Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
laporan ini dapat tersusun hingga selesai .Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Pendahuluan
Struktur bentang lebar, memiliki tingkat kerumitan yang berbeda satu dengan
lainnya. Kerumitan yang timbul dipengaruhi oleh gaya yang terjadi pada struktur tersebut.
Dalam Schodek 1998, struktur bentang lebar dibagi ke dalam beberapa sistem struktur
yaitu:
Sumber : http://adhycoken.blogspot.com/2012/10/struktur-kabel.html
1.3 Pengelompokan Struktur Bentang Lebar
Secara umum bangunan bentang lebar terbagi atas empat sistem struktur, yaitu :
Prinsip dasar dari struktur kabel adalah penahanan beban oleh sebuah
elemen yang berfungsi sebagai penarik. Gaya yang bekerja pada kabel adalah
gaya vertikal dan gaya horizontal dengan asumsi bahwa kabel selalu berada
dalam keadaan miring. Gaya vertikal yang bekerja pada berbagai macam jenis
kabel dengan berbagai bentangan yang sama dan tinggi yang berada adalah
selalu sama, sedangkan gaya horizontalnya akan selalu berubah tergantung
tingginya. Semakin tinggi tiangnya, semakin kecil sudut kabel terhadap tiang
utamanya, maka semakin kecil gaya horizontalnya.
c. Pneumatic System
Ada dua jenis utama dari struktur yang digelembungkan udara yang banyak
digunakan, yaitu struktur rib tergelembung dan struktur dinding rangkap. Untuk
mendapat kestabilan, struktur yang digelembungkan udara biasanya memerlukan
tekanan tekanan yang lebih besar dari pada yang dbutukkan oleh struktur yang
ditumpu udara. Hal ini karena karena tekanan internal tidak dapat langsung
digunakan untuk mengimbangi beban eksternal, tetapi harus digunakan untuk
memberi bentuk pada struktur. Pada umumnya,sistem struktur yang ditumpu
udara dapat mempunyai bentang lebih besar daripada struktur yang
digelembungkan.
d. Arch System
Busur menggunakan sendi lebih dari tiga sudah tidak stabil laggi dan dapat
mengakibatkan keruntuhan. Oleh karena itu jika ingin memperoleh struktur busur
dengan kekuatan struktur yang baik tanpa mengalami tekuk (bending) dapat
digunakan pengikat (bracing) pada bagian dasarnya. Bahan pengikat tergantung
dari dimensi ketebalan busur dan luas bentang busur dapat dibuat dari kabel,
baja, besi, kayu maupun beton.
b. Frame System
Frame system atau sistem struktur rangka adalah sistem struktur yang terdiri
dari batang-batang yang panjangnya jauh lebih besar dibandingkan dengan
ukuran penampangnya Bentuk kontruksi rangka adalah perwujudan dari
pertentangan antara gaya tarik bumi dan kekokohan; dan kontruksi rangka yang
modern adalah hasil penggunaan baja dan beton secara rasional dlm bangunan.
Kerangka ini terdiri atas komposisi dari kolom-kolom dan balok-balok. Unsur
vertikal, berfungsi sebagai penyalur beban dan gaya menuju tanah, sedangkan
balok adalah unsur horizontal yg berfungsi sebagai pemegang dan media
pembagian lentur. Kemudian kebutuhan-kebutuhan terhadap lantai, dinding dan
sebagainya untuk melengkapi kebutuhan bangunan untuk hidup manusia, dapat
diletakkan dan ditempelkan pada kedua elemen rangka bangunan tsb diatas.
Jadi dapat dinyatakan disini bahwa rangka ini berfungsi sebagai struktur
bangunan dan dinding-dinding atau elemen lainnya yg menempel padanya
merupakan elemen yg tidak struktural. Bahan- bahan yg dapat dipakai pada
struktur ini adalah kayu, baja, beton atau lain-lain bahan yg tahan terhadap gaya
tarik, tekan, punter, dan lentur. Umtuk masa kini banyak digunakan baja dan
beton yg mampu menahan gaya-gaya tsb dalam skala besar.
Struktur balok grid terdiri atas balok-balok yang saling bersilangan, dengan
jarak yang relatif rapat, yang menumpu pelat atas yang tipis. Sistem ini
dimaksudkan untuk mengurangi berat sendiri pelat, sehingga lendutan dari pelat
yang besar dapat dikurangi. Sistem ini dinilai efisien untuk bentangan besar dan
juga dapat didesain sesuai selera.
3. Struktur Plat
a. Struktur Plat Satu Arah
Beberapa hal perlu menjadi perhatian dalam pembahasan struktur plat satu arah,
yaitu:
Beban Merata
Beban Terpusat
Plat Berusuk
Bahasan atas struktur plat dua arah akan dijelaskan berdasarkan kondisi
tumpuan yang ada, yaitu sebagai berikut:
c. Struktur Grid
Pada struktur grid, selama baloknya benar-benar identik, beban akan sama di
sepanjang sisi kedua balok. Setiap balok akan memikul setengah dari beban total
dan meneruskan ke tumpuan. Apabila balok-balok tersebut tidak identik maka
bagian terbesar dari beban akan dipikul oleh balok yang lebih kaku. Apabila
balok mempunyai panjang yang tidak sama, maka balok yang lebih pendek akan
menerima bagian beban yang lebih besar dibandingkan dengan beban yang
diterima oleh balok yang lebih panjang. Hal ini karena balok yang lebih pendek
akan lebih kaku. Kedua balok tersebut akan mengalami defleksi yang sama di
titik pertemuannya karena keduanya dihubungkan pada titik tersebut. Agar
defleksi kedua balok itu sama, maka diperlukan gaya lebih besar pada balok
yang lebih pendek. Dengan demikian, balok yang lebih pendek akan memikul
bagian beban yang lebih besar. Besar relatif dari beban yang dipikul pada
struktur grid saling tegak lurus, dan bergantung pada sifat fisis dan dimensi
elemen-elemen grid tersebut. Pada grid yang lebih kompleks, baik aksi dua arah
maupun torsi dapat terjadi. Semua elemen berpartisipasi dalam memikul beban
dengan memberikan kombinasi kekuatan lentur dan kekuatan torsi. Defleksi yang
terjadi pada struktur grid yang terhubung kaku akan lebih kecil dibandingkan
dengan defleksi pada struktur grid terhubung sederhana.
Sumber : http://adhycoken.blogspot.com/2012/10/struktur-kabel.html
1.4 Vector Active Structure System
1. Flat Truss System (rangka batang bidang)
Space frame atau sistem rangka ruang adalah sistem struktur rangka tiga
dimensi yang membentang dua arah, di mana batang-batangnya hanya mengalami
gaya tekan atau tarik saja. Sistem tersebut merupakan salah satu perkembangan
sistem struktur batang.
Struktur rangka ruang merupakan susunan modul yaang diatur dan disusun
berbalikan antara modul satu dengan modul lainnya sehingga gaya-gaya yang terjadi
menjalar mengikuti modul-modul yang tersusun. Modul ini satu sama lain saling
mengatkan, sehingga sistem struktur ini tidak mudah goyah.
Sumber : http://adhycoken.blogspot.com/2012/10/struktur-kabel.html
Struktur bidang lipat merupakan bentuk struktur yang memiliki kekakuan satu
arah yang diperbesar dengan menghilagkan permukaan planar sama sekali dan
membuat deformasi besar pada pelat sehingga tinggi struktural pelat semakin besar.
Karakteristik suatu struktur bidang lipat adalah masing- masing elemen pelat
berukuran relatif rata (merupakan sederetan elemen tipis yang saling dihubungkan
sepanjang tepinya).
Bentuk bidang lipat mempunyai kekuatan yang lebih besar dari bidang datar
karena momen energinya lebih besar.
Bentuk piramidal yaitu bentuk lipatan yang terdiri dari bidang lipatan yang
berbentuk segitiga.
Rotational Shell System adalah bidang yang diperoleh bilamana suatu garis
lengkung yang datar diputar terhadap suatu sumbu. Shell dengan permukaan
ratisional dapat dibagi tiga yaitu, Spherical Surface, Elliptical Surface, Parabolic
Surface.
Struktur bidang lengkung rangkap berbalikan merupakan suatu bentuk pelana dengan arah
lengkungan yang berbeda pada setiap arahnya. Struktur bidang lengkung rangkap
berbalikan dapat dibagi menjadi beberapa macamtipe.
Sumber : http://adhycoken.blogspot.com/2012/10/struktur-kabel.html
Bab ll
Tinjauan Teori
1 2
3 4
apabila kabel yang bebas berubah bentuk kita bebani. Kabel yang berpenampang
melintang konstan dan hanya memikul berat sendirinya akan mempunyai bentuk
katenari. Kabel yang memikul beban vertikal yang terdistribusi secara horizontal di
sepanjang kabel, seperti beban utama pada jembatan gantung yang memikul dek
horizontal, akan mempunyai bentuk parabola. Kabel yang memikul beban terpusat
(dengan mengabaikan bentuk sendirinya) akan mempunyai bentuk segmen-segmen
garis lurus. Kombinasi berbagai beban akan memberikan bentuk kombinasi dimana
beban terbesar akan memberikan bentuk yang dominan. Bentuk pelengkung untuk
beban yang sama merupakan kebalikan sederhana dari bentuk yang telah
disebutkan di atas.
Besar gaya yang timbul pada kabel bergantung pada tinggi relatif bentuk
funicular dibandingkan dengan panjangnya. Selain itu, besarnya juga bergantung
pada lokasi dan besar beban yang bekerja
Atap tarik sederhana terdiri atas kabel-kabel yang digantung di atas kolom
penunjang. Kabel menahan lengkung dan diberi angkur pada landasan di atas tanah.
Balok-balok atau pelat-pelat lurus ditempatkan di atap-atap menghubungkan kabel-
kabel yang sejajar dan dengan demikian terbentuklah atap dengan lengkungan
barrel yang terbalik.
Kesederhanaan dan murahnya biaya sistem jembatan gantung untuk atap
menarik perhatian . Akan tetapi pelat-pelat lurus penghubung kabel beserta kabel-
kabelnya berbobot ringan, sehingga atap mudah mengepak-ngepak seperti sayap (to
flutter), terbalik melencong (to oscilate) dan menggetar (vibration effect), apabila
terkena angin kencangan. Untuk mengatasi hal itu, maka bahan atap harus diambil
yang agak berat atau kabel-kabel harus dibuat stabil dengan kabel sekunder atau
kabelnya diberi pengaku.
2.3 Struktur Kabel Tunggal Sistem Roda Sepeda (Single Layer System)
Penutup atap terdiri dari pelat beton prafabrikasi berbentuk baja yang
didukung oleh kabel-kabel radial. Ujungnya ditekuk ke atas pada tulangan pelat.
Supaya stabil, pelat- pelat dibebani bata atau kantong-kantong berisi pasir
sementara untuk memberi tarik tambahan pada kabel-kabel. Lubang-lubang di
antara dua pelat sebagai cetakan diisi adukan beton. Bilamana beton mengering,
atap menjadi pelat yang monolit dan merupakan bundaran.
Jadi atap beton yang melengkung ke bawah itu mendapat prategang dari kabelkabel,
sehingga cukup kaku untuk menahan flutter effect.
2.4 Struktur Kabel Dua Ganda Sistem Roda Sepeda (double layer system)
Sistem kabel ganda terdiri atas dua susunan kabel yang letaknya tidak sebidang,
tidak berpotongan tetapi bersilangan. Kedua susunana kabel ini merupakan struktur
utama dari atap, susunan yang satu melengkung ke atas dan susunan yang lainnya
melendut kebawah. Kedua susunan kabel dijaga supaya tetap pada tempatnya oleh
penunjang-penunjang tekan dengan berbagai panjang yang masing-masing dapat
disetel.
2.5 Efek Dinamis Angin terhadap Struktur Kabel
Masalah kritis dalam desain setiap struktur atap yang menggunakan kabel
dalah efek dinamis yang diakibatkan oleh angin. Apabila angin bertiup di atas atap,
akan timbul gaya isap. Apabila besar isapan akibat angin ini melampaui beban mati
struktur atap itu sendiri, maka permukaan atap akan mulai naik.
Pada saat atap mulai naik dan bentuknya menjadi sangat berubah, gaya di
atas atap akan sangat berubah karena besar dan distribusi gaya angin pada suatu
benda bergantung pada bentuk benda tersebut. Karena gaya angin berubah, maka
struktur fleksibel tersebut akan berubah bentuk lagi sebagai respon terhadap beban
yang baru ini. Proses ini akan berulang
terus sehingga atap tidak mempunyai bentuk tetap, dan akan bergetar
(flutter) selama ada gaya angin. Untuk mencegahnya dengan menggunakan
permukaan atap yang berat sehingga flutter dapat dicegah oleh beban matinya atau
dengan menggunakan sistem kabel menyilang (stayed cable).
Sumber :
file:///C:/Users/Acer/Downloads/Documents/StrukturKabelNationalAthleticsStadium.p
df
Sumber : http://adhycoken.blogspot.com/2012/10/struktur-kabel.html
Sumber : http://adhycoken.blogspot.com/2012/10/struktur-kabel.html
BAB III
Kasus yang kami ambil adalah penggunaan struktur kabel pada sebuah stadion olahraga.
Stadion Canberra (awalnya dikenal sebagai Stadion Bruce), sekarang secara resmi dikenal
sebagai GIO Stadium Canberra karena alasan sponsor adalah fasilitas terutama yang digunakan untuk
pertandingan liga rugbi dan uni rugbi, terletak berdekatan dengan Australian Institute of Sport di
Canberra, ibukota Australia. Stadion ini berada di Bruce sebuah daerah pinggiran di Canberra, dan
nama daerah Bruce dinamai menurut nama Perdana Menteri Australia pada tahun 1923–1929, Stanley
Bruce.
Fasilitas bagi atlet terletak pada struktur dasar dari atap, memberi hubungan
langsung ke arena. Fasilitas lainnya seperti toko perlengkapan, restoran dan bar, serta
fasilitas perawatan juga terdapat pada dasar tersebut. Tempat duduk diatasnya
memungkinkan seluruh penonton untuk mendapatkan pandangan penuh pada semua
kegiatan.
Atap tergantung pada kabel yang didukung oleh tiang-tiang baja runcing yang memberi
dampak visual pada bangunan. Hal ini juga diperlukan untuk memberikan pandangan bebas
kolom bagi para penonton. Struktur diletakkan seperti pada atap yang memiliki perlindungan
maksimal dari angin yang sangat kuat di area.
Sumber :
file:///C:/Users/Acer/Downloads/Documents/StrukturKabelNationalAthleticsStadium.pdf
3.1 ANALISIS
Fasilitas bagi atlet terletak pada struktur Tampak bangunan Struktur Kabel pada
National Athletics Stadium Bruce, Australia dasar dari atap, memberi hubungan
langsung ke arena. Fasilitas lainnya seperti toko perlengkapan, restoran dan bar, serta
fasilitas perawatan juga terdapat pada dasar tersebut. Tempat duduk diatasnya
memungkinkan seluruh penonton untuk mendapatkan pandangan penuh pada semua
kegiatan. Atap tergantung pada kabel yang didukung oleh tiang-tiang baja runcing yang
member dampak visual pada bangunan. Hal ini juga diperlukan untuk memberikan
pandangan bebas kolom bagi para penonton. Struktur diletakkan seperti pada atap
yang memiliki perlindungan maksimal dari angin yang sangat kuat di area.
3.2 ANALISA KABEL STRUKTUR
Kabel struktur mendukung atap seluas 112x20m. Terdapat 5 tiang struktur
disepanjang atap. Tiang ini dihubungkan dengan tiga penggantung ke balok atap dan
kolom baja yang runcing. Tiap kabel mendukung 650 titik beban pada atap. Atap kabel
berdiameter 36 mm, kabel penggantung belakang berdiameter 52 mm yang dibuat dari
37x7mm kabel. Terdapat 2 penggantung belakang untuk setiap tiang struktur
penggantung dan 9 kabel yang mendukung atap. Tiang-tiang digantung pada kaki tiang
ke kolom yang dikaitkan di dinding belakang dari tiang, dengan demikian memungkinkan
tiang untuk diputar dalam, sesuai bidang perpanjangan dari tempat berdirinya. Balok
baja persegi kosong (tidak masif) yang membentuk atap dipasang pada ujung rangka
beton dari tempat duduk. Slab beton 100mm kemudian diberi dek metal yang telah
dibuat menjadi rangka atap dan bersifat permanen. Ini kemudian menjadi beban mati
untuk menjadi penahan pada saat angin kencang. Sementara itu,
Angkur batu Kabel atap terdiri dari 19 X 7 mm kawat yang menyusun kabel
berdiameter 36 mm. Terdapat 9 kabel atap untuk tiap tiang penyangga atap
yang diseimbangkan dengan dua kabel penggantung belakang yang diangkurkan ke tanah.
Kabel penggantung belakang disusun oleh kawat 37 X 7 mm, yang membentuk kabel
berdiameter 52 mm. Ini dapat memikul beban hingga 600-700kN. Kabel penyangga
belakang dihubungkan ke angkur batu melalui cetakan yang mempunyai lubang runcing dan
mengandung epoksi, serbuk besi (zinc dust), dan bola pemikul (ball bearings)
Beban lateral pada arah transversal disebabkan oleh dua efek. Yang pertama
adalah beban terpusat yang disalurkan dari sistem struktur sekunder untuk dinding, yang
akan menjadi bentuk beban terpusat pada tepi timur dan barat dari
diagrid yang terbentuk pada setiap 12,6 m.
3.6 SAMBUNGAN
Berdasarkan gambar diatas bisa kita lihat bahwa terdapat 8 tiang penyangga yang
merupakan struktur kabel,dimana letaknya adalah pada posisi Timur dan Barat.
Pada posisi barat terdapat 5 tiang pnyangga sedangkan pada bagian Timur terdapat 3 tiang
penyangga. Bagian barat terdapat lebih banyak tiang dan juga lebih lebar penutup atasnya
karena dilihat dari segi aktifitas yang dilihat lebih mendominan ke daerah barat stadion.
3.8 DENAH
Struktur Kabel pada National Athletics Stadium Bruce, Australia Yang kedua adalah
gaya tarik pada atap dan resultan komponen tekanan angin horizontal yang dihasilkan oleh
beban angin tidak simetris. Hal ini sebagian besar dinetralkan oleh ikatan eksternal dan
dinding penopang. Tiang penopang tepi menjadi subjek efek fleksural saat menyalurkan
beban-beban tersebut ke titik-titik pendukung, disebabkan oleh gaya tekan dan daya
regang pada bagianbagiannya.Diagrid juga akan membantu penyaluran beban ke
pendukung dengan mengembangkan daya tegang dan gaya regang pada bagian-
bagiannya. Beban lateral pada arah longitudinal disebabkan oleh dua efek yang serupa
dengan yang terjadi pada arah transversal. Beban-beban dibebankan secara singkat pada
diagrid, yang kemudian disalurkan pada dinding penopang melalui tiang penopang tepi dan
ikatan internal. Bagian-bagian diagrid akan mengembangkan gaya tekan dan gaya regang
dalam menahan dan menyalurkan bebanbeban.Satu perangkat ikatan internal akan menjadi
tegang untuk setiap beban lateral.
Bab IV
Kesimpulan
Struktur kabel sangat cocok digunakan pada atap stadion. Struktur kabel tidak
membutuhkan kolom-kolom yang besar untuk menyalurkan beban, sehingga pandangan
penonton ke arena pertandingan tidak terganggu. Selain itu penggunaan struktur kabel pada
atap stadion dapat menambah nilai estetis bangunan Struktur kabel sebenarnya bisa
digunakan di Indonesia, namun sampai saat ini belum dijumpai penggunaan struktur kabel
pada atap stadion.