Anda di halaman 1dari 35

Sinkronisasi Penerapan

SPM PUPR ke dalam


Dokrenda sesuai
Permendagri 59/2021
Disampaikan oleh:
Iwan Kurniawan, ST, MM
Direktur SUPD II
Ditjen Bina Pembangunan Daerah
Kementerian Dalam Negeri

Jakarta, 6 Juli 2022

1
OUTLINE
1 Dasar Hukum

2 Muatan SPM Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

3 Tahapan Penerapan SPM

4 Penghitungan Pencapaian SPM

5 Integrasi SPM ke Dalam Dokrenda

6 Peluang, Tantangan, dan Strategi Percepatan


Penerapan SPM

2
1

Dasar
Hukum

3
Dasar Hukum Pelaksanaan
SPM Perumahan Rakyat

mandatory spending prioritas UU 23/2014


penganggaran terhadap penerapan SPM
Pasal 1 Butir 17, Pasal 18, dan Pasal 298

Penjelasan umum terhadap SPM PP 2/2018


Pasal 4 dan Pasal 8

Penerapan Umum SPM Penerapan Teknis SPM PR

Penerapan SPM

Permendagri 59/2021 PermenPUPR 29/2018


Pasal 4 dan Pasal 8 Lampiran II

4
Perbedaan Permendagri 100/2018
dengan Permendagri 59/2021

No Item Permendagri 100/2018 Permendagri 59/2021


1 Jenis dan • Menjelaskan tentang jenis pelayanan dasar, indicator • Menjelaskan tentang jenis pelayanan dasar terhadap penerima dan mutu minimal layanan dasar atas
dan target capaian serta batas waktu capaian (hanya indicator, target dan batas waktu capaian
Mutu • Sudah menggambarkan mutu
penerima layanan dasar)
Layanan • Belum menggambarkan mutu • Lampiran A

2 Tahapan • Hanya menjelaskan 4 tahapan penerapan SPM yaitu 1) • Menjelaskan 4 tahapan Penerapan SPM
Pengumpulan data, 2) Penghitungan Kebutuhan, 3) • Menjelaskan 4 tahapan kedalam bentuk form yang dituangkan dalam lampiran 1) Pengumpulan data, 2)
Penerapan Penghitungan kebutuhan, 3) Perencanaan, 4) Pelaksanaan, 5) Rekapitulasi sehingga daerah mudah
Perencanaan, 4) Pelaksanaan
SPM • Belum terdapat pedoman teknis dalam 4 tahapan melaksanakannya
• Lampiran B
penerapan SPM

3 Pencapaian • Penghitungan pencapaian SPM diamanatkan untuk • Telah dirumuskan penghitungan Indeks Pencapaian SPM
melayani semua warga negara dengan target 100% IPSPM = (% Indeks Pencapaian Mutu Minimal Layanan Dasar x BM) +
SPM (% Indeks Pencapaian Penerima Layanan Dasar x BP)
• tidak menjelaskan tata caranya penghitungannya.
• Lampiran C

4 Pelaporan • Daerah wajib melaporkan penerapan SPM kepada MDN • Daerah wajib melaporkan penerapan SPM kepada MDN Cq. Ditjen Bina Bangda paling lama 3 bulan setelah
Cq. Ditjen Bina Bangda paling lama 3 bulan setelah tahun anggaran berakhir
SPM • Daerah wajib melaporkan penerapan SPM kepada Menteri Dalam Negeri melalui Aplikasi setiap triwulan
tahun anggaran berakhir
• Lampiran A • Lampiran D

5 Tim • Penetapan melalui Perkada • Penetapan berdasarkan Surat Keputusan KDH


• Menyusun Rencana Aksi : hanya mengamanatkan • Menyusun rencana aksi berdasarkan Penetapan Perkada
Penerapan
untuk menyusun/tidak ada keharusan dasar hukum
SPM

6 Koordinasi • MDN c.q Dirjen Bangda mengoordinasikan penerapan • MDN c.q Dirjen Bangda mengoordinasikan penerapan SPM secara nasional
SPM secara nasional • Tim Penerapan SPM daerah berKoordinasi dengan Sekber SPM di tingkat Pusat
Penerapan • Sekber ditingkat pusat berkedudukan di Ditjen Bangda
• Belum ada istilah Sekber di tingkat pusat
SPM • Ditetapkan dengan Keputusan MDN

7 Lampiran Ditetapkan dengan Keputusan MDN Terdapat 4 lampiran :


Lampiran A : Target dan Indikator Pencapaian SPM : Penambahan mutu minimal layanan dasar
Lampiran B : Format Tahapan Penerapan SPM : 1) Pengumpulan data, 2) Penghitungan Kebutuhan, 3)
Perencanaan 4) Pelaksanaan, 5) Rekapitulasi : (Lampiran baru)
Lampiran C : Indeks Penghitungan Pencapaian SPM (Lampiran baru)
Lampiran D : Pelaporan Penerapan SPM
5
2

Muatan
SPM Pekerjaan
Umum dan
Perumahan Rakyat

6
INDIKATOR PELAKSANAAN AIR MINUM DAN AIR LIMBAH (SPM)

SUB URUSAN INDIKATOR (PERMENPUPR 29/2018) INDIKATOR (PERMENDAGRI 18/2020)


Air Minum Provinsi Persentase kapasitas yang dapat terlayani melalui penyaluran air Persentase kapasitas yang dapat terlayani melalui penyaluran air
minum curah lintas kabupaten/kota terhadap demand pemenuhan minum curah lintas kabupaten/kota terhadap demand pemenuhan
kapasitas yang memerlukan pelayanan air minum curah lintas kapasitas yang memerlukan pelayanan air minum curah lintas
kabupaten/kota kabupaten/kota
Air Minum Kab/Kota Persentase jumlah rumah tangga yang mendapatkan akses terhadap air Persentase jumlah rumah tangga yang mendapatkan akses terhadap
minum melalui SPAM jaringan perpipaan dan bukan jaringan air minum melalui SPAM jaringan perpipaan dan bukan jaringan
perpipaan terlindungi terhadap rumah tangga di seluruh perpipaan terlindungi terhadap rumah tangga di seluruh
kabupaten/kota kabupaten/kota
Air Limbah Provinsi Presentase pelayanan pengolahan limbah domestik oleh SPAL Presentase pelayanan pengolahan limbah domestik oleh SPAL
Regional Regional
Air Limbah Kab/Kota Persentase jumlah rumah tangga yang memperoleh layanan Persentase jumlah rumah tangga yang memperoleh layanan
pengolahan air limbah domestik pengolahan air limbah domestik

Sumber Data: Lampiran Permendagri 18/2020 Tentang Peraturan Pelaksanaan PP 13/2019 Tentang Laporan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dan PermenPUPR 29/2018 Tentang Standar Teknis SPM

Indikator SPM Pekerjaan Umum pada lampiran PermenPUPR 29/2018 tentang Standar Teknis SPM Bidang Pekerjaan Umum sudah sesuai dengan
Indikator pelaksanaan urusan pekerjaan umum sub urusan Air Minum dan Air Limbah pada lampiran Permendagri 18/2020 tentang Peraturan Pelaksanaan
PP 13/2019 tentang Laporan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.

