Anda di halaman 1dari 6

NAMA : MUHAMMAD ARIELSYAH F.

NIM : 4201827029
KELAS : 5A
MATKUL : SKBG-3
PRODI : D4 ABG

Pengertian struktur bentang lebar : Bangunan bentang lebar merupakan


bangunan yang memungkinkan penggunaan ruang bebas kolom yang selebar dan
sepanjang mungkin. Bangunan bentang lebar secara umum terdiri dari 2 yaitu bentang lebar
sederhana dan bentang lebar kompleks. Bentang lebar sederhana berarti bahwa konstruksi
bentang lebar yang ada dipergunakan langsung pada bangunan berdasarkan teori dasar
dan tidak dilakukan modifikasi pada bentuk yang ada. Sedangkan bentang lebar kompleks
merupakan bentuk struktur bentang lebar yang melakukan modifikasi dari bentuk dasar,
bahkan kadang dilakukan penggabungan terhadap beberapa sistem struktur bentang lebar.
Tingkat kerumitan, masalah dan teknik pemecahan masalah dlm bangunan bentang
lebar, dan struktur yang digunakan pada bangunan bentang lebar.
Struktur bentang lebar, memiliki tingkat kerumitan yang berbeda satu dengan
lainnya. Kerumitan yang timbul dipenaruhi oleh gaya yang terjadi pada struktur tersebut,
Secara umum, gaya dan macam struktur bentang lebar :
1) Dalam Schodek, 1998, struktur bentang lebar dibagi ke dalam beberapa sistem
struktur yaitu:
a. Struktur Rangka Batang dan rangka Ruang
b. Struktur Furnicular, yaitu kabel dan pelengkung
c. Struktur Plan dan Grid
d. Struktur Membran meliputi Pneumatik dan struktur tent(tenda) dan net (jaring)
e. Struktur Cangkang
2) Sedangkan Sutrisno, 1989, membagi ke dalam 2 bagian yaitu:
a. Struktur ruang, yang terdiri atas:
- Konstruksi bangunan petak ( Struktur rangka batang)
- Struktur Rangka Ruang
b. Struktur permukaan bidang, terdiri atas:
- Struktur Lipatan
- Struktur Cangkang
- Membran dan Struktur Membran
- Struktur Pneumatik
c. Struktur Kabel dan jaringan
Pengelompokan Struktur Bentang Lebar

Secara umum bangunan bentang lebar terbagi atas empat sistem struktur, yaitu :

A. Form Active Structure System


1. Cable System (Sistem Struktur Kabel)
Prinsip dasar dari struktur kabel adalah penahanan beban oleh sebuah elemen yang
berfungsi sebagai penarik. Gaya yang bekerja pada kabel adalah gaya vertikal dan gaya
horizontal dengan asumsi bahwa kabel selalu berada dalam keadaan miring. Gaya vertikal
yang bekerja pada berbagai macam jenis kabel dengan berbagai bentangan yang sama dan
tinggi yang berada adalah selalu sama, sedangkan gaya horizontalnya akan selalu berubah
tergantung tingginya. Semakin tinggi tiangnya, semakin kecil sudut kabel terhadap tiang
utamanya, maka semakin kecil gaya horizontalnya.
2. Tent System (Sistem Struktur Tenda)
Tenda atau membran adalah struktur permukaan fleksibel tipis yang memikul beban dengan
mengalami terutama tegangan tarik. (Sumber: Struktur. Daniel L. Schodek:431). Struktur
membran sangat sensitif terhadap tekanan angin yang dapat mengakibatkan kibaran pada
permukaan dan perubahan bentuk yang terjadi.
Supaya tidak terjadi kibaran, dilakukan cara dengan memberikan tekanan dari dalam
membran (internal rigid structures) dengan cara memberikan volume dalam membran
sampai pada batas maksimal yang juga didukung oleh sistem- sistem peregangan sehingga
sifat permukaan struktur membrann menjadi kaku.
3. Pneumatic System
Struktur pneumatik biasanya digunakan untuk konstruksi pneumatik khusus yang digunakan
pada gedung. Ada dua kelompok utama pada struktur pneumatik: struktur yang ditumpu
udara (air-suported structure) dan struktur yang digelembungkan udara (air-infalated
structure). Struktur yang ditumpu udara terdiri atas satu membran (menutup ruang yang
beguna secara fungsional) yang ditumpu oleh perbedaan tekanan internal kecil.
Struktur yang digelembungkan udara ditumpu oleh kandungan udara bertekanan yang
menggelembungkan elemen-elemen gedung. Volume internal udara gedung tetap sebesar
tekanan udara Struktur yang digelembungkan udara mepunyai mekanisme pikul beban yang
lain. Uadara yang ditekan digunakan untuk menggelembungkan bentuk-bentuk (misalmya
pelengkung, dinding, ataukolom) yang digunakan untuk penutup gedung.
Ada dua jenis utama dari struktur yang digelembungkan udara yang banyak digunakan,
yaitu struktur rib tergelembung dan struktur dinding rangkap. Untuk mendapat kestabilan,
struktur yang digelembungkan udara biasanya memerlukan tekanan tekanan yang lebih
besar dari pada yang dbutukkan oleh struktur yang ditumpu udara. Hal ini karena karena
tekanan internal tidak dapat langsung digunakan untuk mengimbangi beban eksternal, tetapi
harus digunakan untuk memberi bentuk pada struktur. Pada umumnya,sistem struktur yang
ditumpu udara dapat mempunyai bentang lebih besar daripada struktur yang
digelembungkan.
4. Arch System
Sistem struktur busur termasuk golongan struktur funikular karena telah digunakan bangsa
Romawi dan Yunani, terutama untuk membuat bangunan yang memerlukan bentangan yang
besar/luas. Pada zaman itu maupun saat ini sistem struktur busur dibuat dengan bahan
padat yaitu batu, atau batu buatan/bata/masonry. Juga dikembangkan dengan
menggunakan bahan bangunan yang modern dari kayu, besi/baja.
Busur menggunakan sendi lebih dari tiga sudah tidak stabil laggi dan dapat mengakibatkan
keruntuhan. Oleh karena itu jika ingin memperoleh struktur busur dengan kekuatan struktur
yang baik tanpa mengalami tekuk (bending) dapat digunakan pengikat (bracing) pada
bagian dasarnya. Bahan pengikat tergantung dari dimensi ketebalan busur dan luas bentang
busur dapat dibuat dari kabel, baja, besi, kayu maupun beton.
B. Bulk Active Structure System
1. Beam System
Struktur yang dibentuk dengan cara meletakkan elemen kaku horisontal di atas elemen kaku
vertikal. Elemen horizontal (balok) memikul beban yang bekerja secara transversal dari
panjangnya dan menyalurkan beban tersebut ke elemen vertikal (kolom) yang
menumpunya. Kolom dibebani secara aksial oleh balok, dan akan menyalurkan beban
tersebut ke tanah. Balok akan melentur sebagai kibat dari beban yang bekerja secara
transversal, sehingga balok sering disebut memikul beban secara melentur. Kolom tidak
melentur ataupun melendut karena pada umumnya mengalami gaya aksial saja. Pada suatu
bangunan struktur balok dapat merupakan balok tungga di atas tumpuan sederhana
ataupun balok menerus. Pada umumnya balok menerus merupakan struktur yang lebih
menguntungkan dibanding balok bentangan tunggal di atas dua tumpuan sederhana.
2. Frame System
Frame system atau sistem struktur rangka adalah sistem struktur yang terdiri dari batang-
batang yang panjangnya jauh lebih besar dibandingkan dengan ukuran penampangnya
Bentuk kontruksi rangka adalah perwujudan dari pertentangan antara gaya tarik bumi dan
kekokohan; dan kontruksi rangka yang modern adalah hasil penggunaan baja dan beton
secara rasional dlm bangunan.
Kerangka ini terdiri atas komposisi dari kolom-kolom dan balok-balok. Unsur vertikal,
berfungsi sebagai penyalur beban dan gaya menuju tanah, sedangkan balok adalah unsur
horizontal yg berfungsi sebagai pemegang dan media pembagian lentur. Kemudian
kebutuhan-kebutuhan terhadap lantai, dinding dan sebagainya untuk melengkapi kebutuhan
bangunan untuk hidup manusia, dapat diletakkan dan ditempelkan pada kedua elemen
rangka bangunan tsb diatas.
Jadi dapat dinyatakan disini bahwa rangka ini berfungsi sebagai struktur bangunan dan
dinding-dinding atau elemen lainnya yg menempel padanya merupakan elemen yg tidak
struktural. Bahan- bahan yg dapat dipakai pada struktur ini adalah kayu, baja, beton atau
lain-lain bahan yg tahan terhadap gaya tarik, tekan, punter, dan lentur. Umtuk masa kini
banyak digunakan baja dan beton yg mampu menahan gaya-gaya tsb dalam skala besar.
3. Beam Grid and Slab System
Struktur balok grid terdiri atas balok-balok yang saling bersilangan, dengan jarak yang relatif
rapat, yang menumpu pelat atas yang tipis. Sistem ini dimaksudkan untuk mengurangi berat
sendiri pelat, sehingga lendutan dari pelat yang besar dapat dikurangi. Sistem ini dinilai
efisien untuk bentangan besar dan juga dapat didesain sesuai selera.
a) Struktur Plat
(1) Struktur Plat Satu Arah
Beberapa hal perlu menjadi perhatian dalam pembahasan struktur plat satu arah, yaitu:
Beban Merata
Struktur plat berperilaku hampir sama dengan struktur grid. perbedaannya adalah bahwa
pada struktur plat, berbagi aksi terjadi secara kontinu melalui bidang slab, bukan hanya
pada titik- titik tumpuan. Plat tersebut dapat dibayangkan sebagai sederetan jalur balok yang
berdekatan dengan lebar satu satuan dan terhubung satu sama lain di seluruh bagian
panjangnya.
Beban Terpusat
Plat yang memikul beban terpusat berperilaku lebih rumit. Plat tersebut dapat dibayangkan
sebagai sederetan jalur balok yang berdekatan dengan lebar satu satuan dan terhubung
satu sama lain di seluruh bagian panjangnya. Karena adanya beban yang diterima oleh jalur
balok, maka balok cenderung berdefleksi ke bawah. Kecenderungan itu dikurangi dengan
adanya hubungan antara jalurjalur tersebut. Torsi juga terjadi pada jalur tersebut. Pada jalur
yang semakin jauh dari jalur dimana beban terpusat bekerja, torsi dan geser yang terjadi
akan semakin berkurang di jalur yang mendekati tepi plat. Hal ini berarti momen internal
juga berkurang. Jumlah total reaksi harus sama dengan beban total yang bekerja pada
seluruh arah vertikal. Jumlah momen tahanan internal yang terdistribusi di seluruh sisi plat
juga harus sama dengan momen eksternal total. Hal ini didasarkan atas tinjauan
keseimbangan dasar.
Plat Berusuk
Plat berusuk adalah sistem gabungan balok-slab. Apabila slab mempunyai kekakuan yang
relatif kaku, maka keseluruhan susunan ini akan berperilaku sebagai slab satu arah, bukan
balok- balok sejajar. Slab transveral dianggap sebagai plat satu arah menerus di atas balok.
Momen negatif akan terjadipada slab di atas balok.
(2) Struktur Plat Dua Arah
Bahasan atas struktur plat dua arah akan dijelaskan berdasarkan kondisi tumpuan yang
ada, yaitu sebagai berikut:
Plat sederhana di atas kolom
Plat yang ditumpu sederhana di tepi-tepi menerus
Plat dengan tumpuan tepi jepit menerus
Plat di atas balok yang ditumpu kolom
b) Struktur Grid
Pada struktur grid, selama baloknya benar-benar identik, beban akan sama di sepanjang sisi
kedua balok. Setiap balok akan memikul setengah dari beban total dan meneruskan ke
tumpuan. Apabila balok-balok tersebut tidak identik maka bagian terbesar dari beban akan
dipikul oleh balok yang lebih kaku. Apabila balok mempunyai panjang yang tidak sama,
maka balok yang lebih pendek akan menerima bagian beban yang lebih besar dibandingkan
dengan beban yang diterima oleh balok yang lebih panjang. Hal ini karena balok yang lebih
pendek akan lebih kaku. Kedua balok tersebut akan mengalami defleksi yang sama di titik
pertemuannya karena keduanya dihubungkan pada titik tersebut. Agar defleksi kedua balok
itu sama, maka diperlukan gaya lebih besar pada balok yang lebih pendek. Dengan
demikian, balok yang lebih pendek akan memikul bagian beban yang lebih besar. Besar
relatif dari beban yang dipikul pada struktur grid saling tegak lurus, dan bergantung pada
sifat fisis dan dimensi elemen-elemen grid tersebut. Pada grid yang lebih kompleks, baik
aksi dua arah maupun torsi dapat terjadi. Semua elemen berpartisipasi dalam memikul
beban dengan memberikan kombinasi kekuatan lentur dan kekuatan torsi. Defleksi yang
terjadi pada struktur grid yang terhubung kaku akan lebih kecil dibandingkan dengan defleksi
pada struktur grid terhubung sederhana.
C. Vector Active Structure System
1. Flat Truss System (rangka batang bidang)
Susunan elemen-elemen linear yang membentuk segitiga atau kombinasi segitiga yang
secara keseluruhan berada di dalam satu bidang tunggal.
2.Curved Truss System
Merupakan kombinasi dari struktur rangka batang rata yang membentuk lengkungan. Sistem
struktur rangka bentang lengkung ini sering disebut juga sistem fame work. Sistem ini dapat
mendukung beban atap smpai denganbentang 75 meter, seperti pada hanggar bangunan
pesawat, stadion olah raga, bangunan pabrik, dll.
3. Space Truss System (rangka batang ruang)
Susunan elemen-elemen linear yang membentuk segitiga atau kombinasi segitiga yang
secara keseluruhan membentuk volume 3 dimensi (ruang).Sering disebut juga sebagai
space frame.
Space frame atau sistem rangka ruang adalah sistem struktur rangka tiga dimensi
yang membentang dua arah, di mana batang-batangnya hanya mengalami gaya tekan atau
tarik saja. Sistem tersebut merupakan salah satu perkembangan sistem struktur batang.
Struktur rangka ruang merupakan susunan modul yaang diatur dan disusun berbalikan
antara modul satu dengan modul lainnya sehingga gaya-gaya yang terjadi menjalar
mengikuti modul-modul yang tersusun. Modul ini satu sama lain saling mengatkan, sehingga
sistem struktur ini tidak mudah goyah.
D. Surface Active Structure System
1.Prismatic Folded Structure System
Struktur bidang lipat merupakan bentuk struktur yang memiliki kekakuan satu arah
yang diperbesar dengan menghilagkan permukaan planar sama sekali dan membuat
deformasi besar pada pelat sehingga tinggi struktural pelat semakin besar. Karakteristik
suatu struktur bidang lipat adalah masing- masing elemen pelat berukuran relatif rata
(merupakan sederetan elemen tipis yang saling dihubungkan sepanjang tepinya).
Struktur bidang lipat akan mengusahakan sebanyak mungkin material terletak jauh dari
bidang tengah stuktur. Elemen pelat lipat ini mempunyai kapasitas pikul beban besar hanya
jika tekuk lateral daerah yang tertekan dapat dicegah sehingga daerah tekan pada setiap
pelat akan selalu dapat dikekang pelat sebelahnya. Bentuk bidang lipat mempunyai
kekuatan yang lebih besar dari bidang datar karena momen energinya lebih besar.
2.Pyramidal Folded Structure System
Bentuk piramidal yaitu bentuk lipatan yang terdiri dari bidang lipatan yang berbentuk
segitiga.
3.Rotational Shell System
Rotational Shell System adalah bidang yang diperoleh bilamana suatu garis
lengkung yang datar diputar terhadap suatu sumbu. Shell dengan permukaan ratisional
dapat dibagi tiga yaitu, Spherical Surface, Elliptical Surface, Parabolic Surface.
4.Anticlastic Shell System
Struktur bidang lengkung rangkap berbalikan merupakan suatu bentuk pelana
dengan arah lengkungan yang berbeda pada setiap arahnya. Struktur bidang lengkung
rangkap berbalikan dapat dibagi menjadi beberapa macamtipe.

Anda mungkin juga menyukai