Anda di halaman 1dari 7

A.

SEJARAH PERMUKIMAN
 AWAL MULA PERMUKIMAN SUKU BAJO MBOKITA
Permukiman di pulau mbokita diawali dengan seorang nenek yang
menemukan sebuah pulau dan membangun sebuah pondok sebagai tempat untuk
persinggahan setelah melaut, kemudian pulau tersebut ditanami sebuah pohon
kelapa sebagai tanda bahwa pulau tersebut sudah berpenghuni. Pulau mbokita
Sebagian besar terdiri dari tebing di bagian selatan dan pesisir pantai di bagian utara
pulau, oleh sebab itu Pondok pertama kali dibangun di sebelah utara pulau selain
karena terdapat pesisir pantai juga untuk menghindari ombak yang cukup besar di
bagian timur dan selatan pulau.

 POLA PERSEBARAN PERMUKIMAN


Persebaran permukiman yang berada di desa mbokita berawal dari
hilangnya seorang putri raja suku bajo di daerah Tidung, yang kemudian membuat
raja memerintah masyarakatnya untuk mencari putri yang hilang tersebut, dengan
syarat masyarakat yang pergi mencari putri yang hilang dilarang untuk Kembali
hingga putri ditemukan, hal ini kemudian membuat masyarakatnya yang tidak dapat
menemukan putri tersebut takut untuk Kembali ke daerahnya. Sehingga, masyarakat
memutuskan untuk menjadikan pulau-pulau persinggahan sebagai tempat tinggal,
begitulah awal mula persebaran permukiman suku bajo.

Sementara suku bajo yang berada di pulau mbokita berawal dari seorang
nenek yang menemukan sebuah pulau dan menjadikannya sebagai tempat
persinggahan sementara lalu menanaminya dengan pohon kelapa sebagai tanda
bahwa pulau tersebut sudah berpenghuni.
pembangunan pertama di pulau mbokita merupakan rumah non permanen
(pondok) di daratan, lalu pondok tersebut seiring waktu mengalami kerusakan saat
di tinggal, sehingga dibuatlah rumah permanen pertama yang dibangun di antara
daratan dan lautan dengan elevasi lantai lebih tinggi yang bertujuan agar rumah
tersebut dapat menyesuaikan dengan pasang surut air dan juga sebagai tempat
menyandarkan kapal setelah melaut.
Seiring waktu permukiman penduduk mulai bertambah sehingga, dibuatlah
rumah-rumah yang menjorok kelaut mulai dari bagian utara lalu bagian barat pulau.
B.
ADMINISTRASI PERMUKIMAN
PETA ADMINISTRASI

LUASAN PULAU : 21.842 M2


JUMLAH PENDUDUK : 224 Penduduk (L 114, P 110)
JUMLAH TEMPAT TINGGAL : 43 Rumah
JUMLAH KARTU KELUARGA : 50 Kartu Keluarga
BATAS-BATAS WILAYAH :
- Barat : Desa Matarape
- Selatan : Pulau Dongkalan
- Timur : Pulau Tiga
- Utara : Pulau Matano
JALUR AKSESBILITAS : Dapat diakses dari, Pelabuhan Lafeu, Pelabuhan Molore,
Desa Matarape
FASILITAS PERMUKIMAN :
- Satu Sekolah Dasar (SD)
- Satu PAUD
- Satu Puskesmas Pembantu (PUSTU)
- Satu Masjid
- Satu Balai Desa
- MCK
SEKTOR EKONOMI : Nelayan dan Pariwisata
C.
KEBUDAYAAN PERMUKIMAN
 PELAKU DAN AKTIVITAS

NO DESKRIPSI
JENIS AKTIVITAS PELAKU RUANG WAKTU
. BENTUK KEGIATAN
06.00-13.00
WITA Para nelayan mencari ikan
1. Menangkap ikan Nelayan Laut & dilaut untuk dijual Kembali dan
20.00-02.00 konsumsi pribadi
WITA
Teras 09.00-10.00
rumah, WITA,
Masyarakat desa mbokita
Jembatan 15.30-17.00
Ibu-ibu dan sedang berkumpul dan
2. Berkumpul penghubun WITA
Bapak-bapak bercengkrama menikmati waktu
g dan &
Bersama
Bangunan 19.30-21.00
serbaguna WITA
07.00-10.00
Laut,
WITA,
Dermaga, Anak-anak di desa mbokita
13.00-17.00
Lapangan menikmati hiburan dengan
3. Bermain Anak-anak WITA
dan bermain Bersama di air dan
&
Bangunan daratan
19.00-21.00
serbaguna
WITA
06.00-07.00
Dapur dan WITA,
Seluruh 10.00-11.00 Ibu-ibu didesa mbokita sedang
Memasak dan
4. Ibu-ibu ruangan WITA mempersiapkan makanan untuk
Bersih-bersih
dalam & keluarganya
rumah 17.00-18.00
WITA
09.00-11.00 Kegiatan memancing dilakukan
Anak-anak WITA untuk mencari nafkah dan
Laut dan
5. Memancing dan Bapak- & sebagai hiburan masyarakat
Dermaga
bapak 08.00-00.00 desa mbokita diwaktu
WITA senggang
Para pemuda berkumpul
16.00-17.30 dilapangan menghabiskan
6. Olahraga Volly Pemuda Lapangan
WITA waktu bersama untuk bermain
volly

Masyarakat desa mbokita pergi


Ibu-ibu, (Rabu & Jumat) ke pasar untuk membeli
Dermaga
7. Pergi pasar Bapak-bapak 10-00-14.00 kebutuhan sehari-hari di desa
dan Pasar
dan Pemuda WITA Matarape yang diakses melalui
jalur laut

8. Cari kayu Bapak-bapak Pulau Fleksibel Para pemuda dan orang tua
dan Pemuda sekitar mengumpulkan kayu yang
berasal dari pulau yang berada
di sekitar desa Mbokita

Masyarakat mengumpulkan air


Bapak-bapak Desa untuk kebutuhan sehari-hari
9. Ambil air bersih Fleksibel
dan Pemuda molore dll melalui jalur laut yang berasal
dari luar pulau

Penghidupan masyarakat desa


Pasar dan
10. Berdagang Nelayan Fleksibel mbokita berasal dari hasil laut
Rumah
dan kegiatan berdagang

DOKUMENTASI

1. Menangkap ikan

2. Berkumpul

3. Bermain

4. Memasak dan bersih-bersih


5. Memancing
6. Olahraga volly
7. Pergi pasar
8. Cari kayu
9. Ambil air bersih
10. berdagang

D.
TEORI
 DEFINISI PERMUKIMAN
Permukiman adalah Bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung,
baik yang berupa kawasan perkotaan maupun pedesaan yang berfungsi sebagai
lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang
mendukung perikehidupan dan penghidupan. (UU No. 4 Tahun 1992)
Satuan lingkungan permukiman adalah kawasan perumahan dalam berbagai bentuk
dan ukuran dengan penataan tanah dan ruang, prasarana dan sarana lingkungan
yang terstruktur  (pasal 1 ayat 3). Penataan perumahan dan permukiman
berlandaskan asas manfaat, adil dan merata, kebersamaan dan kekeluargaan,
kepercayaan pada diri sendiri, keterjangkauan, dan kelestarian lingkungan hidup.

 STANDAR PERMUKIMAN/ KRITERIA PEMUKIMAN


Kriteria yang harus dipenuhi kawasan permukiman meliputi
o Persyaatan Dasar
 Aksesibilitas, yaitu kemungkinan pencapaian dari dan ke kawasan.
Aksesibilitas dalam kenyataan nya berwujud ketersediaan jalan dan
Stransportasi
 Kompatibilitas, yaitu keserasian dan keterpaduan antar kawasan
yang menjadi lingkungannya
 Fleksibilitas , yaitu kemungkinan pertumbuhan fisik/pemekaran
kawasan perumahan dikaitkan dengan kondisi fisik lingkungan dan
keterpaduan prasarana
 Ekologi, yaitu keterpaduan prasarana mewadahinya

 POLA PERMUKIMAN
Dasar pemebentukan pola permukiman biasanya terbentuk Dalam mencari dan
memilih tempat tinggal manusia pasti akan memilih lokasi dan kondisi lingkungan
yang baik dan dianggapnya sesuai. Selain itu Permukiman penduduk sangat
tergantung pada keadaan alamnya sehingga persebarannya di permukaan bumi
berbeda-beda.
Adapun bentuk pola permukiman sebagai berikut:
o Bentuk permukiman mengelilingi fasilitas tertentu, bentuk permukiman ini
berada di daratan, mengelolah dan memiliki fasilitas umum berupa mata
air,waduk, danau dan lain lain.
o Bentuk permukiman memanjang mengikuti alur sungai, Bentuk permukiman
ini umumnya terdapat di daerah/plain yang susunan desanya mengikuti
jalur-jalur arah sungai
o Bentuk permukiman memanjang mengikuti jalur jalan raya, penyebaran
permukimannya di kanan kiri jalur jalan raya. Pada masa kini manusia lebih
senang memilih pola mengikuti jalan raya.
o Bentuk permukiman memanjang mengikuti garis pantai, permukiman ini
umumnya berada di pesisir laut Penduduk di daerah ini sebagian besar
bermata pencaharian di sektor perikanan.
o Bentuk permukiman terpusat, Umumnya terdapat di desa; wilayah
pegunungan; dihuni oleh penduduk berasal dari satu keturunan yg sama;
Dusun-dusun yang terdapat di desa bentuknya terpusat sekitar 40 rumah.

 ELEMEN LINGKUNGAN PEMBENTUK PERMUKIMAN


 Nature (unsur alami),  SDA seperti topografi, hidrologi, tanah, iklim,
maupun unsur hayati yaitu vegetasi dan fauna.
 Man (manusia sebagai individu)  Kebutuhan pribadinya seperti biologis,
emosional, nilai-nilai moral, perasaan, dan perepsinya.
 Society (masyarakat)  adanya manusia sebagai kelompok masyarakat.
 Shells (tempat),  wadah melangsungkan kegiatan atau melaksanakan
kehidupan.
 Network (jaringan) penunjang berfungsinya lingkungan permukiman
tersebut seperti jalan, air bersih, listrik, dan sebagainya.

E.
ANALISIS PERMUKIMAN
 Analisis pola permukiman
Pulau mbokita merupakan pulau dengan sebagian besar terdiri dari tebing di bagian
selatan dan pesisir pantai di bagian utara pulau. Oleh sebab itu, pondok pertama kali
dibangun di sebelah utara pulau karena terdapat pesisir pantai. Seiring berjalannya
waktu, jumlah masyarakat yang semakin meningkat menyebabkan peningkatan
rumah masyarakat dan sarana dan prasarana untuk masyarakat. Namun, dengan
sedikitnya daratan yang ada di pulau membuat pembangunan yang ada di
masyarakat menjorok kelautan dengan mengikuti pola jalan yang telah ada.

 Analisis sarana prasarana


Sarana dan prasarana pada wilayah desa mbokita cukup terbatas dikarenakan
wilayah tersebut berada di wilayah kepulauan dengan akses yang hanya bisa
ditempuh dengan menggunakan perahu (transportasi darat) selama 2-3 jam dari
pelabuhan terdekat. Selain itu pada pulau mbokita terdapat beberpa fasilitas umum
seperti sekolah dasar (SD), PAUD, Masjid, kantor desa, puskesdes, dan wc umum.
 Analisis lingkungan
Terbentuknya lingkungan permukiman dimungkinkan karena adanya proses
pembentukan hunian sebagai wadah fungsional dilandasi oleh pola aktifitas manusia
serta pengaruh setting atau rona lingkuangan, baik yang bersifat fisik maupun non
fisik (social-budaya) yang secara langsung mempengaruhi pola kegiatan dan
proses pewadahannya (Rapoport 45 dalam Nuraini, 2004:11). Secara
tradisional, skala, dan organisasi dari permukiman kelompok telah
menggambarkan tidak hanya pengaturan fisis tetapi juga pengaturan sosialnya.
Menurut Budiharjo (1989),
Dari penjelasan di atas untuk lingkungan pemukiman suku bajo di pulau
mbokita terbentuk akibat pola aktifitas masyarakat tersebut selain itu factor
sosail dan budaya masyarakat yang menyukai tinggal dipesisir juga menjadi
factor terbentuknya pemukiman tersebut kepekaan lingkungan dan
keikutsertaan masyarakat dalam meningkatkan karakter spesifik lingkungan
mereka adalah faktor yang sangat menentukan.

Anda mungkin juga menyukai