Anda di halaman 1dari 29

Tahapan Pengembangan

Sistem Penyediaan Air Minum


HIRARKI KEBIJAKAN PERENCANAAN
PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
JAKSTRANAS
RPJMN 2010-2014 JAKSTRANAS PENGEMBANGAN SPAM

RPJMD PROVINSI JAKSTRADA JAKSTRADA PROVINSI


2010-2014 PROVINSI PENGEMBANGAN SPAM

RPJMD KAB/KOTA JAKSTRADA JAKSTRADA KAB/KOTA


2010-2014 KAB/KOTA PENGEMBANGAN SPAM

RI SPAM
RTRW KAB/KOTA

STUDI KELAYAKAN

: garis perencanaan RENCANA TEKNIS


: garis umpan balik
RPIJM
2
Berdasarkan PP 16 tahun 2005

PERENCANAAN TEKNIS
PRASARANA DAN SARANA AIR MINUM
(PERENCANAAN PENGEMBANGAN SPAM)

1. PENYUSUNAN RENCANA INDUK


2. PENYUSUNAN STUDI KELAYAKAN
3. PENYUSUNAN PERENCANAAN TEKNIS

3
RENCANA INDUK

4
RENCANA INDUK
PENGEMBANGAN SPAM

Berdasarkan Permen PU 18 tahun 2007, Pasal 5 :


Rencana induk pengembangan SPAM adalah suatu rencana
jangka panjang (15-20 tahun) yang merupakan bagian atau tahap
awal dari perencanaan air minum jaringan perpipaan dan bukan
jaringan perpipaan berdasarkan proyeksi kebutuhan air minum
pada satu periode yang dibagi dalam beberapa tahapan dan
memuat komponen utama sistem beserta dimensi-dimensinya.

5
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM
NOMOR : 18/PRT/M/2007
tentang
PENYELENGGARAAN PENGEMBANGAN
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
(SPAM)
JENIS RENCANA INDUK
PENGEMBANGAN SPAM

1. Rencana induk pengembangan SPAM di Dalam Satu


Wilayah Administrasi Kabupaten atau Kota.
2. Rencana induk pengembangan SPAM Lintas
Kabupaten dan/atau Kota.
3. Rencana induk pengembangan SPAM Lintas Provinsi.

7
a. Tujuan SPAM
 Tesedianya air dalam jumlah yang cukup dengan kualitas yang
memenuhi persyaratan air minum.
 Tersedianya air setiap waktu atau kesinambungan.
 Tersedianya air dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat atau
pemakai.
 Tersedianya pedoman operasi atau pemeliharaan dan evaluasi.
b. Syarat Rencana Induk SPAM
 Berorientasi ke depan;
 Mudah dilaksanakan atau realistis; dan
 Mudah direvisi atau fleksibel
8
Suatu sistem penyediaan air minum
harus direncanakan dan dibangun
sedemikian rupa, sehingga dapat
memenuhi tujuan di bawah ini:
a. Tesedianya air dalam jumlah yang
cukup dengan kualitas yang memenuhi
persyaratan air minum.
b. Tersedianya air setiap waktu atau
kesinambungan.
c. Tersedianya air dengan harga yang
terjangkau oleh masyarakat atau
pemakai.
d. Tersedianya pedoman operasi atau
pemeliharaan dan evaluasi
Kriteria teknis meliputi:
a. Periode perencanaan (15–20 tahun)
b. Sasaran dan prioritas penanganan
Sasaran pelayanan pada tahap awal prioritas harus
ditujukan pada daerah yang belum mendapat
pelayanan air minum dan berkepadatan tinggi serta
kawasan strategis. Setelah itu prioritas pelayanan
diarahkan pada daerah pengembangan sesuai
dengan arahan dalam perencanaan induk kota.
c. Strategi penanganan
Untuk mendapatkan suatu perencanaan yang
optimum, maka strategi pemecahan permasalahan
dan pemenuhan kebutuhan air minum di Suatu kota
diatur sebagai berikut:

 Pengurangan jumlah air tak berekening (ATR)


 Pemanfaatan kapasitas belum terpakai atau idle
capacity
 Pemanfaatan air tanah dangkal yang baik
 Pembangunan baru (peningkatan produksi dan
perluasan sistem)
Matriks Kriteria Utama Penyusunan Rencana Induk
Pengembangan SPAM untuk Berbagai Klasifikasi Kota
Jenis Kota
No Kriteria Teknis
Metro Besar Sedang Kecil
I Jenis Rencana Induk Rencana Induk Rencana Induk -
Perencanaan
II Horison 20 tahun 15-20 tahun 15-20 tahun 15-20 tahun
Perencanaan
III Sumber Air Baku Investigasi Investigasi Identifikasi Identifikasi
IV Pelaksana Penyedia jasa/ Penyedia jasa/ Penyedia jasa/ Penyedia jasa/
penyelenggara/ penyelenggara/ penyelenggara/ penyelenggara/
pemerintah pemerintah pemerintah pemerintah
daerah daerah daerah daerah
V Peninjauan Per 5 tahun Per 5 tahun Per 5 tahun Per 5 tahun
Ulang
VI Penanggung Penyelenggara/ Penyelenggara/ Penyelenggara/ Penyelenggara/
jawab Pemerintah Pemerintah Pemerintah Pemerintah
Daerah Daerah Daerah Daerah
VII Sumber • Hibah LN • Hibah LN • Hibah LN • Pinjaman LN
Pendanaan • Pinjaman LN • Pinjaman LN • Pinjaman LN • APBD
• Pinjaman DN • Pinjaman DN • Pinjaman DN
• APBD • APBD • APBD
11
• PDAM • PDAM • PDAM
• Swasta • Swasta • Swasta
PERSYARATAN TEKNIS