Indikator ini diintegrasikan daerah ke dalam dokumen perencanaan sebagai indikator outcome dari program air minum dan program air limbah, dan
menjadi dasar dalam penyusunan laporan SPM yang dilaporkan melalui LPPD.
Muatan SPM Perumahan Rakyat

JENIS
PELAYANAN PROVINSI KABUPATEN/KOTA MUTU LAYANAN DASAR
DASAR
Kewenangan (UU 23/2014) Kewenangan (UU 23/2014) Kualitas (PermenPUPR 29/2018)
Penyediaan dan rehabilitasi rumah yang layak huni bagi Penyediaan dan rehabilitasi rumah yang layak huni bagi korban Kualitas rumah layak huni dengan
korban bencana Provinsi bencana kabupaten/kota spesifikasi sesuai NSPK yang ada:
1. Memenuhi persyaratan keselamatan
Penyediaan dan Layanan SPM (PP 2/2018) Layanan SPM (PP 2/2018) bangunan meliputi struktur
rehabilitasi rumah Penyediaan dan rehabilitasi rumah yang layak huni bagi Penyediaan dan rehabilitasi rumah yang layak huni bagi korban bawah/pondasi, struktur
yang layak huni korban bencana Provinsi bencana kabupaten/kota tengah/kolom dan balok, serta
bagi korban struktur atas.
bencana Penerima Layanan Penerima Layanan 2. Menjamin kesehatan meliputi
korban bencana provinsi yang memiliki rumah korban bencana kabupaten/kota yang memiliki rumah terkena pencahayaan, penghawaan dan
terkena dampak bencana untuk Jenis Pelayanan Dasar dampak bencana untuk Jenis Pelayanan Dasar penyediaan dan sanitasi.
penyediaan dan rehabilitasi rumah yang layak huni bagi rehabilitasi rumah yang layak huni bagi korban bencana 3. Memenuhi kecukupan luas minimal 9
korban bencana provinsi kabupaten/kota m2/orang.

Kewenangan (UU 23/2014) Kewenangan (UU 23/2014)


Fasilitasi penyediaan rumah yang layak huni bagi masyarakat Fasilitasi penyediaan rumah yang layak huni bagi masyarakat Kualitas (PermenPUPR 29/2018)
yang terkena relokasi program pemerintahan daerah Provinsi yang terkena relokasi program pemerintahan daerah Kualitas rumah layak huni dengan
kabupaten/kota spesifikasi ramah bencana gempa
Fasilitasi Layanan SPM (PP 2/2018) sesuai NSPK
penyediaan rumah Fasilitasi penyediaan rumah yang layak huni bagi masyarakat Layanan SPM (PP 2/2018) 1. Memenuhi persyaratan keselamatan
yang layak huni yang terkena relokasi program pemerintahan daerah Provinsi Fasilitasi penyediaan rumah yang layak huni bagi masyarakat bangunan meliputi struktur
bagi masyarakat yang terkena relokasi program pemerintahan daerah bawah/pondasi, struktur
yang terkena Penerima Layanan kabupaten/kota tengah/kolom dan balok, serta
relokasi program masyarakat yang terkena relokasi akibat program Pemerintah struktur atas.
pemerintahan Daerah provinsi untuk Jenis Pelayanan Dasar fasilitasi Penerima Layanan 2. Menjamin kesehatan meliputi
daerah penyediaan rumah yang layak huni bagi masyarakat yang masyarakat yang terkena relokasi akibat program Pemerintah pencahayaan, penghawaan dan
terkena relokasi program Pemerintah Daerah provinsi Daerah Kabupaten/kota untuk Jenis Pelayanan Dasar fasilitasi sanitasi.
penyediaan rumah yang layak huni bagi masyarakat yang 3. Memenuhi kecukupan luas minimal 9
terkena relokasi program Pemerintah Daerah kabupaten/kota m2/orang.

8
3

Tahapan
Penerapan SPM

9
Tahapan Penerapan SPM
Sesuai Pasal 4 - 12 Pada Permendagri 59 Tahun 2021

02 Penghitungan Kebutuhan Pemenuhan Pelayanan Dasar


01 Pengumpulan Data
• Jumlah dan identitas Warga  Nama
Negara yang berhak menerima  Alamat
• Jumlah barang dan/atau jasa  NIK
yang sudah tersedia dan yg  No KK
dibutuhkan  Jenis Kelamin
• Jumlah sarana, prasarana, dan  Kecamatan
sumber daya lainnya yang  Kabupaten
tersedia dan yg masih dibutuhkan  Kebutuhan data
Pengumpulan data bidang Pengumpulan data sesuai dengan Hasil
Perumahan Rakyat melihat Standar Teknis SPM ditujukan untuk pengumpulan
Penyediaan dan rehabilitasi rumah pencapaian 100% (seratus persen) dari data
layak huni bagi korban bencana dan
Fasilitasi Penyediaan rumah yang
Target dan Indikator Kinerja pencapaian
SPM setiap tahun
diintegrasikan
dengan SIPD
04 Pelaksanaan Pemenuhan Pelayanan Dasar
layak huni bagi masyarkat yang
terkena relokasi program pemda.

02 Penyusunan Rencana Pemenuhan Pelayanan Dasar

RPJM Jenis dan Mutu SPM Proses Perencanaan Proses Penganggaran


D

1 Jenis, Mutu, dan Penerima Integrasi ke Dokrenda Integrasi ke dalam


Renstra-PD Pelayanan Dasar anggaran
2

1. Penerima • Permendagri 86/2017 • Permendagri 70/2019


2. Ketersediaan • Permendagri 70/2019 • Permendagri 90/2019
barang/jasa • Permendagri 90/2019 Pelaksanaan pemenuhan Pelayanan Dasar bagi Warga Negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat
3

RK
P • Permendagri 27/2021
4
D 3. Pemenuhan • Kepmendagri (1) Pemerintah Daerah dapat:
kebutuhan dasar 050/5889/2021 1. membebaskan biaya untuk memenuhi kebutuhan dasar bagi Warga Negara yang berhak memperoleh
• Permendagri 17/2021
5

Renja-PD 4. Pelaksanaan Pelayanan Dasar secara minimal, dengan memprioritaskan bagi masyarakat miskin atau tidak mampu sesuai
pemenuhan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan/atau
APB
Pelayanan Dasar 2. memberikan bantuan berupa bantuan tunai, bantuan barang dan/atau jasa, kupon, subsidi, atau bentuk
D
• PP 2/2018 bantuan lainnya.
• Permendagri 59/2021
• Permen Standar Teknis Kerja sama daerah dilakukan oleh Pemerintah Daerah untuk pelaksanaan pemenuhan Pelayanan Dasar sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan 10
4

Penghitungan
Pencapaian SPM

11
Perhitungan Pencapaian SPM
Sesuai Pasal 14 Permendagri Nomor 59 Tahun 2021

Rata – rata sub Indikator Kinerja pencapaian mutu


Capaian Mutu Pelayanan Dasar
minimal barang, jasa dan SDM sesuai dengan Standar
IPSPM Teknis.
Capaian Penerima Pelayanan Dasar Target dan Indikator Kinerja

Penghitungan Indeks Pencapaian SPM

(% Indeks Pencapaian Mutu Minimal Layanan Dasar x BM)


IPSPM = + (% Indeks Pencapaian Penerima Layanan Dasar x BP)

Persentase dari rata–rata sub Indikator Kinerja Pencapaian


% IP Mutu
mutu minimal barang, jasa dan SDM sesuai dengan
Minimal
standar teknis
Layanan
Dasar BM
Indeks pencapaian SPM di masing– Bobot Mutu minimal layanan dasar sebesar 20
IPSPM masing jenis SPM sesuai dengan
PP 2/2018.
% IP Persentase melalui indikator dan target yang ditetapkan
Penerima
Layanan
BP
Dasar Bobot Penerima layanan dasar sebesar 80
12
% Indeks Pencapaian Mutu
Minimal Layanan Dasar

Penghitungan Persentase Pencapaian Mutu Minimal Layanan Dasar Pencapaian Mutu Minimal Layanan Dasar

% Pencapaian % %
% Pencapaian Mutu Mutu Barang + Pencapaian + Pencapaian butir1+butir2+…+butir dst
Minimal Layanan Dasar = Mutu Jasa Mutu SDM

N
IPMutu barang = N
butir1+butir2+…+butir dst
% Pencapaian mutu minimal layanan dasar
=
IPMutu jasa N
Rata-rata persentase pencapaian mutu minimal layanan dasar
butir1+butir2+…+butir dst
IPMutu SDM =
% pencapaian mutu barang N
Persentase pencapaian mutu minimal layanan barang
Indeks pencapaian (IP)
Indeks pencapaian mutu barang, jasa dan sumber
Persentase pencapaian mutu Jasa daya manusia sesuai dengan Permen K/L.
Persentase pencapaian mutu minimal layanan jasa Butir barang
Variabel barang yang sesuai dengan Permen K/L
Persentase pencapaian mutu SDM
Persentase pencapaian mutu minimal layanan SDM Butir jasa
Variabel jasa yang sesuai dengan Permen K/L

N Butir SDM
Jumlah variabel pembagi Variabel SDM yang sesuai dengan Permen K/L

Catatan: N
1. Untuk jenis layanan dasar yang capaian mutu minimal layanan hanya barang dan/atau jasa,
Jumlah Variabel
2. Untuk menghitung persentase pencapaian mutu barang, persentase pencapaian mutu jasa dan
persentase pencapaian mutu SDM adalah berdasarkan indikator-indikator mutu minimal
layanan dasar yang ditetapkan dalam standar teknis masing-masing bidang SPM. 13
% Indeks Pencapaian Penerima Layanan Dasar
Sesuai Pasal 14 Permendagri Nomor 59 Tahun 2021

Penghitungan
Penghitungan Persentase
Persentase PenerimaPenerima
Layanan Layanan Dasar Tabel Indikator Jenis dan Mutu Minimal Pelayanan Dasar
Dasar
% IP NO JENIS LAYANAN DASAR KOMPONEN INDIKATOR
Jumlah Warga Negara yang terpenuhi kebutuhan
penerima = 1 2 3 4
Jumlah Warga Negara yang menjadi sasaran SPM
layanan dasar

Indeks pencapaian (IP) Keterangan:


Indeks pencapaian penerima layanan sesuai dengan Permen K/L 1. Nomor adalah nomor urut
2. Jenis layanan dasar adalah layanan dasar yang tercantum di dalam
Warga Negara yang terpenuhi kebutuhan Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018
Jumlah warga negara yang telah menerima layanan SPM berdasarkan 3. Komponen adalah terdiri dari barang dan/atau jasa dan/atau SDM
data laporan capaian penerapan SPM daerah 4. Indikator adalah ukuran pencapaian dari masing-masing komponen

Jasa Jumlah Warga Negara yang menjadi sasaran SPM


Jumlah warga negara yang menjadi target penerima layanan SPM yang
termuat dalam dokumen perencanaan daerah

14
Penghitungan Pencapaian SPM
Sesuai Pasal 14 Permendagri Nomor 59 Tahun 2021

1. Kategori nilai indeks pencapaian SPM (IP SPM) terhadap capaian mutu minimal dan penerima layanan dasar

NO NILAI KATEGORI DESKRIPSI

1 100 Tuntas Paripurna Pencapaian SPM dengan mutu minimal dan penerima layanan dan pencapaian SPM yang tidak terdapat pemenuhan
penerima layanan dasar dan tidak terdapat pencapaian mutu minimal layanan dasar, nilainya sama dengan 100

2 90 - 99 Tuntas Utama Pencapaian SPM dengan mutu minimal dan penerima layanan dasar, nilainya sama dengan 90 sampai dengan 99

3 80 - 89 Tuntas Madya Pencapaian SPM dengan mutu minimal dan penerima layanan dasar, nilainya sama dengan 80 sampai dengan 89

4 70 - 79 Tuntas Pratama Pencapaian SPM dengan mutu minimal dan penerima layanan dasar, nilainya sama dengan 70 sampai dengan 79

5 60 - 69 Tuntas Muda Pencapaian SPM dengan mutu minimal dan penerima layanan dasar, nilainya sama dengan 60 sampai dengan 69

6 < 60 Belum Tuntas Pencapaian SPM dengan mutu minimal dan penerima layanan dasar, nilainya lebih kecil dari 60

2. Kategori terhadap capaian mutu minimal dan penerima layanan dasar 3. Kategori pencatanan

NO NILAI KATEGORI DESKRIPSI NO NILAI KATEGORI DESKRIPSI

1 100 Tuntas Paripurna Pencapaian SPM dengan mutu minimal layanan dasar, nilainya sama dengan 100 1 100 Pencatatan Pencapaian SPM yang tidak terdapat
pemenuhan penerima layanan dasar dan tidak
saja
2 90 - 99 Tuntas Utama Pencapaian SPM dengan mutu minimal layanan dasar, nilainya sama dengan 90 sampai dengan 99 terdapat pencapaian mutu minimal layanan
dasar, namun sudah melaksanakan tiga
tahapan penerapan SPM yaitu pengumpulan
3 80 - 89 Tuntas Madya Pencapaian SPM dengan mutu minimal layanan dasar, nilainya sama dengan 80 sampai dengan 89 data, penghitungan kebutuhan pelayanan dasar
dan penyusunan perencanaan pemenuhan
4 70 - 79 Tuntas Pratama Pencapaian SPM dengan mutu minimal layanan dasar, nilainya sama dengan 70 sampai dengan 79 pelayanan dasar.

