Anda di halaman 1dari 14

Kondisi & Permasalahan

Penerapan SPM PUPR di


Daerah
PUSAT FASILITASI INFRASTRUKTUR DAERAH
SEKRETARIAT JENDERAL
KEMENTERIAN PUPR
1. Landasan Hukum;
2. Peran dan Fungsi K/L Teknis;
3. Tugas dan Fungsi PFID;

Outline 4. Status Pelaporan SPM PUPR pada Aplikasi


Sicalmers
5. Tahapan Penerapan SPM PUPR
6. Isu dan Kendala Penerapan SPM PUPR.
Landasan Hukum
UU No. 1 Tahun 2022 UU No. 23 Tahun 2014
Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pemerintah Daerah
Pusat dan Pemerintah Daerah

PP No. 2 Tahun 2018


Standar Pelayanan Minimal

Permendagri No. 59 Tahun 2021 PermenPUPR No. 29 Tahun 2018


Penerapan Standar Pelayanan Minimal Standar Teknis Standar Pelayanan
Minimal Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat
Kementerian dan Lembaga Teknis (dalam hal ini
Berdasarkan Permendagri No. 59/2021
Kementerian PUPR) merupakan anggota Sekretariat

Peran dan Bersama di Tingkat Pusat.

Fungsi
Sekretariat Bersama bertanggung jawab untuk melakukan
koordinasi terkait:
Penerapan, pemantauan, dan evaluasi SPM; dan
Penanganan isu dan permasalahan Penerapan SPM.
Koordinasi dilakukan bersama Tim Penerapan SPM Daerah
Provinsi dan Tim Penerapan SPM Daerah Kabupaten/Kota.

Kementerian/ Kementerian PUPR merupakan K/L Teknis yang


mendukung pelaksanaan SPM Bidang Pekerjaan
Lembaga Teknis Umum (Air Minum dan Air Limbah) serta Bidang
Perumahan Rakyat (Rumah Bencana dan Rumah
Relokasi).
Tugas:
Memfasilitasi perencanaan, pembinaan, Berdasarkan PermenPUPR No. 13/2020

Tugas dan
pemantauan,dan evaluasi penyelenggaraan
infrastruktur daerah.

Fungsi:
Penyusunan kebijakan teknis, program, dan
anggaran penyelenggaraan infrastruktur daerah;
Fungsi
Pelaksanaan fasilitasi perencanaan dan
pembinaan penyelenggaraan infrastruktur
daerah; Pusat Fasilitasi
Pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan
pelaporan penyelenggaraan infrastruktur daerah;
Infrastruktur Daerah
dan (PFID)
Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah
tangga pusat.
Rekapitulasi Jumlah Kabupaten/Kota yang Sudah
Melaporkan Capaian SPM PUPR Tahun 2021

Status Air Minum


82
Air Limbah
68
Rumah
Bencana
58
Rumah
Relokasi
33

Pelaporan 16.14% 13.39% 11.42% 6.50%


Sumber: Sicalmers.pu.go.id per 4 Juli 2022, pukul 16.45

SPM PUPR Rekapitulasi Jumlah Provinsi yang Sudah


Melaporkan Capaian SPM PUPR Tahun 2021

Air Minum Air Limbah Rumah Rumah


Bencana Relokasi
pada Aplikasi 3 0 0 0
SICALMERS 8.82% 0% 0% 0%
Sumber: Sicalmers.pu.go.id per 4 Juli 2022, pukul 16.45
Tahapan Penerapan SPM PUPR
Berdasarkan PP No. 2/2018 & Permendagri No.59/2021

Pengumpulan Perhitungan Rencana Pelaksanaan


Data Kebutuhan Pemenuhan Pemenuhan
Isu dan Kendala Penerapan SPM PUPR
Tahap Pengumpulan Data
Secara Umum:
1. Terdapat ketidakseragaman basis data yang digunakan oleh Pemerintah Daerah;
2. Keterbatasan Sumber Daya Manusia yang dapat melaksanakan pengumpulan data ke lapangan;
3. Keterbatasan penganggaran mengingat belum terdapat aturan yang mengharuskan Pemda mengalokasikan
pendanaan untuk pendataan SPM PUPR;
4. Masih banyak Pemerintah Daerah yang memanfaatkan data sekunder (sampling).

Untuk Bidang Pekerjaan Umum: Untuk Bidang Perumahan Rakyat:


1. Layanan Air Minum: Kesulitan dalam pendataan 1. Layanan Rumah Bencana: Tidak terdapat SK
masyarakat yang memiliki akses air minum melalui Bencana serta BPPD belum menyusun Rencana Aksi
SPAM BJP; Mitigasi dan Adaptasi Bencana;
2. Layanan Air Limbah: Kesulitan dalam pendataan 2. Layanan Rumah Relokasi: Identifikasi lokasi
masyarakat yang memiliki akses air air limbah berupa strategis dan ketersediaan lahan potensial belum
melalui Tangki Septik Individual. termasuk ke dalam Dokumen Perencanaan Daerah.
Isu dan Kendala Penerapan SPM PUPR
Tahap Perhitungan Kebutuhan dan Rencana Pemenuhan

Untuk Bidang Pekerjaan Umum: Untuk Bidang Perumahan Rakyat:


1. Layanan Air Minum: Pengumpulan data 1. Layanan Rumah Bencana: Terdapat
akses air minum (SPAM JP dan BJP) belum tumpang tindih kewenangan dalam
maksimal sehingga mengakibatkan kesulitan perencanaan pemenuhan Layanan Rumah
dalam perhitungan kebutuhan; Bencana antara OPD Teknis Pelaksana SPM
2. Layanan Air Limbah: Pengumpulan data Perumahan dan BPBD;
akses air limbah belum maksimal sehingga 2. Layanan Rumah Relokasi: Masih rendahnya
mengakibatkan kesulitan dalam perhitungan urgensi Pemda dalam melaksanakan
kebutuhan. Program Relokasi sehingga Pemda
umumnya belum merencanakan
pelaksanaan Layanan Rumah Relokasi.
Isu dan Kendala Penerapan SPM PUPR
Tahap Pelaksanaan Pemenuhan
Secara Umum:
1. Kurangnya sosialisasi & pendampingan sehingga infrastruktur yang sudah terbangun tidak
termanfaatkan dengan efektif;
2. Beberapa infrastruktur terbangun belum sesuai dengan kriteria/standar yang ditetapkan.

Untuk Bidang Pekerjaan Umum: Untuk Bidang Perumahan Rakyat:


1. Tidak semua Provinsi 1. Kesulitan penyediaan lahan untuk rumah akibat bencana
membutuhkan SPAM/SPALD dan relokasi program pemerintah;
Regional sehingga tidak 2. Beberapa bencana belum ditetapkan dengan SK Bencana
dilakukan pembangunan sehingga Pemda kesulitan dalam melaksanakan
infrastruktur tersebut. pemenuhan kebutuhan Layanan Rumah Bencana.
Isu dan Kendala Penerapan SPM PUPR
Tahap Evaluasi dan Pelaporan Capaian SPM
Secara Umum:
1. Terdapat kesulitan dalam menerapkan metode perhitungan Capaian SPM Tingkat
Provinsi (untuk Layanan Air Minum, Air Limbah, dan Perumahan);
2. Sistem pelaporan belum terintegrasi secara optimal sehingga mempersulit Pemda
dalam pelaksanaan pelaporan;
3. Masih terdapat perbedaan antara Capaian SPM yang dilaporkan oleh OPD Pengampu
terkait dengan yang dilaporkan oleh Biro Tata Pemerintahan; dan
4. Minimnya pemahaman Pemerintah Daerah terkait SPM Bidang PUPR. Salah satunya
akibat pergantian personel di daerah yang tidak disertai dengan transfer knowledge.
Isu dan Kendala Penerapan SPM PUPR
Kesimpulan
1. Ketidakseragaman basis data yang dimiliki dan dilaporkan oleh
Pemerintah Daerah;
2. Keterbatasan anggaran daerah;
3. Kurangnya pemahaman Pemerintah Daerah;
4. Sinkronisasi kebijakan yang belum optimal, mengakibatkan
timbulnya perbedaan informasi yang diterima oleh Pemerintah
Daerah; dan
5. Sistem pelaporan yang belum terintegrasi secara optimal.
Tindak Lanjut
1. Mendorong Pemerintah Daerah untuk mengumpulkan data yang
akuntabel dan meningkatkan koordinasi antar instansi di daerah;
2. Mendorong Pemerintah Daerah untuk menganggarkan penerapan SPM
PUPR pada RPJMD sehingga penerapan SPM PUPR dapat menjadi
prioritas daerah serta mencari skema pembiayaan lain (KPBU, CSR,
hibah, dll);
3. Memberikan informasi secara rutin untuk meningkatkan pemahaman
Pemerintah Daerah terkait penerapan SPM PUPR;
4. Koordinasi antar instansi penyusun kebijakan penerapan SPM PUPR; dan
5. Integrasi antar sistem pelaporan untuk menghindari adanya duplikasi
data, mempermudah proses pelaporan, serta proses analisa data.
Terima Kasih
Kondisi & Permasalahan
Penerapan SPM PUPR di Daerah
PUSAT FASILITASI INFRASTRUKTUR DAERAH
SEKRETARIAT JENDERAL
KEMENTERIAN PUPR

Anda mungkin juga menyukai