1
SPSW dibandingkan dengan struktur dilakukan di Jepang dan dipublikasikan
open frame biasa dalam bahasa Jepang, membatasi
aksesibilitas untuk insinyur di bagian lain
1.4 Batasan Masalah dunia. Kedua, konsensus mengenai beberapa
Lingkup pembahasan yang akan aspek tentang desain, analisis, dan konsep-
dianalisa mencakup : konsep detail belum tercapai(Robert G.Drive
1. Pemodelan dengan memakai shear et al, 1997). Mayoritas bangunan dinding
walls hanya pada portal eksterior geser pelat baja dibangun di Jepang dan
memanjang dan melintang. Amerika Serikat dengan mengambil
2. Struktur direncanakan terletak pada beberapa bentuk. Panel dinding geser plat
zona gempa kuat (zona 6). baja Berat kaku dan tipis historis telah
3. Profil tanah ditetapkan menggunakan disukai di Jepang, sedangkan panel dinding
jenis tanah lunak (Tabel 4 SNI- geser plat baja lentur dan cukup tebal telah
2002). mendominasi di Amerika serikat.
4. Tidak merencanakan bangunan Thorburn et al. (1983) menyajikan
bawah struktur. sebuah survei bangunan baja dengan
5. Tidak merencanakan sambungan menggunakan SPSW, dengan diskusi
6. Tidak membahas metode singkat tentang karakteristik masing-masing.
pelaksanaan di lapangan. Karena laporan itu diterbitkan, beberapa
bangunan dinding geser baja telah
dilaporkan dalam literatur, terutama
1.5 Manfaat Penelitian
bangunan lima lantai Veteran Administrasi
Manfaat yang dapat diberikan pada Medical Center di Charleston, Carolina
Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut: selatan (Baldeli 1983) dan sebuah kantor
1. Sebagai bahan masukan bagi berlantai delapan blok di Benoni, Afrika
dunia perkonstruksian khususnya Selatan (Anon, 1989). Yang pertama adalah
pada bangunan baja yang contoh dari peningkatan seismik bangunan
menggunakan pengaku pada beton yang diperkuat dengan menggunakan
strukturnya. dinding geser pelat baja. Dinding geser
2. Sebagai bahan pertimbangan jenis terhubung ke struktur yang sudah ada
pengaku yang akan digunakan dengan dibor-di jangkar dan kaku
dalam mendesain konstruksi menggunakan bagian saluran. Sedangkan
bangunan baja. bangunan yang di Afrika Selatan
menggunakan dinding geser panel lentur
tipis yang mengandalkan prilaku pasca tekuk
BAB II dari panel geser dalam melawan beban
TINJAUAN PUSTAKA lateral. Penelitian telah dilakukan pada
dinding geser pelat baja dengan keragaman
bentuk. Namun, dinding geser baja dapat
2.1 Umum dibagi secara konseptual menjadi 2 jenis,
Penelitian pada dinding geser pelat yakni plat dinding geser baja yang tidak
baja dimulai pada awal tahun 1970-an. boleh tekuk dibawah beban desain dan plat
Walaupun badan penelitian yang telah dinding geser baja boleh tekuk. Penelitian
terkumpul saat itu dengan jelas pada kedua jenis ini sedang berlangsung.
menunjukkan bahwa dinding geser baja
menyediakan cara yang efektif dan
ekonomis melawan angin dan beban gempa, 2.2.Tinjauan kronologis penelitian
relatif sedikit bangungan telah dibangun dinding geser pelat baja sebelumnya:
dengan metode ini. Hal ini dikarenakan,
Pertama, banyak dari penelitian awal
2
2.2.1. Laporan Astaneh-asl (2001) dan seismik dengan baik dalam tahun
Usaha mengcompile sebuah 1995 Kode Gedung Nasional Kanada
dokumen komprehensif yang merinci (NBCC 1995) batas.yang inelastis
perilaku dan desain dinding geser pelat respon statis dan dinamis dari dinding
baja dibuat oleh Astaneh-ASL(2001). geser juga dianalisis menggunakan strip
Panel kaku dan lentur keduanya kompresi ketegangan-model, yang
diperiksa dan disarankan agar pelat merupakan perpanjangan dari
lentur padat digunakan kecuali jika ketegangan-satunya strip model dan
terdapat celah di dinding geser yang memiliki strip cenderung dalam dua
memerlukan kaku. SPSW Failure arah untuk melawan beban lateral dalam
diagram Menunjukkan daftar arah mana pun. Kapasitas kompresi
kemungkinan kegagalan mekanisme irisan, diambil 8% dari kapasitas tarik
yang diatur menjadi urutan hieraskis pelat padat, ditentukan oleh ketegangan-
mode kegagalan. Modus kegagalan ulet kalibrasi model model kompresi untuk
digolongkan sebagai modus yang lebih kedua beban kumulatif berkelanjutan
diinginkan daripada mode kegagalan dan energi yang diserap dengan
rapuh dan disusun terlebih dahulu. histeresis loop dari pengujian dengan
Tabel ini dapat menjadi asisten desain Driver et al. 1998.
