Anda di halaman 1dari 38

KEBIJAKAN DAN MEKANISME PELAPORAN

SPM BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN


PERUMAHAN RAKYAT
IWAN KURNIAWAN, ST, MM
DIREKTORAT SUPD II
DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Republik Indonesia

OUTLINE

Monitoring Isu Strategis dan


dan Evaluasi Rekomendasi
Penerapan Penerapan SPM PUPR
Dasar Hukum SPM PUPR

01 02 03 04 05

Penerapan SPM Pembinaan dan


Pekerjaan umum dan Pengawasan SPM
Perumahan Rakyat 2
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Republik Indonesia

1 Dasar Hukum

3
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Regulasi Terkait SPM Republik Indonesia

Undang-Undang
No. 23 Tahun 2014 SPM sebagai prioritas dalam Perpres 18 Tahun SPM menjadi bagian dari
tentang perencanaan dan penganggaran 2020 tentang RPJMN
Pemerintahan 2020-2024 prioritas nasional
daerah
Daerah

Peraturan Pemerintah Mengatur jenis layanan, mutu Permendagri 40


No. 2 Tahun 2018 Tahun 2020 tentang
SPM menjadi prioritas
tentang Standar layanan, penerima layanan serta
Pedoman RKPD 2021 pembangunan dalam RKPD 2021
Pelayanan Minimal strategi umum penerapan SPM

Mengatur teknis implementasi SPM


Permendagri mulai dari pengumpulan data, Permendagri 70 Perencanaan dan Penganggaran
100/2018 tentang Tahun 2019
Penerapan SPM penghitungan kebutuhan, tentang SIPD SPM dilakukan dalam SIPD
pelaksanaan, monev, dan pelaporan

PemenPUPR Mengatur detail standar mutu Permendagri 90 Mengatur tentang kodefikasi dan
No. 29/PRT/M/2018 layanan SPM serta strategi Tahun 2019 tentang nomenklatur program, kegiatan
ttg Standar Teknis Klasifikasi, Kodefikasi dan sub kegiatan terkait SPM serta
SPM Bidang PUPR pemenuhan standar mutu dan Nomenklatur
akun belanjanya

4
MUATAN DAN TAHAPAN PENERAPAN SPM

Pemerintah Daerah menerapkan SPM untuk pemenuhan Jenis dan Mutu


MUATAN SPM Pelayanan Dasar yang berhak diperoleh setiap Warga Negara.

Jenis Pelayanan Dasar


penyusunan
penghitungan rencana pelaksanaan
Materi muatan SPM

kebutuhan
pengumpulan data pemenuhan pemenuhan
pemenuhan
Pelayanan Pelayanan Dasar
Pelayanan Dasar
Mutu Pelayanan Dasar Dasar

TAHAPAN PENERAPAN SPM


Penerima Pelayanan Dasar
Penerapan SPM diprioritaskan bagi Warga Negara yang berhak
memperoleh Pelayanan Dasar secara minimal sesuai dengan Jenis dan
Mutu Pelayanan Dasarnya
Setiap Jenis Pelayanan Dasar harus memiliki
Mutu Pelayanan Dasar

5
PERMASALAHAN PENERAPAN SPM TAHUN 2019

2
1 WAKTU PENYERAHAN LAPORAN
FORMAT LAPORAN ❑ Terlambat
❑ Tidak Menyerahkan
❑ Laporan belum sistematis
❑ Format laporan bervariasi
LAPORAN

3
KUALITAS/KUANTITAS PENERAPAN SPM
LAPORAN 4
❑ Variabel Data Tidak Lengkap Meliputi :
1. Pendataaan PENERAPAN DAN PENCAPAIAN
2. Pembiayaan SPM
3. Perencanaan
4. Pelaksanaan ❑ SPM tidak terintegrasi ke dalam dokrenda
❑ Komponen biaya tidak spesifik ke SPM ❑ Anggaran SPM kecil
❑ Laporan bersifat kuantitatif, belum ❑ Tidak Menggambarkan Penerapan SPM
kualitatif ❑ Realisasi Anggaran Belum Menggambarkan
Capaian SPM
6
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Republik Indonesia

Penerapan SPM
2 Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

73
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Tahapan Penerapan SPM Republik Indonesia

PP No. 2/2018 tentang SPM Permendagri No. 100/2018 tentang Penerapan SPM

1 Pengumpulan Data 2 Perhitungan Kebutuhan 3 Penyusunan Rencana 4 Pelaksanaan

• Jumlah dan identitas • Menghitung selisih kebutuhan • RPJMD dan RKPD • Menyediakan
Warga Negara yang berhak terhadap ketersediaan barang • Renstra PD dan Renja PD barang/jasa dan
menerima dan/atau jasa dan sarana sesuai dengan tugas dan sarana prasarana
• Jumlah barang dan/atau dan/atau prasarana fungsi sesuai dengan
jasa yang sudah tersedia berdasarkan jumlah Warga standar teknis SPM
dan yg dibutuhkan Negara penerima • Kerjasama antar
• Jumlah sarana, prasarana, • Menyusun kebutuhan untuk daerah dalam
dan sumber daya lainnya pemenuhannya pemenuhan
yang tersedia dan yg masih pelayanan dasar
dibutuhkan sesuai ketentuan
PUU