5 60 - 69 Tuntas Muda Pencapaian SPM dengan mutu minimal layanan dasar, nilainya sama dengan 60 sampai dengan 69

6 < 60 Belum Tuntas Pencapaian SPM dengan mutu minimal layanan dasar, nilainya lebih kecil dari 60

15
Pelaporan Penerapan SPM

Muatan Laporan
Pada Pasal 23 ayat 2, sekurang-kurangnya memuat:

Ketersediaan
Bupati/Walikota Gubernur Hasil Penerapan Kendala Penerapan
anggaran dalam
SPM SPM
melaporkan pelaksanaan SPM Gubernur sebagai wakil penerapan SPM
oleh daerah kabupaten/kota pemerintah pusat Harus mencantumkan rekapitulasi Penerapan SPM daerah
kepada gubernur sebagai wakil melaporkan hasil evaluasi Kab/Kota
pemerintah pusat kepada Menteri
Sesuai Pasal 24 Permendagri No. 59 Tahun 2021
Laporan Penerapan SPM dimuat dalam
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah yang dilakukan selama 1 (satu) tahun
anggaran dan disampaikan paling lambat 3
(tiga) bulan setelah tahun anggaran berakhir.

16
Pelaporan Penerapan SPM
Sesuai Pasal 23 Permendagri Nomor 59 Tahun 2021

Laporan SPM digunakan sebagai :

Untuk melihat perkembangan Untuk perumusan kebijakan Sebagai dasar bagi pemerintah pusat untuk memberikan insentif
Penerapan SPM di daerah provinsi nasional oleh pemerintah atau disinsentif kepada Pemda berdasarkan ketentuan per UU
dan kabupaten/kota pusat dengan memperhatikan kemampuan keuangan negara

Penyusunan Indikator Penetapan Insentif Penerapan SPM di Daerah


No. Variabel Definisi Operasional Parameter
1 Tim Penerapan SPM Daerah yang sudah membentuk Tim Daerah yang sudah membentuk tim penerapan SPM
Daerah yang sudah melakukan tahapan pengumpulan data

Daerah yang melaksanakan 4 tahapan Penerapan Daerah yang sudah melakukan tahapan penghitungan kebutuhan pemenuhan pelayanan dasar
2 Tahapan Penerapan
SPM Daerah yang sudah melakukan tahapan penyusunan rencana pemenuhan pelayanan dasar
Daerah yang sudah melakukan tahapan pelaksanaan pemenuhan pelayanan dasar
Jumlah warga negara penerima pelayanan dasar yang terpenuhi pelayanan dasarnya
3 Capaian Capaian pemenuhan SPM di daerah
Mutu pelayanan dasar

Prioritas Anggaran Anggaran yang dialokasikan untuk melaksanakan SPM secara proporsional dengan anggaran daerah dan
4 Anggaran dinas (komposisi SPM dibanding anggaran dinas)
Daerah yang menyampaikan laporan penerapan SPM tanggal 1 sampai dengan 31 Januari
Daerah yang menyampaikan laporan penerapan
5 Ketaatan SPM sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan Daerah yang menyampaikan laporan penerapan SPM tanggal 1 sampai dengan 28 Februari
dalam regulasi Daerah yang menyampaikan laporan penerapan SPM tanggal 1 sampai dengan 31 Maret

17
Koordinasi Penerapan SPM
Sesuai Pasal 24 Permendagri Nomor 59 Tahun 2021

Sekber Pusat Tim Penerapan SPM Provinsi Tim Penerapan SPM Kab/Kota

Berkedudukan di : Ditjen Bina Pembangunan Biro Tata Pemerintahan Bagian Tata Pemerintahan
Daerah (Pasal 17 ayat 2) Provinsi (Pasal 20 ayat 2) Kab/Kota (Pasal 22 ayat 2)

Ditetapkan dengan : Keputusan Menteri (Pasal 17 ayat 3) Keputusan Gubernur (Pasal 19 ayat 3) Keputusan Bupati/Walikota (Pasal 21 ayat 3)

Berkedudukan di : Dibentuk Sekretariat Tim Pusat Dibentuk Sekretariat Tim Penerapan Dibentuk Sekretariat Tim Penerapan
SPM Provinsi (Pasal 20 ayat 1) SPM Kab/Kota (Pasal 22 ayat 3)

Pelaksanaan SPM

Berkoordinasi
Koordinasi dengan Tim
Koordinasi dengan Sekber SPM di
Tim Penerapan Tim Penerapan Penerapan SPM Provinsi
tingkat Pusat dan Tim
Penerapan SPM Provinsi Berkoordinasi SPM
SPM Kab/Kota Kab/Kota
KOORDINASI i:
meliput
Berkoordinasi
• Penerapan • Penanganan isu
• Pemantauan • Permasalahan
Sekber
• Evaluasi SPM penerapan SPM Pusat

18
Pendanaan Penerapan SPM
Sesuai Pasal 29 Permendagri No. 59 Tahun 2021

Pendanaan juga bersumber dari sumber lainnya seperti:


APBN
Pendanaan Binwas Pusat

1 4
APBD Provinsi
Pendanaan Binwas Provinsi Dana Transfer berupa DAK, Kerjasama
Dana Bagi Hasil, Dana Desa; daerah

2 3
APBD Kab/Kota
Pendanaan Binwas Kab/Kota
Kerjasama Pemerintah dengan Dana Otsus, Dana Khusus
Badan Usaha, Hibah, Program berupa Dana Bantuan
Tanggung jawab Sosial Operasional Sekolah,
Perusahaan; Progra, Keluarga Harapan;

19
5

Integrasi SPM
ke dalam Dokrenda

20
TAHAPAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN

Musrenbangnas
Waktu Pelaksanaan:
Akhir Juni

Kortekrenbang APBD
Waktu Pelaksanaan: KUA PPAS Waktu
Minggu Ke-Empat Februari s.d Waktu Pelaksanaan:
Minggu Ke-Dua Maret RKPD Kabupaten Pelaksanaan: November Desember
Waktu Pelaksanaan: Juli - Oktober
Akhir Juni - Awal Juli

Musrenbang Provinsi
Waktu Pelaksanaan:
Maret-April

Pra Kortek
Waktu Pelaksanaan:
Minggu Ke-Tiga Januari

21
INTEGRASI PENERAPAN SPM PADA DOKUMEN
PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN

Sistem Perencanaan
Pembangunan Daerah
Tahap Penganggaran Daerah

20 tahun 5 tahun 1 tahun


KUA
Ranc.
RPJPD RPJMD RKPD APBD
APBD
PPAS

Renstra Renja
RKA-OPD
OPD OPD DPA-OPD

Pasal 265 ayat (3), UU 23/2014


RKPD menjadi pedoman kepala daerah dalam menyusun KUA serta PPAS

22
NOMENKLATUR PROGRAM/KEGIATAN AIR MINUM
KEPMENDAGRI 050-5889/2021 TENTANG HASIL VERIFIKASI DAN VALIDASI PEMUTAKHIRAN KLASIFIKASI, KODEFIKASI, DAN NOMENKLATUR
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN KEUANGAN DAERAH
PROVINSI KABUPATEN/KOTA
1 3       URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PEKERJAAN UMUM 1 3       URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN
DAN PENATAAN RUANG RUANG
1 3 3     PROGRAM PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM 1 3 3     PROGRAM PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN
PENYEDIAAN AIR MINUM AIR MINUM
1 3 3 1.01   Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Penyediaan Air 1 3 3 2.01   Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Minum (SPAM) Lintas Kabupaten/Kota (SPAM) di Daerah Kabupaten/Kota
1 3 3 1.01 1 Penyusunan Rencana, Kebijakan, Strategi dan Teknis 1 3 3 2.01 1 Penyusunan Rencana, Kebijakan, Strategi dan Teknis SPAM
SPAM 1 3 3 2.01 2 Supervisi Pembangunan/Peningkatan/Perluasan/Perbaikan SPAM
1 3 3 1.01 2 Supervisi 1 3 3 2.01 3 Pembangunan SPAM Jaringan Perpipaan di Kawasan Perkotaan
Pembangunan/Peningkatan/Perluasan/Perbaikan SPAM 1 3 3 2.01 4 Pembangunan SPAM Jaringan Perpipaan di Kawasan Perdesaan
1 3 3 1.01 3 Pembangunan Baru SPAM Jaringan Perpipaan 1 3 3 2.01 5 Peningkatan SPAM Jaringan Perpipaan di Kawasan Perkotaan
1 3 3 1.01 4 Peningkatan SPAM Jaringan Perpipaan 1 3 3 2.01 7 Perluasan SPAM Jaringan Perpipaan di Kawasan Perkotaan
1 3 3 1.01 5 Perluasan SPAM Jaringan Perpipaan 1 3 3 2.01 9 Pembinaan dan Pengawasan Terhadap Tarif Air Minum
1 3 3 1.01 6 Perbaikan SPAM Jaringan Perpipaan 1 3 3 2.01 10 Pembinaan dan Pengawasan Terhadap Penyelenggaraan SPAM oleh
1 3 3 1.01 7 Fasilitasi Kerja Sama Pengelolaan SPAM Regional Lintas Badan Usaha Untuk Kebutuhan Sendiri
Kabupaten/Kota 1 3 3 2.01 11 Pembinaan dan Pengawasan Terhadap Penyelenggaraan SPAM oleh
1 3 3 1.01 8 Pembinaan Teknis SDM dan Kelembagaan Pengelolaan Pemerintah Desa dan Kelompok Masyarakat
SPAM Provinsi 1 3 3 2.01 12 Fasilitasi Penyiapan Kerjasama SPAM
1 3 3 1.01 9 Operasi dan Pemeliharaan SPAM Lintas 1 3 3 2.01 13 Pembinaan dan Pengawasan Terhadap Pelaksanaan Kerjasama SPAM
Kabupaten/Kota
1 3 3 2.01 14 Pengembangan SDM dan Kelembagaan Pengelolaan SPAM
1 3 3 1.01 10 Survei dan Investigasi untuk Pengembangan SPAM
1 3 3 2.01 15 Operasi dan Pemeliharaan SPAM di Kawasan Perkotaan
Lintas Kabupaten/Kota
1 3 3 2.01 16 Operasi dan Pemeliharaan SPAM di Kawasan Perdesaan
1 3 3 1.01 11 Penyediaan Lahan untuk Pengembangan SPAM Lintas
1 3 3 2.01 17 Pembangunan Baru SPAM Bukan Jaringan Perpipaan di Kawasan
Kabupaten/Kota
Perdesaan
1 3 3 1.01 12 Pembentukan Organisasi Pengelola SPAM Lintas
Kabupaten/Kota 1 3 3 2.01 20 Perbaikan SPAM Jaringan Perpipaan di Kawasan Perkotaan
1 3 3 2.01 21 Perbaikan SPAM Bukan Jaringan Perpipaan di Kawasan Perdesaan
Pengumpulan Data dan Penghitungan Kebutuhan
Persiapan Rencana Pemenuhan
Rencana Pemenuhan
NOMENKLATUR PROGRAM/KEGIATAN AIR LIMBAH
KEPMENDAGRI 050-5889/2021 TENTANG HASIL VERIFIKASI DAN VALIDASI PEMUTAKHIRAN KLASIFIKASI, KODEFIKASI, DAN NOMENKLATUR
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN KEUANGAN DAERAH
PROVINSI KABUPATEN/KOTA
3       URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PEKERJAAN UMUM 1 3       URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN
DAN PENATAAN RUANG RUANG
3 5     PROGRAM PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN 1 3 5     PROGRAM PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM AIR LIMBAH
SISTEM AIR LIMBAH 1 3 5 2.01   Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Air Limbah Domestik dalam
Daerah Kabupaten/Kota
3 5 1.01   Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Air Limbah
1 3 5 2.01 1 Penyusunan Rencana, Kebijakan, Strategi dan Teknis Sistem
Domestik Regional Pengelolaan Air Limbah Domestik dalam Daerah Kabupaten/Kota
3 5 1.01 1 Penyusunan Rencana, Kebijakan, Strategi dan Teknis 1 3 5 2.01 2 Supervisi Pembangunan/Rehabilitasi/ Peningkatan/Perluasan Sistem
Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat Skala Kota
3 5 1.01 2 Pemicuan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) 1 3 5 2.01 3 Pembangunan/Penyediaan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat
Dan Pembinaan Penyediaan Prasarana Cubluk Skala Kota
3 5 1.01 3 Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah 1 3 5 2.01 4 Rehabilitasi/Peningkatan/Perluasan Sistem Pengelolaan Air Limbah
Domestik Terpusat Domestik Terpusat Skala Kota
3 5 1.01 4 Rehabilitasi/Peningkatan/Perluasan Sistem 1 3 5 2.01 5 Rehabilitasi/Peningkatan/Perluasan Sistem Pengelolaan Air Limbah
Domestik Terpusat Skala Permukiman
Pengelolaan Air Limbah Domestik Regional
1 3 5 2.01 6 Pembangunan/Penyediaan Sub Sistem Pengolahan Setempat
3 5 1.01 5 Supervisi Pembangunan/Rehabilitasi/
1 3 5 2.01 7 Pembinaan Teknik Pengelolaan Air Limbah Domestik
Peningkatan/Perluasan Sistem Pengelolaan Air 1 3 5 2.01 8 Sosialisasi dan Pemberdayaan Masyarakat Rangka Penyediaan Sistem
Limbah Domestik Terpusat Pengelolaan Air Limbah Domestik
3 5 1.01 6 Pembinaan Teknis dan Pemberdayaan Masyarakat 1 3 5 2.01 9 Pengembangan SDM dan Kelembagaan Pengelolaan Air Limbah
dalam Pengelolaan Air Limbah Domestik Domestik
3 5 1.01 7 Pengembangan SDM dan Kelembagaan Pengelolaan 1 3 5 2.01 10 Operasi dan Pemeliharaan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik
Air Limbah Domestik 1 3 5 2.01 11 Supervisi Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan/Perluasan Sistem
3 5 1.01 8 Fasilitasi Kerja Sama Pengelolaan Air Limbah Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat Skala Permukiman
Domestik Lintas Kabupaten/Kota 1 3 5 2.01 12 Pembangunan/Penyediaan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat
Skala Permukiman
3 5 1.01 9 Operasi dan Pemeliharaan Sistem Pengelolaan Air
1 3 5 2.01 13 Penyediaan Sarana Pengangkutan Lumpur Tinja
Limbah Domestik
1 3 5 2.01 14 Penyediaan Jasa Penyedotan Lumpur Tinja
1 3 5 2.01 15 Pembangunan/Penyediaan Sarana dan Prasarana IPLT
Pengumpulan Data dan Penghitungan Kebutuhan
1 3 5 2.01 16 Rehabilitasi/Peningkatan/Perluasan Sarana dan Prasarana IPLT
Persiapan Rencana Pemenuhan 1 3 5 2.01 17 Supervisi Pembangunan/Rehabilitasi/ Peningkatan/Perluasan Sarana
Rencana Pemenuhan dan Prasarana IPLT
NOMENKLATUR PROGRAM/KEGIATAN PERUMAHAN

KEPMENDAGRI 050-5889/2021 TENTANG HASIL VERIFIKASI DAN VALIDASI PEMUTAKHIRAN KLASIFIKASI, KODEFIKASI, DAN NOMENKLATUR
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN KEUANGAN DAERAH
PROVINSI KABUPATEN/KOTA
Kodefikasi Sub Kegitan Kodefikasi Sub Kegitan
1.04.02.1.01.01 Identifikasi Perumahan di Lokasi Rawan Bencana atau Terkena Relokasi Program Provinsi 1.04.02.2.01.01 Identifikasi Perumahan di Lokasi Rawan Bencana atau Terkena Relokasi Program Kabupaten/Kota
1.04.02.1.01.02 Identifikasi Lahan-Lahan Potensial sebagai Lokasi Relokasi Perumahan 1.04.02.2.01.02 Identifikasi Lahan-Lahan Potensial sebagai Lokasi Relokasi Perumahan
1.04.02.2.01.03 Pengumpulan Data Rumah Korban Bencana Kejadian Sebelumnya yang Belum Tertangani
1.04.02.1.01.03 Pengumpulan Data Rumah Korban Bencana Kejadian Sebelumnya yang Belum Tertangani
1.04.02.2.01.04 Pendataan Tingkat Kerusakan Rumah Akibat Bencana
1.04.02.1.01.04 Pendataan Tingkat Kerusakan Rumah Akibat Bencana
1.04.02.2.01.05 Pendataan dan Verifikasi Penerima Rumah bagi Korban Bencana Alam atau Terkena Relokasi
Program Kabupaten/Kota
1.04.02.1.01.05 Pendataan dan Verifikasi Penerima Rumah bagi Korban Bencana Alam atau Terkena
Relokasi Program Provinsi 1.04.02.2.01.06 Pendataan Rumah Sewa Milik Masyarakat, Rumah Susun dan Rumah Khusus
1.04.02.1.01.06 Pendataan Rumah Sewa Milik Masyarakat, Rumah Susun dan Rumah Khusus Sosialisasi Standar Teknis Penyediaan dan Rehabilitasi Rumah kepada Masyarakat/Sukarelawan
1.04.02.2.02.01 Tanggap Bencana
Sosialisasi Standar Teknis Penyediaan dan Rehabilitasi Rumah kepada
1.04.02.1.02.01 Masyarakat/Sukarelawan Tanggap Bencana 1.04.02.2.02.02 Sosialisasi tentang Mekanisme Penggantian Hak atas Tanah dan Bangunan
1.04.02.1.02.02 Sosialisasi tentang Mekanisme Penggantian Hak Atas Tanah dan Bangunan 1.04.02.2.02.03 Sosialisasi Pengembangan Perumahan Baru dan Mekanisme Akses Perumahan KPR-FLPP
Sosialisasi Pengembangan Perumahan Baru dan Mekanisame Akses Perumahan KPR- 1.04.02.2.02.04 Pembentukan dan Pelatihan Tim Satgas, Tim Pendamping dan Fasilitator
1.04.02.1.02.03 FLPP
1.04.02.2.02.05 Rembug Warga untuk Menentukan Calon Penerima Rumah bagi Korban Bencana
1.04.02.1.02.04 Pembentukan dan Pelatihan Tim Satgas, Tim Pendamping dan Fasilitator 1.04.02.2.02.06 Koordinasi untuk Menyepakati Penerima dan Jenis Pelayanan
1.04.02.1.02.05 Rembug Warga untuk Menentukan Calon Penerima Rumah bagi Korban Bencana 1.04.02.2.03.01 Rehabilitasi Rumah bagi Korban Bencana
1.04.02.1.02.06 Koordinasi untuk Menyepakati Penerima dan Jenis Pelayanan 1.04.02.2.03.02 Penyusunan Site Plan dan/atau Detail Engineering Design (DED) bagi Rumah Korban Bencana atau
Relokasi Program Kabupaten/Kota
1.04.02.1.03.01 Rehabilitasi Rumah bagi Korban Bencana 1.04.02.2.03.03 Pengadaan Lahan untuk Pembangunan Rumah bagi Korban Bencana
1.04.02.1.03.02 Penyusunan Site Plan dan/atau Detail Engineering Design (DED) bagi Rumah Korban 1.04.02.2.03.04 Pembangunan Rumah bagi Korban Bencana
Bencana atau Relokasi Program Provinsi
Pembangunan Rumah Khusus beserta PSU bagi Korban Bencana atau Relokasi Program
1.04.02.1.03.03 Pengadaan Lahan untuk Pembangunan Rumah bagi Korban Bencana 1.04.02.2.03.05 Kabupaten/Kota

1.04.02.1.03.04 Pembangunan Rumah bagi Korban Bencana 1.04.02.2.03.06 Operasional dan Pemeliharaan Lingkungan Perumahan pada Relokasi Program Kabupaten/Kota

1.04.02.1.03.05 Pembangunan Rumah Khusus beserta PSU bagi Korban Bencana atau Relokasi Program 1.04.02.2.04.01 Pelaksanaan Pembagian Rumah bagi Korban Bencana Kabupaten/Kota atau Relokasi Program
Provinsi Kabupaten/Kota
1.04.02.1.03.06 Operasional dan Pemeliharaan Lingkungan Perumahan pada Relokasi Program Provinsi 1.04.02.2.04.02 Penatausahaan
Kabupaten/Kota
Serah Terima Rumah bagi Korban Bencana Kabupaten/Kota atau Relokasi Program

1.04.02.1.04.01 Pelaksanaan Pembagian Rumah bagi Korban Bencana Provinsi atau Relokasi Program
Provinsi
Pengumpulan Data Rencana Pemenuhan
Penatausahaan Serah Terima Rumah bagi Korban Bencana Provinsi atau Relokasi
1.04.02.1.04.02 Program Provinsi Perhitungan Kebutuhan Pelaksanaan Pemenuhan
25
TREND JUMLAH PROGRAM/KEGIATAN PEMENUHAN
PELAYANAN AIR MINUM DAN AIR LIMBAH
TAHUN 2019 - 2021

Trend Jumlah Program/Kegiatan Air Minum Provinsi Trend Jumlah Program/Kegiatan Air Limbah Provinsi Terdapat pengurangan jumlah
2019-2021
1,200
2019-2021 kegiatan di program air minum dan
1,800
1,000 air limbah untuk provinsi dan
1,600
1,400 800
kab/kota dari tahun 2019 hingga
1,200 2021 disebabkan semakin
1,000 600
800 banyaknya daerah yang melakukan
400
600 penyesuaian ke Permendagri
400 200
200 90/2019 dan Kepmendagri 50/2020
-
2019 2020 2021
-
2019 2020 2021 dimana hanya terdapat 1 kegiatan
untuk program air minum dan 1
Jumlah Program Jumlah Kegiatan Jumlah Sub Kegiatan Jumlah Program Jumlah Kegiatan Jumlah Sub Kegiatan
kegiatan untuk program air limbah.

Trend Jumlah Program/Kegiatan Air Minum Kab/Kota 2019 - 2021 Trend Jumlah Program/Kegiatan Air Limbah Kab/Kota 2019 - 2021
1200 900
800
1000
700
800 600
500
600
400
400 300
200
200
100
0 -
2019 2020 2021 2019 2020 2021

Jumlah Program Jumlah Kegiatan Jumlah Sub Kegiatan Jumlah Program Jumlah Kegiatan Jumlah Sub Kegiatan

26
Sumber: Form Penerapan SPM melalui desk monitoring penerapan SPM, 2021
KONSOLIDASI PAGU DOKUMEN ANGGARAN
33 PROVINSI TAHUN 2022
PAGU DOKUMEN ANGGARAN
SUB URUSAN 2022 (Rp.)
SUMBER DAYA AIR 2.282.158.635.473
AIR MINUM 725.910.107.732
PERSAMPAHAN 95.176.204.439 PROPORSI PAGU Dokumen Anggaran 33 PROVINSI TA 2022
AIR LIMBAH 41.912.761.702 URUSAN PEKERJAAN UMUM
DRAINASE 121.710.697.632 SUMBER DAYA AIR
PERMUKIMAN 369.545.262.717 9.24%
BANGUNAN GEDUNG 3.458.447.770.621
AIR MINUM
PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGANNYA 1.317.989.206.813 2.94% PER-
JALAN 16.210.833.085.106 SAMPA-
JASA KONSTRUKSI
JASA KONSTRUKSI 64.684.837.447 HAN
0.26%
TOTAL 24.688.368.569.682 0.39%
AIR LIMBAH
Keterangan: 0.17%

1. Data dari 33 provinsi (DKI Jakarta belum ada data) BANGUNAN DRAINASE
GEDUNG
2. Total pagu air minum Dokumen Anggaran 2022 14.01%0.49%
sebesar 2,94% dari total pagu urusan pekerjaan PER-
MUKIMAN
umum pada Dokumen Anggaran 2022 1.50%
3. Total pagu air limbah Dokumen Anggaran 2022
sebesar 0,17% dari total pagu urusan pekerjaan JALAN
umum pada Dokumen Anggaran 2022 65.66% PENATAAN
4. Penganggaran provinsi untuk pelayanan dasar BANGUNAN
DAN
urusan pekerjaan umum (air minum dan air limbah) LINGKUN-
sangat rendah, dikarenakan belum semua provinsi GANNYA
memiliki SPAM/SPAL Regional. 5.34%

27
Sumber: Dokumen Anggaran 2022
KONSOLIDASI PAGU DOKUMEN ANGGARAN
506 KAB/KOTA TAHUN 2022
PAGU DOKUMEN ANGGARAN
SUB URUSAN
2022 (Rp.)
SUMBER DAYA AIR 6.356.062.507.340
AIR MINUM 4.975.001.754.755
PERSAMPAHAN 314.957.876.079 PROPORSI PAGU Dokumen Anggaran 506 KAB/KOTA TA 2022
AIR LIMBAH 2.133.958.383.887 URUSAN PEKERJAAN UMUM
DRAINASE 4.263.825.890.062
PERMUKIMAN 3.601.399.835.785
BANGUNAN GEDUNG 8.605.189.378.768
PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGANNYA 2.051.445.966.330
JASA KONSTRUKSI SUMBER DAYA AIR AIR MINUM
JALAN 47.198.030.905.855 0.15% 7.98% 6.25% PER-
JASA KONSTRUKSI 116.516.984.236
SAMPA-
TOTAL 79.616.389.483.097
HAN
0.40%
Keterangan: AIR
LIMBAH
1. Data dari 506 kab/kota 2.68%
2. Total pagu air minum Dokumen Anggaran 2022 sebesar DRAINASE
6,25% dari total pagu urusan pekerjaan umum pada 5.36%
Dokumen Anggaran 2022 PERMUKIMAN
3. Total pagu air limbah Dokumen Anggaran 2022 sebesar JALAN 4.52%
2,68% dari total pagu urusan pekerjaan umum pada 59.28%
BANGUNAN GEDUNG
Dokumen Anggaran 2022 10.81%
4. Penganggaran kab/kota untuk pelayanan dasar urusan
pekerjaan umum (air minum dan air limbah) masih rendah,
perlu komitmen yang kuat dari pemangku PE-
kepentingan/Kepala Daerah dalam implementasi NATAAN
percepatan pencapaian air minum dan air limbah BANGU-
NAN DAN
LINGKUN 28
Sumber: Dokumen Anggaran 2022 GANNYA
KOMPARASI PAGU
DOKUMEN PERENCANAAN DENGAN DOKUMEN ANGGARAN
SELURUH PROVINSI DAN KAB/KOTA TAHUN 2022

PAGU DOKUMEN PAGU DOKUMEN ANGGARAN


SUB URUSAN SUB URUSAN
PERENCANAAN 2022 (Rp.) 2022 (Rp.)
SUMBER DAYA AIR 19.210.016.517.769 SUMBER DAYA AIR 8.638.221.142.813
AIR MINUM 7.314.027.791.239 AIR MINUM 5.700.911.862.487
PERSAMPAHAN 1.204.563.587.499 PERSAMPAHAN 410.134.080.518
AIR LIMBAH 3.565.050.673.423 AIR LIMBAH 2.175.871.145.589
DRAINASE 6.303.584.229.799 DRAINASE 4.385.536.587.694
PERMUKIMAN 5.121.860.555.632 PERMUKIMAN 3.970.945.098.502
BANGUNAN GEDUNG 16.919.584.310.384 BANGUNAN GEDUNG 12.063.637.149.389
PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGANNYA 3.619.101.017.390 PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGANNYA 3.369.435.173.143
JALAN 102.504.141.108.809 JALAN 63.408.863.990.961
JASA KONSTRUKSI 305.682.466.711 JASA KONSTRUKSI 181.201.821.683
TOTAL 166.067.612.258.655 TOTAL 104.304.758.052.779

Keterangan:
1. Pagu Indikatif air minum Tahun 2022 berdasarkan dokumen perencanaan adalah sebesar Rp.7.314.027.791.239,
sedangkan pagu pada dokumen anggarannya (sudah ditetapkan) Tahun 2022 adalah sebesar Rp.5.700.911.862.487
2. Pagu Indikatif air limbah Tahun 2022 berdasarkan dokumen perencanaan adalah sebesar Rp.3.565.050.673.423,
sedangkan pagu pada dokumen anggarannya (sudah ditetapkan) Tahun 2022 adalah sebesar Rp.2.175.871.145.589
3. Pagu air minum pada dokumen anggaran 2022 mengalami penurunan sebesar 22,06%, sedangkan pagu air limbah
mengalami penurunan sebesar 38,97%

29
Sumber: SIPD Kemendagri dan Dokumen Anggaran 2022
Penerapan SPM Perumahan Rakyat TA 2022
(34 Provinsi)
Sumber: RKPD 2022 dalam SIPD, diolah

Persentase Indikasi Anggaran Berdasarkan Tahapan Penerapan SPM


Jumlah Jumlah Sub
No Tahapan Penerapan SPM Indikasi Anggaran
Provinsi Kegiatan
Pengumpulan Data Penghitungan
1.18% Kebutuhan
27.00% 1 Pengumpulan Data 27 59 Rp19.067.485.417

2 Penghitungan Kebutuhan 21 58 Rp435.141.053.619

3 Rencana Pemenuhan 16 33 Rp5.758.459.876

4 Pelaksanaan Pemenuhan 23 55 Rp1.151.570.893.099


Rencana
Pelaksanaan Pemenuhan
Pemenuhan 0.36% Rekap 32 205 Rp1.611.537.892.011
71.46%

Jumlah Daerah Berdasarkan Jumlah Tahapan Penerapan SPM Keterangan:


11
12 1. Berdasarkan data 34 provinsi, sebanyak 32 provinsi terdapat kegiatan dalam rangka
penerapan SPM Perumahan Rakyat.
10 8 2. Sebanyak 11 provinsi menerapkan 4 tahapan penerapan SPM, 8 provinsi
7 menerapkan 3 tahapan penerapan SPM, 6 provinsi menerapkan 2 tahapan
8
6 penerapan SPM, 7 provinsi menerapkan 1 tahapan penerapan SPM, dan 2 provinsi
6 belum terdapat sub kegiatan dalam rangka SPM, yaitu Aceh dan Papua Barat.
3. Alokasi pendanaan terbesar dalam 4 tahapan penerapan SPM adalah pada tahap
4 pelaksanaan pemenuhan (penyediaan rumah layak huni bagi masyarakat yang
2
2
terkena bencana/relokasi program pemerintah) yaitu sebesar Rp1.151.570.893.099
atau 71,46% dari total anggaran penerapan SPM.
0

30
Penerapan SPM Perumahan Rakyat TA 2022
(501 Kab/Kota)
Sumber: RKPD 2022 dalam SIPD, diolah

Persentase Indikasi Anggaran Berdasarkan Tahapan Penerapan SPM


Jumlah Jumlah Sub
Pengumpulan Data Penghitungan Kebutuhan No Tahapan Penerapan SPM Indikasi Anggaran
5.30% 0.82% Kab/Kota Kegiatan
Rencana
Pemenuhan 1 Pengumpulan Data 165 500 Rp62.235.402.506
5.44%

2 Penghitungan Kebutuhan 111 176 Rp9.668.158.898

3 Rencana Pemenuhan 231 522 Rp63.905.124.266

4 Pelaksanaan Pemenuhan 330 713 Rp1.038.607.648.818


Pelaksanaan Pemenuhan
88.44%
Rekap 415 Rp1.174.416.334.488
1.911

Jumlah Daerah Berdasarkan Jumlah Tahapan Penerapan SPM Keterangan:


133
140
126 1. Berdasarkan data 501 kabupaten/kota, sebanyak 415 kabupaten/kota provinsi
terdapat kegiatan dalam rangka penerapan SPM Perumahan Rakyat.
120
84 86 2. Sebanyak 84 kabupaten/kota menerapkan 4 tahapan penerapan SPM, 72
100
72 kabupaten/kota menerapkan 3 tahapan penerapan SPM, 126 kabupaten/kota
80 menerapkan 2 tahapan penerapan SPM, 133 kabupaten/kota menerapkan 1
60 tahapan penerapan SPM, dan 86 kabupaten/kota belum terdapat sub kegiatan
40 dalam rangka SPM.
20 3. Alokasi pendanaan terbesar dalam 4 tahapan penerapan SPM adalah pada
tahap pelaksanaan pemenuhan (penyediaan rumah layak huni bagi
0
an an an an M masyarakat yang terkena bencana/relokasi program pemerintah) yaitu sebesar
ap ap ap ap SP
T a h
T a h
T a h
T a h an Rp 1.038.607.648.818 atau 88,44% dari total anggaran penerapan SPM.
4 3 2 1 nak
an an an an s a
ak ak ak ak ak
a n a n a n a n el
s s s s M
ak ak ak ak k
al al al al da
M M M M Ti 31
6

Peluang, Tantangan,
dan Strategi Percepatan
Penerapan SPM

32
TANTANGAN DI DAERAH DALAM PENCAPAIAN TARGET AKSES
PEMBANGUNAN PERUMAHAN, AIR MINUM DAN AIR LIMBAH
EVALUASI PELAKSANAAN PENERAPAN SPM TAHUN 2021

1. Masih belum terincinya anggaran SPM dan masih banyak daerah yang belum
dapat memanfaatkan/melakukan akses pendanaan secara benar;
2. Integrasi SPM ke Dokrenda belum menjadi prioritas oleh pemerintah daerah;
3. Pemanfaatan aplikasi laporan SPM berbasis website belum sepenuhnya
dilakukan oleh Tim Penerapan SPM;
4. Kurang kuatnya pendataan yang mendukung penyusunan perencanaan yang
sesuai dengan kebutuhan dan tepat sasaran;
5. Pentingnya integrasi sistem pelaporan spm.bangda.kemendagri.go.id dengan
sicalmers.pu.go.id;
6. Masih adanya kendala pemahaman penerapan SPM oleh dinas pengampu SPM
di daerah;
7. Masih minimnya pelatihan dan sosialisasi penerapan SPM di daerah, baik
yang dilakukan oleh K/L pengampu SPM maupun Provinsi;
8. Masih adanya kendala terhadap sarana prasarana dan SDM pendukung
penerapan SPM di daerah.
9. Adanya kesulitan pemda untuk pendekatan kepada masyarakat dalam
melakukan rencana pelaksanaan penataan rumah (relokasi).
10. Masih banyak pemerintah daerah yang bergerak pasca adanya kejadian dan
masih belum banyak daerah yang melaksanakan langkah preventif. 33
Strategi Peningkatan Penerapan SPM

Memastikan pengintegrasian program, kegiatan dan sub kegiatan serta


1 anggaran pemenuhan SPM dalam dokumen perencanaan daerah

Daerah wajib membentuk Tim Penerapan SPM melalui penetapan


2 SK Kepala Daerah

Melakukan penguatan Tim Penerapan SPM dengan didukung alokasi


3 anggaran sesuai dengan Permendagri 90/2019 dan Kepmendagri
050-5889 Tahun 2021

Penyusunan program, kegiatan dan sub kegiatan pemenuhan SPM agar


4 mengacu Permendagri 90/2019 dan Kepmendagri 050-5889 Tahun 2021

5 Daerah wajib menyusun rencana aksi melalui penetapan peraturan


kepala daerah

34
Terima Kasih

35

Anda mungkin juga menyukai