PELESTARIAN PERMUKIMAN

KEPULAUAN KECIL
DI SULAWESI TENGAH

Ahda Mulyati
Muhammad Najib

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS TADULAKO
 PELESTARIAN ?

 A.W. Wijaya (1986) : kegiatan yang dilakukan secara terus menerus, terarah dan terpadu guna mewujudkan
tujuan tertentu yang mencerminkan adanya sesuatu yang tetap dan abadi, bersifat dinamis, luwes dan
selektif (Ranjabar, 2006 : 115).
 Danisworo dalam Budihardjo (1997:14), istilah pelestarian sebagai konservasi, yaitu upaya untuk
melestarikan, melindungi, serta memanfaatkan sumber daya suatu tempat, bangunan yang memiliki arti
sejarah atau budaya, kawasan dengan kehidupan budaya dan tradisi yang memiliki arti, kawasan dengan
kepadatan penduduk yang ideal, cagar budaya, hutan lindung, dan sebagainya.
 Makna pelestarian merupakan proses pengelolaan suatu tempat agar makna budaya yang ada terpelihara
dengan baik sesuai situasi dan kondisi setempat.
 Pelestarian adalah seluruh upaya/tindakan untuk memelihara, mengamankan dan melindungi sumber daya
sejarah yang berbentuk bangunan dan lingkungan pada suatu kawasan agar makna budaya yang ada
terpelihara dengan baik sesuai situasi dan kondisi setempat untuk kemudian dimanfaatkan dan dikelola
dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan.

UNDANG-UNDANG NO. 27 TAHUN 2007

UNDANG-UNDANG NO. 1 TAHUN 2014 : PENGELOLAAN WILAYAH
PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
  SEPERTI APA PERMUKIMAN KEPULAUAN KECIL
DI SULAWESI TENGAH ?

SULAWESI TENGAH?
Terdiri atas :

1. Kota Palu
2. Kabupaten Sigi
3. Kabupaten Donggala
4. Kabupaten Parigi Moutong
5. Kabupaten Poso
6. Kabupaten Tojo Una-Una
7. Kabupaten Morowali
8. Kabupaten Morowali Utara
9. Kabupaten Toli-Toli
10. Kabupaten Buol
11. Kabupaten Banggai Laut
12. Kabupaten Banggai Kepulauan
13. Kabupaten Banggai
 5
12/09/2021
 Togean Islands
 

Picture : The Cases of Central Sulawesi Aquatic Settlement 

(Source : Regional Planning Agency, 2005 and Mead and Lee, 2007)
  
Picture : The Settlements Aquatic Condition of the Central Sulawesi
 (Field data, 2010-2011)
PETA KAWASAN HUTAN DAN PERAIRAN KAB. TOJO UNA-
UNA
BERDASARKAN KEPMENHUT NO. 757/KAPTS-II/1999
  

= Masjid

= Bukit Karang

= Rumah Tinggal

  = Pasar

= Sekolah

= Pustu

= Jalan Perkerasan Beton Tumbuk

= Jembatan Beton

= Jembatan Kayu

= Dermaga

Pulau Kbalutan
Labuan Bajo Ampana

Desa Jayabahakti Luwuk

Pulau Enau (Enam) Kec. Walea Kepulauan Kab. Tojo Una-Una
 

Kab. Toli-Toli Pulau Labuan Lobo dan Pulau Sambujan

Kab. Toli-Toli
  

Pulau Sombori Kab. Morowali

Kab. Toli2 dan Buol
 

Kab. Banggai Kep. Gambar : Permukiman suku Bajo Di Kab. Banggai Kepulauan

Gambar : Permukiman desa Bumi Nipah Buol, Pulau Lutungan Toli-Toli dan Labuan Bajo Toli-Toli
 (Analysis of Result, 2016)
Picture : Social interactions which carried out either at the time the settlers to the sea, on the road, places
bathing and washing, or the market last week carried along the path and tetean.

 
(Analysis of Results, 2016)
Picture : The physical condition of the settlement spaces, lego, lego or a back space as the access from the
houses to the sea and the spaces between the houses as well as an additional spaces
as a place to make and repair boats.
 
KESIMPULAN

1. Hampir semua permukiman kepulauan menjadi obyek wisata unggulan masing-

masing kabupaten,
2 Pada umumnya dihuni oleh suku Bajo dengan mata pencaharian nelayan,
3 Mereka menggunakan lahan daratan semaksimal mungkin untuk mebangun rumah tinggal, sarana
dan prasarana, jika tidak mencukupi menggunakan daratan pulau yang berdekatan, misal fungsi
kuburan, kebun,
4 Pembentukan pola permukiman mempertimbangkan kearifan local pemukim terhadap arah angin,
badai, ombak, air pasang, dan lain-lain
5 Alam dan lingkungan menjadi bagian penting dalam kehidupan, sehingga mereka menjaganya
dengan baik, oleh sebab itu keseimbangan menjadi faktor utama,
6 Laut menjadi ruang multi fungsi, sekaligus menjadi ruang public dan ruang sacral,
7 Kehidupan budaya sebagai suku Laut tercermin pada permukimannya sebagai karakter yang perlu
dipertahankan.
Sekian dan
Terimakasih