Monitoring dan Evaluasi Pelaporan


68
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

1. Pengumpulan Data Republik Indonesia

Pemenuhan Pelayanan Dasar

Yang sudah tersedia untuk


pemenuhan kebutuhan dasar
Jumlah barang dan/atau jasa
Perangkat Daerah Yang dibutuhkan untuk
provinsi dan pemenuhan kebutuhan dasar
kabupaten/kota yang
bertanggung jawab atas
penyelenggaraan urusan Jumlah dan identitas Warga
pemerintahan wajib yang Negara yang berhak menerima
berkaitan dengan kebutuhan dasar sesuai Jenis
dan Mutu Pelayanan Dasar
pelayanan dasar sesuai
kewenangannya,
melakukan pengumpulan Yang tersedia di daerah untuk
dan pendataan secara pemenuhan kebutuhan dasar
berkala
Jumlah barang dan/atau jasa
Yang masih dibutuhkan untuk
pemenuhan kebutuhan dasar

7
9
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

2. Perhitungan Kebutuhan Republik Indonesia

Pemenuhan Pelayanan Dasar


(SPM PUPR) Pemenuhan Pelayanan Dasar

Air Minum 2020 Air Limbah

Jenis Pelayanan Dasar Jenis Pelayanan Dasar

Pemenuhan Pemenuhan Penyediaan pelayanan Penyediaan


kebutuhan air kebutuhan pengolahan air limbah Pelayanan
minum curah lintas pokok air minum domestik regional Pengolahan air
kabupaten/kota; sehari-hari; GAP lintas kabupaten/kota limbah Domestik
CAPAIAN
SPM DAERAH

Mutu Pelayanan Dasar Mutu Pelayanan Dasar


Identifikasi Identifikasi
Kuantitas Kuantitas
Kebutuhan Kebutuhan
60 L/orang/hari 1 akses pengolahan air limbah
Peningkatan Peningkatan
Kualitas Kualitas
SPM Daerah SPM Daerah
Kekeruhan, Warna, Rasa, < 25jiwa/Ha Akses Dasar
Busa, Bau >25 jiwa/Ha Akses Aman

2017 2018 2019 2020


Penerima Layanan Dasar Penerima Layanan Dasar
CAPAIAN SPM DAERAH SAAT INI
Penyelenggara SPAM Rumah Tangga Rumah Tangga Rumah Tangga
oleh BUMD dan UPTD OPD menghitung selisih kebutuhan terhadap ketersediaan sarana dan prasarana
berdasarkan jumlah Warga Negara penerima dan Mutu Pelayanan Dasar sesuai
Provinsi Kab/Kota Provinsi Kab/Kota
dengan standar teknis SPM
8
10
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

3. Penyusunan Rencana Republik Indonesia

Integrasi SPM dalam Dokrenda

Tim penerapan Menyusun


Rencana Aksi Penerapan SPM Jenis dan Mutu SPM

Jenis, Mutu, dan Penerima


Pelayanan Dasar Proses Perencanaan

1. Identifikasi penerima;
Integrasi ke dalam Proses Pengangguran
2. Identifikasi ketersediaan
RPJMD dokumen perencanaan
barang/jasa kebutuhan
(Program Pemenuhan
dasar; Integrasi ke dalam
1 SPM).
3. Identifikasi pemenuhan dokumen anggaran
Renstra-PD
kebutuhan dasar yang (Anggaran Pemenuhan
2 menjadi tanggung jawab SPM).
SPM pemerintah daerah;
- Permendagri 86/2017
3 RKPD 4. Pelaksanaan pemenuhan
- Permendagri 70/2019
Pelayanan Dasar.
4
- Permendagri 90/2019
- Permemdagri 40/2020 - Permendagri 70/2019
5 - Permendagri 90/2019
Renja-PD
- Regulasi
- PP 2/2018 Penganggaran Daerah
- Permendagri 100/2018
APBD
- PermenPUPR 29/2019

9
11
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

4. Pelaksanaan Republik Indonesia

Pemenuhan Pelayanan Dasar

Dok. Rencana
Dok. Anggaran
PROGRAM SPM
OPD melaksanakan JENIS BELANJA SPM
program/kegiatan KEGIATAN SPM
SPM PERUMAHAN OBJEK BELANJA SPM
RAKYAT dalam satu SUB KEGIATAN SPM
tahun anggaran RINCIAN OBJEK
BELANJA SPM
INDIKATOR
SUB RINCIAN OBJEK
BELANJA SPM
TARGET CAPAIAN

Dilaporkan:
• Laporan Penerapan SPM termasuk dalam materi muatan Hasil pelaporan penerapan SPM dipergunakan sebagai:
LPPD (laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah) a. Penilaian kinerja perangkat Daerah
• Sekurangnya memuat: b. Pengembangan kapasitas Daerah dalam peningkatan
1. Hasil pelaksanaan pemenuhan Pelayanan Dasar
2. Kendala c. Penyempurnaan kebijakan penerapan SPM dalam
3. Ketersediaan anggaran perencanaan dan penganggaran pembangunan
• Untuk provinsi, laporan ditambah dengan akumulasi Daerah
laporan kabupaten/kota
10
12
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Pola Koordinasi Pusat-Daerah oleh Bangda Republik Indonesia

dalam Pembinaan Penerapan SPM

KOORDINASI PUSAT-DAERAH
DLM PEMBINAAN SPM

INTERNAL BANGDA INTERNAL DAGRI EKSTERNAL Komposisi Tim Penerapan


SPM di Daerah
Pembinaan
SUPD I-IV BANGDA BANGDA
Fasilitasi daerah KEPALA DAERAH (GUB/BUPATI/WALIKOTA)
Koordinasi terkait perencanaan (Penanggung Jawab)

Koordinasi
internalisasi
kebijakan pusat Memastikan dan penganggaran dukungan
dalam Dokren bahwa Daerah pelaksanaanprioritas urusan
Sekertaris Daerah (Ketua)
Koordinasi
Koordinasi

dan Dokgar memasukkan pusat, serta penerapannya


(Melibatkan K/L) dukungan di daerah
prioritas Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
PEMDA kebijakanpusat K/L (Wakil Ketua)
ke dalam APBD
Evaluasi hasil (e-budgeting)
Pembinaan penerapan
integrasi kebijakan di daerah Kepala Biro Tata Pemerintahan atau sebutan lain
kebijakan (Sekertaris)
dalam Dokren
PEIPD dan Dokgar KEUDA PEMDA – TIM
serta capaian PENERAPAN SPM Kepala Perangkat Daerah dalam Urusan
pelaksanaan Pemerintahan Wajib Terkait Pelayanan Dasar
SIPD: e-database, (Anggota)
SIPD: e-planning SIPD: e-database, planning,
planning, budgeting,
monev, dan reporting
Evaluasi & e-budgeting budgeting, monev, danreporting

30
13
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Republik Indonesia

3 Monitoring dan Evaluasi


Penerapan SPM PUPR

11
14
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Konsolidasi Data RKPD Tahun 2021 Republik Indonesia

di 33 Provinsi Urusan Pekerjaan Umum


(Kecuali Prov. Maluku) BIDANG Sub Urusan Indikasi Anggaran
SUMBER DAYA AIR (SDA) Rp 6.520.503.144.210
AIR LIMBAH
PERSAMPAHAN Rp 81.081.420.750
SUMBER DAYA AIR
JASA KONSTRUKSI (SDA) 0,62% AIR MINUM Rp 699.607.937.816
0,24% AIR MINUM
14,55% AIR LIMBAH Rp 277.643.200.774
1,56% PERSAMPAHAN
0,18% DUKUNGAN MENEJEMEN Rp 2.955.712.764.700
DRAINASE Rp 408.445.592.057
BIDANG
DUKUNGAN
PEKERJAAN UMUM PERMUKIMAN Rp 480.441.990.396
MENEJEMEN
6,60% BANGUNAN GEDUNG Rp 2.634.838.624.661
PENATAAN BANGUNAN
DRAINASE Rp 981.342.894.838
0,91%
DAN LINGKUNGANNYA
JALAN Rp 29.656.865.036.539
JASA KONSTRUKSI Rp 106.875.501.774
PERMUKIMAN
1,07% TOTAL Rp 44.803.358.108.515
JALAN
BANGUNAN GEDUNG
Sumber: RKPD Tahun 2021, diolah
66,19%
5,88%

PENATAAN
BANGUNAN DAN
LINGKUNGANNYA
2,19%

Analisis:
1. Indikasi pagu untuk pemenuhan SPM PU bidang air minum dan air limbah adalah 1,56% dan 0,62%
dari total indikasi pagu urusan Pekerjaan Umum
2. Meskipun SPM merupakan prioritas anggaran, fokus pendanaan urusan Pekerjaan Umum lebih pada
Sub Urusan Jalan.
3. Konfirmasi bagi daerah yang tidak mengalokasikan SPM Pekerjaan Umum dalam RKPD Tahun 2021.

12
15
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Konsolidasi Data RKPD Tahun 2021 Republik Indonesia

di 33 Provinsi Urusan Perumahan dan


Kawasan Pemukiman (Kecuali Prov. Maluku)
Sertifikasi, Kualifikasi, Klasifikasi, Dukungan BIDANG SUB URUSAN ANGGARAN
dan Registrasi Bidang Perumahan Manejemen
dan Kawasan Permukiman 3,90% Dukungan Manajemen Rp226.326.274.577
0,08% Perumahan Kawasan Permukiman Rp 2.458.579.738.006
19,87%
Perumahan Rp1.153.719.924.198
Perumahan dan Kawasan
PSU PSU Rp1.962.563.357.377
Permukiman
33,80% Sertifikasi, Kualifikasi, Klasifikasi, dan
Registrasi Bidang Perumahan dan Kawasan Rp 4.566.205.469
Permukiman
Total Rp8.046.746.874.799
Sumber: RKPD Tahun 2021, diolah

Kawasan
Permukiman
42,35%

Analisis:
1. Indikasi pagu untuk pemenuhan SPM PR pada sub urusan perumahan sebesar 19,87% dari total
indikasi pagu urusan perumahan dan Kawasan permukiman
2. Meskipun SPM merupakan prioritas anggaran, fokus pendanaan urusan perumahan dan Kawasan
permukiman lebih pada sektor Kawasan permukiman dan PSU
3. Konfirmasi bagi daerah yang tidak mengalokasikan SPM Perumahan Rakyat dalam RKPD Tahun 2021.

13
16
Pagu Air Minum
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Republik Indonesia

Sumber: RKPD Tahun 2021, diolah

Belum Mendukung
Belum ada data

Berdasarkan indikasi anggaran air minum dalam dokumen RKPD tahun 2021 di 33 provinsi,
hanya Provinsi Jambi, Banten, dan NTT yang kurang mendapat dukungan anggaran dalam
rangka air minum
14
17
Pagu Air Limbah
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Republik Indonesia

Sumber: RKPD Tahun 2021, diolah

Belum Mendukung
Belum ada data

Berdasarkan indikasi anggaran sanitasi (air limbah) dalam dokumen RKPD tahun 2021 di 33
provinsi, hanya Provinsi Aceh, Jambi, Babel, Kaltim, Kalsel, Sulbar, dan NTB yang kurang
mendapat dukungan anggaran dalam rangka air limbah
15
18
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Provinsi yang Mengintegrasikan SPM dalam RKPD Republik Indonesia

Tahun 2021 pada SPM Perumahan Rakyat di 33 Daerah


(Kecuali Provinsi Maluku)
Sumber: RKPD Tahun 2021, diolah

Keterangan:
• Sebanyak 24 Provinsi memiliki program, kegiatan, indikator, target dan anggaran dalam rangka implementasi SPM Perumahan Rakyat.
• Provinsi Aceh memiliki indikasi anggaran tertinggi sebesar Rp844.418.400.000.
16
19
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Konsolidasi Data RKPD Tahun 2020 dan 2021 Republik Indonesia

dalam Pelaksanaan SPM Bidang Air Minum dan Air Limbah


di Provinsi Bali, NTB, NTT, Maluku, Malut, Papua, dan Papbar
Sumber: RKPD Tahun 2020 dan 2021, diolah

500.000.000.000
450.000.000.000

450.081.408.000
400.000.000.000
350.000.000.000
300.000.000.000
90.277.257.547
72.583.251.648

71.493.000.000
54.990.400.200
250.000.000.000

47.800.000.000
33.860.000.000
19.183.107.050
18.444.388.416

15.757.593.224
10.792.799.800
200.000.000.000

8.050.000.000

7.000.000.000
3.800.000.000

1.500.000.000
1.100.000.000

500.000.000

500.000.000
150.000.000.000
100.000.000.000
50.000.000.000 -

-
-
-

-
-
-
-

-
-
BALI NUSA TENGGARA NUSA TENGGARA MALUKU MALUKU UTARA PAPUA PAPUA BARAT
BARAT TIMUR

Analisis: Air Minum 2020 Air Minum 2021 Air Limbah 2020 Air Limbah 2021

1. Dalam indikasi pembiayaan air minum di 7 provinsi, hanya Provinsi Maluku Utara dan Papua Barat yang mengalami kenaikan.
2. Dalam indikasi pembiayaan air limbah di 7 provinsi hanya Provinsi Bali, NTT, dan Papua barat yang mengalami kenaikan.
3. Dimohon kepada Pemerintah Provinsi Maluku untuk dapat memberikan dokumen RKPD (yang terdapat program dan kegiatan) Tahun 2021.
17
20
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Konsolidasi Data RKPD Tahun 2020 dan 2021 Republik Indonesia

dalam Pelaksanaan SPM Perumahan Rakyat


di Provinsi Bali, NTB, NTT, Maluku, Malut, Papua, dan Papbar
Sumber: RKPD Tahun 2020 dan 2021, diolah
80.000.000.000

70.000.000.000

71.300.259.800
60.000.000.000

50.000.000.000

52.950.000.000
40.000.000.000

8.300.000.000
7.162.000.000
30.000.000.000

1.755.000.000
1.133.436.029

1.000.000.000
300.000.000

20.000.000.000
34.280.220

10.000.000.000

-
-
Bali NTB NTT Maluku Malut Papua Papua Barat
2020 2021

Analisis:
1. Terdapat kenaikan pada indikasi anggaran terhadap pelaksanaan SPM Perumahan Rakyat Tahun 2021 pada Provinsi Bali, NTB, NTT,
Maluku Utara, dan Papua
2. Dimohon kepada Pemerintah Provinsi Maluku untuk dapat memberikan dokumen RKPD (yang terdapat program dan kegiatan) Tahun
2021.
18
21
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Review Hasil Pembahasan Indikator SPM PR dalam Republik Indonesia

Rakortekrenbang Tahun 2021 di Provinsi Bali, NTB, NTT, Maluku,


Malut, Papua, dan Papua Barat (Indikator 1a) Keterangan

Persentase Warga Negara Korban Bencana yang Memperoleh Rumah Layak Huni Terdapat Target Daerah Tahun 2022

Sumber: Rakortekrenbang, 2021 Belum Menuliskan Target 2022

500 Unit - Rencana Target Tahun 2022


- 100% adalah target yang diwajibkan
kepada PEMDA setiap tahun

120 Unit

Pengumpulan Data

Pengumpulan Data 100% Pengumpulan Data

BAPPENAS: Kinerja tersebut sudah menjadi bagian di dalam indikator makro bidang PKP, yaitu persentase KemenPUPR: Pemprov. diharapkan juga
rumah tangga yang menempati hunian layak dan terjangkau sebesar 65,1 % pada tahun 2022. Untuk mengalokasikan anggaran untuk
penanganan perumahan bencana diharapkan dapat dilakukan sesuai dengan kategori bencana walaupun pendataan di daerah rawan bencana,
dalam kenyatannya situasi di lapangan memerlukan bantuan dari pihak lain. sebelum terjadinya bencana.
19
22
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Review Hasil Pembahasan Indikator SPM PR dalam Republik Indonesia

Rakortekrenbang Tahun 2021 di Provinsi Bali, NTB, NTT, Maluku,


Malut, Papua, dan Papua Barat (Indikator 1b) Keterangan

Persentase Warga Negara yang Terkena Relokasi Akibat Program Pemerintah Daerah Terdapat Target Daerah Tahun 2022

Provinsi yang Memperoleh Fasilitasi Penyediaan Rumah yang Layak Huni Belum Menuliskan Target 2022

Sumber: Rakortekrenbang, 2021 - Rencana Target Tahun 2022


- 100% adalah target yang diwajibkan
kepada PEMDA setiap tahun
100%

120 Unit

5%

Pengumpulan Data 4127 Unit 67%

BAPPENAS: Pemerintah daerah dapat memanfaatkan indikator ini sebagai payung untuk KemenPUPR: Sebelum dilakukan program relokasi, kegiatan pendataan bisa dilaksanakan oleh
melaksanakan relokasi/permukiman kembali masyarakat permukiman kumuh. Di dalamnya pemerintah provinsi sebagai bagian dari tahapan penerapan SPM terkait relokasi program
akan terkait dengan perumahan, infrastruktur dasar, dan lahan. pemerintah provinsi (pendataan deliniasi, jumlah rumah yang terkena dampak dan lainnya).
20
23
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Penyampaian Laporan SPM Tahun 2019 Republik Indonesia

Provinsi Bali, NTB, NTT, Maluku, Maluku Utara,


Papua, dan Papua Barat Papua Barat
1. Kab. Sorong 5. Kab. Raja Ampat
2. Kab. Manokwari 6. Kab. Tambrauw
Maluku Utara 3. Kab. Fak Fak 7. Kab. Maybrat
Kab. Halmahera Tengah 4. Kab. Sorong Selatan 8. Kab. Pegunungan Arfak

Maluku
Keterangan: Kepulauan Aru
Belum menyampaikan
Laporan SPM Tahun 2019

Papua
1. Kab. Yahukimo 4. Kab. Yalimo
2. Kab. Tolikara 5. Kab. Lanny jaya
3. Kab. Mamberamo 6. Kab. Puncak
Tengah 7. Kab. Dogiyai

Sumber : Laporan Penerapan SPM dari daerah Tahun 2019, Sekber SPM
2224
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Penyampaian Tim Penerapan SPM Republik Indonesia

Provinsi Bali, NTB, NTT, Maluku, Maluku Utara,


Papua, dan Papua Barat

Keterangan:
Belum menyampaikan
Penerapan SPM

NTB
1. Kab. Bima
2. Kab. Dompu

NTT
Kab. Sabu Raijua
Sumber : Laporan Penerapan SPM dari daerah Tahun 2019, Sekber SPM
23
25
FORMAT LAPORAN SPM
1

BAB I
3
PENDAHULUAN
BAB II PENERAPAN DAN
1. Latar Belakang
2. Dasar Hukum PENCAPAIAN SPM 4

3. Kebijakan Umum
1. Bidang Urusan BAB III PROGRAM DAN
4. Arah Kebijakan
2. Jenis Pelayanan Dasar KEGIATAN
3. Target Pencapaian SPM
oleh Daerah Program dan kegiatan yang
4. Realisasi BAB IV PENUTUP
terkait dengan penerapan dan
5. Alokasi Anggaran pencapaian SPM
6. Dukungan Personil
7. Dukungan personil
8. Permasalahan dan Solusi

26
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Capaian Kinerja SPM Provinsi Per-Bidang Secara Nasional Republik Indonesia

Jumlah orang terlayani

CAPAIAN SELURUH BIDANG PROVINSI NASIONAL


90,00% 60,00%

80,00%
80,00%
50,19% 71,89% 50,00%
70,00%
45,81%
63,85%
42,15%
60,00% 57,85% 40,00%
54,19%
49,81% 36,15%
50,00%
30,00%
28,11%
40,00%

30,00% 20,00% 20,00%

20,00%
10,00%
10,00%

0,00% 0,00%
Pendidikan Kesehatan PU Perkim Tramtibumlinmas Sosial

CAPAIAN LAYANAN BELUM TERLAYANI

Sumber : Laporan Penerapan SPM dari daerah Tahun 2019, Sekber SPM

24
27
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Capaian Kinerja SPM Kab/Kota Per-Bidang Secara Nasional Republik Indonesia

Jumlah orang terlayani

CAPAIAN LAYANAN SELURUH BIDANG KAB/KOTA NASIONAL


90,00%

84,01%
80,00%
71,95%
70,00%

61,79%
60,00% 56,71%
52,50% 52,84%
50,00%
47,50% 47,16%
43,29%
40,00%
38,21%

30,00%
28,05%

20,00% 15,99%

10,00%

0,00%
Pendidikan Kesehatan PU Perkim Tramtibumlinmas Sosial
CAPAIAN LAYANAN BELUM TERLAYANI

