.Pemenuhan Alat unggulan RS kesehatan daerah (Labkesda) menuju
Maternal Neonatal di Kecamatan Tanpa Kesehatan Layanan 2.Pembangunan RS standar BSL-2
Puskesmas Puskesmas Kesehatan RS Pratama
2. Penyediaan Alat 2.Penguatan Layanan PONEK 3.Penguatan Layanan
Surveillans Gizi Primer 2.Unit Transfusi Darah Rujukan
3.Posyandu Prima (UTD)
Transformasi teknologi
4 Transformasi sistem 5 Transformasi SDM 6
pembiayaan kesehatan Kesehatan kesehatan
46
TIMELINE PERENCANAAN DAK FISIK
TA. 2023
6. Juni
• TM Pra Penilaian Awal (M4 Juni)
• Pembicaraan Pendahuluan DPR (23 Juni 2022)
12. Desember
7. Juli Penetapan Rencana
Kegiatan (RK) DAK
• Verifikasi Usulan DAK Fisik (1 Fisik Tahun 2023
– 7 Juli)
1. Januari 5. Mei • Penilaian Awal Usulan DAK
Penyusunan Rancangan • Finalisasi MM DAK (9 – 13 Mei) Fisik (1 – 15 Juli)
Arah Kebijakan DAK • Persiapan dan Pengembangan • TM Penilaian Awal (18 – 22
Tahun 2023 Aplikasi KRISNA (23-27 Mei) Juli)
• Sosialisasi 30 Mei • Sinkronisasi dan Harmonisasi 11. November
• Input usulan 30 Mei – 30 Juni (25 Juli - 19 Agustus) Penyusunan Rencana
Kegiatan (RK) DAK
Fisik Tahun 2023
2. Februari 8. Agustus
Penyusunan Rancangan
Arah Kebijakan DAK
Tahun 2023 Fase Sinkronisasi dan Penetapan
Pagu DAK Fisik 10. Oktober
4. April
• Informasi pagu alokasi
• Sosialisasi Kebijakan di
per-daerah
Pemerintah Pusat (8 April)
• Persiapan penyusunan
• MM Tematik dan Bidang
3. Maret DAK Fisik & NonFisik (11- 9. September Rencana Kegiatan (RK)
Rapim dan Penetapan Arah • Proses Pengalokasian DAK Fisik Tahun 2023
28 April)
Kebijakan DAK (M5) (M1)
• Pembahasan dengan
DPR-RI dan Penetapan
Alokasi per Daerah
47
RUANG LINGKUP DAK FISIK DITJEN YANKES TA 2023
1 Penguatan Kapasitas
RS PONEK
ALKES 2 UNIT TRANSFUSI
DARAH (UTD) S/P/A
1 Penyediaan Puskesmas di
Kecamatan tanpa Puskesmas
S/P/A 2 Pembangunan RS
Pratama S/P/A
3 Penguatan Layanan
Primer
S/P/A
4 Peningkatan Labkesda
Menuju Standar BSL-2 S/P/A
5 Penguatan Layanan
Rujukan
S/P/A 6 Penguatan Layanan unggulan
(Jantung /Stroke /Kanker) S/A
Target dan Kriteria Lokpri Pembangunan Puskesmas
Menu Penguatan Layanan Primer
Subbidang Rincian Menu Target Lokus Kriteria Lokpri
Penguatan Peningkatan 8 Pustu di 4 Kab/Kota Kecamatan di wilayah destinasi pariwisata yang beban pelayanan
Sistem Puskesmas kesehatannya membutuhkan peningkatan kapasitas pustu di wilayahnya,
Kesehatan Pembantu serta daerah terdampak bencana.
(Pustu)
Prasarana 418
Puskesmas di 154 02 Puskesmas di Wilayah Kab/Kota
Kab/Kota Penyangga Ibu Kota Nusantara.
Puskesmas yang
Alat Kesehatan 3.408 belum memenuhi Puskesmas di daerah perbatasan dan
Puskesmas di 250 sarana, 03 kepulauan.
Kab/Kota prasarana, dan
alat kesehatan Puskesmas di Provinsi Papua dan
Alat Laboratorium 1.531 sesuai standar 04 Papua Barat yang teridentifikasi
Puskesmas Puskesmas di 105 dengan kriteria: terdapat kebutuhan untuk
peningkatan kapasitas.
Kab/Kota
05 Puskesmas yang terdampak bencana.
01 02
Mendukung 8 area reformasi (SKN) dalam penguatan
ketahanan kesehatan, pengendalian penyakit, Pemenuhan ketersediaan kebutuhan obat dan bahan
penguatan promotif, preventif, dan penguatan area habis pakai di tingkat pelayanan primer
reformasi SKN yang lain
03 04
hamil, ibu bersalin, dan balita melalui dukungan Mempercepat penurunan prevalensi balita stunting
operasional dalam rangka surveilans, edukasi di melalui optimalisasi intervensi spesifik serta penguatan
tingkat masyarakat, serta peningkatan akses terhadap surveilans gizi, peningkatan status dan pemantauan
layanan kesehatan bagi ibu bersalin kualitas gizi ibu hamil dan balita
05
melalui penggerakan masyarakat dan lintas sektor
termasuk edukasi hidup sehat dan revitalisasi Upaya
Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) serta
pengawasan kualitas sanitasi dan air minum
50
RUANG LINGKUP
DAK NONFISIK BIDANG KESEHATAN 2023
1 2
BOK DINAS KESEHATAN BOK DINAS KESEHATAN
PROVINSI KABUPATEN/KOTA
(3 menu, 6 rincian) (6 menu, 13 rincian)
3 4
BPOM
BOK DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA
1 UKM Esensial Sekunder
a Penurunan AKI dan AKB dan Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat
b Upaya deteksi dini, preventif, dan respons penyakit
c Upaya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas)
2 Kefarmasian dan BMHP
a Pengadaan Obat PKD di Kab/Kota
b Pengadaan BMHP di Kab/Kota
c Distribusi obat, BMHP dan vaksin dari kab/kota ke puskesmas
d Pembinaan Pelaporan RKO dan Ketersediaan Obat
e BHP P2P
3 Pelayanan Kesehatan Bergerak
Dukungan Pelayanan Kesehatan Bergerak
4 Akreditasi FKTP
Peningkatan Mutu Puskesmas
5 Akreditasi Labkesda
Dukungan Mutu dan Akreditasi Labkesda menuju BSL 2
6 Pelatihan/ Peningkatan Kapasitas Topik Prioritas
Pelatihan Nakes
Workshop Kader
DAK NON FISIK / BOK PUSKESMAS
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbahan pangan lokal bagi ibu hamil KEK dan balita gizi kurang
01
kesehatan gigi non
spesialistik
pelayanan kesehatan melalui
02
pemanfaatan teknologi
komunikasi dan informasi,
meliputi telekonsultasi,
promotif, dan preventif antara
FKTP dan peserta terdaftar;
pelayanan Keluarga
Berencana mencakup
konseling, pemberian pil,
03
dan kondom;
imunisasi rutin;
pemeriksaan fisik balita
untuk stunting dan wasting;
dan
skrining kesehatan.
Pengaturan Baru pada pelayanan yang termasuk dalam
standar tarif Kapitasi
1. Kesehatan gigi non spesialistik 2. Skrining kesehatan
Kesehatan gigi non spesialistik sebagaimana Skrining kesehatan mencakup:
dimaksud mencakup: pemeriksaan tekanan darah untuk penyakit stroke,
pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi ischemic heart disease, dan hipertensi;
medis; pemeriksaan payudara klinis untuk penyakit
premedikasi; kanker payudara;
kegawatdaruratan oro-dental; pemeriksaan kadar haemoglobin (Hb( untuk
pencabutan gigi sulung melalui metode penyakit anemia pada remaja putri;
topicalatau infiltrasi; pemeriksaan fisik paru untuk penyaki tuberkulosis,
tumpatan gigi; dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK(, dan kanker
obat paskaekstraksi; paru; dan
scaling gigi pada gingivitis akut. pemeriksaan rapid antigen hepatitis B dan C
pencabutan gigi permanen tanpa penyulit; untuk penyakit hepatitis.
03
(Risk Adjusted Capitation)
dan kinerja FKTP.
Pengaturan Baru pada standar tarif Kapitasi
01
yang termasuk dalam tarif non
kapitasi dengan tambahan
pelayanan :
Tarif Non Kapitasi sebagaimana dimaksud dalam pasal 2
huruf b diberlakukan pada FKTP yang melakukan
pelayanan kesehatan di luar lingkup pembayaran
PMK 3 Tahun 2023
Pasal 11
penambahan manfaat skrining kapitasi, yang meliputi: 4) Pemeriksaan darah lengkap dan apus darah tepi
kesehatan : pemeriksaan rectal a. Pelayanan ambulans; untuk penyakit thalassemia; dan
touche dan darah samar feses b. Pelayanan obat program rujuk balik 5) Pemeriksaan rectal touche dan darah samar feses
c. Pemeriksaan penunjang pelayanan rujuk balik
untuk penyakit kanker usus. untuk penyakit kanker usus
d. Pelayanan penapisan (screening) kesehatan e. Pelayanan terapi krio untukkanker lher Rahim;
pengambilan sampel Skrining tertentu termasuk pelayanan terapi krio untuk
Hipotiroid Kongenital f. Pelayanan rawat inap tingkat pertama sesuai
kanker leher Rahim; indikasi medis;
(SHK( dalam pelayanan e. rawat inap tingkat pertama sesuai indikasi medis; g. Pelayanan kebidanan dan neonatal, termasuk
kebidanan dan neonatal f. jasa elayanan kebidanan dan neonatal yang pengambilan sampel Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK)
pelayanan kontrasepsi; dilakukan oleh bidanatau dokter sesuai kompetensi yang dilakukan oleh bidan atau dokter, sesuai kompetensi
pelayanan gawat darurat pada dan kesenangannya; dan dan kewenangannya;
g. Pelayanan Keluarga Berencana di FKTP
03
FKTP yang belum bekerja sama h. Pelayanan kontrasepsi;
dengan BPJS Kesehatan; dan i. Pelayanan gawat darurat pada FKTP yang belum bekerja
sama dengan BPJS Kesehatan; dan
pelayanan protesa gigi.
j. Pelayanan protesa gigi.
Pengaturan Baru pada pelayanan yang termasuk dalam standar tarif Non Kapitasi
1. Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) 5. Pelayanan Kontrasepsi
pengambilan sampel untuk Skrining pemasangan
dan/atau pencabutan
Hipotiroid Kongenital (SHK( tarifnya
Alat Kontrasepsi
termasuk dalam paket tarif persalinan;
Dalam Rahim
(AKDR), sebesar
2. Pemeriksaan darah lengkap dan apus darah tepi Rp105.000,00;
pemeriksaan darah lengkap dan apus pemasangan
darah tepi untuk skrining thallasemia dan/atau pencabutan
sebesar Rp55.000,00. implan, sebesar
Rp105.000,00;
pelayanan suntik KB, sebesar Rp20.000,00 setiap
3. Rectal touche dan darah samar feses
kali suntik;
pemeriksaan rectal touche dan darah penanganan komplikasi KB, sebesar Rp125.000,00;
samar feses untuk skrining kanker usus dan
sebesar Rp45.000,00. pelayanan Keluarga Berencana Metode Operasi Pria
4. Protesa Gigi (KBMOP)/vasektomi, sebesar Rp370.000,00.
Tarif Non Kapitasi pelayanan protesa gigi diberikan untuk6. Pelayaan Gawat Darurat
pelayanan:: Pelayanan gawat
sesuai dengan standar kompetensi dokter gigi; dan darurat pada FKTP
rahang gigi yang sama diberikan paling cepat 2 tahun yang belum
bekerja sama dengan BPJS Kesehatan diberikan
sekali sesuai indikasi medis.
penggantian biaya:
Tarif Non Kapitasi pelayanan protesa gigi:
untuk pelayanan yang termasuk dalam pelayanan
2 rahang gigi, maksimal sebesar Rp1.000.000,00; dan
1 rahang gigi, maksimal sebesar Rp500.000,00. dengan Tarif Non Kapitasi; dan
Untuk pelayanan yang tidak termasuk dalam
Perubahan Nomenklatur pada pemeriksaan penunjang pada program pengelolaan
penyakit kronis
14
Perubahan Pengaturan pada Pelayanan Kebidanan dan Neonatal (Pasal 19 – 20)
Terdapat perubahan penjaminan Pemeriksaan ANC yang awalnya 4 kali kunjungan menjadi 6 kali kunjungan
dengan ketentuan:
1 kali pada trimester pertama yang dilakukan oleh dokter beserta pemeriksaan ultrasonografi (USG(;
2 kali pada trimester kedua yang dapat dilakukan oleh dokter atau bidan; dan
3 kali pada trimester ketiga yang dilakukanoleh dokter atau bidan, dengan kunjungan kelima dilakukan oleh dokter beserta
pemeriksaan USG.
Tarif Non Kapitasi pelayanan kesehatan masa Tarif pelayanan persalinan dengan tindakan
hamil (ante natal care) yang sebelumnya berlaku emergensi dasar di FKTP PONED yang dulunya
secara umum, sekarang dibedakan berdasarkan : berlaku secara umum, sekarang dibedakan
pelayanan oleh dokter disertai pelayanan USG; berdasarkan lama rawat, yaitu :
pelayanan oleh dokter; a. untuk lama perawatan 2 hari; dan
pelayanan oleh bidan FKTP dan b. untuk lama perawatan 3 hari.
bidan jejaring.
Tarif persalinan dibedakan berdasarkan : Terdapat perbedaan jumlah pelayanan kesehatan ibu
Tarif persalinan oleh Tim yang terdiri dari 1 tenaga dan bayi yang awalnya dilakukan minimal 4 kali,
medis dan 2 tenaga Kesehatan di Puskesmas dan FKTP dengan pengaturan baru sebagai berikut :
selain Puskesmas; atau pelayanan kesehatan ibu dilakukan minimal 4 kali,
Tarif persalinan yang dilakukan oleh tim paling yaitu pada kunjungan ke 1 sd 4;
sedikit 2 orang tenaga kesehatan dalam kondisi pelayanan kesehatan bayi dilakukan minimal 3 kali,
tertentu yaitu pada kunjungan ke 1 sd 3;
Perubahan cakupan pelayanan yang termasuk dalam
standar tarif INA-CBG PMK 3 Tahun 2023
PMK 52 Tahun 2016 Pasal 26
Perubahan cakupan Tarif INA-CBG sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 huruf a mencakup
tarif untuk pelayanan :
pelayanan yang termasuk Tarif FKRTL, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 a. Administrasi pelayanan;
dalam standar tarif INA-CBGs diberlakukan pada FKRTL yang melakukan pelayanan : b. Pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi medis dasar di unit gawat
dengan penegasan pada: a. Administrasi pelayanan; darurat
c. Pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi spesialistik oleh dokter
Pelayanan obat penyakit b. Pemeriksaan, pengobatandan konsultasi media
spesialis dan subspesialis
kronis untuk pemberian dasar di unit gawat darurat; d. Tindakan medis spesialistik, baik bedah maupun non bedah sesuai
c. Pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi dengan indikasi medis;
sekurang-kurangnya 7 spesialistik oleh dokter spesialis dan subspesialis e. Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai termasuk untuk
(tujuh) hari; d. Tindakan medis spesialistik, baik bedah maupun pemberian sekurang-kurangnya 7 (tujuh) hari obat penyakit kronis
Jenis-jenis pelayanan KB; non bedah sesuai dengan indikasi medis; f. Pelayanan penunjang diagnostic lanjutan sesuai dengan indikasi
medis;
kantung darah pada e. Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai g. Rehabiltasi medis ;
f. Pelayanan penunjang diagnostic lanjutan sesuai
pelayanan darah. h. Rehabilitasi psikososial sesuai dengan indikasi medis dengan terapi
dengan indikasi medis; medis;
g. Rehabiltasi medis termasuk rehabilitasi i. Pelayanan darah termasuk kantong darah;
psikososial; j. Pelayanan pemulasaraan jenazah pada pasien yang meninggal di
fasilitas kesehatan , tidak termasuk peti jenazah;
h. Pelayanan darah;
k. Pelayanan kontrasepsi meliputi;
i. Pelayanan kedokteran forensic klinik; 1) Pelayanan KB pasca persalinan;
j. Pelayanan jenazah (pemulasaraan jenazah) pada 2) KB pascakeguguran;
pasien yang meninggal di fasilitas kesehatan (tidak 3) Pemasangan/pencabutan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
termasuk peti jenazah) dan Implan Interval dengan indikasi medis;
k. Pelayanan keluarga berencana termasuk 4) Tubektomi/Metode Operasi Wanita (MOW interval dengan
indikasi medis); dan
tubektomi Interval, sepanjang tidak termasuk 5) Penanganan komplikasi penggunaan kontrasepsi
dibiayai oleh pemerintah; l. Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD) untuk
l. Perawatan inap non intensif dan pemasangan pertama
m. Perawatan inap di ruang intensif m. Perawatan inap non intensif dan
n. Perawatan inap di ruang intensif 64
Pengaturan Baru pada pelayanan yang termasuk dalam
standar tarif INA-CBG
Cangkok Organ PMK 3 Tahun 2023
PMK 52 Tahun 2016
Pasal 32
Tarif pelayanan rawat
inap untuk pencangkokan 1. Tarif pelayanan rawat inap untuk pencakokan 1. Tarif pelayanan rawat inap untuk pencangkokan
organ dimaksudkan untuk resipien/penerima
organ bukan hanya untuk ginjal dimaksudkan untuk resipien/penerima cangkok organ tidak termasuk pendonor organ
cangkok ginjal, tidak termasuk pendonor ginjal
ginjal, tetapi juga untuk 2. Besaran INA CBG untuk pelayanan
2. Organ sebagaimana dimaksud pada ayat 1
meliputi ginjal, pancreas, hati, paru, sesuai
organ pankreas, pencangkokan ginjal meliputi komponen dengan ketentuan peraturan perundang-
hati,dan paru; pelayanan medis, asuhan keperawatan, ruang undangan
perawatan, pemeriksaan penunjang yang 3. Besaran tarif INA CBG untuk pelayanan
Pemeriksaan skrining pencangkokan organ sesuai dengan hak kelas
dilakukan selama episode pencakokan ginjal
yang dilakukan terhadap 3. Pelayanan rawat inap yang diberikan terhadap
peserta dari resipien dan pendonor yang meliputi
komonen pelayanan medis, asuhan keperawatan,
donor dan resipien pendonor ginjal untuk pencangkokan ginjal ruang perawatan, pemeriksaan penunjang yang
sebelum pencangkokan dijamin sesuai tarif INA CBG untuk dilakukan selama episode pencangkokan organ
pengangkatan ginjal 4. Pelayanan rawat inap dan rawat jalan yang
organ merupakan paket 4. Pemeriksaan penapisan (screening) yang diberikan terhadap pendonor untuk
pelayanan yang tidak dilakukan terhadao donor dan resipien
pencangkokan organ dijamin sesuai tarif INA CBG
untuk tindakan pengangkatan organ
terpisah dari paket sebelum pencangkokan ginjal dijamin dan 5. Pemeriksaan skrining yang dilakukan terhadap
pencangkokan organ. dibayar sebagai paket pelayanan yang terpisah donor dan resipien sebelu pencangkokan organ
dari paket pencangkokan ginjal sebagai palet pelayanan yang tidak terpisah dari
paket pencangkokan organ
65
Perubahan kelompok tarif INA-CBG berdasarkan Jenis RS
Perubahan kelompok tarif 1. Tarif INA CBG terdiri atas tarif rawat jalan dan tarif
INA-CBGs berdasarkan rawat inap dengan enam kelompok tarif yaitu :
1. Tarif INA CBG terdiri atas tarif rawat jalan dan tarif
rawat inap dengan lima kelompok tarif yaitu :
jenis RS, yaitu : a. Untuk :
a. tarif Rumah Sakit Umum Pusat Nasional
Tarif RSCM menjadi 1 (RSUPN) Dr. Cipto Mangunkusumo
1. tarif Rumah Sakit Umum Pusat Nasional
(RSUPN) Dr. Cipto Mangunkusumo
kelompok dengan tarif b. Tarif Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh
2. Tarif Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh
RS Khusus; Darah Harapan Kita, Tarif Rumah Sakit
Darah Harapan Kita, Tarif Rumah Sakit
Kanker Dharmais, Tarif Rumah Sakit Anak
Kanker Dharmais, Tarif Rumah Sakit Anak
Penambahan RS PON dan Bunda Harapan Kita
dan Bunda Harapan Kita dan Rumah Sakit
c. Tarif rumah sakit pemerintah dan swasta
Prof Dr.dr. Mahar kelas A
Pusat Otak Nasional Prof. Dr.dr. Mahar
Mardjono dalam d. Tarif rumah sakit pemerintah dan swasta
Mardjono
b. Tarif rumah sakit pemerintah dan swasta kelas A
kelompok tarif RS kelas B
c. Tarif rumah sakit pemerintah dan swasta kelas B
Khusus e. Tarif rumah sakit pemerintah dan swasta
d. Tarif rumah sakit pemerintah dan swasta kelas C
kelas C dan
dan
f. Tarif rumah sakit pemerintah dan swasta
e. Tarif rumah sakit pemerintah dan swasta kelas D
kelas D
66
Ketentuan Penutup
PENDANAAN PROGRAM
INDONESIA SEHAT
MELALUI PENDEKATAN
KELUARGA SEHAT
LANGKAH –LANGKAH PENYUSUNAN
PERENCANAAN PROGRAM
NDONESIA SEHAT
MATERI
usia dan anak terlantar
2. 6 pilar transformasi Kesehatan : layanan primer, layanan rujukan,
POKOK
ketahanan Kesehatan, pembiayaan Kesehatan, SDM Kesehatan, teknologi
kesehatan
3. Sumber Pembiayaan di Puskesmas : APBD, DAK Fisik/Non Fisik,
DBHCHT, CSR, JKN
4. Langkah Penyusunan Perencanaan Indonesia Sehat :
- Puskesmas melakukan identifikasi kegiatan
- Identifikasi sumber pendanaan
- Pemetaan terhadap sumber dana di Puskesmas
- Membuat Rincian kegiatan
- Menyusun Rencana Usulan Kegiatan (RUK) dan Rencana
Pelaksanaan Kegiatan (RPK)
MATERI
Sebuah tujuan tanpa
POKOK
perencanaan hanya akan
menjadi harapan
TERIMA
KASIH
Semoga Bermanfaat