E.1 UMUM
Hasil penyusunan Rencana Induk Air Limbah dan DED IPLT Kota Kediri akan sangat
dipengaruhi dan tergantung dari data dan informasi yang dikumpulkan, sehingga metode
yang akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini adalah metode analisa, evaluasi dan
dikumpulkan.
Pengumpulan dan verifikasi data yang dilanjutkan dengan analisa dan evaluasi
serta kajian menyeluruh dalam rangka penyusunan pekerjaan ini akan dilakukan dengan
tahap demi tahap sedemikian rupa sehingga diperoleh hasil pekerjaan yang optimal dan
Rencana Induk Air Limbah dan DE IPLT Kota Kediri” meliputi kegiatan-kegiatan sebagai
berikut :
a) Klarifikasi situasi dan kondisi saat ini pada lokasi studi dan mengidentifikasi
dianalisis:
a. RTRW
b. Peta
c. Data Pendukung
f. Peraturan-peraturan
E -1
g. Data-data yang diperoleh dari penyusunan master plan
2. Melakukan Survei
a. Survei dilakukan guna memperoleh data yang lengkap dan akurat tentang
masyarakat.
sanitasi.
affordability to pay ) serta kapasitas fiscal Kota Kediri (hal ini penting untuk
kepentingan pembiayaan proyek, jika harus dibiayai loan)
aspek kelembagaan, aspek legalitas, aspek finansial dan aspek Peran serta masyarakat.
(black water) maupun dari kamar mandi, tempat cuci dan dapur (grey water).
E -2
e. Pembiayaan dalam rangka pengolaan air limbah.
f. Mengkaji produk hukum yang berakaitan dengan air limbah di Kota Kediri.
2. Menyusun Rencana Induk pengelolaan air limbah hingga 20 tahun mendatang hinggá
aspek teknis, aspek kelembagaan, aspek legalitas, aspek finansial dan aspek Peran serta
rumah tangga baik berasal dari WC (black water) maupun dari kamar mandi,
tempat cuci dan dapur (grey water). Proyeksi berdasarkan hasil survey dan hasil
b. Menyusun alternatif sistem pengelolaan air limbah secara umum di Kota Kediri
perencanaan kedepan:
(SPALD-S), dan/atau
(SPALD-T)
kendala ekonomi,
f. Mengkaji kapasitas dan kemampuan institusi pengelola, SDM yang ada serta
diperlukan
E -3
j. Menyusun pentahapan program pembangunan sesuai dengan tingkat
o Mendesak (tahunan)
diperlukan).
3. Menyusun DED sistem pengolahan air limbah pada lokasi Strategis terpilih.
g. Menyusun spesifikasi teknis dan rencana anggaran biaya untuk PS air limbah
h. Menyusun rencana kerja dan syarat-syarat album gambar dalam ukuran A1,
E -4
A2, dan A3 sesuai dengan kebutuhan.
pengelolaan sistem.
Organisasi Pengelola;
Kediri” perlu ditunjang oleh metodologi pelaksanaan secara rinci dan sistematis guna
memperoleh hasil pekerjaan yang memenuhi sasaran sesuai dengan syarat-syarat yang
instansi.
E -5
Deskriptif eksploratif: memberikan gambaran, penjelasan yang disertai dengan
penggalian secara luas tentang pengertian atau makna keadaan atau kondisi
menyusun deskripsi wilayah, profil sistem pengolahan air limbah dan penentuan awal
area berisiko, serta menyiapkan dan menyusun deskripsi wilayah. Sumber data sekunder
yang digunakan dapat berasal dari berbagai dokumen perencanaan baik dari
diantaranya adalah RTRW, RPJPD, RPJMD, Renstra, RKPD, RPJIM, dokumen realisasi
yaitu:
terkait dalam rangka penyusunan Rencan Induk Air Limbah Pemerintah Kota
Kediri.
E -6
Kelayakan SPAL, yang menjadi dasar pertimbangan kelayakan
rencana induk SPAL yaitu: menetapkan visi dan misi SPAL, penetapan
disesuaikan dengan kondisi Kota Kediri. Selin itu juga perlu dilakukan
yang dikumpulkan berisi semua data baik primer maupun sekunder yang
adalah:
ii. Kondisi Fisik Kota Kediri dengan kebutuhan data berupa: data
iii. Tata ruang yang berisi tetang penggunaan lahan, RUTRK, dan peta
proyeksi penduduk.
E -7
vii. Tingkat kesehatan penduduk.
4. Data kondisi eksisting SPAL, baik data teknis maupun data non teknis.
5. Perumusan analisis kondisi sistem pengolahan air limbah yang berisi tetang
peraturan perundangan, dan aspek peran serta masyarakat dan swasta serta
dama pada pihak yang terkait tentang dokumen rencana induk yang
disusun.
E -8
Gambar E. 2 Metodologi Penyusunan Rencana Induk Air Limbah
Dalam hal ini berisi tentang penjelasan kondisi daerah perencanaan serta
E -9
Pada bagian ini berisikan penjelasan mengenai rencana pengembangan
SPAL yang akan dibangun pada Zona Prioritas, sesuai dengan yang telah
Studi kelayakan ditinjau dari aspek teknis meliputi aspek kemudahan dan
spesifikasi teknis.
masyarakat.
kegiatan yang akan dilaksanakan ini dari segi keuangan dinilai layak, dalam
fasilitas yang ada, dan dapat membayar kembali seluruh pinjaman beserta
E -10
8. Rekapitulasi studi kelayakan
Pada bagian ini berisikan tentang tata cara rencana pelaksanaan seperti
E -11
E.3.3 Metodologi Penyusunan DED
Beberapa tahapan yang perlu dilaksanakan dalam perencanaan rinci bangunan
yang meliputi:
E -12
ii. Perencanaan katup dan aksesoris yang dibutuhkan;
bangunan pengolahan.
diantaranya:
1. Pos jaga;
2. Tempat sampah;
3. Lab;
5. Hanggar;
6. i. Jalan operasional;
7. Kantor;
8. Pagar;
9. Sumur pantau;
E -13
Gambar E. 4 Tahapan Perencanaan Rinci Teknologi Pengolahan Lumpur Tinja
peralatan, ruang kerja dan administrasi) yang diperlukan untuk memperlancar atau
mendukung pekerjaan, sehingga pekerjaan ini dapat dilaksanakan sesuai dengan jadual
Lingkup kegiatan yang akan dilakukan pada tahap persiapan adalah sebagai
berikut :
E.4.1 Persiapan Personil, Peralatan, Administrasi, dan Data Awal
1. Persiapan Personil
E -14
3. Persiapan Administrasi
dari Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jawa Timur, Surat Jalan dari
pusat dan daerah serta persiapan perjalanan. Surat pengantar ini dibuat oleh
pihak Pengguna Jasa yang ditujukan kepada Pemerintah Provinsi dan Kota
ii. Peta Tata-Guna Lahan, Peta Rupa Bumi, Peta Hutan, Peta Geologi,
v. Data Demografi.
vii. Peraturan-peraturan
telah dikumpulkan. Dalam tahapan ini dipelajari laporan studi terdahulu terkait
dengan sanitasi yaitu studi EHRA, Strategi Sanitasi Kota, masterplan Sanitasi,
Laporan RTRW Kota Kediri dan NSPK (Norma, Standar, Pedoman dan Kriteria
bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang. Studi ini bertujuan untuk
E -15
memantapkan penyusunan rencana/program kerja dan metode pelaksanaan yang
pekerjaan di lapangan.
Desk Study akan dilakukan berdasarkan data-data awal yang berhasil dikumpulkan
perlu dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui (menganalisa) dan memahami
Hal-hal penting yang akan dibahas pada tahapan ini adalah studi literatur,
pengarahan tugas. Pada kegiatan ini disamping melakukan kajian terhadap data-
tabel-tabel isian yang mencakup aspek teknis, sosial, ekonomi dan lingkungan
serta aspek O&P yang akan digunakan pada waktu survey lapangan.
Setelah dilakukan desk studi maka langkah selanjutnya adalah menyusun program
kerja dan jadwal pelaksanaan berdasarkan alokasi waktu yang telah ditentukan,
baik global maupun per-item pekerjaan yang nantinya akan dituangkan dalam
Laporan Pendahuluan.
E -16
E.5 SURVEI DAN PENGUMPULAN DATA
Survey yang dilakukan berupa survey lapangan dan instansional. Survey
lapangan diperlukan untuk mengklarifikasi kondisi lapangan saat ini sehingga dapat
menentukan rencana layout awal. Survei dilakukan guna memperoleh data yang lengkap
dan akurat tentang aspek topografi, demografi dan recana pengembangan wilayah serta
buangan, debit buangan perkawasan dan sarana prasarana pngolahan air limbah. Selain
itu juga dilakukan survey sosial ekonomi untuk mengetahui jumlah penduduk, kondisi
sosial ekonomi kebiasaan, persepsi dan keinginan masyarakat termasuk identifikasi jenis
Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari instansi terkait dan berguna
sebagai data penunjang penyusunan Rencana Induk Air Limbah dan DED IPLT
Kota Kediri.
a. Kondisi Fisik Kota Kediri dengan kebutuhan data berupa: data topografi,
b. Tata ruang yang berisi tetang penggunaan lahan, RUTRK, dan peta
proyeksi penduduk.
d. Prasarana Kota yang terkait, diantaranya: sarana air minum, sampah dan
drainase kota.
E -17
h. Peta Tata-Guna Lahan, Peta Rupa Bumi, Peta Hutan, Peta Geologi, dan
Peta Hidrologi.
j. Peraturan-peraturan
pengelolaan air limbah yaitu kajian mengenai kapasitas air limbah yang
rencana pengembangan.
Kapasitas pengolahan
Detil pelayanan
E -18
Data-data disertai dengan foto-foto kerusakan
mengetahui kondisi dan fungsi dari system pada saat ini. Evaluasi
data primer.
Analisa tata ruang berupa (Indeks Planologi) adalah angka yang menunjukkan
Dimana :
IP = Indek Planologi
E -19
V = Nilai Variabel (1-100)
N = Jumlah Variabel
E.6.2 Analisa Kecenderungan Perkembangan Penggunaan Lahan
Perhitungan kecenderungan perkembangan pemanfaatan lahan lebih
D = K Ai z
Dimana :
D = Development Ratio
K = Konstanta
Ai = Tingkat Aksesibilitas
Z = Eksponen/Pangkat
Gi = Di - Oi
Di Oi
Dimana :
Gi = Indeks Pertumbuhan.
P t+ = Pt + F ()
Dimana :
E -20
Metode Analisis Regresi Linier, dengan rumus matematis :
Pt = a + b (x)
Dimana :
a, b = Konstanta, dimana
PX2 - PX.P N PX - X. P
a = ------------------------ ; b = ---------------------- N X2 -
( X )2 N 2 - ( X )2
E.6.4 Analisa Pergerakan Penduduk (Makro Analisa)
Pola dan itensitas pergerakan digunakan model analisa grafik Analisa ini melihat
K = Konstanta grafikasi
X = Konstanta Jarak
E.6.5 Analisa Kebutuhan Sistem IPAL
Pada gambar berikut disajikan skema metodologi untuk menganalisa kebutuhan
sistem IPAL
Kuantitas dan
Karakteristik Air Limbah
E -21
A. Proyeksi jumlah penduduk sesuai jumlah tahun perencanaan
Proyeksi jumlah penduduk dapat dihitung menggunakan rumusan sebagai berikut:
1. Metode Geometris
penduduk, salah satunya adalah rumus proyeksi penduduk geometris. Rumus proyeksi
Pn = Po (1 + r)n
Keterangan:
1 = angka konstanta
2. Metoda Arithmatik
Pn Po + Ka (Tn – To)
Pa− p 1
Ka=
T 2−T 1
dimana:
Tn =tahun ke n;
To =tahun dasar;
Ka = konstanta arithmatik;
Dari hasil proyeksi jumlah penduduk sesuai tahun perencanaan maka akan
tipikal debit air limbah yang dihasilkan per orang per hari.
B. Perencanaan Pengembangan Sarana dan Prasarana
E -22
1. Limbah Setempat
Debit rata-rata air limbah dengan fasilitas tangki septik dengan kloset leher
angsa
Kloset
Kapasitas rencana IPLT dihitung berdasarkan desain debit air limbah sebagai
berikut:
(Qmd)
o Proyeksi debit harus dihitung untuk periode 5 tahun dan 10 tahun, untuk
o Debit rata-rata : hanya pada unit pengolahan kimia dan sekunder (biologi)
o Lokasi IPLT harus dipilih sesuai dengan ketentuan tata ruang, pada daerah
E -23
o Lokasi IPLT harus dipilih tidak jauh dari jalan kota yang ada, dekat dengan
Badan air penerima pembuangan efluen dari IPLT harus memiliki kapasitas
o Perkiraan kebutuhan lahan IPLT untuk sistem kolam sampai akhir periode
desain dihitung berdasarkan BOD influen 5000 mg/l (Lumpur tinja sudah
3. Limbah Terpusat
a. Debit Spesifik Air Limbah (q) dihitung berdasarkan 80% konsumsi air
E -24
c. Debit Harian Maksimum Air Limbah tanpa infiltrasi (Qmd) dihitung
d. Debit Jam Puncak tanpa infiltrasi (Qp) dihitung berdasarkan debit rata-
(m3/hr).
f. Faktor-faktor Debit Air Limbah seperti faktor harian maksimum, faktor jam
puncak dan faktornya minimum harus sesuai dengan standar dan kriteria
perencanaan.
Berikut adalah bagan alir proses pemilihan sistem air limbah (IPAL).
E -25
Teknik pengambilan datanya adalah dengan cara melakukan kuisioner kepada
masyarakat untuk mengetahui data kependudukan terkait kondisi sanitasi dan persepsi
N
nn = Keterangan :
= N(e)2 + 1 n : jumlah sampel
325.125 N : Jumlah populasi
e : presentase kesalahan dalam pengambilan sample yang
325.125 (0,1)2 + 1 masih dapat ditoleransi (tingkat kesalahan 5% = 0,05)
n = 400 orang
E.6.7 Aspek Sosial Ekonomi
Analisa sosial ekonomi meliputi perkiraan pertumbuhan penduduk di dalam
wilayah studi, Perkembangan penduduk dihitung dengan metode yang biasa berlaku,
antara lain jenis pekerjaan yang ada, rata-rata pendapatan keluarga dari
air limbah
limbah.
penanggulangannya.
E -26
Memberikan gambaran umum tentang tingkat kesehatan masyarakat
permukiman
Potensi yang ada dalam masyarakat dan dunia usaha terkait sistem
pemerintah.
E.6.8 Aspek kesehatan masyarakat
Aspek kesehatan manyarakat dapat dinilai berdasarkan angka penyakit terutama
diare, yang diakibatkan dari perilaku masyarakat terkait kebiasaan pengelolaan air limbah
yang telah dilakukan baik pengelolaan terhadap gery water maupun black water
misalnya:
o Kebiasaan buang air besar ke sungai atau ke tempat lain selain jamban
o Pembangunan resapan yang belum memenuhi syarat dilihat dari jarak terhadap
o Membuang grey water di lingkungan sekitar akibat dari belum adanya fasilitas
drainage lingkungan.
Disamping kajian tersebut di atas dapat dikembangkan sesuai dengan kondisi yang
E -27
1. Rendahnya tarif pelayanan air limbah
5. Belum optimalnya penggalian potensi dana dari masyarakat dan dunia usaha/
koperasi
1. Masih lemahnya fungsi lembaga di daerah yang melakukan pengelolaan air limbah
pemukiman
3. Kapasitas sumber daya manusia yang melakukan pengelolaan air limbah masih
rendah
5. Belum jelasnya tata pelaksanaan antara bagian administrasi dan pelaksana teknis
6. Kurangnya koordinasi dan kerjasama antara instansi terkait yang ada dilapangan
institusi yang jelas dengan dilandasi dasar hukum yang jelas, sedangkan untuk kapsaitas
SDA perlu dilakukan pelatihan-pelatihan atau training dan rekruitmen untuk jangka
E -28
Seluruh program pengembangan dalam rencana induk harus dikelompokan atas
dan 4 harus dihitung nilai investasinya dengan standar harga saat ini (current price).
Rencana biaya investasi program dari rencana induk harus dibandingkan dengan
rencana penduduk terlayani sehingga dapat diketahui nilai biaya investasi perkapita atau
nilai biaya investasi per rumah tangga dari penduduk yang mendapat manfaat langsung.
Nilai biaya investasi perkapita tersebut harus dibandingkan dengan income perkapita
pertahun dari kota yang bersangkutan, sebagai lapisan awal (screening) sebelum
1 (pertama) harus dihitung kelayakan proyeknya dengan mengacu pada pedoman studi
kelayakan.
E.8 PEMETAAN KONDISI FISIK LINGKUNGAN, PROFIL KESEHATAN
MASYARAKAT, DAN KONDISI SANITASI
Pemetaan kondisi fisik lingkungan didapatkan dari hasil studi sebelumnya
berupa profil lingkungan hidup Kota Kediri dan hasil studi EHRA yang menggambarkan
kondisi sanitasi lingkungan di masing-masing kelurahan dan juga data mengenai daerah
Dari buku outline plan sanitasi juga didapatkan gambaran mengenai seluruh
kondisi sanitasi di Kota Kediri baik sanitasi berupa kondisi penyediaan air bersih, kondisi
drainase maupun kondisi pengelolaan air limbah eksisting beserta dengan perencanaan
pengembangannya. Di samping itu, buku grand design sanitasi Kota juga akan
Dari beberapa sumber data primer tersebut akan dikompilasi dan diverifikasi
untuk kemudian dijadikan dasar untuk perencanaan sistem pengolahan air limbah yang
disesuaikan dengan kondisi fisik lahan maupun kondisi kemampuan dan kemauan
E -29
Penyusunan Rencana Induk Air Limbah dan DED IPLT Kota Kediri merupakan
dan prasarana air limbah untuk periode 20 (dua puluh) tahun. Di dalamnya termasuk:
Penyusunan Rencana Induk Air Limbah dan DED IPLT Kota Kediri tersebut
selanjutnya digunakan sebagai acuan oleh instansi yang berwenang dalam penyusunan
program pembangunan 5 (lima) tahun bidang air limbah atau Renstra Dinas
Penyusunan Rencana Induk Air Limbah dan DED IPLT Kota Kediri merupakan
Pengembangan Prasarana
Pengembangan Kelembagaan
Pengembangan Pengaturan
Disamping itu, rencana induk air limbah juga digunakan sebagai acuan dalam
memadukan program-program yang terkait dengan bidang air limbah seperti Sistem
Rencana Induk Air Limbah pada dasarnya adalah perencanaan jangka panjang
E -30
Gambar E. 7 Diagram Alur Pola Pikir Perencanaan
ditetapkan adalah pilihan arah pengembangan sarana dan prasarana air limbah untuk
masa mendatang. Pilihan arah pengembangan sarana dan prasarana air limbah yang
Threats). Dalam pemilihan arahan pengembangan sarana dan prasarana air limbah perlu
a. Daerah perencanaan pengambangan Sarana dan Prasarana Air Limbah (SPAL) pada
E -31
b. Pembagian zona-zona perencanaan pengembangan Sarana dan Prasarana Air
pengembangan sarana dan prasarana air limbah di masa mendatang. Analisis SWOT
untuk peningkatan dan pengembangan sarana dan prasarana air limbah pada zona
sebagainya);
Berdasarkan SWOT tersebut, pengembangan sarana dan prasarana air limbah dapat
prasarana air limbah dapat dijelaskan pada Gambar E.7. Penggambaran posisi tersebut
b. Posisi potensi pengembangan sarana dan prasarana pada masa mendatang (20
tahun mendatang).
E -32
Gambar E. 8 Matrix SWOT
Penetapan arah pengembangan sarana dan prasarana air limbah dapat ditetapkan
tersebut, maka grand design arah pengembangan sarana dan prasarana pada masing-
Penjelasan :
E -33
- Peningkatan kapasitas IPLT
Pada design ini transformasi dari sistem setempat menjadi sistem terpusat
- Mengembangkan sarana dan prasarana Air Limbah terpusat skala kota. Strategi
dampak adanya kebutuhan lembaga untuk mengelola prasarana yang akan dibangun.
Dengan demikian, penetapan arah pengembangan prasarana sistem terpusat pada daerah
masyarakat dan mewujudkan lembaga yang sesuai untuk mengelola prasarana terbangun.
E -34
b. Rencana penyusunan Peraturan Daerah (Perda) dan sosialisasi Perda;
1. Zona Prioritas adalah zona perencanaan yang mendapat penilaian utama untuk
2. Perencanaan sarana dan prasarana air limbah di zona prioritas dapat dibagi atas
sebagai berikut:
- Tingkat permasalahan pencamaran air limbah terhadap air tanah dan badan air
penerima
- Kelayakan lingkungan
- Kelayakan kelembagaan
E -35
b. Perencanaan studi kelayakan pada zona prioritas wajib mengacu pada pedoman
Penetapan Arah Pengembangan sarana dan prasarana air limbah pada daerah
a. Permukiman baru yang akan dan sedang dikembangkan oleh developer wajib
b. Rencana induk air limbah kawasan permukiman baru tersebut harus mengacu pada
Contents
E.1 UMUM.............................................................................................................................. 1
E.2 Pendekatan Teknis........................................................................................................... 1
E -36
E.2.1 Pendekatan Terhadap Lingkup Pekerjaan....................................................1
E.3 METODOLOGI................................................................................................................ 5
E.3.1 Metodologi Penyusunan Rencana Induk Air Limbah..........................6
E.3.2 Metodologi Penyusunan FS............................................................................ 9
E.3.2 Metodologi Penyusunan DED.....................................................................12
E.4 PERSIAPAN PEKERJAAN.......................................................................................... 14
E.4.1 Persiapan Personil, Peralatan, Administrasi, dan Data Awal.........15
E.4.2 Desk Study dan Penyusunan Program Kerja..........................................16
E.5 SURVEI DAN PENGUMPULAN DATA................................................................17
E.6 KAJIAN DAN METODE ANALISA......................................................................... 19
E.6.1 Analisa Tata Ruang............................................................................................. 19
E.6.2 Analisa Kecenderungan Perkembangan Penggunaan Lahan........20
E.6.3 Analisa Sosial Kependudukan.......................................................................21
E.6.4 Analisa Pergerakan Penduduk (Makro Analisa)....................................21
E.6.5 Analisa Kebutuhan Sistem IPAL...................................................................22
E.6.7 Kependudukan dan Persepsi Masyarakat..............................................26
E.6.8 Aspek Sosial Ekonomi....................................................................................... 26
E.6.9 Aspek kesehatan masyarakat........................................................................28
E.6.10 Aspek Pendanaan............................................................................................. 28
E.6.11 Aspek kelembagaan........................................................................................ 28
E.7 INDIKASI RENCANA INVESTASI PROGRAM..................................................29
E.8 PEMETAAN KONDISI FISIK LINGKUNGAN, PROFIL KESEHATAN
MASYARAKAT, DAN KONDISI SANITASI................................................................................... 29
E.9 PENYUSUNAN PROGRAM KERJA PENINGKATAN PENANGANAN
SEKTOR AIR LIMBAH.......................................................................................................................... 30
E.10 ARAH PENGEMBANGAN SARANA DAN PRASARANA AIR LIMBAH
PADA DAERAH PERMUKIMAN TERBANGUN..........................................................................31
E.11 ARAH PENGEMBANGAN SARANA DAN PRASARANA AIR LIMBAH
PADA DAERAH PERMUKIMAN BARU......................................................................................... 36
E -37
E -38