NOMOR 440.1/2060/I/2017
TENTANG
RENCANA PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG
KESEHATAN, SPESIFIKASI TEKNIS TOLOK UKUR UPAYA KESEHATAN
PERSEORANGAN (UKP) DAN INDIKATOR KINERJA PELAYANAN
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM) ESENSIAL
DI KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2017-2021
Ditetapkan di Purwodadi
pada tanggal 10 Juli 2017
ttd
JENIS LAYANAN DASAR, PENGERTIAN, DEFINISI OPERASIONAL, LANGKAH KEGIATAN DAN TARGET TIAP TAHUN
STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN
DI KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2017–2021
7. Pelayanan 1. Pelayanan skrining kesehatan warga negara usia 60 Capaian kinerja 1. Pendataan lansia 100,00
Kesehatan tahun keatas sesuai standar adalah: Pemerintah Daerah 2. Skrining kesehatan
pada Usia a. Dilakukan sesuai kewenangan oleh: Kabupaten Grobogan lansia
Lanjut 1). Dokter; dalam memberikan 3. Pemberian Buku
2). Bidan; skrining kesehatan pada Kesehatan Lansia
3). Perawat; warga negara usia 60 4. Pelayanan rujukan
4). Nutrisionis/Tenaga Gizi; tahun ke atas dinilai dari 5. Pencatatan dan
5). Kader Posyandu lansia/Posbindu persentase pengunjung pelaporan
b. Pelayanan skrining kesehatan diberikan di berusia 60 tahun ke atas
Puskesmas dan jaringannya, fasilitas pelayanan yang mendapatkan
kesehatan lainnya, maupun pada kelompok lansia, skrining kesehatan sesuai
bekerja sama dengan pemerintah daerah. standar minimal 1 kali di
c. Pelayanan skrining kesehatan minimal dilakukan wilayah kerjanya dalam
Jenis Layanan Definisi Operasional Target
No. Pengertian Langkah Kegiatan
Dasar Capaian Kinerja (%)
sekali setahun. kurun waktu satu tahun.
d. Lingkup skrining adalah sebagai berikut:
1). Deteksi hipertensi dengan mengukur tekanan
darah.
2). Deteksi diabetes melitus dengan pemeriksaan
kadargula darah.
3). Deteksi kadar kolesterol dalam darah
4). Deteksi gangguan mental emosional dan perilaku,
termasuk kepikunan menggunakan Mini Cog atau
Mini Mental Status Examination (MMSE)/Test
Mental Mini atau Abreviated Mental Test (AMT)
dan Geriatric Depression Scale (GDS).
2. Pengunjung yang ditemukan memiliki faktor risiko wajib
dilakukan intervensi secara dini
3. Pengunjung yang ditemukan menderita penyakit wajib
ditangani atau dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan
yang mampu menanganinya.
8. Pelayanan 1. Sasaran adalah penduduk usia 15 tahun ke atas Capaian kinerja 1. Pendataan penderita 100,00
Kesehatan 2. Penderita hipertensi esensial atau hipertensi tanpa Pemerintah Kabupaten hipertensi menurut
Penderita komplikasi memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dalam memberikan wilayah kerja FKTP
Hipertensi standar dan upaya promosi kesehatan melalui pelayanan kesehatan 2. Melakukan skrining
modifikasi gaya hidup di Fasilitas Kesehatan Tingkat sesuai standar bagi faktor risiko
Pertama (FKTP). penderita hipertensi, hipertensi untuk
3. Penderita hipertensi dengan komplikasi (jantung, stroke dinilai dari persentase seluruh pasien di
dan penyakit ginjal kronis, diabetes melitus) perlu jumlah penderita FKTP
dirujuk ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjut (FKTL) hipertensi yang 3. Melakukan
yang mempunyai kompetensi untuk penanganan mendapatkan pelayanan pelayanan kesehatan
komplikasi. kesehatan sesuai standar sesuai standar,
4. Standar pelayanan kesehatan penderita hipertensi di wilayah kerjanya dalam berupa edukasi
adalah: kurun waktu satu tahun. tentang diet
a. Mengikuti Panduan Praktik Klinik bagi Dokter di makanan dan
Jenis Layanan Definisi Operasional Target
No. Pengertian Langkah Kegiatan
Dasar Capaian Kinerja (%)
FKTP. aktivitas fisik, serta
b. Pelayanan kesehatan sesuai standar diberikan terapi farmakologi
kepada penderita Hipertensi di FKTP. 4. Melakukan rujukan
c. Pelayanan kesehatan hipertensi sesuai standar ke FKRTL untuk
meliputi: pencegahan
1). pemeriksaan dan monitoring tekanan darah, komplikasi
edukasi, pengaturan diet seimbang, aktifitas fisik, 5. Pelatihan teknis
dan pengelolaan farmakologis. pelayanan kesehatan
2). Pelayanan kesehatan berstandar ini dilakukan tentang hipertensi
untuk mempertahankan tekanan darah pada bagi tenaga
<140/90 mmHg untuk usia di bawah 60 th dan kesehatan, termasuk
<150/90 mmHg untuk penderita 60 tahun ke atas pelatihan surveilans
dan untuk mencegah terjadinya komplikasi faktor risiko
jantung, stroke, diabetes melitus dan penyakit hipertensi berbasis
ginjal kronis. web
6. Penyediaan peralatan
kesehatan hipertensi
7. Penyediaan obat
hipertensi
8. Pencatatan dan
pelaporan
9. Monitoring dan
evaluasi
9. Pelayanan 1. Sasaran indikator ini adalah penyandang DM di wilayah Capaian kinerja 1. Melakukan 100,00
Kesehatan kerja kabupaten. Pemerintah Kabupaten pendataan penderita
Penderita 2. Penduduk yang ditemukan menderita DM atau dalam memberikan DM menurut wilayah
Diabetes penyandang DM memperoleh pelayanan kesehatan pelayanan kesehatan kerja FKTP
Melitus (DM) sesuai standar dan upaya promotif dan preventif di sesuai standar bagi 2. Melakukan skrining
FKTP. penyandang DM dinilai faktor risiko DM
3. Penduduk yang ditemukan menderita DM atau dari persentase untuk seluruh pasien
penyandang DM dengan komplikasi perlu dirujuk ke penyandang DM yang di FKTP
Jenis Layanan Definisi Operasional Target
No. Pengertian Langkah Kegiatan
Dasar Capaian Kinerja (%)
fasilitas kesehatan rujukan untuk penanganan mendapatkan pelayanan 3. Melakukan
selanjutnya. sesuai standar di wilayah pelayanan kesehatan
4. Pelayanan kesehatan penyandang DM diberikan sesuai kerjanya dalam kurun sesuai standar,
kewenangannya oleh: waktu satu tahun. berupa edukasi
a. Dokter/DLP tentang diet
b. Perawat makanan dan
c. Nutrisionis/Tenaga Gizi aktivitas fisik, serta
5. Pelayanan kesehatan diberikan kepada penyandang DM terapi farmakologi
di FKTP sesuai standar meliputi 4 (empat) pilar 4. Melakukan rujukan
penatalaksanaan sebagai berikut: ke FKRTL untuk
a. Edukasi pencegahan
b. Aktifitas fisik komplikasi
c. Terapi nutrisi medis 5. Pelatihan teknis
d. Intervensi farmakologis pelayanan kesehatan
6. Setiap penyandang DM yang mendapatkan pelayanan tentang DM bagi
sesuai standar termasuk pemeriksaan HbA1C. tenaga kesehatan,
7. Bagi penyandang DM yang belum menjadi peserta JKN termasuk pelatihan
diwajibkan menjadi peserta JKN. surveilans DM
berbasis web
6. Penyediaan peralatan
kesehatan DM,
termasuk HbA1C
7. Penyediaan obat DM
8. Pencatatan dan
pelaporan
9. Monitoring dan
evaluasi
10. Pelayanan 1. Pelayanan promotif preventif yang bertujuan Capaian kinerja 1. Penyediaan materi 100,00
Kesehatan meningkatkan kesehatan jiwa ODGJ berat (psikotik) dan Pemerintah Kabupaten KIE Keswa, Pedoman
Orang dengan mencegah terjadinya kekambuhan dan pemasungan. dalam memberikan dan Buku Kerja
Gangguan Jiwa 2. Pelayanan kesehatan jiwa pada ODGJ berat diberikan pelayanan kesehatan Kesehatan Jiwa
Jenis Layanan Definisi Operasional Target
No. Pengertian Langkah Kegiatan
Dasar Capaian Kinerja (%)
(ODGJ) Berat oleh perawat dan dokter Puskesmas di wilayah ODGJ berat dinilai dengan 2. Peningkatan
kerjanya. jumlah ODGJ berat pengetahuan SDM
3. Pelayanan kesehatan jiwa pada ODGJ berat meliputi: (psikotik) di wilayah 3. Penyediaan form
a. Edukasi dan evaluasi tentang: tanda dan gejala kerjanya yang mendapat pencatatan dan
gangguan jiwa, kepatuhan minum obat dan informasi pelayanan kesehatan jiwa pelaporan
lain terkait obat, mencegah tindakan pemasungan, promotif preventif sesuai 4. Pelayanan Kesehatan
kebersihan diri, sosialisasi, kegiatan rumah tangga standar dalam kurun ODGJ Berat di
dan aktivitas bekerja Sederhana, dan/atau waktu satu tahun. Puskesmas
b. Tindakan kebersihan diri ODGJ berat 5. Pelaksanaan
4. Dalam melakukan pelayanan promotif preventif kunjungan rumah
diperlukan penyediaan materi KIE dan Buku Kerja (KIE keswa dan
sederhana. dukungan
psikososial)
6. Monitoring dan
evaluasi
11. Pelayanan 1. Pelayanan Tuberkulosis Sesuai Standar adalah Capaian kinerja 1. Peningkatan 100,00
Kesehatan pelayanan kesehatan diberikan kepada seluruh orang Pemerintah Daerah Kapasitas SDM TB
Orang dengan dengan TB yang dilakukan oleh tenaga kesehatan Kabupaten Grobogan 2. Promosi/Penyuluhan
Tuberkulosis sesuai kewenangannya di FKTP (puskesmas dan dalam memberikan dan Penyediaan
(TB) jaringannya) dan di FKTL baik pemerintah maupun pelayanan orang dengan Media KIE TB
swasta. TB dinilai dari persentase 3. Pelayanan dan
2. Pelayanan yang diberikan sesuai Pedoman jumlah orang yang pemeriksaan TB
Penanggulangan TB yang berlaku antara lain: mendapatkan pelayanan dalam gedung dan
a. Penegakan diagnosis TB dilakukan secara TB sesuai standar di luar gedung
bakteriologis dan klinis serta dapat didukung dengan wilayah kerjanya dalam 4. Rujukan kasus TB
pemeriksaan penunjang lainnya. kurun waktu satu tahun. dengan penyulit
b. Dilakukan pemeriksaan pemantauan kemajuan termasuk TB resistan
pengobatan pada akhir pengobatan intensif, bulan ke obat kepada fasilitas
5 dan akhir pengobatan. kesehatan tingkat
c. Pengobatan dengan menggunakan Obat Anti lanjut
Tuberkulosis (OAT) dengan panduan OAT standar. 5. Jejaring dan
Jenis Layanan Definisi Operasional Target
No. Pengertian Langkah Kegiatan
Dasar Capaian Kinerja (%)
3. Gejala Utama TB adalah batuk selama 2 minggu atau kemitraan pelayanan
lebih. Batuk dapat diikuti dengan dahak bercampur TB
darah, batuk darah, sesak nafas, badan lemas, nafsu 6. Pemantapan mutu
makan menurun, berat badan menurun, berkeringat layanan labotatorium
malam hari tanpa aktifitas fisik dan badan meriang TB untuk penegakan
lebih dari satu bulan. diagnosis TB
4. Kegiatan Promotif dan preventif antara lain penemuan 7. Pencatatan dan
kasus secara dini, penemuan kasus secara aktif, pelaporan TB melalui
pemberian KIE untuk pencegahan penularan dengan penyediaan Formulir
penerapan etika batuk, pengendalian faktor risiko dan pencatatan dan
pemberian obat pencegahan pelaporan
5. Prinsip pelayanan TB adalah penemuan orang dengan 8. Monitoring dan
TB sedini mungkin, ditatalaksana sesuai standar Evaluasi
sekaligus pemantauan hingga sembuh atau “TOSS TB”
(Temukan, Obati Sampai Sembuh).
12. Pelayanan 1. Pelayanan Kesehatan orang dengan risiko terinfeksi HIV Capaian kinerja 1. Pemetaan kelompok 100,00
Kesehatan sesuaistandar adalah pelayanan kesehatan yang Pemerintah Daerah sasaran,
Orang dengan diberikan kepada ibuhamil, pasien TB, pasien infeksi Kabupaten Grobogan 2. Penyiapan SDM,
Risiko menular seksual (IMS),waria/transgender, pengguna dalam memberikan 3. Promosi/penyuluhan,
Terinfeksi HIV napza, dan warga binaan lembaga pemasyarakatan, pemeriksaan HIV terhadap 4. Jejaring kerja dan
dilakukan oleh tenaga kesehatan sesuai orang berisiko terinfeksi kemitraan,
kewenangannya dan diberikan di FKTP (Puskesmas HIV dinilai dari persentase 5. Sosialisasi,
danJaringannya) dan FKTL baik pemerintah maupun orang berisiko terinfeksi 6. Pemeriksaan HIV,
swasta serta dilapas/rutan narkotika. HIV yang datang ke 7. Rujukan kasus HIV
2. Pelayanan Kesehatan meliputi: fasyankes dan untuk mendapatkan
a. Upaya pencegahan pada orang yang memiliki risiko mendapatkan pengobatan ARV,
terinfeksiHIV pemeriksaan HIV sesuai 8. Pencatatan dan
b. Pemeriksaan HIV ditawarkan secara aktif oleh standar di wilayah pelaporan,
petugas kesehatan bagi orang yang berisiko dimulai kerjanya dalam kurun 9. Monitoring dan
dengan: waktu satu tahun. evaluasi
1). Pemberian informasi terkait HIV-AIDS
Jenis Layanan Definisi Operasional Target
No. Pengertian Langkah Kegiatan
Dasar Capaian Kinerja (%)
2). Pemeriksaan HIV menggunakan tes cepat HIV
dengan menggunakan alat tes sesuai standar
nasional yang telah ditetapkan,
3). Orang dengan hasil pemeriksaan HIV positif harus
dirujukke fasilitas yang mampu menangani untuk
mendapatkan pengobatan ARV dan konseling
tentang HIV dan AIDS bagi orang dengan HIV
(ODHA) dan pasangannya
4). Orang dengan infeksi menular seksual
(IMS),waria/transgender, pengguna napza, dan
warga binaan lembaga pemasyarakatan dengan
hasil pemeriksaan HIV negatif harus dilakukan
pemeriksaan ulang minimal setelah tiga (3) bulan,
enam (6) bulan dan 12 bulan dari pemeriksaan
yang pertama
INDIKATOR KINERJA PELAYANAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT ESENSIAL MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN
RPJMD KABUPATEN GROBOGAN
TAHUN 2017-2021