Anda di halaman 1dari 7

Pengertian Bangunan Bentang Lebar

Bangunan bentang lebar merupakan bangunan yang


memungkinkan penggunaan ruang bebas kolom yang
selebar dan sepanjang mungkin. Bangunan bentang lebar
secara umum terdiri dari 2 yaitu bentang lebar sederhana
dan bentang lebar kompleks. Bentang lebar sederhana
berarti bahwa konstruksi bentang lebar yang ada
dipergunakan langsung pada bangunan berdasarkan teori
dasar dan tidak dilakukan modifikasi pada bentuk yang
ada. Sedangkan bentang lebar kompleks merupakan
bentuk struktur bentang lebar yang melakukan modifikasi
dari
bentuk
dasar,
bahkan
kadang
dilakukan
penggabungan terhadap beberapa sistem struktur
bentang lebar.
Form Active Structure System
1. Cable System (Sistem Struktur Kabel)
Prinsip dasar dari struktur kabel adalah penahanan
beban oleh sebuah elemen yang berfungsi sebagai
penarik. Gaya yang bekerja pada kabel adalah gaya
vertikal dan gaya horizontal dengan asumsi bahwa kabel
selalu berada dalam keadaan miring. Gaya vertikal yang
bekerja pada berbagai macam jenis kabel dengan
berbagai bentangan yang sama dan tinggi yang berada
adalah selalu sama, sedangkan gaya horizontalnya akan
selalu berubah tergantung tingginya. Semakin tinggi
tiangnya, semakin kecil sudut kabel terhadap tiang
utamanya, maka semakin kecil gaya horizontalnya.
2. Tent System (Sistem Struktur Tenda)
Tenda atau membran adalah struktur permukaan
fleksibel tipis yang memikul beban dengan mengalami
terutama tegangan tarik. (Sumber: Struktur. Daniel L.
Schodek:431)
Struktur membran sangat sensitif terhadap tekanan angin
yang dapat mengakibatkan kibaran pada permukaan dan
perubahan bentuk yang terjadi.
Supaya tidak terjadi kibaran, dilakukan cara dengan
memberikan tekanan dari dalam membran (internal rigid
structures) dengan cara memberikan volume dalam
membran sampai pada batas maksimal yang juga
didukung oleh sistem- sistem peregangan sehingga sifat

permukaan struktur membrann menjadi kaku.


3. Pneumatic System
Struktur pneumatik biasanya digunakan untuk
konstruksi pneumatik khusus yang digunakan pada
gedung. Ada dua kelompok utama pada struktur
pneumatik: struktur yang ditumpu udara (air-suported
structure) dan struktur yang digelembungkan udara (airinfalated structure). Struktur yang ditumpu udara terdiri
atas satu membran (menutup ruang yang beguna secara
fungsional) yang ditumpu oleh perbedaan tekanan internal
kecil.
Struktur yang digelembungkan udara ditumpu oleh
kandungan udara bertekanan yang menggelembungkan
elemen-elemen gedung. Volume internal udara gedung
tetap
sebesar
tekanan
udara
Struktur
yang
digelembungkan udara mepunyai mekanisme pikul beban
yang lain. Uadara yang ditekan digunakan untuk
menggelembungkan
bentuk-bentuk
(misalmya
pelengkung, dinding, ataukolom) yang digunakan untuk
penutup gedung.
Ada dua jenis utama dari struktur yang digelembungkan
udara yang banyak digunakan, yaitu struktur rib
tergelembung dan struktur dinding rangkap. Untuk
mendapat kestabilan, struktur yang digelembungkan
udara biasanya memerlukan tekanan tekanan yang lebih
besar dari pada yang dbutukkan oleh struktur yang
ditumpu udara. Hal ini karena karena tekanan internal
tidak dapat langsung digunakan untuk mengimbangi
beban eksternal, tetapi harus digunakan untuk memberi
bentuk pada struktur. Pada umumnya,sistem struktur yang
ditumpu udara dapat mempunyai bentang lebih besar
daripada struktur yang digelembungkan.
4. Arch System
Sistem struktur busur termasuk golongan struktur
funikular karena telah digunakan bangsa Romawi dan
Yunani, terutama untuk membuat bangunan yang
memerlukan bentangan yang besar/luas. Pada zaman itu
maupun saat ini sistem struktur busur dibuat dengan
bahan padat yaitu batu, atau batu buatan/bata/masonry.
Juga
dikembangkan
dengan
menggunakan
bahan
bangunan yang modern dari kayu, besi/baja.
Busur menggunakan sendi lebih dari tiga sudah tidak

stabil laggi dan dapat mengakibatkan keruntuhan. Oleh


karena itu jika ingin memperoleh struktur busur dengan
kekuatan struktur yang baik tanpa mengalami tekuk
(bending) dapat digunakan pengikat (bracing) pada
bagian dasarnya. Bahan pengikat tergantung dari dimensi
ketebalan busur dan luas bentang busur dapat dibuat dari
kabel, baja, besi, kayu maupun beton.
Vector Active Structure System
1. Flat Truss System (rangka batang bidang)
Susunan elemen-elemen linear yang membentuk
segitiga atau kombinasi segitiga yang secara keseluruhan
berada di dalam satu bidang tunggal.
2.Curved Truss System
Merupakan kombinasi dari struktur rangka batang
rata yang membentuk lengkungan. Sistem struktur rangka
bentang lengkung ini sering disebut juga sistem fame
work. Sistem ini dapat mendukung beban atap smpai
denganbentang 75 meter, seperti pada hanggar bangunan
pesawat, stadion olah raga, bangunan pabrik, dll.
3. Space Truss System (rangka batang ruang)
Susunan elemen-elemen linear yang membentuk
segitiga atau kombinasi segitiga yang secara keseluruhan
membentuk volume 3 dimensi (ruang).Sering disebut juga
sebagai space frame.
Space frame atau sistem rangka ruang adalah sistem
struktur rangka tiga dimensi yang membentang dua arah,
di mana batang-batangnya hanya mengalami gaya tekan
atau tarik saja. Sistem tersebut merupakan salah satu
perkembangan sistem struktur batang.
Struktur rangka ruang merupakan susunan modul yaang
diatur dan disusun berbalikan antara modul satu dengan
modul lainnya sehingga gaya-gaya yang terjadi menjalar
mengikuti modul-modul yang tersusun. Modul ini satu
sama lain saling mengatkan, sehingga sistem struktur ini
tidak mudah goyah.
Surface Active Structure System
1.Prismatic Folded Structure System
Struktur bidang lipat merupakan bentuk struktur
yang memiliki kekakuan satu arah yang diperbesar
dengan menghilagkan permukaan planar sama sekali dan

membuat deformasi besar pada pelat sehingga tinggi


struktural pelat semakin besar.
Karakteristik suatu struktur bidang lipat adalah masingmasing elemen pelat berukuran relatif rata (merupakan
sederetan elemen tipis yang saling dihubungkan
sepanjang tepinya).
Struktur bidang lipat akan mengusahakan sebanyak
mungkin material terletak jauh dari bidang tengah stuktur.
Elemen pelat lipat ini mempunyai kapasitas pikul beban
besar hanya jika tekuk lateral daerah yang tertekan dapat
dicegah sehingga daerah tekan pada setiap pelat akan
selalu dapat dikekang pelat sebelahnya.
Bentuk bidang lipat mempunyai kekuatan yang lebih besar
dari bidang datar karena momen energinya lebih besar.
2.Pyramidal Folded Structure System
Bentuk piramidal yaitu bentuk lipatan yang terdiri
dari bidang lipatan yang berbentuk segitiga.
3.Rotational Shell System
Rotational Shell System adalah bidang yang
diperoleh bilamana suatu garis lengkung yang datar
diputar terhadap suatu sumbu. Shell dengan permukaan
ratisional dapat dibagi tiga yaitu, Spherical Surface,
Elliptical Surface, Parabolic Surface.
4.Anticlastic Shell System
Struktur bidang
lengkung rangkap berbalikan
merupakan suatu bentuk pelana dengan arah lengkungan
yang berbeda pada setiap arahnya. Struktur bidang
lengkung rangkap berbalikan dapat dibagi menjadi
beberapa macamtipe.
Bulk Active Structure System
1. Beam System
Struktur yang dibentuk dengan cara meletakkan
elemen kaku horisontal di atas elemen kaku vertikal.
Elemen horizontal (balok) memikul beban yang bekerja
secara transversal dari panjangnya dan menyalurkan
beban tersebut ke elemen vertikal (kolom) yang
menumpunya. Kolom dibebani secara aksial oleh balok,
dan akan menyalurkan beban tersebut ke tanah. Balok
akan melentur sebagai kibat dari beban yang bekerja
secara transversal, sehingga balok sering disebut memikul
beban secara melentur. Kolom tidak melentur ataupun
melendut karena pada umumnya mengalami gaya aksial

saja. Pada suatu bangunan struktur balok dapat


merupakan balok tungga di atas tumpuan sederhana
ataupun balok menerus. Pada umumnya balok menerus
merupakan struktur yang lebih menguntungkan dibanding
balok bentangan tunggal di atas dua tumpuan sederhana.
2. Frame System
Frame system atau sistem struktur rangka adalah
sistem struktur yang terdiri dari batang-batang yang
panjangnya jauh lebih besar dibandingkan dengan ukuran
penampangnya
Bentuk
kontruksi
rangka
adalah
perwujudan dari pertentangan antara gaya tarik bumi dan
kekokohan; dan kontruksi rangka yang modern adalah
hasil penggunaan baja dan beton secara rasional dlm
bangunan.
Kerangka ini terdiri atas komposisi dari kolom-kolom dan
balok-balok. Unsur vertikal, berfungsi sebagai penyalur
beban dan gaya menuju tanah, sedangkan balok adalah
unsur horizontal yg berfungsi sebagai pemegang dan
media pembagian lentur. Kemudian kebutuhan-kebutuhan
terhadap lantai, dinding dan sebagainya untuk melengkapi
kebutuhan bangunan untuk hidup manusia, dapat
diletakkan dan ditempelkan pada kedua elemen rangka
bangunan tsb diatas.
Jadi dapat dinyatakan disini bahwa rangka ini berfungsi
sebagai struktur bangunan dan dinding-dinding atau
elemen lainnya yg menempel padanya merupakan elemen
yg tidak struktural. Bahan- bahan yg dapat dipakai pada
struktur ini adalah kayu, baja, beton atau lain-lain bahan
yg tahan terhadap gaya tarik, tekan, punter, dan lentur.
Umtuk masa kini banyak digunakan baja dan beton yg
mampu menahan gaya-gaya tsb dalam skala besar.
3. Beam Grid and Slab System
Struktur balok grid terdiri atas balok-balok yang
saling bersilangan, dengan jarak yang relatif rapat, yang
menumpu pelat atas yang tipis. Sistem ini dimaksudkan
untuk mengurangi berat sendiri pelat, sehingga lendutan
dari pelat yang besar dapat dikurangi. Sistem ini dinilai
efisien untuk bentangan besar dan juga dapat didesain
sesuai selera.
a) Struktur Plat
(1) Struktur Plat Satu Arah
Beberapa hal perlu menjadi perhatian dalam pembahasan

struktur plat satu arah, yaitu:


Beban Merata
Struktur plat berperilaku hampir sama dengan struktur
grid. perbedaannya adalah bahwa pada struktur plat,
berbagi aksi terjadi secara kontinu melalui bidang slab,
bukan hanya pada titik- titik tumpuan. Plat tersebut dapat
dibayangkan sebagai sederetan jalur balok yang
berdekatan dengan lebar satu satuan dan terhubung satu
sama lain di seluruh bagian panjangnya.
Beban Terpusat
Plat yang memikul beban terpusat berperilaku lebih rumit.
Plat tersebut dapat dibayangkan sebagai sederetan jalur
balok yang berdekatan dengan lebar satu satuan dan
terhubung satu sama lain di seluruh bagian panjangnya.
Karena adanya beban yang diterima oleh jalur balok,
maka
balok
cenderung
berdefleksi
ke
bawah.
Kecenderungan itu dikurangi dengan adanya hubungan
antara jalurjalur tersebut. Torsi juga terjadi pada jalur
tersebut. Pada jalur yang semakin jauh dari jalur dimana
beban terpusat bekerja, torsi dan geser yang terjadi akan
semakin berkurang di jalur yang mendekati tepi plat. Hal
ini berarti momen internal juga berkurang. Jumlah total
reaksi harus sama dengan beban total yang bekerja pada
seluruh arah vertikal. Jumlah momen tahanan internal
yang terdistribusi di seluruh sisi plat juga harus sama
dengan momen eksternal total. Hal ini didasarkan atas
tinjauan keseimbangan dasar.
Plat Berusuk
Plat berusuk adalah sistem gabungan balok-slab. Apabila
slab mempunyai kekakuan yang relatif kaku, maka
keseluruhan susunan ini akan berperilaku sebagai slab
satu arah, bukan balok- balok sejajar. Slab transveral
dianggap sebagai plat satu arah menerus di atas balok.
Momen negatif akan terjadipada slab di atas balok.
(2) Struktur Plat Dua Arah
Bahasan atas struktur plat dua arah akan dijelaskan
berdasarkan kondisi tumpuan yang ada, yaitu sebagai
berikut:
Plat sederhana di atas kolom
Plat yang ditumpu sederhana di tepi-tepi menerus
Plat dengan tumpuan tepi jepit menerus
Plat di atas balok yang ditumpu kolom

b) Struktur Grid
Pada struktur grid, selama baloknya benar-benar identik,
beban akan sama di sepanjang sisi kedua balok. Setiap
balok akan memikul setengah dari beban total dan
meneruskan ke tumpuan. Apabila balok-balok tersebut
tidak identik maka bagian terbesar dari beban akan dipikul
oleh balok yang lebih kaku. Apabila balok mempunyai
panjang yang tidak sama, maka balok yang lebih pendek
akan menerima bagian beban yang lebih besar
dibandingkan dengan beban yang diterima oleh balok
yang lebih panjang. Hal ini karena balok yang lebih
pendek akan lebih kaku. Kedua balok tersebut akan
mengalami defleksi yang sama di titik pertemuannya
karena keduanya dihubungkan pada titik tersebut. Agar
defleksi kedua balok itu sama, maka diperlukan gaya lebih
besar pada balok yang lebih pendek. Dengan demikian,
balok yang lebih pendek akan memikul bagian beban yang
lebih besar. Besar relatif dari beban yang dipikul pada
struktur grid saling tegak lurus, dan bergantung pada sifat
fisis dan dimensi elemen-elemen grid tersebut. Pada grid
yang lebih kompleks, baik aksi dua arah maupun torsi
dapat terjadi. Semua elemen berpartisipasi dalam
memikul beban dengan memberikan kombinasi kekuatan
lentur dan kekuatan torsi. Defleksi yang terjadi pada
struktur grid yang terhubung kaku akan lebih kecil
dibandingkan dengan defleksi pada struktur grid
terhubung sederhana.

Anda mungkin juga menyukai