Anda di halaman 1dari 12

1.

Suspension

 Definisi System Suspension


Pada dasarnya system strurktur suspension/stuktur gantung ini adalah milik
jembatan namun dengan berkembangya teknologi, maka sang arsitek dan para insinyur ingin
menerapkan sesuatu yang baru pada waktu itu dan akhirnya system stuktur gantung
diterapkan pada bangunan system struktur yang menggunakan kabel baja sebagai
panggantung (Manahan gaya Tarik) suatu kontruksi system gantung (suspension) system ini
memanfaatkan bahan secara efisien dengan memanfaatkan penggantung untuk mendukung
beban.

 Kelebihan
a. Elemen gantung merupakan elemen kontruksi paling ekonomis untuk menutup
permukaan
b. Ringan, meminimalisir beban sendiri sebuah kontruksi.
c. Memilik daya tahan yang besar terhadap gaya Tarik, untuk bentangan mengungguli
semua system lain.
d. Memberikan efisiensi ruang lebih besar.
e. Pada saat terjadi penurunan penopang, kabel segera menyesuaikan diri pada kondisi
keseimbangan yang baru, tanpa adanya perubahan yang berari dari tegangan.

 Kekurangan
Kelemahan yang berbahaya untuk struktur gantung adalah getaran. Struktur ini
dapat bertahan dengan sempurna terhadap gaya Tarik dan tidak mempunyai kemantapan
yang disebabkan oleh pembengkokan, tetapi struktur dapat bergetar dan dapat
mengakibatkan robohnya bangunan.

 Bahan Yang Dipakai

Baja
Baja digunakan untuk bangunan karena baja dianggap paling tepat
untuk struktur gantung pada bangunan. Dikarenakan baja
mempunyai daya Tarik kuat dan sifat baja ang liat atau tidak kaku
dapat menyesuiakan terhadap kondisi bangunan saat menerima
beban luar.
Kabel Baja
Jika kabel baja biasanya untuk jembatan,
namun tak menutup kemungkinan kabel baja
dapat digunakan di bangunan gedung

 Karakteristik Struktur
Kekuatan struktur ditangguhkan berasal dari betuk parabolic dari kabel kekuatan
tinggi kendur. Bentuk parabola dirancang sedemikian rupa sehingga betuknya erat mengikuti
bentuk persis dari diagram momen (s). kebel melorot melakukan yang terbaik pada kondisi
beban simetris karena kabel daoat berubah bentuk secara signifikan keran mencoba untuk
menyesuikan diri dengan beban eksestrik. Sebagai kabel menyesuiakan dengan mecoba
beban ini menggeser sisa struktur.

 SISTEM DENGAN PEMBEBANAN VERTIKAL TIDAKLANGSUNG SISTEM GANTUNG


(SUSPENSION)

a. Sistem dengan beberapa lantai gantung pada balok di tengah


b. Sistem dengan gantung yang menerus
c. Sistem dengan kondisi kombinasi penggantung dan pendukung pada beberapa kelonpok
lantai

 Contoh Bangunan

1. West Coast Transmission


2. Federal Reserve bank

2. Core and bearing Wall

Unsur bidang vertical membentuk dinding yang mengelilingi sebuah struktur inti. Hal ini
memungkinkan ruang interior yang terbuka, yang berganting pada kemampuan bentangan dari
struktur lantai. Inti ini membuat sistem-sistem transportasi mekanis dan vertical serta
menambah kekuatan bangunan.

 Struktur Dinding Pendukung (Bearing Wall)


Dengan pengembangan teknologi baru penggunaan rekayasa batu bata dan panel-
panel prefabrikasi beton menyebabkan konsep ekonomis dinding pendukung
memungkinkan untuk bangunan tinggi sampai tingkat menengah antara 10-20 lantai.

a) Sistem dinding melintang (Cross-Wall)


b) Sistem dinding memanjang (long-Wall)
c) Sistem 2 Arah (Two-Wall)

 Struktur Core
a) Bentuk Core dibagi menjadi:
 Core Terbuka
 Core Tertutup
 Core Tunggal
 Core kombinasi dengan dinding linier
b) Jumlah core dibagi menjadi:
 Tunggal
 Ganda/banyak
c) Letak/lokasi core:
 Internal
 Perimeter
 Eksternal
d) Penataan Core:
 Simetri
 Asimeteri
e) Bentuk bangunan sebagai dasar dari bentuk core:
 Langsung
 Tidak langsung
f) Bahan Core:
 Baja
 Beton
 Kombinasi baja beton

 Core And Façade Bearing Wall


a. Merupakan elemen dua bidang datar vertical yang mengelilingi core.
b. Digunakan untuk ruang-ruang yang luas bebas (tergantung kemampuan bentangan
lantai)
c. Core tengan sebagai transportasi sekaligus menambah kekuatan
 Penyaluran Beban Bearing Wall (Penahan Dinding)
Pengaruh struktur dinding pendukung oleh pembebanannya terganting dari jenis
bahan dan kenis interaksi antara bidang lantai horizontal dan bidang dinding verical. Pada
kontruksi batu bata dan sistem prefabrikasi beton terjadi struktur lantai yang bersendi pada
dinding menerus.
Pada bangunan beton cast-in-place kestabilan didukung oleh gaya portal sistem
lantai dan dinding yang monilitik yang bekerja sebagai kotak terhadap pengaruh lantur.

Sangat jarang terwujud bentuk dinding geser yang massif (bebas perlubangan)
karena selalu dibutuhkan perlubangan pada bidang tersebut yang hal ini merupakan titik
perlemahan. Perlubangan tersebut digunakan sebagai jendela /pintu/koridor/jalur fasilitas-
fasilitas yang bersifat mekanik dan elektrik/listrik dan lain-lain.

 Penerapan Penyaluran Beban Pada Contoh Bangunan


3. Interspasial

Struktur Interspasial merupakan sistem struktur rangka, dengan satu lantai yang
terkantilever yang berselang-seling untuk memungkinkan ruang fleksibel di atas rangka. Ruangan
yang berada di dalam lantai rangka dapat digunakan untuk peralatan tetap, dan ruangan bebas
lantai dapat digunakan untuk kegiatan.
Struktur rangka tinggi selantai yang terkantilever diadakan pada setiap lantai antara
untuk memungkinkan ruang fleksibel di dalam dan di atas rangka. Ruangan yang berada di dalam
lantai rangka di atasnya dapat digunakan kegiatan lainya.

Dalam arsitektur, ruang interspasial adalah ruang yang tidak jatuh di dalam ruangan,
juga di luar Gedung – celah antara lantai dan dinding. Seluruh tingkat pengantar yang dapat
diakses dapat dibangun untuk mengakomodasi pipa ledeng, listrik, dan sistem mekanis
bangunan khususnya di rumah sakit, tempat denah lantai yang flesibel dan layanan yang dapat
diakses meminimalkan gangguan.

Bagian ini menunjukkan tiga lantai laboratorium Salk Institute dengan ruang lauanan pengantara
(dengan lanngit-langit lurik) di atas setiap ruangan.
Bangunan rangka interspasial lebih lemah disbandingkan dengan bangunan rangka staggered
yang lebnih kokoh, karena Truss Interspasial Rangka digunakan pada lantai antara serta
mendukung bagian atas dan bagian bawah plat lantai, sedangkan rangka staggeres lebih kokoh
dari pada sistem interspasial. Pada rangka staggered digunakan pada setiap lantai, dan disusun
menurut pola berselang. Dengan rangka berselang seling pada satu lantai dengan lantai lainnya,
dapat dihasilkan ruang bebas yang cukup besar. Plat-plat lantainya menumpu pada bagian
bawah lantai di atasnya.

Contoh Bangunan Yang Menggunakan Struktur Insterspasial

 Louis Kahn – Salk’s Institute, California

Laboratorium Salk Institute, yang pertama kali disusun sebagai sepasang Menara yang
dipisahkan oleh taman, berevolusi menjadi dua blok memanjang yang saling
mencerminkan satu sama lain melistas sebuah alun alus beraspal.

4. Portal

Struktur portal merupakan hubungan antara balok dan kolom yang saling
sambung menyambung sedemikian hingga membuat bangun grid-grid atau
membentuk suatu struktur portal bertingkat. Suatu hal yang sangat penting yang harus
diperhatikan pada struktur portal adalah titik simpul atau titik join yaitu sambungan
antara balok dan kolom. Sebagaimana asumsi yang umum dipakai dalam analisis
struktur elastik maupun inelastik bahwa titik join tersebut dapat saja berotasi tetapi
antara balok dan kolom harus tetap siku-siku.

 Sistem Pengaku Pada Struktur Portal

Mengingat kriteria dari disain pengaku (Bracing) adalah: kekuatan, keadaan


layan dan murah maka material yang digunakan harus efisien, tetapi tetap memenuhi
keadaan batas kestabilan dan kekuatan Sehingga tetap nyaman dan dapat
meminimalkan kerusakan yang disebabkan oleh kejadian alam yang besar. Dilihat
dari fungsinya penggunaan bresing pada struktur portal baja bertingkat banyak
bertujuan untuk memperoleh kestabilan struktur, terutama untuk gedung bertingkat
banyak yang menahan beban lateral berupa beban gempa atau beban angin.
Berikut beberapa bentuk pemasangan pengaku yang bisanya digunakan adalah
sebagai berikut:

a) Portal penahan Momen (Monen Resisting Frame-MRF)

Momen Resisting Frame merupakan portal yang mengandalkan


kekuatan antara balok dan kolom untuk menahan beban
lateral, sehungga bangunan tidak dapat menyimpang secara
lateral tanpa terjadi lentur dari balok maupun kolomnya.
Eleman yang kuat dan kaku merupakan sumber utaman dari
kekuatan lateral dan kakuatan dari stuktur Momen Resistign
Frame.

b) Portal Dengan Sistem Pengaku Konsentrik (Concentriccally Braced Frame – CBF)


Seperti halnya Moment Resisting Frame portal dengan sistem pengaku konsentrik
merupakan panahan gaya lateral yang mempunyai karakteristik berkekakuan elastis yang
besar. Kekakuan elastis yang besar dicapai dengan menggunkan diagonal bresing yang
menahan lateral dengan membentuk gaya aksial yang lebih besar daripada lenturnya.

c) Portal Dengan Pengaku Tipe X Yang Dipasang Pada Beberapa Titik

Pemakaian pengaku yang dipasang pada tiap lantai (Local Brace)


disarankan tidak lagi efektif dalam pelaksanaan, terutama pada
kontruksi bangunan yang tinggi. Sehingga pemasangan pengaku
yang dipasang pada beberapa tingkat sekaligus (Global Brace
disarankan lebih efektif dan efisien.
5. Tube im tube
Dalam perencanaanbangunan bertingkat tinggi, masakah yang dihadapi adalah
penentuan sistem struktur yang dipakai. Pemilihan sistem struktur harus dilakukan tanpa
mengenyimpangkan nilai-nilai arsitekturnya.
Suatau kantor dalam sebuah Gedung bertingkat tinggi biasanya memerlukan ruang yang
bebas kolom dengan lebar bersih ruangan yang efektif adalah sekitar 10 s/d 12 meter Panjang.
Dengan ruang yang bebas kolom tersebut maka pembagian ruang-ruang dan pengaturan interior
akan mudah, ruang menjadi lebih fleksibel untuk diubah.
Struktur lantai mengikat tabung interior Bersama eksterior dan berlaku sebagai satu
kesatuan terhadap gaya-gaya lateral. Reaksi suatau tabung dalam tabung (tube in tube)
terhadap angin menyerupai struktur rangka dengan dinding geser. Akan tetapi, tabung rangka
eskterior lebih kaku dari pada tabung interior.

A. Sistem
Struktur
Kekakuan sistem tabung kosong sangat ditingkatkan apabila digunakan inti tidak hanya
untuk menahan beban gravitasi, tetapi juga untuk menahan beban lateral. Struktur lantai
mengikat tabung interior eksterior dan berlaku sabagai satu kesatuan.
Reaksi suatu sistem tabung dalam (Tube in Tube) tarhadap angin menyerupai struktur
rangka dengan dinding geser. Akan tetapi, tabung rangka eksterior lebih kaku daripada interior
Bangunan “Tube in Tube struktur terdiri dari penggabungan komponen-komponen struktur
yaitu : Pondasi, basement, kolom, balok, spandrel, lantai (dan balok) serta core

B. Potensi Arsitektur
Terdapat 3 macan potensi dari segi arsitektur yang dapat ditonjolkan
 Ruang dalam yang memungkinkan pengaturan secara flesibel.
 Beberapa alternatif tampak bangunan yang dimungkinkan.
 Pengembangan benagunan yang memungkian untuk dilakukan.
 Penggunaan Ruang Dalam
Unit dasar bangunan sistem “tube in tube” yang efektif adalah jika unit itu
berbentuk simetris (bujur sangkar, lingkaran, dsb.) bentuk-bentuk ini sangat menguntungkan
karena dengan bentuk simetris ini ruangan memiliki oriestasi yang netral ke segala arah.

Penempatan kolom pada sisi ruang (kolom-kolom eksterior) dan kolom-kolom


interior sangat menguntungkan. Karena luas lantai yang dipakai akan sangat efektof, dan
dapat dipergunakan sebagai ruang serbaguna.

Sistem sirkulasi dan transportasi dalam ruang yang terbentuk oleh sistem struktur
“tube in Tube” ini sangan efektif, karena ruangan dapat dibagi dalam luasam lantai untuk
pelayanan secara merata, sehingga tidak terjadi ‘cross’

C. Potensi Struktur
Bangunan ‘tube in tube’ sebagaimana bangunan lainnya dapat berdiri, apabila persyaratan
struktur untuk berdirinya bangunan terpenuhi. Terdapat tiga macan persyaratan struktur untuk
berdirinya bangunan yaitu:
1. Keseimbangan, Stabilitas, dan Kekuatan
Dalam merancang sistem ‘tube in tube’ juga harus memperhatikan beban-beban
yang bekerja pada bangunan, yaitu berupa beban statis dan beban dinamis. Semua beban-
beban tersebut terdiri dari: beban hidup, beban mati, beban kontruksi, beban angin/lateral,
beban gempa dan tekanan tanah & air tanah.

2. Penyaluran Gaya
Sebagaimana bangunan tinggi yang lain struktur ini dapat menyalurkan gaya-gaya
yang bekerja, yang timbul disebabkan beban lateral maupun, beban gravitasi. Penyaluran
gaya-gaya tersebut disebarkan melalui elemen-elemen struktur dengan cara: mulai dari
sistem struktur lantai, kemudian melalui balok-balok horizontal atau balok induk dan
spandrel beam, sekanjutnya disalurkan ke komponen-kompinen struktur vertical yaitu
kolom-kolom yang letaknya sangat berdekatan (yang membentuk tabung / outer tube dan
core / inner tube). Penyaluran gaua ini diteruskan sampai ke pondasi dan akhirnya ke
tanah.

3. Pengaku Bidang Horizontal dan Bidang Vertikal


Struktur banguna harus dapat menahan bermacam-macam gaya luar yang bekerja
pada bangunan. Oleh sebab itu makan struktur harus delengkapi dengan pengaku-pengaku
pada bidang horizontal mapun bidang vertical bangunan.
Pada sistem struktur ‘tube in tube’ yang bereaksi sebagai pengaku bidang horizonal
adalah sistem struktur lantainya sendiri yaitu; Concrete slab dan balok-balok horizontal
(spandrel beams). Yang bereaksi sebagai pengaku bidang vertical adalah kolom-kolom luar
berbentuk tabung (outer tube) dan core (inner tube)

Anda mungkin juga menyukai