yang efektif untuk memeriksa setiap
anggota dalam sistem dinding geser
pelat baja. Astaneh-asl(2001)
merekomendasikan penggunaan
persamaan yang menggambarkan
prilaku pelat griders (AISC 1999) untuk
desain pelat baja dinding geser lentur
3
Gambar 2.3-One-Storey Test Specimen Gambar 2.6- One-Storey Test Specimens
(Timler and Kulak 1983) (Lubell 1997)
4
BAB III Peraturan yang digunakan dalam
METODOLOGI perencanaan adalah :
a. SNI 03 1729 2002 tentang Tata
Cara Perencanaan Struktur Baja
3.1 Flowchart Metodologi Untuk Bangunan Gedung
b. Peraturan Pembebanan Indonesia
Untuk Gedung (PPIUG) 1983.
c. SNI 03 1726 2002 tentang Tata
Cara Perencanaan Ketahanan Gempa
Untuk Bangunan Gedung.
d. Untuk check / kontrol dimensi
digunakan SNI
6.0 m
18.0 m 6.0 m
6.0 m
Gambar 3.1. Flowchart Metodologi Gambar 3.2 Denah struktur bangunan baja
tanpa dinding geser
Balok induk
internet.
Gambar 3.3 Denah struktur bangunan baja
dengan dinding geser
5
+ 40.00
+ 40.00
4.0 m
4.0 m
+ 36.00
+ 36.00
4.0 m
4.0 m
+32.00
+32.00
4.0 m
4.0 m
+ 28.00 + 28.00
4.0 m
4.0 m
+ 24.00 + 24.00
4.0 m 4.0 m
4.0m 4.0m
+ 16.00 + 16.00
4.0m 4.0m
+ 12.00 + 12.00
4.0m 4.0m
+ 8.00 + 8.00
4.0m 4.0m
+ 4.00 + 4.00
4.0m
4.0m
0.00
6.0 m 6.0 m 6.0 m 6.0 m 6.0 m 0.00
30.0 m 6.0 m 6.0 m 6.0 m 6.0 m 6.0 m
30.0 m
Gambar 3.4 Potongan memanjang tanpa Gambar 3.6 Potongan memanjang dengan
dinding geser dinding geser
+ 40.00
+ 40.00
4.0 m
4.0 m
+ 36.00
+ 36.00
4.0 m 4.0 m
+32.00 +32.00
4.0 m 4.0 m
+ 28.00 + 28.00
4.0 m 4.0 m
+ 24.00 + 24.00
4.0 m 4.0 m
+ 20.00 40.0 m + 20.00 40.0 m
4.0 m 4.0 m
+ 16.00
+ 16.00
4.0 m
4.0 m
+ 12.00
+ 12.00
4.0 m
4.0 m
+ 8.00
+ 8.00
4.0 m
4.0 m
+ 4.00
+ 4.00
4.0 m
0.00 4.0 m
6.0 m 6.0 m 6.0 m
0.00
18.0 m 6.0 m 6.0 m 6.0 m
18.0 m
Gambar 3.5 Potongan melintang tanpa Gambar 3.7 Potongan melintang dengan
dinding geser dinding geser
6
di pihak angin = + 0,9 ;di belakang
angin = - 0,4
7
3.2.7 Analisa beban dorong statik
ekuivalen
Respon inelastis dan perhitungan
daktilitas struktur yang telah
direncanakan diatas dapat diketahui
dengan cara melakukan analisa beban
dorong statis dengan meletakkan
beban gempa ke pusat massa dalam
software SAP 2000 versi 14.
Gambar 3.9 Diagram beban
simpangan struktur gedung
3.2.8 Prbandingan
Setelah dilakukan analisa struktur
gedung open frame dan struktur
3.2.5 Analisa struktur gedung steel plate shear wall maka
Pada tahap ini dilakukan pemodelan dari dua analisa tersebut akan
dan analisa linier struktur dengan dibandingkan prilaku atau respon
menggunakan program SAP 2000 v.14 inelastik (drift ratio, gaya geser dasar,
berdasarkan preliminary dan simpangan atap)
pembebanan yang telah direncanakan.
Semua pembebanan harus dimasukan 3.2.9 Visualisasi (Gambar)
untuk menghasilkan gaya yang Hasil dari perencanaan dan
terbesar yang akan menghasilkan gaya penganalisaan akan dituangkan dalam
dalam yang terbesar, untuk minor bentuk output gambar dari SAP 2000
analisis menggunakan software abaqus versi 14 dan Abaqus versi 6.5.
versi 6.5 untuk mengetahui kekuatan
steel plate shear wall itu sendiri. 3.2.10. Kesimpulan
Dari studi dan analisa yang telah
3.2.6 Kontrol Dimensi dilakukan diatas maka akan
Pada tahap ini dilakukan kontrol disimpulkan keuntungan atau kerugian
dimensi, dimensi yang direncanakan menggunakan steel plate shear wall
berdasarkan gaya dalam yang terjadi
hasil dari permodelan dan
penganalisaan yang dilakukan dengan
bantuan program SAP 2000 v.14
berdasarkan preliminary dan
pembebanan yang telah direncanakan.
Pada tahap pengontrolan ini dilakukan
supaya dimensi yang telah kita
rencanakan atau asumsi sudah sesuai
peraturan serta drift yang terjadi pada
model struktur kita sesuai batasan
(SNI 2002). Bila telah memenuhi
persyaratan, maka dapat diteruskan ke
tahap pendetailan dan apabila tidak
memenuhi persyaratan, maka
dilakukan re-design.
8
BAB IV Total beban finishing = 128 kg/m2
PERENCANAAN STRUKTUR Beban Hidup
SEKUNDER Beban Hidup = 250 kg/m2
9
Pembebanan : Jadi, Lb < Lp bentang pendek,
Beban mati kuat nominal komponen struktur adalah :
- berat pelat bondex = 10,1 kg/m2 . 3 m
Mp = Fy x Zx = 2500 kg/cm2 x 823 cm3
= 30,3 kg/m
= 202570 kgcm
- berat sendiri pelat beton
Mu < Mn
= 0,1 m.2400kg/m3.3m = 720 kg/m
10194,17 kgcm < 1851750 kgcmOK
- berat sendiri profil WF = 56,8 kg/m+
= 807,1 kg/m
Kontrol Kuat Geser
- berat ikatan :10 %.807,1 kg/m h 1100
= 80,71 kg/m+ 29,25 < 69,57...OK
qD = 887,81 kg/m tw fy
Vn 0,6. fy. Aw = 35280 kg
Beban hidup ( Tabel 3.1. PPI 1983 )
Syarat : Vn Vu
qL = 3 m x 250 kg/m2 = 750 kg/m
0,9. 35280 kg 6796,12 kg
31752 kg 6796,12 kg...OK
Beban berfaktor = qU
= (1.2 x qD) + (1.6 x qL)
= (1.2 x 887,81 ) + (1.6 x 750)
= 2265,37 kg/m
Kontrol Lendutan
Lendutan ijin :
L 600
f '= = = 1.67 cm
360 360
5.qu .l 4
ymaks = 0.58 cm < f ' ...OK
384.E.Ix
bf 170 h 1680
2tf fy tw fy
8,33 < 10,752.......OK 29,25 <
106,25...OK
10
BAB V
PERENCANAAN STRUKTUR UTAMA 5.3.2 Perhitungan Beban Hidup
Tabel 5.4 Daftar Beban Hidup
Deskripsi Beban hidup
5.1 Pembebanan Struktur Utama
Perhitungan pembebanan dilakukan 1.Lantai Perkantoran 250 kg/m2
2.Atap 100 kg/m2
untuk mengetahui distribusi beban-beban
yang bekerja, sehingga dapat diketahui gaya- 5.3.3 Perhitungan Beban Gempa
gaya dalam yang bekerja pada struktur. a). Wilayah Gempa : Zone 6
Wi.di
i 1
2
T1 6,3 n
g Fi.di
i 1
11
Tabel 5.8 Gaya gempa tiap lantai
Tabel 5.6 Analisa T rayleigh akibat gempa arah menggunakan T = 1,723
sumbu X
i. Kontrol Drift
Kinerja batas layan (s) struktur
80998537 = 1.389 gedung ditentukan oleh simpangan antar
Trayleight(x) 6,3
981 1696761 tingkat akibat pengaruhgempa rencana,
detik yaitu untuk membatasi terjadinya
pelelehan baja dan peretakan beton yang
berlebihan, disamping untuk mencegah
Tabel 5.7 Analisa T rayleigh akibat gempa arah kerusakan non struktural dan
sumbu Y ketidaknyamanan penghuni. Simpangan
antar tingkat ini harus dihitung dari
simpangan struktur gedung akibat
pengaruh gempa nominal yang sudah
dikali faktor skala.
Menurut SNI 1726 pasal 8.1.2 tidak
boleh melampaui :
0,03
s < hi atau 30 mm (yang
R
terkecil)
0,03
s< x4000 14,12 mm atau 30 mm
8,5
191684865
Trayleight(y) 6,3 1.723 Kinerja batas ultimatum (m)
981 2610007
struktur gedung ditentukan oleh
T empiris < Trayleight(x,y) simpangan antar tingkat maksimum
1.163 < 1.389 dan 1.723.OK struktur gedung diambang keruntuhan,
yaitu untuk untuk membatasi
kemungkinan terjadinya keruntuhan
Perhitungan nya menjadi : struktur yang dapat menimbulkkan
korban jiwa. Simpangan (s) dan
T1 = 1,723 detik simpangan antar tingkat (m) harus
0,95
dihitung dari simpangan struktur gedung
0,95
C1 0,55 akibat pembebanan gempa nominal,
T1 1,723
dikali dengan suatu faktor pengali.
0,63x1 Faktor pengali berdasarkan ketentuan
Vx x 2988504 224167,29kg
8,5
12
SNI 1726 pasal 8.2.1 untuk gedung
beraturan:
0,7 R
0,7 x8.5 5,95
m = x s = 5,95 s
13
Tabel 5.12 Kontrol kinerja batas layan dan
kinerja batas ultimate arah sumbu Y J. Verifikasi otomatis semua frame (balok
setelah menggunakan SPSW kolom) dengan SAP
14
BAB VI
ANALISA SPSW DENGAN ABAQUS 6.7
6.1.1. Parts
Step ini merupakan penggambaran bentuk
awal dari geometrik struktur dengan
menggunakan titik-titik koordinat dalam
penggambaran untuk masing-masing
element struktur
Gambar 6.4 Gambar profil king cross
15
6.1.2. Materials
Step ini merupakan penentuan jenis material
6.1.3. Assembly
yang digunakan untuk masing-masing Merupakan penggabungan dari element-
element. Dengan mengisi mass density, element yang telah dibuat menjadi satu
elastisitas material, dan plastisitas material. kesatuan. Dalam langkah ini dibagi beberapa
Density menu : Mass density untuk baja= langkah diantaranya instances (memanggil
6850 kg/cm = 7.7008E-005 N/mm part-part untuk dibentuk dalam satu
Elastis menu : Modulus young baja 200000 kesatuan), steps (pendefinisian element),
Mpa dengan poison ratio 0.3 constrain (input lekatan antar element), loads
Plastis menu : Yield stress (250,251,410); (input beban yang ada), dab BCs (input
16
6.2. PROCESSING permintaan output yang dapat digunakan dalam
Dalam hal ini abaqus mampu menganalisa
setiap langkah.
linear analisis dan non-linear analisis pada finite
element dengan ratusan parameter dalam banyak
Konvergensi
iterasi. Pemecahan analisa non linear dalam
Dalam hal ini abaqus mempertimbangkan
abaqus terdapat beberapa tahap yaitu:
gaya eksternal (P) dan gaya Internal (I) pada
Kombinasi dan berulang prosedur tambahan;
tubuh element. Beban internal bekerja pada
Menggunakan metode newton untuk
memecahkan persamaan non linear sebuah nodal disebabkan oleh tegangan dalam
Menentukan konvergensi; element-element yang melekat pada nodal itu)
Menentukan beban sebagai fungsi waktu, dan
Bertahap memilih waktu yang tepat secara
otomatis.
17
twL Balok anak
1 WF 300x200x8x12
Tan4 = 2 Ac
Balok Induk Eksterior :
1 h3
1 twH Untuk lantai 1 s/d 10
Ab 360 IcL WF 500x200x10x16
Gambar 6.14. Gambar visualisasi SPSW Tabel 8.1 Gaya dalam yang terjadi pada
struktur saat Open Fram tanpa
pada abaqus pengaku, dan setelah
menggunakan SPSW
Open Frame SPSW
BAB VII Balok seg. bawah
KESIMPULAN DAN SARAN Mu max( kgcm ) 4,796,210 2,824,594
Vu max (kg) 19,421.32 13,652
7.1. Kesimpulan
Balok seg. Atas
Mu max( kgcm ) 4,200,607 2,543,794
Dimensi Profil ; Vu max (kg) 17,374.89 12,673
Dari hasil perhitungan dan analisis
yang telah dilakukan pada struktur Dari data Mu max dan Vu yang ada di
gedung, didapatkan hasil sebagai atas, saat Struktur menggunakan SPSW
berikut : berkurang 1,7 kali terhadap terhadap
struktur saat Open frame. Hal ini
SPSW : memberikan gambaran bahwa suatu
Plat baja BJ 37 dengan tebal 6 mm struktur yang deberi SPSW, lebih
bermaanfaat pada struktur berlantai 10.
Sehingga dari momen yang mengalami
pengurangan tersebut,dimensi Balok dapat
18
dikurangi lagi hingga kondisi se optimum
mungkin.
7.2 Saran
Perlu dilakukan analisa struktur
gedung penuh dan penggunaan beban cyclic
menggunakan software abaqus untuk
menganalisa perilaku SPSW dengan
sempurna.
19