Anda di halaman 1dari 7

Nama : Abang Fajar Mahendra.

AM
NIM : 4201827006
D4 ABG/VA
SKBG -03

 
Pengertian Bangunan Bentang Lebar      

Bangunan bentang lebar merupakan bangunan yang memungkinkan penggunaan ruang bebas kolom yang selebar dan
sepanjang mungkin. Bangunan bentang lebar secara umum terdiri dari 2 yaitu bentang lebar sederhana dan bentang lebar
kompleks. Bentang lebar sederhana berarti bahwa konstruksi bentang lebar yang ada dipergunakan langsung pada bangunan
berdasarkan teori dasar dan tidak dilakukan modifikasi pada bentuk yang ada. Sedangkan bentang lebar kompleks merupakan
bentuk struktur bentang lebar yang melakukan modifikasi dari bentuk dasar, bahkan kadang dilakukan penggabungan terhadap
beberapa sistem struktur bentang lebar.

Guna dan fungsi bangunan bentang lebar dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan yang membutuhkan ruang bebas
kolom yang cukup besar, seperti untuk kegiatan olah raga berupa gedung stadion, pertunjukan berupa gedung pertunjukan,
audiotorium dan kegiatan pameran atau gedung exhibition.

Struktur bentang lebar, memiliki tingkat kerumitan yang berbeda satu dengan lainnya. Kerumitan yang timbul dipengaruhi
oleh gaya yang terjadi pada struktur tersebut. Dalam Schodek 1998, struktur bentang lebar dibagi ke dalam beberapa sistem
struktur yaitu :

1. Struktur Rangka Batang dan Rangka Ruang.


2. Struktur Furnicular, yaitu kabel dan pelengkung
3. Struktur Plan dan Grid
4. Struktur Membran meliputi Pneumatik dan struktur tent (tenda) dan net (jarring)
5. Struktur Cangkang

struktur bentang lebar dibagi ke dalam beberapa sistem struktur yaitu :


1. Struktur Rangka Batang dan Rangka Ruang.

2. Struktur Furnicular, yaitu kabel dan pelengkung

3. Struktur Plan dan Grid

4. Struktur Membran meliputi Pneumatik dan struktur tent (tenda) dan net (jarring)

5. Struktur Cangkang

Sedangkan Sutrisno 1989, membagi ke dalam 2 bagian yaitu :

 Struktur ruang, yang terdiri atas :


– Konstruksi bangunan petak (Struktur rangka batang)
– Struktur rangka ruang

 Struktur permukaan bidang, terdiri atas :

– Struktur Lipatan
– Struktur Cangkang
– Membran dan Struktur Membran
– Struktur Pneumatik

 Struktur Kabel dan Jaringan


 
B.   Pengelompokan Struktur Bentang Lebar

Secara umum bangunan bentang lebar terbagi atas empat sistem struktur, yaitu :

a. Form Active Structure System


1.    Cable System (Sistem Struktur Kabel)

Prinsip dasar dari  struktur kabel adalah penahanan  beban oleh sebuah elemen yang berfungsi
sebagai penarik. Gaya yang bekerja pada kabel adalah gaya vertikal dan gaya horizontal dengan asumsi 
bahwa kabel selalu berada dalam keadaan miring. Gaya vertikal yang bekerja pada berbagai macam jenis
kabel dengan berbagai bentangan yang sama dan tinggi yang berada adalah selalu sama, sedangkan gaya
horizontalnya akan selalu berubah tergantung tingginya. Semakin tinggi tiangnya, semakin kecil sudut
kabel terhadap tiang utamanya, maka semakin kecil gaya horizontalnya.

2. Tent System (Sistem Struktur Tenda)

Tenda atau membran adalah struktur permukaan fleksibel tipis yang memikul beban dengan
mengalami terutama tegangan tarik. (Sumber: Struktur. Daniel L. Schodek:431). Struktur membran sangat
sensitif terhadap tekanan angin yang dapat mengakibatkan kibaran pada permukaan dan perubahan bentuk
yang terjadi.

Supaya tidak terjadi kibaran, dilakukan cara dengan memberikan tekanan dari dalam membran
(internal rigid structures) dengan cara memberikan volume dalam membran sampai pada batas maksimal
yang juga didukung oleh sistem- sistem peregangan sehingga sifat permukaan struktur membrann menjadi
kaku.

3. Pneumatic System

Struktur pneumatik biasanya digunakan untuk konstruksi pneumatik khusus yang digunakan pada
gedung. Ada dua kelompok utama pada struktur pneumatik: struktur yang ditumpu udara (air-suported
structure) dan struktur yang digelembungkan udara (air-infalated structure). Struktur yang ditumpu udara
terdiri atas satu membran (menutup ruang yang beguna secara fungsional) yang ditumpu oleh perbedaan
tekanan internal kecil.
Struktur yang digelembungkan udara ditumpu oleh kandungan udara bertekanan yang
menggelembungkan elemen-elemen gedung. Volume internal udara gedung tetap sebesar tekanan udara
Struktur yang digelembungkan udara mepunyai mekanisme pikul beban yang lain. Uadara yang ditekan
digunakan untuk menggelembungkan bentuk-bentuk (misalmya pelengkung, dinding, ataukolom) yang
digunakan untuk penutup gedung.

Ada dua jenis utama dari struktur yang digelembungkan udara yang banyak digunakan, yaitu
struktur rib tergelembung dan struktur dinding rangkap. Untuk mendapat kestabilan, struktur yang
digelembungkan udara biasanya memerlukan tekanan tekanan yang lebih besar dari pada yang dbutukkan
oleh struktur yang ditumpu udara. Hal ini karena karena tekanan internal tidak dapat langsung digunakan
untuk mengimbangi beban eksternal, tetapi harus digunakan untuk memberi bentuk pada struktur. Pada
umumnya,sistem struktur yang ditumpu udara dapat mempunyai bentang lebih besar daripada struktur
yang digelembungkan.

4. Arch System

Sistem struktur busur termasuk golongan struktur funikular karena telah  digunakan bangsa
Romawi dan Yunani, terutama untuk membuat bangunan yang memerlukan bentangan yang besar/luas.
Pada zaman itu  maupun saat ini sistem struktur busur dibuat dengan bahan padat yaitu batu, atau batu
buatan/bata/masonry. Juga dikembangkan dengan menggunakan bahan bangunan yang modern dari kayu,
besi/baja.

Busur menggunakan sendi lebih dari tiga sudah tidak stabil laggi dan dapat mengakibatkan
keruntuhan. Oleh karena itu jika ingin memperoleh struktur busur dengan kekuatan struktur yang baik
tanpa mengalami tekuk (bending) dapat digunakan pengikat (bracing) pada bagian dasarnya. Bahan
pengikat tergantung dari dimensi ketebalan busur dan luas bentang busur dapat dibuat dari kabel, baja,
besi, kayu maupun beton.

b. Bulk Active Structure System


1. Beam System

Struktur yang dibentuk dengan cara meletakkan elemen kaku horisontal di atas elemen kaku
vertikal. Elemen horizontal (balok) memikul beban yang bekerja secara transversal dari panjangnya dan
menyalurkan beban tersebut ke elemen vertikal (kolom) yang menumpunya. Kolom dibebani secara aksial
oleh balok, dan akan menyalurkan beban tersebut ke tanah. Balok akan melentur sebagai kibat dari beban
yang bekerja secara transversal, sehingga balok sering disebut memikul beban secara melentur. Kolom
tidak melentur ataupun melendut karena pada umumnya mengalami gaya aksial saja. Pada suatu bangunan
struktur balok dapat merupakan balok tungga di atas tumpuan sederhana ataupun balok menerus. Pada
umumnya balok menerus merupakan struktur yang lebih menguntungkan dibanding balok bentangan
tunggal di atas dua tumpuan sederhana.

2. Frame System

Frame system atau sistem struktur rangka adalah sistem struktur yang terdiri dari batang-batang
yang panjangnya jauh lebih besar dibandingkan dengan ukuran penampangnya Bentuk kontruksi rangka
adalah perwujudan dari pertentangan antara gaya tarik bumi dan kekokohan; dan kontruksi rangka yang
modern adalah hasil penggunaan baja dan beton secara rasional dlm bangunan.

Kerangka ini terdiri atas komposisi dari kolom-kolom dan balok-balok. Unsur vertikal, berfungsi
sebagai penyalur beban dan gaya menuju tanah, sedangkan balok adalah unsur horizontal yg berfungsi
sebagai pemegang dan media pembagian lentur. Kemudian kebutuhan-kebutuhan terhadap lantai, dinding
dan sebagainya untuk melengkapi kebutuhan bangunan untuk hidup manusia, dapat diletakkan dan
ditempelkan pada kedua elemen rangka bangunan tsb diatas.

Jadi dapat dinyatakan disini bahwa rangka ini berfungsi sebagai struktur bangunan dan dinding-dinding
atau elemen lainnya yg menempel padanya merupakan elemen yg tidak struktural. Bahan- bahan yg dapat
dipakai pada struktur ini adalah kayu, baja, beton atau lain-lain bahan yg tahan terhadap gaya tarik, tekan,
punter, dan lentur. Umtuk masa kini banyak digunakan baja dan beton yg mampu menahan gaya-gaya tsb
dalam skala besar.

3. Beam Grid and Slab System

Struktur balok grid terdiri atas balok-balok yang saling bersilangan, dengan jarak yang relatif
rapat, yang menumpu pelat atas yang tipis. Sistem ini dimaksudkan untuk mengurangi berat sendiri pelat,
sehingga lendutan dari pelat yang besar dapat dikurangi. Sistem ini dinilai efisien untuk bentangan besar
dan juga dapat didesain sesuai selera.

a) Struktur Plat
(1) Struktur Plat Satu Arah

Beberapa hal perlu menjadi perhatian dalam pembahasan struktur plat satu arah, yaitu:

Beban Merata

Struktur plat berperilaku hampir sama dengan struktur grid. perbedaannya adalah bahwa pada
struktur plat, berbagi aksi terjadi secara kontinu melalui bidang slab, bukan hanya pada titik- titik tumpuan.
Plat tersebut dapat dibayangkan sebagai sederetan jalur balok yang berdekatan dengan lebar satu satuan
dan terhubung satu sama lain di seluruh bagian panjangnya.

Beban Terpusat

Plat yang memikul beban terpusat berperilaku lebih rumit. Plat tersebut dapat dibayangkan
sebagai sederetan jalur balok yang berdekatan dengan lebar satu satuan dan terhubung satu sama lain di
seluruh bagian panjangnya. Karena adanya beban yang diterima oleh jalur balok, maka balok cenderung
berdefleksi ke bawah. Kecenderungan itu dikurangi dengan adanya hubungan antara jalurjalur tersebut.
Torsi juga terjadi pada jalur tersebut. Pada jalur yang semakin jauh dari jalur dimana beban terpusat
bekerja, torsi dan geser yang terjadi akan semakin berkurang di jalur yang mendekati tepi plat. Hal ini
berarti momen internal juga berkurang. Jumlah total reaksi harus sama dengan beban total yang bekerja
pada seluruh arah vertikal. Jumlah momen tahanan internal yang terdistribusi di seluruh sisi plat juga harus
sama dengan momen eksternal total. Hal ini didasarkan atas tinjauan keseimbangan dasar.
Plat Berusuk

Plat berusuk adalah sistem gabungan balok-slab. Apabila slab mempunyai kekakuan yang relatif
kaku, maka keseluruhan susunan ini akan berperilaku sebagai slab satu arah, bukan balok- balok sejajar.
Slab transveral dianggap sebagai plat satu arah menerus di atas balok. Momen negatif akan terjadipada slab
di atas balok.

(2) Struktur Plat Dua Arah

Bahasan atas struktur plat dua arah akan dijelaskan berdasarkan kondisi tumpuan yang ada, yaitu
sebagai berikut:

- Plat sederhana di atas kolom


- Plat yang ditumpu sederhana di tepi-tepi menerus
- Plat dengan tumpuan tepi jepit menerus
- Plat di atas balok yang ditumpu kolom

b) Struktur Grid

Pada struktur grid, selama baloknya benar-benar identik, beban akan sama di sepanjang sisi kedua
balok. Setiap balok akan memikul setengah dari beban total dan meneruskan ke tumpuan. Apabila balok-
balok tersebut tidak identik maka bagian terbesar dari beban akan dipikul oleh balok yang lebih kaku.
Apabila balok mempunyai panjang yang tidak sama, maka balok yang lebih pendek akan menerima bagian
beban yang lebih besar dibandingkan dengan beban yang diterima oleh balok yang lebih panjang. Hal ini
karena balok yang lebih pendek akan lebih kaku. Kedua balok tersebut akan mengalami defleksi yang
sama di titik pertemuannya karena keduanya dihubungkan pada titik tersebut. Agar defleksi kedua balok
itu sama, maka diperlukan gaya lebih besar pada balok yang lebih pendek. Dengan demikian, balok yang
lebih pendek akan memikul bagian beban yang lebih besar. Besar relatif dari beban yang dipikul pada
struktur grid saling tegak lurus, dan bergantung pada sifat fisis dan dimensi elemen-elemen grid tersebut.
Pada grid yang lebih kompleks, baik aksi dua arah maupun torsi dapat terjadi. Semua elemen berpartisipasi
dalam memikul beban dengan memberikan kombinasi kekuatan lentur dan kekuatan torsi. Defleksi yang
terjadi pada struktur grid yang terhubung kaku akan lebih kecil dibandingkan dengan defleksi pada struktur
grid terhubung sederhana.

C. Vector Active Structure System


1. Flat Truss System (rangka batang bidang)

Susunan elemen-elemen linear yang membentuk segitiga atau kombinasi segitiga yang secara
keseluruhan berada di dalam satu bidang tunggal.

2.Curved Truss System

Merupakan kombinasi dari struktur rangka batang rata yang membentuk lengkungan. Sistem
struktur rangka bentang lengkung ini sering disebut juga sistem fame work. Sistem ini dapat mendukung
beban atap smpai denganbentang 75 meter, seperti pada hanggar bangunan pesawat, stadion olah raga,
bangunan pabrik, dll.
3. Space Truss System (rangka batang ruang)

Susunan elemen-elemen linear yang membentuk segitiga atau kombinasi segitiga yang secara
keseluruhan membentuk volume 3 dimensi (ruang).Sering disebut juga sebagai space frame.

Space frame  atau sistem rangka ruang adalah sistem struktur rangka tiga dimensi yang membentang dua
arah, di mana batang-batangnya hanya mengalami gaya tekan atau tarik saja. Sistem tersebut merupakan
salah satu perkembangan sistem struktur batang.

Struktur rangka ruang merupakan susunan modul yaang diatur dan disusun berbalikan antara
modul satu dengan modul lainnya sehingga gaya-gaya yang terjadi menjalar mengikuti modul-modul yang
tersusun. Modul ini satu sama lain saling mengatkan, sehingga sistem struktur ini tidak mudah goyah.

D. Surface Active Structure System


1.Prismatic Folded Structure System

Struktur bidang lipat merupakan bentuk struktur yang memiliki kekakuan satu arah yang
diperbesar dengan menghilagkan permukaan planar sama sekali dan membuat deformasi besar pada pelat
sehingga tinggi struktural pelat semakin besar. Karakteristik suatu struktur bidang lipat adalah masing-
masing elemen pelat berukuran relatif rata (merupakan sederetan elemen tipis yang saling dihubungkan
sepanjang tepinya).

Struktur bidang lipat akan mengusahakan sebanyak mungkin material terletak jauh dari bidang
tengah stuktur. Elemen pelat lipat ini mempunyai kapasitas pikul beban besar hanya jika tekuk lateral
daerah yang tertekan dapat dicegah sehingga daerah tekan pada setiap pelat akan selalu dapat dikekang
pelat sebelahnya. Bentuk bidang lipat mempunyai kekuatan yang lebih besar dari bidang datar karena
momen energinya lebih besar.

2.Pyramidal Folded Structure System

Bentuk piramidal yaitu bentuk lipatan yang  terdiri dari bidang lipatan yang berbentuk segitiga.

3.Rotational Shell System

Rotational Shell System adalah bidang yang diperoleh bilamana suatu garis lengkung yang datar
diputar terhadap suatu sumbu. Shell dengan permukaan ratisional dapat dibagi tiga yaitu, Spherical
Surface, Elliptical Surface, Parabolic Surface.

4.Anticlastic Shell System

Struktur bidang  lengkung rangkap berbalikan merupakan suatu bentuk pelana dengan arah
lengkungan yang berbeda pada setiap arahnya. Struktur bidang lengkung rangkap berbalikan dapat dibagi
menjadi beberapa macamtipe.

Anda mungkin juga menyukai