Sumber : Laporan Penerapan SPM dari daerah Tahun 2019, Sekber SPM
25
28
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Capaian Kinerja SPM Pekerjaan Umum Republik Indonesia

Sumber : Laporan Penerapan SPM dari daerah Tahun 2019, Sekber SPM

Daerah Air Minum Air Limbah Daerah Air Minum Air Limbah Daerah Air Minum Air Limbah Daerah Air Minum Air Limbah
Bali Ngada Papua Barat Mamberamo Raya 48,81 23,80
Jembrana 84,73 92,20 Manggarai Fakfak 98,37 66,94 Nduga 18,68 0,2060353
Tabanan 96,87 92,08 Rote Ndao Kaimana 89,52 81,11 Lanny Jaya 2,27 7,37
Badung 97,82 97,81 Manggarai Barat Teluk Wondama 20,22 66,86 Mamberamo Tengah 0,00 4,92
Gianyar 99,69 95,66 Sumba Tengah Teluk Bintuni 88,37 74,66 Yalimo 49,86 10,27
Klungkung 99,99 89,96 Sumba Barat Daya Manokwari 89,42 79,68 Puncak 30,99 0,39
Bangli 97,58 83,14 Nagekeo Sorong Selatan 49,57 59,71 Dogiyai 52,40 3,28
Karang Asem 94,62 80,83 Manggarai Timur Sorong 91,13 79,84 Intan Jaya 36,15 5,73
Buleleng 92,31 82,74 Sabu Raijua Raja Ampat 79,49 58,82 Deiyai 94,53 4,07
Kota Denpasar 99,77 97,90 Malaka Tambrauw 29,62 66,57 Kota Jayapura 93,19 76,09
Nusa Tenggara Barat Kota Kupang Maybrat 56,09 55,56
Lombok Barat 91,61 66,37 Maluku Manokwari Selatan 65,39 84,89
Lombok Tengah 89,51 75,36 Maluku Tenggara Barat 92,50 76,09 Pegunungan Arfak 46,63 42,31
Lombok Timur 96,40 76,23 Maluku Tenggara 89,17 77,66 Kota Sorong 95,99 88,49
Sumbawa 93,77 71,98 Maluku Tengah 93,86 69,16 Papua
Dompu 96,41 72,84 Buru 93,30 62,29 Merauke 76,00 68,10
Bima 97,34 75,14 Kepulauan Aru 82,77 33,93 Jayawijaya 33,91 32,62
Sumbawa Barat 95,97 96,90 Seram Bagian Barat 82,50 53,68 Jayapura 78,38 77,93
Lombok Utara 93,21 81,23 Seram Bagian Timur 83,30 58,64 Nabire 79,56 64,76
Kota Mataram 99,05 82,83 Maluku Barat Daya 94,30 65,77 Kepulauan Yapen 81,93 61,50
Kota Bima 99,79 80,16 Buru Selatan 90,59 53,25 Biak Numfor 87,25 72,68
Nusa Tenggara Timur Kota Ambon 98,15 85,88 Paniai 86,23 15,54
Sumba Barat Kota Tual 97,84 74,84 Puncak Jaya 80,79 15,55
Sumba Timur Maluku Utara Mimika 92,63 88,36
Kupang Halmahera Barat 87,68 67,09 Boven Digoel 65,00 44,91
Timor Tengah Halmahera Tengah 92,73 65,97 Mappi 58,18 20,84
Selatan Kepulauan Sula 74,23 71,16 Asmat 96,33 7,31
Timor Tengah Utara Halmahera Selatan 77,42 50,18 Yahukimo 49,26 9,08
Belu Halmahera Utara 91,78 62,66 Pegunungan Bintang 78,16 32,39
Alor Halmahera Timur 59,99 55,19 Tolikara 36,72 8,54
Lembata Pulau Morotai 77,00 47,19 Sarmi 77,44 47,10
Flores Timur Pulau Taliabu 62,47 60,47 Keerom 74,57 62,75
Sikka Kota Ternate 99,86 96,87 Waropen 73,40 93,38
Kota Tidore Kepulauan 96,79 85,68 Supiori 51,03 79,20
Ende 26
29
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Capaian Kinerja SPM Perumahan Rakyat Republik Indonesia

Sumber : Laporan Penerapan SPM dari daerah Tahun 2019, Sekber SPM
Penyediaan dan Rehabilitasi Rumah Fasilitas Penyediaan Rumah Yang Layak Huni Bagi Masyarakat Penyediaan dan Rehabilitasi Rumah Fasilitas Penyediaan Rumah Yang Layak Huni Bagi Masyarakat
Pemerintah Daerah Pemerintah Daerah
Yang Layak Huni Bagi Korban Bencana Yang Terkena Relokasi Program Pemerintah Daerah
Yang Layak Huni Bagi Korban Bencana Yang Terkena Relokasi Program Pemerintah Daerah
Bali 100% 100,00% Maluku Tidak Ada Data Tidak Ada Data
Kota Ambon Tidak Ada Data 30,65%
Kota Denpasar 100,00% Tidak Ada Data Kota Tual Tidak Ada Data Tidak ada Data
Kab. Badung 100,00% 0,00% Kab. Buru 100,00% 100,00%
Kab. Buru Selatan 0,00% 0,00%
Kab. Bangli Tidak ada data Tidak ada Data Kab. Kepulauan Aru Tidak ada data Tidak ada Data
Provinsi Maluku
Kab. Buleleng 100,00% 0,00% Kab. Maluku Barat Daya 0,00% 44,00%
Provinsi Bali Kab. Maluku Tengah 100,00% 0,00%
Kab. Gianyar 0,00% 0,00% Kab. Maluku Tenggara 100,00% 100,00%
Kab. Jembrana 0,00% 0,00% Kab. Kepulauan Tanimbar 50,00% 0,00%
Kab. Seram Bagian Barat tidak ada data 9,24%
Kab. Karangasem 0,00% 95,00% Kab. Seram Bagian Timur 0,00% 0,00%
Kab. Klungkung 97,15% Tidak ada Data Maluku Utara 18% 23,62%
Kota Ternate Tidak Ada Data Tidak ada Data
Kab. Tabanan 0,00% 0,00% Kota Tidore Kepulauan 100% tidak ada warga yang terkena relokasi
Nusa Tenggara Barat 75% 94,22% Kab. Halmahera Barat 60,00% 40,00%
Kab. Halmahera Selatan 32,00% 0,00%
Kota Bima 91,60% 43,00% Provinsi Maluku Utara Kab. Halmahera Tengah Tidak ada data Tidak ada Data
Kota Mataram 87,02% Tidak ada Data Kab. Halmahera Timur 0,00% 0,00%
Kab. Halmahera Utara 0,00% 50,00%
Kab. Bima 0,00% 87,53% Kab. Pulau Morotai 15,00% 0,00%
Kab. Dompu 0,00% 0,00% Kab. Kepulauan Sula 0,00% 0,00%
Kab. Pulau Taliabu 0,00% 0,00%
Provinsi NTB Kab. Lombok Barat 99,79% 0,00% Papua Tidak Ada Data Tidak Ada Data
Kab. Lombok Tengah 91,70% 0,00% Kota Jayapura Tidak Ada Data Tidak Ada Data
Kab. Asmat 0,00% 0,00%
Kab. Lombok Timur 0,00% 0,00% Kab. Biak Numfor tidak ada data 90,00%
Kab. Lombok Utara 0,00% 0,00% Kab. Boven Digoel tidak ada data tidak ada data
Kab. Deiyai 61,69% 0,00%
Kab. Sumbawa 91,20% 100,00%
Kab. Dogiyai Tidak ada data Tidak ada Data
Kab. Sumbawa Barat 0,00% 0,00% Kab. Intan Jaya 0,00% 0,00%
Kab. Jayapura tidak ada data tidak ada data
Nusa Tenggara Timur 0% 0,00%
Kab. Jayawijaya tidak ada data tidak ada data
Kota Kupang Tidak Ada Data Tidak Ada Data Kab. Keerom 4,00% 4,00%
Kab. Alor 100,00% 100,00% Kab. Kepulauan Yapen 100,00% 100,00%
Kab. Lanny Jaya Tidak ada data Tidak ada Data
Kab. Belu 23,66% 0,00% Kab. Mappi 0,00% 0,00%
Kab. Ende 0,00% 100,00% Kab. Memberamo Raya 25,67% 0,00%
Provinsi Papua
Kab. Membramo Tengah Tidak ada data Tidak ada Data
Kab. Flores Timur tidak ada data 100,00% Kab. Merauke Tidak ada data Tidak ada Data
Kab. Kupang 68,40% 0,00% Kab. Mimika 0,00% 0,00%
Kab. Nabire 0,00% 0,00%
Kab. Lembata 100,00% 100,00% Kab. Nduga 0,00% 0,00%
Kab. Malaka tidak ada data tidak ada data Kab. Paniai 100,00% 100,00%
Kab. Pegunungan Bintang Tidak ada data Tidak ada Data
Kab. Manggarai tidak ada data tidak ada data Kab. Puncak Tidak ada data Tidak ada Data
Kab. Manggarai Barat tidak ada data tidak ada data Kab. Puncak Jaya Tidak ada data Tidak ada data
Kab. Sarmi 0,00% 0,00%
Provinsi NTT Kab. Manggarai Timur 0,00% 0,00% Kab. Supiori 0,00% 0,00%
Kab. Nagekeo 100,00% tidak ada data Kab. Tolikara Tidak ada data Tidak ada Data
Kab. Waropen 34,62% 0,00%
Kab. Ngada Tidak ada data 90,18% Kab. Yahukimo Tidak ada data Tidak ada Data
Kab. Rote Ndao Tidak ada anggaran Tidak ada anggaran Kab. Yalimo Tidak ada data Tidak ada Data
Papua Barat Tidak Ada Data Tidak Ada Data
Kab. Sabu Raijua Tidak ada data Tidak ada Data Kota Sorong 0% 0%
Kab. Sikka 0,00% 0,00% Kab. Fakfak Tidak ada data Tidak ada Data
Kab. Kaimana 1,03% 1,03%
Kab. Sumba Barat 0,00% 0,00% Kab. Manokwari 0,00% 0,00%
Kab. Sumba Barat Daya 30,00% 50,00% Kab. Manokwari Selatan 7,69% 7,69%
Kab. Maybrat Tidak ada data Tidak ada Data
Kab. Sumba Tengah Tidak ada data Tidak ada Data Provinsi Papua Barat
Kab. Pegunungan Arfak Tidak ada data Tidak ada Data
Kab. Sumba Timur 100,00% Tidak ada Data Kab. Raja Ampat Tidak ada data Tidak ada Data
Kab. Sorong Tidak ada data Tidak ada Data
Kab. Timor Tengah Selatan 0,00% 0,00%
Kab. Sorong Selatan Tidak ada data Tidak ada Data
Kab. Timor Tengah Utara 75,90% 0,00%
27
Kab. Tambrauw Tidak ada data Tidak ada Data
Kab. Teluk Bintuni
Kab. Teluk Wondama
0,00%
0,00%
100,00%
68,47% 30
Penyampaian Laporan SPM
SELURUH INDONESIA

DAERAH YANG SUDAH DAERAH YANG BELUM


MELAPORKAN SPM TAHUN 2019 MELAPORKAN SPM TAHUN 2019

100% PROVINSI 34 PROVINSI 0 0%

484 58
87,95% KABUPATEN 365 (89,30%) (10,70%) KABUPATEN 50 12,05%

91,40% KOTA 85 KOTA 8 8,60%

Sumber : Laporan Penerapan SPM dari daerah Tahun 2019

31
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Republik Indonesia

4
Pembinaan dan
Pengawasan SPM

28
32
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Pembinaan dan Pengawasan SPM Republik Indonesia

Menteri melalui Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah melakukan pembinaan secara
umum dan menteri teknis yang membidangi urusan pemerintahan wajib pelayanan dasar
melakukan pembinaan secara teknis terhadap penerapan SPM Daerah provinsi.

Menteri melalui Inspektorat Jenderal melakukan pengawasan


terhadap penerapan SPM daerah provinsi.

Gubernur melakukan pembinaan dan pengawasan penerapan


SPM Daerah kabupaten/kota.

Bupati/wali kota melakukan pembinaan dan pengawasan


penerapan SPM daerah kabupaten/kota.

Pembinaan dan pengawasan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan


perundang-undangan yang mengatur mengenai pembinaan dan pengawasan
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.

29
33
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Strategi Perumusan Program, Kegiatan, Republik Indonesia

Indikator, Target, dan Anggaran


Kisi-kisi Penyusunan

PROGRAM Mengacu pada RPJMD


dan Permendagri 90
Catatan Tahun 2019

Mengacu pada Renstra KEGIATAN


• Penyusunan program, dan Permendagri 90
kegiatan, indikator, target Tahun 2019
dan anggaran harus
didasarkan pada data dan Mengacu pada Renstra
SUBKEGIATAN dan Permendagri 90 Tahun
informasi yang akurat
• Program dan kegiatan 2019 jo. Kepmendagri
beserta indikator dan 050-3708/2020
Mengacu pada Permendagri
target harus mampu
100 Tahun 2018, RPJMN dan INDIKATOR
memenuhi standar mutu
Permendagri 18 tahun 2020
yang ditetapkan
• Program, kegiatan,
indikator dan target TARGET Mengacu pada capaian
harus sinkron atau tegak tahun sebelumnya dan
lurus dengan target hasil penghitungan
nasional Mengacu pada kemampuan kebutuhan
keuangan daerah dan hasil ANGGARAN
penghitungan kebutuhan
31
34
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Republik Indonesia

Isu Strategis dan


5 Rekomendasi Penerapan
SPM Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat

36
35
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Isu Strategis Republik Indonesia

Belum seluruh daerah mengimplementasikan dan


mengintegrasikan SPM PUPR masuk pada dokumen
perencanaan daerah.

01
Laporan Penerapan SPM PUPR masih

02
sangat bervariasi dan belum sistematis
menggambarkan capaian SPM.
Belum seluruh pemerintah daerah
menetapkan tim penerapan SPM
sehingga kolaborasi antar instansi
pengampu SPM belum maksimal. 03

Pemerintah Daerah belum melaksanakan SPM


04
sesuai dengan tahapan penerapan SPM.

37
36
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Rekomendasi Republik Indonesia

Pemerintah daerah perlu memastikan pemenuhan SPM menjadi program prioritas

01 dalam perencanaan daerah. Bagi daerah yang melaksanakan pilkada serentak tahun
2020 agar pencapaian target pemenuhan SPM dipastikan terintegrasi dalam dokumen
perencanaan jangka menengah (RPJMD) yang sedang disusun.

02 Tingkatkan fungsi koordinasi melalui penguatan peran Tim Penerapan SPM di daerah,
didukung dengan alokasi pendanaan untuk kegiatan penunjangnya.

03
Pastikan rencana pemenuhan anggaran SPM berdasarkan atas hasil penghitungan
pemenuhan kebutuhan untuk mendukung Pemenuhan SPM Perumahan Rakyat serta
pemanfaatan sumber pembiayaan lainnya.

04 Melakujkan koordinasi dengan Pemerintah Pusat dalam rangka peningkatan kualitas


laporan SPM.

Penyusunan program dan kegiatan pemenuhan SPM Perumahan Rakyat agar mengacu

05 pada Permendagri 90/2019 jo. Kepmendagri 050-3708/2020 tentang Hasil Verifikasi dan
Validasi Pemutakhiran Klasifikasi, Kodefikasi dan Nomenklatur Perencanaan
Pembangunan dan Keuangan Daerah.

38
37
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai