Anda di halaman 1dari 30

KEBIJAKAN DAN MEKANISME

PELAPORAN SPM BIDANG


PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT

DIREKTORAT SUPD II
DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Republik Indonesia

OUTLINE

Monitoring dan Evaluasi Isu Strategis dan Rekomendasi


Dasar Hukum Penerapan SPM PUPR Penerapan SPM PUPR

01 02 03 04 05

Penerapan SPM Pembinaan dan Pengawasan


Pekerjaan umum dan Perumahan Rakyat SPM
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Republik Indonesia

1 Dasar Hukum
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

REGULASI TERKAIT SPM Republik Indonesia

Undang-Undang No.
23 Tahun 2014 SPM sebagai prioritas dalam Perpres 18 Tahun
SPM menjadi bagian dari
tentang perencanaan dan penganggaran 2020 tentang RPJMN
Pemerintahan 2020-2024 prioritas nasional
daerah
Daerah

Peraturan Pemerintah Mengatur jenis layanan, mutu Permendagri 40 Tahun


No. 2 Tahun 2018 2020 tentang SPM menjadi prioritas
tentang Standar layanan, penerima layanan serta
Pedoman RKPD 2021 pembangunan dalam RKPD 2021
Pelayanan Minimal strategi umum penerapan SPM

Mengatur teknis implementasi SPM


Permendagri mulai dari pengumpulan data, Permendagri 70 Perencanaan dan Penganggaran SPM
100/2018 tentang Tahun 2019
Penerapan SPM penghitungan kebutuhan, tentang SIPD dilakukan dalam SIPD
pelaksanaan, monev, dan pelaporan

PemenPUPR Mengatur detail standar mutu Permendagri 90 Tahun Mengatur tentang kodefikasi dan
No. 29/PRT/M/2018
layanan SPM serta strategi 2019 tentang nomenklatur program, kegiatan dan
ttg Standar Teknis Klasifikasi, Kodefikasi sub kegiatan terkait SPM serta akun
SPM Bidang PUPR pemenuhan standar mutu dan Nomenklatur
belanjanya
MUATAN DAN TAHAPAN PENERAPAN SPM

Pemerintah Daerah menerapkan SPM untuk pemenuhan Jenis dan Mutu


MUATAN SPM Pelayanan Dasar yang berhak diperoleh setiap Warga Negara.

Jenis Pelayanan Dasar


penyusunan
penghitungan rencana pelaksanaan
Materi muatan SPM

kebutuhan
pengumpulan data pemenuhan pemenuhan
pemenuhan
Pelayanan Pelayanan Dasar
Pelayanan Dasar
Mutu Pelayanan Dasar Dasar

TAHAPAN PENERAPAN SPM


Penerima Pelayanan Dasar
Penerapan SPM diprioritaskan bagi Warga Negara yang berhak
memperoleh Pelayanan Dasar secara minimal sesuai dengan Jenis dan
Mutu Pelayanan Dasarnya
Setiap Jenis Pelayanan Dasar harus memiliki
Mutu Pelayanan Dasar
PERMASALAHAN PENERAPAN SPM TAHUN 2019
2
1 WAKTU PENYERAHAN LAPORAN
FORMAT LAPORAN  Terlambat
 Tidak Menyerahkan
 Laporan belum sistematis
 Format laporan bervariasi
LAPORAN

3
KUALITAS/KUANTITAS PENERAPAN SPM
LAPORAN 4
 Variabel Data Tidak Lengkap Meliputi :
1. Pendataaan PENERAPAN DAN PENCAPAIAN
2. Pembiayaan SPM
3. Perencanaan
4. Pelaksanaan  SPM tidak terintegrasi ke dalam dokrenda
 Komponen biaya tidak spesifik ke SPM  Anggaran SPM kecil
 Laporan bersifat kuantitatif, belum  Tidak Menggambarkan Penerapan SPM
kualitatif  Realisasi Anggaran Belum Menggambarkan
Capaian SPM
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Republik Indonesia

Penerapan SPM
2 Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Tahapan Penerapan SPM Republik Indonesia

PP No. 2/2018 tentang SPM Permendagri No. 100/2018 tentang Penerapan SPM

1 Pengumpulan Data 2 Perhitungan Kebutuhan 3 Penyusunan Rencana 4 Pelaksanaan

• Jumlah dan identitas Warga • Menghitung selisih kebutuhan • RPJMD dan RKPD • Menyediakan
Negara yang berhak terhadap ketersediaan barang • Renstra PD dan Renja PD barang/jasa dan
menerima dan/atau jasa dan sarana sesuai dengan tugas dan sarana prasarana
• Jumlah barang dan/atau jasa dan/atau prasarana berdasarkan fungsi sesuai dengan
yang sudah tersedia dan yg jumlah Warga Negara penerima standar teknis SPM
dibutuhkan • Menyusun kebutuhan untuk • Kerjasama antar
• Jumlah sarana, prasarana, pemenuhannya daerah dalam
dan sumber daya lainnya pemenuhan
yang tersedia dan yg masih pelayanan dasar
dibutuhkan sesuai ketentuan
PUU

Monitoring dan Evaluasi Pelaporan


KEMENTERIAN DALAM NEGERI

1. Pengumpulan Data Republik Indonesia

Pemenuhan Pelayanan Dasar

Yang sudah tersedia untuk


pemenuhan kebutuhan dasar
Jumlah barang dan/atau jasa
Perangkat Daerah provinsi Yang dibutuhkan untuk
pemenuhan kebutuhan dasar
dan kabupaten/kota yang
bertanggung jawab atas
penyelenggaraan urusan
Jumlah dan identitas Warga Negara
pemerintahan wajib yang yang berhak menerima kebutuhan
berkaitan dengan pelayanan dasar sesuai Jenis dan Mutu
dasar sesuai Pelayanan Dasar
kewenangannya, melakukan
pengumpulan dan Yang tersedia di daerah untuk
pendataan secara berkala pemenuhan kebutuhan dasar
Jumlah barang dan/atau jasa
Yang masih dibutuhkan untuk
pemenuhan kebutuhan dasar
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

2. Perhitungan Kebutuhan Republik Indonesia

Pemenuhan Pelayanan Dasar (SPM PUPR)

Air Minum 2020 Air Limbah

Jenis Pelayanan Dasar Jenis Pelayanan Dasar


Pemenuhan Pelayanan Dasar
Pemenuhan Pemenuhan Penyediaan pelayanan Penyediaan
kebutuhan air kebutuhan pengolahan air limbah Pelayanan
minum curah lintas pokok air minum domestik regional Pengolahan air
kabupaten/kota; sehari-hari; GAP lintas kabupaten/kota limbah Domestik
CAPAIAN
SPM
DAERAH
Mutu Pelayanan Dasar Mutu Pelayanan Dasar
Identifikasi Identifikasi
Kuantitas Kuantitas
Kebutuhan Kebutuhan
60 L/orang/hari 1 akses pengolahan air limbah
Peningkatan Peningkatan
Kualitas Kualitas
SPM Daerah SPM Daerah
Kekeruhan, Warna, Rasa, < 25jiwa/Ha Akses Dasar
Busa, Bau >25 jiwa/Ha Akses Aman

2017 2018 2019 2020


Penerima Layanan Dasar Penerima Layanan Dasar
CAPAIAN SPM DAERAH SAAT INI
Penyelenggara Rumah Tangga Rumah Tangga Rumah Tangga
SPAM oleh BUMD OPD menghitung selisih kebutuhan terhadap ketersediaan sarana dan
dan UPTD prasarana berdasarkan jumlah Warga Negara penerima dan Mutu
Provinsi Kab/Kota Provinsi Kab/Kota
Pelayanan Dasar sesuai dengan standar teknis SPM
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

3. Penyusunan Rencana Republik Indonesia

Integrasi SPM dalam Dokrenda

Tim penerapan Menyusun


Rencana Aksi Penerapan SPM Jenis dan Mutu SPM

Jenis, Mutu, dan Penerima


Pelayanan Dasar Proses Perencanaan

1. Identifikasi penerima;
Integrasi ke dalam Proses Pengangguran
2. Identifikasi ketersediaan
RPJMD dokumen perencanaan
barang/jasa kebutuhan dasar;
(Program Pemenuhan
3. Identifikasi pemenuhan Integrasi ke dalam
SPM).
1 kebutuhan dasar yang dokumen anggaran
Renstra-PD
menjadi tanggung jawab (Anggaran Pemenuhan
2 pemerintah daerah; SPM).
SPM 4. Pelaksanaan pemenuhan
- Permendagri 86/2017
3 RKPD Pelayanan Dasar.
- Permendagri 70/2019
4
- Permendagri 90/2019
- Permemdagri 40/2020 - Permendagri 70/2019
5
Renja-PD - Permendagri 90/2019
- PP 2/2018 - Regulasi Penganggaran
- Permendagri 100/2018 Daerah
- PermenPUPR 29/2019
APBD
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

4. Pelaksanaan Republik Indonesia

Pemenuhan Pelayanan Dasar

Dok. Rencana
Dok. Anggaran
PROGRAM SPM
OPD melaksanakan JENIS BELANJA SPM
program/kegiatan KEGIATAN SPM
SPM PERUMAHAN OBJEK BELANJA SPM
RAKYAT dalam satu SUB KEGIATAN SPM
tahun anggaran RINCIAN OBJEK
BELANJA SPM
INDIKATOR
SUB RINCIAN OBJEK
BELANJA SPM
TARGET CAPAIAN

Dilaporkan:
• Laporan Penerapan SPM termasuk dalam materi Hasil pelaporan penerapan SPM dipergunakan sebagai:
muatan LPPD (laporan penyelenggaraan pemerintahan a. Penilaian kinerja perangkat Daerah
daerah) b. Pengembangan kapasitas Daerah dalam peningkatan
• Sekurangnya memuat: pelaksanaan pemenuhan Pelayanan Dasar
1. Hasil c. Penyempurnaan kebijakan penerapan SPM dalam
2. Kendala perencanaan dan penganggaran pembangunan Daerah
3. Ketersediaan anggaran
• Untuk provinsi, laporan ditambah dengan akumulasi
laporan kabupaten/kota
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Republik Indonesia

3 Monitoring dan Evaluasi


Penerapan SPM PUPR
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Konsolidasi Data RKPD Tahun 2021 di 33 Provinsi Republik Indonesia

Urusan Pekerjaan Umum (Kecuali Prov. Maluku)


BIDANG Sub Urusan Indikasi Anggaran
SUMBER DAYA AIR (SDA) Rp 6.520.503.144.210
AIR LIMBAH
PERSAMPAHAN Rp 81.081.420.750
SUMBER DAYA AIR
JASA KONSTRUKSI (SDA) 0.62% AIR MINUM Rp 699.607.937.816
0.24% AIR MINUM
14.55%
1.56% PERSAMPAHAN AIR LIMBAH Rp 277.643.200.774
0.18% DUKUNGAN MENEJEMEN Rp 2.955.712.764.700
DRAINASE Rp 408.445.592.057
BIDANG
DUKUNGAN
PEKERJAAN UMUM PERMUKIMAN Rp 480.441.990.396
MENEJEMEN
6.60% BANGUNAN GEDUNG Rp 2.634.838.624.661
PENATAAN BANGUNAN
DRAINASE Rp 981.342.894.838
0.91%
DAN LINGKUNGANNYA
JALAN Rp 29.656.865.036.539
JASA KONSTRUKSI Rp 106.875.501.774
PERMUKIMAN
1.07% TOTAL Rp 44.803.358.108.515
JALAN
BANGUNAN GEDUNG
Sumber: RKPD Tahun 2021, diolah
66.19%
5.88%

PENATAAN
BANGUNAN DAN
LINGKUNGANNYA
2.19%

Analisis:
1. Indikasi pagu untuk pemenuhan SPM PU bidang air minum dan air limbah adalah 1,56% dan 0,62% dari total
indikasi pagu urusan Pekerjaan Umum
2. Meskipun SPM merupakan prioritas anggaran, fokus pendanaan urusan Pekerjaan Umum lebih pada Sub Urusan
Jalan.
3. Konfirmasi bagi daerah yang tidak mengalokasikan SPM Pekerjaan Umum dalam RKPD Tahun 2021.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Konsolidasi Data RKPD Tahun 2021 di 33 Provinsi Urusan Republik Indonesia

Perumahan dan Kawasan Pemukiman (Kecuali Prov. Maluku)

Sertifikasi, Kualifikasi, Klasifikasi, Dukungan


dan Registrasi Bidang Perumahan Manejemen BIDANG SUB URUSAN ANGGARAN
dan Kawasan Permukiman 3.90% Perumahan
19.87% Dukungan Manajemen Rp226.326.274.577
PSU Kawasan Permukiman Rp 2.458.579.738.006
33.80% Perumahan Rp1.153.719.924.198
Perumahan dan Kawasan
PSU Rp1.962.563.357.377
Permukiman
Sertifikasi, Kualifikasi, Klasifikasi, dan
Registrasi Bidang Perumahan dan Kawasan Rp 4.566.205.469
Kawasan Permukiman
Permukiman
42.35%
Total Rp8.046.746.874.799
Air Minum
10.66%
Air Limbah Sumber: RKPD Tahun 2021, diolah
2.05%

Drainase
4.36%

Persamapahan
0.71%

PSU Umum
82.22%

Analisis:
1. Indikasi pagu untuk pemenuhan SPM PR pada sub urusan perumahan sebesar 19,87% dari total indikasi pagu
urusan perumahan dan Kawasan permukiman
2. Meskipun SPM merupakan prioritas anggaran, fokus pendanaan urusan perumahan dan Kawasan permukiman
lebih pada sektor Kawasan permukiman dan PSU
3. Konfirmasi bagi daerah yang tidak mengalokasikan SPM Perumahan Rakyat dalam RKPD Tahun 2021.
Pagu Air Minum
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Republik Indonesia

Sumber: RKPD Tahun 2021, diolah

Belum Mendukung
Belum ada data

Berdasarkan indikasi anggaran air minum dalam dokumen RKPD tahun 2021 di 33 provinsi,
hanya Provinsi Jambi, Banten, dan NTT yang kurang mendapat dukungan anggaran dalam
rangka air minum
Pagu Air Limbah
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Republik Indonesia

Sumber: RKPD Tahun 2021, diolah

Belum Mendukung
Belum ada data

Berdasarkan indikasi anggaran sanitasi (air limbah) dalam dokumen RKPD tahun 2021 di 33
provinsi, hanya Provinsi Aceh, Jambi, Babel, Kaltim, Kalsel, Sulbar, dan NTB yang kurang
mendapat dukungan anggaran dalam rangka air limbah
FORMAT LAPORAN SPM
1

BAB I
3
PENDAHULUAN
BAB II PENERAPAN DAN
1. Latar Belakang
2. Dasar Hukum PENCAPAIAN SPM 4

3. Kebijakan Umum
4. Arah Kebijakan
1. Bidang Urusan BAB III PROGRAM DAN
2. Jenis Pelayanan Dasar KEGIATAN
3. Target Pencapaian SPM
oleh Daerah Program dan kegiatan yang
4. Realisasi BAB IV PENUTUP
terkait dengan penerapan dan
5. Alokasi Anggaran pencapaian SPM
Tim Penerapan SPM: 6. Dukungan Personil
Mengoordinasikan pencapaian berdasarkan 7. Dukungan personil
laporan penyelenggaraan Pemerintahan 8. Permasalahan dan Solusi
Daerah Provinsi dan Kab/Kota dan
melakukan analisis sebagai rekomendasi
untuk perencanaan Tahun berikutnya
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Capaian Kinerja SPM Provinsi Per-Bidang Secara Nasional Republik Indonesia

Jumlah orang terlayani

CAPAIAN SELURUH BIDANG PROVINSI NASIONAL


90.00% 60.00%

80.00%
80.00%
50.19% 71.89% 50.00%
70.00% 45.81%
63.85%
42.15%
60.00% 57.85% 40.00%
54.19%
49.81% 36.15%
50.00%
30.00%
28.11%
40.00%

30.00% 20.00% 20.00%

20.00%
10.00%
10.00%

0.00% 0.00%
Pendidikan Kesehatan PU Perkim Tramtibumlinmas Sosial

CAPAIAN LAYANAN BELUM TERLAYANI

Sumber : Laporan Penerapan SPM dari daerah Tahun 2019, Sekber SPM
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Capaian Kinerja SPM Kab/Kota Per-Bidang Secara Nasional Republik Indonesia

Jumlah orang terlayani

CAPAIAN LAYANAN SELURUH BIDANG KAB/KOTA NASIONAL


90.00%

84.01%
80.00%

71.95%
70.00%

61.79%
60.00% 56.71%
52.50% 52.84%

50.00%
47.50% 47.16%
43.29%
40.00%
38.21%

30.00%
28.05%

20.00%
15.99%

10.00%

0.00%
Pendidikan Kesehatan PU Perkim Tramtibumlinmas Sosial

CAPAIAN LAYANAN BELUM TERLAYANI

Sumber : Laporan Penerapan SPM dari daerah Tahun 2019, Sekber SPM
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Capaian Kinerja SPM Pekerjaan Umum Republik Indonesia

Sumber : Laporan Penerapan SPM dari daerah Tahun 2019, Sekber SPM

Daerah Air Minum Air Limbah Daerah Air Minum Air Limbah Daerah Air Minum Air Limbah Daerah Air Minum Air Limbah
Bali Ngada Papua Barat Mamberamo Raya 48,81 23,80
Jembrana 84,73 92,20 Manggarai Fakfak 98,37 66,94 Nduga 18,68 0,2060353
Tabanan 96,87 92,08 Rote Ndao Kaimana 89,52 81,11 Lanny Jaya 2,27 7,37
Badung 97,82 97,81 Manggarai Barat Teluk Wondama 20,22 66,86 Mamberamo Tengah 0,00 4,92
Gianyar 99,69 95,66 Sumba Tengah Teluk Bintuni 88,37 74,66 Yalimo 49,86 10,27
Klungkung 99,99 89,96 Sumba Barat Daya Manokwari 89,42 79,68 Puncak 30,99 0,39
Bangli 97,58 83,14 Nagekeo Sorong Selatan 49,57 59,71 Dogiyai 52,40 3,28
Karang Asem 94,62 80,83 Manggarai Timur Sorong 91,13 79,84 Intan Jaya 36,15 5,73
Buleleng 92,31 82,74 Sabu Raijua Raja Ampat 79,49 58,82 Deiyai 94,53 4,07
Kota Denpasar 99,77 97,90 Malaka Tambrauw 29,62 66,57 Kota Jayapura 93,19 76,09
Nusa Tenggara Barat Kota Kupang Maybrat 56,09 55,56
Lombok Barat 91,61 66,37 Maluku Manokwari Selatan 65,39 84,89
Lombok Tengah 89,51 75,36 Maluku Tenggara Barat 92,50 76,09 Pegunungan Arfak 46,63 42,31
Lombok Timur 96,40 76,23 Maluku Tenggara 89,17 77,66 Kota Sorong 95,99 88,49
Sumbawa 93,77 71,98 Maluku Tengah 93,86 69,16 Papua
Dompu 96,41 72,84 Buru 93,30 62,29 Merauke 76,00 68,10
Bima 97,34 75,14 Kepulauan Aru 82,77 33,93 Jayawijaya 33,91 32,62
Sumbawa Barat 95,97 96,90 Seram Bagian Barat 82,50 53,68 Jayapura 78,38 77,93
Lombok Utara 93,21 81,23 Seram Bagian Timur 83,30 58,64 Nabire 79,56 64,76
Kota Mataram 99,05 82,83 Maluku Barat Daya 94,30 65,77 Kepulauan Yapen 81,93 61,50
Kota Bima 99,79 80,16 Buru Selatan 90,59 53,25 Biak Numfor 87,25 72,68
Nusa Tenggara Timur Kota Ambon 98,15 85,88 Paniai 86,23 15,54
Sumba Barat Kota Tual 97,84 74,84 Puncak Jaya 80,79 15,55
Sumba Timur Maluku Utara Mimika 92,63 88,36
Kupang Halmahera Barat 87,68 67,09 Boven Digoel 65,00 44,91
Timor Tengah Selatan Halmahera Tengah 92,73 65,97 Mappi 58,18 20,84
Timor Tengah Utara Kepulauan Sula 74,23 71,16 Asmat 96,33 7,31
Belu Halmahera Selatan 77,42 50,18 Yahukimo 49,26 9,08
Alor Halmahera Utara 91,78 62,66 Pegunungan Bintang 78,16 32,39
Lembata Halmahera Timur 59,99 55,19 Tolikara 36,72 8,54
Flores Timur Pulau Morotai 77,00 47,19 Sarmi 77,44 47,10
Sikka Pulau Taliabu 62,47 60,47 Keerom 74,57 62,75
Kota Ternate 99,86 96,87 Waropen 73,40 93,38
Ende
Kota Tidore Kepulauan 96,79 85,68 Supiori 51,03 79,20
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Capaian Kinerja SPM Perumahan Rakyat Republik Indonesia

Sumber : Laporan Penerapan SPM dari daerah Tahun 2019, Sekber SPM
Penyediaan dan Rehabilitasi Rumah Fasilitas Penyediaan Rumah Yang Layak Huni Bagi Masyarakat Penyediaan dan Rehabilitasi Rumah Fasilitas Penyediaan Rumah Yang Layak Huni Bagi Masyarakat
Pemerintah Daerah Pemerintah Daerah
Yang Layak Huni Bagi Korban Bencana Yang Terkena Relokasi Program Pemerintah Daerah
Yang Layak Huni Bagi Korban Bencana Yang Terkena Relokasi Program Pemerintah Daerah
Bali 100% 100,00% Maluku Tidak Ada Data Tidak Ada Data
Kota Ambon Tidak Ada Data 30,65%
Kota Denpasar 100,00% Tidak Ada Data Kota Tual Tidak Ada Data Tidak ada Data
Kab. Badung 100,00% 0,00% Kab. Buru 100,00% 100,00%
Kab. Buru Selatan 0,00% 0,00%
Kab. Bangli Tidak ada data Tidak ada Data Kab. Kepulauan Aru Tidak ada data Tidak ada Data
Provinsi Maluku
Kab. Buleleng 100,00% 0,00% Kab. Maluku Barat Daya 0,00% 44,00%
Provinsi Bali Kab. Maluku Tengah 100,00% 0,00%
Kab. Gianyar 0,00% 0,00% Kab. Maluku Tenggara 100,00% 100,00%
Kab. Jembrana 0,00% 0,00% Kab. Kepulauan Tanimbar 50,00% 0,00%
Kab. Seram Bagian Barat tidak ada data 9,24%
Kab. Karangasem 0,00% 95,00% Kab. Seram Bagian Timur 0,00% 0,00%
Kab. Klungkung 97,15% Tidak ada Data Maluku Utara 18% 23,62%
Kota Ternate Tidak Ada Data Tidak ada Data
Kab. Tabanan 0,00% 0,00% Kota Tidore Kepulauan 100% tidak ada warga yang terkena relokasi
Nusa Tenggara Barat 75% 94,22% Kab. Halmahera Barat 60,00% 40,00%
Kab. Halmahera Selatan 32,00% 0,00%
Kota Bima 91,60% 43,00% Provinsi Maluku Utara Kab. Halmahera Tengah Tidak ada data Tidak ada Data
Kota Mataram 87,02% Tidak ada Data Kab. Halmahera Timur 0,00% 0,00%
Kab. Halmahera Utara 0,00% 50,00%
Kab. Bima 0,00% 87,53% Kab. Pulau Morotai 15,00% 0,00%
Kab. Dompu 0,00% 0,00% Kab. Kepulauan Sula 0,00% 0,00%
Kab. Pulau Taliabu 0,00% 0,00%
Provinsi NTB Kab. Lombok Barat 99,79% 0,00% Papua Tidak Ada Data Tidak Ada Data
Kab. Lombok Tengah 91,70% 0,00% Kota Jayapura Tidak Ada Data Tidak Ada Data
Kab. Asmat 0,00% 0,00%
Kab. Lombok Timur 0,00% 0,00% Kab. Biak Numfor tidak ada data 90,00%
Kab. Lombok Utara 0,00% 0,00% Kab. Boven Digoel tidak ada data tidak ada data
Kab. Deiyai 61,69% 0,00%
Kab. Sumbawa 91,20% 100,00%
Kab. Dogiyai Tidak ada data Tidak ada Data
Kab. Sumbawa Barat 0,00% 0,00% Kab. Intan Jaya 0,00% 0,00%
Kab. Jayapura tidak ada data tidak ada data
Nusa Tenggara Timur 0% 0,00%
Kab. Jayawijaya tidak ada data tidak ada data
Kota Kupang Tidak Ada Data Tidak Ada Data Kab. Keerom 4,00% 4,00%
Kab. Alor 100,00% 100,00% Kab. Kepulauan Yapen 100,00% 100,00%
Kab. Lanny Jaya Tidak ada data Tidak ada Data
Kab. Belu 23,66% 0,00% Kab. Mappi 0,00% 0,00%
Kab. Ende 0,00% 100,00% Kab. Memberamo Raya 25,67% 0,00%
Provinsi Papua
Kab. Membramo Tengah Tidak ada data Tidak ada Data
Kab. Flores Timur tidak ada data 100,00% Kab. Merauke Tidak ada data Tidak ada Data
Kab. Kupang 68,40% 0,00% Kab. Mimika 0,00% 0,00%
Kab. Nabire 0,00% 0,00%
Kab. Lembata 100,00% 100,00% Kab. Nduga 0,00% 0,00%
Kab. Malaka tidak ada data tidak ada data Kab. Paniai 100,00% 100,00%
Kab. Pegunungan Bintang Tidak ada data Tidak ada Data
Kab. Manggarai tidak ada data tidak ada data Kab. Puncak Tidak ada data Tidak ada Data
Kab. Manggarai Barat tidak ada data tidak ada data Kab. Puncak Jaya Tidak ada data Tidak ada data
Kab. Sarmi 0,00% 0,00%
Provinsi NTT Kab. Manggarai Timur 0,00% 0,00% Kab. Supiori 0,00% 0,00%
Kab. Nagekeo 100,00% tidak ada data Kab. Tolikara Tidak ada data Tidak ada Data
Kab. Waropen 34,62% 0,00%
Kab. Ngada Tidak ada data 90,18% Kab. Yahukimo Tidak ada data Tidak ada Data
Kab. Rote Ndao Tidak ada anggaran Tidak ada anggaran Kab. Yalimo Tidak ada data Tidak ada Data
Papua Barat Tidak Ada Data Tidak Ada Data
Kab. Sabu Raijua Tidak ada data Tidak ada Data Kota Sorong 0% 0%
Kab. Sikka 0,00% 0,00% Kab. Fakfak Tidak ada data Tidak ada Data
Kab. Kaimana 1,03% 1,03%
Kab. Sumba Barat 0,00% 0,00% Kab. Manokwari 0,00% 0,00%
Kab. Sumba Barat Daya 30,00% 50,00% Kab. Manokwari Selatan 7,69% 7,69%
Kab. Maybrat Tidak ada data Tidak ada Data
Kab. Sumba Tengah Tidak ada data Tidak ada Data Provinsi Papua Barat
Kab. Pegunungan Arfak Tidak ada data Tidak ada Data
Kab. Sumba Timur 100,00% Tidak ada Data Kab. Raja Ampat Tidak ada data Tidak ada Data
Kab. Sorong Tidak ada data Tidak ada Data
Kab. Timor Tengah Selatan 0,00% 0,00%
Kab. Sorong Selatan Tidak ada data Tidak ada Data
Kab. Timor Tengah Utara 75,90% 0,00% Kab. Tambrauw Tidak ada data Tidak ada Data
Kab. Teluk Bintuni 0,00% 100,00%
Kab. Teluk Wondama 0,00% 68,47%
Penyampaian Laporan SPM
SELURUH INDONESIA

DAERAH YANG SUDAH DAERAH YANG BELUM


MELAPORKAN SPM TAHUN 2019 MELAPORKAN SPM TAHUN 2019

100% PROVINSI 34 PROVINSI 0 0%

484 58
87,95% KABUPATEN 365 (89,30%) (10,70%) KABUPATEN 50 12,05%

91,40% KOTA 85 KOTA 8 8,60%

Sumber : Laporan Penerapan SPM dari daerah Tahun 2019


KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Republik Indonesia

4
Pembinaan dan
Pengawasan SPM
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Pembinaan dan Pengawasan SPM Republik Indonesia

Menteri melalui Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah melakukan pembinaan secara umum dan
menteri teknis yang membidangi urusan pemerintahan wajib pelayanan dasar melakukan pembinaan
secara teknis terhadap penerapan SPM Daerah provinsi.

Menteri melalui Inspektorat Jenderal melakukan pengawasan terhadap


penerapan SPM daerah provinsi.

Gubernur melakukan pembinaan dan pengawasan penerapan SPM


Daerah kabupaten/kota.

Bupati/wali kota melakukan pembinaan dan pengawasan penerapan


SPM daerah kabupaten/kota.

Pembinaan dan pengawasan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan


yang mengatur mengenai pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Strategi Perumusan Program, Kegiatan, Indikator, Republik Indonesia

Target, dan Anggaran


Kisi-kisi Penyusunan

PROGRAM Mengacu pada RPJMD dan


Permendagri 90 Tahun 2019
Catatan
Mengacu pada Renstra KEGIATAN
• Penyusunan program, dan Permendagri 90
kegiatan, indikator, target dan Tahun 2019
anggaran harus didasarkan
pada data dan informasi yang Mengacu pada Renstra
SUBKEGIATAN dan Permendagri 90 Tahun
akurat
• Program dan kegiatan beserta 2019 jo. Kepmendagri
indikator dan target harus 050-3708/2020
Mengacu pada Permendagri 100
mampu memenuhi standar INDIKATOR
Tahun 2018, RPJMN dan
mutu yang ditetapkan
Permendagri 18 tahun 2020
• Program, kegiatan,
indikator dan target
harus sinkron atau tegak TARGET Mengacu pada capaian tahun
lurus dengan target sebelumnya dan hasil
nasional penghitungan kebutuhan
Mengacu pada kemampuan
keuangan daerah dan hasil ANGGARAN
penghitungan kebutuhan
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Republik Indonesia

Isu Strategis dan Rekomendasi


5 Penerapan SPM Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Isu Strategis Republik Indonesia

Belum seluruh daerah mengimplementasikan dan


mengintegrasikan SPM PUPR masuk pada dokumen
perencanaan daerah.

01
Laporan Penerapan SPM PUPR masih

02
sangat bervariasi dan belum sistematis
menggambarkan capaian SPM.
Belum seluruh pemerintah daerah
menetapkan tim penerapan SPM
sehingga kolaborasi antar instansi
pengampu SPM belum maksimal. 03

Pemerintah Daerah belum melaksanakan SPM


04
sesuai dengan tahapan penerapan SPM.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Rekomendasi Republik Indonesia

Pemerintah daerah perlu memastikan pemenuhan SPM menjadi program prioritas dalam

01 perencanaan daerah. Bagi daerah yang melaksanakan pilkada serentak tahun 2020 agar
pencapaian target pemenuhan SPM dipastikan terintegrasi dalam dokumen perencanaan
jangka menengah (RPJMD) yang sedang disusun.

02 Tingkatkan fungsi koordinasi melalui penguatan peran Tim Penerapan SPM di daerah,
didukung dengan alokasi pendanaan untuk kegiatan penunjangnya.

Pastikan rencana pemenuhan anggaran SPM berdasarkan atas hasil penghitungan


03 pemenuhan kebutuhan untuk mendukung Pemenuhan SPM Perumahan Rakyat serta
pemanfaatan sumber pembiayaan lainnya.

04 Melakujkan koordinasi dengan Pemerintah Pusat dalam rangka peningkatan kualitas


laporan SPM.

Penyusunan program dan kegiatan pemenuhan SPM Perumahan Rakyat agar mengacu
05 pada Permendagri 90/2019 jo. Kepmendagri 050-3708/2020 tentang Hasil Verifikasi dan
Validasi Pemutakhiran Klasifikasi, Kodefikasi dan Nomenklatur Perencanaan
Pembangunan dan Keuangan Daerah.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai