Anda di halaman 1dari 48

Rumah Tahan Gempa

PP No. 16 Tahun 2021

D i r e k t o r a t J e n d e r a l C i p t a K a r y a
Direktorat Bina Teknik Permukiman dan Perumahan
Balai Bahan Dan Struktur Bangunan Gedung 1
Teori Pelat Tektonik:
1. Dunia terdiri dari lempengan mengambang yang bergerak
sehingga terjadi tabrakan
2. Tabrakan dan gesekan lempengan mengakibatkan
pelepasan energi, dirasakan sebagai gempa
3. Lempengan kuat melengkung ke atas membentuk
pegunungan, lempeng yang lemah terdesak ke bawah
membentuk jurang

Gempa bumi merupakan fenomena alam yang tidak dapat


dihindari, diramalkan (lokasi, kapan dan besarnya), dapat
menimbulkan kerugian baik harta maupun jiwa

2
Peta Tektonik
Kepulauan
Indonesia

3
Kejadian gempa utama di Indonesia

Katalog PuSGeN 2016:


all Shocks (1907-2016)
Working Group Catalog

1. EHB (1960-2008)
2. USGS (1973-2016)
3. ISC-GEM (1907-2004)
4. Relocated BMKG data
(2009-2015

Sumber : Mashyur dkk (tim revisi peta gempa Indonesia 2017) 4


Peta percepatan puncak di batuan dasar (SB)
untuk probabilitas terlampaui 2% dalam 50 tahun

5
Pelajaran dari gempa–gempa terdahulu

Pentingnya ikatan yang kuat antara pondasi dengan


struktur diatasnya
6
Pelajaran dari gempa–gempa terdahulu

f 5 mm
f 4 mm

f tulangan < f pulpen

Pentingnya kolom praktis dan perhatikan ukuran


tulangan minimum

7
Pelajaran dari gempa–gempa terdahulu
Pentingnya sengkang pada kolom

Ukuran sengkang yang terlalu kecil dan jaraknya


yang terlalu jauh sangat berbahaya

8
Pelajaran dari gempa–gempa terdahulu
Pentingnya perhatian khusus pada daerah sambungan balok kolom

Sambungan balok kolom yang tidak baik


(panjang penyaluran tulangan yang tidak mencukupi)
mengakibatkan terlepasnya balok dengan kolom.
9
Pelajaran dari gempa–gempa terdahulu
Soft storey effect, berbahaya dan menyebabkan keruntuhan

Soft storey effect,


kekakuan struktur diatas lebih tinggi dari struktur
di bawahnya. 10
Pelajaran dari gempa–gempa terdahulu
Pentingnya angkur pada pertemuan kolom dan dinding

Pertemuan antara kolom dan bata terlepas akibat


tidak adanya angkur 11
Pelajaran dari gempa–gempa terdahulu
Pentingnya perhatian pada kualitas mortar

Mutu mortar yang terlalu rendah mengurangi kekuatan ikatan


antara bata, sehingga dinding gampang rusak akibat gempa
12
Pelajaran dari gempa–gempa terdahulu
Pentingnya batasan luas dinding

Luas dinding tanpa kolom praktis yang terlalu besar menyebabkan


lemahnya dinding terhadap beban gempa
disarankan luas dinding sekitar 9 m2 13
Pelajaran dari gempa–gempa terdahulu
Pentingnya ring balok Perhatian pada lokasi bangunan

Ring balok harus saling mengikat untuk Lokasi bangunan terlalu dekat dengan
menjaga kesatuan bangunan tepi lereng, berbahaya 14
Permasalahan
1. Indonesia memiliki wilayah yang rawan terhadap gempa bumi.
2. Gempa bumi tidak menyebabkan korban jiwa namun bangunan yang melakukannya.
3. Diperlukan perencanaan khusus dalam pembangunan rumah dan gedung bertingkat, yang tahan
terhadap beban gempa
4. Banyaknya kerusakan bangunan yang tidak menggunakan perencanaan/perhitungan tahan gempa

Acuan rumah tahan gempa


PP No. 16 tahun 2021
Lamp. H : Ketentuan Pokok Tahan Gempa Bangunan Gedung Fungsi Hunian Berupa
Rumah 1 (satu) Lantai dan Rumah 2 (dua) Lantai

15
Konsep Built Back Better

16
4 komponen yang perlu difokuskan

17
Filososfi Bangunan Tahan Gempa

Hal yang perlu diperhatikan agar bangunan tahan gempa


1. Konfigurasi Bangunan
2. Lokasi
3. Material
4. Detail struktur bangunan
- Struktur pondasi
- Struktur atas
- Struktur atap

18
Bentuk Denah & Penampang

Simetris dan Sederhana

Simetris tetapi tidak Sederhana

P
P <3L
Simetris tetapi terlalu panjang
Denah yang Sederhana Penampang yang Sederhana 19
Lokasi

Hindari lokasi bangunan yang berada di tepi tebing

Hindari lokasi bangunan yang berada sangat dekat


di bawah lereng

Hindari lokasi bangunan yang berada sangat dekat


dengan sungai

Sumber: Jogja-Jateng Archquick response production team

20
Sistem Struktur Rumah Tahan Gempa

21
Ketentuan mengenai bahan bangunan

Batu pondasi
Batu kali atau batu gunung yang keras dan memiliki banyak
sudut agar ikatan dengan mortar menjadi kuat

Batu Bata

22
Kayu yang digunakan harus berkualitas baik dengan ciri-ciri:
keras, kering, berwarna gelap, tidak ada retak dan lurus.

OK
X
Pengujian praktis
mutu bata
Tulangan baja ber-SNI, tidak berkarat

Tidak hancur dan tidak banyak


mengeluarkan gelembung saat
23
direndam
1 2 3 0,5
Ditambahkan
sedikit demi
sedikit

24
25
Pondasi Batu Kali Menerus
1. Pondasi sebaiknya dibuat menerus keliling bangunan tanpa terputus.
2. Pondasi dinding penyekat juga dibuat menerus.
3. Perlu dipasang balok pengikat/sloof sepanjang pondasi tersebut.

26
Ketentuan
mengenai
pengangkuran

Setiap 1 m, dipasang angkur antara fondasi


dan sloof menggunakan besi f 10

27
Balok Sloof

28
Kolom

29
Detail sambungan sloof dengan kolom

30
Balok Ring

31
Detail sambungan ring balok dengan kolom

32
Detail dinding

33
Detail dinding

34
Detail Ampig

35
Detail Ampig

36
Ketentuan yang perlu diingat

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membangun rumah dengan rangka beton:

1. Perhatikan detail penulangan pada daerah sambungan balok, kolom dan pondasi.
2. Panjang penyaluran harus cukup
3 Pengecoran pada daerah pertemuan balok, kolom dan pondasi harus dilakukan
dengan baik.
• Pada daerah sambungan, volume tulangan lebih besar sehingga ada
kemungkinan pengecoran tidak sempurna
• Perhatikan ukuran agregat maksimum

37
38
39
40
41
42
Pendetailan kuda-kuda

43
Pendetailan kuda-kuda

44
45
Dudukan kuda-kuda

46
Kenapa rumah saya
rusak tapi rumah
tetangga saya tidak?

47
T er i m a Kasi h

Batur Pintar
Bekerja Pintar
pupr_bahan_st rukt ur_bangunan pupr_bbsbg Bbsbg Djck Kang Ba t ur
48
ciptakarya.pu.go.id/ sat upint u/ bal aibsbg dit bt pp.bbsbg@pu .go.id 081111114310

Anda mungkin juga menyukai