Tenaga Ahli Penyusunan Rencana Induk Pengembangan SPAM

a. Ahli Teknik Penyehatan/Teknik Lingkungan/Ahli Air Minum/Ahli


Sanitasi
b. Ahli Teknik Hidrologi/Geohidrologi
c. Ahli Sosial Ekonomi/Keuangan
d. Ahli Kelembagaan/Manajemen
e. Ahli Perencanaan Kota/Planologi

12
Kegiatan Proyek
Pembangunan

13
Penyusunan Pra Studi Kelayakan
1. Melakukan kajian gambaran kondisi fisik sosial ekonomi,
teknis dan finansial investasi
2. Melakukan kajian sistem penyelenggaraan dan pengelolaan
infrastruktur yang ada serta penilaian kinerja fasilitas
pelayanan yang ada.
3. Melakukan Survai Kebutuhan nyata.
4. Menyusun kerangka pengembangan dan parameter
perencanaan pembangunan yang meliputi :

a. Rencana wilayah usaha dan daerah pelayanan


bagi pengembangan kegiatan;
b. Strategi pengembangan kegiatan investasi;
c. Proyeksi kebutuhan
14
5. Melakukan proyeksi permintaan yang mencakup:
a). Pola perkembangan daerah pelayanan
b). Sasaran kegiatan
c). Pertumbuhan kebutuhan yang diantisipasi
d). Perkiraan pendahuluan permintaan masa mendatang
6. Memberikan uraian mengenai ketersediaan fasilitas
pelayanan yang ada
7. Melakukan tinjauan terhadap altematif teknis yang meliputi:
a). Garis besar solusi teknis alternatif untuk memenuhi
permintaan
b). Garis besar penyempurnaan fasilitas untuk masing-
masing alternatif
c). Tinjauan dampak sosial-ekonomi dari alternatif
d). Penyiapan perkiraan biaya anggaran umum dari
alternatif yang diajukan
15
8. Melakukan tinjauan lingkungan awal yang akan
memberikan suatu rekomendasi perlu tidaknya
AMDAL dalam kegiatan tersebut.
9. Menentukan Bentuk Kerjasama Pemerintah dan
Swasta (KPS) yang sesuai dengan kegiatan
investasi yang akan di KPS kan.
10. Melakukan analisis keuangan untuk mengetahui
iklim pengembalian investasi yang saling
menguntungkan, termasuk struktur tarifnya.
11. Menjelaskan dasar-dasar hukum yang terkait
dengan pelaksanaan KPS (aspek pengaturan dan
kelembagaan)
12. Melakukan pembagian alokasi resiko dan
tanggung jawab 16
13. Menjelaskan mengenai pengaturan pengadaan
KPS yang meliputi uraian kegiatan yang akan
dilakukan, jadwal pelaksanaan masing-masing
kegiatan serta penanggung jawab kegiatan.
a). Memberikan rekomendasi
b). Apakah investasi secara teknis layak
c). Apakah investasi secara finansial layak
d). Apakah investasi secara keuangan layak
sebagai kegiatan kerjasama
e). Alternatif mana yang disarankan dan mengapa.
17
Tahapan Perencanaan Teknis
A. Evaluasi ketersediaan sumber air baku
1. Kuantitas
2. Kualitas
B. Standar kualitas air
C. Alternatif unit pengolahan
1. Pengolahan fisik
2. Pengolahan kimia
3. Bakteriologis
D. Kriteria desain unit pengolahan
E. Menyusun urutan langkah-langkah pengolahan
secara logis dalam bentuk blok diagram.
F. Menghitung (berdasar kriteria desain):
* Kualitas efluent dari tiap tahap pengolahan
* Menghitung dimensi dari tiap unit pengolahan
* Menghitung bahan kimia yang mungkin diperlukan
G. Gambar layout plan instalasi pengolahan dan sarana
lainnya.
H. Gambar profil hidrolis.
I. Gambar detail perencanaan
J. Menghitung Rencana Anggaran Biaya Investasi dan
Operasi-Pemeliharaan
Typical Design Team
Tujuan utama pengolahan air minum adalah untuk
mendapatkan air yang memenuhi standar kualitas (fisik, kimia
dan biologi) dengan harga yang terjangkau.

- ASPEK : Kesehatan
Estetika
Sosial
Factors in Setting Water Quality
Standards

cost
Political
realities
Technical
Health feasibility
Standar Kualitas Air

1. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun


2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran Air
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
492/MENKES/PER/IV/2010 tentang
Persyaratan Kualitas Air Minum
Klasifikasi mutu air ditetapkan menjadi 4 (empat) kelas :
a. Kelas satu, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku air
minum, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air
yang sama dengan kegunaan tersebut;
b. Kelas dua, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk
prasarana/sarana rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar,
peternakan ,air untuk mengairi pertanaman, dan atau peruntukkan
lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan
tersebut;
c. Kelas tiga, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk
pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi
pertanaman, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan air
yang sama dengan kegunaan tersebut;
d. Kelas empat, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk
mengairi, pertanaman dan atau peruntukan lain yang
mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.
Treatment Methode & Quality Improvement
Aerat Koag/ Sedime RSF SSF Chlorin
Parameter ion Floc ntation ation

DO + o o - -- +
CO2 + o o + ++ +
Turbidity o +++ + +++ ++++ 0
Color o ++ + + ++ ++
Taste & odor ++ + + ++ ++ +
Bacteria o + ++ ++ ++++ ++++
Fe & Mn ++ + + ++++ ++++ O
Org.matter + + ++ +++ ++++ +++
Process Train
B/W
water
Flash
mix Filter
Flocculation Sedimentatio to
Preozonation n waste
Sludge Filtration

To distribution
Pump

Clear well
 TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai