Anda di halaman 1dari 14

BAB I

BANGUNAN BENTANG LEBAR

A. Pengertian Bangunan Bentang Lebar


Bangunan bentang lebar merupakan bangunan yang memungkinkan penggunaan
ruang bebas kolom yang selebar dan sepanjang mungkin. Dengan tidak adanya tiang-
tiang kolom, suatu ruangan akan terasa lebih lapang dan bebas. Bangunan bentang
lebar secara umum digolongkan menjadi dua yaitu bentang lebar sederhana dan
bentang lebar kompleks. Bangunan bentang lebar sederhana dibuat berdasarkan teori
dasar tanpa pengembangan apapun. Sementara itu, pendirian bangunan bentang lebar
kompleks dilakukan melalui modifikasi dari teori awal dan penggabungan beberapa
sistem struktur bentang lebar. Biasanya aplikasi struktur bangunan ini banyak
diterapkan pada gedung stadion, gedung teater, gedung auditorium, gedung exhibition,
dan gedung pameran.
B. Jenis-jenis Struktur Bentang Lebar

1. Struktur portal
Struktur portal merupakan struktur yang terdiri dari rangka batang-batang dan
saling berhubungan satu sama lain, biasanya struktur tersebut membentuk segitiga
yang statis 2 dimensi (contoh seperti kuda-kuda). Dimana untuk menghubungkan
batang-batang tersebut harus menggunakan sistem joint.
2. Struktur Kabel
Struktur kabel adalah jenis struktur yang kuat terhadap gaya tarik karena
menggunakan kabel yang elastis untuk menopang beban, tapi lemah dengan beban
tekan.

Prinsip
Menarik beban (mengalami gaya tarik)
Pokok – pokok permasalahan

Kelemahan :
Hanya mengalami gaya tarik, tidak mampu menahan gaya tekan
Mudah mengalami deformasi (perubahan bentuk)
Solusi: Untuk deformasi semi permanen (melendut) dengan menguatkan
gaya tarik pada kedua ujung kabel. Untuk deformasi permanen (putus)
dengan penarikan jung kabel dengan kekuatan tarik yang seimbang untuk
menghindari perbedaan beban tarik yang besar.

Kelebihan :
- Low cost
- Efisiensi waktu
- Bahan lebih ringan

Klasifikasi/ jenis struktur


Berdasarkan desain
Sistem kabel sederhana : mempunyai bentang sangat besar
Struktur kabel ganda : terdiri atas dua pasang kabel struktur dan elemen
tekan / tarik yang berperan bersama dalam memikul gaya eksternal.
Cable stayed stucture : mempunyai sederetan kabel linier dan memikul
elemen horizontal kaku.
Ada 3 jenis :
Struktur berkelengkungan tunggal
Struktur berkelengkungan ganda
Struktur kabel ganda
Berdasarkan bahan:
Kabel baja ringan
Kabel berkekuatan tinggi (baja karbon)
Kabel baja stainless
Polyester/ serabut aramid

Beberapa prinsip sistem kabel dan penyaluran beban dapat ditunjukkan pada
gambar-gambar di bawah ini:
Gambar 1. Aksi dan reaksi pada sistem kabel

Gambar 2. Penyaluran beban pada sistem kabel

Gambar 3. Variasi pembebanan pada sistem struktur kabel

Hal terpenting dan mendasar dalam mempelajari sistem kabel adalah pengetahuan
tentang kurva atau kumpulan segmen elemen-garis-lurus yang membentuk funicular
untuk pembebanan yang diberikan. Secara alami, bentuk funicular akan diperoleh
apabilakabel yang bebas berubah bentuk ketika dibebani. Kabel yang berpenampang
melintang konstan dan hanya memikul berat sendirinya akan mempunyai bentuk catenary
(Gambar 2). Kabel yang memikul beban vertikal yang terdistribusi secara horizontal di
sepanjang kabel, seperti beban utama pada jembatan gantung yang memikul dek horizontal,
akan mempunyai bentuk parabola. Kabel yang memikul beban terpusat (dengan
mengabaikan berat sendirinya), akan mempunyai bentuk segmen-segmen garis
lurus(Gambar 2). Kombinasi berbagai beban akan memberikan bentuk kombinasi dimana
beban terbesar akan memberikan bentuk yang dominan.
3. Struktur Membran
Struktur membran merupakan struktur yang menyerupai tenda, biasanya struktur
ini berdiri dengan bantuan struktur kabel. Terbuat dari bahan yang ringan seperti
payung dari kain, sangat cocok untuk daerah berangin kencang dan beriklim ekstrim
seperti daerah gurun yang terdapat di Timur Tengah.
Prinsip
Selalu mengalami gaya tarikm Memerlukan struktur lain untuk mempertahankan
bentuk permukaanya, yaitu:
Rangka penumpu dalam yang kaku
Prategang pada permukaan yang memberikan gaya eksternal yang menarik
membrane (jika bentuknya lembaran)
Tekanan internal (apabila bentuknya volume tetutup (pneumatic)
Pokok – pokok permasalahan Kelemahan :
Sangat peka terhadap efek aerodinamika sehingga mudah mengalami getaran
Tidak dapat menahan beban vertikal Kelebihan
Struktur ini bisa digunakan untuk membuat bentukan – bentukan mulai dari yang
sederhana sampai yang kompleks, contoh: seperti permukaan bola
Struktur ini sifatnya ringan sehingga tidak memberatkan bangunan, contoh: tenda
Sangat cocok untuk bangunan yang tidak permanen atau semi permanen
Bisa untuk bentang yang lebar
Klasifikasi
Berdasarkan tegangan tarik yang dapat dilakukan dengan system prategang
Membran berbentuk bidang pelana
Membran berbentuk bidang kerucut dengan setengah tiang tenda
Membran yang dikombinasikan secara bebas dengan hasil tenda gergaji atau atap
gantungan Berdasarkan penopangnya
Kabel, contoh: struktur tenda
Udara, contoh: struktur pneumatis

4. Struktur Rangka Ruang


Struktur rangka ruang adalah struktur yang terbentuk dari batang-batang yang
juga hampir sama dengan struktur portal, namun yang membedakan adalah pada
struktur ini batang-batang yang terbentuk membentuk suatu ruang 3 dimensi seperti
limas. Untuk penghubungnya tetap menggunakan sistem joint.
5. Struktur Cangkang
Struktur ini terinspirasi dari bentuk-bentuk cangkang yang ada di alam,
contohnya seperti cangkang telur, cangkang kura2, dll. Struktur ini dapat terbentuk dari
berbaagi macam bahan seperti beton bertulang. Beban seutuhnya disalurkan melalui
dinding strukturnya. Bentuknya yang melengkung menyebabkan bangunan lebih terlihat
dinamis.
6. Struktur Lipat
Struktur yang terbentuk dari lipatan-lipatan, semakin banyak lipatan maka
semakin kuat struktur yang menopang beban. Lipatan-lipatan tersebut dihubungkan
dengan pengaku atau yang disebut steffener. Contoh struktur ini adalah Masjid Raya
Kuala Lumpur, Malaysia.
7. Struktur Peumatik (balon)
Adalah struktur dimana ruang yang ada terbentuk dengan memanfaatkan
tekanan udara lengkungan kubah adalah bentuk yang cocok untuk struktur ini, karena
dapat menutupi ruang dan dapat ditekan oleh udara yang besarnya atau kecepatannya
sama ke semua arah.
8. Struktur Hybrid
Struktur hybrid adalah struktur campuran, yang menggunakan 2 buah sistem
struktur atau lebih.

Faktor Faktor yang mempengaruhi struktur


Kriteria desain arsitektur
Untuk melakukan desain dan analisis struktur perlu ditetapkan kriteria yang dapat
digunakan untuk menentukan bahwa struktur sesuai dengan manfaat penggunaannya.
Beberapa kriteria dan struktur : Kemampua layan (serviceability) Struktur harus mampu
memikul beban rancangan secara aman, tanpa kelebihan tegangan pada material dan
mempunyai batas deformasi dalam batas yang diizinkan.
A. Kemampuan layan meliputi :
- Kriteria kekuatan yaitu pemilihan dimensi serta bentuk elemen struktur pada taraf
yang dianggap aman sehingga kelebihan tegangan pada material (misalnya
ditunjukkan adanya keratakan) tidak terjadi.
-variasi kekakuan struktur yang berfungsi untuk mengontrol deformasi yang
diakibatkan olehbeban. Deformasi merupakan perubahan bentuk bagian struktur
yang akan tampak jelas oleh pandangan mata, sehingga sering tidak diinginkan
terjadi. Kekakuan sangat tergantung pada jenis, besar, dan distribusi bahan pada
sistem struktur. Untuk mencapai kekakuan struktur seringkali diperlukan elemen
struktur yang cukup banyak bila dibandingkan untuk memenuhi syarat kekuatan
struktur. gerakan pada struktur yang juga berkaitan dengan deformasi. Kecepatan
dan percepatan aktual struktur yang memikul beban dinamis dapat dirasakan oleh
pemakai bangunan, dan dapat menimbulkan rasa tidak nyaman. Pada struktur
bangunan tinggi terdapat gerakan struktur akibat beban angin. Untuk itu diperlukan
kriteria mengenai batas kecepatan dan percepatan yang diizinkan. Kontrol akan
tercapai melalui manipulasi kekakuanstrukturdan karakteristik redaman.
B. Efisiensi
Kriteria efisiensi mencakup tujuan untuk mendesain struktur yang relatif lebih
ekonomis.Indikator yang sering digunakan pada kriteria ini adalah jumlah material yang
diperlukan untuk memikul beban. Setiap sistem struktur dapat memerlukan material
yang berbeda untuk memberikan kemampuan layan struktur yang sama. Penggunaan
volume yang minimum sebagai kriteria merupakan konsep yang penting bagi arsitek
maupun perencana struktur.
C. Konstruksi
Tinjauan konstruksi juga akan mempengaruhi pilihan struktural. Konstruksi merupakan
kegiatan perakitan elemen elemen atau material material struktur. Konstruksi akan
efisien apabila materialnya mudah dibuat dan dirakit. Kriteria konstruksi sangat luas
mencakup tinjauan tentang cara atau metode untuk melaksanakan struktur bangunan,
serta jenis dan alat yang diperlukan dan waktu penyelesaian. Pada umumnya perakitan
dengan bagian bagian yang bentuk dan ukurannya mudah dikerjakan dengan peralatan
konstruksi yang ada merupakan hal yang dikehendaki.
D. Ekonomis
Harga merupakan faktor yang menentukan pemilihan struktur. Konsep harga berkaitan
dengan efisiensi bahan dan kemudahan pelaksanaannya.Harga total sesuatu struktur
sangat bergantung pada banyak dan harga material yang digunakan, serta biaya
tenaga kerja pelaksana konstruksi,serta biaya peralatan yang diperlukan selama
pelaksanaan.Lain lain Selain faktor yang dapat diukur seperti kriteria sebelumnya,
kriteria relatif yang lebih subyektif juga akan menentukan pemilihan struktur.Peran
struktur untuk menunjang tampilan dan estetika oleh perancang atau arsitek bangunan
termasuk faktor yang juga sangat penting dalam pertimbangan struktur.

C. ANALISIS BANGUNAN

1. Masjid Dian Al-Mahri


source : google
Dibangun : 2001 – 2006
Alamat : Jalan Raya Meruyung, Limo, Depok, Indonesia
Arsitek : Ir. Uke G. Setiawan
Fungsi : Ruang ibadah
Masjid dengan luas terbangun 60m x 120m atau sekitar 8ha ini dapat
menampung sekitar 20.000 jemaah. Sumber inspirasi dari desainnya adalah tipikal
masjid – masjid di Timur Tengah dengan kubah dan menara yang besar. Masjid ini
memiliki 6 buah menara yang melambangkan rukun iman dan 5 buah kubah yang
melambangkan rukun islam, dan masing – masing dilapisi dengan emas setebal 2 –
3mm. Material utama adalah granit untuk menara dan marmer untuk gedung masjid,
yang semuanya diimpor dari Italia.

Struktur : Secara keseluruhan sistem struktur masjid ini adalah rangka beton yang
dipadukan dengan cangkang untuk membentuk kubah dan arc.
Utilitas : -Penghawaan alami dimaksimalkan dengan ornamen berlubang pada bagian
kubah dan tinggi ruangan yang besar, namun juga ada AC split dan unit untuk
mengantisipasi banyaknya jemaah.
-Pencahayaan alami juga digunakan dengan menaruh bukaan besar di bagian atas
dinding masjid. Ada pun untuk buatan digunakan downlight pada interior bangunan ada
juga lampu aksen untuk menerangi bagian – bagian tertentu seperi kubah agar terlihat
indah.
2. Stadion Utama Gelora Bung Karno

Wajah Baru Stadion Utama Gelora Bung Karno


source : google

Dibangun : 1960 – 1962


Alamat : Jalan Pintu Satu Senayan, Kota Jakarta Pusat 10270, Indonesia
Arsitek : Friedrich Silaban
Fungsi : Ruang olahraga
Salah satu stadion terbesar di Asia ini memiliki pola grid radial, dilengkapi 8
entrance dari segala sisi dengan mencapai jumlah kapasitas sebanyak 88.083
penonton.
Struktur : Rangka beton untuk gedung, dan rangka baja (truss) yang disambung dengan
joint untuk atap. Berat atap disalurkan dibantu disalurkan ke bawah dengan kolom.

Rangka baja pada atap Stadion Utama Gelora Bung Karno


source : google

Utilitas : -Selain dinding yang diberi lubang sebagai ventilasi, terdapat juga AC karena
harus memenuhi standar FIFA untuk stadion internasional.
-Untuk pencahayaan lapangan, digunakan lampu sorot berkekuatan 1.500 Lux.
Sedangkan untuk dalam gedung ada dinding kaca besar pada siang hari dan lampu
downlight untuk malam hari.
-Untuk pasokan air harus dari PDAM, tidak boleh membuat sumur sendiri karena bisa
mengakibatkan persediaan air di sekitar GBK ikut tersedot.

3. The Sydney Opera House


The Sydney Opera House
source : google

Dibangun : 1959 – 1973


Alamat : Bennelong Point, Sydney NSW 2000, Sydney, Australia
Arsitek : Jørn Utzon
Fungsi : Ruang pertunjukan musik, opera, dsb
Dibangun di tepian laut, bangunan ini berdimensi 183m x 120m dengan tinggi 65
m dan luas total lahan 1,8 hektar. Struktur terdiri dari beton precast untuk atap dan
bingkai beton untuk balok kolom. Gedung ini terdiri dari 1.000 ruang dengan kapasitas
hingga 5.738 penonton. Finishing eksterior menggunakan panel komposit, sedangkan
interior menggunakan plywood. Sisi unggulan dari gedung ini adalah view malam hari
karena hologram pada atap dan pantulan cahaya pada laut.
Struktur : Atap menggunakan struktur cangkang dengan bahan beton precast yang
yang diikat dengan kawat baja, lalu dilapisi keramik Swedia. Penyangga atap berupa 32
buah kolom beton dengan luas 2,5 m 2, yang diteruskan ke pondasi baja sedalam 25
meter ke dalam laut.
Rangka Atap Opera Sydney House
source : google

Utilitas : -Lampu pada ruang pertunjukan menggunakan flood light. Sedangkan untuk
estetis digunakan indirect lighting dengan lampu aksen untuk memberikan kesan
dramatis.
-Untuk suara, dimanfaatkan desain dan material dinding agar dapat menghasilkan
pemantulan suara yang baik.
-Pada bagian timur terdapat drainase untuk menampung dan membuang air hujan.
4. Los Angeles Convention Center
Dibangun : 1969 – 1971
Alamat : 1201 South Figueroa Street, Los Angeles, California, AS
Arsitek : Charles Luckman
Fungsi : Ruang pertemuan, konferensi, pameran, dsb
Desain : Gedung ini dibagi menjadi dua bagian utama yaitu Barat dan Selatan yang
dihubungkan dengan massa yang lebih rendah. Desainnya sangat menonjolkan sisi
modern dengan memakai banyak baja dan kaca.
Struktur : Struktur utama merupakan rangka baja masif yang disusun secara bingkai
baik bentuk melengkung maupun silang yang massif dan kompleks dengan panel kaca
sebagai finishing.
Utilitas : -Pemanfaatan kaca dan skylight pada hampir seluruh fasad bangunan untuk
memaksimalkan pencahayaan alami. Untuk cahaya buatan, digunakan downlight.
-Bangunan ini juga menerapkan prinsip eco-building karena meminimalisir emisi yang
dihasilkan dengan menggunakan material mutakhir.
5. Hanggar Pemeliharaan Pesawat di Bandara Samarinda Baru

Laboratories for M&G Ricerche


Lokasi : Venafro, Italia.

Tahun : 1992

Arsitek : Samyn et Associes

Selama lebih dari tiga puluh tahun kelompok M & G telah bekerja di bidang polimer
penelitian dan pengolahan polimer. Pada tahun 1990 mereka memutuskan untuk berkonsentrasi
pada kegiatan penelitian yang berbeda di satu lokasi, di perusahaan M & G Ricerche SpS di
Pozzilli di Italia selatan, dan pada saat yang sama untuk merampingkan kegiatan mereka.

Laboratorium terdiri dari dua area: area teknis dengan tanaman percontohan untuk
pengembangan metode produksi dan pengolahan, dan area kimia-fisik dengan laboratorium
untuk sintesis dan analisis produk kimia. Pelaksanaan percobaan kimia dan fisik memiliki
kebutuhan ruang yang berbeda-beda. Hal ini mengakibatkan kebutuhan untuk membuat ruang
bebas kolom seluas mungkin, pada saat yang sama akan memungkinkan untuk tes terpisah yang
harus dilakukan dalam unit yang lebih kecil dilindungi.

Fasilitas riset kimia untuk M&G Ricerche, yang dirancang oleh arsitek Belgia, Philippe
Samyn, di Venafro, Italia selesai dibangun pada tahun 1992. Bangunan ini menggunakan
selubung membran satu lapis untuk menggabungkan program kantor, laboratorium, dan ruang
penelitian, dimana riset untuk grup Sinco berlangsung.
Beton konvensional dan konstruksi blockwork digunakan untuk membentuk sekat-sekat
pemisah di dalam selubung membran. Di dalam struktur ini, terdapat laboratorium yang terbagi-
bagi dengan tingkat pengawasan yang berbeda. Keputusan untuk menutupi semua laboratorium
dengan struktur membran dapat mengurangi periode pembangunan sampai 10 bulan, dan
menghasilkan lingkungan interior yang baik dengan biaya rendah.

Anda mungkin juga menyukai