Anda di halaman 1dari 13

A.

JENIS SISTEM STRUKTUR PADA BANGUNAN TINGGI

1. Sistem struktur rangka bertulang dengan bracing (braced frame structural system)

 Braces frame adalah rangka vertikal yang menahan gaya lateral membentuk diagonal
yang bersama-sama dengan girder, membentuk "web" dari rangka vertikal, dengan kolom
bertindak sebagai "chords".
 Struktur bracing menghilangkan lentur di balok dan kolom.
 Biasanya digunakan dalam konstruksi baja.
 Sistem ini cocok untuk bangunan bertingkat dalam kisaran ketinggian rendah hingga
pertengahan.
 Efisien dan ekonomis untuk meningkatkan kekakuan dan ketahanan lateral sistem rangka
kaku.
 Sistem ini memungkinkan penggunaan struktur ramping pada gedung.
 Keuntungan luar biasa dari bingkai atau bracing yang diperkuat ini adalah, struktur dapat
berulang-ulang sampai ketinggian bangunan tertentu supaya bernilai ekonomi yang jelas
dalam desain dan fabrikasi.
 Perlu pertimbangan karena mungkin struktur tipe ini menghalangi perencanaan internal
dan lokasi pintu dan jendela. Itulah mengapa itu harus dimasukkan secara internal
bersama dengan garis dinding dan partisi.

2. Sistem struktur rangka kaku (rigid frame structural system)

 Dalam struktur rangka yang kaku, balok dan kolom dibangun secara monolitik untuk
menahan momen yang dikenakan karena beban.
 Kekakuan lateral dari kerangka kaku tergantung pada kekakuan lentur dari kolom, girder
dan koneksi di dalam perencanaannya.
 Sangat cocok untuk bangunan beton bertulang.
 Ini dapat digunakan dalam konstruksi baja juga, tetapi koneksinya/sambungannya akan
mahal.
 Salah satu keuntungan dari bingkai kaku adalah kemungkinan perencanaan dan
pemasangan jendela karena pengaturan persegi panjang terbuka.
 Struktur sistem rangka kaku menahan momen lentur, gaya geser, dan beban aksial.
 Ketinggian lantai 20 hingga 25 bangunan bertingkat dapat dibangun menggunakan sistem
rangka kaku.
 Keuntungan dari kerangka kaku termasuk kemudahan konstruksi, pekerja dapat
mempelajari keterampilan konstruksi dengan mudah, membangun dengan cepat dan
dapat dirancang secara ekonomis.
 Bentang balok maksimum biasanya adalah 12.2m dan balok bentang yang lebih besar
akan mengalami defleksi lateral.
 Kerugiannya adalah bahwa self-weight/berat sendiri ditentang oleh aksi dari frame yang
kaku.
 Burj Al Khalifa yang merupakan salah satu struktur tertinggi di dunia dibangun
menggunakan sistem bingkai kaku.

3. Sistem bingkai dinding - sistem ganda (wall-frame system – dual system)

 Struktur ini terdiri dari dinding dan frame yang berinteraksi secara horizontal untuk
menyediakan sistem yang lebih kuat dan lebih kaku.
 Dinding biasanya padat (tidak berlubang oleh bukaan) dan dapat ditemukan di sekitar
tangga, lubang lift, dan / atau di perimeter bangunan.
 Dinding mungkin memiliki efek positif pada kinerja frame seperti dengan mencegah
keruntuhan lantai yang lemah.
 Sistem rangka tembok yang cocok untuk bangunan dengan jumlah lantai berkisar dari 40-
60 lantai yang lebih besar daripada frame geser atau kaku secara terpisah.
 Bingkai penguat dan rangka baja kaku memberikan keuntungan serupa dari interaksi
horizontal.
4. Sistem dinding geser (shear wall system)

 Sistem ini adalah dinding vertikal berlanjut/menerus yang dibangun dari beton bertulang
atau dinding pasangan bata.
 Dinding geser menahan gravitasi dan beban lateral dan berfungsi sebagai balok
kantilever.
 Umumnya, dibangun sebagai inti bangunan.
 Ini sangat cocok untuk menguatkan bangunan tinggi baik beton bertulang atau struktur
baja karena dinding geser memiliki kekakuan dan kekuatan bidang yang besar.
 Sistem dinding geser cocok untuk hotel dan bangunan tempat tinggal di mana
perencanaan berulang lantai demi lantai memungkinkan dinding menjadi terus menerus
secara vertikal.
 Ini dapat berfungsi sebagai insulator acoustic dan api yang sangat baik antara kamar dan
apartemen.
 Sistem struktur dinding geser dapat bernilai ekonomis hingga 35 lantai bangunan
struktur.
 Dinding geser tidak perlu simetris dalam rencana, tetapi simetri lebih disukai untuk
menghindari efek torsional.
5. Sistem struktural inti dan outrigger (core and outrigger structural system)

 Outrigger adalah struktur horizontal kaku yang dirancang untuk meningkatkan bangunan
menjungkirbalikkan/overtuning kekakuan dan kekuatan dengan menghubungkan inti atau
tulang punggung ke kolom luar yang berjarak dekat.
 Inti pusat berisi dinding geser atau bingkai yang diperkuat.
 Sistem outrigger berfungsi dengan cara mengikat bersama dua sistem struktural (sistem
inti dan sistem perimeter) dan membuat bangunan berperilaku hampir sebagai kantilever
komposit.
 Outrigger dalam bentuk dinding di bangunan beton bertulang dan gulungan dalam
struktur baja.
 Sistem outrigger multilevel dapat menyediakan hingga lima kali resistansi/ketahanan saat
dari satu sistem outrigger.
 Secara praktis, sistem Outrigger digunakan untuk bangunan hingga 70 lantai bahkan
dapat digunakan untuk bangunan yang lebih tinggi.
 Tidak hanya sistem outrigger yang menurunkan deformasi bangunan yang dihasilkan dari
momen-momen menjungkirbalikkan tetapi juga efisiensi yang lebih besar dicapai dalam
melawan gaya.

6. Sistem struktur rangka yang telah diisi (infilled frame structural system)

 Sistem struktur rangka yang diisi terdiri dari kerangka balok dan kolom yang sebagian
dari ‘teluknya’ diisi dengan pasangan bata, beton bertulang atau dinding blok.
 Dinding pengisi dapat menjadi bagian-tinggi atau sepenuhnya mengisi bingkai.
 Dinding mungkin atau mungkin tidak terhubung ke bekisting.
 Bagus dalam kekakuan dan kekuatan dinding mencegah pembengkokan balok dan kolom
di bawah beban horizontal. Akibatnya, kinerja struktural frame akan meningkat.
 Selama gempa bumi, struts kompresi diagonal terbentuk di infill sehingga struktur
berperilaku lebih seperti Braced Frame daripada Frame Moment.
 Dapat membangun hingga 30 gedung bertingkat.
7. Plat datar dan sistem struktural pelat datar (flat plate and flat slab structural system)

 Sistem ini terdiri dari lempengan (datar atau pelat) yang terhubung ke kolom (tanpa
menggunakan balok).
 pelat datar adalah sistem rangka beton bertulang dua arah yang menggunakan pelat tebal
yang seragam, bentuk struktural yang paling sederhana.
 Slab datar adalah sistem struktur dua arah yang diperkuat yang mencakup panel jatuh
atau kolom utama di kolom untuk menahan beban yang lebih berat dan dengan demikian
memungkinkan rentang yang lebih panjang.
 Resistensi lateral tergantung pada kekakuan lentur komponen dan koneksinya dengan
pelat yang terkait dengan gelagar kerangka kaku.
 Cocok untuk membangun hingga 25 lantai.
8. Sistem struktural tabung (tube structural system)

 Sistem ini terdiri dari kolom eksterior dan balok yang menciptakan bingkai kaku dan
bagian interior sistem yang merupakan bingkai sederhana yang dirancang untuk
mendukung beban gravitasi.
 Bangunan ini berfungsi seperti tabung hampa yang setara.
 Secara substansial ekonomi, hanya membutuhkan setengah dari material yang diperlukan
dibandingkan pembangunan bangunan berbingkai biasa.
 Beban lateral ditentang oleh berbagai koneksi, kaku atau semi kaku, disuplementasi bila
diperlukan oleh elemen bracing dan truss.
 Digunakan untuk pembangunan gedung hingga 60 lantai.
 Jenis sistem struktur tabung termasuk sistem tabung berbingkai (gambar ke-1), sistem
tabung trussed (gambar ke-2), sistem tabung terbungkus (gambar ke-3), dan tabung
dalam sistem tabung (gambar ke-4).
 Sistem tabung trussed terbentuk ketika bracing eksternal ditambahkan untuk membuat
struktur lebih kaku. Tipe struktur ini cocok untuk membangun hingga 100 lantai.
 Sistem tabung bundar terdiri dari tabung terhubung dan menahan beban besar.
 Sebuah sistem tabung-dalam-tabung (inti lambung) diperoleh, jika inti ditempatkan di
dalam struktur rangka tabung.

9. Sistem dinding berpasangan (coupled wall system)

 Sistem ini terdiri dari dua atau lebih dinding geser yang saling berhubungan.
 Dinding geser terhubung pada lantai dengan balok atau lembaran kaku.
 Kekakuan keseluruhan sistem jauh lebih besar daripada komponennya.
 Efek dari struktur sambungan yang tahan geser adalah menyebabkan set dinding
berperilaku sebagai cantilever komposit namun hanya sebagian, membengkok di sekitar
sumbu centroidal umum dari dinding.
 Sistem ini cocok untuk bangunan dengan ketinggian hingga 40 lantai.
 Karena dinding geser planer mendukung beban di planer saja, dinding dalam dua arah
ortogonal harus menahan beban lateral dalam dua arah.
10. Sistem struktural hybrid (hybrid structural system)

 Ini adalah kombinasi dari dua atau lebih bentuk struktural dasar baik dengan kombinasi
langsung atau dengan mengadopsi bentuk yang berbeda di berbagai bagian struktur.
 Kurangnya kekakuan torsional mengharuskan tindakan tambahan diambil, yang
menghasilkan one bay bracing eksterior vertikal dan sejumlah tingkat perimeter
vierendeel "perban"
 Ini dapat digunakan untuk bangunan setinggi 300 m.
 Menurut kode chines (JGJ3-2002), sistem hybrid dapat digunakan untuk konstruksi
bangunan dengan ketinggian maksimum 150m di daerah seismik.
Dalam contoh studi kasus bangunan yang kami ambil iyalah Menara Bosowa dimana menara
ini merupakan gedung perkantoran berlantai 23 yang dibangun di atas lahan seluas 4.326 meter
persegi di centre business district (CBD) Makassar, jalan Sudirman.

STRUKTUR GEDUNG MENARA BOSOWA

Jenis Sistem Struktur pada gedung menara bosowa antara lain:

1.Sistem dinding penumpu

Pada bangunan gedung menara bosowa digunakan system dinding penumpu dimana Pada
sistem dinding penumpu (bearing wall system) baik beban gravitasi maupun beban
lateral didukung oleh dinding. Dinding penumpu mendukung hampir semua beban
gravitasi. Beban lateral juga dipikul oleh dinding sebagai dinding geser.

System struktur dinding pemikul adalah system struktur yang menggunakan dinding
sebagai penopang atau sebagai pemikul beban pada bangunan.
Ketebalan dinding harus diperhatikan secara seksama karena berkaitan erat dengan berapa
beban yang harus dipikul oleh dinding perlantai.

Dinding lantai terbawah biasanya memiliki ketebalan yang terbesar, semakin keatas
ketebalan dindingnya biasanya semakin menipis. Hala ini disebabkan dinding dilantai paling
bawah menopang beban lantai-lantai di bawahnya.

Contoh penerapan dinding pemikul


Kelebihan penggunaan system dinding pemikul :

Menurut “Pinhome” Dalam struktur bearing wall, dinding dapat menjadi pembawa beban
terpisah selain sebagai privasi dan keamanan. Selain itu, dalam system struktur bearing wall atau
dinding pemikul, dinding eksternal dan internal pun berfungsi menjadi elemen structural serta
melayani tujuan perlindungan. Baik dari seperti hujan, panas, api dan sebagainya. Hal ini
tentunya menjadi sebuah kelebihan dari bangunan menara bosowa tersebut namun tentunya
terdapa beberapa kelemahan kelemahan antara lain

Kekurangan :

 Biaya cukup besar


 Pengerjaannya memakan waktu yang lama
 Hanya dapat digunakan pada bangunan tingkat tinggi dengan ordo 10-20 lantai
 Perlubangan dinding hanya memperlemah daya dinding
Perlemahan ini tentunya perlu ditangani dengan cara serius seperti jika perlubangan
memperlemah daya dingding maka dibutuhkan penguatan dibeberapa tempat yang dirasa
dapat memperkuat struktur tersebut

2.Sistem Rangka Gedung

Selain menggunakan system dinding pemangku bangunan bosowa juga menggunakan


Sistem struktur yang pada dasarnya memiliki rangka ruang pemikul beban gravitasi secara
lengkap. Dimana Beban lateral dipikul oleh dinding geser. Sistem rangka pada gedung ini
umumnya digunakan pada daerah dengan wilayah gempa sedang sampai tinggi. Pada
sistem rangka gedung ini , kolom-kolom dianggap tidak memikul beban lateral. Walaupun
demikian, karena dinding geser dan portal-portal merupakan satu kesatuan sistem struktur
yang mendukung beban secara bersama-sama, maka struktur akan megalami
perpindahan secara bersama-sama. Untuk itu perpindahan pada portal-portal harus
kompatible dengan perpindahan dinding gesernya, sehingga portal-portalnya tidak
mengalami keruntuhan pada pembebanan gempa besar.

Menurut (Nawy, 2005: 741) Dinding geser merupakan dinding structural pada bangunan
berbentuk rangka (frame building) harus dirancang sedemikian rupa sehingga memiliki kekakuan
yang memadai yang diperlakukan untuk mengurangi simpangan antar lantai yang disebabkan
oleh gempa. Fungsi lainnya adalah untuk mengurangi kemungkinan kehancuran komponen
nonstruktural yang ada pada Gedung pada umumnya.

Menurut Nawy, Gedung yang diperkaku dengan dinding geser dianggap lebih efektif
daripada Gedung dengan rangka kaku, dengan mempertimbangkan pembatasan kehancuran,
keamanan secara keseluruhan dan keandalan struktur. Hal ini berdasarkan fakta bahwa dinding
geser dianggap lebih kaku daripada elemen rangka biasa sehingga dapat menahan beban lateral
yang lebih besar akibat lantai. Hal ini tentu menjadi sebuah kelebihan dari bangunan tersebut.
3.Sistem Rangka Pemikul Momen

Pada bangunan gedung menara bosowa terdapat Sistem rangka pemikul momen, yaitu
sistem struktur yang pada dasarnya memililki rangka ruang pemikul beban gravitasi secara
lengkap. Behan lateral dipikul rangka pemikul momen terutama melalui mekanisme lentur.

Sistem rangka pemikul momen biasa merupakan sistem yang memiliki deformasi
inelastik dan tingkat Dek tali tas yang paling kecil tapi memiliki kekuatan yang besar Oleh
karena itu desain srp dapat mengabaikan persyaratan strong column weak beam yang dipakai
untuk mendesain struktur yang mengandalkan tali tas yang tinggi sistem ini masih jarang
digunakan untuk wilayah gempa yang besar namun efektif untuk wilayah gempa yang kecil hal
ini tntunya menjadi sebuah kelemahan dari bangunan gedung menara bosowa ini dimana wilayah
tersebut jika diSesuaikan dengan SNI 1726, Indonesia terbagi dalam 6 wilayah gempa.
Wilayah gempa 1 dan 2 adalah termasuk wilayah dengan tingkat kegempaan yang rendah,
wilayah gempa 3 dan 4 adalah wilayah dengan tingkat kegempaan menengah dan wilayah
5 dan 6 dengan tingkat kegempaan tinggi. Makassar termasuk dalah wilayah gempa 3
dengan tingkat kegempaan menengah. Maka system struktur tersebut masih perlu penguatan
ganda sebagai antisipasi.

4.Sistem Ganda

Di bangunan ini juga terdapat Sistem ganda adalah suatu sistem struktur kombinasi
dinding geser dan rangka pemikul momen. Dalam hal ini :

 rangka ruang yang memikul seluruh beban gravitasi;


Sistem struktur ini tidak memiliki rangka ruang pemikul beban gravitasi secara
lengkap. Dimana pada bangunan ini Dinding penumpu atau system bresing memikul
hampir semua beban gravitasi. Beban lateral dipikul dinding geser atau rangka bresing
1. dinding geser beton bertulang
2. Dinding penumpu dengan rangka baja ringan dan bresing Tarik
3. Rangka bresing dimana bresingnya memikul beban gravitasi

kedua sistem harus direncanakan untuk memikul secara bersama-sama seluruh beban
lateral dengan memperhatikan interaksi/sistem ganda.
Rangka pemikul momen harus direncanakan secara terpisah mampu memikul
sekurang-kurangnya 25% dari seluruh beban lateral. Selain itu disyaratkan juga
bahwa sistem rangka beton direncanakan dengan SRPMK. Sistem ini digunakan
dalam perancangan gedung ini.
Selain itu gedung ini menggunakan Sistem struktur bangunan gedung kolom kantilever.
Sistem struktur yang memanfaatkan kolom kantilever untuk memikul beban lateral).
Tentunya hal ini dapat menajdi sebuah kelebihan dari sisem struktur bangunan nya
Pemikulan sistem lantai dari sebuah inti pusat akan memungkinkan ruang bebas
kolom yang batas kekuatan platnya adalah batas besar ukuran bangunan besi akan banyak
diperlukan terutama apabila proyeksi pelat adalah besar
Kelebihan
 Mampu menampilkan pemandangan di sekitar hunian menjadi lebih luas
 Anggaran lebih murah karena memanfaatkan satu sisi penyangga saja.
Kekurangan
 Rancangan desain harus membutuhkan perhitungan akurat.
 Dibutuhkan tenaga ahli yang sudah pasti mengelurkan biaya yang cukup mahal.
 Material yang digunakan cukup mahal, karena harus menggunakan material berbobot
ringan dan kokoh.
 Harus memperhatikan area lahan dan tanah yang tepat agar bangunan kokoh.

 Sistem interaksi dinding geser dengan rangka.


Pada struktur banguna menara bosowa ini juga mmenggunakan kombinasi
dinding geser dan rangka, dinding geser dan kolom-kolom struktur akan dihubungkan
secara kaku (rigid) oleh balok-balok pada setiap lantai bangunan. Dengan adanya
hubungan yang rigid antara kolom, balok, dan dinding geser akan memungkinkan
terjadinya interaksi antara struktur rangka dan dinding geser secara menyeluruh pada
bangunan, dimana struktur rangka dan dinding geser akan bekerja bersama-sama dalam
menahan beban yang bekerja baik itu beban gravitasi maupun beban lateral. 
Fungsi dari dinding geser sebenarnya ada dua yaitu sebagai berikut:
1. Dari sisi kekuatan, shear wall berfungsi untuk memberikan kekuatan lateral untuk
melawan gempa horizontal. Saat dinding geser kokoh atau kuat maka ia akan
mentransfer gaya horizontal tadi ke elemen berikutnya dalam jalur beban di
bawahnya. Contohnya dinding geser lain, pondasi dinding, footings dan juga lantai.
2. Dari sisi kekakuan, dinding geser bisa memberikan kekakuan lateral yang berfungsi
untuk mencegah lantai dan atap mengalami goyangan atau gerakan berlebih.
Hal ini juga merupakan sebuah penguatan terhadap struktur bangunan menara
bosowa tersebut

 Subsistem tunggal
Subsistem struktur bidang yang membentuk struktur bangunan gedung secara
keseluruhan.
1. Rangka terbuka baja
2. Rangka terbuka beton bertulang
3. Rangka terbuka beton bertulang dengan balok beton pratekan (bergantung pada
indeks baja total)
4. Dinding geser beton bertulang berangkai daktail penuh
5. Dinding geser beton bertulang kantilever daktail parsial
KESIMPULAN :

1. Penggunaan dindig geser pada suatu struktur yang mengalami pembebanan gempa static,
dapat mereduksi besarnya simpangan lateral yang terjadi pada struktur sebesar 19,7%
37,07% dan 30,3%.
2. Dalam Analisa struktur yang menggunakan didning geser, selain kekakuan akibat lentur
perlu juga ditinjau kekakuan akibat geser.
3. Penggunaan dinding geser (Shear Wall) perlu digunakan pada struktur bangunan tinggi
untuk meningkatkan kekakuan lateral struktur untuk menahan gaya lateral akibat
pembebanan dinamis.
4. Metode Sistem rangka pemikul momen Ini digunakan untuk perhitungan struktur gedung
yang masuk pada zona 1 dan 2 yaitu wilayah dengan tingkat kegempaan rendah padahal
berdasarkan SNI Indonesia wilayah Makassar masuk kedslam zona 3 dimana merupakan
zona dengan tingkat kegempaan sedang hal ini tentu menjadi sebuah perlemahan dari
gedung tersebut.
5. sistem rangka beton direncanakan dengan SRPMM atau SRPMK. Sistem ini
digunakan dalam perancangan gedung ini. Hal ini menjadi sebuah kelebihan dari
bangunan tentunya sebagai penguat dari bangunan tersebut.
6. kedua system harus direncanakan untuk memikul secara bersama sama seluruh beban
lateral dengan memperhatikan interaksi/sistem ganda

Anda mungkin juga menyukai